Anda di halaman 1dari 26

0

STATUS PENDERITA

No. catatan medik : 1871015.00.180763
Masuk RSAM : 27 September 2011
Pukul : 12.40 WIB

I. ANAMNESIS
Alloanamnesis dari ayah & ibu pasien
IDENTITAS PASIEN
W Nama : An. AR
W enis kelamin : Laki-laki
W &mur :11 tahun
W Agama : Islam
W Suku : Lampung
W Alamat : Hanura, Pesawaran
W Masuk RSAM : 27 September 2011, pukul 12.40 WIB
IDENTITAS ORANG TUA
W Nama Ayah : Tn. A
W &mur : 38 thn
W Pekerjaan : Swasta
W Pendidikan : SMP

W Nama Ibu : Ny.R
W umur : 30 thn
W Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
W Pendidikan : SMA


1
ANAMNESIS
Keluhan utama : Demam
Kel.tambahan : Menggigil

RPS
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan badan panas sejak 7 hari sebelum
masuk rumah sakit. Panas tidak mendadak tetapi dirasakan hilang timbul, dan saat
masuk ke rumah sakit demam sudah (hari ke tujuh). Sebelum panas tinggi, badan
pasien terasa dingin, pasien juga terlihat pucat serta merasakan nyeri perut
dibagian kiri bawah dan mual. Pasien timbul panas yang tinggi dan tanpa disertai
kejang. Saat panas pasien dalam keadaan sadar tidak ada penurunan kesadaran.
Riwayat perdarahan disangkal,Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah
mimisan maupun timbul bercak-bercak kemerahan pada kulitnya, juga tidak
pernah batuk atau sesak naIas. Selama sakit, naIsu makan pasien menurun namun
tidak ada penurunan berat badan yang berarti. Tempat tinggal pasien terletak
dipinggiran pantai.
Tiga hari sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien dibawa oleh ibunya ke
bidan terdekat. Dan menurut ibunya pasien diberi beberapa obat (obat berupa
tablet dengan 3 jenis warna yaitu kuning,putih) dan salah satunya yang diketahui
berupa penurun panas. Setelah itu keluhan panas pada badan pasien turun
kembali. Namun oleh karena badan pasien tetap terlihat pucat akhirnya orang tua
pasien memutuskan unutk membawa pasien ke RSAM. BAB dan BAK lancar
tidak ada keluhan.

RPD
W Pasien sebelumnya tidak pernah menderita sakit seperti ini

RPK
W Dalam keluarga tak ada yang menderita penyakit seperti ini


2
Riwayat Kehamilan
W Selama hamil ibu pasien rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan.
W Pasien lahir dirumah bersalin ditolong oleh bidan.
W Bayi lahir cukup bulan, spontan dan langsung menangis, tak ada cacat, BB
lahir 3000 gr, PB 49 cm, anak pertama.

Riwayat makanan
W &mur 0 - 4 bulan : ASI
W 4 - 6 bulan : ASI Buah
W 6 - 9 bulan : ASI Bubur Susu Buah
W 9 12 bulan : ASI Buah Nasi tim
W 1 tahun : Makanan biasa sesuai dengan menu keluarga

Riwayat Imunisasi
BCG : 1x, ibu tidak ingat
Polio : 3x, ibu tidak ingat
DPT : 3x, ibu tidak ingat
Campak : 1x, ibu tidak ingat
Hepatitis : 1x, ibu tidak ingat


PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
W K& : Tampak sakit ringan
W Kesadaran : Compos mentis
W TD : 110/80
W Nadi : 138 x/mnt, kuat, reguler
W RR : 32 x/mnt
W Suhu : 38,4C
3
W BB / TB : 25 kg
W Status gizi : Cukup

STATUS GENERALIS
K E P A L A
W Bentuk : Bulat,simetris
W Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut, tidak mudah
patah
W Kulit kepala : T.a.k
W &bun-ubun besar : Sudah menutup

M U K A
W Mata : Palpebra tidak cekung, konjunctiva anemis, sklera
anikterik, reIlek cahaya (/), pupil isokor.
W Telinga : Aurikula bentuk normal, kanan kiri
W Hidung : NaIas cuping hidung (-)
W Mulut : Bibir kering, sianosis (-), lidah tak kotor,Iaring
tidak hiperemis, tremor (-).

L E H E R
W Bentuk : Simetris
W 'P : Tidak
W Trakhea : Ditengah
W KGB : Tak membesar

KULIT
O Warna : Anemis (), Tidak ikterik
O Turgor : Normal

4
THORAK
ANTERIOR
W I : Hemitorak simetris
W P : Fremitus taktil kanankiri
W P : Sonor
W A : 'esikuler (/), ronki(-), Wheezing (-)

POSTERIOR
W I : Hemitorak simetris,
W P : Fremitus taktil kanankiri
W P : Sonor
W A : 'esikuler (/), ronki(-), Wheezing (-)

ANTUNG
W I : Ictus cordis tidak terlihat
W P : Ictus cordis teraba disela iga I' LMCS
W P : Batas atas ics II LPSS, Bts kanan ics I' LPSD,
Batas kiri ics I' LMCS
W A : B I-II murni, Murmur (-), gallop(-)

ABDOMEN
W I : Datar simetris
W P : Nyeri Tekan (-), Hepar tidak teraba, lien teraba
schuIner II
W P : Tymphani
W A : B& () Normal



5
W GENITALIA EKSTERNA
Kelamin : laki-laki

W EKTREMITAS
Superior : Oedema (-/-)
InIerior : Oedema (-/-)

Darah Rutin
W Hb : 6,9 gr
W Ht : 21
W LED : 15 mm/jam
W trombosit : 205.000/mm3

RESUME

W Anak laki-laki ,usia 11 tahun, BB 25 kg dengan badan panas sejak 7 hari
yang lalu, timbul perlahan-lahan, tidak mendadak,diawali dengan badan
terasa hangat, menurun pada hari kedua dan kembali panas pada hari
ketiga dan saat masuk ke rumah sakit (hari ketujuh).
W Sblm panas tinggi, badan terasa dingin, bibir dan jari tangan yang terlihat
pucat serta mual,kemudian timbul panas yang tinggi dan tanpa disertai
kejang
W Pasien tidak pernah mimisan maupun timbul bercak-bercak kemerahan
pada kulitnya, tidak pernah batuk atau sesak naIas. Selama sakit, naIsu
makan berkurang namun tidak ada penurunan BB yang berarti.
W Tempat tinggal pasien terletak dipinggiran pantai.
W Dua hari SMRS pasien dibawa ke bidan terdekat, diberi beberapa obat
salah satunya berupa penurun panas,naun tidak juga mengalami perbaikan.
W Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan
6
W P/F : Tampak sakit sedang, Temperature 36,4 C, RR 33x/menit, nadi
130x/menit, kulit pucat, konjunctiva sub anemis, R/ BAB hitam ()
W P / lab :
Darah Rutin (tanggal 28-09-2011) :
Hb : 6,9 gr/dl (12 -16,0 gr)
Ht : 21 (38 47 )
Trombosit : 205.000/ul (4500-10.700/ul)

Gambaran darah tepi (tanggal 27-09-2011)
Eritrosit : umlah menurun,Sebagian besar normokrom normositer,
polikranulasi (), distribusi renggang.
Lekosit : Kesan jumlah normal, limIosit matur (),sel muda tidak
ditemukan
Trombosit : Kesan jumlah normal

Kesan :
- Anemia Normokrom normositer
- LimIositosis (relatiI)

DIAGNOSIS AWAL (27 2007) :
Susp. Malaria dengan anemia

DIAGNOSIS BANDING :
Typhoid Iever dengan anemia
DHF dengan anemia

PEMERIKSAAN ANURAN
Cek malaria dengan Darah Tepi
Widal
Dengue Blood

7
DIAGNOSIS KERA (27-09-2011) :
Malaria dengan anemia

PENATALAKSANAAN
Intake cairan : - I'FD RL XX' tts/mnt
- TranIusi darah (Packed Red Cells) 300 cc , 150 cc/hari
(1 kolI/hari ) sebelum dilkukan transIusi darah,
diberikan Iurosemid 1x / tab.

Medikamentosa :
Paracetamol syrup 3 x cth I
Artesunan 60 mg/ hari
Ranitidin amp/12 jam
Primaquin 150 mg 1 x 1/2 tab (14 hari)
Observasi tanda-tanda vital setiap hari (Nadi, Suhu & RR)

PROGNOSIS
W "uo ad vitam : Dubia ad bonam
W "uo ad Iunctionam : Dubia ad bonam
W "uo ad sanationam : Dubia ad bonam











8
FOLLOW UP

TANGGAL
27 september 2011 28 september 2011
29 september 2011
Keluhan:
- Badan panas
- Menggigil
- Pucat
- Mual


()
()
()
()

()
(-)
()
(-)

()
(-)
()
(-)
0,/,,3
Umum
Tampak sakit sedang Tampak sakit
ringan
08,/,7,3
Compos mentis Compos mentis
Vital Sign:
- HR
- PernaIasan
- Suhu


90 x/menit
32 x/menit
38,4 C


130 x/menit
33 x/menit
37,5C


90 x/menit
28 x/menit
37,5C

Pemeriksaan
Fisik
Mata :
43:3ctiva
p:cat
Mulut :
Bibir keri3
Abdomen
Pembesara3 lie3


()

()

()


()

(-)

()


(-)

(-)

(-)
Lab



Darah rutin :
Hb : 6,2 gr/dl (12 -
16,0gr)
Ht : 19 (38 47 )
Darah rutin :
Hb : 6,9 gr/dl (12 -
16,0gr)
Ht : 21
Darah rutin :
Hb : 6,8 gr/dl (12 -
16,0gr)
Ht : 22
9










Leko: 5.800/ul (4500-
10.700/ul)

DiII count: 0 / 0 / 0 /
58 / 32 / 10
LED : -
(0-20mm/jam)
Paratyphi A-O Ag :
1/80
Dengue Blood : (-)

Mikroskopis
Sel epitel : (-)
Leukosit : (-)
Telur cacing : (-)

Darah Tepi :
MC' : 84 Il (80-96
Il)
MCH : 27 pg (27-31
pg)
MCHC : 32 g/dl (32-
36g/dl)

Sediaan darah tepi:
Plasmodium
Ialciparum()
Eritrosit : Sebagian
besar normokrom
normositer, distribusi
renggang.
Lekosit : Kesan jumlah
normal, limIosit matur
(38 47 )
Trombosit :
205.000/uI
() Plasmodium
FalsiIarum



(38 47 )
Trombosit :
194.000/uI
Leko: 5.400/ul
(4500-10.700/ul)


10
().
Trombosit : Kesan
jumlah agak menurun
7-8 LPB.
Kesan :
Anemia Normokrom
normositer
LimIositosis (relative)

Diagnosa:


Susp. Malaria dengan
anemia
Malaraia tropika
dengan anemia
Malaraia tropika
dengan anemia







Therapi:


- I'FD RL
XX'tts/mnt
- TranIusi PRC
- Ranitidin
amp/12 jam
- Paracetamol sirup
3 x 1 cth
- Cek Hb, Ht
trombo/ 8 jam
- Observasi TT',
Perdarahan

- I'FD RL
XX'tts/mnt
- TranIusi PRC
- Ranitidin
amp/12 jam
- Primaquin
150mg 1x12
tab
- Artesunat 60
mg/ hari (3hari)

- I'FD RL
XX'tts/mnt
- TranIusi PRC
- Ranitidin
amp/12 jam
- Primaquin
150mg 1x12
tab
- Artesunat 60
mg/ hari (3hari)
DIsdIsdI















11
TANGGAL
27-09-2011 28-09-2011
29-09-2011
Keluhan:
- Badan panas
- Menggigil
- Pucat
- Mual

(-)
(-)
()
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)

0,/,,3
Umum
Tampak sakit sedang Tampak sakit ringan Tampak sakit
ringan
08,/,7,3
Compos mentis Compos mentis
Vital Sign:
- HR
- RR
- Suhu

90 x/menit
32x/menit
38,4C


130 x/menit
33x/menit
37,5C

90 x/menit
28x/menit
37C
Pemeriksaan
Fisik :
Kulit :
P:cat
Mata :
43:3ctiva
p:cat
Mulut :
Bibir keri3
Abdomen
Pembesara3 lie3


()

()

()

(-)

()



(-)

(-)

(-)

(-)

()



(-)

(-)

(-)

(-)

(-)





12

M A L A R I A



DEFINISI

Malaria adalah suatu penyakit yang dapat bersiIat akut maupun kronis
yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium dan ditandai dengan panas,
anemia dan adanya splenomegali.


EPIDEMIOLOGI

Malaria berada di daerah-daerah dari 60H L& sampai 30H LS, setinggi
2.666 m (Bolivia 2.591 meter) dari permukaan laut sampai daerah yang terletak
433 meter di bawah permukaan laut.
Malaria pada daerah endemik didapatkan secara autokton (indigenous malaria)
karena siklus hidup parasit malaria dapat berlangsung (manusia, nyamuk dan
parasit).
Malaria dalam suatu daerah berbeda-beda dengan daerah lain karena:
1. Faktor manusia (rasial)
2. Faktor vektor (nyamuk 34pheles)
Di Indonesia terdapat beberapa vektor yang penting yaitu A. Aconitus, A.
Maculatus, A. Subpictus yang terdapat di awa dan Bali; A. Sundaicus dan A.
Aconitus di Sumatera; A. Sundaicus, A. subpictus di Sulawesi; A. Balabencis
di Kalimantan; A. Farauti dan A. Punctulatus di Irian aya.
3. Parasit
Di beberapa daerah parasit telah kebal terhadap obat anti malaria.
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi siklus biologik nyamuk.



13

ETIOLOGI

Disebabkan oleh Genus Plasmodium,sehingga pada saat ini ditemukan 4
spesies yang dapat menyerang manusia, yaitu:
1 Plasm4di:m Jivax : menyebabkan malaria Tertiana
2 Plasm4di:m Malariae : Menyebabkan malaria Malariae
3. Plasm4di:m Ovale : Menyebabkan malaria Ovale
4. Plasm4di:m Falcipar:m : Menyebabkan malaria Tropika


LINGKARAN HIDUP

1. Dalam Tubuh Manusia
Parasit berkembang secara seksual (skizogoni). Sporozoit yang dimasukkan ke
dalam tubuh manusia oleh nyamuk, masuk ke dalam peredaran darah dan
setelah setengah jam bersarang di hati dan membentuk siklus pra-eritrosit
yaitu tropozoit F skizon F Merozoit. Siklus ini berlangsung beberapa hari
dan tidak menimbulkan gejala. Merozoit sebagian masuk ke dalam hati
meneruskan siklus ekso-eritrosit dan sebagian lagi masuk ke dalam darah
(eritrosit) untuk memulai siklus eritrosit yaitu merozoit F tropozoit muda
(bentuk cincin) F tropozoit tua F skizon F skizon pecah F merozoit
memasuki eritrosit baru. Sebagian merozoit memulai dengan gametogoni
membentuk mikro dan makrogametosit. Siklus tersebut disebut masa intrinsik.

2. Dalam Tubuh Nyamuk
Parasit berkembang secara seksual (sporogoni). Dalam lambung nyamuk,
makro dan mikrogamet yang akan membentuk zygot yang disebut ookinet.
Selanjutnya ookinet akan menembus dinding lambung nyamuk membentuk
ookista yang membentuk banyak sporozoit, kemudian sporozoit akan
dilepaskan dan masuk ke dalam liur nyamuk. Siklus tersebut disebut masa
tunas ekstrinsik.
Cara inIeksi dapat melalui tusukan jarum atau melalui transIusi darah.
14
GEALA KLINIS

Masa tunas intrinsik berakhir dengan timbulnya serangan demam pertama.
Serangan demam yang khas terdiri dari 3 stadium:
1. Stadium Frigoris (menggigil)
2. Stadium Akme (puncak demam)
3. Stadium Sudoris (berkeringat banyak, suhu turun)

Serangan demam berbeda-beda sesuai dengan spesies penyebab penyakit
malaria ini.
Kekambuhannya dapat bersiIat :
a. Rekrudensi (short term relapse)
Timbul karena parasit malaria dalam eritrosit menjadi banyak, timbul
beberapa minggu setelah penyakit sembuh.
b. Rekuren (long term relapse)
Karena parasit siklus ekso-eritrosit masuk ke dalam darah dan menjadi
banyak, biasanya timbul kira-kira 6 bulan setelah penyakit sembuh.

HipertroIi dan hiperplasia sistem retikuloendotelial akan menyebabkan limpa
membesar. Sel makroIag bertambah dan dalam darah terdapat monositosis.
Anemia dapat terjadi karena:
a. Eritrosit yang diserang akan hancur pada saat sporulasi
b. Derajat Iagositosis RES meningkat sehingga akibatnya banyak eritrosit yang
hancur.

GAMBARAN LABORATORIUM

Anemia pada malaria dapat terjadi akut maupun kronis, pada keadaan akut
maka terjadi penurunan yang cepat dari hemoglobin. Penyebab anemia pada
malaria adalah perusakan eritrosit oleh parasit, penekanan eritropoesis dan
mungkin sangat penting adalah hemolisis oleh proses imunologis.

15
Pada darah tepi dapat dijumpai poikilositosis, anisositosis, polikromasia dan
bintik-bintik basoIilik yang menyerupai anemia pernisiosa, juga dijumpai
trombositopenia yang dapat mengganggu proses koagulasi.
Laju endap darah meningkat pada malaria namun kembali normal setelah
diberi pengobatan. Dapat juga terjadi asidosis walaupun sangat jarang. Kadar
bilirubin juga dapat meningkat.

1. Malaria Tropika
Plasmodium FalsiIarum menyerang semua bentuk eritrosit mulai dari
retikulosit sampai eritrosit yang telah matang. Pada pemeriksaan darah tepi
baik hapusan maupun tetes tebal terutama dijumpai parasit muda bentuk
cincin (ring Iorm). uga dijumpai gametosit dan pada kasus berat yang
biasanya disertai komplikasi dapat dijumpai bentuk skizon. Pada kasus berat
parasit dapat menyerang sampai 20 eritrosit. Bentuk seksual/gametosit
muncul dalam waktu 1 minggu dan dapat bertahan sampai beberapa bulan
setelah sembuh.
Tanda-tanda parasit malaria yang khas pada sediaan darah tipis, gametosit
berbentuk pisang dan terdapat bintik Maurer pada sel darah merah. Pada
sediaan darah tebal dijumpai gametosit berbentuk pisang, banyak sekali
bentuk cincin tanpa bentuk lain yang dewasa (star in the sky), terdapat balon
merah disisi luar gametosit.

2. Malaria Tertiana
Plasmodium 'ivak terutama menyerang retikulosit. Pada pemeriksaan darah
tepi baik hapusan maupun tetes tebal biasanya dijumpai semua bentuk parasit
aseksual dari bentuk ringan sampai skizon. Biasanya kurang dari 2 eritrosit
yang terserang.
Tanda-tanda parasit malaria yang khas pada sediaan darah tipis, dijumpai sel
darah merah membesar, terdapat titik schuIIner pada sel darah merah dan
sitoplasma amoeboid. Pada sediaan darah tebal dijumpai sitoplasma amuboid
16
(terutama pada tropozoid sedang berkembang) dan bayangan merah di
belakang parasit, kecuali pada bentuk cincin.

. Malaria Quartana
Plasmodium Malariae terutama menyerang eritrosit yang telah matang. Pada
pemeriksaan darah tepi baik hapusan maupun tetes tebal biasanya dijumpai
semua bentuk parasit aseksual. Biasanya parasit menyerang kurang 1 dari
eritrosit.
Tanda-tanda parasit yang khas pada sediaan tipis adalah parasit berbentuk pita
(band Iorm), skizon berbentuk bunga ros (rossette Iorm). Pada sediaan tebal
dijumpai skizon berbentuk bunga ros, tropozoid kecil-kecil bulat dan kompak
dengan pigmen yang menumpuk yang kadang-kadang menutupi
sitoplasma/inti atau keduanya.

DIAGNOSIS

Dibuat dengan menemukan parasit malaria pada sediaan darah tepi.
Sediaan dibuat sebaiknya pada waktu serangan demam. &ntuk membedakan jenis
malaria pada seseorang penderita dapat diperhatikan beberapa perbedaan seperti
pada tabel berikut ini :

!erbedaan Morfologis dari Ke-4 jenis Malaria

No. P.Vivak P.Falsifarum P.Malariae P.Ovale
1. Siklus pra-eritrosit I 8 hari 6 hari ? ?
2. Siklus eritrosit 48 jam 24-48 jam 72 jam 48 jam
3. Dalam eritrosit
- Titik SchuIIner
- Titik Maurer
- Bentuk oval eritrosit

()
(-)
(-)

(-)
()
(-)

(-)
(-)
(-)

()
(-)
(-)
4. Parasit
17
- Semua bentuk pada
darah tepi
- Bentuk Akole
- Bentuk cincin dgn 2 inti
- Bentuk Pita
- Gametosit berbentuk
pisang
()

arang
(-)
(-)
(-)
arang

()
()
(-)
()
()

(-)
(-)
()
(-)
()

(-)
(-)
()
(-)

5. umlah Merozoit 12-14 18-24 6-12 8-12

!A1A
1. Alkaloid sinkona : Kuinin
2. 4-aminokuinolin : Klorokuin, Amodiakuin
3. 8-aminokuinolin : Primakuin, Pamakuin
4. 9-aminokridin : Mepakrin
5. Biguanid : Proguanil
6. Diaminopirimidin : Pirimetamin

Sesuai dengan khasiat obat tersebut dibagi dalam golongan:
1. Bentuk dalam eritrosit : Kuinin, klorokuin, Mepakrin, Amodiakuin
2. Bentuk eksoeritrosit: Primakuin (anti relaps drug), Proguanil, Pirimetamin
(causal prophylactic drug)
3. Bentuk gametosit: Primakuin
4. Obat sporosidal: Primakuin, Proguanil, Pirimetamin







18

Indikasi Rawat 1inggal

1. Anemia (Hb 8 gr) diberikan transIusi
2. Malaria dengan komplikasi
Malaria serebral (gangguan kesadaran)
Malaria biliosa
Malaria dengan GED
Malaria dengan anemia berat (Hb 8 gr)
Black Water Fever (hemolisis)
Malaria dengan gagal ginjal
Malaria kongenital
Malaria dengan oedem paru (sesak naIas)
3. Malaria dengan parasitemia berat 5 ( atau 10/LP)
Indikasi Rawat alan

1. Malaria tropika atau tertiana
Klorokuin Basa:
- Hari I : 10 mg/KgBB
- Hari II : 10 mg/KgBB
- Hari III : 5 mg/KgBB
2. Bila dengan pengobatan (1) pada hari I' masih panas atau hari 'III masih
dijumpai parasit, maka diberikan:
a. Kina SulIat 30 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis selama 7 hari atau
b. Fansidar atau Suldox dengan dasar dosis Pirimetamin 1-1,5 mg/KgBB atau
SulIadoxin 20-30 mg/KgBB (sesudah usia 6 bulan).
3. Bila dengan pengobatan (2) pada hari I' masih panas atau hari 'III masih
dijumpai parasit maka diberikan:
Tetrasiklin HCl Fansidar/Sildox bila sebelumnya mendapat pengobatan
(2a), atau
Tetrasiklin HCl Kina SulIat bila sebelumnya mendapatkan pengobatan
(2b).
Dosis Kina maupun Fansidar/Suldox sama dengan (2).
19

PENCEGAHAN

Dengan memotong rantai penularan:
1. Mencegah gigitan vektor
- Membunuh nyamuk dan insektisida
- Tidur berkelambu
- Menghilangkan kesempatan nyamuk berkembang biak

2. KemoproIilaksis
Dengan obat anti malaria, semua anak dari daerah nonendemik malaria bila
masuk ke daerah endemik malaria maka 2 minggu sebelum masuk sampai 4
minggu ke luar dari daerah endemik, tiap minggu dengan:
a. Klorokuin basa 5 mg/KgBB sekali seminggu atau
b. Fansidar/Suldox dengan dasar Pirimetamin 0,5-0,75 mg/KgBB atau
SulIadoksin 10-15 mg/KgBB sekali seminggu (anak usia 6 bulan).

PROGNOSIS

Tergantung kepada pengobatan yang diberikan. Pada malaria tropika yang
disebabkan oleh P.Falsiparum dapat timbul komplikasi yang berbahaya yang
disebut Black Water Fever (hemoglobin Iever) dengan gagal ginjal akut.











20

Malaria Falsifarum ( Tropika )



















TroIozoit muda Tropozoit Tua




















Skizon Matang Gametosit


21

Malaria Falsifarum (Tropika )


















Gametosit _ Pigmen pd sel PMN & tropozoit



Malaria Vivak ( Tertiana )





22
Tropozoit muda Tropozoit Tua
Malaria Vivak ( Tertiana )



Skizon Matang Gametosit






Gametosit _





23
Malaria Ovale





Tropozoit Tua Skizon Matang





Gametosit _ Gametosit

24
Malaria Malariae ( Kuartana )





Tropozoit Tua Skizon Matang






Gametosit _ Gametosit

$umber : Atlas !arasitologi
25
DAFTAR PUSTAKA

1. StaI Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK&I : Malaria Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak, ilid II, BP FK&I, akarta, 1985,655-660
2. Rampengan T.H, Laurentz I.R,: Penyakit InIeksi Tropik Pada Anak,Edisi
3,EGC, akarta, 1993, 185-204
3. Mansjoer AriI,Suprohaita,dkk : Kapita Selekta Kedokteran,Edisi II,Media
Aesculapius, FK&I, akarta, 2000, 409-415
4. Soelistyowati S, Catherine, Luh Herlin, Novizul Agus, Budi Santoso : Malaria
dalam Pemeriksaan, Diagnosa dan Pengobatan di RS&D Dr.Hi.Abdul
Moeloek, Bandarlampung, 1996; 7-10
5. Atlas Parasitologi

Anda mungkin juga menyukai