Ideal
Pada Bab 3 telah dibahas mengenai ring beserta sifat-sifatnya. Pada bab ini akan dibahas suatu struktur bagian dari ring yang disebut dengan ideal. Ideal merupakan subring dari R yang memiliki sifat-sifat khusus. Sifat-sifat ideal akan digunakan pada bab-bab selanjutnya.
Definisi 4.1 (Ideal) Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I R . Himpunan I disebut ideal pada R jika dan hanya jika I memenuhi ketiga aksioma berikut: (i).
I
(ii). a b I ,
a, b I
(iii). ar = ra I , a I , r R . Ideal I disebut ideal trivial jika I = {0} dan disebut ideal sejati jika I R .
Contoh 4.2
berbentuk n
Teorema 4.3
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R, maka ketiga pernyataan berikut ekuivalen:
(i).
I ideal sejati
( i ) ( ii )
Diandaikan 1R I , maka untuk setiap r R berlaku r.1R = r I dan dengan demikian
( ii ) ( iii )
Diandaikan ada unit u I . Karena u unit maka terdapat v R sehingga uv = vu = 1R I . Muncul kontradiksi dengan hipotesa bahwa 1R I .
( iii ) ( i )
Jika I tidak memuat unit, akibatnya 1R I dan dengan demikian I R .
Teorema 4.4
Jika R ring komutatif dengan elemen satuan dan P R dengan P , maka himpunan
n I = pi ri pi P, ri R, n merupakan ideal pada R. i =1
Bukti.
Karena P , maka terdapat suatu elemen pada P. Jika dipilih ri = 0 untuk setiap
i = 1,..., n , maka
p r = 0 I
i =1 i i
untuk
dinotasikan P . Himpunan P disebut pembangun (generator) ideal P . Jika P = {a} , maka a = P . Jika Q = P {a} maka P, a = Q .
Contoh 4.6
(i).
Untuk sebarang R ring komutatif dengan elemen satuan, berlaku 1R = R . , maka 2 = {2r r , n
}= 2
[ x]
(iii). Diketahui
[ x]
operasi penjumlahan dan perkalian polinomial biasa. Jika dipilih {1, x} maka 1, x = {a + bx a, b
[ x] ,
} [ x] .
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I dibangun secara berhingga (finitely generated) jika dan hanya jika terdapat himpunan berhingga P R sehingga I = P .
Contoh 4.8
pada
Teorema 4.9
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I, J masing-masing merupakan ideal pada R, maka kedua sifat berikut berlaku:
(i).
(i). Karena I dan J masing-masing merupakan ideal, maka 0 I, J dan akibatnya 0 I J . Dengan demikian I J . Diambil sebarang a, b I J , maka a, b I dan a, b J . Karena I dan J merupakan ideal, maka a b I dan a b J . Dengan demikian
a b I J . Diambil sebarang a I J , maka a I dan a J . Karena I dan J ideal,
Jadi, terbukti bahwa I J merupakan ideal pada R. (ii). Diperhatikan bahwa I + J = { x + y x I , y J } . Karena I dan J masing-masing merupakan ideal, maka 0 I, J dan akibatnya 0 = 0 + 0 I + J . Dengan demikian
I + J . Diambil sebarang a, b I + J , maka a = x1 + y1 dan b = x2 + y2 untuk suatu
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I disebut ideal utama (principal ideal) jika dan hanya jika I dibangun oleh tepat satu elemen pada R, yaitu I = a untuk suatu a R .
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan. Ring R disebut daerah ideal utama
(principal ideal domain) jika dan hanya jika R daerah integral dan setiap ideal pada R
Contoh 4.12
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I disebut ideal prima (prime ideal) jika dan hanya jika I ideal sejati dan untuk setiap a, b R dengan ab I dan a I berakibat b I .
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R. Ideal I disebut ideal maksimal jika dan hanya jika I ideal sejati dan untuk setiap ideal sejati J pada R dengan I J berakibat J = I .
Contoh 4.15
Ideal p
pada ring
dengan p bilangan prima merupakan ideal prima sekaligus ideal merupakan ideal prima dan bukan ideal
Teorema 4.16
Jika R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R , maka himpunan
J = {a R ( m
Bukti
(a b)
. Perhatikan
bahwa ( ra ) = r m a m = a m r m = ( ar ) I , sehingga dengan demikian ra = ar J . Jadi, terbukti bahwa J merupakan ideal pada R. Definisi berikut merupakan akibat dari Teorema 4.16.
Definisi 4.17 (Ideal Radikal)
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan I ideal pada R . Himpunan
{a R ( m ) , a
I dan
berlaku sifat I I . Ideal I disebut ideal radikal jika dan hanya jika I = I .
Contoh 4.18
Diketahui 12
( m ) , a m 12
}.
karena dapat dipilih m = 2 , sehingga 62 = ( 22 3) 3 12 . Akan tetapi 2 J dan 3 J , karena untuk setiap m berlaku 2m 12 dan 3m 12 . Karena 6 J , akibatnya
6 r J untuk sebarang r .
Jadi, diperoleh J = 6
Sumber:
Becker T. and Weispfenning V., 1993, Grbner Bases: A Computational Approach to Commutative Algebra, Springer-Verlag New York inc., New York. Cox D., Little J. and OShea D., 1992, Ideals, Varieties, and Algorithms: An Introduction to Computational Algebraic Geometry and Commutative Algebra, SpringerVerlag New York inc., New York. Fraleigh J. B., 1994, A First Course in Abstract Algebra, Addison-Wesley Publishing Company inc., United States.