www.themegallery.com
Gerakan Sayang Ibu adalah Suatu Gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan
Langsung Caten (Calon Penganten) Pasangan Usia Subur (PUS) Ibu hamil, bersalin dan nifas Ibu meneteki masa perawatan bayi Pria/Suami dan seluruh anggota keluarga
Tak Langsung Sektor terkait Institusi kesehatan Institusi Masyarakat Tokoh masyarakat dan agama Kaum bapak/pria Media massa
Lanjutan
2. Unsur Pendukung orientasi dan penelitian Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin, bufas dan BBL Pengembangan tata cara rujukan Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Penikatan peran bidan
Lanjutan.
3. Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi : Menyusun rencana kerja serta mengumpulkan dana Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai bayi di masyarakat. Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan. Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi Membantu merujuk.
Lanjutan.
4. Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI) Beberapa hal yang perlu dipantau antara lain: Sektoral terkait berperan aktif dalam kegiatan operasional Setiap persalinan ditolong oleh tenakes Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baik Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan rujukan dengan baik.
I. HAMBATAN-HAMBATAN GSI
1. Secara Struktural Berbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga orientasi yang terbentuk semata-mata dilaksanakan karena ia adalah program wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK (Surat Keputusan). 2. Secara Kultural Masih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan dan persalinan hanyalah persoalan wanita.
lanjutan.
Tidak rutin menggunakan praktek-praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya Mengajarkan petugas pemberi asuhan dalam metoda meringankan rasa nyeri tanpa penggunaan obat-obatan. Mendorong semua ibu (dan keluarganya), agar mengelus, mendekap, memberi ASI dan mengasuh bayinya sendiri sedapat mungkin. Menganjurkan agar jangan menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
Lanjutan
2. Unsur Pendukung orientasi dan penelitian Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin, bufas dan BBL Pengembangan tata cara rujukan Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Penikatan peran bidan
Lanjutan.
3. Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi : Menyusun rencana kerja serta mengumpulkan dana Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai bayi di masyarakat. Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan. Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi Membantu merujuk.
Lanjutan.
4. Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI) Beberapa hal yang perlu dipantau antara lain: Sektoral terkait berperan aktif dalam kegiatan operasional Setiap persalinan ditolong oleh tenakes Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baik Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan rujukan dengan baik.
I. HAMBATAN-HAMBATAN GSI
1. Secara Struktural Berbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga orientasi yang terbentuk semata-mata dilaksanakan karena ia adalah program wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK (Surat Keputusan). 2. Secara Kultural Masih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan dan persalinan hanyalah persoalan wanita.
lanjutan.
Tidak rutin menggunakan praktek-praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya Mengajarkan petugas pemberi asuhan dalam metoda meringankan rasa nyeri tanpa penggunaan obat-obatan. Mendorong semua ibu (dan keluarganya), agar mengelus, mendekap, memberi ASI dan mengasuh bayinya sendiri sedapat mungkin. Menganjurkan agar jangan menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
Terima Kasih