MASYARAKAT UMUM/BURUH
dengan media Masyarakat mengetahui apa yg menjadi hak dan kewajibannya ketika terlibat dengan media sehingga tidak terjadi eksploitasi dan semacamnya
Perujukan audiens sebagai pasar berarti kita juga diharuskan memahami hak-hak yang dimiliki audiens sebagai konsumen.
Audiens sebagai komunitas berarti merujuk pada sekumpulan manusia yang berbudaya. Makhluk berbudaya yang dimaksudkan berarti memiliki hak bawaan untuk mengekspresikan identitasnya melalui teks.
Konten media mampu memiliki kekuatan untuk menciptakan keterikatan dengan mereka yang menikmatinya, baik secara tekstual ataupun melalui tindakan nyata (mereka bisa anda sebut sebagai fans)
POLTERGEIST (1982)
Disutradarai Tobe Hooper Diproduksi dan sebagian naskah ditulis oleh Steven
Spielberg. Latar belakang lingkungan keluarga sosial menengah yang baru saja mampu mencukupi kebutuhan ekonominya. Proyeksi simbolis dari ketakutan atas ketidakamanan kelas menengah pada tahun-tahun pemerintahan Presiden Reagan dan Bush. Ketakutan berasal dari dalam sistem sosial-ekonomi dan bawah sadar sosial (kehilangan rumah, keluarga, dan kepemilikannya).
being, yang dimaksudkan sebagai anggota kelas masyarakat yang mana terbebas dari kekhawatiran. Teknologi yang tidak terkendali adalah perumpamaan hilangnya kedaulatan dan kekuasaan dari lingkungan sekitar. (TV yang sering error sebagai penghubung dunia ini dengan dunia roh jahat.) Saluran TV yang menjadi satu dengan tetangga dan interaksi mereka menjadi gambaran hubungan antara ruang publik dan ruang pribadi di pinggiran kota kala itu.
pertama di Amerika dimana kelas pekerja mengalami keresahan pengangguran yang berujung pada kemiskinan. Bangkitnya klenik di masyarakat modern dewasa ini yang sering digambarkan dalam film-film merupakan pelarian dimana individu tidak lagi mengontrol kehidupan sehariharinya. Horor/klenik merupakan pelarian dari ketidakmampuan kontrol diri sendiri dan menuduhkan kuasa tersebut pada kekuatan dari luar nalar yang lebih kuat. Douglass Kellner, Budaya Media Cultural Studies, Identitas, dan Politik: antara modern dan postmodern
PERTANYAAN?