KUALITATIF
Klasifikasi fenomena sosial (nominal dan ordinal tanpa pengukuran korelasi statistik)
Kriteria kuantitatif dalam pengambilan Kriteria kualitatif (e.g inter-subjectivity kesimpulan (e.g sample agreement, face validity) representativeness, significance etc Analisis data dimulai setelah proses pengumpulan data Analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian
Memiliki teknik-teknik standar pengukuran dan analisis data (hypothesis testing, reliability and validity assessment,etc)
Single level analysis (level individu saja, atau komunitas saja, dst)
temuan-temuan yang berlaku umum, baik untuk semua konteks sosial, konteks waktu dan sejarah, ataupun tempat
Pendekatan ideographic: menempatkan temuan
penelitian dalam konteks sosial-budaya serta konteks waktu dan konteks historis, yang spesifik, dimana penelitian telah dilakukan
Constructivism
Critical inquiry
What is the nature of the relationship between the inquirer and the knowable?
PERBEDAAN ONTOLOGIS
KLASIK Critical realism: KONSTRUKTIVIS Relativism: KRITIS Historical realism:
Ada realitas yang real yang sudah diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal; walaupun kebenaran pengetahuan tsb mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik
Realitas merupakan konstruksi sosial dan kebenaran suatu realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial
Realitas yang teramati merupakan realitas semu (virtual reality) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi politik
PERBEDAAN EPISTEMOLOGIS
KLASIK
Dualist/objectivist:
KONSTRUKTIVIS
Transactionalist/subjectivist:
KRITIS
Transactionalist/subjectivist:
Ada realitas obyektif, sebagai suatu realitas yang eksternal di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan obyek penelitian
Pemahaman suatu realitas atau temuan suatu penelitian merupakan produk interaksi peneliti dengan yang diteliti
Hubungan peneliti dengan yang diteliti selalu dijembatani nilainilai tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated findings
PERBEDAAN METODOLOGIS
KLASIK
Interventionist
KONSTRUKTIVIS
Reflective/Dialectical
KRITIS
Participative
Pengujian hipotesis dalam struktur hypothetico-deductive method melalui lab eksperimen atau survey eksplanatif dengan analisis kuantitatif
Kriteria kualitas penelitian Objectivity, reliability and validity (external and internal)
Menekankan empati dan interaksi dialektis antara penelitiresponden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode-metode kualitatif seperti participant observation
Kriteria kualitas penelitian Authenticity dan reflectivity: sejauh mana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas yang dihayati oleh para pelaku sosial
Mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multi-level analysis yang bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivis/partisipan dalam proses transformasi sosial
Kriteria kualitas penelitian Historical situatedness: sejauh mana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi dan politik Wholeness: sejauh mana studi yang dilakukan bersifat holistic, terhindar dari analisis partial
9
PERBEDAAN AKSIOLOGIS
KLASIK
Observer
Nilai etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian Peneliti berperan sebagai disinterested scientist
KONSTRUKTIVIS
Facilitator
Nilai etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian Peneliti sebagai passionate participant, fasilitator yang menjembatani keragaman subyektifitas pelaku sosial
KRITIS
Activist
Nilai etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian Peneliti menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advokat dan aktifis
Tujuan penelitian: rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yang diteliti
10
PERBANDINGAN KRITERIA PENILAIAN KUALITAS PENELITIAN YANG DIPERGUNAKAN PARADIGMA KLASIK, KRITIS, DAN KONSTRUKTIVIS
PARADIGMA KLASIK INTENAL VALIDITY EXTERNAL VALIDITY RELIABILITY Isomorphism of findings Generalizability Stability/consistency of measurement Distanced neutral observer (for post-positivism: probabilistic and inter subjectivity
OBJECTIVITY
11
PARADIGMA KRITIS
i.e that it takes account of the social, political, cultural, ethnic, and gender antecedents of the studied situtation The extent to which the inquiry takes account the wider social total within which the subject of the inquiry located
PARADIGMA TRUSTWORTHINESS credibility (paralelling internal KONSTRUKTIVIS validity) transferability (paralelling external validity) confirmability (objectivity) AUTHENTICITY ontological authenticity (enlarges personal construction) educative authenticity (leads to improved understanding of others) catalytic authenticity (stimulates to action) tactical authenticity (empower action)
12