Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM http://2idiots.freetzi.com/UASII/agama/satu.

htm Senin, 14 April 2010 Tema : Manusia Rangkuman : Berbicara manusia adalah makhluk misteri, karena dari sekian banyak manusia belum tentu seluruhnya dapat mendefinisikan dirinya sendiri sebagai manusia. Maka dalam suatu hadist dikatakan Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu Dari hadist diatas maka sesungguhnya terdapat makna filosofis, dapat diartikan ketidak tahuan manusia terhadap dirinya sebagai manusia dapat menyebabkan manusia itu sendiri tidak dapat memetik hikmah dari ibadahnya kepada tuhannya. Manusia dalam kontek agama menjadi tumpuan, oleh karena itu semua agama dimana saja pasti memuliakan manusia. Bahkan kewajiban agama /syariat-syariat itu ditujukan kepada manusia bukan pada mahkluk lain. bahkan tidak ditemukan seruan / perintah agama ditunjukkan pada selain manusia, kambing misalnya.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna.

Laqad khalaqnal insane fi ahsani taqwim telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik jika dikaji perpektif manusia dari ayat diatas, Kita lihat pada sisi fisik (FI AHSANI TAQWIM) FISIK :

Tidak ada makhluk ciptaan Allah SWT yang sebaik manusia, sejelek-jelek manusia pasti masih lebih baik dari pada hewan. Manusia diberi fasilitas fisik sesuai dengan aktifitas yang dilakukan manusia seperti jari-jemari berjumlah 5 dll.

PROSES PENCIPTAAN :

Manusia pertama kali diciptakan adalah nabi adam As, penciptaannya dikabarkan oleh tuhan karena penciptaan manusia adalah hal yang luar biasa. Inni jailun fil ardi khalifah / qolu atajalu fiha man yufsidu fiha wa yasfikuddima,wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak. Qola inni alamu ma la talamun. Dari beberapa teori penciptaan manusia dikenal juga teori evolusi dari Darwin yang teorinya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena ada mata rantai yang hilang dalam proses evolusi. Dari mana asal kera dan adakah kemungkinan manusia berevolusi kembali itu tidak dijelaskan Proses lahirnya manusia sangat dimulyakan, karena dari proses pernikahan yang sah. Bahan baku ada 2 : o Unsur Tanah

Tidak ada makanan yang dimakan oleh manusia terlepas hubungannya dari unsure tanah karena dihasilkannya ovum dan sperma dari sari pati makanan yang bersumber dari tanah,
o

Unsur Roh Ilahiayah

Sperma dan sel telur Darah Daging Tulang Dibalut oleh otot-otot Manusia sempurna

Kemudian setelah sempurna jasadnya maka ditiupkanlah ruh yang telah bersyaksi pada Allah SWT. Bahwa dialah satu-satunya Tuhan yang disembah. Alastu birabbikum qolu bala syahidna.. Ruh adalah pengetahuan tuhan pada ilmunya atau bagaimana menjelaskannya hanya tuhan yang tahu. Pada suatu ayat ketika ditanya tentang ruh. Hanya saja Keberadaan ruh diyakini melekat pada jasad manusia karena ketika dicabut ruh dari jasadnya maka tidak ada lagi fungsi jasad yang ditinggalkan melainkan hanya menjadi bangkai.

Ketika ruh dicabut dari manusia, berbeda-beda dalam kejadiannya ada yang merasa kesakitan dan tenang tergantung amal perbuatan.

Kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya Akal : pengontrol Nafsu : pendorong Hati penengah akal dan napsu Panca indara sebagai alat agar akal dan nafsu dapat bekerja Ketika mengikuti hati nurani kita maka tidak perlu manggunakan tuntunan alquran karena hati nurani manusia sudah sejalan dengan alquran. Akan tetapi jika hati dikalahkan akal dan nafsu dapat mengalahkan hati maka sering kali manusia melanggara aturan 4. Tugas Manusia diciptakan untuk menyembah - sebagai hamba - Jasad membutuhkan supply makanan

Ruh

Begitu juga ruh membutuhkan supply makanan yang berupa beribadah kepada allah, apabila tidak dipenuhi maka ruh akan sakit, jika ruh sudah sakit maka pola piker kita tidak dapat tenang dan sering kacau.

Jasad Sebagai Khalifah

Diberikan kebebasan untuk mengelola kehidupan ini, sebagai khallifah dan dalam pengelolaannya sesuai dengan aturan dan tuntunan yang telah diturunkan oleh penciptannya. Jika tidak maka akan dimintai pertanggungjawabannya Kemudian dalam lanjutan ayat summa radaddnahu asfala safilin Maka ketika manusia direndahkan serendahnya karena dia tidak bisa mengelola kehidupannya sesuai dengan aturan allah maka orang yang cenderung selalu bermaksiat statusnya tidak lebih baik dari hewan, tidak ahsani taqwim lagi.

Yang seharusnya masih mendapat status ahsani taqwim maka illallazina amanu wa amilussolihati.. Maka manusialah yang memilih jalannya dia pilih untuk tetap menjalankan perintah allah sebagai ahsani taqwim sehingga statusnya pun lebih baik dari malaikat. Ataukah dia pilih jalan bermaksiat sehingga statusnyapun tidak lebih baik dari syaitan dan makhluq lain.

Anda mungkin juga menyukai