Gay Ad An Me Dan Magnet
Gay Ad An Me Dan Magnet
Sumbu rotasi
Sumbu magnetik
Medan magnet Sebagaimana halnya dengan konsep medan listrik, konsep medan magnet juga diperlukan untuk menjelaskan gaya antara dua benda yang tidak saling bersentuhan. Gaya Lorentz Medan magnet mempengaruhi benda bermuatan yang sedang bergerak. F Gaya akibat medan magnet yang dialami oleh partikel bermuatan yang bergerak adalah v
F = qv B
CK-FI112-06.1
Jika selain medan magnet ada juga medan listrik, maka gaya yang dialami partikel bermuatan adalah
F = Fcoul + Fmag = qE + qv B = q (E + v B )
Gaya Lorentz
Beberapa penerapan gaya Lorentz Prinsip gaya lorentz dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu partikel (+, atau tak bermuatan).
Jika bermuatan +
Jika bermuatan B
Gaya magnet arahnya selalu tegak lurus permukaan yang dibentuk oleh v dan B. Artinya F selalu tegak lurus dengan v, dan untuk v yang besarnya konstan dan arahnya tegak lurus dengan arah B, maka gerak muatan adalah gerak melingkar beraturan pada suatu bidang datar tertentu.
2R
Gaya yang membuat benda bergerak melingkar (gaya sentripetal) adalah gaya magnet, yang besarnya
F = qvB
CK-FI112-06.2
mv mv 2 R = Sehingga qvB = Bq R
Artinya untuk partikel dengan v yang sama, jari-jari lintasannya ditentukan oleh perbandingan massa dan muatan prinsip penggunaan spektrometer massa
medan magnet konstan yang arahnya ke luar bidang gambar R partikel dengan m/q tertentu
sumber ion
Jika arah v tidak tegak lurus dengan arah B, misalnya v = voxi+voyj+vozk sedangkan B = Bo k, maka
F = qv B = q (vox i + voy j + voz k ) (Bo k ) = qBo (voy i vox j) percepatan yang dialami muatan
a=
CK-FI112-06.3
qBovoyt 2 qBovoxt 2 = + voxt i + + voyt j + vozt + ro 2m 2m Lintasan muatan tersebut adalah berbentuk heliks
Keberadaan medan listrik dan medan magnet secara simultan dapat digunakan sebagai pemilih kecepatan (velocity selector). E = Eok
z
v = vo j
y
B = Boi
CK-FI112-06.4
Fcoul = qE = (qE o )k
Gaya magnet yang dialami benda
vo =
Eo Bo
Gaya magnet pada muatan bergerak (arus) Arus listrik adalah muatan yang bergerak, karenanya bila suatu penghantar yang dialiri arus berada dalam daerah bermedan magnet, maka penghantar tersebut akan mengalami gaya magnet.
dl
Kawat berarus
Tinjau elemen yang panjangnya dl yang arahnya searah dengan arah arus. Jika pada penghantar ada muatan dq yang kecepatannya v, maka
dl v= dt
CK-FI112-06.5
sedangkan
I =
dq dq = Idt dt
F = dF = I dl B
Jika I konstan
dl B = (dx )i Bo (i + j) = (Bodx )k
CK-FI112-06.6
F=I
x =0
y
B
F 0
Bila suatu kumparan yang dialiri arus listrik berada dalam ruang bermedan magnet, maka kumparan tersebut dapat mengalami momen gaya
z
F2
a
y x
F1
F = Ia ( i) B ( j) = IaB ( k ) 1 F = Ia (i ) B ( j) = IaB (k ) 2
Momen gaya tersebut dapat dinyatakan dengan menggunakan besaran baru yaitu momen magnet = Iab (n) = IA(n)
n adalah vektor normal permukaan kumparan
sehingga
= B
n
I
Hukum Biot-Savart Eksperimen yang dilakukan oleh H.C. Oersted menunjukkan bahwa adanya arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnet. Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh muatan yang bergerak (arus listrik) ada dua cara yang dapat digunakan yaitu dengan hukum Biot-Savart dan dengan hukum Ampere. Hukum Biot-Savart mempunyai kemiripan dengan hukum Coulomb (untuk menentukan medan listrik) sedangkan hukum Ampere mempunyai kemiripan dengan hukum Gauss (untuk menentukan medan listrik).
CK-FI112-06.8
dl
I
r P
I dl r dB = k r2
k =
o 4
Arah medan magnet yang ditimbulkan oleh elemen dl ditentukan dari hasil operasi perkalian vektor dl r .
Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh seluruh bagian kawat, maka
B=
dB = k
seluruh penghantar
seluruh penghantar
I dl r r2
CK-FI112-06.9
Hukum Ampere Penentuan medan magnet yang disebabkan oleh adanya arus listrik dapat juga dilakukan dengan menggunakan hukum Ampere. Penggunaan hukum Ampere terutama akan memudahkan jika terdapat kesimetrian sumber medan magnet. Perumusan hukum Ampere
I
B dl = o I dalam
dl
Beberapa contoh Tentukan medan magnet yang dihasilkan oleh kawat yang panjangnya L yang dialiri arus I
dB
P r
L/2
L/2
Tinjau elemen dl =dx (i) yang berada pada posisi x. Medan magnet pada titik P akibat elemen tersebut adalah
dB = o 4
dl r o dx (i) r I I = 2 2 r 4 r
CK-FI112-06.10
dengan dan
r = r ( sin i + cos j)
r = ( sin i + cos j)
r=
a
cos
x = a tan dx =
Sehingga
a
cos2
cos d (k )
Jadi
dB =
oI cos d (k ) 4 a
dB =
seluruh kawat
(*)
x = x ujung kiri =
L 2 a +
2
L2
4
x = x ujung kanan =
L
2 a +
2
L2
4
CK-FI112-06.11
Jadi
oI L B= 4a 2 L2 a + 4
(**)
oI 2a
Untuk kawat yang sangat panjang terdapat kesimetrian yang tinggi sehingga dapat juga digunakan hukum Ampere
I
r
Loop Ampere yang berupa lintasan tertutup
dl
Hukum Ampere
B dl = Bdl = B dl = B (2r ) = oI B =
Karena B selalu searah dengan dl Karena B konstan di sepanjang lintasan Arus yang dilingkupi oleh loop Ampere yang dibuat
oI 2r
CK-FI112-06.12