llu 8urung pada manusla adalah suaLu penyaklL menular akuL yang dlsebabkan oleh vlrus lnfluenza Lype A yang berasal darl unggas (penyaklL menular bersumber blnaLang) SFAT VRUS FLU BURUNG ada bahan organlk akan hldup lama spL Lln[a vlrus hldup dl alr pada suhu 22 o C 4 harl suhu 0 o C sampal 30 harl vlrus akan maLl dgn deLergenL dlslnfekLan mlsal Chlorlne calran yang mengandung lodln aLau dlpanaskan vlrus akan maLl dalam suhu 80C selama 1 menlL aLau mendldlh !adl ulmasak Aman ulkonsumsl CAPA PEMULAPAM : 0ar| urggas |e urggas, reWar |a|r dar rarus|a. Peru|arar dar| rarus|a |e rarus|a oe|ur lerou|l|. Ve|a|u| |olorar alau se|rela urggas, rercerar| udara dar largar perjarar. ASA IMIU8ASI 1 - Z rar| Mengapa Harus Waspada Negara / daerah yang terinfeksi avian influenza makin bertambah Kasus Flu burung pada manusia makin meningkat ndonesia Merupakan Negara dengan jumlah kasus dan kematian yang tertinggi Berkembangnya strain virus yang ditakutkan akan menimbulkan pandemik Kekebalan sebagian besar populasi manusia sudah mulai berkurang 1918 ~SPANISH FLU 40 t0 50 million deaths A (H1N1) INFLUENZA PANDEMIC IN 20 TH CENTURY 1957 "Asian FIu" 1968 "Hongkong FIu" 2 miIIion deaths 1 miIIion deaths A (H2N2) A (H3N2) KAPAN PANDEM BSA TERJAD Timbulnya virus baru yang semua orang tidak kebal terhadapnya Virus tersebut mampu berkembang biak pada manusia dan menyebabkan penyakit Virus baru tersebut dapat ditularkan dari manusia ke manusia secara efisien Periode Pandemi Fase nterpandemi "KLB A" Risiko rendah pd manusia 1 Risiko tinggi pd manusia 2 Waspada Pandemi " Subtype baru influenza pada man " Tidak ada atau penularan antar man sangat terbatas 3 Bukti penularan antar manusia ( kelompok kecil) 4 Peningkatan penularan h2h semakin meluas 5 Pandemi Penularan h2h efisien 6 Kegagalan menangani flu burung yang sudah endemik pada unggas disebagian besar wilayah ndonesia beresiko munculnya kasus flu burung pada manusia dengan segala implikasinya termasuk yang paling ditakuti terjadinya penularan dari manusia ke manusia $ARANA ALAT TRAN$PORTA$I BOX TELUR KERANJANG UNGGA$ MANU$IA PETUGA$ PETERNAK PEDAGANG/ PENGEPUL AYAM HEWAN ( VEKTOR MEKANIK/CARRIER: TIKU$ KUCING ANJING KECOAK LALAT NYAMUK?) UNGGA$ DOME$TIK (AYAM KAMPUNGITIK PUYUH MERPATI ANG$A ENTOK UNGGA$ BURUNG LIAR EKOLOGI VIRU$ AI SANTHA-2005 H5N1 IAk1Ck C1LNSIAL ANG 8LkLkAN DALAM 1LkIADINA INILkSI kLMunCklnAn lnlLkSl LerganLung uCSlS lnlLkSl kLLkAAn MAnuSlA WAk1u kLCAnASAn Mlk8CC8CAnlSML uA?A 1APAn 1u8uP MAnuSlA !enggerplalkullL kakl yang Lldak dlLumbuhl bulu berwarna blru keunguan keluar calran darl maLa dan hldung embengkakan dl baglan muka dan kepala erdarahan dl bawah kullL erdarahan LlLlk pada daerah dadakakl dan Lelapak kakl 8aLukbersln dan Lerdengar suara ngorok ulare kemaLlan Llnggl dalam populasl PIAL DAN JENGGER AYAM SAKIT (BENGKAK & KEBIRUAN) DAN AYAM SEHAT (MERAH TANPA KEBENGKAKAN) Ayam Sehat Sakit FB kemaLlan mendadak Lanpa ge[ala kllnls enurunan produksl Lelur dan perubahan benLuk Lelur embengkakan pada kepala maLa [engger endarahan [arlngan bawah kullL dan warna blru pada plal kakl dan kepala keluar leleran lendlr darl hldung ulare 8aLuk dan sesak nafas PIAL DAN JENGGER AYAM $AKIT (BENGKAK & KEBIRUAN) DAN AYAM $EHAT (MERAH TANPA KEBENGKAKAN) Ayam Sehat Sakit FB Pada Manusia Gejala dan Tanda Utama Demam, batuk, sakit menelan, sakit kepala, lemas, tidak nafsu makan, nyeri dan sakit persendian, mata merah. Respiratory signs Penyakit berat atau fatal Orang tua, terutama usia > 65 th Chronic broncho-pulmonary disease Bayi dan anak-anak Penyakit kronis, e.g. diabetes Definisi Kasus (sewaktu-waktu bisa berubah) kasus dalam lnvesLlgasl kasus suspek kasus probable kasus konflrmasl Seseorang dalam lnvesLlgasl 5eseotooq yooq telob Jlpotoskoo oleb pejobot betweoooq ootok Jllovestlqosl tetkolt kemooqklooo lofeksl n5N1 Kasus suspek i. $eseorang yang menderita demam / suhu > 38o C disertai satu atau Iebih gejaIa di bawah ini : batuk sakit tenggorokan piIek sesak napas DAN Disertai satu atau Iebih dari pajanan di bawah ini daIam 7 hari sebeIum muIainya gejaIa : Kontak erat ( daIam jarak 1 meter ) seperti merawat berbicara atau bersentuhan dengan pasien suspek probabeI atau kasus H5N1 yang sudah konfirmasi. Terpajan ( misaInya memegang menyembeIih mencabuti buIu memotong mempersiapkan untuk konsumsi) dengan ternak ayam unggas Iiar bangkai unggas atau terhadap Iingkungan yang tercemar oIeh kotoran unggas itu daIam wiIayah dimana infeksi dengan H5N1 pada hewan atau manusia teIah dicurigai atau dikonfirmasi daIam buIan terakhir. Mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan sempurna di wiIayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1 daIam satu buIan terakhir. Kontak erat dengan binatang Iain ( seIain ternak unggas atau unggas Iiar )misaInya kucing atau babi yang teIah dikonfirmasi terinfeksi H5N1 Memegang/ menangani sampeI (hewan atau manusia) yang dicurigai mengandung virus H5N1 daIam suatu Iaboratorium atau tempat Iainnya. ditemukan Ieukopeni (di bawah niIai normaI) kasus robable krlLerla kasus suspek dlLambah dengan saLu aLau leblh keadaan dl bawah lnl R dlLemukan kenalkan LlLer anLlbodl Lerhadap P3 mlnlmum 4 kall dengan pemerlksaan u[l Pl menggunakan erlLroslL kuda aLau u[l LLlSA R hasll laboraLorlum LerbaLas unLuk lnfluenza P3 (LerdeLekslnya anLlbodl speslflk P3 dalam speslmen serum Lunggal) menggunakan u[l neLrallsasl (dlklrlm ke LaboraLorlum 8u[ukan) Atau Seseorang yang menlnggal karena suaLu penyaklL saluran nafas akuL yang Lldak blsa dl[elaskan penyebabnya yang secara epldemlologls berkalLan dengan aspek wakLu LempaL dan pa[anan Lerhadap suaLu kasus probabel aLau suaLu kasus P3n1 yang Lerkonflrmasl kasus konflrmasl Seseorang yang memenuhl krlLerla kasus suspek aLau probabel DAN DISLk1AI SaLu darl hasll poslLlf berlkuL lnl yang dllaksanakan dalam suaLu laboraLorlum lnfluenza naslonal reglonal aLau lnLernaslonal yang hasll pemerlksaan P3n1nya dlLerlma oleh WPC sebagal konflrmasl lsolasl vlrus P3n1 Pasll C8 P3n1 poslLlf enlngkaLan 4 kall llpaL LlLer anLlbodl neLrallsasl unLuk P3n1 darl speslmen konvalesen dlbandlngkan dengan speslmen akuL ( dlambll 7 harl seLelah awlLan ge[ala penyaklL) dan LlLer anLlbodl neLrallsasl konvalesen harus pula 1/80 1lLer anLlbodl mlkroneLrallsasl P3n1 1/80 pada speslmen serum yang dlambll pada harl ke 14 seLelah awlLan (onseL penyaklL) dlserLal hasll poslLlf u[l serologl laln mlsalnya LlLer Pl sel darah merah kuda 1/160 aLau wesLern bloL speslflk P3 poslLlf 1u[uan lnvesLlgasl ldenLlflkasl hasll pemerlksaan kllnls dan laboraLorlum ldenLlflkasl sumber dan cara penularan ldenLlflkasl konLak MeneLapkan besarnya masalah ldenLlflkasl kasus Lambahan ldenLlflkasl fakLor rlslko 8ekomendasl upaya pencegahan dan penanggulangan Pelaksanaan erslapan uan konsolldasl 1lm roLeksl ulrl 1eLapkan eLa dan Wllayah ?ang 1erkena uafLar konLak LraL emanLauan konLak (sampal 10 harl pasca konLak Lerakhlr) lLl Suspek Al engambllan Speslmen C8 dan Serologl 8u[uk Sebagal kasus Suspek Al enyusunan laporan lnvesLlgasl APA YANG D MAKSUD KONTAK ldenLlflkasl dan dlagnosls orang yang konLak dekaL dengan kasus se[ak 1 7 harl sebelum saklL ([arak 1 m)
Sebagian/sampling
Kasus AI pada Manusia Kontak Surv Faktor Risiko Lingkungan Penyuluhan H E W A N
Rapid test PositiI NegatiI PCR NegatiI PositiI vaksinasi, desinIeksi, sosialisasi Isolasi Depopulasi DesinIeksi Pembatasan lalu lintas unggas Sosialisasi Tanpa Gejala Gejala ILI Pemantauan sampai 10 hari sejak kontak terakhir
- Ambil spes - Oseltr ds awal - Rujuk ke RS Kasus suspek AI baru Bagan Penyelidikan Epidemiologi Kasus A! pada manusia Apa ang narus D|ketahu| etugas uskesmas Mampu mengenall ge[ala kllnls suspek Al dan memperslapkan ru[ukan paslen ke rumah saklL unLuk mendapaLkan pelayanan leblh lengkap MengeLahul cara penularan Al pada manusla darl hewan/ unggas Mampu mengelola paslen dlduga Al dengan sarana yang ada Mampu berkomunlkasl dengan rumah saklL LerdekaL dengan balk pobllo Meoemokoo kosos 5ospec Jl loskesmos betl seqeto 1omlflo Joo seqeto tojok ke k5 kojokoo Skor S Lldak dlberl CselLamlvlr Skor 67 evaluasl 24 [am apablla menlngkaL 7 dlberlkan CselLamlvlr Skor 7 dlberlkan CselLamlvlr Gejala & Riwayat epidemiologi 1 2 Suhu < 38 C < 38 C Respiratory Rate (Frekuensi Nafas) N > N Ronki Tidak ada Ada Leukopeni Tidak ada Ada Kontak Tidak ada Ada Jumlah
LNGGUNAAN CSLL1AMIVIk Semua kasus suspek AI harus d|rawat d| kS dan d|ber|kan ose|tam|v|r pada nar| pertama tanpa memandang ge[a|a dan keadaan k||n|knya emaka|an Untuk rof||ak 1|dak D|rekomendas|kan ember|an 1am|f|u narus C|eh Dokter LlLk SAMlnC MUAL MUN1An DIAkL SAkI1 LkU1 USING DAN SAkI1 kLALA 8A1Uk 1IDAk DAA1 1IDUk VLk1IGC LkASAAN LLLAn LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN BILA ADA KASUS Bila ada laporan masyarakat adanya kematian unggas yang diduga mengidap AI Lakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan dinas peternakan 2. Tinjauan ke lapangan 3. Gunakan pemetaan lokasi kematian unggas - Data tentang kematian unggas - Data tentang hewan positif H5N1 - Data tentang kasus L - Data tentang kasus pneumoni 4. Lakukan koordinasi dengan rumah sakit untuk meningkatkan SKD-KLB dalam persiapan tempat rujukan. Rumah sakit membuat laporan ke Dinkes Propinsi. 5 dentifikasi kasus, apakah kasus sudah masuk kriteria suspek Avian nfluenza. 6 Lapor ke Dinas Kesehatan Propinsi 1 x 24 jam, dengan tembusan ke Dirjen P2PL Departemen Kesehatan 7 Bila diagnosis Kasus Suspek, lakukan tindakan sbb : 1. Rujuk ke Rumah Sakit Rujukan A 2. Lakukan pengambilan spesimen darah dan usap nasopharing Terhadap kontak erat (faktor resiko yaitu peternak, penjamah dan pengangkut unggas) lakukan hal sbb : dicatat identitas dilakukan pengamatan oleh Puskesmas secara terus menerus sampai 10 hari. Apabila dijumpai tanda-tanda kearah suspek segera rujuk ke rumah sakit rujukan Bila pada kontak terdapat tanda-tanda panas, batuk (masuk kriteria suspek) dilakukan pengambilan darah dan swap nasopharing Bila ada dana, pada semua kontak erat ( berkomunikasi dengan jarak 1 meter dengan penderita suspek) dilakukan pengambilan darah saja. Bila dana tidak tersedia cukup dilakukan pengamatan ketat selama 10 hari. Apabila ada laporan dari rumah sakit dan Puskesmas tentang dijumpainya kasus L dan Pneumoni pada daerah tertular.Lakukan langkah-langkah sebagai berikut : Pelacakan kasus di lapangan Pelacakan kasus di rumah sakit Pelacakan faktor resiko ( tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh kasus) Pelacakan dilakukan oleh tim kesehatan dan harus menggunakan APP. B. TRANSPORTAS! 0alam EvakuasI (merujuk) pasIen F8 tetap mengIkutI prInsIpprInsIp UnIversal PrecautIon : Pasang masker pada pasIen. Petugas kesehatan menggunakan alat perlIndungan perorangan (APP) lengkap. |enjaga kontak semInImal mungkIn dengan pasIen. |encucI tangan dengan sabun dan aIr mengalIr. 0esInfeksI aIat transport dan peraIatan IaIn. #$ yang akan merujuk harus menghubungI petugas trIase #$ rujukan guna mempersIapkan segala sesuatu dalam rangka penerImaan pasIen. UNTUK MENCEGAH PENULARAN AI DI RUMAH $AKIT PA$IEN HARUS D!RAWAT D! RUANG ISOLASI PUANC ISDLASI SISTEh PEhIAYAAN SUhEP PEhIAYAAN A$U#AN$ A$E$N PE|E#NTAH : PE|E#NTAH 0AE#AH PEhEPINTAH PUSAT (0EPKES) PPDSE0UP TETAP PEhEASAN IAYA PASIEN PEN0EPITA AVIAN INFLUENZA E U T U S K A N henetapkan: P e r t a m a : KEPUTUSAN NENTER! KESEHATAN R! TENTANC PENBEBASAN B!AYA PAS!EN PENDER!TA FLU BURUNC e d u a : ur|' Kc|u'u|n :n: cr|u un'u ku:| |:' ,|nq d:'c'|||n c|q|: ku:| |:' kuju|n lu lurunq d: curu lndonc:| d|n ku:| |:' Non kuju|n ,|nq :cncr::| ||:cn u urunq ccu: d: kuju c k ruju|n lu lurunq. PPDSE0UP TETAP PEhEASAN IAYA PASIEN PEN0EPITA AVIAN INFLUENZA etIga : Pembebasan bIaya sebagaImana tercantum dalam dIktum empat, berlaku untuk : PasIen dInyatakan suspek Flu 8urung sampaI hasIl pemerIksaan Lab PC# () PasIen suspek Flu 8urung dengan hasIl Lab PC# (+) sampaI dInyatakan sembuh atau PC# () Pemulasaran Jenazah eempat : 0engan dItetapkannya eputusan InI, maka seluruh pembIayaan PasIen Flu 8urung harus mengacu pada $urat eputusan InI. Jangan ditiru PENCEGAHAN BAGI YANG BERE$IKO Cuci tangan sesering mungkin dg desinfektan (aIkohoI 70%) APP (sarung tangankacamatamasker dII) Vaksinasi virus fIu manusia bagi yg terpajan dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi gabungan virus fIu manusia dan fIu burung daIam satu orang yang memungkinkan timbuInya strain baru virus fIu burung yang dapat dituIarkan dari manusia ke manusia Mereka yang rentan (anakanak orang usia Ianjut penderita penyakit jantung paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas dII) Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang beresiko/terpapar dan keIuarganya: tanda gangguan saI pernapasan demam $erosurvai bagi yang terpapar Mereka yang beresiko menghirup udara tercemar: berikan antiviraI (oseItamivir 1x75 mg seIama 1 minggu) A|at e||ndung D|r| 8a[u ellndung (lengan pan[ang) Sarung Langan Masker (n93) kacamaLa plasLlk (Coggle) 1uLup kepala enuLup kakl enggunakan Alat Pelindung Personal Lakukan Cuci Tangan Langkah 1 Langkah 2 enggunakan asker
; enggunakan Alat Pelindung Personal v)
enggunakan Kacamata enggunakan Alat Pelindung Personal Langkah 3
enggunakan 1as / Gaun
enggunakan Alat Pelindung Personal
Langkah 4
; 1 ; enggunakan Alat Pelindung Personal Langkah 5 Menggunakan Sarung Tangan 1 SETELAH PENGAILAN SPESIEN Leposkon Sorung Tongon perfomo dor doIom ke Iuor 8uong Sorung Tongon perfomo elepaskan Alat Pelindung Personal Langkah 6 i) 1 8uko osker Lokukon Cuc Tongon 8uko Iocomofo Langkah 7 elepaskan Alat Pelindung Personal 8uko Tufup IepoIo 8uko Sorung Tongon 8uong 8uko Jos/0oun dor bogon doIom ke Luor 0uIung Jos/0oun dor 8og. DoIomnyo 8uong Jos/ 0oun SETELAH PENGAILAN SPESIEN Langkah 6 ii) elepaskan Alat Pelindung Personal (1) Basuh tangan dengan air (2) Tuang kan sabun secukup nya (3) Ratakan dengan kedua teIapak tangan (4) Gosok punggung dan seIaseIa jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaIiknya (5) Gosok kedua teIapak dan seIaseIa jari (6) Jarijari sisi daIam dari kedua tangan saIing mengunci (7) Gosok ibu jari kiri berputar daIam genggaman tangan kanan dan Iakukan sebaIik nya (8) Gosokkan dengan memutar ujung jarijari tangan kanan di teIapak tangan kiri dan sebaIiknya (9) Gosok pergeIangan tangan kiri dengan mengguna kan tangan kanan dan Iakukan sebaIiknya (10) BiIas kedua tangan dengan air PFRAt HASYARAKAT MemanLau dan melaporkan adanya kemaLlan unggas aLaupun orang yang saklL dlduga Al ke puskesmas aLaupun kCu/poskeswan Melakukan penanganan unggas maLl dengan balk sesual sLandar penanganan Al pada unggas Melakukan prlnslp keamanan dalam mengelola Lernak unggas Men[aga keberslhan llngkungan dan prlbadl PFRAt PuSKFSHAS Melakukan survellans lLl neumonla dan Al Melaporkan adanya kasus Al ke ulnkes kab/koLa MengobaLl dan Meru[uk paslen ke 8S Menerlma dan meneruskan laporan adanya kemaLlan massal unggas ke kCu/oskeswan dan ulnkes kab/koLa Melakukan lnvesLlgasl Lerhadap dugaan kasus Al dl lapangan bersama Llm kab/koLa Melakukan pemanLauan konLak LeruLama konLak serumah/seklLarnya ulnas kabupaLen koLa 8erkoord|nas| dengan d|snak]pertan|an kab]kota dan |aborator|um engamatan terhadap kemat|an massa| unggas]b|natang |a|n beker[asama dengan d|snak setempat emantauan kasus AI dan pneumon|a k|aster Me|akukan penye||d|kan AI ba|k unggas maupun manus|a emantauan kontak d| kS engumpu|an perekaman dan ana||s|s data surve||ans AI t|ngkat kab]kota Me|aporkan has|| surve||ans dan L ke D|nkes rop|ns| serta Depkes Member|kan umpan ba||k ke puskesmas]kS emb|naan as|stens| tekn|s serta dukungan operas|ona| penye|enggaraan surve||ans AI |ntegras| d| usk]kS dan |okas| ke[ad|an PFRAt 0ltKFS PR0PltSl ker[asama dengan sektor terka|t (D|snak) dan sektor |a|n untuk me|akukan surve||ans ep|dem|o|og| Me|akukan penye||d|kan ep|dem|o|og| bersama dengan kab]kota [|ka d|per|ukan engumpu|an perekaman dan ana||s|s data surve||ans AI t|ngkat prop|ns| Me|aporkan]member|kan |nformas| has|| surve||ans dan L ke Depkes (D|t[en L) Member|kan umpan ba||k ke kab]kota emb|naan as|stens| tekn|s serta dukungan operas|ona| penye|enggaraan surve||ans AI |ntegras| d| kab]kota kPAyA yAN IeIAH JIAKkKAN JNKe8 8kmAR LnlnCkA1An kAASl1AS SuM uLnCAn 8L88ACAl LLA1lPAn LnulS18l8uSlAn C8A1 uAn A MLnCLM8AnCkAn lunCSl 8uMAP SAkl1 8u!ukAn MLML8kuA1 Sku uLnCAn LM8Ln1ukAn 1CC MLnlnCkA1kAn kL8!ASAMA Lln1AS SLk1C8AL klL SLCA8A 8L8kLLAn!u1An W JANCAN TAKUT & KhAwAT|R 0ENCAN |8U FLU URUNC, W P|L|hLAh AYAH P0T0NC | UNCCA8 P0T0NC YANC FRE8h ,TERL|hAT 0AR| KARKA8 YANC A|K, T|0AK LEHEK, T|0AK ERwARNA KEh|JAUAN | T|0AK TERL|hAT T|T|K2 KEh|TAHAN | KE|RUAN | KEHERAhAN. W hAT|2 PULA TERhA0AP 0AC|NC AYAH T|REN | 0|6ELUP F0RHAL|N | 0|REN0AH A|R KUNY|T , W UTAHAKAN HEHEL| AYAH P0T0NC 0| K|08 YANC KhU8U8 HENJUAL AYAH P0T0NC ATAU 0| 60UNTER UNCCA8 0| 8UPERHARKET, W T|0AK PERLU KhAwAT|R 0ENCAN HENCh|N0AR| HENCK0N8UH8| UNCCA8 & PR00UK UNCCA8 ( TELUR, NUCCET, AYAH C0RENC, AYAH AKAR,URUNC 0ARA C0RENC , 0LL} W UNCCA8 (Ayam,|t|k,ebek,Entok,Angsa,urung 0ara, Puyuh,ka|kun,urung Unta} HERUPAKAN PR0TE|N hEwAN| YANC HU0Ah 0| 0APAT, HURAh,AHAN 0AN 8EhAT 0| K0N8UH8| . W 0ENCAN 8|FAT V|RU8 h5N1 YANC T|0AK TAhAN 0ENCAN PEHANA8AN |U-|U 6UKUP HENC0LAh HENU A8AL UNCCA8 0ENCAN P|L|hAN TEHPERATUR 80 6 ( 1HEN|T}, 0 6 ( 30 HEN|T} ATAU PA0A 8UhU 5 6 ( 3 JAH }. W 0ALAH HEHPER8|APKAN PR08E8 PRA PEHA8AKAN 6UKUP 0|6U6| 0ENCAN A|R KRAN | A|R HENCAL|R 8AJA , UNTUK TELUR 0APAT 0|ER8|hKAN & 0|6U6| 0ENCAN 8AUN | 0ETERCEN 6A|R 8EELUH 0|8|HPAN 0ALAH KULKA8 | TRAY TELUR . W APA|LA |NC|N 0|8|HPAN 0| KULKA8 , ER8|hKAN KARKA8 UNCCA8, UNCKU8 0C PLA8T|K,0AN TEHPATKAN 0ALAH FREEZER. W FLU URUNC T|0AK HENULAR HELALU| TELUR , 6U6| 0ULU KUL|T TELUR , 8EELUH HENCK0N8UH8| TELUR AYAH HENTAh | 8ETENCAh HATANC .