Anda di halaman 1dari 51

BermuuIun Sebelom Rumudhun

Kategori Ramadhan | 09-08-2010 | 66 Komentar



Kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat, terutama di kalangan
aktifis da'wah yang beramal tanpa didasari ilmu, tradisi tersebut adalah tradisi bermaaf-maafan sebeIum
Ramadhan Ya, saya katakan demikian karena tradisi ini pun pertama kali saya kenal dari para aktifis da'wah
kampus dahulu, dan ketika itu saya amati banyak masyarakat awam malah tidak tahu tradisi ini Dengan kata lain,
bisa jadi tradisi ini disebarluaskan oleh mereka para aktifis da'wah yang kurang mengilmu apa yang mereka
da'wahkan bukan disebarluaskan oleh masyarakat awam Dan perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak pernah
diajarkan oleh slam
ereka yang melestarikan tradisi ini beralasan dengan hadits yang terjemahannya sebagai berikut:
09a Rasullullah s0/ang b07hu9bah pa/a Shala9 Jum'a9 (/alam bulan Sya'ban), b0lau m0nga9aan Amn sampa
9ga al, /an pa7a sahaba9 b0g9u m0n/0nga7 Rasullullah m0nga9aan Amn, 9070u9 /an spon9an m070a u9
m0nga9aan Amn. Tap pa7a sahaba9 bngung, 0napa Rasullullah b07a9a Amn sampa 9ga al. 09a s0l0sa
shala9 Jum'a9, pa7a sahaba9 b079anya 0pa/a Rasullullah, 0mu/an b0lau m0n0lasan: "09a au s0/ang
b07hu9bah, /a9anglah Malaa9 Jb7l /an b07bs, ha Rasullullah Amn-an /o'a u n," awab Rasullullah.
Do'a Malaa9 Jb7l 9u a/alah:
"Ya Allah 9olong abaan puasa umma9 Muhamma/, apabla s0b0lum m0masu bulan Rama/han /a 9/a
m0lauan hal-hal yang b07u9:
1) T/a m0mohon maaf 907l0bh /ahulu 0pa/a 0/ua o7ang 9uanya (a mash a/a);
2) T/a b07maafan 907l0bh /ahulu an9a7a suam s97;
3) T/a b07maafan 907l0bh /ahulu /0ngan o7ang-o7ang s09a7nya.
Namun anehnya, hampir semua orang yang menuliskan hadits ini tidak ada yang menyebutkan periwayat hadits
Setelah dicari, hadits ini pun tidak ada di kitab-kitab hadits Setelah berusaha mencari-cari lagi, saya menemukan
ada orang yang menuliskan hadits ini kemudian menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh bnu Khuzaimah
(3/192) dan Ahmad (2/246, 254) Ternyata pada kitab Shahh Ibnu huzamah (3/192) juga pada kitab Musna/
Imam Ahma/(2/246, 254) ditemukan hadits berikut:
= -- '~ - _-- - ' ~ -' .~'- : .- - - ~ - ~ -~ : .'- - ~ ' ~ - = -' _--' . ~
! =~ ~ ~ = -- = : .' ` - ~ : - - - '-~ .=~ ~ ~ = -- -' = : .- = .' : .' -
_~ - ' ~-~ = -~ ' -~ : - =-=.-- -~ -=~ ~ ~ = -- = : .' ` - ~ : - -=' ~==`' .' :
~- = -~'- ~
"Da7 Abu Hu7a7ah: Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam na mmba7 lalu b07sab/a: 'Amn, Amn, Amn'. Pa7a
sahaba9 b079anya : "0napa 0ngau b07a9a /0man, waha Rasulullah?" 0mu/an b0lau b07sab/a, "Ba7u saa
Jb7l b07a9a 0pa/au: 'Allah m0lana9 s0o7ang hamba yang m0l0wa9 Rama/han 9anpa m0n/apa9an ampunan',
maa ua9aan, 'Amn', 0mu/an Jb7l b07a9a lag, 'Allah m0lana9 s0o7ang hamba yang m0ng09ahu 0/ua o7ang
9uanya mash h/up, namun 9/a m0mbua9nya masu Jannah (a70na 9/a b07ba9 0pa/a m070a b07/ua)', maa
au b07a9a: 'Amn'. 0mu/an Jb7l b07a9a lag. 'Allah m0lana9 s0o7ang hamba7 yang 9/a b07shalawa9 09a
/s0bu9 namamu', maa ua9aan, 'Amn". Al A'zhami berkata: "Sanad hadits ini jayyid
Hadits ini dishahihkan oleh Al undziri di A9 Ta7ghb Wa9 Ta7hb (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi
dalamAl Ma/zhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Mama' Az Zawa/ (8/142), juga oleh bnu Hajar Al
Asqalani dalam Al Qaulul Ba/' (212), juga oleh Al Albani di Shahh A9 Ta7ghb (1679)
Dari sini jelaslah bahwa kedua hadits tersebut di atas adalah dua hadits yang berbeda Entah siapa orang iseng yang
membuat hadits pertama Atau mungkin bisa jadi pembuat hadits tersebut mendengar hadits kedua, lalu
menyebarkannya kepada orang banyak dengan ingatannya yang rusak, sehingga berubahlah makna hadits Atau
bisa jadi juga, pembuat hadits ini berinovasi membuat tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan, lalu sengaja
menyelewengkan hadits kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut Yang jelas, hadits yang tidak ada asal-
usulnya, kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu, sebenarnya itu bukan hadits dan tidak perlu kita
hiraukan, apalagi diamalkan
eminta maaf itu disyariatkan dalam slam Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam bersabda,
- -~ -=~ -=` ~ = ~ - ' ~ ~ - - ~ ~= _ ' - .~= ' -~ `' -- ~ - ` . - ' -~ =
- = .~= ='- '- -~ ~ ~ = '-~= ~ =~
"O7ang yang p07nah m0nzhalm sau/a7anya /alam hal apapun, maa ha7 n a wab m0mn9a p07bua9annya
907s0bu9 /halalan ol0h sau/a7anya, s0b0lum /a9ang ha7 /mana 9/a a/a a/a /na7 /an /7ham. a70na a o7ang
907s0bu9 m0ml amal shalh, amalnya 907s0bu9 aan /u7ang un9u m0lunas 0zhalmannya. Namun a a 9/a
m0ml amal shalh, maa /9ambahan 0pa/anya /osa-/osa /a7 o7ang yang a zhalm (HR Bukhari no2449)
Dari hadits ini jelas bahwa slam mengajarkan untuk meminta maaf, ika berbuat kesaIahan kepada orang Iain
Adapun meminta maaf tanpa sebab dan dilakukan kepada semua orang yang ditemui, tidak pernah diajarkan oleh
slam Jika ada yang berkata: "anusia khan tempat salah dan dosa, mungkin saja kita berbuat salah kepada semua
orang tanpa disadari Yang dikatakan itu memang benar, namun apakah serta merta kita meminta maaf kepada
semua orang yang kita temui? engapa Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam dan para sahabat tidak pernah
berbuat demikian? Padahal mereka orang-orang yang paling khawatir akan dosa Selain itu, kesalahan yang tidak
sengaja atau tidak disadari tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah Ta'ala Sebagaimana sabda
RasulullahShallallahu'alah Wasallam,
- = ' - ~' ' ~ '-~- ' == ' ~ = ' = -'
"S0sungguhnya Allah 90lah m0maafan umma9u yang b07bua9 salah a70na 9/a s0ngaa, a9au a70na lupa, a9au
a70na /pasa (HR bnu ajah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, bnu Hazm dalam Al uhalla, 4/4, di shahihkan Al Albani
dalam Shahih bni ajah)
Sehingga, perbuatan meminta maaf kepada semua orang tanpa sebab bisa terjerumus pada ghuluw (berlebihan)
dalam beragama
Dan kata - ' (hari ini) menunjukkan bahwa meminta maaf itu dapat dilakukan kapan saja dan yang paling baik
adalah meminta maaf dengan segera, karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput Sehingga mengkhususkan suatu
waktu untuk meminta maaf dan dikerjakan secara rutin setiap tahun tidak dibenarkan dalam slam dan bukan ajaran
slam
Namun bagi seseorang yang memang memiliki kesalahan kepada saudaranya dan belum menemukan momen yang
tepat untuk meminta maaf, dan menganggap momen datangnya Ramadhan adalah momen yang tepat, tidak ada
larangan memanfaatkan momen ini untuk meminta maaf kepada orang yang pernah dizhaliminya tersebut Asalkan
tidak dijadikan kebiasaan sehingga menjadi ritual rutin yang dilakukan setiap tahun
Wallahu'alam
Penulis: Yulian Purnama
Artikel wwwmuslimorid

Assalamualaikum wr. wb.


Yth. Pak Ustadz,
0b0rapa hari lagi bulan puasa akan tiba, dan banyak di antara t0man-
t0man saya yang muslim yang saling b0rkirim SMS m0ngucapkan s0lamat
m0nunaikan ibadah puasa dan mohon maaf lahir batin s0b0lum puasa tiba.
S0b0narnya apakah ada tuntunannya ol0h Rasulullah SAW akan hal
t0rs0but? Dan apakah ada tuntunannya juga untuk m0ngucapkan mohon
maaf lahir batin pada hari raya Idul Fitri s0p0rti yang biasa kita lakukan?
Apakah ini hanya s0k0dar tradisi saja? Mohon p0nj0lasan pak Ustadz t0ntang
hal t0rs0but.
T0rima kasih banyak s0b0lumnya atas p0nj0lasan Pak Ustadz.
Wassalamualaikum wr. wb.
,,-,3
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Kalau yang diminta adalah dalil yang sharih dan 0ksplisit t0ntang p0rintah
atau anjuran untuk saling b0rmaafan m0nj0lang bulan Ramadhan, sudah
pasti tidak ada.
Ol0h kar0na itulah ada s0bagian kalangan dari umat ini yang langsung
m0ncap f0nom0na itu s0bagai bid'ah. S0bab dalam pandangan m0r0ka,
p0ng0rtian bid'ah adalah s0batas tidak adanya dalil 0ksplisit atas suatu
masalah yang b0rk0mbang di t0ngah masyarakat.
P0ndapat s0p0rti ini tidak bisa disalahkan, lantaran m0mang ada v0rsi
p0ng0rtian t0ntang bid'ah yang s0s0mpit itu. Walau pun s0b0narnya v0rsi
p0ng0rtian bid'ah itu sangat banyak.
Anjuran Saling Meminta Maaf dan Memaafkan Secara Umum
S0b0narnya m0minta maaf dan m0mb0ri maaf k0pada orang lain adalah
p0k0rjaan yang sangat dianjurkan dalam agama. S0mua ulama s0pakat
akan hal ini, t0rmasuk yang m0mbid'ahkannya bila dilakukan m0nj0lang
Ramadhan atau di hari Raya Fithr.
Allah SWT b0rfirman:
ll
CzClC1
1CClC
lCzlCll
1ClC
C l
CzCClCz C
adilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS Al-A'raf: 199)
lCll
CzClC
CzCCl Cz
Maka maafkanlah dengan cara yang baik. (QS Al-Hijr: 85)
1CzC Cll1
1CzC Cl-
l1 Cz l-
lCl1C C C
Cll
CzCzCl CzlCC
Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan
mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya, "Rasailah azab yang
membakar ini." (QS An-Nuur: 22)
1CzCll C
C l
CzC Cl
1CzCzCl l-
lCl CzCCl-
ClC C
Orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran: 134)
1CzCC C

1l C C
Czl
CzClC C
CCl
CzlCl1l
Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya yang demikian
itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS Asy-Syura: 43)
;en untuk Saling Memaafkan
S0cara umum saling b0rmaafan itu dilakukan kapan saja, tidak harus
m0nunggu 0v0n Ramadhan atau Idul Fithri. Kar0na m0mang tidak ada
hadits atau atsar yang m0nunjukkan k0 arah sana.
Namun kalau kita mau t0lusuri l0bih jauh, m0ngapa sampai muncul tr0nd
d0mikian, salah satu analisanya adalah bahwa bulan Ramadhan itu adalah
bulan p0ncucian dosa. S0bagaimana sabda Rasulullah SAW t0ntang hal itu.
C C
C C 1Cz CzCzC
CsCz: CC C
CsC
CC
CC C 1-
ClC
lll CzCl
C CsCC
ClC C
C ClCl
ClCs
Cz CCl
ari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Siapa yang
menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka Allah telah
mengampuni dosanya yang telah lalu. (HR. ukhari dan Muslim)
Kalau Allah SWT sudah m0njanjikan p0ngampunan dosa, maka tinggal
m0mikirkan bagaimana m0minta maaf k0pada s0sama manusia. S0bab dosa
yang b0rsifat langsung k0pada Allah SWT pasti diampuni s0suai janji Allah
SWT, tapi bagaimana d0ngan dosa k0pada s0sama manusia?
Jangankan orang yang m0njalankan Ramadhan, bahkan m0r0ka yang mati
syahid s0kalipun, kalau masih ada sangkutan dosa k0pada orang lain, t0tap
b0lum bisa masuk surga. Ol0h kar0na itu, biar bisa dipastikan s0mua dosa
t0rampuni, maka s0lain minta ampun k0pada Allah di bulan Ramadhan, juga
m0minta maaf k0pada s0sama manusia, agar bisa l0bih l0ngkap. D0mikian
latar b0lakangnya.
Maka m0ski tidak ada dalil khusus yang m0nunjukkan bahwa Rasulullah
SAW m0lakukan saling b0rmafaan m0nj0lang Ramadha, t0tapi tidak ada
salahnya bila s0tiap orang m0lakukannya. M0mang s0harusnya bukan hanya
pada mom0ntum Ramadhan saja, s0bab m0minta maaf itu dilakukan kapan
saja dan k0pada siapa saja.
Id0alnya yang dilakukan bukan s0k0dar b0rbasa-basi minta maaf atau
m0maafkan, t0tapi juga m0ny0l0saikan s0mua urusan. S0p0rti hutang-
hutang dan lainnya. Agar k0tika m0masuki Ramadhan, kita sudah b0rsih dari
s0gala sangkutan k0pada s0sama manusia.
0ramaafan bol0h dilakukan kapan saja, m0nj0lang Ramadhan, s0sudahnya
atau pun di luar bulan itu. Dan rasanya tidak p0rlu kita sampai
m0ng0luarkan vonis bid'ah bila ada f0nom0na d0mikian, hanya lantaran
tidak ada dalil yang b0rsifat 0ksplisit.
S0bab kalau s0mua harus d0mikian, maka hidup kita ini akan s0lalu dibatasi
d0ngan b0ragam bid'ah. ukankah c0ramah tarawih, c0ramah shubuh,
c0ramah dzhuhur, c0ramah m0nj0lang b0rbuka puasa, bahkan k0panitiaan
i'tikaf Ramadhan, p0santr0n kilat Ramadhan, undangan b0rbuka puasa
b0rsama, s0muanya pun tidak ada dalilnya yang b0rsifat 0ksplisit?
Lalu apakah kita akan m0ngatakan bahwa s0mua orang yang m0lakukan
k0giatan itu s0bagai ahli bid'ah dan calon p0nghuni n0raka? K0napa jadi
mudah s0kali m0mbuat vonis masuk n0raka?
Apakah s0mua k0giatan itu dianggap s0bagai s0buah p0nyimpangan 0s0nsial
dari ajaran Islam? Hanya lantaran dianggap tidak s0suai d0ngan apa t0rjadi
di masa nabi?
Kita umat Islam t0tap bisa m0mb0dakan mana ibadah mahdhah yang
0s0nsial, dan mana yang m0rupakan k0giatan yang b0rsifat t0knis non
formal. S0mua yang dis0butkan di atas itu hanya s0mata k0giatan untuk
m0manfaatkan mom0ntum Ramadhan agar l0bih b0rarti. Sama s0kali tidak
ada kaitannya d0ngan niat untuk m0rusak dan m0nambahi masalah agama.
Namun kita t0tap m0nghormati k0c0nd0rungan saudara-saudara kita yang
gigih m0mp0rtahankan umat dari ancaman dan bahaya bid'ah. Isnya Allah
niat baik m0r0ka baik dan luhur.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

doa di bulan ramadhan
Dalam rangkaian ayat Al-Quran m0ng0nai puasa di bulan Ramadhan t0rs0lip suatu ayat yang s0cara
khusus m0mbicarakan soal b0rdoa. Di dalamnya Allah subhaanahu wa taaala p0rintahkan orang
b0riman untuk b0rdoa k0padaNya. Dan Allah subhaanahu wa taaala b0rjanji untuk m0ngabulkan doa
siapapun asalkan m0m0nuhi tiga syarat: (1) M0mohon hanya k0pada Allah subhaanahu wa taaala,
bukan s0lainNya. (2) M0m0nuhi s0gala p0rintahNya dan (3) 0riman k0pada Allah subhaanahu wa
taaala s0bagai Rabb yang Maha Kuasa m0ngabulkan p0rmintaan dan m0n0tapkan taqdir s0galanya.

~ ~ - + ' - ~ - ' - = ~ - ' = ~ ' ~ _' ~' = ~ - =
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka
selalu berada dalam kebenaran. (QS Al-Baqarah ayat 186)
ulan Ramadhan m0rupakan bulan di mana orang b0riman m0mpunyai k0s0mpatan b0gitu luas untuk
b0rdoa k0pada Allah subhaanahu wa taaala. Dan waktu-waktu mustajab(saat doa b0rp0luang b0sar
dikabulkan Allah) t0rs0bar dalam b0b0rapa mom0n khusus s0panjang Ramadhan.
= ~' = ~ . ~' ' ' ~ ' =- - _ = -' -' + = ~ ~ ' `' `
Ada tiga golongan yang doa mereka tidak ditolak: (1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, (2)
imam yang adil dan (3) doa orang yang dizalimi. (HR Tirmidzi 3522)
Subhanallah Dalam hal b0rdoa orang b0rpuasa dis0tarakan d0ngan p0mimpin yang adil dan orang
t0rzalimi. Doa orang b0rpuasa mustajab. Did0ngar, tidak ditolak Allah subhaanahu wa taaala. ahkan
dikabulkan insyaAllah. S0tiap orang yang faham hadits ini sangat b0rg0mbira m0nyambut Ramadhan.
S0bab itu b0rarti s0lama 29 atau 30 hari s0lama ia b0rpuasa p0luang doanya dikabulkan Allah
subhaanahu wa taaala sangatlah luas
Dan t0rl0bih lagi saat m0nj0lang b0rbuka k0tika m0nanti tibanya azan Magrib. Kita harus
m0manfaatkan waktu s0baiknya untuk b0rdoa saat itu. Maka, saudaraku, manfaatkan k0s0mpatan
0mas m0nj0lang b0rbuka d0ngan m0ngajukan b0rbagai p0rmintaan k0pada Allah ta'aala. S0bab
s0bagian masyarakat kita malah m0nghabiskan waktu d0ngan ngobrol tidak karuan m0nj0lang magrib
di bulan Ramadhan. Padahal coba p0rhatikan hadits b0rikut:

' ~ = ~ ~ . - - ' ' ~ =
~ ' ~ = ~ - = ~- = -' - ~ - = ' _ - ' . ~ .'
Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak pada saat berbuka. (HR Ibnu
Majah 1743)
Lalu apakahlafal khususNabi shollallahu alaih wa sallam m0nj0lang ifthor b0rbuka puasa? 0liau
m0mbaca s0bagaimana dij0laskan dalam hadits di bawah ini:

~ =' - ~ .' = ' ~ ~ - = ' _ - ' . ~ '
' -' ~ = ' ` ' '
ika Nabi Muhammad shollallahu alaih wa sallam berbuka, ia berdoa: hahabazh-zhoma-u wab
tallatil-'uruq wa tsabbatal-ajru insyaa Allah Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat dan semoga
ganjaran didapatkan, insya Allah. (HR Abu awud 2010)
M0ngapa di dalam doa b0rbuka Nabi shollallahu alaih wa sallam m0ngatakan: ...dan semoga
ganjaran didapatkan, insya Allah.?
Kar0na s0sungguhnya yang sangat diharapkan bukan s0mata kegembiraan pertama s0waktu b0rbuka
di dunia, m0lainkan yang l0bih diharapkan orang b0riman ialahkegembiraan kedua yaitu saat b0rt0mu
Allah taaala di hari b0rbangkit k0lak. Orang b0riman k0tika itu b0rg0mbira b0rjumpa Allah taaala
kar0na puasanya s0waktu di dunia dit0rima ol0hNya. D0mikianlah Nabi shollallahu alaih wa sallam
b0rsabda dalam hadits s0bagai b0rikut:

~ - _ - ' ~ _ = ' ~ ' ~ + = - - ' = -' -
Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan. Kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan
saat kelak perjumpaannya dengan Allah taaala karena ibadah puasanya. (HR Bukhary 1771)

Hidup manusia di dunia adalah p0rgantian antara susah dan s0nang. Maka s0lama bulan Ramadhan
khususnya, marilah kita m0mbaca yang Nabi shollallahu alaih wa sallam biasa baca k0tika
m0nghadapi k0adaan susah maupun m0n0rima karunia. Untuk m0ngantisipasi k0susahan Nabi
shollallahu alaih wa sallam m0lazimkan kalimat istighfar s0bagaimana hadits b0rikut:
' _ - ' . ~ .' . ~ ' . = ' - ~' ' ~ ~ - =
~ = - ' -- = ~ ' = - . ~ ' = = ~ , - -
Barangsiapa yang tetap melakukan istighfar, maka Allah subhaanahu wa taaala akan
membebaskannya dari segala kesusahan dan melapangkannya dari setiap kesempitan serta akan
memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduganya. (HR Abu awud 1297)
S0dangkan k0tika m0n0rima karunia, Nabi shollallahu alaih wa sallam m0nganjurkan kita m0mbaca
s0bagaimana hadits b0rikut:

~ - , ~ = _ = ' - ' ~ ~ - = ' _ - ' . ~ .'
~ = ' ~ ~ . - -' == ~ ' ' ' ~~ =' .' -
Setiap orang yang diberi karunia Allah ta'aala lalu ia membaca 'Alhamdulillah, maka Allah taaala
akan berikan yang lebih utama daripada apa yang telah ia terima. (HR Ibnu Majah 3795)
Ya Allah, basahi lidah kami dengan mengingatMu selalu. Cerdaskan kami dalam mengajukan doa-doa
kepada Engkau sesuai situasi dan kondisi kami masing-masing mengikuti teladan NabiMu Muhammad
shollallahu alaih wa sallam. Ya Allah, berkahilah kami di bulan Syaban dan Ramadhan. Amin ya
rabb...

Hudits Lemuh dun Pulso Sepotur Rumudhun
Kategori Ramadhan | 22-07-2010 | 78 Komentar


slam adalah agama yang ilmiah Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada slam harus
memiliki dasar dari Al Qur'an dan Hadits Nabi shallallahu'alah wa sallam yang otentik Dengan ini, slam tidak
memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain
ke dalam ajaran slam
Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin ubarak 7ahmahullah mengatakan perkataan yang
terkenal:
- ~ ' ~ ~ '-~`' -' ~ '~ -'~ ~ .' - ~' -~ `' `
"Sana/ a/alah bagan /a7 agama. Ja 9/a a/a sana/, maa o7ang aan b07a9a s0maunya." (Lihat
dalamMuqa//mah Shahh Muslm, Juz , halaman 12)
Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentang ajaran slam dapat ditelusuri asal-muasalnya
Oleh karena itu, penting sekali bagi umat muslim untuk memilah hadits-hadits, antara yang shahih dan yang dhaif,
agar diketahui amalan mana yang seharusnya diamalkan karena memang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu'alah
wa sallam serta amalan mana yang tidak perlu dihiraukan karena tidak pernah diajarkan oleh beliau
Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan kami sampaikan beberapa hadits lemah dan palsu
mengenai puasa yang banyak tersebar di masyarakat Untuk memudahkan pembaca, kami tidak menjelaskan sisi
kelemahan hadits, namun hanya akan menyebutkan kesimpulan para pakar hadits yang menelitinya Pembaca yang
ingin menelusuri sisi kelemahan hadits, dapat merujuk pada kitab para ulama yang bersangkutan
adits 1
' =- ' ~ -
"B07puasalah, alan aan s0ha9."
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim di Ath Thibbun Nabawi sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al raqi
diTah7ul Ihya (3/108), oleh Ath Thabrani di Al Ausa9h (2/225), oleh bnu 'Adi dalam Al aml F/ Dhu'afa (3/227)
Hadits ini dhaif (lemah), sebagaimana dikatakan oleh Al Hafidz Al raqi di Tah7ul Ihya (3/108), juga Al Albani
diSlslah A/h Dha'fah (253) Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan hadits ini maudhu (palsu)
dalamMau/hu'a9 Ash Shaghan (51)
Keterangan: jika memang terdapat penelitian ilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu dapat menyehatkan tubuh,
makna dari hadits dhaif ini benar, namun tetap tidak boleh dianggap sebagai sabda Nabi shallallahu'alah wa sallam
adits 2
- =' - ~ ~ = -' = ~ ~ - ' = ~ _- ~ ~ - ~' = -' -' -
"T/u7nya o7ang yang b07puasa a/alah ba/ah, /amnya a/alah 9asbh, /o'anya /abulan, /an amalannya pun aan
/lpa9gan/aan pahalanya."
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi di Syu'abul Iman (3/1437)
Hadits ini dhaif, sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al raqi dalam Tah7ul Ihya (1/310) Al Albani juga mendhaifkan
hadits ini dalam Slslah A/h Dha'fah (4696)
Terdapat juga riwayat yang lain:
- ' - ' ~ ' _ = '~ ' ' ~ ' =
"O7ang yang b07puasa 9u s0nan9asa /alam ba/ah m0spun s0/ang 9/u7 / a9as 7anangnya."
Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172) Hadits ini juga dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al Albani di Slslah
A/h Dhafah (653)
Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah aka, sebagaimana perkara mubah yang
lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah isalnya, seseorang tidur karena
khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam
beribadah
Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur
karena kekenyangan setelah sahur Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang
tercela aka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak
amal kebaikan, bukan bermalas-malasan
adits 3
.- - +~ - == + ~ = ~ '- ' ' + - ' - -- ~ '= = - ' - -- ~' ---' .= + ~ - ~ - =
+ ~ - - ' ~ ' ~- -- - ~ ,~ ~ ' -- ,~ ~ -' ~ '~ - -- ,~ ~ ' -= ' ~ -= -
~~' - ~'- +~ '~' ~' +~ -= ' ' ` -' - ' = - ~ - ~ ' '~- ' - - = ~
.' - '- ' =-- '~ ~ =- '- - -' .~ '- : ' ' -~ -= ~ - -- - = ~ - = . `~ ' ' - ' ~ :
~ ' ~-' -_~ ~ -' ~ ~ ~ ~ ~ ~ _ ='~ - ' -= ~ -' ` ' '~ - -' =- ~=-` ~ = ' ~ -' -'
' - ' ~ = -= - ~ =~ ~= + ~ - -= ' .=~- _=
"Waha manusa, bulan yang agung 90lah m0n/a9ang alan. D /alamnya 907/apa9 sa9u malam yang l0bh ba /a7
1. 000 bulan. Allah m0na/an puasa pa/a sang ha7nya s0baga s0buah 0waban, /an m0ngh/upan malamnya
s0baga ba/ah 9a9hawwu' (sunnah). Ba7angsapa pa/a bulan 9u m0n/0a9an /7 (0pa/a Allah) /0ngan sa9u
0baan, a s0olah-olah m0ng07aan sa9u ba/ah wab pa/a bulan yang lan. Ba7angsapa m0ng07aan sa9u
p07bua9an wab, a s0olah-olah m0ng07aan 70 0baan / bulan yang lan. Rama/han a/alah bulan 0saba7an,
s0/angan 0saba7an 9u balasannya a/alah su7ga. Ia (uga) bulan 9olong-m0nolong. D /alamnya 70z s0o7ang
mumn /9ambah. Ba7angsapa pa/a bulan Rama/han m0mb07an h/angan b07bua 0pa/a s0o7ang yang
b07puasa, /osa-/osanya aan /ampun, /s0lama9an /a7 ap n07aa /an m0mp07ol0h pahala s0p079 o7ang yang
b07puasa 9u, 9anpa m0ngu7ang pahala o7ang yang b07puasa 9a/ s0/9pun" 0mu/an pa7a sahaba9 b07a9a,
"Waha Rasulullah, 9/a s0mua /a7 9a m0ml maanan un9u /b07an 0pa/a o7ang yang b07puasa."
Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam b07a9a, "Allah m0mb07an pahala 907s0bu9 0pa/a o7ang yang m0mb07an
h/angan b07bua b07upa s0bu97 u7ma, a9au sa9u 90gu a7 a9au s0/9 susu. Rama/han a/alah bulan yang
p07mulaannya 7ahma9, p0790ngahannya maghf7ah (ampunan) /an ah7nya p0mb0basan /a7 ap n07aa."
Hadits ini diriwayatkan oleh bnu Khuzaimah (1887), oleh Al ahamili dalam Amalyyah (293), bnu 'Adi dalam Al
aml F/ Dhu'afa (6/512), Al undziri dalam Ta7ghb Wa9 Ta7hb (2/115)
Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al undziri dalam A9 Ta7ghb Wa9 Ta7hb (2/115), juga didhaifkan
oleh Syaikh Ali Hasan Al Halabi di Sfa9u Shaumn Naby (110), bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalam Al
'Ilal(2/50) juga Al Albani dalam Slslah A/h Dhafah (871) bahwa hadits ini unkar
Yang benar, di seluruh waktu di bulan Ramadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapat ampunan Allah dan
seluruhnya terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya sepertiganya
Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini adalah:
-~ ~ ~ - '~ - = ' '~=' '- '~- ' -~ '- ~
"O7ang yang puasa Rama/han a70na man /an m0ngha7ap pahala, aan /ampun /osa-/osanya yang 90lah
lalu."(HR Bukhari no38, uslim, no760)
Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunan Allah tidak dibatasi hanya pada pertengahan Ramadhan saja
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan
Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala
ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar berdasarkan hadits yang lemah ini Walaupun
keyakinan ini tidak benar, sesungguhnya Allah ta'ala melipatgandakan pahala amalan kebaikan berlipat ganda
banyaknya, terutama ibadah puasa di bulan Ramadhan
adits 4
= + ' : .' = ' ~ ~ - =-' _ --' .~' - ' _ -~~ ' - =- - ~ . - = = _ = ~ -
"Basanya Rasulullah shallallahu'alah wa sallam 09a b07bua m0mbaca /oa: Allahumma laa shum9u wa 'alaa
7zqa af9ha79u fa9aqabbal mnn, nnaa an9as sam'ul 'alm."
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya (2358), Adz Dzahabi dalam Al Muha/zab (4/1616), bnu
Katsir dalam I7sya/ul Faqh (289/1), bnul ulaqqin dalam Ba/7ul Mun7 (5/710)
bnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Fu9uha9 A7 Rabbanyyah (4/341) : "Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali
Hadits ini juga didhaifkan oleh Asy Syaukani dalam Nalul Au9ha7 (4/301), juga oleh Al Albani di Dhaf Al Jam' (4350)
Dan doa dengan lafadz yang semisal, semua berkisar antara hadits lemah dan munkar
Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebar dimasyarakat dengan lafadz:
- ~=' ' = ' '- =~= = ' = _ = - ~' = ~ -= + '
"Ya Allah, un9u-Mu au b07puasa, 0pa/a-Mu au b07man, a9as 70z0-Mu au b07bua, au m0mohon Rahma9-Mu
waha Dza9 yang Maha P0nyayang."
Hadits ini tidak terdapat di kitab hadits manapun Atau dengan kata lain, ini adalah hadits palsu Sebagaimana
dikatakan oleh Al ulla Ali Al Qaari dalam kitab M7qa9ul Mafa9h Sya7h Msya9ul Mashabh: "Adapun doa yang
tersebar di masyarakat dengan tambahan 'waba aaman9u' sama sekali tidak ada asalnya, walau secara makna
memang benar
Yang benar, doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu'alah wa sallam terdapat dalam hadits:
' ' ~= ' -~ .' = ' ~ ~ - = -' _ --' .~ ' -' -' ~ =`' `
"Basanya Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam 09a b07bua puasa m0mbaca /oa:
-' -'~ =`' ` ' ' ~= ' -~
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
('Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan nsya Allah')
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357), Ad Daruquthni (2/401), dan dihasankan oleh bnu Hajar Al Asqalani
diH/aya9u7 Ruwah, 2/232 juga oleh Al Albani di Shahh Sunan Ab Dau/
adits 5
~ - ~ ' ' - -- - -= -= ~ ' -~ ~ '~- =
"O7ang yang s0ngaa 9/a b07puasa pa/a sua9u ha7 / bulan Rama/han, pa/ahal a buan o7ang yang /b07
07nganan, a 9/a aan /apa9 m0nggan9 puasanya m0s b07puasa 907us m0n07us."
Hadits ini diriwayatkan oleh mam Al Bukhari di Al'Ilal Al ab7 (116), oleh Abu Daud di Sunannya (2396), oleh
Tirmidzi di Sunan-nya (723), mam Ahmad di Al Mughn (4/367), Ad Daruquthni di Sunan-nya (2/441, 2/413), dan Al
Baihaqi diSunan-nya (4/228)
Hadits ini didhaifkan oleh Al Bukhari, mam Ahmad, bnu Hazm di Al Muhalla (6/183), Al Baihaqi, bnu Abdil Barr
dalamA9 Tamh/ (7/173), juga oleh Al Albani di Dhaf A9 T7m/z (723), Dhaf Ab Dau/ (2396), Dhaf Al Jam' (5462)
danSlslah A/h Dha'fah (4557) Namun, memang sebagian ulama ada yang menshahihkan hadits ini seperti Abu
Hatim Ar Razi di Al Ilal (2/17), juga ada yang menghasankan seperti bnu Hajar Al Asqalani di H/aya9u7
Ruwah (2/329) dan Al Haitsami di Mama' Az Zawa/ (3/171) Oleh karena itu, ulama berbeda pendapat mengenai
ada-tidaknya qadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa
Yang benar -wal 'ilmu 'indallah- adalah penjelasan Lajnah Daimah Lil Buhuts Wal fta (Komisi Fatwa Saudi Arabia),
yang menyatakan bahwa "Seseorang yang sengaja tidak berpuasa tanpa udzur syar'i,ia harus bertaubat kepada
Allah dan mengganti puasa yang telah ditinggalkannya (Periksa: Fatawa Lajnah Daimah no 16480, 9/191)
adits 6
'-~ +~' _ ' - ' -' ~~ ~ ~' ' -~ '-~ ' - `
"Jangan m0ny0bu9 /0ngan 'Rama/han' a70na a a/alah salah sa9u nama Allah, namun s0bu9lah /0ngan 'Bulan
Rama/han.'"
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi dalam Mzanul I'9/al (4/247), bnu
'Adi dalam Al aml F/ Dhu'afa (8/313), bnu Katsir di Tafs7-nya (1/310)
bnul Jauzi dalam Al audhuat (2/545) mengatakan hadits ini palsu Namun, yang benar adalah sebagaimana yang
dikatakan oleh As Suyuthi dalam An Nua9 'alal Mau/hua9 (41) bahwa "Hadits ini dhaif, bukan palsu Hadits ini juga
didhaifkan oleh bnu 'Adi dalam Al aml F/ Dhu'afa (8/313), An Nawawi dalam Al A/za7 (475), oleh bnu Hajar Al
Asqalani dalam Fa9hul Baa7 (4/135) dan Al Albani dalam Slslah A/h Dhafah (6768)
Yang benar adalah boleh mengatakan 'Ramadhan' saja, sebagaimana pendapat jumhur ulama karena banyak hadits
yang menyebutkan 'Ramadhan' tanpa 'Syahru (bulan)'
adits 7
=- ' ' ` _ - ` `' -'~~ ' - ~ ' -~ +~
"Bulan Rama/han b07gan9ung / an9a7a lang9 /an bum. T/a a/a yang /apa9 m0nganga9nya 0cual zaa9 f9h7."
Hadits ini disebutkan oleh Al undziri di A9 Ta7ghb Wa9 Ta7hb (2/157) Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam Dhaf
A9 Ta7ghb (664), dan Slslah Aha/9s Dhafah (43)
Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orang yang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidak diterima jika belum
membayar zakat fithri, keyakinan ini salah, karena haditsnya dhaif Zakat fithri bukanlah syarat sah puasa
Ramadhan, namun jika seseorang meninggalkannya ia mendapat dosa tersendiri
adits 8
- ' +~ = ~ + ~ '-~ + ~ ' ~
"Raab a/alah bulan Allah, Sya'ban a/alah bulanu, /an Rama/han a/alah bulan uma9u."
Hadits ini diriwayatkan oleh Adz Dzahabi di Ta79bul Mau/hu'a9 (162, 183), bnu Asakir di Mu'am Asy
Syuyuh (1/186)
Hadits ini didhaifkan oleh di Asy Syaukani di Nalul Au9ha7 (4/334), dan Al Albani di Slslah A/h Dhafah (4400)
Bahkan hadits ini dikatakan hadits palsu oleh banyak ulama seperti Adz Dzahabi di Ta79bul Mau/hu'a9 (162, 183),
Ash Shaghani dalam Al Mau/hu'a9 (72), bnul Qayyim dalam Al Manaa7ul Munf (76), bnu Hajar Al Asqalani
dalam Tabynul Uab (20)
adits 9
~ - ' - .-- ' = - = _- '-~ + ~ ' =' ~ - `~ ' - = - .`= ~ -' ~ ' =_ = ' ~ - '- = ~
"Ba7angsapa m0mb07 h/angan b07bua puasa /0ngan maanan /an mnuman yang halal, pa7a malaa9
b07shalawa9 0pa/anya s0lama bulan Rama/han /an Jb7l b07shalawa9 0pa/anya / malam lala9ul qa/a7."
Hadist ini diriwayatkan oleh bnu Hibban dalam Al Ma7uhn (1/300), Al Baihaqi di Syu'abul Iman (3/1441), bnu 'Adi
dalam Al aml A/h Dhuafa (3/318), Al undziri dalam A9 Ta7ghb Wa9 Ta7hb (1/152)
Hadits ini didhaifkan oleh bnul Jauzi di Al Mau/hua9 (2/555), As Sakhawi dalam Maqas/ul Hasanah (495), Al Albani
dalam Dhaf A9 Ta7ghb (654)
Yang benar,orang yang memberikan hidangan berbuka puasa akan mendapatkan pahala puasa orang yang diberi
hidangan tadi, berdasarkan hadits:
' - -~ -' - ' = ~ -- - ` - - = - = .` ~ ' ' ~-' - = ~
"Sapa saa yang m0mb07an h/angan b07bua puasa 0pa/a o7ang lan yang b07puasa, a aan m0n/apa9an
pahala o7ang 907s0bu9 9anpa s0/9pun m0ngu7ang pahalanya." (HR At Tirmidzi no 807, ia berkata: "Hasan shahih)
adits 10
- ' ~' += : .' `' ~ '+= ' ' ~ : ' ' `' ~'+= ' _ -` ' ~'+ = ' ~ '-=
"9a 90lah 0mbal /a7 ha/ yang 0cl m0nuu ha/ yang b0sa7." Pa7a sahaba9 b079anya: "Apaah ha/ yang b0sa7
9u?" B0lau b07sab/a: "Jha/nya ha9 m0lawan hawa nafsu."
enurut Al Hafidz Al raqi dalam Tah7ul Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Az Zuh/ bnu
Hajar Al Asqalani dalam Tah7ul asyaf (4/114) juga mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh An Nasa'i dalam Al
una
Hadits ini adalah hadits palsu Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul slam di Mamu Fa9awa (11/197), juga oleh Al
ulla Ali Al Qari dalam Al As7a7 Al Ma7fu'ah (211) Al Albani dalam Slslah A/h Dhafah (2460) mengatakan hadits ini
unkar
Hadits ini sering dibawakan para khatib dan dikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untuk mengatakan bahwa jihad
melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan lebih utama dari jihad berperang di jalan Allah Syaikhul slam bnu
Taimiyyah berkata, "Hadits ini tidak ada asalnya Tidak ada seorang pun ulama hadits yang berangapan seperti ini,
baik dari perkataan maupun perbuatan Nabi Selain itu jihad melawan orang kafir adalah amal yang paling mulia
Bahkan jihad yang tidak wajib pun merupakan amalan sunnah yang paling dianjurkan (Mamu' Fa9awa, 11/197)
Artinya, makna dari hadits palsu ini pun tidak benar karena jihad berperang di jalan Allah adalah amalan yang paling
mulia Selain itu, orang yang terjun berperang di jalan Allah tentunya telah berhasil mengalahkan hawa nafsunya
untuk meninggalkan dunia dan orang-orang yang ia sayangi
adits 11
=-~ '- ~ -' . - - : .' =-~ '-~ -' . - : - ~- = - ~ - =-' _ --' . ~ -- : - ' .'
"Wa'lah b07a9a, "Au b0790mu /0ngan Rasulullah Shallallahu'alah Wasallam pa/a ha7 I0/, lalu au b07a9a:
Taqabbalallahu mnna wa mna." B0lau b07sab/a: "Ya, Taqabbalallahu mnna wa mna."
Hadits ini diriwayatkan oleh bnu Hibban dalam Al Ma7uhn (2/319), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (3/319), Adz
Dzahabi dalam Al Muha/zab (3/1246)
Hadits ini didhaifkan oleh bnu 'Adi dalam Al aml F/ Dhuafa (7/524), oleh bnu Qaisirani dalam Dza7a9ul
Huffa/z(4/1950), oleh Al Albani dalam Slslah A/h Dhafah (5666)
Yang benar, ucapan 'Taqabbalallahu Mnna Wa Mna' diucapkan sebagian sahabat berdasarkan sebuah riwayat:
=-~ ' - ~ -' . - : +- . -- ~ - ' - ' - ' ' ~ ~ - = -' _ - -' .~ -'=- '
Artinya:
"Pa7a sahaba9 Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam basanya 09a salng b07umpa / ha7 I0/ m070a
m0ngucapan: Taqabbalallahu Mnna Wa Mna (S0moga Allah m0n07ma amal ba/ah saya /an amal ba/ah
An/a)"
Atsar ini diriwayatkan oleh mam Ahmad dalam Al Mughn (3/294), dishahihkan oleh Al Albani dalam Tamamul
Mnnah(354) Oleh karena itu, boleh mengamalkan ucapan ini, asalkan tidak diyakini sebagai hadits
Nabi shallallahu'alah wa sallam
adits 12
= '- ' -~- ' +~ ' = - ' ~- ~- ' - ' -~' : --' - - -' - ' =- ~=
"Lma hal yang m0mba9alan puasa /an m0mba9alan wu/hu: b07bohong, ghbah, nammah, m0lha9 lawan 0ns
/0ngan syahwa9, /an b07sumpah palsu."
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Jauraqani di Al Aba9hl (1/351), oleh bnul Jauzi di Al Mau/hu'a9 (1131)
Hadits ini adalah hadits palsu, sebagaimana dijelaskan bnul Jauzi di Al Mau/hu'a9 (1131), Al Albani dalam Slslah
A/h Dhafah (1708)
Yang benar, lima hal tersebut bukanlah pembatal puasa, namun pembatal pahala puasa Sebagaimana hadits:
' ~ ~ ' = _~- =' = - - .+= ' .~ ' ' . _~- ~
"Orang yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, serta mengganggu orang lain, maka Allah
tidak butuh terhadap puasanya (HR Bukhari, no6057)
Demikian, semoga Allah memberi kita taufiq untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran slam yang sahih
udah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan ampunannya kepada kita di bulan mulia ini Semoga amal-ibadah di
bulan suci ini kita berbuah pahala di sisi Rabbuna Jalla Sya'nuhu
~ =- ~ ~ =~ ' - -- _ = - ' _ -
***
Disusun oleh: Yulian Purnama
uraja'ah: Ustadz Abu Ukkasyah Aris unandar
Artikel wwwmuslimorid

uknu Tuohid
Kategori Aqidah | 26-07-2011 | 3 Komentar


Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi'il wahha/a-yuwahh/u (dengan huruf ha di tasydid),
yang artinya menjadikan sesuatu satu saja Syaikh uhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: "akna ini tidak tepat
kecuali diikuti dengan penafian Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian
baru menetapkannya (Sya7h Tsala9sa9l Ushul, 39)
Secara istilah sya7', makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan
segala kekhususannya (Sya7h Tsala9sa9l Ushul, 39) Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak
hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa alaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan
makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan
saja
!embagian Tauhid
Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka
menyimpulkan bahwa ada tauhid terbagi menjadi tiga: Tauhid Rububyah, Tauhid Uluhyah dan Tauhid Al Asma Was
Shfa9
Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam kejadian-kejadian yang hanya bisa
dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah Ta'ala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta semua
makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan mengubah keadaan mereka (Al Ja// Sya7h 9ab Tauh/, 17) eyakini
rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi
dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan
hujan, Allah menggerakan bintang-bintang, dll Di nyatakan dalam Al Qur'an:
~~ =' ~ ' = ' ' ~ ~' ' . = ' ~ =' -'
"S0gala pu bag Allah yang 90lah m0ncp9aan lang9 /an bum /an M0nga/aan g0lap /an 907ang (QS Al An'am:
1)
Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua orang baik mukmin, maupun kafir, sejak dahulu
hingga sekarang Bahkan mereka menyembah dan beribadah kepada Allah Hal ini dikhabarkan dalam Al Qur'an:

- + ~ ~ + - = - - '
"Sungguh a amu b079anya 0pa/a m070a (o7ang-o7ang af7 ahlyah), 'Sapa yang 90lah m0ncp9aan m070a?',
nscaya m070a aan m0nawab 'Allah' (QS Az Zukhruf: 87)
- + ~ ~ = ' ' ~ ~' ' = ~ ~ ~' ~ -' - - '
"Sungguh a amu b079anya 0pa/a m070a (o7ang-o7ang af7 ahlyah), 'Sapa yang 90lah m0ncp9aan lang9 /an
bum s079a m0nalanan ma9aha7 uga bulan?', nscaya m070a aan m0nawab 'Allah' (QS Al Ankabut 61)
Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu'alah wasallam bernama Abdullah, yang artinya
hamba Allah Padahal ketika Abdullah diberi nama demikian, Rasulullah shallallahu'alah wasallam tentunya belum
lahir
Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis atheis Syaikh uhammad bin Jamil Zainu
berkata: "Orang-orang komunis tidak mengakui adanya Tuhan Dengan keyakinan mereka yang demikian, berarti
mereka lebih kufur daripada orang-orang kafir jahiliyah (Lihat Mnha F7qo9n Nayyah)
Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan beribadah kepada Allah sejak dahulu, lalu apa yang
diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat? engapa mereka berlelah-lelah penuh penderitaan dan mendapat
banyak perlawanan dari kaum kafirin? Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada Allah mereka tidak
bertauhid uluhiyyah kepada Allah, dan inilah yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat
Tauhid UIuhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Al
Ja// Sya7h 9ab Tauh/, 17) Dalilnya:
=' - ~ - =' - - ~ -
"Hanya Engaulah yang am s0mbah, /an hanya 0pa/a Engaulah am m0mn9a p079olongan (Al Fatihah: 5)
Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan Apa
maksud 'yang dicintai Allah'? Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, segala
sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila melakukannya Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih
Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, s9gho9sah dan s9'anah aka seorang yang
bertauhid uluhyah hanya meyerahkan semua ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain
Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah mereka juga memohon, berdoa, beristighotsah
kepada selain Allah Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul seluruhnya,
mendakwahkan tauhid uluhiyyah Allah Ta'ala berfirman:
~ - ' -` . , ~ ' ~ ' ~ =' '' - =' =' ='
"Sungguh 90lah am u9us Rasul un9u s09ap uuma9 /0ngan 9uuan un9u m0nga9aan: 'S0mbahlah Allah saa /an
auhlah 9hagu9' (QS An Nahl: 36)
Syaikh DR Shalih Al Fauzan berkata: "Dari tiga bagian tauhid ini yang paling ditekankan adalah tauhid uluhiyah
Karena ini adalah misi dakwah para rasul, dan alasan diturunkannya kitab-kitab suci, dan alasan ditegakkannya jihad
di jalan Allah Semua itu adalah agar hanya Allah saja yang disembah, dan agar penghambaan kepada selainNya
ditinggalkan (Lihat Sya7h Aq/ah A9h Thahawyah)
Perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat slam yang sangat bersemangat menegakkan syariat,
berjihad dan memerangi orang kafir, namun mereka tidak memiliki perhatian serius terhadap tauhid uluhiyyah
Padahal tujuan ditegakkan syariat, jihad adalah untuk ditegakkan tauhid uluhiyyah ereka memerangi orang kafir
karena orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan mereka sendiri tidak perhatian terhadap
tauhiduluhyyah??
Sedangkan %auhid Al Asma' was Sifat adalah mentauhidkan Allah Ta'ala dalam penetapan nama dan sifat Allah,
yaitu sesuai dengan yang a tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur'an dan Hadits Rasulullah shallallahu'alah
wasallam Cara bertauhid asma wa sfa9 Allah ialah dengan menetapkan nama dan sifat Allah sesuai yang Allah
tetapkan bagi diriNya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan dari diriNya, dengan tanpa 9ah7f,
tanpa 9a'9hl dan tanpa 9ayf (LihatSya7h Tsala9sa9l Ushul) Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
-' ~~ '_ -~ =' - =~' ' +
"Hanya ml Allah nama-nama yang husna, maa m0mohonlah 0pa/a-Nya /0ngan m0ny0bu9 nama-nama-Nya
(QS Al A'raf: 180)
Tah7f adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau sifat Allah dari makna zhah7-nya menjadi
makna lain yang batil Sebagai misalnya kata 's9wa' yang artinya 'bersemayam' dipalingkan menjadi 'menguasai'
Ta'9hl adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah Sebagaimana sebagian orang yang menolak
bahwa Allah berada di atas langit dan mereka berkata Allah berada di mana-mana
Tayf adalah menggambarkan hakikat wujud Allah Padahal Allah sama sekali tidak serupa dengan makhluknya,
sehingga tidak ada makhluk yang mampu menggambarkan hakikat wujudnya isalnya sebagian orang berusaha
menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk wajah Allah, dan lain-lain
Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah 9asybh dan 9afw/h
Tasybh adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya Padahal Allah berfirman yang artinya:
- ` ~ - ~ - _- ~ ~' - - '
"T/a a/a s0sua9upun yang m0ny07upa Allah. S0sungguhnya Da Maha M0n/0nga7 Lag Maha M0lha9 (QS Asy
Syura: 11)
Kemudian 9afw/h, yaitu tidak menolak nama atau sifat Allah namun enggan menetapkan maknanya isalnya
sebagian orang yang berkata 'Allah Ta'ala memang ber-istiwa di atas 'Arsy namun kita tidak tahu maknanya
aknas9wa kita serahkan kepada Allah' Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta'ala telah mengabarkan sifat-
sifatNya dalam Qur'an dan Sunnah agar hamba-hambaNya mengetahui Dan Allah telah mengabarkannya dengan
bahasa Arab yang jelas dipahami aka jika kita berpemahaman 9afw/h maka sama dengan menganggap
perbuatan Allah mengabarkan sifat-sifatNya dalam Al Qur'an adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami oleh
hamba-Nya
!entingnya mempeIaari tauhid
Banyak orang yang mengaku slam Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid
yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya Sungguh ironis melihat realita orang-orang yang
mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan
mereka sehari-hari Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak mengenal Allah yang
disembahnya a tidak tahu bagaimana sifat-sifat Allah, tidak tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak
Allah yang wajib dipenuhinya Yang akibatnya, ia tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam
perbuatan syirik Wal'yy/zubllah aka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang
benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama Syaikh uhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: "Sesungguhnya ilmu
tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya Setiap muslim wajib mempelajari,
mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala, tentang
nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya (Sya7h Ushull Iman, 4)

Penulis: Yulian Purnama
Artikel wwwmuslimorid

Shulut dun Berdou di Koborun


Kategori Aqidah | 09-07-2011 | 5 Komentar


Diangkat dari tesis kami yang berjudul Mazhh7 al-Inh7f f Tauh/ al-'Ib/ah la/ Ba'/h Muslm In/on0sa wa
Mauqf al-Islam mnh (hal 974-990)]
"RWAS (RituaI Ziarah WaIi Songo) sebuah istilah yang amat familiar di telinga sebagian kalangan ereka seakan
mengharuskan diri untuk melakukannya, minimal sekali setahun Apapun dilakukan demi mengumpulkan biaya
perjalanan tersebut anakala ditanya, apa yang dilakukan di sana? Amat beragam jawaban mereka Ada yang ingin
shalat, berdoa untuk kenaikan pangkat, kelancaran rezeki atau agar dikaruniai keturunan dan lain-lain
Kepada siapa meminta? Ada yang terang-terangan meminta kepada mbah wali Namun, ada pula yang mengatakan
bahwa ia tetap meminta kepada Allh Subhanahu wa Ta'ala, tapi supaya cepat dikabulkan mereka sengaja memilih
makam orang-orang 'lnuwh' tersebut
Yang akan dibahas dalam tulisan sederhana berikut bukan hukum ziarah kubur Karena itu telah maklum
disunnahkan dalam ajaran slam, jika sesuai dengan adab-adab yang digariskan Namun, yang akan dicermati di sini
adalah: hukum shalat di kuburan dan berdoa di sana Semoga paparan berikut bermanfaat!
!RTAMA: SALAT DI KUBURAN
Shalat di kuburan hukumnya haram, bahkan sebagian ulama mengategorikannya dosa besar1] Praktik ini bisa
mengantarkan kepada perbuatan syirik dan tindakan menjadikan kuburan sebagai masjid Karena itulah, agama kita
melarang praktik tersebut Amat banyak nash dari Nabi shallallahu 'alah wa sallam yang menegaskan hal tersebut
Di antaranya:
Sabda beliau shallallahu 'alah wa sallam,
' +- ' - ' -' _ = ' ~ = '
Janganlah /u/u / a9as ubu7an /an angan shala9 m0ngha/apnya. (HR uslim (/668 no 972) dari Abu
artsad7a/hallahu 'anhu)
mam Nawawi 7ahmahullah (w 676 H) menyimpulkan, "Hadits ini menegaskan terlarangnya shalat menghadap ke
arah kuburan mam Syfi'i 7ahmahullah mengatakan, 'Aku membenci tindakan pengagungan makhluk hingga
kuburannya dijadikan masjid Khawatir mengakibatkan fitnah atas dia dan orang-orang sesudahnya2]
Al-'Allmah al-unawy 7ahmahullah (w 1031 H) menambahkan, "Nabi shallallahu 'alah wa sallam melarang shalat
menghadap kuburan; dalam rangka mengingatkan umatnya agar tidak mengagungkan kuburannya, atau kuburan
para wali selain beliau shallallahu 'alah wa sallam Sebab, bisa jadi mereka akan berlebihan hingga
menyembahnya3]
Berdasarkan hukum asal, larangan Nabi shallallahu 'alah wa sallam di atas menunjukkan bahwa perbuatan yang
dilarang hukumnya adalah haram Demikian keterangan dari mam ash-Shan'any 7ahmahullah (w 1182 H)4]
Sabda Nabi shallallahu 'alah wa sallam,
' ' - ~ = ' ' - ~ - ' ='
Lasanaanlah s0bagan shala9 alan / 7umah alan /an anganlah alan m0na/annya ubu7an. (HR Bukhri
(/528-529 no 432) dari bn Umar 7a/hallahu 'anhuma)
Hadits ini menerangkan agar rumah jangan dikosongkan dari shalat, sebab rumah yang tidak dipakai untuk shalat,
terutama shalat sunnah, bagaikan kuburan yang memang bukan tempat untuk shalat
mam al-Baghawy 7ahmahullah (w 510 H), setelah membawakan hadits di atas, menyimpulkan, "Hadits ini
menunjukkan, bahwa kuburan bukanlah tempat untuk shalat5]
Kesimpulan serupa juga disampaikan oleh bn Batthal 7ahmahullah (w 449 H)6] dan bn Rajab 7ahmahullah (w 795
H)7]
bnu Hajar al-'Asqalany 7ahmahullah (w 852 H) menyimpulkan lebih luas lagi Kata beliau 7ahmahullah, "Kuburan
bukanlah tempat untuk beribadah8]
Sabda Raslullh shallallahu 'alah wa sallam,
' ' ~ =' - ~' ' ~ =~ ~ ' +
Bum s0lu7uhnya a/alah mas/ (90mpa9 un9u shala9), 0cual ubu7an /an ama7 man/. (HR Ahmad (XV/312 no
11788) dari Abu Sa'id 7a/hallahu 'anhu Sanadnya dinilai kuat oleh al-Hkim9], bnu
Taimiyyah 7ahmahullah 10] dan al-Albni11]
mam bnu Qudmah 7ahmahullah (w 620 H) menjelaskan, bahwa bumi secara keseluruhan bisa menjadi tempat
shalat kecuali tempat-tempat yang terlarang untuk shalat di dalamnya, seperti kuburan 12]
Keterangan serupa juga disampaikan oleh mam an-Nawawi 7ahmahullah13] dan al-Hfizh al-'raqi 7ahmahullah (w
806 H) 14]
4 Doa Raslullh shallallahu 'alah wa sallam,
- ' - ` . = ' + ' ~ =' ~ ~ + -' - - ' ~ = ' , _ = ' - = ~ ~' ~
Ya Allh, anganlah Engau a/an ubu7anu b07hala yang /s0mbah. Allh sanga9 mu7a 0pa/a aum yang
m0na/an ubu7an pa7a nab m070a mas/. 15]
mam bnu Abdil Barr 7ahmahullah (w 463 H) menerangkan, "Dahulu orang Arab shalat menghadap berhala dan
menyembahnya Sehingga Nabi shallallahu 'alah wa sallam merasa khawatir umatnya akan melakukan apa yang
dilakukan umat sebelum mereka Biasanya, jika nabi mereka wafat, mereka akan berdiam di sekeliling kuburannya,
sebagaimana yang mereka lakukan terhadap berhala aka, Nabi shallallahu 'alah wa sallam bersabda, "Ya Allh,
anganlah Engau a/an ubu7anu b07hala yang /s0mbah, dengan bershalat menghadap kepadanya, sujud ke
arahnya dan menyembah Allh Subhanahu wa Ta'ala sangat murka atas orang yang melakukan hal itu
Nabi uhammad shallallahu 'alah wa sallam memperingatkan para sahabat dan umatnya agar tidak terjerumus
kepada perilaku buruk kaum terdahulu ereka shalat menghadap kuburan para nabi dan menjadikannya sebagai
kiblat dan masjid Sebagaimana praktik para pemuja berhala terhadap berhala mereka ni merupakan syirik
akbar!16]
5 Hadits-hadits yang berisikan larangan untuk menjadikan kuburan sebagai masjid Di antaranya yaitu sabda
Nabishallallahu 'alah wa sallam,
. ' ~ =' ~ ~ + -' - - ' ~ = ' ~ + -' '
S0moga Allh m0mbnasaan aum Yahu/. M070a m0na/an ubu7an pa7a nab m070a s0baga mas/ (HR
Bukhari (/531 no 437) dan uslim (/376 no 530) dari Abu Hurairah 7a/hallahu 'anhu)
mam bnu Abdil Barr 7ahmahullah menuturkan, bahwa hadits di atas mengandung "larangan untuk sujud di atas
kuburan para nabi Semakna dengan itu juga haramnya sujud kepada selain Allh Subhanahu wa Ta'ala Hadits ini
juga bisa diartikan larangan untuk menjadikan kuburan para nabi sebagai kiblat shalat Setiap makna dalam bahasa
Arab yang terkandung dalam hadits ini; maka itu termasuk perbuatan yang terlarang17]
Setelah membawakan salah satu hadits yang berisikan larangan membangun masjid di atas kuburan, mam bnul
ulaqqin 7ahmahullah (w 804 H) berkata, "Hadits ini dalil dibencinya shalat di kuburan . Baik shaIat di atasnya,
di sampingnya atau menghadap ke arahnya. Tidak ada bedanya, semuanya dibenci (agama)18]
ikmah di baIik terIarangnya shaIat di kuburan.
Para ulama slam sepakat, bahwa menyengaja shalat di kuburan adalah terlarang19] Tidak ada yang
membolehkannya, apalagi menganjurkannya Hanya saja, mereka berbeda pendapat dalam
menentukan 'llah(sebab) terlarangnya perbuatan tersebut;20]
Sebagian ulama memandang, bahwa sebabnya adalah karena kuburan identik dengan najis Sebab tanahnya
bercampur dengan nanah bangkai manusia
Adapun ulama lainnya berpendapat, bahwa sebabnya adalah karena kekhawatiran akan terjerumusnya umat ini ke
dalam kesyirikan
Di antara yang memilih pendapat kedua ini: Abu Bakr al-Atsram (w 273)21], al-awardy (w 450 H)22], bn
Qudamah23], bn Taimiyyah (w 728 H)24], as-Suyuthy (w 911 H)25] dan yang lainnya
Setelah menjelaskan bahwa maksud utama dilarangnya shalat di kuburan adalah karena dikhawatirkan akan
mengakibatkan tindak menjadikan kuburan sebagai berhala, mam as-Suyuthy memperjelas, "nilah sebab mengapa
syariat melarang perbuatan tersebut Dan ini pula yang menjerumuskan banyak orang terdahulu ke dalam syirik
akbar atau di bawahnya
Tidak jarang engkau dapatkan banyak kalangan sesat yang amat merendahkan diri di kuburan orang
salih, husyu',tunduk dan menyembah mereka dengan hati Bentuk peribadahan yang tidak pernah mereka lakukan,
sekalipun di rumah-rumah Allh; masjid! .
nilah mafsa/ah yang sumbernya dicegah oleh Nabi shallallahu 'alah wa sallam Hingga beliau melarang secara
mutlak shalat di kuburan, sekalipun tujuannya bukan untuk mencari berkah tempat tersebut Demi menutup pintu
yang menghantarkan kepada kerusakan pemicu disembahnya berhala26]
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa sebab larangan adalah karena kuburan tempat yang najis, maka ini
kurang pas dan tidak didukung oleh nash mam bn al-Qayyim (w 751 H) telah berpanjang lebar dalam menjelaskan
hal itu Di antara argumen yang beliau paparkan:
Seluruh hadits yang berisikan larangan shalat di kuburan tidak membedakan antara kuburan yang baru maupun
kuburan lama yang digali kembali
Tempat masjid Nabi shallallahu 'alah wa sallam dahulunya adalah kuburan kaum musyrikin Sebelum dibangun
masjid di atasnya, beliau memerintahkan agar kuburan tersebut digali lalu tanahnya diratakan kembali Dan beliau
tidak menyuruh supaya tanahnya dipindahkan Bahkan setelah diratakan, langsung dipakai untuk shalat
Nabi shallallahu 'alah wa sallam melaknat kaum Yahudi dan Nasrani lantaran mereka menjadikan kuburan para nabi
sebagai masjid Telah maklum dengan jelas bahwa larangan itu bukan karena najis, karena jika demikian niscaya
larangan tersebut tidak khusus untuk kuburan para nabi Apalagi kuburan mereka adalah tempat yang suci, dan tidak
mungkin dianggap najis, karena Allh melarang bumi untuk memakan jasad mereka27]
Berbagai enis orang yang shaIat di kuburan dan hukum masing-masing:
!ertama: Orang yang shalat di kuburan dengan tujuan mempersembahkan shalatnya untuk sahbul ubu7
ni jelas masuk dalam kategori syirik akbar; karena ia telah mempersembahkan ibadah kepada selain Allh Ta'ala
Allh Ta'ala menegaskan,
' ~ = ' _ ~ ' =~ ' ~ =' ~ ~'
Artinya: "S0sungguhnya mas/-mas/ 9u ml Allh. Maa anganlah alan m0ny0mbah apa pun s0lan Allh. QS
Al-Jinn: 18
Kedua: Shalat di kuburan dengan tujuan ber-9aba7u dengan tempat tertentu darinya
ni termasuk bid'ah yang mungkar dan penyimpangan dari ajaran Allh dan Rasul-Nya shallallahu 'alah wa sallam
Baik kuburan tersebut berada di arah kiblatnya maupun tidak, karena itu termasuk mengada-ada dalam praktik
beribadah
As-Suyuthy menjelaskan, "Jika seorang insan menyengaja shalat di kuburan atau berdoa untuk dirinya sendiri dalam
kepentingan dan urusannya, dengan tujuan mendapat berkah dengannya serta mengharapkan terkabulnya doa di
situ; maka ini merupakan inti penentangan terhadap Allh dan Rasul-Nya shallallahu 'alah wa sallam enyimpang
dari agama dan syariatnya Juga dianggap bid'ah dalam agama yang tidak dizinkan Allh, Rasul-Nya shallallahu
'alah wa sallam, maupun para imam kaum muslimin yang setia mengikuti ajaran dan sunnah beliau28]
bn Hajar al-Haitamy (w 974 H)29] , al-unawy30] dan ar-Rumy (w 1043 H)31] juga menyampaikan keterangan
senada
Ketiga: Shalat di kuburan tanpa di sengaja, hanya karena kebetulan bertepatan dengan masuknya waktu shalat
Tanpa ada tujuan ngalap berkah darinya atau mempersembahkan ibadah untuk selain Allh
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini32] Namun, yang lebih kuat adalah pendapat yang melarang,
karena larangan Nabi shallallahu 'alah wa sallam bersifat umum serta demi menutup rapat pintu yang menghantar
kepada kesyirikan Dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama, sebagaimana dijelaskan mam bn al-undzir (w
319 H)33]
Keempat: Shalat di kuburan dengan tujuan shalat jenazah
Hadits Abu Hurairah 7a/hyallahu 'anhu berikut menunjukkan bolehnya hal itu,
-' -' ~ ~ ~' - = ' +- = . ~ ~ - = ' _ - ' . ~ ' - ~ - - ' ' ~ ~ =~ ~' - ' ' - : " ' ~ .' : " - ~ - ~ - ' ' - + - .'
- ~ ' - ~ .' - : " ~ - _ = -! .' ` ' +- = _ - - ~ : " = ' - + ' - - - . = = ' ' + - _ = ~ = - ~ ~ -' - ~ - +-
"Dikisahkan seorang wanita hitam atau pemuda biasa menyapu masjid Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alah wa
sallam kehilangan dia, sehingga beliaupun menanyakannya
'Dia sudah meninggal' jawab para sahabat
'engapa kalian tidak memberitahuku?'
ereka seakan tidak terlalu menaruh perhatian terhadap orang tersebut
Beliau berkata, 'Tunjukkan padaku di mana kuburannya?'
Setelah ditunjukkan beliau shaIat atasnya, lalu bersabda, 'S0sungguhnya pa7a p0nghun ubu7an n /lpu9
0g0lapan. S0a7ang Allh m0n07angnya lan9a7an au shala9 a9as m070a' HR Bukhari (/551 no 438) dan
uslim (/659 no 956) dengan redaksi uslim
!IN KDUA: BRDA DI KUBURAN
Sebagaimana telah maklum bahwa doa merupakan salah satu ibadah yang amat agung dalam agama slam Allh
telah memotivasi umat manusia untuk memohon pada-Nya dan berjanji untuk mengabulkan permohonan mereka
Namun di lain sisi, Dia telah mensyariatkan berbagai adab dalam berdoa Di antaranya: menentukan tempat dan
waktu pilihan, yang lebih mus9aab
Namun, setan berusaha menyesatkan para hamba dengan mengiming-imingi mereka tempat dan waktu yang
diklaimmus9aab, padahal tak ada petunjuk agama tentangnya Tidak sedikit manusia yang terjerat ranjau tersebut
Sehingga mereka lebih memilih berdoa di kuburan dan tempat-tempat keramat, dibanding berdoa di masjid Lebih
parah lagi, ada yang begitu khusyu' menghiba dan memohon kepada sahibul kubur! Alih-alih mendoakan si mayit,
malah berdoa kepadanya!
DaIiI yang menunukkan bid'ahnya menyengaa berdoa di kuburan untuk diri peziarah:
!ertama: Doa merupakan salah satu ibadah mulia, dan sebagaimana telah maklum bahwa ibadah apapun tidak
akan diterima Allh kecuali jika memenuhi dua syarat; ikhIas dan mengikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam
Andaikan berdoa di kuburan merupakan ibadah, mengapa Nabi shallallahu 'alah wa sallam tidak mengajarkannya
kepada umat? Kenapa pula para salafus salh tidak mempraktikkannya? Tidak ada dalil dari Alquran, maupun hadits
sahih yang menunjukkan bahwa kuburan merupakan tempat favorit untuk berdoa Ditambah dengan begitu
banyaknya kitab yang ditulis para ulama guna menjelaskan adab berdoa, tidak ada satupun di antara salafus
salh dan ulama yang mu'9aba7 yang mengatakan disyariatkannya berdoa di kuburan
ni menunjukkan bahwa praktik tersebut adalah bid'ah Andaikan itu baik, niscaya mereka ada di garda terdepan
dalam mempraktikkannya
Kedua: Usaha para sahabat untuk melarang praktik doa di kuburan dan segala sesuatu yang bisa mengantarkan ke
sana Berikut fakta nyatanya:
a. Para sahabat "ketika menaklukkan negeri Syam, rak dan yang lainnya, jika menemukan kuburan yang dituju
orang-orang untuk berdoa di situ, mereka akan menutupnya34]
b. Para sahabat ketika menaklukkan Baitul aqdis, mereka tidak bergegas untuk menuju makam Nabi
brahim'alahwssalam atau nabi lainnya, guna berdoa atau shalat di situ Begitu pula para ulama salaf sesudah
mereka berbuat mam bn Waddhah (w 286 H) menerangkan, Sufyan ats-Tsaury (w 161 H) jika masuk masjid
Baitul aqdis, beliau shalat di dalamnya Dan beliau tidak menuju situs-situs itu ataupun shalat di sana Begitu pula
praktik para imam panutan selain beliau Waki' (w 197 H) juga pernah mendatangi asjid Baitul aqdis, dan yang
dilakukannya tidak lebih dari apa yang dilakukan Sufyan Hendaklah kalian mengikuti para imam yang telah makruf
Orang terdahulu bertutur, "Betapa banyak praktik yang hari ini dianggap biasa, padahal dahulu dinilai mungkar
Disukai, padahal dulu dibenci Dianggap 9aqa77ub, padahal justru sejatinya menjauhkan (pelakunya dari Allh) Setiap
bid'ah selalu ada yang menghiasinya35]
c Para sahabat ketika menaklukkan kota Tustur dan mendapatkan jasad Nabi Danial 'alaihissalam, mereka menggali
tiga belas liang kubur di berbagai tempat, lalu memakamkan Danial di salah satunya di malam hari Setelah itu
seluruh kuburan tersebut disamakan, agar orang-orang tidak tahu manakah makam beliau36]
Ketiga: Para ulama salaf membenci tindak menyengaja berdoa di kuburan dan menilainya sebagai bentuk bid'ah
Berikut buktinya:
a. Diriwayatkan bahwa suatu hari Zainal Abidin (w 93 H) melihat seseorang masuk ke salah satu pojok di makam
Rasul shallallahu 'alah wa sallam lalu berdoa di situ Zainal Abidin pun memanggilnya seraya berkata, "aukah
kuberitahukan padamu suatu hadits yang aku dengar dari bapakku, dari kakekku, dari Rasulullah shallallahu 'alah
wa sallam? Beliau bersabda, "Janganlah kalian jadikan kuburanku '0/ (tempat yang dikunjungi rutin secara berkala)
dan rumah kalian kuburan Bershalawatlah untukku, sesungguhnya shalawat dan salam kalian akan sampai padaku
di manapun kalian berada37]
b. Suhail bercerita bahwa di suatu kesempatan ia datang ke makam Rasul shallallahu 'alah wa sallam untuk
mengucapkan salam pada beliau Saat itu al-Hasan bin al-Hasan (w 97 H) sedang makan di salah satu rumah
Nabishallallahu 'alah wa sallam Beliau memanggilku dan menawariku makan Namun aku tidak makan Beliau
bertanya, "engapa aku tadi melihatmu berdiri? "Aku berdiri untuk mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu
'alah wa sallam jawabku Beliau menimpali, "Jika engkau masuk masjid, ucapkanlah salam kepada Nabi shallallahu
'alah wa sallam Sesungguhnya beliau telah bersabda, "Shalatlah di rumah dan jangan kalian jadikan rumah seperti
kuburan Allh melaknat kaum Yahudi, lantaran mereka menjadikan kuburan para nabi mereka menjadi masjid
Bershalawatlah kepadaku, sesungguhnya shalawat kalian akan sampai padaku di manapun kalian berada38]
Dua atsar di atas menunjukkan bahwa menyengaja memilih makam Nabi shallallahu 'alah wa sallam sebagai
tempat berdoa, termasuk tindak menjadikannya sebagai '0/ Dan ini terlarang Cermatilah bagaimana tabi'in
paling af/haldari kalangan Ahlul Bait; Zainal Abidin, melarang orang yang menyengaja berdoa di makam
Rasul shallallahu 'alah wa sallam, dan berdalil dengan hadits yang ia dengar dari bapaknya dari kakeknya Beliau
tentu lebih paham akan makna hadits tersebut, dibanding orang lain Begitu pula keponakannya; al-Hasan bin al-
Hasan; salah satu pemuka Ahlul Bait memahami hal serupa
Keterangan di atas bersumber dari Ahlul Bait dan penduduk kota adinah Nasab dan tempat tinggal mereka lebih
dekat dengan Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam ereka jelas lebih cermat dalam memahami permasalahan ini,
karena mereka lebih membutuhkan ilmu tentang itu dibanding yang lainnya39]
.. Di antara fakta yang menunjukkan bahwa ulama salaf menilai tindak menyengaja berdoa di kuburan termasuk
bid'ah, mereka telah menyatakan bahwa jika seseorang telah mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alah wa
sallam di makamnya lalu ingin untuk berdoa untuk dirinya sendiri, hendaklah ia berpaling dan menghadap kiblat serta
tidak menghadap makam beliau Dan ini merupakan pendapat empat imam mazhab dan ulama slam lainnya40]
Padahal Nabi shallallahu 'alah wa sallam merupakan manusia yang paling mulia Bagaimana halnya dengan makam
selain beliau yang kemuliaannya jauh di bawah beliau??!
Abul Hasan az-Za'farany (w 517 H) menerangkan, "Barangsiapa bermaksud mengucapkan salam kepada mayit,
hendaklah ia mengucapkannya sambil menghadap ke kuburan Jika ia ingin berdoa hedaklah berpindah dari
tempatnya dan menghadap kiblat41]
Keempat: Sebagaimana telah dijelaskan di depan bahwa Nabi shallallahu 'alah wa sallam melarang shalat di
kuburan atau menghadap ke arahnya Hikmahnya agar orang tidak terfitnah dengan kuburan Doa di kuburan lebih
pantas untuk dilarang, sebab peluang untuk menimbulkan fitnahnya lebih besar
Orang yang berdoa di kuburan dalam keadaan terpepet karena dililit masalah besar dan begitu berharap untuk
dikabulkan, lebih besar peluangnya untuk terfitnah kuburan, dibanding orang yang shalat di situ dalam keadaan
sehatwal afa9 Karena itu harus lebih dilarang agar orang tidak terjerumus ke dalam penyimpangan42]
KeIima: Di antara kaidah syariat yang telah disepakati para ulama; kaidah sa//u a/z-/za7'' (mencegah timbulnya
kerusakan dengan menutup pintu yang menghantarkan kepadanya) Dan berdoa di kuburan sebagaimana telah
maklum bisa mengantarkan kepada tindak memohon kepada sahibul kubur, dan ini merupakan kesyirikan Jadi pintu
yang menghantarkan ke sana harus ditutup rapat-rapat43]
Berbagai enis orang yang berdoa di kuburan dan hukum masing-masing:
Doa di kuburan ada beberapa jenis:
!ertama: Doa untuk meminta hajat kepada sahbul ubu7, entah itu nabi, wali atau yang lainnya ni jelas syirik akbar
Allh Ta'aIa memerintahkan,
- ~ ' ' ~'
Artinya: "Mohonlah pa/a Allh s0bagan /a7 a7una-Nya QS An-Nisa': 32
Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam mewanti-wanti,
' ~' - ~' ' ~ ' .~' ~ ' ~
"Ja 0ngau m0mohon, mohonlah 0pa/a Allh. Dan a 0ngau m0mn9a p079olongan, mn9alah 0pa/a Allh.
HR Tirmidzi (hal 566 no 2514 dan beliau berkomentar, "Hasan sahih
mam bn Abdil Hadi (w 744 H) menerangkan bahwa berdoa memohon kepada selain Allh hukumnya adalah haram
dan dikategorikan syirik, berdasarkan ma' para ulama44]
Kedua: enyengaja datang ke kuburan hanya untuk berdoa di situ, atau untuk ziarah kubur plus berdoa, dengan
keyakinan bahwa doa di situ lebih mus9aab, karena keistimewaan yang dimiliki tempat tersebut Berdoa di situ lebih
afdal dibanding berdoa di masjid atau rumah
Potret ini mengandung unsur kesengajaan memilih kuburan sebagai tempat untuk berdoa Dan ini tidak akan
dilakukan melainkan karena dorongan keyakinan akan keistimewaan tempat tersebut dan keyakinan bahwa tempat
itu memiliki peran dalam menjadikan doa lebih mus9aab Karena itulah jenis kedua ini menjadi terlarang dan
dikategorikan bid'ah
Tatkala berbicara tentang hukum shalat di kuburan, mam as-Suyuthy menjelaskan, "Jika seorang insan menyengaja
shalat di kuburan atau berdoa untuk dirinya sendiri dalam kepentingan dan urusannya, dengan tujuan mendapat
berkah dengannya serta mengharapkan terkabulnya doa di situ; maka ini merupakan inti penentangan terhadap Allh
dan Rasul-Nya shallallahu 'alah wa sallam enyimpang dari agama dan syariatnya Juga dianggap bid'ah dalam
agama yang tidak diizinkan Allh, Rasul-Nya shallallahu 'alah wa sallam, maupun para imam kaum muslimin yang
setia mengikuti ajaran dan sunnah beliau45]
Ketiga: Berdoa di kuburan karena kebetulan, tanpa menyengaja Seperti orang yang berdoa kepada Allh di
perjalanannya dan kebetulan melewati kuburan Atau orang yang berziarah kubur terus mengucapkan salam kepada
sahibul kubur, meminta keselamatan untuk dirinya dan para penghuni kubur, sebagaimana disebutkan dalam hadits
Jenis doa seperti ini diperbolehkan Hadits yang memotivasi untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur
menunjukkan bolehnya hal itu
Dalam hadits Buraidah bin al-Hushaib 7a/hyallahu 'anhu disebutkan,
- ' ' ' - ' . ~
"Au m0mohon pa/a Allh 0s0lama9an un9u am /an alan. HR uslim (/671 no 975)
Dalam hadits Aisyah 7a/hyallahu 'anha disebutkan,
- = ~ ~' ' - ~ - ~ ~- ~ ~' ' = -
"S0moga Allh m07ahma9 o7ang-o7ang 907/ahulu am /an yang aan /a9ang. HR uslim (/671 no 974)
Doa yang tidak ada unsur kesengajaan biasanya pendek, sebagaimana disebutkan dalam dua hadits di atas
Jika ada yang ingin mempraktikkan doa jenis ketiga ini, sebaiknya ia mencukupkan diri dengan doa dan salam yang
diajarkan dalam sunnah dan tidak menambah-nambahinya Karena para ulama salaf membenci berdiam lama di
kuburan
mam alik (w 179 H) berkata, "Aku memandang tidak boleh berdiri untuk berdoa di kuburan Nabi shallallahu 'alah
wa sallam Namun cukup mengucapkan salam lalu berlalu46]
Wallahu 9a'ala a'lam
!esantren "Tunas IImu" !urbaIingga, Rabu, 25 Mei 2011.
!enuIis: Ustadz AbduIIah Zaen, L.., M.A.
ArtikeI www.musIim.or.id

1] Lihat: Az-Zaw7 'an Iq97f al-ab'7 karya bn Hajar al-Haitamy (/148)
2] Sya7h Shahh Muslm (V/42)
3] Fa/h al-Qa/7 (V/318)
4] Lihat: Subul as-Salm (/403)
5] Sya7h as-Sunnah (/411)
6] Lihat: Sya7h Shahh al-Buha7y (/86)
7] Lihat: Fa9h al-Ba7y karya bn Rajab (/232)
8] Fa9hul B7 karya beliau (/528)
9] Al-Mus9a/7a (/251)
10] Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/189)
11] I7w' al-Ghall (/320)
12] Lihat: Al-Mughny (/472)
13] Cermati: Sya7ah Shahh Muslm (V/5)
14] Sebagaimana dinukil oleh al-unawy dalam Fa/h al-Qa/7 (/349)
15] HR alik dalam al-Muwa99ha' (/72 no 452) dari 'Atha' bin Yasar 7ahmahullah. Hadits ini mu7sal
sahh. DalamMusna/nya (/220 no 440 asyf al-As97) al-Bazzar menyambung sana/ hadits ini hingga
menjadi ma7f'. Begitu pula bn 'Abd al-Barr dalam a9-Tamh/ (V/42-43) menyambungnya dari jalan al-Bazzar Syaikh
al-Albany menyatakan hadits ini sahih dalam Tah/z7 as-S/ (hal 25 no 11) dan Ahm al-Jan'z (hal 217)
16] A9-Tamh/ (V/45)
17] A9-Tamh/ (V/383)
18] Al-I'lm b Faw'/ 'Um/ah al-Ahm (V/502)
19] Cermati: Mam' Fa9w Ibn Tamyyah (XXV/488)
20] Lihat: Al-Hwy al-ab7 karya al-awardy (/60), Ra// al-Muh97 karya bn 'Abidin (/42-43) dan Iq9/h' ash-
Sh79h al-Mus9aqm (/190)
21] Sebagaimana dinukil bn al-Qayyim dalam Igh9sah al-Lahfn (/357)
22] Periksa: Al-Hwy al-ab7 (/60)
23] Cermati: Al-Mughny (/473-474 dan /441)
24] Lihat: Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/190-191)
25] Baca: Al-Am7 b al-I99b' (hal 136-139)
26] Al-Am7 b al-I99b' (hal 136-139)
27] Lihat: Igh9sah al-Lahfn (/353-356) asih ada argumen lain, bisa dibaca di Munabah Ahl a9s-Tsub7 al-
Mushalln f al-Masyh/ wa 'n/a al-Qub7 karya Abdul Aziz ar-Rajihy (hal 28-30)
28] Al-Am7 b al-I99b' (hal 139) Lihat pula: Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/193)
29] Cermati: Az-Zaw7 (/148)
30] Periksa: Fa/h al-Qa/7 (V/407)
31] Lihat: Mals al-Ab77 (hal 126, 358-359, 364-365) sebagaimana dalam Juh/ 'Ulam' al-Hanafyyah f Ib9hl
'Aq'/ al-Qubu7yyah karya Syamsuddin al-Afghany (/1593-1594)
32] Untuk mengetahui pendapat mereka, baca; untuk referensi adzhab Hanafi: Al-Ih9y7 l Ta'll al-Muh97 karya
al-ushily (/97), Hasyyah Ibn 'b/n (/380), Ba/'' ash-Shan'' karya al-Kasany (/335-336) dan al-Mabs9h karya
as-Sarkhasy (/206-207) adzhab aliki: Al-Mu/awwanah karya Abu al-Walid bn Rusyd (/182) dan Mawhb al-
Jall karya al-Hathab (/63-64) adzhab Syafi'i: Al-Umm karya mam Syafi'i (/632), al-Muha/zab karya asy-Syirazy
(/215-216) dan al-Mam' karya an-Nawawy (/163-165) adzhab Hambali: Al-Mughny karya bn Qudamah (/473-
474), al-Inshfkarya al-ardawy (/489) dan a7-Rau/h al-Mu7b' karya bn al-Qasim (/537) adzhab Dzahiri: Al-
Muhall karya bn Hazm (V/27-33)
33] Cermati: Al-Ausa9h (V/185)
34] Mnh as-Sunnah karya bn Taimiyyah (/438) Lihat: Ib/ (/480-481)
35] Al-B/a' wa an-Nahy 'anh (hal 50)
36] Kisah tersebut disebutkan oleh shaq dalam S7ahnya riwayat Yunus bin Bukair (hal 49) Juga disebutkan bn
Katsir dalam al-B/ayah wa an-Nhayah dan beliau menyatakan bahwa sana/nya hingga Abu al-'Aliyah sahih Lalu
beliau menyebutkan jalur-jalur periwayatan lain yang mengindikasikan bahwa kejadian tersebut benar adanya
Periksa: Al-B/yah wa an-Nhyah (/376-379), Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/199-200) dan Igh9sah al-
Lahfn(/377)
37] Diriwayatkan oleh bn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (V/177-178 no 7624) dan ini adalah redaksi beliau Juga
diriwayatkan oleh sma'il al-Qadhy dalam Fa/hl ash-Shala9 (hal 35 no 20) dan Abu Ya'la dalam Musna/nya (/361
no 469) bn Abdil Hadi dalam ash-Sh7m al-Muny (hal 468) berkata, "Kisah tersebut diriwayatkan Abu Ya'la dan
al-Hafizh Abu Abdillah al-aqdisy dalam al-Aha/9s al-Muh97ah. ni merupakan hadits yang mahfzh dari Ali bin al-
Husain Zainal Abidin dan memilik banyak syawh/ (riwayat penguat) Syaikh al-Albany menilainya sahih
Lihat: Fa/hl ash-Shala9 (hal 36)
38] Diriwayatkan oleh sma'il al-Qadhy dalam Fa/hl ash-Shala9 (hal 40 no 30) dan ini adalah redaksi beliau
Diriwayatkan pula oleh Abdurrazzaq dalam Mushannafnya (/577 no 6726) dan bn Abi Syaibah al-
Mushannaf (V/178 no 7625) Dua a9sa7 di atas memiliki syh/ dari hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan Abu
Dawud (/366 no 2042) dan Ahmad (XV/403 no 8804) Dalam al-A/z7 (hal 173) mam Nawawy
menilai sana/ hadits Abu Hurairah sahih dan diamini as-Sakhawy dalam al-Qaul al-Ba/' (hal 312) bn Taimiyyah
dalam a7-Ra// 'al al-Ahn'y (hal 92) dan bn Hajar sebagaimana dalam al-Fu9h9 a7-Rabbnyyah (/313)
menyatakannya hasan. Adapun bn Abdil Hadi dan al-Albany menilainya sahih Lihat: Ash-Sh7m al-Muny (hal
490) dan Shahh al-Jm' (/706 no 3785)
39] Periksa: Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/245) dan Igh9sah al-Lahfn (/362)
40] Cermati: Al-Mam' (V/286), Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/239), Igh9sah al-Lahfn (/374) dan a/-Du'' wa
Manzla9uh mn al-'Aq/ah al-Islmyyah karya Jailan al-'Arusy (/614-616)
41] Sebagaimana dinukil an-Nawawy dalam al-Mam' (V/286)
42] Lihat: Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/196-197)
43] Baca: Mnh as-Sunnah (/439-440), Igh9sah al-Lahfn (/396, 398) dan a/-Du'' wa Manzla9uh (/483-484)
44] Cermati: Ash-Sh7m al-Muny (hal 543) dan Shynah al-Insn karya as-Sahsawany (hal 234)
45] Al-Am7 b al-I99b' (hal 139) Lihat pula: Iq9/h' ash-Sh79h al-Mus9aqm (/193)
46] Asy-Syf' karya al-Qadhi 'yadh (/85)



Pertunyuun Cerdus Sung Arub Budoi
Kategori Aqidah | 08-07-2011 | 2 Komentar

mam uslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :


Amr bin uhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr
menuturkan kepadaku Dia berkata; Sulaiman bin al-ughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin alik
radhiyallahu'anhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal
datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan jawabannya
aka suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman Dia mengatakan, "Wahai
uhammad, telah datang kepada kami utusanmu Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah
telah mengutus anda? aka Nabi menjawab, "Dia benar Lalu arab badui itu bertanya, "Lalu siapakah yang
menciptakan langit? Beliau menjawab, "Allah Lalu dia bertanya, "Siapakah yang menciptakan bumi? Nabi
menjawab, "Allah Dia bertanya lagi, "Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di
atasnya segala bentuk ciptaan? Nabi menjawab, "Allah Lalu arab badui itu mengatakan, "Demi Dzat yang telah
menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah
mengutusmu? aka beliau menjawab, "ya
Lalu dia kembali bertanya, "Utusanmu pun mengatakan kepada kami bahwa kami wajib untuk melakukan shalat lima
waktu selama sehari semalam yang kami lalui Nabi mengatakan, "Dia benar Lalu dia mengatakan, "Demi Dzat
yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah memerintahkanmu dengan perintah ini? Nabi menjawab, "ya Lalu
dia mengatakan, "Dan utusanmu juga mengatakan bahwa kami berkewajiban untuk membayarkan zakat dari harta-
harta kami? Nabi mengatakan, "Dia benar Dia berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah yang
telah menyuruhmu untuk ini? Beliau menjawab, "ya Dia mengatakan, "Dan utusanmu juga mengatakan bahwa
kami wajib berpuasa di bulan Ramadhan di setiap tahunnya Nabi mengatakan, "Dia benar Dia mengatakan, "Demi
Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah menyuruhmu dengan perintah ini? Beliau menjawab, "ya Dia
mengatakan, "Utusanmu pun mengatakan bahwa kami wajib untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi orang
yang mampu melakukaan perjalanan ke sana Nabi menjawab, "Dia benar Dia mengatakan, "Demi Dzat yang telah
mengutusmu, benarkah Allah yang memerintahkanmu dengan ini? Nabi menjawab, "ya
Anas mengatakan; Kemudian dia pun berbalik seraya mengatakan, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan
kebenaran, aku tidak akan menambahkan selain itu dan aku juga tidak akan menguranginya aka Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam mengatakan, "Kalau dia benar-benar jujur/konsisten niscaya dia akan masuk surga (Diriwayatkan
juga oleh Bukhari dalam Kitab al-'lm, bab maa jaa'a fi qaulihi ta'ala, 'Wa qul Rabbi zidni 'ilman', hadits no 63, lihat
Shahih uslim cet ke-4 Darul Kutub lmiyah 1427 H, hal 29)
Di antara faedah hadits ini, adalah :
1 Penetapan kebenaran risalah Nabi uhammad shallallahu 'alaihi wa sallam
2 Syariat itu berlaku apabila telah sampai ilmu kepada orang yang bersangkutan
3 Adanya udzur/toleransi bagi orang yang belum sampai ilmu kepadanya
4 Di dalam hadits ini juga terkandung pelajaran mengenai rihlah fi thalabil ilmi/menempuh perjalanan dalam rangka
menimba ilmu agama
5 Di dalamnya juga terkandung ajaran untuk kembali kepada para ulama dan sering-sering bergaul dengan mereka
6 Kebanyakan orang arab badui itu tidak mengerti dan kurang sopan
7 Orang arab badui saja mengerti bahwa alam semesta ini ada penciptanya, maka ini merupakan bantahan telak
bagi para penganut paham anti tuhan atau athheis
8 Di dalamnya juga terdapat bantahan bagi kaum yang meyakini paham wahdatul wujud
9 Dzat yang menciptakan alam semesta itulah yang berhak untuk diibadahi
10 Semestinya seorang murid menyusun pertanyaan dengan baik
11 Tanya-jawab merupakan salah satu metode transfer ilmu yang paling bermanfaat
12 Pembelajaran secara bertahap
13 lmu sebelum berkata dan berbuat
14 Bersumpah harus dengan menyebut nama Allah bukan dengan nama makhluk, dan hal itu pun dipahami oleh
orang Arab Badui sekalipun
15 Bolehnya bersumpah tanpa diminta
16 Bolehnya mencari sanad yang lebih tinggi
17 Di dalamnya juga terkandung ajaran untuk mengecek kebenaran suatu berita
18 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di samping mmerintah, beliau juga diperintah
19 Disyariatkannya mengutus utusan dakwah ke berbagai tempat
20 Berdakwah harus dengan ilmu
21 Tidak bolehnya taklid buta
22 Wajibnya ittiba' kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
23 Keharusan untuk taslim/pasrah kepada syari'at beliau
24 Diterimanya hadits ahad dalam masalah aqidah maupun hukum dan beramal dengannya
25 Shalat lima waktu itu dikerjakan secara berulang-ulang di setiap sehari semalam
26 Hadits ini menunjukkan bahwa shalat witir tidaklah wajib
27 Tidak adanya kewajiban pungutan pajak bagi setiap muslim
28 Puasa Ramadhan wajib dikerjakan dis etiap tahunnya
29 Hadits ini juga menunjukkan bahwa kaum muslimin awam dari kalangan para muqallid adalah termasuk kaum
mukminin, yaitu apabila mereka telah meyakini aqidah slam ini dengan mantap dan tidak ragu-ragu
30 Dengan menunaikan kewajiban syari'at maka seorang bisa masuk ke dalam surga
31 Amal merupakan sebab masuk ke dalam surga, namun dia bukanlah harga tukar yang seimbang untuk surga
32 man itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang ni merupakan bantahan
bagi urji'ah, Jahmiyah, Khawarij dan u'tazilah
33 badah itu ada yang wajib dan ada yang sunnah
34 badah yang diwajibkan Allah itu beraneka ragam, tidak hanya satu macam
35 badah yang wajib ada yang bersifat harian, dan ada juga yang tahunan, bahkan ada yang sekali seumur hidup
36 Hukum di dunia ditegakkan berlandaskan apa yang tampak/menurut zahirnya
37 asuk surga atau tidaknya seseorang ditentukan oleh Allah ta'ala yang hanya Allah yang paling mengetahuinya
38 Surga itu benar adanya
39 Hendaknya menyesuaikan antara ucapan dengan amal perbuatan
40 Di dalamnya terdapat peringatan dari bahaya kemunafikan
41 Yang akan masuk surga hanyalah orang muslim saja, orang kafir tidak berhak
42 Hadits ini juga menunjukkan keutamaan ahli hadits
43 Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang langsung belajar slam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam
44 Hadits merupakan sumber ajaran slam selain Kitabullah
45 Hadits merupakan penafsir bagi al-Qur'an
46 Hadits ini juga menunjukkan pentingnya aqidah
47 Aqidah merupakan landasan penegakan hukum, untuk individu maupun masyarakat
48 Dan faedah lain yang belum saya ketahui, wallahu a'lam Wa shallallahu 'ala Nabiyyina uhammadin wa
shahbihi wa sallam, walhamdulillahi Rabbil 'alamin
Penulis: Abu ushlih Ari Wahyudi
Artikel wwwmuslimorid



Tuohid, enggogorkun osu
Kategori Aqidah | 28-06-2011 | 6 Komentar

Tauhid memiliki kedudukan yang sangat agung dan utama di dalam agama slam, karena sesungguhnya tauhid
merupakan inti ajaran slam ini
Imam Ibnu AbiI 'Izzi AI-anafi 7ahmahullah- berkata, "Ketahuilah, bahwa tauhid merupakan awal dakwah seluruh
para rasul, awal tempat singgah perjalanan, dan awal tempat berdiri seorang hamba yang berjalan menuju Allah
(Mnha9ul Ilahyah F Tah/zb Sya7h A9h-Thahawyah, hal 45)
Imam IbnuI Qoyyim AI-Jauziyyah 7ahmahullah- berkata, "Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla telah mengutus
para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya, menciptakan langit-langit dan bumi, agar Dia dikenal, diibadahi,
ditauhidkan, dan agar agama itu semuanya bagi Allah, semua ketaatan untuk-Nya, dan dakwah hanya untuk-Nya
Kemudian beliau menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an (Adz-Dzariyat: 56; Ath-Thalaq: 12; Al-aidah: 97), lalu
berkata, "Allah memberitakan bahwa tujuan penciptaan dan perintah adalah agar dikenal nama-nama-Nya dan sifat-
sifat-Nya, hanya Dia yang diibadahi, tidak disekutukan (A/-Da' wa/ Dawa', hal:196, 9ahqq Syeikh Ali bin Hasan,
penerbit: Dar bnil Jauzi)
Oleh karena itulah, tidak mengherankan bahwa tauhid memiliki banyak sekali keutamaan Di antara keutamaannya
adalah bahwa tauhid menggugurkan dosa-dosa nilah di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut:
1- Dosa sepenuh bumi gugur dengan tauhid.
~ .' .' ~ = + ' `~ ~ = - ~ =' -' = ~ . = = ' . - - ~ - = ' _ - ' . ~ -= ' + ` ~ - - ~ - ' = - - ~' -' = ~ ~- '
- ' ~ - ~ - - ~ - - ~~ - -' ~ ' =' - ~ - ' =' ~ - ~ - - ~ ' =' ~ - ~ ' + ` ~ - - ' -- ~ = ~ - ' -- = = ' -' - - - -
- ~
Da7 Abu Dza77, /a b07a9a, "Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam b07sab/a, 'Allah 'Azza Wa Jalla b07f7man,
'Ba7angsapa m0mbawa sa9u 0baan, maa /a m0n/apa9an balasan s0puluh alnya, /an Au aan m0nambah.
Ba7angsapa m0mbawa sa9u 0bu7uan, maa balasannya sa9u 0bu7uan s0msalnya, a9au Au aan m0ngampun.
Ba7angsapa m0n/0a9 0pa/a-u s00ngal, nscaya Au m0n/0a9nya s0has9a. Ba7angsapa m0n/0a9 0pa/a-
u s0has9a, nscaya Au m0n/0a9nya s0/0pa. Ba7angsapa m0n/a9ang-u /0ngan b07alan, nscaya Au
m0n/a9angnya /0ngan b07alan c0pa9. Ba7angsapa m0n0mu-u /0ngan /osa s0p0nuh bum, /a 9/a
m0ny0u9uan s0sua9upun /0ngan-u, nscaya Au m0n0munya /0ngan ampunan s0p079 9u.'" (Hadits shahih
riwayat uslim no 2687; bnu ajah, no 3821; Ahmad, no 20853)
Dalam hadits lain diriwayatkan,
= ' ' .' . - - ~ - = ' _ - ' . ~ ~ ~ .' , = ' ~ - =' =- ' ' ~ _ = = - = - = - = ~ ' ~ = - ~ ' ' - _ ' ' - '
~ ' ' - ' ' = - = - - ~' ` -' ~ ~' ' - = = - ~ ~ ' + ' - = - ' -- ~ = ~ ' - - - ` ' -' = = ' -' - - - = - - ~ '
Da7 Anas bn Mal , /a b07a9a, "Au m0n/0nga7 Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam b07sab/a, 'Allah Taba7aa
Wa Ta'ala b07f7man, 'Waha ana A/am, s0sungguhnya s0lama 0ngau b07/oa 0pa/a-u /an m0ngha7ap 0pa/a-
u, nscaya Au m0ngampun un9umu /osa yang a/a pa/amu, /an Au 9/a p0/ul. Waha ana A/am,
s0an/anya /osa-/osamu m0ncapa awan / lang9, 0mu/an 0ngau mohon ampun 0pa/a-u, nscaya Au
m0ngampunmu, /an Au 9/a p0/ul. Waha ana A/am, s0sungguhnya a 0ngau m0ngha/ap-u /0ngan /osa
s0p0nuh bum, 0mu/an m0n0mu-u, 0ngau 9/a m0ny0u9uan s0sua9upun /0ngan-u, nscaya Au
m0n0mumu /0ngan ampunan s0p079 9u." (Hadits shahih riwayat Tirmidzi, no 3540 Dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani)
Hadits ini memuat tiga sebab untuk meraih ampunan Allah, yaitu: berdoa disertai dengan harapan, istighfar (mohon
ampun), dan tauhid mam bnu Rajab Al-Hanbali 7ahmahullah- berkata, "Sebab ke tiga di antara sebab-sebab
ampunan adalah tauhid ni adalah sebab yang terbesar Barangsiapa kehilangan tauhid, maka dia telah kehilangan
ampunan dari Allah Dan barangsiapa menghadap Allah dengan membawa tauhid, maka dia telah membawa sebab
ampunan yang paling besar Allah Ta'ala berfirman (yang artinya),
"S0sungguhnya, Allah 9/a aan m0ngampun /osa sy7, /an Da m0ngampun s0gala /osa yang s0lan /a7 (sy7)
9u, bag sapa yang /0h0n/a-Nya (QS An-Nisa'/4: 48, 116)
aka, barangsiapa menghadap Allah dengan bertauhid, walau dengan membawa dosa sepenuh bumi, maka Allah
akan menemuinya dengan ampunan sepenuh bumi juga Tetapi ini bersama dengan kehendak Allah 'Azza wa Jalla
Jika Dia menghendaki, Dia akan mengampuninya; Namun, jika Dia menghendaki, Dia akan menyiksanya dengan
sebab dosa-dosanya Kemudian, akhirnya dia tidak kekal di dalam neraka, namun akan keluar darinya, kemudian
akan measuk ke dalam surga (Jam'ul 'Uluum wal Ham, juz 1, hal 416-417, dengan penelitian Syu'aib Al-Arnauth
dan brahim Baajis, penerbit uassasah Ar-Risalah)
2- SembiIan puIuh sembiIan Iembar .atatan keburukan gugur dengan tauhid.
Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam juga bersabda,
~ - = ~- - ~' - -' - -' =' - _ = ~ ~ ' = = - ~ ' . = ~ . ' = ~ - ~ = ~ = ' -- ~ ' ~ - ~ - . - - ` - ' ~ ~ .` ~
' - ~- = = _ . - - - ' - ' . - - ~ = = . - - - ' - ' . - - = ' ='' =- = = ' - - ~ = ~ +~ ' ' ' ~ +~ ' +- ' = _ = -
= ~' - ~ - _ ~ ' = ' - ~ - ' ~ - ' - . - - = - -=' . - - ~ - ~ = ' ~ ~ = ~ .' = ' = - .' - ' ~' = , - ' = ' , - ' = ~' _ -
- ~ ' ~' _ ~ . -` - ' ' = ' - ` ' = ~'
S0sungguhnya, Allah aan m0mb0basan s0o7ang l0la /a7 uma9u / ha/apan s0lu7uh mahlu pa/a ha7 ama9.
Aan /b0n9angan pa/anya 99 l0mba7an (ca9a9an amal 0bu7uan), 9ap-9ap l0mba7an s0uu7an s0auh pan/angan
ma9a. 0mu/an Allah b079anya, Apakah engkau mengingkari sesuatu dari lembaran (catatan amal keburukan)
ini? Apakah para (malaikat) penulis-Ku al-Hafizhun (yang mencatat) menzhalimimu?"
Maa, hamba 9a/ m0nawab, "T/a waha Rabbu." Allah b079anya lag, "Apaah 0ngau m0ml alasan?" Maa,
hamba 9a/ m0nawab, "T/a waha Rabb-u." Maa, Allah b07f7man, enar, sesungguhnya di sisi Kami engkau
memiliki satu kebaikan. Sesungguhnya pada hari ini engkau tidak akan dizhalimi. 0mu/an, /0lua7an
s0buah b9haqah (a7cs) yang b079ulsan: Asyha/u alla laaha lla Allah wa asyha/u anna Muhamma/an 'ab/uhu
wa7asuluhu (Au b07sas bahwa 9/a a/a yang b07ha /ba/ah 0cual Allah, /an au b07sas bahwa Muhamma/
a/alah a/alah hambaNya /an Rasul-Nya. Allah b07f7man, "Datangkanlah timbanganmu." Hamba 9a/ b07a9a,
"Waha Rabb-u, apa (p0nga7uh) a7cs n 907ha/ap l0mba7an-l0mba7an n." Maa, Allah b07f7man, "S0sungguhnya
0ngau 9/a aan /zhalm." Rasulullah b07sab/a, "Maa, l0mba7an-l0mba7an 9u /l09aan / a9as sa9u /aun
9mbangan, /an sa9u a7cs 907s0bu9 /l09aan / a9as sa9u /aun 9mbangan yang lan. Maa, 7nganlah l0mba7an-
l0mba7an 9u, /an b07a9lah a7cs 907s0bu9. Maa, s0sua9upun 9/a b07a9 /9mbang /0ngan nama Alah." (HR
Ahmad, /213; Tirmidzi, no:2639; bnu ajah, no 4300; dari Abdullah bin Amr bin Al-'Ash Dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani)
Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh (wafat th 1285 H) 7ahmahullah- berkata di dalam kitabnya Fa9hul Ma/:
"Barangsiapa mengatakan Laa ilaaha illa Allah dengan sempurna, yang men.egahnya dari syirik besar dan
syirik ke.iI, maka orang ini tidak akan terus-menerus meIakukan suatu dosa, sehingga dosa-dosanya
diampuni dan diharamkan dari neraka.
Dan ika dia mengatakannya dengan sifat yang men.egahnya dari syirik besar, tanpa syirik ke.iI, dan seteIah
itu dia tidak meIakukan perkara yang membataIkannya, maka haI itu merupakan kebaikan yang tidak bisa
ditandingi oIeh keeIekan apapun uga. Sehingga timbangan kebaikannya menadi berat dengan haI itu,
sebagaimana tersebut di daIam hadits bithaqah, sehingga dia diharamkan dari neraka, tetapi deraatnya di
surga berkurang sekadar dosa-dosanya." (Fa9hul Ma/ /139-140, 9ahqq Dr Al-Walid bin Abdurrahman bin
uhammad Aalu Furrayyan, penerbit: ajlis slam Al-Asiawi)
Setelah kita mengetahui hal ini, maka hendaklah kita memperhatikan tauhid dengan sebenar-benarnya,
memahaminya, dan mengamalkannya, sehingga kita meraih keutamaannya Hanya Allah tempat memohon
pertolongan
Penulis: Ustadz Abu sma'il uslim Atsari (Anggotad Dewan Redaksi ajalah As-Sunnah, Pengasuh a'had bnu
Abbas As-Salafy, asaran, Sragen, Jawa Tengah)
Artikel wwwmuslimorid




impi Ketemo Nubi
Kategori Aqidah | 03-06-2011 | 3 Komentar

Pertanyaan
Syaikh kami, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam dalam mimpiku sebanyak tiga kali namun
tidak berurutan Apakah takwil dari mimpiku ini? Barakallahu fikum
Jawaban
-'=': -~' ~= -' ~ ~ _= `~' `-' -~'' - - ~~='~ ' ~ -~' - _ -'= =- _=:
Ketahuilah, sesungguhnya mimpi seorang yang bertemu Nabi shallallahu 'alah wa sallam apabila sesuai dengan
ciri-ciri Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam ketika di dunia adalah mimpi yang benar karena Nabi shallallahu
'alah wa sallam telah bersabda,
: . ` ~ - ` ' =- ~' - ~ - ' - ~' - ~
Ba7angsapa m0lha9u /alam mmp maa /a b0na7 b0na7 90lah m0lha9u, a70na sya9han 9/a mampu
m0ny07upau [1].
Dalam satu riwayat tercantum dengan lafadz
=' , ~ - - ~
Ba7angsapa m0lha9u /alam mmp maa /a b0na7 b0na7 90lah m0lha9u [2].
Hal itu dikarenakan melihat Nabi shallallahu 'alah wa sallam di dalam mimpi dapat dikatakan benar jika seorang
melihat beliau dengan ciri-ciri fisik yang telah diketahui dalam syamal (sifat dan perangai) beliau Jika tidak sesuai,
maka hal itu hanyalah mimpi yang tidak benar dan merupakan permainan setan terhadap manusia, karena dia
mengamuflasekan dirinya dengan suatu rupa yang dianggap oleh orang yang bermimpi bahwa rupa tersebut adalah
rupa nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Oleh karena itu, apabila seseorang menceritakan kepada bnu Sirin 7ahmahullah bahwa dirinya telah melihat nabi,
maka bnu Sirin mengatakan,
- ~' - -
S0bu9an 0pa/au c7-c7 fs b0lau yang 90lah 0ngau lha9.
Apabila orang itu menyebutkan ciri-ciri yang tidak diketahui olehnya, maka bnu Sirin mengatakan, "Engkau tidaklah
melihat beliau 3]
Dengan ketentuan inilah dapat diketahui siapasaja yang benar-benar telah melihat Nabi shallallahu 'alah wa
sallamdan siapa saja yang diperdaya oleh syaithan

-'= =- _= ~ ~=~ '- -- _= -' _- -~'' - - ~~=' '-'=~ = _' -' ~-= '' ~-~ ~ -~' - _
Aljazair 7 uharam 1427 H
1] '- ' - =' ~ ' ( 6056) : ' - ' ~~ (61 79) : -~ `' ( 110) : ' ' = ' == :
(4034) -= -' - -- --~= ~ ( 7367 ) :~ ~=
2]- ' ' = ' = = : (6996) ~' -- ~ = ~ (2195) :~' ~ ' ( 22096) :~ ~= (6058) :' - ' ~~
- = -' -
3] =-=- '=' - = -' -' (3/449) ` `='-= '- _= =~- `- -- _-': (12/465): .-='~~ -= ~ `-~ -'-- ~
' '= ~ 6) : = - =-' ~ ~ ' : =- ' _-=-- ~ - ~ -'- -1/517)
Dikutip dari http://ikhwanmuslimcom/akidah-dan-manhaj/mimpi-ketemu-nabi
Penerjemah: uhammad Nur chwan uslim
Artikel wwwmuslimorid



inginnyu Neruku
Kategori Aqidah | 03-04-2011 | 8 Komentar


Di antara yang menunjukkan akan dinginnya neraka adalah riwayat berikut Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al
Khudri, dari Nabi shallallahu 'alah wa sallam, beliau bersabda,
+= _ ' -' .' - += -+~ ~ - = +' : - ' ' ~- ~ ~~ ' ~ -' ` `: ~' .' ' ~ ~ ' ~ - ~~ - ' ' ~ :
- +~ '~ ' ' = ~ - =~ + ~ - = -+ ~ ~ ' = ~' ~'=~ '~ = ~ -~ - - ' - _- - - : .' -+=
~ ' ~ ~
"Ja ha7 b0g9u ama9 /ngn, lalu s0o7ang hamba m0ngucapan 'Laa ilaha illallah, maa asyaddu bardin hadzal
yaum: Allahumma aajirni min zamharir jahannam' (T/a a/a s0s0mbahan yang b07ha /s0mbah m0lanan
Allah b0g9u /ngn ha7 n. Ya Allah, s0lama9anlah au /a7 /ngn b0unya ahannam). Allah Ta'ala 0mu/an
b07f7man 0pa/a ahannam, "S0sungguhnya / an9a7a hamba-u, m0mn9a p07ln/ungan pa/a-u /a7 /ngn
b0umu, /an au b07sas pa/amu bahwa au 90lah m0ln/ung /a7 /ngn 907s0bu9." M070a b07a9a, "Apa 9u
zamha77 ahannam?" Da m0nawab, "I9u a/alah 7umah yang o7ang af7 /l0mpa7an / /alamnya, lan9as m070a
907asng a70na sang /ngnnya1]
Dalam hadits mu99afaqun 'alah, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alah wa sallam bersabda,
' - _ - . - ' - ' - ' + _ ' -' ~' ~' _ , - - - ~ - - ' + ~ - +~ ' ~ ~ = ' ~ ~ ~ =' ~ ~ = ' ~ ~ ~ + -- -' _ , - - -'
"N07aa b07a9a; 'Ya Rabb, am m0maan sa9u sama lannya, (maa znanlah am un9u b07napas!)' Maa Allah
m0ngznan un9u b07napas /ua al, napas 09a musm /ngn /an napas 09a musm panas. Hawa yang ama9
panas, 9u a/alah /a7 panasnya n07aa. Hawa yang ama9 /ngn, 9u a/alah /a7 /ngnnya (/ngn b0unya)
n07aa3]
LihatIah yang Teradi pada !enduduk Neraka!
Dari Ka'ab, ia berkata, "Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamha77 (dingin yang amat beku), yang ini
bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya
neraka
'Abdul alik bin 'Umair berkata, "Telah sampai padaku bahwa penduduk neraka meminta pada penjaga neraka untuk
keluar pada sisi neraka ereka pun keluar ke sisi, namun mereka disantap oleh zamha77 atau dinginnya neraka
Hingga mereka pun akhirnya kembali ke neraka Dan mereka menemukan dingin yang tadi mereka dapatkan4]
AI Qur'an Membi.arakan Tentang Dinginnya Neraka
Hal ini dapat kita lihat pada surat An Naba', Allah Ta'ala berfirman,
' ' ~ ' ' ~ ' +- ~ - ' (24) ' ' ~ = ' ~- ~ = ' (25) ' ' -' =(26)
"M070a 9/a m07asaan 0s0uan / /alamnya /an 9/a (pula m0n/apa9) mnuman, s0lan a7 yang m0n//h /an
ghossaq, s0baga pambalasan yang s09mpal. (QS An Naba': 24-26)
Allah Ta'ala juga berfirman,
' ~ = - ~ = - ~ - ' ~ -
"Inlah (azab n07aa), ba7lah m070a m07asaannya, (mnuman m070a) a7 yang sanga9 panas /an a7 yang sanga9
/ngn (ghossaq). (QS Shaad: 57)
bnu 'Abbas 7a/hyallahu 'anhuma berkata, "Yang dimaksud ghossaq adalah dingin beku dari neraka, dan seseorang
seperti terpanggang dengannya ujahid 7ahmahullah berkata, "Ghossaq adalah sesuatu yang tidak mampu
seseorang sentuh karena begitu dinginnya Ada ulama pula yang mengatakan, "Ghossaq adalah dingin yang
baunya begitu busuk5]
aedah
1 Neraka bukan hanya panas, juga mengalami dingin (yang amat dingin)
2 Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya
neraka
3 Cuaca yang amat panas dan dingin seharusnya mengingatkan kita akan neraka, sehingga kita pun seharusnya
meminta perlindungan pada Allah dari siksanya yang begitu mengerikan
Do'a yang Amat Bagus untuk DihafaI
Do'a ini amat baik untuk dihafal, berisi permintaan agar dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka
, . ~ ' +- - ' ~ - =' = ~ _ - + ' - . . = = ~ , . ~ = , . ~ ' +- - ' ~ ' -' ~ = ~ = , . ~ = '- = _ - - , -'
"Allahumma nn as-alual annah, wa maa qo77oba lahaa mn qouln aw 'amal, wa a'u/zu ba mnan naa7 wa maa
qo77oba laha mn qouln aw 'amal, wa as-alua an 9a'ala ulla qo/ho-n qo/ho9ahu l ho7oo (Ya Allah, aku
meminta surga pada-u serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya Ya Allah, aku berlindung pada-u
dari neraka serta perkataan atau amal yang mengantarkan padanya Ya Allah, jadikanlah setiap takdir yang Engkau
peruntukkan untukku adalah baik)6]
Semoga Allah menyelematkan kita dari siksa Jahannam dengan karunia dan kemuliaan-Nya
Alham/ulllahlla/z b n'ma9h 9a9mmush sholhaa9.
Referensi:
Lathoif Al a'arif, bnu Rajab Al Hambali, Al aktab Al slam, hal 574-576
Khutbah Jum'at oleh Syaikh Hammad Al Hammad, 11 uharram 1432 H di asjid Kabir Jami'ah alik Su'ud (King
Saud University)
Program Hadits aktabah Asy Syamilah
Riyadh-KSA, on 13rd uharram 1432 H (19/12/2010)
Penulis: uhammad Abduh Tuasikal
Artikel wwwmuslimorid

1] Dikeluarkan oleh As Suhami dalam Tarikh Jarjaan (978), dari Lahiq bin Husain Al aqdisi dan dia adalah di
antara perowi yang memasulkan hadits Lihat biografi di Lisanul izan Dicuplik dari footnote Lathoif Al a'arif, hal
574
3] HR Bukhari no 3260 dan uslim no 617, dari Abu Hurairah
4] Lathoif Al a'arif, hal 575
5] dem
6] HR bnu ajah no 3846 dan Ahmad (6/133), dari Ummu Kultsum binti Abi Bakr, dari 'Aisyah Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahh


Tuwussol, Ibuduh Agong yung Bunyuk
iselewengkun {
Kategori Aqidah | 07-03-2011 | 5 Komentar

Keutamaan 9awassul sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dalam slam, telah banyak dipahami oleh kaum
muslimin, akan tetapi mayoritas mereka justru kurang memahami perbedaan antara 9awassul yang benar
dan9awassul yang menyimpang dari slam Sehingga banyak di antara mereka yang terjerumus melakukan
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari aqidah tauhid, dengan mengatasnamakan perbuatan-perbuatan
tersebut sebagai9awassul yang dibenarkan
Kenyataan pahit ini semakin diperparah keburukannya dengan keberadaan para tokoh penyokong bid'ah dan syirik,
yang mempropagandakan perbuatan-perbuatan sesat tersebut dengan mng-mng janji keutamaan dan pahala
besar bagi orang-orang yang mengamalkannya
Bahkan, mereka mengklaim bahwa 9awassul syirik dengan memohon/ berdoa kepada Nabi shallallahu 'alah wa
sallam dan orang-orang yang mereka anggap shaleh adalah bukti pengagungan dan kecintaan yang benar kepada
Nabi shallallahu 'alah wa sallam dan orang-orang shaleh tersebut Dan lebih daripada itu, mereka menuduh orang-
orang yang menyerukan untuk kembali kepada 9awassul yang benar sebagai orang-orang yang tidak mencintai
Nabishallallahu 'alah wa sallam dan orang-orang shaleh, serta merendahkan kedudukan mereka
nilah sebabnya, mengapa pembahasan tentang 9awassul sangat penting untuk dikaji, mengingat keterkaitannya
yang sangat erat dengan tauhid yang merupakan landasan utama agama slam dan ketidakpahaman mayoritas
kaum muslimin tentang hakikat ibadah yang agung ini
Syaikh uhammad bin Jamil Zainu mengungkapkan hal ini dalam kata pengantar buku beliau "afa NafhamuA9-
Tawassul (Bagaimana Kita emahami Tawassul), beliau berkata, "Sesungguhnya pembahasan
(tentang) 9awassulsangat penting (untuk disampaikan), (karena) mayoritas kaum muslimin tidak memahami masalah
ini dengan benar, disebabkan ketidaktahuan mereka terhadap hakikat 9awassul yang diterangkan dalam al-Quran
dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam secara jelas dan gamblang
Dalam buku ini, aku jelaskan tentang 9awassul yang disyariatkan dan 9awassul yang dilarang (dalam slam) dengan
meyertakan argumentasinya dari al-Quran dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam yang shahih,
agar seorang muslim (yang membaca buku ini) memiliki ilmu dan pengetahuan yang kokoh dalam apa yang
diucapkan dan diserukannya, sehingga 9awassul (yang dikerjakan)nya sesuai dengan syariat Allah Subhanahu wa
Ta'ala dan doa (yang diucapkan)nya dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala (nsya Allah)
Dan juga agar seorang muslim tidak terjerumus dalam perbuatan syirik yang bisa merusak amal kebaikannya karena
kebodohannya, sebagaimana keadaan sebagian dari kaum muslimin saat ini, semoga Allah melimpahkan hidayah-
Nya kepada mereka (Kitab afa Nafhamu A9-Tawassul, hal 3)
Definisi tawassul dan hakikatnya
Secara bahasa, 9awassul berarti menjadikan sarana untuk mencapai sesuatu dan mendekatkan diri kepadanya (lihat
kitab An-Nhayah f Gha7bl Ha/9s wal A9sa7, 5/402 dan Lsaanul 'A7ab, 11/724)
Syaikh uhammad bin Shaleh al-'Utsaimin berkata, "Arti 9awassul adalah mengambil waslah (sarana) yang
menyampaikan kepada tujuan Asal (makna)nya adalah keinginan (usaha) untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
(u9ubu wa Rasa-l Syah Muhamma/ bn Shal0h al-'U9samn, 79/1)
aka arti "ber-9awassul kepada Allah adalah melakukan suatu amalan (shaleh untuk mendekatkan diri kepada-Nya
(lihat kitab Lsaanul 'A7ab, 11/724)
mam bnu Katsir ketika menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
- - ~ ' ~ -' = - ~' - ' ' ' ' - ' ' - ~ - ~ ' ' + - ' - =
"Ha o7ang-o7ang yang b07man, b079awalah 0pa/a Allah /an ca7lah waslah (alan/ sa7ana un9u m0n/0a9an /7)
0pa/a-Nya, s079a b07ha/lah / alan-Nya, supaya amu m0n/apa9 0b07un9ungan. (QS al-aaidah: 35)
Beliau berkata, "Waslah adalah sesuatu yang dijadikan (sebagai sarana) untuk mencapai tujuan (Kitab Tafs7 Ibnu
a9s7, 2/73)
nilah hakikat makna 9awassul, oleh karena itu mam Qotadah al-Bashri (beliau adalah Qatadah bin Di'aamah as-
Saduusi al-Bashri (wafat setelah tahun 110 H), imam besar dari kalangan 9ab'n yang sangat terpercaya dan kuat
dalam meriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam lihat kitab Taq7bu9 Tah/zb, hal 409])
menafsirkan ayat di atas dengan ucapannya, "Artinya: dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan mentaati-Nya dan
mengamalkan perbuatan yang diridhai-Nya (Dinukil oleh mam bnu Katsir dalam Tafs7 Ibnu a9s7, 2/73)
mam ar-Raagib al-Ashfahani ketika menjelaskan makna ayat di atas, beliau berkata, "Hakikat 9awassul kepada
AllahSubhanahu wa Ta'ala adalah memperhatikan (menjaga) jalan (agama)-Nya dengan memahami (mempelajari
agama-Nya) dan (mengamalkan) ibadah (kepada-Nya) serta selalu mengutamakan (hukum-hukum) syariat-Nya yang
mulia (Kitab Muf7aa/aa9u Gha7bl Qu7an, hal 524)
Bahkan, Syaikhul slam bnu Taimiyah menegaskan bahwa makna 9awassul inilah yang dikenal dan digunakan oleh
para sahabat Nabi shallallahu 'alah wa sallam di zaman mereka (lihat kitab Qaa'/a9un Jallah f9 Tawassul wal
Waslah, hal 4)
-Bersambung nsya Allah-
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, A
Artikel wwwmuslimorid


Kepudu Siupukuh Andu Berobut?
Kategori Aqidah | 03-02-2011 | 6 Komentar

Kesehatan adalah sebagian di antara nikmat Allah yang banyak dilupakan oleh manusia Benarlah ketika
Rasulullahshallallahu alah wa sallam bersabda, "A/a /ua nma9 yang s07ng al m0mp07/aya 0banyaan
manusa, ya9u nma9 0s0ha9an /an nma9 0lapangan wa9u" (HR Bukhari) Dan tidaklah seseorang merasakan
arti penting nikmat sehat kecuali setelah jatuh sakit Kesehatan adalah nikmat yang sangat agung dari Allah Ta'ala di
antara sekian banyak nikmat Dan kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah bersyukur kepada-Nya
sebagaimana firman Allah Ta'ala yang artinya, "a70na 9u, nga9lah amu 0pa/a-u nscaya Au nga9 (pula)
0pa/amu, /an b07syuu7lah 0pa/a-u, /an anganlah amu m0ngnga7 (nma9)-u" (QS Al Baqarah: 152).
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, ada beberapa kondisi ketika sebagian orang sedang diuji oleh
AllahTa'ala dengan dicabutnya nikmat kesehatan ini (baca: jatuh sakit). Di antara mereka ada yang bersabar dan
ridha dengan ketetapan dari Allah, mereka tetap bertawakkal dengan menempuh pengobatan yang diizinkan oleh
syari'at Sehingga mereka pun mendulang pahala yang berlimpah dari Allah Ta'ala karena sabar dan tawakkalnya
kepada Allah Ta'ala Namun di antara mereka ada pula yang berputus asa dari rahmat-Nya, berburuk sangka
kepada-Nya, dan menempuh jalan-jalan yang dilarang oleh syari'at demi mencari sebuah kesembuhan Bahkan
sampai menjerumuskan dirinya ke dalam kesyirikan Yang mereka dapatkan tidak lain hanyalah penderitaan di atas
penderitaan, penderitaan di dunia, setelah itu penderitaan abadi di neraka jika tidak bertaubat sebelum meninggal
dunia Karena Allah Ta'ala berfirman yang artinya,"S0sungguhnya Allah 9/a aan m0ngampun /osa sy7, /an Da
m0ngampun s0gala /osa yang l0bh 70n/ah /a7 (sy7) 9u, bag sapa saa yang /0h0n/a-Nya." (QS An-Nisa':
48)
Setiap !enyakit !asti Ada batnya
Satu hal yang dapat memotivasi kita untuk terus berusaha mencari kesembuhan adalah jaminan dari
Allah Ta'alabahwa seluruh jenis penyakit yang menimpa seorang hamba pasti ada obatnya Rasulullah shallallahu
alah wa sallam bersabda, "T/alah Allah m0nu7unan sua9u p0nya9, m0lanan aan m0nu7unan pula oba9 un9u
p0nya9 907s0bu9" (HR Bukhari) Hadits ini menunjukkan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki obat yang dapat
digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, atau untuk meringankan penyakit tersebut Hadits ini juga
mengandung dorongan untuk mempelajari pengobatan penyakit-penyakit badan sebagaimana kita juga mempelajari
obat untuk penyakit-penyakit hati Karena Allah telah menjelaskan kepada kita bahwa seluruh penyakit memiliki obat,
maka hendaknya kita berusaha mempelajarinya dan kemudian mempraktekkannya (Lihat ahjatul Quluubil
Abraar hal 174-175, Syaikh Abdurrahman As-Sa'di)
Rasulullah shallallahu alah wa sallam juga bersabda, "Un9u s09ap p0nya9 a/a oba9nya. Apabla oba9 907s0bu9
s0sua /0ngan p0nya9nya, p0nya9 907s0bu9 aan s0mbuh /0ngan s0zn Allah Ta'ala" (HR uslim) aksud hadits
tersebut adalah, apabila seseorang diberi obat yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya, dan waktunya sesuai
dengan yang ditentukan oleh Allah, maka dengan seizin-Nya orang sakit tersebut akan sembuh Dan
Allah Ta'ala akan mengajarkan pengobatan tersebut kepada siapa saja yang Dia kehendaki sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu alah wa sallam, "S0sungguhnya Allah 9/a m0nu7unan p0nya9 0cual m0nu7unan pula
oba9nya. A/a yang 9ahu, a/a uga yang 9/a 9ahu" (HR Ahmad Dinilai shahh oleh Syaikh Albani dalam Silsilah
Ash-Shahihah)
Berobat = MengambiI Sebab
Berobat sangat erat kaitannya dengan hukum mengambil sebab aksud mengambil sebab adalah seseorang
melakukan suatu usaha/sarana ("s0bab") untuk dapat meraih apa yang dia inginkan isalnya seseorang mengambil
sebab berupa belajar agar dapat meraih prestasi akademik Demikian pula, seseorang "mengambil sebab berupa
berobat agar dapat meraih kesembuhan dari penyakitnya
Di antara ketentuan yang telah dijelaskan oleh para ulama berkaitan dengan hukum-hukum dalam mengambil sebab
adalah bahwa sebab (sarana) yang ditempuh tidak boleh menggunakan sarana yang haram, apalagi sampai
menjerumuskan ke dalam kesyirikan, meskipun metode pengobatan tersebut terbukti menyembuhkan berdasarkan
pengalaman atau penelitian ilmiah Selain itu, ketika mengambil sebab tersebut, hatinya harus senantiasa
bertawakkal kepada Allah Ta'ala dan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah demi berpengaruhnya sebab
tersebut Hatinya tidak bersandar kepada sebab sehingga dirinya pun merasa aman setelah mengambil sebab
tersebut Seseorang yang berobat, setelah dia berusaha maksimal mencari pengobatan yang diizinkan oleh syari'at,
maka dia bersandar/bertawakkal kepada Allah Ta'ala, bukan kepada dokter yang merawatnya betapa pun hebatnya
dokter tersebut- dan bukan pula kepada obat yang diminumnya betapa pun berkhasiatnya obat tersebut- Hal ini
karena seseorang harus memiliki keyakinan bahwa betapa pun hebatnya sebuah sebab (obat atau semacamnya),
namun hal itu tetap berada di bawah takdir Allah Ta'ala.
Bentuk-Bentuk !engobatan AIternatif yang Diharamkan
Di antara pengobatan alternatif yang diharamkan adalah pengobatan yang mengandung unsur kesyirikan seperti
berobat dengan menggunakan metode sihir Sihir merupakan ungkapan tentang jimat-jimat, mantra-mantra, dan
sejenisnya yang dapat berpengaruh pada hati dan badan Di antaranya ada yang membuat sakit, membunuh, dan
memisahkan antara suami dan istri Namun, pengaruh sihir tersebut tetap tergantung pada izin Allah Ta'ala. Sihir ini
merupakan bentuk kekufuran dan kesesatan Rasulullah shallallahu alah wa sallam bersabda, "Jauhlah 9uuh hal
yang m0mbnasaan!" Para shahabat bertanya, "Waha Rasulullah! Apa saa 9u?" aka Rasulullah bersabda, "Ya9u
sy7 0pa/a Allah, sh7, ." (HR Bukhari dan uslim)
Pelaku sihir memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali Apabila dijumpai salah satu di antara tanda-tanda tersebut
pada seorang ahli pengobatan, maka dapat diduga bahwa ia melakukan praktek sihir atau melakukan praktek yang
amat dekat dengan sihir Di antara tanda-tanda tersebut adalah: 1) mengambil bekas pakaian yang dipakai oleh
pasien semisal baju, tutup kepala, kaos dalam, celana dalam, dan lain-lainnya; 2) meminta binatang dengan sifat-
sifat tertentu untuk disembelih dan tidak menyebut nama Allah ketika menyembelihnya, dan kadang-kadang
melumurkan darah binatang tersebut pada bagian anggota badan yang sakit; 3) menuliskan jimat atau jampi-jampi
yang tidak dapat difahami maksudnya; 4) memerintahkan pasien untuk menyepi beberapa waktu di kamar yang tidak
tembus cahaya matahari; 5) memerintahkan pasien untuk tidak menyentuh air selama jangka waktu tertentu, dan
kebanyakan selama 40 hari; 6) membaca mantra-mantra yang tidak dapat difahami maknanya; 7) kadang ia
memberitahukan nama, tempat tinggal, dan semua identitas pasien serta masalah yang dihadapi pasien tanpa
pemberitahuan pasien kepadanya
Demikian pula, diharamkan bagi seseorang untuk berobat kepada dukun Pada hakikatnya, dukun tidak berbeda
dengan tukang sihir dari sisi bahwa keduanya meminta bantuan kepada jin dan mematuhinya demi mencapai tujuan
yang dia inginkan Sedangkan perbuatan meminta bantuan kepada jin sendiri termasuk syirik besar Karena meminta
bantuan kepada jin dalam hal-hal seperti ini tidaklah mungkin kecuali dengan mendekatkan diri kepada jin dengan
suatu ibadah atau "ritual tertentu Seorang dukun harus mendekatkan diri kepada jin dengan melaksanakan ibadah
tertentu, seperti menyembelih, s9gha9sah, kufur kepada Allah dengan menghina mushaf Alqur'an, mencela
AllahTa'ala, atau amalan kesyirikan dan kekufuran yang semisal, agar mereka dibantu untuk diberitahu tentang
perkara yang ghaib (Lihat Fathul Majiid hal 332, Syaikh Abdurrahman bin Hasan At-%amhiid hal 317, Syaikh
Shalih Alu Syaikh)
Rasulullah shallallahu alah wa sallam bersabda, "Ba7angsapa m0n/a9ang s0o7ang /uun /an m0mp07caya apa
yang /a9aannya, maa s0sungguhnya /a 90lah af7 (nga7) /0ngan wahyu yang /9u7unan 0pa/a
Muhamma/"(HR bnu ajah Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Al-Irwa' no 2006) Syaikh Abdurrahman bin
Hasan7ahmahullah berkata, "D /alam ha/9s 907s0bu9 907/apa9 /all af7nya /uun /an 9uang sh7 a70na 0/uanya
m0ngau m0ng09ahu hal yang ghab, pa/ahal hal 9u a/alah 0af7an. D0man pula o7ang-o7ang yang
m0mb0na7annya, m0yannya, /an 7/ha 907ha/apnya" (Fathul Majiid, hal 334)
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah Ta'ala, satu hal yang cukup memprihatinkan bagi kita adalah
menyebarnya dukun dan tukang sihir yang berkedok sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai penyakit Di
antara mereka banyak juga yang berani memasang iklan di surat kabar dan mengklaim dirinya mampu mengetahui
hal yang ghaib Wal 'ya/hu bllah! Di antara contoh praktik-praktik pengobatan yang mereka lakukan misalnya:
1 Pengobatan melalui jarak jauh, di mana keluarga pasien cukup membawa selembar foto pasien Setelah itu, si
tabib akan mengetahui bahwa ia menderita (misalnya) sakit jantung dan gagal ginjal Oleh si tabib, penyakit itu
kemudian di-97ansf07 jarak jauh ke binatang tertentu, misalnya kambing Hal ini jelas-jelas termasuk berobat kepada
dukun, karena apakah hanya melihat foto seseorang kemudian diketahui bahwa jantungnya bengkak, ginjalnya tidak
berfungsi, dan lain-lain?
2 Pengobatan metode lainnya, pasien hanya diminta menyebutkan nama, tanggal lahir, dan kalau perlu w09on-
nya Bisa hanya dengan telepon saja Setelah itu, si tabib akan mengatakan bahwa pasien tersebut memiliki masalah
dengan paru-paru atau jantungnya, atau masalah-masalah kesehatan lainnya
3 Dukun lainnya hanya meminta pasiennya untuk mengirimkan sehelai rambutnya lewat pos Setelah itu dia
akan "menerawang ghaib untuk mendeteksi, me-rituali, dan memberikan sarana ghaib kepada pasiennya
4 Pengobatan dengan "ajian-ajian yang dapat ditransfer jarak jauh atau dengan menggunakan "benda-benda
ghaib tertentu seperti "batu ghaib, "gentong keramat (cukup dimasukkan air ke dalam gentong kemudian airnya
diminum), dan lain sebagainya
Praktik perdukunan dan sihir seolah-olah memang tidak dapat dipisahkan Demikian pula pelakunya Orang yang
mengaku sebagai dukun, paranormal, atau orang pintar juga melakukan sihir Dan demikian pula sebaliknya
Demikianlah salah satu kerusakan yang sudah tersebar luas di ndonesia ini Semoga Allah Ta'ala melindungi kita
semua dari kesyirikan
Bentuk pengobatan syirik lainnya adalah berobat dengan menggunakan jimat Termasuk kerusakan pada masa
sekarang ini adalah penggunaan jimat untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu Tidak sungkan-sungkan
pula pemilik jimat tersebut akan menawarkan jimatnya tersebut di koran-koran agar menghasilkan uang Di
antaranya jimat dalam bentuk batu "mustika atau cincin yang dapat mengeluarkan sinar tertentu yang dapat
menyembuhkan penyakit apa pun bentuknya Hal ini termasuk kesyirikan karena Rasulullah shallallahu alah wa
sallam bersabda,"Ba7angsapa m0nggan9ungan ma9 (9ammah), maa /a 90lah b07bua9 sy7" (HR Ahmad Dinilai
shahih oleh Syaikh Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no 492)
!engobatan dengan Sesuatu yang aram
Tidak boleh pula seseorang berobat dengan menggunakan sesuatu yang haram, meskipun tidak sampai derajat
syirik Rasulullah shallallahu alah wa sallam bersabda, "S0sungguhnya Allah m0ncp9aan p0nya9 /an oba9nya.
Maa b07oba9lah, /an angan b07oba9 /0ngan s0sua9u yang ha7am" (HR Thabrani Dinilai hasan oleh Syaikh Albani
dalam Silsilah Ash-Shahihah no 1633) Rasulullah shallallahu alah wa sallam juga bersabda, "S0sungguhnya
Allah 9/a m0na/an 0s0mbuhan alan /alam s0sua9u yang /ha7aman-Nya" (HR Bukhari) Hadits-hadits ini
beserta dalil yang lain semuanya tegas melarang berobat dengan sesuatu yang haram
isalnya, bentuk pengobatan dengan menggunakan air kencingnya sendiri Air seni yang diminum terutama air seni
pertama kali yang dikeluarkan pada waktu pagi hari setelah bangun tidur Pengobatan seperti ini tidak boleh
dilakukan Karena air seni adalah najis dan setiap barang najis pasti haram, maka air seni termasuk ke dalam
larangan ini Begitu pula berobat dengan memakan binatang-binatang yang haram dimakan
Demikianlah pembahasan yang dapat kami sampaikan, semoga pembahasan yang sedikit ini bermanfaat bagi kita
semua Semoga Allah Ta'ala senantiasa mengkaruniakan nikmat berupa ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih
kepada kita semua Dan semoga Allah Ta'ala memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat
menjadi hamba-Nya yang bersih tauhidnya dan jauh dari kesyirikan
Penulis: dr Saifudin Hakim
Artikel wwwmuslimorid

Riyu' Penghupos Amul
Kategori Aqidah | 30-01-2011 | 8 Komentar

Syarat paling utama suatu amalan diterima di sisi Allah adalah ikhlas Tanpanya, amalan seseorang akan sia-sia
belaka Syaitan tidak henti-hentinya memalingkan manusia, menjauhkan mereka dari keikhlasan Salah satunya
adala melalui pintu riya' yang banyak tidak disadari setiap hamba
Yang dimaksud riya' adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya
Termasuk ke dalam riya' yaitu sum'ah, yakni melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa yang kita
lakukan, sehinga pujian dan ketenaran pun datang tenar Riya' dan semua derivatnya merupakan perbuatan dosa
dan merupakan sifat orang-orang munafik
ukum Riya'
Riya' ada dua jenis Jenis yang pertama hukumnya syirik akbar Hal ini terjadi jika sesorang melakukan seluruh
amalnya agar dilihat manusia, dan tidak sedikit pun mengharap wajah Allah Dia bermaksud bisa bebas hidup
bersama kaum muslimin, menjaga darah dan hartanya nilah riya' yang dimiliki oleh orang-orang munafik Allah
berfirman tentang keadaan mereka (yang artinya), "S0sungguhnya o7ang-o7ang munaf 9u m0npu Allah, /an Allah
aan m0mbalas 9puan m070a . Dan apabla m070a b07/7 un9u shala9 m070a b07/7 /0ngan malas. M070a
b07masu/ 7ya (/0ngan shala9) / ha/apan manusa. Dan 9/alah m070a m0ny0bu9 Allah 0cual s0/9 s0al
(QS An Nisaa':142)
Adapun yang kedua adalah riya' yang terkadang menimpa orang yang beriman Sikap riya' ini terjadang muncul
dalam sebagian amal Seseorang beramal karena Allah dan juga diniatkan untuk selain Allah Riya' jenis seperti ini
merupakan perbuatan syirik asghar1]
Jadi, hukum asal riya' adalah syirik asghar (syirik kecil) Namun, riya' bisa berubah hukumnya menjadi syirik akbar
(syirik besar) dalam tiga keadaan berikut :
1 Jika seseorang riya' kepada manusia dalam pokok keimanan isalnya seseorang yang menampakkan dirinya
di hadapan manusia bahwa dia seorang mukmin demi menjaga harta dan darahnya
2 Jika riya' dan sum'ah mendominasi dalam seluruh jenis amalan seseorang
3 Jika seseorang dalam amalannya lebih dominan menginginkan tujuan dunia, dan tidak mengharapkan wajah
Allah2]
Ibadah yang Ter.ampur Riya'
Bagaimanakah status suatu amalan ibadah yang tercampu riya'? Hukum masalah ini dapat dirinci pada beberapa
keadaan Jika seseorang beribadah dengan maksud pamer di hadapan manusia, maka ibadah tersebut batal dan
tidak sah Adapun jika riya' atau sum'ah muncul di tengah-tengah ibadah maka ada dua keadaan Jika amalan
ibadah tersebut berhubungan antara awal dan akhirnya, misalnya ibadah sholat, maka riya' akan membatalkan
ibadah tersebut jika tidak berusaha dihilangkan dan tetap ada dalam ibadah tersebut Jenis yang kedua adalah
amalan yang tidak berhubungan antara bagian awal dan akhir, shodaqoh misalnya Apabila seseorang bershodaqoh
seratus ribu, lima puluh ribu dari yang dia shodaqohkan tercampuri riya', maka shodaqoh yang tercampuri riya'
tersebut batal, sedangkan yang lain tidak3]
Jika Demikiain Keadaan !ara Sahabat, Bagaimana dengan Kita?
Penyakit riya' dapat menjangkiti siapa saja, bahkan orang alim sekali pun Termasuk juga para sahabat
Nabi7a/hyallahu 'anhum Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini Keteguhan iman mereka sudah teruji,
pengorbanan mereka terhadap slam sudah tidak perlu diragukan lagi Namun demikian, Nabi shalallahu 'alah wa
salaam masih mengkhawatirkan riya'menimpa mereka Beliau bersabda, S0sua9u yang au hawa97an m0nmpa
alan a/alah p07bua9an sy7 asgha7. 09a b0lau /9anya 90n9ang masu/nya, b0lau m0nawab: '(con9ohnya)
a/alah 7ya' 4]
Dalam hadist di atas terdapat pelajaran tentang takut kapada syirik Nabi shalallahu 'alah wa sallam khawatir
kesyirikan menimpa sahabat muhajirin dan anshor, sementara mereka adalah sebaik-baik umat aka bagaimana
terhadap umat selain mereka? Jika yang beliau khawatirkan menimpa mereka adalah syirik asghar yang tidak
mengeluarkan dari slam, bagaimana lagi dengan syirik akbar? Wal 'ya/zu bllah !! 5]
Lebih Bahaya dari itnah DaaI
Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam bersabda, " Mauah amu ub079ahu 90n9ang s0sua9au yang m0nu7u9u l0bh
au hawa97an 907ha/ap alan /a7pa/a (f9nah) Al mash A/ Daal? Para sahabat berkata, "Tentu saja Beliau
bersabda, "Sy7 haf (yang 907s0mbuny), ya9u 09a s0so7ang b07/7 m0ng07aan shala9, /a p07bagus shala9nya
a70na m0ng09ahu a/a o7ang lan yang m0mp07ha9annya "6]
Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam menjelaskan bahwa riya' termasuk syirik khafi yang samar dan tersembunyi
Hal ini karena riya' terkait dengan niat dan termasuk amalan hati, yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala Tidak ada
seseorang pun yang mengetahui niat dan maksud seseorang kecuali Allah semata Hadist di atas menunjukkan
tentang bahaya riya', karena Nabi shallallahu 'alah wa sallam khawatir riya' menimpa para sahabat yang merupakan
umat terbaik, apalagi terhadap selain mereka Kekhawatiran beliau lebih besar daripada kekhawatiran terhadap
ancaman fitnah Dajjal karena hanya sedikit yang dapat selamat dari bahaya riya' ini Fitnah Dajjal yang begitu
berbahaya, hanya menimpa pada orang yag hidup pada zaman tertentu, sedangkan bahaya riya' menimpa seluruh
manusia di setiap zaman dan setiap saat7]
BerIindung dari Bahaya Riya'
Berhubung masalah ini sangat berbahaya seperti yang telah dijelaskan di atas, maka Rasulullah shallallahu 'alah wa
sallam telah mengajarkan kepada kita sebuah doa untuk melindungi diri kita dari syirik besar maupun syirik kecil
Rasululllah shallallahu 'alah wa sallam mengingatkan kita melalui sabdanya, 'Waha s0alan manusa, auhlah /osa
sy7, a70na sy7 9u l0bh sama7 /a7pa/a 7ayapan s00o7 s0mu9' Lalu ada orang yang bertanya, 'Wahai
Rasulullah, bagaimana kami dapat menjauhi dosa syirik, sementara ia lebih samar daripada rayapan seekor semut?'
Rasulullah berkata, 'Ucapanlah Allahumma nn a'u/zuba an usy7a ba wa ana a'lam wa as9aghf7ua lma laa
a'lam ('Ya Allah, au b07ln/ung 0pa/a-Mu /a7 p07bua9an sy7 yang au sa/a7. Dan au m0mohon ampun
0pa/a-Mu a9as /osa-/osa yang 9/a au 09ahu)8]
Tidak TergoIong Riya'
Al mam an Nawawi 7ahmahullah membuat suatu bab dalam kitab Rya/us Shalhn dengan judul, "Perkara yang
dianggap manusia sebagai riya' namun bukan termasuk riya' " Beliau membawakan hadist dari Abu
Dzar 7a/hyallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam pernah ditanya, "Apa pendapatmu tentang
seseorang yang beramal kebaikan kemudian dia mendapat pujian dari manusia?: Beliau menjawab, "I9u a/alah
0baan yang /s0g07aan bag s0o7ang mumn " (HR uslim 2642)
Di antara amalan-amalan yang tidak termasuk riya' adalah :
1 Rajin beribadah ketika bersama orang shalih Hal ini terkadang menimpa ketika seseorang berkumpul dengan
orang-orang shaleh sehingga lebih semangat dalam beribadah Hal ini tidak termasuk riya' bnu Qudamah
mengatakan, "Terkadang seseorang menginap di rumah orang yang suka bertahajud (shalat malam), lalu ia pun ikut
melaksanakan tahajud lebih lama Padahal biasanya ia hanya melakukan shalat malam sebentar saja Pada saat itu,
ia menyesuaikan dirinya dengan mereka a pun ikut berpuasa ketika mereka berpuasa Jika bukan karena bersama
orang yang ahli ibadah tadi, tentu ia tidak rajin beribadah seperti ini
2 enyembunyikan dosa Kewajiban bagi setiap muslim apabila berbuat dosa adalah menyembunyikan dan tidak
menampakkan dosa tersebut Nabi shallallahu 'alah wa sallam bersabda, "S09ap uma9u aan /ampun 0cual
o7ang yang m0nampaan p07bua9an /osanya. D an9a7a b0n9u m0nampaan /osa a/alah s0s0o7ang / malam
ha7 m0lauan masa9, namun / pag ha7nya pa/ahal 90lah Allah 9u9up-, a s0n/7 yang b07c079a, "Waha fulan,
au s0malam 90lah m0lauan masa9 n /an 9u." Pa/ahal s0malam Allah 90lah 9u9up masa9 yang a lauan,
namun / pag ha7nya a s0n/7 yang m0mbua 'ab-'abnya yang 90lah Allah 9u9up9]
3 emakai pakaian yang bagus Hal ini tidak termasuk riya' karena termasuk keindahan yang disukai oleh Allah
Nabishallallahu 'alah wa sallam bersabda, "T/a aan masu su7ga s0s0o7ang yang /alam ha9nya 907/apa9 sfa9
sombong walau s0b0sa7 /za77ah (s0mu9 0cl) Lantas ada seseorang yang berkata,"S0sungguhnya a/a o7ang yang
sua b07p0namplan n/ah (bagus) 09a b07paaan a9au 09a m0nggunaan alas a. Nabi shallallahu 'alah wa
sallam menjawab, "S0sungguhnya Allah 9u Maha In/ah /an m0nyua 0n/ahan. Yang /masu/ sombong a/alah
m0nola 0b0na7an /an m070m0han manusa" [10]
4 enampakkan syiar slam Sebagian syariat slam tidak mungkin dilakukan secara sembunyi-sembunyi, seperti
haji, umroh, shalat jama'ah dan shalat jum'at Seorang hamba tidak berarti riya' ketika menampakkan ibadah
tersebut, karena di antara keawajiban yang ada harus ditampakkan dan diketahui manusia yang lain Karena hal
tersebut merupakan bentuk penampakan syiar-syiar islam11]
IkhIas Memang Berat
Pembaca yang budiman, ikhlas adalah satu amalan yang sangat berat Fitnah dunia membuat hati ini susah untuk
ikhlas Cobalah kita renungkan setiap amalan kita, sudahkah terbebas dari maksud duniawi? sudahkah semuanya
murni ikhlas karena Allah Ta'ala? Jangan sampai ibadah yang kita lakukan siang dan malam menjadi sia-sia tanpa
pahala Sungguh, ikhlas memang berat Urusan niat dalam hati bakanlah hal yang mudah Tidaklah salah jika Sufyan
ats Tsauri 7ahmahullah mengatakan, " T/alah au b07usaha un9u m0mb0nah s0sua9u yang l0bh b07a9 /a7pa/a
m0lu7usan na9u, a70na na9 9u s0nan9asa b07bola bal12] Hanya kepada Allah kita memohon taufik Wallahu
a'lam
Penulis: Adika ianoki
Artikel wwwmuslimorid
Catatan kaki :
1] I'aana9ul Mus9af/ b Sya7h 9aab a9 Tauh/ /84 Syaikh Shalih Fauzan Penerbit arkaz Fajr
2] Al Muf/ f Muhmmaa9 a9 Tauh/ 183 Dr 'Abdul Qodir as Shufi Penerbit Daar Adwaus Salaf Cetakan pertama
1428/2007
3] Lihat Al Muf/ 183
4] Diriwayatkan oleh Ahmad di dalam al Musna/ (V/428, 429) dan ath Thabrani dalam al ab7 (4301) dan
dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam as Shahhah (951) dan Shahhul Jam' (1551)
5] I'aana9ul Mus9af/ /90
6], HR Ahmad dalam musnadnya Dihasankan oleh Syaikh Albani Shahhul Jam' (2604)
7] I'aana9ul Mus9af/ /90
8] HR Ahmad (4/403) Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahhul Jam' (3731) dan Shahh a9 Ta7ghb wa
a9 Ta7hb (36)
9] HR Bukhari (6069) dan uslim (2990)
10] HRuslim (91)
11] Lihat pembahsan ini dalam Baha9un Na/z7n Sya7h Rya/hs Shalhn, /140-142, Syaikh Salim al Hilali, Daar
bnul Jauzi
12] Dinukil dari Jaam'ul 'Ulum wal Ham 34, mam bnu Rajab al Hambali, Penerbit Daar bnul Jauzi


okon, Tokung Rumul, dun Zodiuk
Kategori Aqidah | 28-01-2011 | 13 Komentar

Diriwayatkan dari sebagian istri Nabi shallallaahu alah wa sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang
mendatangitukang ramaI dan meminta untuk mengabarkan sesuatu, kemudian ia membenarkan perkataannya
maka tidak diterima shalatnya 40 hari1]
Dari Abu Hurairah 7a/hyallahu anhu beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alah wa sallam bersabda, "Barangsiapa
yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur dengan Al
Qur'an yang telah diturunkan kepada uhammad shallallaahu alah wa sallam2]
Syaikh uhammad Al Yamani Al Wushobiy mendefinisikan tukang ramal ('a77aaf), yaitu seseorang yang
memberitahukan letak barang yang hilang atau dicuri dan selainnya yang tersembunyi keberadaannya bagi manusia
aka sebagian manusia mendatangi tukang ramal tersebut dan ia memberitahukan tentang sihir, barang yang
hilang, barang yang dicuri, maupun identitas pencuri atau penyihir, atau informasi sejenis yang tidak diketahui
Berbeda dengan dukun (aahn, populer dengan sebutan "paranormal dalam bahasa ndonesia -pen) yaitu
seseorang yang memberitahukan kepada manusia perkara ghaib, yang belum pernah terjadi, seperti ahdi Amin3],
kalangan dukun dan sejenisnya, begitu pula orang yang memberitahukan perkara batin dalam diri manusia (biasanya
dengan memberitahukan sifat-sifat rahasia, karakter, atau watak orang tersebut yang hanya diketahui dirinya pribadi
pen)4]
Sedangkan zodiak ialah diagram yang digunakan oleh ahli astrologi untuk menggambarkan posisi planet dan
bintang Diagram tersebut dibagi menjadi 12 bagian, masing-masingnya memiliki nama dan
simbol Zodiak digunakan untuk memperkirakan pengaruh kedudukan pIanet terhadap nasib atau kehidupan
seseorang5]
nilah beberapa pembahasan yang diambil dari berbagai penjelasan para ulama, yang insya Allah akan kami
ketengahkan ke hadapan pembaca Semoga Allah mudahkan
ukum Mendatangi Tukang RamaI
Syaikh uhammad bin Shalih Al Utsaimin 7ahmahullahu 9a'ala berkata, "Zhahir hadits (yang kami sebutkan di atas
pen) ialah barangsiapa yang bertanya kepada tukang ramal, maka shalatnya tidak akan diterima 40 hari, akan tetapi
hukum ini tidaklah berlaku mutlak Adapun hukum bertanya kepada tukang ramal dan sejenisnya terbagi menjadi
beberapa jenis:
Jenis !ertama: hanya sekedar bertanya saja, maka ini adalah haram berdasarkan sabda Nabi shallallaahu alah wa
sallam, "Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal,. dst (yang telah disebutkan di atas pen) aka
ditetapkannya hukuman bagi orang yang bertanya kepada tukang ramal menunjukkan keharamannya, karena
tidaklah hukuman atas suatu perbuatan itu disebutkan kecuali menunjukkan atas keharamannya
Jenis Kedua: bertanya kepada tukang ramal kemudian membenarkan dan mempercayai perkataannya, maka hal ini
adalah bentuk kekufuran, karena membenarkan perkara ghaib berarti mendustakan Al Qur'an di mana
Allah Ta'alaberfirman (yang artinya), "Katakanlah: "T/a a/a s0o7angpun / lang9 /an / bum yang m0ng09ahu
p07a7a ghab, 0cual Allah (QS An Naml : 65)
Jenis Ketiga: bertanya kepada tukang ramal dengan maksud untuk mengujinya, apakah ia jujur atau pendusta,
bukan dengan maksud untuk mengambil perkataannya aka hal ini tidaklah mengapa, dan tidak termasuk dalam
hadits di atas Nabi shallallaahu alah wa sallam pernah bertanya kepada bnu Shayyad6], "Apa yang aku
sembunyikan darimu? bnu Shayyad menjawab, "Asap, maka Nabi menjawab, "Tetaplah di tempatmu Engkau tidak
akan melampaui apa yang telah Allah takdirkan padamu7]
Jenis Keempat: bertanya dengan maksud untuk menampakkan kelemahan dan kedustaan tukang ramal tersebut,
kemudian mengujinya dalam rangka menjelaskan kedustaan dan kelemahannya aka hal ini dianjurkan, bahkan
hukumnya terkadang menjadi wajib Karena menjelaskan batilnya perkataan dukun tidak diragukan lagi merupakan
suatu hal yang dianjurkan, bahkan bisa menjadi wajib
aka larangan bertanya kepada tukang ramal tidaklah berlaku mutlak, akan tetapi dirinci sesuai dalil-dalil syar'i yang
telah disebutkan8]
Bagaimana Cara Tukang RamaI Mengetahui aI-aI Ghaib?
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh hafzhahullahu 9a'ala menjelaskan, "Dukun tidaklah mengetahui perkara
ghaib kecuali menggunakan jin, yaitu dengan cara beribadah kepada jin tersebut dengan ibadah yang mengandung
kesyirikan Kemudian jin menggunakan kesempatan untuk memalingkan manusia dari ibadah kepada Allah, dan hal
tersebut dilakukan agar jin mau mengabarkan hal-hal ghaib
Adapun jin dapat mengetahui perkara ghaib, yang terkadang benar, dengan cara mencuri rahasia langit Yaitu jin
saling menumpuk satu sama lain hingga mendengar wahyu Allah Jalla wa 'Ala, dari langit aka dilemparilah jin
dengan panah api sebelum jin tersebut memperoleh rahasia langit dengan sembunyi-sembunyi, akan tetapi
terkadang panah api tersebut dilemparkan setelah jin memperoleh rahasia langit aka jin kemudian membawa
rahasia tersebut kepada dukun, akan tetapi diubah dengan kedustaan, atau ditambah dengan 100 kedustaan Dukun
kemudian mengagungkan jin karenanya, dan pengagungan tersebut ialah bentuk ibadah manusia atas jin
Adapun sebelum diutusnya Nabi 'alahsh shala9u wa sallam banyak rahasia langit yang beredar, akan tetapi pasca
pengutusan Nabi alahsh shala9u wa sallam langit dijaga dengan lebih ketat, karena Al Qur'an dan wahyu telah turun,
maka rahasia langit dijaga agar tidak ada yang menyerupai wahyu dan nubuwwah Hingga wafatnya Nabi alahsh
shala9u wa sallam rahasia langit kembali beredar akan tetapi hanya sedikit dibandingkan sebelum diutusnya Nabi
aka dapat disimpulkan bahwa kondisi rahasia langit terbagi menjadi tiga :
1 Sebelum pengutusan Nabi alahsh shala9u wa sallam: rahasia langit banyak beredar
2 Setelah pengutusan Nabi alahsh shala9u wa sallam: jin tidak mendapat rahasia langit kecuali sangat jarang
terjadi, itu pun bukan merupakan wahyu dari Allah Jalla wa 'Alla
3. Setelah wafatnya Nabi alahsh shala9u wa sallam: rahasia langit kembali beredar, akan tetapi tidak sebanyak
sebelumnya, karena langit dijaga ketat dengan panah api Allah Jalla wa 'Ala menjelaskan hal tersebut dalam banyak
ayat Al Qur'an, mengenai bintang-bintang dan panah api yang dilemparkan kepada jin, sebagaimana firman Allah
(yang artinya), "Kecuali syaithan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar
olehsemburan api yang terang. (QS Al Hijr : 18)9]
anya AIIah yang Mengetahui !erkara Ghaib
Ahmad bin Abdul Halim Al Harroni 7ahmahullah membagi perkara ghaib menjadi dua jenis, yaitu:
!ertama, ghaib muthlaq, yang tidak diketahui oleh seluruh makhluq Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Maka Dia
tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu (QS Al Jin : 26)
Kedua, ghaib muqayyad yang tidak diketahui kecuali oleh sebagian makhluk dari kalangan malaikat, jin, manusia
dan yang menyaksikannya aka hal ini menjadi ghaib bagi sebagian makhluk, namun tidak ghaib bagi yang
menyaksikannya 10]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'diy 7ahmahullahu 9a'ala menjelaskan, "Sesungguhnya hanya Allah Ta'ala saja
yang mengetahui perkara ghaib, maka barangsiapa yang mengaku mengetahui perkara ghaib maka ia telah menjadi
sekutu bagi Allah, baik berupa perdukunan, ramalan, dan sejenisnya Atau barangsiapa yang membenarkan
perkataan tersebut maka ia telah menjadikan sekutu bagi Allah dalam kekhususan-Nya, dan ia telah mendustakan
Allah dan Rasul-Nya11]
ukum Memper.ayai Zodiak
Zodiak atau sering diistilahkan dengan astrologi (lmu 9a'9s7), merupakan bagian dari ilmu nujum Syaikh uhammad
bin Shalih Al Utsaimin 7ahmahullahu 9a'ala kembali menjelaskan berkaitan dengan ilmu ta'tsir ini, "lmu ta'tsir
(astrologi) terbagi menjadi tiga, yaitu:
!ertama, keyakinan bahwa bintang-bintang memiliki pengaruh atas seseorang, dalam arti bahwa bintang-bintang
tersebut mampu menciptakan kejadian dan musibah aka hal tersebut merupakan kesyirikan akbar, karena
barangsiapa yang menyerukan bahwa selain Allah ada pencipta lain, maka ia melakukan syirik akbar Hal tersebut
juga menjadikan pencipta (yaitu Allah Ta'ala) tunduk pada salah satu makhluq-Nya (yaitu bintang-bintang)
Kedua, keyakinan bahwa bintang-bintang menjadi sebab bagi sesuatu yang belum terjadi, dan hal tersebut
ditunjukkan melalui pergerakannya, peralihannya, atau pergantian tertentu dari bintang isalnya perkataan 'Karena
bintang ini bergerak seperti ini, maka itu artinya orang ini hidupnya akan sial', atau 'Karena orang ini lahir saat
bintang berada dalam posisi ini, maka ia akan menjadi orang yang bahagia' aka hal semacam ini termasuk
menjadikan ilmu perbintangan sebagai sarana untuk meramal perkara ghaib, dan perbuatan ini termasuk kekufuran
yang dapat mengeluarkan seseorang dari agama Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), Katakanlah: '%idak ada
seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah'" (QS An Naml : 65)
Ketiga, keyakinan bahwa bintang-bintang menjadi sebab terjadinya kebaikan atau keburukan Yaitu dengan
menyandarkan segala sesuatu yang terjadi sebagai akibat pergerakan bintang, dan hal tersebut dilakukan hanya jika
sesuatu tersebut telah terjadi aka perbuatan semacam ini tergolong syirik ashghar12]
Semoga Allah memberi taufik
Penulis: Yhouga Ariesta
Artikel wwwmuslimorid

1] HR uslim 2230] tanpa lafadz "kemudian ia membenarkan perkataannya Syaikh Shalih Al


Fauzanhafzhahullahu 9a'ala menjelaskan makna "tidak diterima shalatnya dengan "tidak diberi pahala shalatnya
Sehingga shalat tetap wajib bagi orang tersebut Wallahu a'lam (lihat Al Mulahash f Sya7h 9ab A9 Tauh/ hal 213
cet Darul Ashimah)
2] HR Al Hakam /8] dishahihkan dan disepakati oleh Adz Dzahabi dan Al Albani dalam Al I7wa' 2006]
3] Nama seorang dukun dari ran
4] Al Qoulul Muf/ f A/lla9 A9 Tauh/ hal 142, cet Dar bn Hazm
5] Zo/ac, Google Dictionary, http://googlecom/dictionary
6] bnu Shayyad, namanya Shaafi, sebagian pendapat mengatakan namanya Abdullah bin Shayyad, atau Shaa'id a
adalah seorang Yahudi penduduk adinah, sebagian pendapat mengatakan ia bahkan seorang Anshar a masih
kecil saat kedatangan Nabi shallallaahu alah wa sallam ke adinah, sebagian pendapat mengatakan ia kemudian
masuk slam Dikatakan bahwa bnu Shayyad ialah Dajjal, ia terkadang mampu meramal, sebagian orang kemudian
membenarkannya dan sebagian yang lain mendustakannya aka beritanya segera tersebar, dan orang-orang
menyangka ia adalah Dajjal Nabi shallallaahu alah wa sallam kemudian menemui bnu Shayyad untuk
mengklarifikasi kebenaran hal tersebut (lihat HR Bukhari 1355) bnu Shayyad tetap hidup setelah Nabi shallallaahu
alah wa sallam wafat, namun keberadaannya tidak diketahui setelah itu Para ulama, semisal bnu Hajar dalam
Fathul Bari 13/328, menjalaskan bahwa bnu Shayyad ialah salah satu diantara Dajjal, akan tetapi bukanlah Dajjal
akbar Wallahu a'lam (Man Huwa Ibnu Shayya/?, Syaikh uhammad Shalih unajjid, wwwislam-qacom)
7] HR Bukhari 1355] dan uslim 2931]
8] Al Qoulul Muf/ Sya7h 9ab A9 Tauh/, Syaikh uhammad bin Shalih Al Utsaimin, /332, cet Darul Aqidah
9] A9 Tamh/ f Sya7h 9ab A9 Tauh/ hal 318-319 Syaikh Shalih bin Abdul 'Azis Alu Syaikh, cet Darut Tauhid
10] Mamu' Fa9awa, Ahmad bin Abdul Halim Al Harroni, 16/110
11] Al Qoulus Sa// f Maqash/ A9 Tauh/ hal 80, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'diy, cet Darul Aqidah
12] Al Qoulul Muf/, /3


Sihir dulum Pundungun Islum
Kategori Aqidah | 29-01-2011 | 9 Komentar

Dunia sihir dan perdukunan telah tersebar di tengah-tengah masyarakat, mulai dari masyarakat desa hingga
menjamah ke daerah kota ulai dari sihir p0l09, san909, /an "a-a" lainnya Berbagai komentar dan cara pandang
pun mulai bermunculan terkait masalah tukang sihir dan 'an90-an90'-nya Sebagai seorang muslim, tidaklah kita
memandang sesuatu melainkan dengan kaca mata syariat, terlebih dalam perkara-perkara ghab, seperti sihir dan
yang semisalnya arilah kita melihat bagaimanakah syariat slam yang mulia ini memandang dunia sihir dan 'an90-
an90'-nya
Makna Sihir
Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf , _, , (siin, kha, dan ra), yang secara bahasa bermakna segala
sesuatu yang sebabnya nampak samar1] Oleh karenanya kita mengenal istilah 'wa9u sahu7' yang memiliki akar
kata yang sama, yaitu siin, kha dan ra, yang artinya waktu ketika segala sesuatu nampak samar dan "70mang-
70mang".[2]
Seorang pakar bahasa, Al Azhari mengatakan, "Aa7 a9a sh7 mananya a/alah m0malngan s0sua9u /a7
haa9nya. Maa 09a a/a s0o7ang m0nampaan 0bu7uan /0ngan 9amplan 0baan /an m0namplan
s0sua9u /alam 9amplan yang 9/a s0nya9anya maa /a9aan /a 90lah m0nyh7 s0sua9u".[3]
Para ulama memiliki pendapat yang beraneka ragam dalam memaknai kata 'sihir' secara istilah Sebagian ulama
mengatakan bahwa sihir adalah benar-benar terjadi '7l', dan memiliki haa9 Artinya, sihir memiliki pengaruh yang
benar-benar terjadi dan dirasakan oleh orang yang terkena sihir bnul Qudamah 7ahmahullah mengatakan, "Sh7
a/alah amp a9au man97a yang m0mb07an p0nga7uh ba s0ca7a zhoh7 maupun ba9n, s0msal m0mbua9 o7ang lan
m0na/ sa9, a9au bahan m0mbunuhnya, m0msahan pasangan suam s97, a9au m0mbua9 s97 o7ang lan
m0ncn9a /7nya (p0l09
-p0n9
)".[4]
Namun ada ulama lain yang menjelaskan bahwa sihir hanyalah pengelabuan dan tipuan mata semata, tanpa ada
hakikatnya Sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakr Ar Rozi, "(Sh7) a/alah s0gala s0sua9u yang s0babnya sama7
/an b07sfa9 m0ngalabu, 9anpa a/anya haa9, /an 907a/ s0bagamana muslha9 /an 9pu /aya s0ma9a."[5]
Sebenarnya Adakah Sihir Itu?
Sebagaimana yang disinggung di depan, bahwa terdapat persilangan pendapat tentang kebenaran hakikat sihir
'Apakah sihir hakiki?', 'Apakah orang yang terkena sihir, benar-benar merasakan pengaruhnya?', 'Atau kah sihir
hanya sebatas tipuan mata dan tipu muslihat semata?'
Abu Abdillah Ar Rozi 7ahmahullah dalam tafsirnya menjelaskan "0lompo Mu'9azlah (0lompo s0sa9
-p0n9
)
m0ngnga7 a/anya sh7 /alam aq/ah m070a. Bahan m070a 9/a s0gan-s0gan m0ngaf7an o7ang yang
m0yan 0b0na7an sh7. A/apun ahl sunnah wal ama'ah, m0yan bahwa mungn saa a/a o7ang yang bsa
907bang / angasa, bsa m07ubah manusa m0na/ 0l0/a, a9au s0balnya. Aan 909ap m0spun /0man ahl
sunnah m0yan bahwa s0gala 0a/an 907s0bu9 a9as zn /an 9aq/7 /a7 Allah 9a'ala" Allah 9a'ala berfirman (yang
artinya), "Dan m070a 9u (pa7a 9uang sh7) 9/a aan m0mb07an bahaya 0pa/a s0o7ang pun m0lanan /0ngan
zn /a7 Allah" (QS Al Baqarah : 102)
Al Qurthubi 7ahmahullahu mengatakan, "M0nu7u9 ahl sunnah wal ama'ah, sh7 9u m0mang a/a /an m0ml
haa9, /an Allah Maha M0ncp9aan s0gala s0sua9u s0sua 0h0n/a-Nya, 0yanan yang /0man n b07b0/a
/0ngan 0yanan 0lompo Mu'9azlah."[6]
nilah keyakinan yang benar, nsya Allah Banyak sekali kejadian, baik di masa Rasulullah shallallahu 'alah wa
sallamatau pun masa-masa setelahnya yang menunjukkan secara kasat mata bahwa sihir memiliki hakikat dan
pengaruh Bukankah Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam pernah disihir oleh Lubaid bin Al A'shom Al Yahudi
hingga beliau jatuh sakit? Kemudian karenanya Allah 9a'ala menurunkan surat al Falaq dan surat An Naas (al
mu'aw/az9an) sebagai obat bagi Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam.[7] aI ini sangat eIas menunukkan
bahwa sihir memiIiki hakikat dan pengaruh terhadap orang yang terkena sihir
Namun tidaklah dipungkiri, bahwa ada jenis-jenis sihir yang tidak memiliki hakikat, yaitu sihir yang hanya sebatas
pengelabuan mata, tipu muslihat, "sulapan, dan yang lainnya Jenis-jenis sihir yang demikian inilah yang
dimaksudkan oleh perkataan beberapa ulama yang mengatakan bahwa sihir tidaklah memiliki hakikat, Allahu
A'laam.[8]
ukum "Main-Main" dengan Sihir
Sihir termasuk dosa besar, Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam bersabda, "Jauhlah /a7 alan 9uuh p07a7a yang
m0mbnasaan!" Pa7a shahaba9 b079anya, "Waha Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam, Apaah 9uuh p07a7a
907s0bu9?" Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam b07a9a, "[1]m0ny0u9uan Allah, [2]sihir, [3]m0mbunuh s0o7ang
yang Allah ha7aman un9u /bunuh, 0cual /0ngan alasan yang /b0na7an sya7a9, [4]m0ngonsums 7ba,
[5]m0maan ha79a ana ya9m, [6]abu7 09a / m0/an p07ang, /an [7]m0nu/uh p070mpuan ba-ba /0ngan
9u/uhan zna" (HR Bukhari dan uslim, dari shahabat Abu Hurairah)
Kafirkah Tukang Sihir?
Allah 9a'ala berfirman (yang artinya), "Dan Nab Sulaman 9/alah af7, aan 909ap pa7a sya9an lah yang af7,
m070a m0ngaa7an sh7 0pa/a manusa" (Al Baqa7ah : 102)
mam Adz Dzahabi 7ahmahullah berdalil dengan ayat di atas untuk menegaskan bahwa orang yang mempraktekkan
ilmu sihir, maka dia telah kafir Karena tidaklah para syaitan mengajarkan sihir kepada manusia melainkan dengan
tujuan agar manusia menyekutukan Allah 9a'ala9]
Syaikh As Sa'diy 7ahmahullah menjelaskan bahwa ilmu sihir dapat dikategorikan sebagai kesyirikan dari dua sisi
!ertama] orang yang mempraktekkan ilmu sihir adalah orang yang meminta bantuan kepada para syaitan dari
kalangan jin untuk melancarkan aksinya, dan betapa banyak orang yang terikat kontrak perjanjian dengan para
syaitan tersebut akhirnya menyandarkan hati kepada mereka, mencintai mereka, ber-9aqa77ub kepada mereka, atau
bahkan sampai rela memenuhi keinginan-keinginan mereka
Kedua] orang yang mempelajari dan mempraktekkan ilmu sihir adalah orang yang mengaku-ngaku mengetahui
perkara ghaib Dia telah berbuat kesyirikan kepada Allah dalam pengakuannya tersebut (syirik
dalam 7ububyah Allah), karena tidak ada yang mengetahui perkara ghaib melainkan hanya Allah 9a'ala semata10]
Syaikh bnu 'Utsaimin 7ahmahullah merinci bahwa orang yang mempraktekkan sihir, bisa jadi orang tersebut kafir,
keluar dari slam, dan bisa jadi orang tersebut tidak kafir meskipun dengan perbuatannya tersebut dia telah
melakukan dosa besar
!ertama] Tukang sihir yang mempraktekkan sihir dengan memperkerjakan tentara-tentara syaitan, yang pada
akhirnya orang tersebut bergantung kepada syaitan, ber-9aqa77ub kepada mereka atau bahkan sampai menyembah
mereka aka yang demikian tidak diragukan tentang kafirnya perbuatan semacam ini
Kedua] Adapun orang yang mempraktekkan sihir tanpa bantuan syaitan, melainkan dengan obat-obatan berupa
tanaman ataupun zat kimia, maka sihir yang semacam ini tidak dikategorikan sebagai kekafiran11]
ukuman Bagi Tukang Sihir
Umar bin Khattab 7a/hyallahu 'anhu pernah suatu ketika, di akhir kekhalifahan beliau, mengirimkan surat kepada
para gubernur, sebagaimana yang dikatakan oleh Bajalah bin 'Abadah 7a/hyallahu 'anhu, "Uma7 bn ha99ab m0nuls
su7a9 (yang b07buny): 'H0n/alah alan (pa7a p0m07n9ah gub07nu7) m0mbunuh pa7a 9uang sh7, ba la-la
a9aupun p070mpuan'".[12]
Dalam kisah Umar 7a/hyallahu 'anhu di atas memberikan pelajaran bagi kita, bahwa hukuman bagi tukang sihir dan
'an90-an90'-nya adalah hukuman mati Terlebih lagi terdapat sebuah riwayat, meskipun riwayat tersebut
diperselisihkan oleh para ulama tentang status ke-shahhan-nya, Rasulullah shallallahu 'alah wa
sallam bersabda,"Huuman bag 9uang sh7 a/alah /p0nggal /0ngan p0/ang"[13]
Dalam kisah Umar di atas pun juga memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwa menjadi kewajiban pemerintah
tatkala melihat benih-benih kekufuran, hendaklah pemerintah menjadi barisan nomor satu dalam memerangi
kekufuran tersebut dan memperingatkan masyarakat tentang bahayanya kekufuran tersebut, sebagaimana yang
dilakukan oleh Umar bin Khattab 7a/hyallahu 'anhu. Allahu A'laam.
BoIehkah Mengobati Sihir dengan Sihir?14]
nilah yang mungkin menjadi kerancuan di benak masyarakat, yang kemudian kerancuan ini menjadikan mereka
membolehkan belajar sihir, karena alasan "0a/aan /a7u7a9 Terlebih lagi tatkala sihir yang digunakan untuk
mengobati sihir terkadang terbukti manjur dan mujarab Bukankah segala sesuatu yang haram pada saat keadaan
darurat, akan menjadi mubah? Bukankah ketika di tengah hutan, tidak ada bahan makan, bangkai pun menjadi boleh
kita makan?
Saudaraku, memang syariat membolehkan perkara yang haram tatkala keadaan darurat, sampai-sampai para ulama
membuat sebuah kaidah fiqhiyah, "0a/aan yang /a7u7a9 /apa9 m07ubah huum la7angan m0na/ mubah"
Namun kita pelu cermati bahwa para ulama pun juga memberikan catatan kaki terhadap kaidah yang agung ini
Terdapat sedikitnya dua syarat yang harus dipenuhi untuk mengamalkan kaidah ini
!ertama] Tidak ada obat lain yang dapat menyembuhkan sihir, selain dengan sihir yang semisal Pada
kenyataannya tidaklah terpenuhi syarat pertama ini Syariat telah memberikan obat dan jalan keluar yang lebih syar'i
untuk menangkal dan mengobati gangguan sihir Bukankah syari'at telah menjadikan Al Quran sebagai obat, lah ada
dan teruqyah-ruqyah syar'i yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu 'alah wa sallam.
Kedua] Sihir yang digunakan harus terbukti secara pasti dapat menyembuhkan dan menghilangkan sihir Dan setiap
dari kita tidaklah ada yang dapat memastikan hal ini, karena semua hal tersebut adalah perkara yang ghaib 15]
aka dengan ini jelaslah bahwa mempelajari sihir, apapun alasannya adalah terlarang, bahkan diancam dengan
kekufuran, Allah 9a'ala telah tegaskan di dalam firmannya (yang artinya), "Dan 9uang sh7 9u 9/alah m0nang, /a7
mana pun /a9angnya." (QS Ath Thaahaa: 69) Syaikh uhammad Al Amin Asy Syinqithi 7ahmahullah berkata dalam
tafsirnya, "Aya9 n m0ncaup umum, s0gala macam 0m0nangan /an 0b07un9ungan aan /9a/aan /a7 pa7a
9uang sh7, 907l0bh lag Allah 90anan /0ngan f7man-Nya, 'dari mana pun datangnya'. Dan s0ca7a umum,
9/alah Allah m0na/aan 0m0nangan /a7 s0s0o7ang, m0lanan /a7 o7ang af7."[16]
Washallallahu 'ala Nabyna Muhamma/ wa 'ala Aalh wa Ashahabh wa sallam.
Penulis: Hanif Nur Fauzi
Artikel wwwmuslimorid

1] Lihat Lisanul 'Arab, bnul andzur, Asy Syamilah


2] Al Qoulul ufid 'ala Kitabit Tauhid, Syaikh bnu 'Utsaimin, Cet Dar bnul Jauzy, jilid 1, hal 489
3] Dikutip dari Haqiqatus Sihri wa Hukmuhu fil Kitabi was Sunnah, Syaikh Dr 'waad bin Abdillah Al u'tiq
4] Al Kaafi fi Fiqh Al mam Ahmad, bnu Qudamah Al aqdisi, Asy Syamilah
5] Dikutip dari Haqiqatus Sihri wa Hukmuhu fil Kitabi was Sunnah, Syaikh Dr 'waad bin Abdillah Al u'tiq
6] Dikutip dari Tafsir bnu Tafsir, Asy Syamilah
7] Tafsir bnu Katsir, Asy Syamilah
8] Lihat Haqiqatus Sihri wa Hukmuhu fil Kitabi was Sunnah, Syaikh Dr 'waad bin Abdillah Al u'tiq
9] Syarah Al Kabaair Lil mam Adz Dzahabi, bnu 'Utsaimin, Cet Dar Al Kutub 'lmiyah, hal 20
10] Al Qoulu As Sadiid, Syaikh Abdurrahman As Sa'diy, Cet Dar Al Qobsi, hal 182
11] Al Qoulul ufid 'ala Kitabit Tauhid, Syaikh bnu 'Utsaimin, Cet Dar bnul Jauzy, Jilid 1, hal 490
12] Hadits dikeluarkan oleh mam Ahmad, Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shohih
13] Hadits diriwayatkan oleh Tirmidzi, Hakim, dan lain-lain Adz Dzahabi mengatakan bahwa hadits ini shahih ghorib
sebagaimana ta'liq Adz Dzahabi dalam At Talkhish Sedangkan Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini dho'if
(lemah) sebagaimana disebutkan dalam Dho'iful Jaami' no 2699 (ed)
14] Penjelasan tentang sub judul ini kami ringkaskan dari penjelasan Syaikh Abdul Aziiz bin uhammad As Sa'iid,
dalam artikel beliau berjudul "Hukmu Hilli Sihri 'anil ashuuri bi Sihri itslihi, lihat http://wwwal-
sunnanet/articles/filephp?id=112
15] Lihat penjelasan tentang syarat kaidah ini dalam andzumah Ushul Fiqh, Syaikh bnu 'Utsaimin, hal 77
16] Lihat Ad waa'ul Bayan, Syaikh uhammad Al Amin Asy Syinqithi, Asy Syamilah



Bouh duri Tuwukkul
Kategori Aqidah | 25-01-2011 | 1 Komentar

S0gala pu bag Allah, Rabb s0m0s9a alam. Shalawa9 /an salam 0pa/a Nab 9a Muhamma/, 0lua7ga /an
sahaba9nya
Buah dari tawakkal kepada Allah Ta'ala amatlah banyak ang paling utama adalah "Allah akan mencukupi segala
urusan orang yang bertawakkal
Allah Ta'ala berfirman,
~ ~ = + ' _ = . -
"Dan ba7angsapa yang b079awaal 0pa/a Allah nscaya Allah aan m0ncuupan (0p07luan)nya. (QS Ath
Tholaq: 3)
Barangsiapa yang menyandarkan urusannya pada Allah, hanya menyandarkan kepada Allah semata, ia pun
mengakui bahwa tidak ada yang bisa mendatangkan kebaikan dan menghilangkan bahaya selain Allah, maka
sebagaimana dalam ayat dikatakan, "Allah-lah yang aan m0ncuupnya Yaitu Allah menyelamatkannya dari
berbagai bahaya Karena yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan Ketika seseorang bertawakkal
pada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, Allah pun membalasnya dengan mencukupinya, yaitu memudahkan
urusannya Allah yang akan memudahkan urusannya dan tidak menyandarkan pada selain-Nya nilah sebesar-
besarnya buah tawakkal
Allah Ta'ala berfirman,
' = ~ = -' ' + - ' -
"Ha Nab, cuuplah Allah (m0na/ P0ln/ung) bagmu. (QS Al Anfal: 64)
- - = ~ - ~ ' - ' = ~ = = = ~= - ' ~- - - - ~ ~' -
"Dan a m070a b07masu/ m0npumu, maa s0sungguhnya cuuplah Allah (yang aan m0ncuupmu). Dalah
yang m0mp07ua9mu /0ngan p079olongan-Nya /an /0ngan pa7a mumn (QS Al Anfal: 62)
Jadi buah yang paling utama dari tawakkal pada Allah adalah Allah akan memberi kecukupan pada orang yang
bertawakkal pada-Nya Oleh karenanya, Allah berfirman mengenai keadaan Nabi Nuh 'alahs salam, di mana beliau
berkata pada kaumnya,
' - - ~ ~' - ~ - = ' ` ~ = - = ~ - ' ` -' ~ ~ ' ~= ' _ ' =- ' ' -'
"Ha aumu, a 907asa b07a9 bagmu 9nggal (b07samau) /an p07nga9anu (0pa/amu) /0ngan aya9-aya9 Allah,
maa 0pa/a Allah-lah au b079awaal, a70na 9u bula9anlah 0pu9usanmu /an (umpulanlah) s0u9u-s0u9umu
(un9u m0mbnasaanu). 0mu/an anganlah 0pu9usanmu 9u /7ahasaan, lalu lauanlah 907ha/ap /7u, /an
anganlah amu m0mb07 9angguh 0pa/au (QS Yunus: 71)
Allah berfirman mengenai Nabi Hud 'alahs salam,
~ ' ~ ~ - - (54) =- ' ` ' - ~ = - ~- - ~ ~(55) , ' ~ ~ ' ~ ' _ = - , =' - _ = ' + - -' - ~ = - '
, - - ~ ~(56)
"S0sungguhnya au b07l0pas /7 /a7 apa yang amu p07s0u9uan, /a7 s0lan-Nya, s0bab 9u alananlah 9pu
/ayamu s0muanya 907ha/apu /an anganlah amu m0mb07 9angguh 0pa/au. S0sungguhnya au b079awaal
0pa/a Allah Rabbu /an Rabbmu. T/a a/a sua9u bna9ang m0la9a pun m0lanan Da-lah yang m0m0gang ubun-
ubunnya. S0sungguhnya Rabbu / a9as alan yang lu7us (QS Hud: 54-56)
Allah berfirman mengenai Nabi Syu'aib alahs salam,
- - - - = ' ' -- ' ~
"Dan 9/a a/a 9auf bagu m0lanan /0ngan (p079olongan) Allah. Hanya 0pa/a Allah au b079awaal /an hanya
0pa/a-Nya-lah au 0mbal (QS Hud: 88)
Allah berfirman mengenai Nabinya uhammad- 'alahsh sholaa9u was salaam,
=- ' ~- ` -' ~ ' =~' . (195) - = ' -' _ - - -' ' . - ~ ' ' - (196) ~ - ' - ~ ~ =~ - ~ ' + ~ -- ' - - - =
-- -(197)
"a9aanlah: "Panggllah b07hala-b07halamu yang amu a/an s0u9u Allah, 0mu/an lauanlah 9pu /aya (un9u
m0nc0laaan)-u. 9anpa m0mb07 9angguh (0pa/a-u)". S0sungguhnya P0ln/ungu alah yang 90lah m0nu7unan
Al 9ab (Al Qu7an) /an Da m0ln/ung o7ang-o7ang yang shal0h. Dan b07hala-b07hala yang amu s07u s0lan Allah
9/alah sanggup m0nolongmu, bahan 9/a /apa9 m0nolong /7nya s0n/7 (QS Al A'rof: 195-197)
Dari penjelasan di atas, Allah subhanahu wa 9a'ala menceritakan mengenai para rasul-Nya yang mulia di mana
mereka tidak mendapatkan bahaya dari kaum dan sesembahan kaum mereka Apa kuncinya? Karena mereka
bertawakkal pada Allah Siapa saja yang bertawakkal pada Allah, pasti Allah akan mencukupinya
uah tawakkal yang kedua, buah tawakkal yang lain adalah mendapatkan cinta Allah Allah Ta'ala berfirman,
- ~' = - '
"S0sungguhnya Allah m0nyua o7ang-o7ang yang b079awaal 0pa/a-Nya (QS Ali mron: 159)
Barangsiapa yang benar-benar bertawakkal pada Allah, maka Allah akan mencintainya Jika Allah telah
mencintainya, maka ia akan merasakan kebahagiaan di dunia dan akhirat, ia akan menjadi orang-orang yang dicintai
di sisi-Nya dan menjadi wali-Nya
uah tawakkal yang ketiga, orang yang bertawakkal akan mudah mengerjakan hal yang bermanfaat tanpa ada
rasa takut dan gentar kecuali pada Allah Contohnya, orang yang berjihad di medan perang melawan orang-orang
kafir, mereka melakukan hal ini karena mereka tawakkal pada Allah Usaha mereka dengan tawakkal inilah yang
mendatangkan keberanian dan kekuatan saat itu usuh-musuh dan kesulitan di hadapan mereka dianggap ringan
berkat tawakkal ereka akhirnya jika 9oh mati, akan merasakan mati di jalan Allah erekalah yang mendapatkan
syahid di jalan Allah ni semua karena sebab tawakkal
uah tawakkal yang keempat, seseorang akan bersemangat dalam mencari rizki, mencari ilmu dan melakukan
segala sesuatu yang bermanfaat tulah yang namanya orang yang bertawakkal, ia punya semangat dalam
melakukan hal-hal bermanfaat semacam ini Karena ia tahu bahwa Allah akan bersama dan menolong setiap orang
yang bertawakkal Akhirnya ia pun bersamangat ketika dalam perkara agama dan dunianya yang bermanfaat, ia
jadinya tidak bermalas-malasan
Kita dapat menyaksikan bahwa para sahabat 7a/hyallahu 'anhum, merekalah orang yang paling bersemangat
ereka benar-benar merealisasikan tawakkal pada Allah Sampai-sampai karena sifat ini yang mereka miliki, mereka
bisa menaklukan berbagai negeri di ujung timur dan barat melalui jihad mereka ereka pun membuka hati melalui
dakwah mereka di jalan Allah ni semua bisa terwujud karena mereka benar-benar merealisasikan tawakkal pada
Allah
Allah Ta'ala berfirman,
' - ~ - ~ ' ' + - ' - - ~ ~' _ = , ~ - = - + = - , - ' - - ~ -- ~ = - ~ ~ - ~ = ~ , -' ~ ' = - ' ' .- ~ ~ -' = - - ' ' _ = , = -
- - ' .- - = _ ~' ' -' ~ - ~
"Ha o7ang-o7ang yang b07man, ba7angsapa / an9a7a amu yang mu79a/ /a7 agamanya, maa 0la Allah aan
m0n/a9angan sua9u aum yang Allah m0ncn9a m070a /an m070apun m0ncn9aNya, yang b07sap l0mah l0mbu9
907ha/ap o7ang yang mumn, yang b07sap 07as 907ha/ap o7ang-o7ang af7, yang b07ha/ / alan Allah, /an yang
9/a 9au9 0pa/a c0laan o7ang yang sua m0nc0la. I9ulah a7una Allah, /b07an-Nya 0pa/a sapa yang
/0h0n/a-Nya, /an Allah Maha Luas (p0mb07an-Nya), lag Maha m0ng09ahu. (QS Al aidah: 54) ereka sama
sekali tidak takut pada celaan orang yang mencela ketika mereka berjuang di jalan Allah Bisa demikian karena
mereka benar-benar merealisasikan tawakkal pada Allah ereka benar-benar menyandarkan dirinya pada Allah dan
mereka tidak berpaling pada yang lain, baik ketika itu manusia ridho atau pun tidak Yang senantiasa mereka cari
adalah ridho Allah Dalam hadits disebutkan,
' - ' -=_- - =-' - '- ' ==~ -' ' - ~' ~ ==~ - = -' ==~ -' ==~ '- ' '- ~ ' ~
' - ' - =
"Ba7angsapa yang m0nca7 7/ho Allah /an awalnya manusa mu7a (9/a sua), maa Allah aan 7/ho pa/anya
/an m0mbua9 manusa pun aan 7/ho pa/anya. S0/angan ba7angsapa yang m0nca7 7/ho manusa /an m0mbua9
Allah mu7a, maa Allah aan mu7a pa/anya /an aan m0mbua9 manusa pun mu7a.1]
Bersandar pada Allah dan tawakkal pada-Nya serta menyerahkan segala urusan pada Allah Ta'ala, itulah yang
menjadi asas tauhid, asas amal dan asas kebaikan Bahkan Allah menjadi tawakkal ini syarat keimanan
Allah Ta'alaberfirman,
- - ~ ~ - ' ' _ =
"Dan hanya 0pa/a Allah h0n/anya amu b079awaal, a amu b0na7-b0na7 o7ang yang b07man (QS Al
aidah: 23)
!eIaaran !enting
Ada pelajaran penting yang mesti diperhatikan dalam memahami arti tawakkal Tawakkal harus terkumpul dalamnya
dua syarat yaitu: (1) m0nyan/a7an ha9 pa/a Allah, /an (2) m0lauan usaha (s0bab). Sehingga tidak benar jika
orang hanya berusaha namun tidak menyandarkan hatinya pada Allah karena segala sesuatu di tangan Allah Dan
tidak tepat pula jika seseorang hanya bersandar pada Allah, namun tidak ada usaha yang ia lakukan
Ada sebuah kisah yang bisa jadi pelajaran 'Umar bin Khottob pernah melihat sekelompok orang yang ngaku-ngaku
sebagai orang yang bertawakkal, namun mereka tidak melakukan usaha apa-apa 'Umar bertanya pada mereka,
"Siapa kalian? "Kami adalah mu9awaluun, orang yang bertawakkal, jawab mereka 'Umar lantas menjawab,
"Tidak Kalian adalah mu9a-aalun (artinya, orang yang hanya menanti diberi makan) Yaitu mereka itu sebenarnya
hanyalah orang yang hanya butuh pada uluran tangan orang lain dan bukan orang yang bertawakkal Karena orang
yang bertawakkal harusnya melakukan usaha
'Umar bin Al Khottob pun pernah mengatakan,
- ` ' -~ =~ `-' ~~ ' ~ = ~-
"alan 90lah m0ng09ahu bahwa lang9 sama s0al 9/a m0nu7unan huan 0mas a9au huan p07a. ni beliau
katakan untuk mengingkari orang yang hanya duduk untuk ibadah namun tidak punya untuk meraih rizki ereka
sebenarnya orang-orang pemalas yang butuh ularan tangan orang lain Lantas 'Umar pun menghardik mereka Lalu
mengatakan perkataan di atas
Demikian penjelasan singkat mengenai buah tawakkal yang kami sarikan dari penjelasan Syaikh ShoIeh AI
auzanhafizhohullah (Ulama besar di Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia, anggota Al Lajnah Ad Daimah) dalam
kumpulan risalahnya
S0gala pu bag Allah yang /0ngan nma9-Nya s0gala 0baan m0na/ s0mpu7na.
Referen.e: Mamu'a9u Rosal Da'wyyah wa Manhayyah, Syaikh Sholeh Al Fauzan, hal 270, 280-283, terbitan Al
irots An Nabawi
Riyadh KSA, 11 Shafar 1432 H (15/01/2011)
Penulis: uhammad Abduh Tuasikal
Artikel wwwmuslimorid

Anda mungkin juga menyukai