Sanggahan “Nafiri Yahshua” dari bentuk nama Ibrani ‘Yahoshua’ yang menunjuk pada ‘Joshua’ sebanyak 26
kali yang bermakna Juru Selamat.
Dalam edisi Nama Sang Juru Selamat Komentar : Sebenarnya Kitab-kitab yang ditampilkan oleh penulis Nafiri Yahshua, yang menulis nama Sang Mesias dengan Yahoshua hanya Kitab ‘The Mengingat beredarnya buku Nafiri Yahshua yang rupa-rupanya sang Scripture’ yang diterbitkan di Afrika selatan dimana edisi pertama dikeluarkan penulis buku tersebut ingin mempertontonkan kepada pembaca bahwa penulis pada tahun 1993, itupun menggunakan huruf Ibrani Yod He Waw Shin Ayin buku tersebutlah yang ‘paling’ pandai dan ‘paling’ hebat dengan mengelabuhi yang bila dibaca bukan berbunyi ‘Yahshua’. sang pembaca dengan istilah-istilah yang ‘tinggi’, istilah-istilah ‘asing’ bak Selanjutnya masih di halaman 3, penulis Nafiri Yahshua mengutip seorang professor, padahal apa yang ditulis itu justru menunjukkan pendapat Dr. David Stern sbb. : “Etymologically the name ‘Yeshua’ is a ketidakmampuannya, maka kami pandang perlu untuk menanggapinya supaya contraction of the Hebrew name ‘Y’hoshua’ (English Joshua), which means tidak menyesatkan bagi para pembaca, karena kami tahu persis setelah membaca ‘YHVH saves’. It also the masculine form of the Hebrew word ‘yeshuah’, which apa yang penulis Nafiri Yahshua sajikan sedemikian rupa agar pembaca means salvation.” Dengan tujuan penulis bisa mengelabui pembaca bahwa nama menyangka sang penulis buku tersebut adalah seorang yang ahli dibidang bahasa Sang juru Selamat kita bernama Yahshua”. Ibrani, ternyata setelah kami menelitinya banyak kekeliruan-kekeliruan dalam Komentar : Bila Nama Yeshua itu merupakan akibat dari kontraksi Nama penulisan kalimat dalam bahasa Ibrani maupun penulisan cara membacanya. Y’hoshua apakah sang penulis Nafiri Yahshua boleh dengan serta merta Hal-hal yang perlu kami bahas adalah sebagai berikut : Pada mengganti Nama Sang Messias dari Yeshua menjadi Yahshua? Sedangkan Dr. halaman 1 bagian a. Pengantar alenia ke dua ditulis : ”Dalam kajian ini David Stern sendiri menulis Nama Sang Juru Selamat dengan Nama Yeshua, penulis menempatkan diri dalam posisi sebagai seorang peneliti …” bukan Y’hoshua apalagi Yahshua karena Dr. David Stern paham betul bahwa Komentar : hal tersebut patut kami pertanyakan “Menempatkan diri sebagai Nama Sang Juru Selamat ketika berada di dunia ini adalah Yeshua. seorang peneliti atau sedang mempromosikan dirinya sendiri”. Andaikan sang Masih di halaman 3 bagian c. yang bersambung ke halaman 4, penulis penulis menempatkan dirinya sebagai seorang peneliti, cara yang dilakukan Nafiri Yahshua mengutip pendapat Robert Jamieson sbb. : “Jesus, from the tidaklah seperti apa yang ditulisnya dengan bahasa yang arogan dan selalu Hebrew [Jehoshua, Num 13: 16 or after the captivity it was contracted Yeshua, mempersalahkan pendapat orang lain sambil membenarkan dirinya sendiri yang Neh 7: 7] meaning ‘Jehovah the Saviour; in Greek Jesus, to the awakenend and tanpa disadarinya telah menunjukkan kesombongannya tanpa mengindahkan anxious sinner sweetest and most fragrant of all names, expressing so norma-norma etika sebagai seorang intelektual dengan menganggap keliru melodiously and briefly and His whole saving office and work” kemudian orang lain serta mempublikasikan kekeliruan-kekeliruan orang lain (apalagi disimpulkan sbb. : [Jesus, bentuk ibrani [Jehoshua, Bil 13: 16, atau setelah mengaku sebagai sesama P’agung Yahweh). Jika memang penulis Nafiri pembuangan disingkat menjadi Yeshua, Neh 7: 7] yang bermakna Jehovah Yahshua sebagai seorang intelektual yang bermoral dan beretika, maka koreksi adalah Juruslamat …..” yang akan disampaikan seharusnya ditujukan langsung kepada penulis yang Komentar : Jesus (Inggris) dalam bentuk Ibraninya adalah Yeshua bukan akan dikoreksinya. Namun rupanya Penulis Nafiri Yahshua tidak ada pekerjaan Jehoshua dan dalam Kitab Bilangan 13: 16 itu bukan Yeshua Sang Penyelamat sehingga kerjaannya menyerang sesama. yang dilahirkan dari Perawan Miryam melainkan Hambanya Moshe, jadi ini Pada halaman 2 penulis Nafiri Yahshua hanya mengutip beberapa Kitab beda pribadi bukan seperti yang disangkakan oleh penulis Nafiri Yahshua Suci untuk memunculkan Nama Sang Juru Selamat baik dalam bahasa Inggris, sehingga mengutip pendapat Robert Jamieson, karena Bilangan 13: 16 jika Yunani, maupun Ibrani, sehingga pada halaman 3 penulis Nafiri Yahshua dibaca berbunyi “ele sh’mot ha’anashim a’sher-shalakh Moshe latur et-ha’arets mengambil kesimpulan sbb. : ’Jesus, digunakan sebanyak 979 kali dalam Kitab wayiq’ra Moshe l’hoshea bin-nun Yahoshua” Perjanjian Baru, Nama ini merupakan nama manusia dari Putra Elohim. Sebagai Masih dalam halaman 4 Penulis Nafiri Yahshua menulis : Dari Putra Elohim. Dia tidak dipanggil Jesus atau ‘Christ’. Bentuk nama ‘Jesus adalah penelusuran historis dan etimologis diperoleh kesimpulan bahwa Nama Sang Juru Selamat telah mengalami bentuk evolusi bahasa dari “Yahshua” [Yahoshua] Yeshua? Rupa rupanya Penulis Nafiri Yahshua terkontaminasi dengan kata yang artinya “Yahweh menyelamatkan, lalu menjadi Yeshua, lalu menjadi “Halleluyah” yang “Yah” nya merupakan kependekan dari Yahweh. Memang Iesous, lalu menjadi Jesus dan akhirnya menjadi Yesus’ kata Yahshua itu kependekan dari Yahweh dan Shua tetapi itu tidak pernah Komentar : Rupanya penulis Nafiri Yahshua sudah mulai bingung dengan dipakai sebagai “nama diri”, melainkan dua kata yang dijadikan satu. Kalau keabsahan Nama Sang Juru Selamat adalah Yahshua, sehingga penulis Nafiri Yahweh Shua itu tersirat dari hasil kata kerja “Yosia” dasarnya apa? Kami jadi Yahshua menyandingkan dengan Nama Yahoshua yang adalah Nama hambanya meragukan penulis Nafiri Yahshua paham bahasa Ibrani atau tidak? Secara Moshe!. Dari mana Nama Yahshua muncul? Dari awal semua kutipan naskah gramatikal kata “Yoshia – [yvwy” merupakan dua unsur kata yaitu sha’a – [v yang dikutip oleh penulis Nafiri Yahshua tidak pernah ada yang menulis Nama = bentuk lampau, shua [wv = bentuk sedang, dan shia [yv = bentuk yang akan Sang Juru Selamat dengan nama Yahshua! Dari mana penulis Nafiri Yahshua datang, dengan kata sandang awalan Yod (Dia), jadi dalam hal ini kata mendapatkan nama itu? “Yoshia”berarti Dia akan Menyelamatkan. Kata “Yeshua – [wvy” adalah Masih di halaman 4, Penulis Nafiri Yahshua menulis : “Yahshua adalah proper name pra exilic [nama yang tepat sebelum pembuangan” berarti Dia Menyelamatkan, kata “Yasha – [vy” berarti Dia telah Komentar : Muncul pertanyaan saya… apakah Sang Juru Selamat kita telah menyelamatkan sedangkan penulis Nafiri Yahshua menduga bahwa kata terlahir di dunia ini sebagai manusia sejak masa sebelum “masa pembuangan”, “Yosia” itu menyiratkan Nama Yahweh Shua karena huruf “Yod” di depan Shua sehingga dianggap tepat menggunakan Nama Yahshua? (jangan salah jaman dianggap merupakan kependekan dari Nama Yahweh seperti halnya Yahoshua. pak) Padahal semua yang dikutip tidak pernah ada Nama tersebut? Yang ada Pengertian seperti ini tidak sesuai dengan Tata Bahasa Ibrani dan merupakan adalah Yahoshua bukan Yahshua????!!!. Dan apakah Sang Juru Selamat kita proses pembodohan bagi yang tidak memahami bahasa Ibrani. “Sosei - swsei” itu komplain saat diberi nama Yeshua dengan mengatakan “Jangan memanggil (bahasa Yunani) juga masih merupakan bentuk yang akan datang. Aku Yeshua, tetapi panggillah Aku dengan Nama Yahshua?” Selanjutnya penulis Nafiri Yahshua mencoba menulis kalimat dalam Masih dalam alenia yang sama, penulis Nafiri Yahshua melanjutkan huruf Ibrani (text dari Haverit Hakadasha) dari Matius 1: 21 pada halaman 5 pendapatnya sbb. : “Iesous adalah proper name versi Greek, sementara Jesus baris ke 3 sbb. : adalah bentuk evolusi dalam komunitas Eropa, sebagaimana bentuk akhir dalam ~hytajxm wm[ ta [yvwy awh yk bahasa Indonesia, Yesus.” Komentar : Sangat disayangkan kutipan kalimat tersebut sudah di potong, Komentar : Yeshua adalah Nama Diri, sama seperti Yahweh yang adalah Nama karena kalimat yang sengaja dipotong itu memuat Nama Yeshua dengan huruf Diri sehingga tidak dapat diterjemahkan atau berevolusi seperti binatang versi Yod Shin Waw Ayin yang berbunyi Yeshua bukan Yahoshua ( [vwhy ) apalagi teori Darwin! Bagi kami Nama Yeshua di negara manapun ya tetap Yeshua Yahshua ( [wvhy )! Dalam Haverit Hakadasha, Nama Sang Juru Selamat namaNya, dan Nama ini tidak ada seorangpun yang berhak untuk menggantinya, (Yeshua) tidak pernah ditulis dengan huruf [vwhy apalagi [wvhy melainkan seperti halnya Nama Yahweh. Pendapat salah ya jangan diikuti donk!. Apakah mentang-mentang pendapat orang bule sehingga dianggap sebagai kebenaran? [wvy. Waaah … waaah … waaah … bagaimana ini! Selanjutnya masih di halaman 5, penulis Nafiri Yahshua mengutip Kitab Selanjutnya masih di halaman 4, Penulis Nafiri Yahshua menulis bagian c Yokhanan 1: 1 dan 14 dalam huruf Ibrani dan cara bacanya sbb.: sbb. : “Arti KehadiranNya” Arti kehadiran Yahshua tersirat dalam pernyataan Rbdh hyh ~yhla ~yhla ~[ hyh rbdh TyvarB nama yang diberikan malaikat, yaitu “Yahshua” [Yah=Yahweh dan Shua = wnkwTB !kvw rvB TvB hyhn rbdh Menyelamatkan] dan tersirat dari kata kerja “Yosia” (Ibr) atau “Sosei” [Yun] Yokhanan menuliskan : “beresyit ha ha davar, we ha davar haya im ha Elohim yang bermakna “Dia akan menyelamatkan”. haya ha Davar …ha Davar nikhyar we shakan betokenu [Yoh 1: 1, 14] Komentar : Lagi-lagi Penulis Nafiri Yahshua memunculkan Nama yang tidak Komentar : Waah… waah … waah … ini mengutipnya bagaimana sih? Koq ada dasarnya!. Dengan dasar apa nama Yahshua dijadikan pengganti Nama salah-salah begini? Apa menggunakan komputer hanya dengan cara “copy paste” aja ya?. Sehingga cara bacanya juga keliru lagi!. Silakan pembaca tanya Komentar : Disini penulis Nafiri Yahshua berusaha untuk membodohi pembaca saja kepada penulis Nafiri Yahshua mengingat masih banyak yang perlu dengan memberikan kesimpulan bahwa “kamus STRONG” tidak dikomentari. Huruf-huruf Ibrani tersebut bunyinya apa koq dibacanya lain?. mengindikasikan bahwa Nama Sang Juru Selamat adalah Yeshua. Baiklah kami tuliskan bunyinya kalimat Ibrani yang ditulis oleh penulis Nafiri Coba lihat lagi Konkordansi STRONG 3442 Hebrew and Chaldee Dictionary Yahshua, yaitu : “B’reshith hadavar haya in Elohim Elohim haya hadavar (Ayat justru mempunyai indikasi yang sangat kuat bahwa Nama Yeshua itu Nama Asli 1) “Hadavar nih’ya beshit basar w’shaken b’tokhenu” (Ayat 14). Sang Juru Selamat dan terkait dengan STRONG 3091 Hebrew and Chaldee Itupun penulis Nafiri Yahshua salah dalam mengutip ayat tersebut dalam huruf Dictionary, yang terkait juga dengan STRONG 2424 (Greek Dictionary of the Ibraninya maupun membacanya. Yang sebenarnya Yokhanan 1: 1 dan 14 adalah New Testament) yaitu Iesous (Ihsouj). Jadi sangat jelas bahwa Nama Yeshua sbb.: yang dimaksud dalam STRONG 3442 tersebut diatas saling terkait dengan ~yhlah ~[ hyh rbdhw rbdh hyh tyvarb – Ayat 1 STRONG 2424. B’reshith haya hadavar w’hadavar haya im ha’Elohim Nama Diri tidak punya varian walaupun Nama bisa mempunyai makna yang Wnkwtb !kvw rvb hyhn rbdh – Ayat 14 dapat diartikan seperti “bahasa”. Adapun yang dijabarkan oleh penulis Nafiri Hadavar nih’ya bashar w’shaken b’tokhenu Yahshua tersebut diatas adalah yasha sebagai “bahasa” yang mana itu bukan Pada halaman 7, Penulis Nafiri Yahshua mengkritisi tulisan Pdt. Yakub sebagai varian dari nama Yeshua sebagai Sang Juru Selamat, tetapi yasha di Sulistyo, S.Th. MA tentang referensi-referensi yang di sampaikan pada halaman dalam sudut pandang bahasa merupakan bentuk “Past Tense” dari yeshua yang 6 – 9 dengan komentar sbb. : “Memang benar bahwa nama “Yeshua” jika merupakan bentuk “Present Continous Tense”dan yoshia merupakan bentuk diucapkan bukan berbunyi Yahshua atau Yeshua. Namun Kamus STRONG yang “Future Tense”, jadi yasha, yeshua, yoshia bukanlah merupakan varian dari dikutip, jika kita telaah seksama, tidak menyebutkan satupun indikasi bahwa nama Sang Juru Selamat, melainkan hanya bentuk tensesnya saja yang berbeda, Nama Sang Juru Selamat adalah Yeshua. Saya akan kutipkan semua kata Yeshua dalam porsinya sebagai bahasa. Adapun yasha, yeshua dan yoshia, kalau kita dan varian bentuknya dalam Kamus STRONG sbb. : 3467 [yaw-shah] a kaji secara grammatikalnya terdiri dari dua unsur kata yaitu “dia” dan primitive root; TWOT – 929;v AV – save 149, saviour 15, deliver 13, help 12, “keselamatan”, adapun bentuk Past Tense dari “keselamatan” adalah “sha’a” preserved 5, salvation 3, avenging 2, at all 1, avenged 1, defend 1, rescue 1, safe – [v. Bentuk Present Continous Tense adalah “Shua” – [wv. Sedangkan bentuk 1, victory 1; 205 GK – 3828 {[vy} & 3830 [[vy] & 4635 [[yvwm] “Future Tense”nya adalah Shia – [yv. Huruf “Yod” sebagai kata sandang 1) to save, be saved, be delivered. yang ditulis di depan kata yang berarti keselamatan tersebut, mempunyai makna 1a) (Niphal) “dia”, jadi yasha mempunyai arti “dia telah menyelamatkan” (maskulin), 1a1) to be liberated, be saved, be delivered yeshua mempunyai arti “dia menyelamatkan” (maskulin), dan yoshia 1a2) to be saved (in battle), be victorious mempunyai arti “dia akan menyelamatkan” (maskulin), adapun bentuk 1b) (Hiphil) femininnya adalah yashah, yeshuah, dan yoshiah yang jika dibaca tetap 1b1) to save, deliver bunyinya sama, karena huruf “he” dibelakang kata tersebut tidak terdengar. 1b2) to save from moral troubles Jadi sekali lagi ini semua bukan merupakan varian dari nama sang juru selamat 1b3) to give victory to 13. melainkan bagian dari kekayaan dalam tata bahasa Ibrani itu sendiri. Memang 3468 [yeh’-shah] or [yay’-shah] from 3467; TWOT – 929a; n m nama sang juru selamat bila kita tinjau dari sudut pandang bahasa Ibrani AV – salvation 32, safety 3, saving 1; 36 mempunyai makna “Dia Menyelamatkan” (maskulin) – STRONG 3442, tetapi GK – 3829 [ [vy] nama sang juru selamat itu dalam kapasitas sebagai “Nama Diri” tidak dapat disetarakan dengan yeshua sebagai bahasa dalam kamus Ibrani, karena “Nama Diri” dalam kaidah bahasa manapun tidak dapat diterjemahkan atau disalin Perlu Anda ketahui bahwa dalam bahasa Yunani, tidak mengenal huruf Y (y - (diganti), sekalipun nama tersebut mempunyai makna yang dapat diartikan. Yod), H (h - He), dan W (w - Waw) maka tidak usah bingung ketika nama Waah... waaah... waaah... rupa-rupanya penulis Nafiri Yahshua ini mengutip YAHOSHUA ([vwhy) disalin dalam huruf Yunani dan setelah ditambahkan gelar sana sini hanya ingin dipandang sebagai penulis yang “ilmiah” dan dipandang US dibelakang namanya menjadi IESOUS ( ), demikian juga penulisan sebagai seorang “kutu buku” bagaikan professor tanpa disertai pemahaman apa yang sedang dikutipnya tersebut, terbukti dari penulis Nafiri Yahshua nama Yeshua ([wvy) yang anaknya Miryam dalam naskah Yunani Perjanjian mengutip yahoshua ([vwhy), yeshua ([wvy), yeshuah (h[wvy), yasha ([vy), Baru, ditulis menjadi IESOUS ( ). Bukan berarti dalam penulisan nama Yahoshua yang anaknya Non tersebut kita dapati sama dengan penulisan nama yoshia ([yvwy), sebagai varian dari pada nama sang juru selamat. Padahal Yeshua yang anaknya Miryam (sang Juru Selamat) di dalam naskah Yunani, lalu Enhanced Strong’s Lexicon yang dikutip oleh penulis Nafiri Yahshua tidak kita menganggap bahwa nama ini sama identik tanpa memperhatikan mengatakan bahwa nama Yahoshua, Yeshua, Yeshuah, Yasha, Yoshia adalah grammafologi yang melatar belakangi penulisan naskah Yunani tersebut. sebagai varian dari Nama Sang Juru Selamat. Apakah ini bukan merupakan Penulis Nafiri Yahshua menulis masih di halaman 10 - 11 No. 2 sbb. : pembodohan publik?!. Mengabaikan fakta bahwa nama Panglima Yahshua dalam Kitab Nehemia ditulis Pada halaman 10 penulis Nafiri Yahshua masih mengkritisi tulisan Pdt. YESHUA (Neh 8 : 18) Mengapa ayat ini tidak dianalisis secara mendalam ? Yakub Sulistyo, S.Th. MA menulis Dalam hal ini Pdt. Yakub Sulistyo kurang Bukankah cukup membingungkan mengapa Kitab Nehemia menuliskan Yahshua cermat dalam MENGANALISIS berbagai data-data yang bertebaran dan hanya menjadi Yeshua? Pernyataan Pdt. Yakub Sulistyo, MA yang mengatakan “Dalam sekedar MENGUTIP tanpa memberikan kajian yang akurat. ‘Fakta-fakta yang kasus tersebut diatas [maksudnya Nehemia 8: 18, red] penulis Kitab NekhemYah diabaikan dan tidak dianalisis dengan akurat adalah : 1. Mengabaikan fakta (diperkirakan NekhemYah atau Ezra) menyebut nama Yehoshua/Yosua dengan bahwa Kitab SEPTUAGINTA [Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani, yang jabatannya sebagai penyelamat bangsa Israel, jadi Yeshua disini bukan ditulis jauh sebelum Kitab Perjanjian Baru disusun] menuliskan nama IESOUS “Namanya” melainkan “jabatannya” sebagai orang yang menyelamatkan bangsa untuk Panglima Yahshua [ada yang mengeja Yahoshua, Joshua] sebagaimana Yisrael” merupakan pendapat subyektif dan terlalu spekulatif. Jika Nehemia 8: kutipan dibawah ini. Kutipan berikut seharusnya dianalisis, mengapa IESOUS 18 memaksudkan jabatannya, mengapa ditambahi nama lengkapnya yaitu sudah lama muncul, jauh sebelum Kitab Perjanjian Baru ditulis ?? “Yeshua ben Nun?” Komentar : Kami ingin bertanya kepada penulis Nafiri Yahshua, apakah yang Komentar : Berdasar pada ketentuan bahwa Nama Diri tidak boleh sudah tertulis dalam SEPTUAGINTA tidak bisa salah? Apakah Anda tidak tahu diterjemahkan dan tidak boleh disalin atau diganti dengan nama yang lain, bahwa naskah Septuaginta telah mengalami beberapa kali revisi mulai dari maka kata Yeshua ben Nun dalam Nehemia 8: 17 dalam bahasa Indonesia, Septuaginta yang masih memuat Nama Yahweh yang ditulis IAUE sampai bukanlah merupakan penulisan tentang namanya melainkan menulis Septuaginta yang telah menghapus Nama Yahweh, kalau Septuaginta tidak bisa perbuatannya menyelamatkan bangsa Israel yang dilakukan oleh anaknya Nun, salah, mengapa direvisi?. Tidak tahukah Anda bahwa Septuaginta itu jadi boleh saja menulis Yeshua yang bukan berarti Nama Diri melainkan terjemahan dari naskah aslinya yaitu yang dari bahasa Ibrani?. Dari segi perbuatannya, sedangkan ben Nun nya hanya untuk menjelaskan pribadinya. kewibawaan naskah, mana yang lebih benar, yang asli atau terjemahan ?. Kalau Contohnya : Bambang Triatmodjo adalah anak Soeharto; Direktur Utama PT dalam naskah asli berbahasa Ibrani menyatakan nama hambanya Moshe itu Bimantara yang anaknya Soeharto…. Bukan berarti anaknya Soeharto itu bernama Yahoshua, lalu didalam Kitab terjemahan Septuaginta menyatakan bernama Direktur Utama PT Bimantara. Jadi kita bisa-bisa saja menyebut hambanya Moshe itu adalah Iesous. Mana yang benar ? Yahoshua atau identitas seseorang tanpa menyebut nama dirinya tetapi menyebut kegiatannya Iesous yang adalah nama hambanya Moshe? Bukankah Anda tahu bahwa Nama atau jabatannya. Demikian juga dengan Nama Yahoshua yang anaknya Nun itu Diri tidak dapat berubah dan tidak boleh diterjemahkan atau disalin-salin diidentifikasikan dengan kegiatannya. Dalam hal ini kegiatan anaknya Nun seenaknya sendiri. tersebut adalah sebagai penyelamat (Yeshua) bukan berarti bahwa nama anaknya Nun itu bisa serta merta kita anggap bahwa dia juga bernama Yeshua Nama Yahoshua dan Nama Yeshua menjadi sama yaitu IESOUS. Dari kajian juga disamping bernama Yahoshua. tersebut kita tidak dapat menyimpulkan bahwa Nama Yahoshua itu sama dengan Lebih lanjut penulis Nafiri Yahshua masih pada halaman 11 menulis sbb. Yeshua sang Juru Selamat hanya lantaran kedua nama tersebut sama-sama : 3. Didasarkan pada fakta-fakta tersebut, maka para teolog pada umumnya ditulis dalam huruf Yunani dengan IESOUS. menyimpulkan demikian: “Jesus, from the Hebrew [Jehoshua, Num 13: 16 or Dalam bagian akhir halaman 11 dan awal halaman 12 penulis Nafiri after the captivity it was contracted Yeshua, Neh 7: 7] meaning “Jehovah the Yahshua menulis sbb. : “Berdasarkan kajian kritis diatas, bahwasanya Nama Saviour”; in Greek Jesus, to the awakened and anxious sinner sweetest and most Sang Juruselamat adalah IDENTIK dengan nama penerus Musa. Yahshua.” fragtant of all names, expressing so melodiously and briefly and His whole Komentar : Menurut kami kajian tersebut bukan kajian kritis karena tidak saving office and work. didasari penjelasan yang akurat serta mengabaikan apa yang melatarbelakangi Komentar : Lagi-lagi Anda mengutip pendapat para theolog, namun dalam penulisan nama Yahoshua dan nama Yeshua dalam Septuaginta serta dalam kutipan yang Anda sajikan untuk menyanggah pendapat kami tersebut tidak ada naskah perjanjian baru berbahasa Yunani sama-sama menjadi IESOUS seperti satupun referensi yang dapat menyajikan bahwa Nama Sang Juru Selamat yang kami uraikan diatas tadi. Lagi pula pandangan tentang nama Yahoshua adalah Yahshua. Tentang referensi dari Robert Jamieson yang Anda sajikan dengan nama Yeshua dianggap IDENTIK adalah pandangan yang sangat tersebut mengacu kepada Bilangan 13: 16 dan Nehemia 7: 7, padahal kedua mengabaikan kaidah bahwa nama tidak dapat disalin dan tidak bisa ayat tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Nama Sang Juru Selamat yaitu diterjemahkan sekalipun nama itu mempunyai arti yang bisa di terjemahkan. Yahweh yang menjadi manusia yang bernama Yeshua. Pendapat bahwa “Jesus, Dari pandangan historis menganggap IDENTIK Nama Yahoshua dengan Nama from the Hebrew [Jehoshua, Num 13: 16 …. itu merupakan asumsi para teolog Yeshua adalah merupakan unsur pemaksaan karena kedua nama tersebut belaka, bukan Firman Tuhan. Apakah kalau pendapat para teolog itu sudah muncul di jaman yang berbeda dan pribadinyapun berbeda. Yang satu hanya Anda jadikan sebagai suatu kebenaran?. Bukankah pada jaman Yeshua sendiri hambanya Moshe sedangkan yang satunya adalah Sang Juru Selamat dan justru para teolog itulah yang menolakNya tetapi orang yang menerima NamaNya Yeshua bukan Yahoshua apalagi Yahshua seperti yang selalu penulis kebenaran firmanNya adalah orang-orang “biasa” ( Mat 11: 25-27). Mengapa Nafiri Yahshua sampaikan berulang-ulang. pandangan para teolog pada umumnya menganggap Nama Sang Juru Selamat Selanjutnya di halaman 12 penulis Yahshua menulis sbb. : Jika nama itu (Yeshua) identik dengan Nama hambanya Moshe (Yahoshua), ini bisa Sang Mesias adalah Yeshua, justru tidak ada kesamaan tipologi dengan pribadi dimaklumi karena para teolog itu telah terbawa ke dalam situasi yang mana Imam Yeshua dimasa Zerubabel. Imam Yeshua juga bukan tokoh sentral yang dalam terjemahan Septuaginta dengan terjemahan naskah Perjanjian Baru memainkan peran penting. Berbeda dengan Yahshua ben Nun. dalam bahasa Yunani sama-sama ditulis dengan IESOUS bagi Nama Yeshua Komentar : Justru Nama Sang Juru Selamat kita yaitu Yeshua tidak bisa dan dan Yahoshua. Hal itu karena huruf Yunani ketika jaman penulisan naskah tidak boleh disamakan dengan manusia manapun di dunia ini, karena Yeshua itu tersebut itu tidak mempunyai huruf YOD (Y), HE (H) dan Waw (W). Coba Anda Tuhan Sang Juru Selamat sedangkan yang lainnya hanyalah manusia biasa saja. tulis nama Yahoshua dan Nama Yeshua tanpa memakai ketiga huruf tersebut, Kenapa harus disamakan? Septuaginta yang mula-mula menulis Nama Yahweh dengan IAUE. Dan dalam Masih di halaman 12, penulis Nafiri Yahshua menulis sbb. : Nama Septuaginta yang ada sampai saat ini, penulisan Haleluyah juga tidak memakai YESHUA berakar dari nama Ibrani YAHSHUA. Mengapa kami tidak mengeja huruf Y dan H sehingga ditulis ALELUIA. Demikian juga dengan kata Elohei YEHOSHUA? Perlu diketahui bahwa nama “Yehoshua” merupakan ucapan menjadi ELOI. Hipatakh menjadi EFATA dan masih banyak lagi contoh yang yang disarankan oleh para ahli masoretik pasca pembuangan Babilon. Mereka lainnya yang dapat Anda teliti sendiri. Kenapa Anda silau dengan pendapat menyematkan tanda “shewa” [ ]] dibandingkan “qamets” [ ;] karena untuk para teolog yang bukan firman itu sendiri, sehingga Anda jadikan sebagai suatu menghindarkan nama Yahweh. sehingga terbentuk ucapan Yehoshua. Ucapan kebenaran?. Karena itu dapat dimaklumi bahwa dengan keterbatasan huruf yang proper seharusnya “Yahshua” sebagaimana dijelaskan oleh penulis buku, yang ada serta dari latar belakang budaya Yunani itu sendiri maka penulisan “the Missing” sbb. : ….. “ Komentar : Dari semua referensi yang disodorkan oleh penulis Nafiri Yahshua artinya “….NamaNya dan Nama BapaNya….” Jadi kesimpulannya Kitab sendiri, justru diketahui bahwa Nama Yeshua bukan berakar dari nama Ibrani Haberit Ha Kadasha dalam beberapa bagian menerjemahkan dari Naskah Yahshua. Kami juga tahu kalau pronounce Yehoshua itu adalah ucapan yang Yunani dan beberapa bagian yang lain menerjemahkan dari Naskah-naskah disarankan oleh ahli masoretic pasca pembuangan Babilon karena menghindari yang masih tersedia. Jadi BUKAN secara keseluruhannya Kitab Haberit Ha pengucapan nama Yahweh, namun demikian bukan berarti nama sebenarnya Kadasha merupakan terjemahan dari naskah Yunani seperti yang disangkakan adalah Yahshua tetapi Yahoshua. Jadi ucapan yang proper seharusnya oleh penulis Nafiri Yahshua. Dan lagi kalau Kitab Haberit Ha Kadasha “Yahshua” seperti apa yang dikutip oleh penulis Nafiri Yahshua itu adalah berkiblat dari naskah Yunani Nama Mesias bukan Yeshua ([wvy) hurufnya Yod TIDAK BENAR! Karena mengabaikan satu huruf di belakang huruf He yaitu Shin Waw Ayin tetapi IESOUS ( swvy ) yang hurufnya Yod Shin Waw Samekh, huruf Waw yang bisa mewakili bunyi O, U, dan W. seperti yang dilakukan oleh banyak gereja di muka bumi yang memang berkiblat Selanjutnya di halaman 13, penulis Nafiri Yahshua menulis sbb. : Jika ke Yunani yakni menamakan YESUS dan itupun bukan YAHSHUA. diucapkan Yahoshua konsekuensinya tetragramaton YHWH akan diucapkan Selanjutnya ada halaman 16 penulis Nafiri Yahshua menulis sbb. : Yahuweh. Pernyataan yang mengartikan ‘ kembali ke akar Ibrani sebagai bentuk Komentar : Memang tetragramaton Yod He Waw He bila kita ucapkan akan ‘DEYUNANISASI’ [membuang segala sesuatu yang berbau Yunani], berbunyi “Yahuwe” namun bunyi vocal U sudah terwakili oleh huruf Waw itu merupakan pengkhianatan terhadap realita sejarah Kekristenan.’ sendiri, karena huruf Waw itu memang dalam Ibrani dapat mewakili bunyi O, U Komentar : Kembali ke akar Ibrani bukan ‘DEYUNANISASI’ seperti yang dan W. Jadi menurut hemat kami penulis Nafiri Yahshua tidak bisa dengan disangkakan oleh penulis Nafiri Yahshua, tetapi kembali ke akar Ibrani adalah seenaknya dengan dalih seperti yang disajikan, mengubah nama Yahoshua menempatkan segala sesuatunya sesuai dengan apa yang benar!. Contohnya: menjadi Yahshua terlebih lebih nama Yeshua menjadi Yahshua. Tentang Nama Juru Selamat kita, itu YESHUA atau IESOUS (yang oleh orang Selanjutnya pada bagian bawah di halaman 13, penulis Nafiri Yahshua Kristen pada umumnya disebut YESUS). Kalau memang yang benar YESHUA menanggapi pendapat dari Pdt. Yakub Sulistyo, MA dan Pdt. Lukas Sutrisno kenapa harus mengubahnya menjadi Nama yag lain. Dalam contoh yang lain: sbb. : Apakah kitab Ha Berit Ha Khadashah merupakan Kitab Perjanjian Baru Mana yang benar PAUL atau PAULUS, YA’AQOV atau YAKOBUS, MARK atau berbahasa Ibrani asli? Bukan! Sebagaimana saya pernah mengulas dalam buku MARKUS, SIMON atau PETROS? Justru dengan mengabaikan keaslian dari BAHASA TUHAN, bahwa Kitab Suci Perjanjian Baru mula-mula ditulis dalam NAMA Tuhan kita, merupakan penghianatan dari firman itu sendiri, dengan bahasa Ibrani – Aram lalu diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Naskah Ibrani demikian bukan berarti kita boleh atau bisa dengan seenaknya memberlakukan Aram yang tersedia sekarang sangat terbatas dan kurang di ekspose. naskah Yunani dengan hal-hal yang berpandangan negatif atau Komentar : Kalau sipenulis Nafiri Yahshua bertanya Apakah Kitab Haberit Ha DEYUNANISASI seperti yang disangkakan penulis Nafiri Yahshua. Justru dari Khadasha merupakan kitab Perjanjian Baru berbahasa Ibrani asli?. Kami naskah Yunani tersebut kita bisa mendapatkan banyak informasi dari Nama menjawab dengan tegas bahwa jawabannya adalah YA!. Tapi kalau Anda yang asli dengan memahami beberapa aspek termasuk budaya yang bertanya apakah Kitab Haberit Ha Kadasha merupakan hasil terjemahan dari melatarbelakangi penulisan kitab suci Perjanjian Baru berbahasa Yunani naskah-naskah tertentu, kami menjawab YA! Dalam penjelasannya, penulis tersebut. Nafiri Yahshua menggiring pembaca dalam halaman 14 – 15 seolah-olah Kitab Masih di halaman 16, penulis Nafiri Yahshua menulis : Kitab Perjanjian Haberit Ha Kadasha merupakan terjemahan dari Kitab berbahasa Yunani Baru versi Yunani tetap memiliki NILAI historis yang tidak bisa diabaikan, 100%. Coba Anda perhatikan Kitab Wahyu 14: 1 dalam bahasa Yunani ditulis : setara dengan Kitab Perjanjian Baru versi Ibrani [Du Tillet, Crewford, Muster, .. yang artinya “… the name of the father….”, Shem Tob]. Jumlah Kitab Suci Perjanjian Baru versi Yunani [baik dalam bentuk bandingkan dengan Kitab Haberit Ha Kadasha di ayat yang sama sbb.: “.. wyba manuskrip, papirus, perkamen] sekitar 5000-an dokumen. Meskipun ada ~vw wmv….“ yang jika dibaca berbunyi ... sh mo we shem aviw yang berbagai varian bacaan dan perbedaan dengan naskah Du Tillet, Shem Tob, Crewford, Muster, namun naskah Perjanjian Baru versi Yunani telah dipakai cerdas lagi mendefinisikan makna ‘back to the Hebraic root’ secara eksegitical secara luas dan berwibawa oleh para Bapa Gereja dan mendatangkan dari teks Kitab Suci dan bukan diwarnai bias pemahaman. pengetahuan akan hidup kekal bagi banyak orang. Mengecilkan arti dan Komentar : Waaah … waaah .. waaah… penulis Nafiri Yahshua ini bagaimana keberadaan Kitab Perjanjian Baru versi Yunani merupakan bentuk AMNESIA tho? Sudah memuji-muji teolog kebanggaannya tetapi koq tidak mengikuti SEJARAH yang memalukan. jejaknya? Perlu pembaca ketahui bahwa para teolog tersebut tidak menyebutkan Komentar : Justru Anda yang mempunyai paham bahwa Nama sang Juru atau menuliskan Nama Sang Juru Selamat dengan Nama YAHSHUA melainkan Selamat bernama Yahshua itulah yang mengalami IDIOT SEJARAH yang YESHUA. Jadi dalam hal ini … siapa yang diwarnai dengan BIAS memalukan bukan hanya AMNESIA SEJARAH!. Mengapa demikian karena tidak PEMAHAMAN dan sulit mengidentifikasi permasalahan?. mampu memahami antara jaman hambanya Moshe dengan jaman Sang Juru Pada halaman terakhir, penulis Nafiri Yahshua menulis untuk mengajak Selamat kita. Mau mencari nama Sang Juru Selamat koq menggalinya malah di pembaca ‘Memperhatikan Evolusi Nama Sang Juru Selamat dalam berbagai jaman Nabi Moshe. Sudah begitu, salah lagi … mengambil nama figur seorang Bahasa dan Sepanjang Abad’ dengan menguraikan huruf Ibrani Yod He Waw hambanya Moshe, dan yang lebih parah lagi salah menulis dan membacanya, Shin Ayin. sehingga Yahoshua menjadi Yahshua ! Apalagi Yeshua diganti menjadi Yahshua. Komentar : Sangat disayangkan menulisnya huruf Ibrani Yod He Waw Shin Waaah .. waaah … waaah … Tsade. Ini bagaimana … apakah huruf Ibrani tersebut bisa dibaca Yehoshua, Selanjutnya masih di halaman 16 bagian bawah dan halaman 17, penulis Yahoshua atau Jehoshua seperti yang diuraikannya? Waaah … kami jadi Nafiri Yahshua menulis sbb. : Tidak heran jika Dr. David Stern, seorang meragukan pemahaman Ibrani penulis Nafiri Yahshua!. Dalam uraiannya Messianic Jews tetap menghargai validitas naskah Perjanjian Baru Yunani dan penulis Nafiri Yahshua menguraikan bahwa Nama Sang Juru Selamat kita telah berusaha menerjemahkan serta membuat buku tafsir dari sudut keyahudian yang mengalami EVOLUSI NAMA, kami pikir koq jadi sama seperti teori evolusi yang disebut ‘JEWISH NEW TESTAMENT’ dan ‘JEWISH NEW TESTAMENT dicetuskan oleh si Darwin? Menjadi bahan pertanyaan kita semua… apakah COMMENTARY’. Dalam kata pengantar ‘Jewish New Testament Commentary’ Sang Juru Selamat itu sendiri komplain keberatan bahwa Dia bernama beliau berkata. ‘My translation of the New Testament from the original Greek YESHUA? Apakah Sang Juru Selamat di dalam mengajar, mengadakan mujizat, into English in a way that brings out its essential Jewishness’ menggembalakan domba-dombaNya pernah mengatakan bahwa Aku bernama Komentar : Penulis Nafiri Yahshua ini bagaimana tho? Dari tadi menampilkan YAHSHUA?. Atau setidaknya apakah malaikat Gabriel ketika memberitahukan teolog kebanggaannya yang nota bene koq malah sepaham dengan kami. nama Sang Mesias Juru Selamat kita kepada Miryam dan Yosep Dimana Dr. James Trimm, Dr. David Stern semuanya tidak menuliskan Nama memberitahukan bahwa Dia bernama YAHSHUA atau bernama YESHUA!. Sang Juru Selamat adalah Yahshua! Melainkan ditulis dengan jelas bahwa Apabila Penulis Nafiri Yahshua menganggap bahwa Nama Yahoshua setelah NamaNya adalah Yeshua. Kalau setuju dengan pendapat-pendapat mereka, pembuangan ke Babilon berevolusi menjadi Yeshua seperti “teori evolusi nama” kenapa mereka menyebut Nama Sang Juru Selamat dengan YESHUA koq tidak yang dimunculkan, mengapa dalam kitab tersebut dibawah ini nama Yahoshua diikuti? Ada apa ini??? Apakah penulis Nafiri Yahshua akan menderita MALU tidak ditulis menjadi Yeshua, coba baca 1 Tawarikh 7: 27 disitu ditulis : wnB YANG SANGAT LUAR BIASA kalau meralat paham yang sudah terlanjur [vwhy wnB !wn ( Non be’no Yahoshua be’no ) – dan anak orang ini Non dan menjadi statementnya bahwa Nama Sang Juru Selamat itu adalah YAHSHUA anak orang ini Yahoshua. Kalau menurut “teori evolusi nama” yang dimaksud menjadi nama yang benar yaitu YESHUA? oleh penulis Nafiri Yahshua, bahwa penulisan nama Yeshua sebagai pengganti Dalam halaman 17 penulis Nafiri Yahshua menulis sbb. : Jika kembali ke nama Yahoshua dikarenakan menghindari penyebutan nama Yahweh (karena di akar Ibrani dimaknai secara sempit sebagai DEYUNANISASI, mengapa Dr. dalam nama Yahoshua ada unsur Nama Yahweh – why – Yahu) mengapa Nama David Stern yang Messianic Jews yang tentunya berupaya membuat perspektif tokoh-tokoh yang lain, selain Yahoshua yang juga nama tersebut mengandung Ibrani dalam terjemahan dan komentarnya, justru menggunakan Kitab Perjanjian nama Yahweh kenapa tidak diubah penulisannya sehingga nama Yahweh tidak Baru berbahasa Yunani? Fakta ini mengingatkan kita untuk lebih cermat dan terucap. Misalkan nama “Yahuda” menjadi “Yeda”seperti dalam kitab 1 Tawarikh 28: 4. Dalam 1 Tawarikh 24: 18 dan 2 Tawarikh 28: 7 mengapa nama Ma’az’YAHU (whyz[m) tidak ditulis Ma’az’YE (yz[m)? Kalau memang penulisan setelah jaman pembuangan, bunyi YAHU di dalam sebuah nama ditulis menjadi bunyi YE supaya nama YAHU nya tidak terdengar? Dan masih banyak contoh-contoh lain nama-nama tokoh dijaman yang sama yang menggunakan nama yang mengandung nama Yahweh. Dan jika “teori evolusi nama” milik Nafiri Yahshua setelah jaman pembuangan ke Babilon takut menulis atau menyebut nama Yahweh, mengapa nama Yahweh sendiri koq masih tertulis, seperti contoh dalam 1 Tawarikh 24: 19, 20, 21 dll, Ezra 10: 11 , Nehemia 1: 5; 5:13; 8: 2 dll. Diseluruh kitab setelah jaman pembuangan mengapa Nama Yahweh masih tetap ditulis dengan huruf Yod He Waw He (hwhy)??? Jangan ngawur dan sok jadi professor aaah!!!. Jadi kesimpulannya, penulisan YESHUA pada kalimat YAHOSHUA bin Non bukan dikarenakan telah terjadi evolusi seperti yang dikatakan oleh penulis Nafiri Yahshua, yakni menghindari penulisan atau penyebutan nama Yahweh, tetapi penulisan YESHUA sebagai pengganti nama YAHOSHUA merupakan ungkapan penulis kitab tersebut untuk merefleksikan aktifitas anaknya Non yang bernama Yahoshua tersebut, yaitu dalam penyelamatan bangsa Israel. Nama YESHUA itu sendiri memiliki arti secara etimologis adalah DIA MENYELAMATKAN jadi tepat jika penulis kitab menulis dengan sebutan YESHUA BIN NON. Jadi nama YESHUA dalam Kitab PERJANJIAN BARU yang adalah ANAKNYA MIRYAM, jangan dikait-kaitkan dengan YAHOSHUA yang ANAKNYA NON dalam PERJANJIAN LAMA!. Ini beda jaman dan tentu saja beda generasi ... bung??? Balajar lagi aja dulu ah !. Apakah ini yang dimaksudkan sebagai sanggahan akademik??? Waaah ... waaah... waaah ... Demikianlah komentar kami, kiranya pembaca dapat menjadikannya sebagai suatu wacana yang berharga untuk menentukan sikap dalam memanggil Nama Sang Juru Selamat kita dengan benar, sebab salah menyebut Nama berarti salah juga Pribadi yang dipanggilnya, karena nama itu merupakan identitas dari si pemilik nama itu. Komentator: PD “Yerusalem Baru” P.O. Box 484 57100