Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil

.



4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini setiap kelompok di tugaskan membuat rak dengan
menggunakan bahan plat dan besi siku adapun langkah-langkah pembuatan nya
sebagai berikut:

OMembuat Pola
$ebelum membuat pola pada plat,plat di beri tanda sebelum plat tersebut
dipotong atau dibentuk.Dalam penandaan plat di bedakan menjadi 2 yaitu
penandaan plat dan pelengkungan plat
Penandaan plat menggunakan penggores . cara kerja penggores adalah
menarik garis-garis pada permukaan plat. Bagian badan penggores diberi
gerigi agar tidak licin pada waktu memegang. Kedua ujung penggores
dikeraskan dan dibuat lancip dengan sudut antara 15 sampai 30 derajat. $alah
satu ujung penggores dibuat bengkok agar dapat digunakan juga untuk
menyetel benda kerja pada mesin bubut

OMemotong Plat
Pada saat memotong plat harus teliti, dimana dua praktikan(operator)
berperan penting dalam melakukan hal ini, dimana satu orang melihat posisi plat
yang akan dipotong apakah telah tepat pada pisau pemotong, dan seorang lagi
menarik alat pemotong.
$elain menggunakan alat pemotong yang ada dibengkel, kita juga bisa
menggunakan gergaji untuk memotong plat yang cukup tipis.
OMelipat plat
plat yang dihasilkan pada praktikum sebelumnya dibentuk menjadi suatu
kubus dengan sisi bagian yang terbuka. $isi-sisi tersebut harus membentuk sudut
90 derajat. Oleh karena itu untuk membentuk sudut 90 derajat tersebut digunakan
alat lipat plat.
Plat dimasukkan ke dalam alat pelipat, kemudian ditekuk hingga kira-kira
membentuk sudut kurang dari 45 derajat. $etelah keempat bagian tersebut
ditekuk membentuk sudut kurang dari 45 derajat, kita kembali ke bagian yang
pertama untuk selanjutanya diteruskan membentuk 90 derajat.tetapi ada bagian
yang tidak akan 90 derajat.sehingga bagian plat tersebut harus ditekukan secara
manual menggunakan alat bantu seperti palu ataupun dengan kedua tangan dan
alas berupa bidang siku-siku untuk mempermudah penekukan.
OMengikir bagian yang tajam
Pada saat memotong plat ada bagian sisi plat yang masih tajam maka sisi
tersebut kita kita kikir agar semua sisi plat yang sudah di bentuk tidak
tajam,mengikir juga berIungsi mengurangi bagian plat yang agak panjang tanpa
menggunakan pemotong plat
OMengebor plat
Plat yang sudah terbentuk kubus,tetapi bagian sisi-sisi nya belum rapat,setelah
itu kita melakukan pengeboran pada ujung-ujung sisi plat,pada saat pengeboran
praktikan harus memakai alat keselamatan yang telah di tentukan,karena saat
pengeboran riskan terjadi kecelakaan,pengeboran bermaksud agar lubang-lubang
yang telah di buat untuk di rivet,agar sisi-sisi ujung plat agar menempel secara
kuat

OMerivet
$etelah plat dilipat dan di bentuk sesuai dengan benda yang kita inginkan
,untuk merapatkan atau mengunci plat ,kita menggunakan sistem merivet. Alat
untuk merivet adalah tang rivet dan paku rivet, cara menggunakannya yaitu
masukan paku rivet kedalam lubang pada plat, kemudian masukan paku rivet yang
sudah terpasang pada plat kemudian tekan handle pada tang.

OMemotong bahan silender
Pada saat memotong silender,silinder pejal yang diberi asdos adalah silender
dengan ukuran diameter 20 mm dan panjang 250 mm. $edangkan panjang baut
yang akan dibuat adalah 100 mm dan 190mm dan mur dengan panjang 12,5 mm,
sehingga diperlukan memotong bahan dengan menggunakan alat potong dapat
berupa gergaji mesin ataupun gergaji tangan. Ada kekurangan memotong dengan
gergaji tangan,kekurangan nya adalah bagian sisi yang di potong dengan gergaji
tangan tidak rata,sehingga harus menggunakan kikir lagi,jadi praktikan
memerlukan waktu yang lebih lama


OMembuat Baut
Pada proses pembuatan baut praktikan di tugaskan membuat 2 macam baut
yaitu berkepala seginam dan baut yang berukuran kecil.
Pada pembuatan baut berkepala segi enam pertama-tama bahan dibagi untuk
menurut penggunaanya setelah dipotong. Bagian untuk mur dibuat lebih panjang .
Kemudian bagian untuk mur dipola bagian yang akan dibuat ulir dan bagian
kepala Baut
Dalam proses pembuatan ulir, silinder terlebih dahulu diharuskan untuk
dibubut untuk menghilangkan sebagian tebal silender dari 20 mm menjadi 9 mm.
proses pembubutan harus dilakukan secara bertahap agar hasil lebih rapi dengan
mengurangi tebal silinder 0.05 mm dan dilakukan maju mundur agar seluruh
bagian yang dibubut rata dan lebih rapi mata bubut pun harus sering diberi air
agar tidak cepat tumpul.
Baut yang diharapkan memiliki bentuk kepala segienam untuk itu diperlukan
proses pemotongan ataupun pengikisan kepala baut. Diawal kita melakukan
pemotongan kepala baut yang awalnya berbentuk lingkaran tetapi karena kurang
handal banyak bagian yang terpotong dan jauh dari bentuk segienam. Kemudian
akhirnya dihaluskan menggunakan kikir dan terlihat bahwa hasil kikir lebih baik
daripada memotong dengan gergaji tangan.
Baut dalam praktikum kali ini memiliki panjang ulir 50 mm. Bagian yang
telah dibubut disenai menggunakan rumah senai. Penyenaian harus dilakukan
secara perlahan dan antara rumah senai dan silinder harus tegak lurus agar
hasilnya rapi. Dalam penyenaian harus diberi pelumas agar lebih mudah terbentuk
gang-gang ulir. $ney haruslah benar-benar menjepit silinder agar terbentuk ulir
apabila dipaksakan maka pisau snay akan patah dan ulir tidak terbentuk
Pada pembuatan baut berukuran kecil, pertama-tama besi silinder yang
berukuran 190mm kita buat ulir dengan menggunakan seney sepanjang 165mm,
setelah kita ulir kita potong bagian besi itu menjadi 7 bangian dengan panjang
20mm.

OMembuat Mur
Pada praktikum kali ini kita melakukan pembuata mur, mur terbuat dari
silinder yang kita lubangi dengan mengguanakan bor , dalam pemakaian bor
praktikan haruslah sangat berhati- hati dikarenakan kita harus tepat melubangi
silinder itu pada bagian tengahnya.
Pada percobaan yang pertama kami mengalami banyak kesalahan yang
mengakibatkan kegagalan pada saat praktikum, yaitu pada saat mengebor , posisi
mata bor tidak berada pas ditengah besi silinder itu sendiri ,jadi lubang pada besi
silinder itu tidak pas , setelah itu pada saat proses penguliran kita melubangi besi
silinder itu dengan menggunakan tap. Kesalahan yang terjadi pada proses itu
adalah patahnya tap pada saat proses penguliran yang diakibatkan oleh terlalu
kuatnya kita memutar tap, hal ini sangatlah Iatal dikarenakan mata tap itu sendiri
patah dan menyangkut didalam lubang pada besi silinder,akibatnya kami harus
mengulang proses ini dari awal lagi.$ebaiknya pada saat penggunaan tap, kita
harusnya tidak memutar tap secara paksa harusnya kita memutar tap secara
perlahan, dan apabila mata tap sudah susah untuk diputar kita harus mengoleskan
oli agar mata tap itu licin dan dapat diputar kembali. Hal ini sebaiknya harus
sangat diperhatikan agar tidak lagi terjadi kesalahan seperti pada percobaan yang
pertama.
$etelah proses mengulir dengan menggunakan tap, kita akan membuat
silinder tersebut berbentuk segienam, hal ini sangat memerlukan ketelitian yang
tinggi . Proses pembuatan pola segienam pada besi silinder itu sebenarnya
sangatlah mudah, pertama-tama kita buat pola segienam dengan menggunakan
kertas ,setelah itu tempelkan pada besi silinder itu sendiri ,kemudian kikirlah
sesuai pola hingga membentuk segienam pada silinder itu

OMerakit Besi siku
Besi siku yang telah di potong,selanjutnya kita rakit menjadi dudukan atau
tempat rak, pertama-tama besi siku kita beri nomer agar kita tau mana
pasangan atau susunan besi siku yang akan dipasan atau di bentuk, biasanya
besi siku tersebut diberi nomor dan dipasangkan sesuai dengan ukuran besi
siku tersebut. Langkah awal lubangi bagian atas dan bawah besi siku dengan
menggunakan bor . setelah semua besi siku dilubangi praktikan bisa mulai
merakitnya. Pada proses perakitan besi siku kita menyambungkan besi siku
tersebut menggunakan mur dan baut yang telah kita buat. Biasanya untuk besi
siku yang panjang kita menggunakan mur dan baut yang berukuran besar








OMerakit Rak dan Besi siku
Terakhir kita melakukan merakit benda kerja menjadi alat atau benda
yang diinginkan , pada praktikum kali ini praktikan ditugaskan untuk membuat
sebuah rak dan tempat dudukannya.pada proses kalo ini bias di bilang paling
sulit, dikarenakan apabila rak dan dudukannya tidak sesuai maka hasil yang
kita buat termasuk salah atau gagal.
Kesalahan pada kelompok saya adalah,tidak masuknya box pada rak yang
telah di buat sehingga ada tambahan pekerjaan,kita mengikir bagian sisi box
nya $ehingga box bisa masuk kedalam rak yang telah di buat























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kerja bangku adalah proses pengerjaan memotong dan membentuk plat
logam dan besi siku setelah itu kita merakit benda tersebut sehingga
menghasilkan benda berbentuk rak dan tempat atau dudukan rak.
2. Langkah langkah kerja bangku pada pengerjaan rak ini adalah :
O embuat pola O erivet dan merangkai plat
O emotong plat dan besi siku O ensenai
O elipat plat O engetap
O engikir plat O erakit benda kerja
O engebor plat dan besi siku O erakit benda kerja
O emotong silinder dengan
menggunakan mesin bubut
3. Pada praktikum kali ini diperlukan ketelitian , dikarenakan apabila proses
dari awal kita sudah salah maka kita akan mendapatkan hasil yang salah
pula
5.2 Saran
1)Penguasaan materi juga sangatlah penting agar praktikum kali ini berjalan
sesuai dengan tujuan
2)Pemakaian alat keselamatan pada proses praktikum sangatlah penting
dikarenakan praktiukum kali ini banyak berhubungan dengan benda yang
berbahaya
3)Tempat berlangsungnya praktikum baiknya lebih luas lagi dikarenakan
terdapat banyak orang yang mengikuti praktikum kali ini dan pengerjaan
proses praktikumpin lebih eIektiI
4)Para asdos sebaiknya mengawasi proses berjalannya praktikum
dikarenakan agar tidak terjadi kesalahan dan hal yang tidak diinginkan
pada saat berlansungnya praktikum

Anda mungkin juga menyukai