Anda di halaman 1dari 13

TOPIK: ALASAN-ALASAN KESUKSESAN WARUNG ABA YANG SELALU DI OLEH SISWA SMA ASSAADAH DESA SAMPURNAN BUNGAH GRESIK

LATAR BELAKANG Dalam situasi perkembangan ekonomi sekarang yang semakin meningkat tajam dan harga barang semakin lama semakin naik menjadikan beberapa perubahan perilaku pada kehidupan sosial masyarakat khususnya para remaja. Pada kondisi tertentu terkadang perlunya perubahan sifat dan sikap masyarakat itu penting untuk membuat suatu kondisi ekonomi mejadi lebih baik, misalnya perilaku yang spesial terhadap konsumen, membiarkannya nyaman saat berada di warung atau tempat usaha kita. Penelitian ini sangatlah penting untuk mengetahui alasan-alasan mengapa tempat usaha atau warung kita tidak laku atau rame dengan konsumen yang banyak. Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini maka kita dapat mengetahui bagaimana cara supaya usaha kita menjadi maju, perilaku bagaimana yang harus digunakan untuk memajukan usaha, tempat seperti apa yang disukai oleh para konsumen khususnya remaja di daerah itu, apa yang harus dilakukan oleh produsen ketika konsumen bertindak tertentu, bagaimana cara memperoleh pelanggan, pada situasi seperti apa yang bisa dimanfaaatkan produsen untuk bisa menjual habis barang dagangannya. Dengan kondisi negara yang semakin tidak banyak memihak pada rakyat, khususnya rakyat kecil. seseorang haruslah tidak banyak mengandalkan mencari lapangan kerja swasta, khususnya negeri. Karena hal itu bisa menjadikan olah pikir hanya sampai pada situ saja dan sebatas mencari kerja dan menambah pengalaman. Tetapi jika seseorang banyak yang menghasilkan lowongan kerja sendiri atau mendirikan tempat usaha sendiri pengalaman mereka lebih dibanding dengan dengan pencari lowongan dan dapat sedikit meringankan masyarakat untuk mengurangi pengangguran. Prediksi perilaku tentunya sangat penting demi meraih keuntungan sebesar-besarnya dan pelanggan sebanyak-banyaknya. manusia mempunyai sifat yang tidak pernah puas akan sesuatu yang dimilikinya, misalnya jika sudah makan bakso maka dia pingin makan soto ayam, jika sudah mempunyai motor maka selanjutnya akan ingin mempunyai mobil, jika sudah tercapai dia akan ingin memiliki pesawat. Maka jika suatu usaha jika menginginkan maju dan sukses harus menuruti apa yang konsumen inginkan. Para pedagang cina mempunyai prinsip yang juga dipakai oleh warung ABA yaitu yang pertama: lebih baik menjual barang yang lengkap dan berjumlah sedikit atau cukup sehingga tidak mengembalikan para pembeli dengan tangan hampa daripada menjual barang banyak tetapi

banyak pembeli yang kembali dengan tangan hampa, kedua: lebih baik mengambil untung sedikit dari suatu barang dan cepat habis terjual daripada mengambil untuk yang banyak tetapi barangnya lama habis terjualnya. Dalam tempat usaha ini menyediakan tempat yang sederhana tetapi menyenangkan. Salah satu ciri khas yang paling di sukai di tempat itu adalah keramahannya dalam melayani para siswa, tempat ini membiarkan para siswa tersebut melakukan apapun yang mereka inginkan seperti mengerjakan tugas, contekan, merokok, sembunyi dari kejaran guru, membolos waktu jam pelajaran, boleh mengutang asalkan dikembalikan, makanan yang disediakan terjangkau, dan sangat berfariasi dan lain-lain. Salah satu ciri ciri tempat nongkrong yang asyik yaitu memiliki akses hiburan yang diinginkan, tempatnya mudah dijangkau, tidak kumuh atau kotor, terhindar dari berbagai polusi yang bisa menganggu kenyamanan. Setiap hari masuk sekolah selalu menjadi tempat kunjungan favorid bagi siswa-siswa. Mulai dari jam sebelum mereka masuk sekolah pada jam 06.30 mereka sudah nongkrong di situ, selanjutnya pada jam istirahat sekolah yang walaupun sering di hadang oleh satpam yang tidak membolehkan siswa keluar gerbang tapi mereka tetap ngotot keluar lewat lompat pagar atau lewat gerbang kanan sekolah, setelah pulang juga warung itu tetap di banjiri oleh anak kelas yang masuk siang. Warung ini tidak dijadikan nongkrong anak SMA tetapi juga anak SMK sebelah. Hal ini oleh para guru tidak di larang selama di luar jam sekolah, namun jika kebetulan ada yang guru yang sedang lewat dan melihat siswa yang merokok mereka akan ditangkap langsung dan dibawa ke ruang BK. Kebanyakan tempat ini di huni oleh para siswa laki-laki. Tempat ini juga sering dijadikan tempat ketemu oleh para siswa jika ada janjian ketika mau pergi ke suatu tempat. Pentingnya mengetahui penyebab dalam apa yang dilakukan oleh konsumen, sehingga perilaku tertentu sangat penting untuk dapat memprediksikan tingkat penjualan, barang yang diminati oleh konsumen. Pengaruh-pengaruh dari berbagai faktor mulai dari lingkungan, konformitasnya yang tinggi pada remaja. Setiap usaha memiliki laba dan rugi yang harus di fikirkan setiap hari, memprediksi angka kemungkinan penjualan berapa yang harus di jual, barang apa yang dijual, kapan menjualnya semua melihat konsumen yang terdapat di lingkungan tersebut. Bagaimana produsen mendapatkan untung yang besar jika tidak memprediksi, sehingga tertipu pada situasi yang kurang bagus sehingga tidak memperoleh untung malah mendapatkan rugi.

Verplanken dan Herabadi menyatakan bahwa variabel-variabel yang berada dalam lingkungan belanja atau tempat membelian seperti kemasan produk, cara produk ditampilkan, aroma makanan, warna-warna yang menarik serta musik yang menyenangkan dapat menimbulakan motif pembelian atau mengarah pada keadaan mood yang positif. Beatty dan farrel menyatakan bahwa konsumen yang melakukan window shopping dapat menimbulkan mood poditif dan dorongan untuk membeli. keduanya dapat menimbulkan mood positif dan dorongan untuk membeli. Keduanya dapat menimbulkan mood positif dan dorongan untuk membeli. Keduannya mempengaruhi evaluasi menyeluruh pada produk sehingga seringkali membuat konsumen membeli produk yang sebelumnya tidak direncanakan. Dari hasil penelitian London dan bitta (1993, h. 567) membuktikan bahwa dipusat perbelanjaan sedikitnya satu prodduk dibeli tanpa perencanaan yang disebut dengan pembelian implusif. Rook (dikutip Engel et al, 1994, h. 203) menyatakan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian tanpa perencanaan yang diwarnai oleh dorongan kuat untuk membeli yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan, yang dipicu secara spontan saat berhadapan dengan produk, serta adanya perasaan menyenangkan dan penuh gairah. Pada pembelian impulsif, konsumen memiliki perasaan yang kuat dan positif terhadap suatu produk, hingga akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli, tanpa konsumen memikirkan terlebih dahulu, dan memperhitungkan konsekuensi yang diperolehnya. Secara umum, ada empat tipe pembelian impulsif (loudon dan bita, 1993, h. 567), antara lain: (a) pembelian impulsif murni atau pure impulse yaitu dorongan untuk membeli produk diluar kebiasaaan pembeliannya, (b) pembelian impulsif yang timbul karena sugesti atau suggestion impulse yaitu dorongan yang didasarkan stimulus pada toko dan ditunjang dengan pemberian saran, baik dari sales promotion,pramuniaga maupun teman, (c)pembelian impulsif karena pengalaman masa lampau ata reminder impulse yaitu dorongan yang muncul saat melihat barang pada toko , atau warung, display atau teringat iklan dan informasi lainnya tenang suatu produk, (d) pembelian impulsif yang direncanakan atau planned impulse yaitu pembelian impulsif yang terjadi apabila kondisi penjualan tertentu diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif terbagi menjadi pembelian impulsif terbagi menjadi faktor personal dan faktor lingkungan. Faktor personal terdiri dari perilaku pembelajaran, motivasi, kepribadian, kepercayaan, usia, sumber daya konsumen, dan gaya hidup. Faktor lingkungan terdiri dari situasi, kelompok dan budaya (engel et al, 1995, hal. 140-141). Perilaku siswa SMA dalam berperilaku menjadi konsumen dipengaruhi oleh faktor personal yaitu mereka membeli jajan dan makan tergantung oleh kesukaannya masingmasing mereka ada suka makan sambil merokok di depan dengan ngobrol-ngobrol, ada yang

makan di dalam sambil menontong TV sambil ngobrol-ngobrol, sikap yang berbeda-beda tersebut tergantung faktor personal masing-masing. Perilaku yang terpengaruh faktor lingkungan mereka cenderung untuk menyesuaikan temannya makan pakai apa, disebelah mana sambil ngapain, terpengaruh oleh kelompok-kelompok mereka masing-masing. Setiap kelompok di SMA ini mempunyai gaya, perilaku, kesukaan yang bervariasi, tempat sebelah mana mereka nongkrong juga berbeda. Dalam Hal ini oleh pemilik warung sudah hafal dan dibiarkan karena itu merupakan kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan, dan itu bisa membuat mereka merasa nyaman dan menjadi senang berlangganan dan nongkrong disitu. Perilaku siswa ini dalam membeli makanan di tempat ini rata-rata secara impulsif. Kebanyakan mereka membeli makanan lebih banyak makan yang tidak direncanakan sebelumnya, sebab makanan disitu lebih bervariasi dibandingkan dengan tempat lainnnya. Perilaku remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan, seperti perilaku nongkrong, beli makan dan jajan di sekolah dan lain-lain sehingga produsen harus cukup tanggap dalam mengantisipasi apa yang sebeneranya dibutuhkan oleh remaja tersebut RUMUSAN MASALAH Faktor-faktor apakah yang melatar belakangi warung ABA yang selalu dipenuhi oleh siswa SMA Assaadah desa sampurnan bungah gresik. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui alasan-alasan mengapa warung ABA selalu dipenuhi oleh siswa SMA Assaadah desa sampurnan bungah gresik. MANFAAT PENELITIAN Dengan mengetahui hasil penelitian ini kita dapat mengetahui bagaimana cara supaya usaha kita menjadi maju, perilaku bagaimana yang harus digunakan untuk memajukan usaha, tempat seperti apa yang disukai oleh para konsumen khususnya remaja di daerah itu, apa yang harus dilakukan oleh produsen ketika konsumen bertindak tertentu, bagaimana cara memperoleh pelanggan, pada situasi seperti apa yang bisa dimanfaaatkan produsen untuk bisa menjual habis barang dagangannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen badan usaha 1) Pengertian manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno manajement. Yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Secara lebih luas manajemen dapat diartikan bagaimana kita mengatur, merencanakan, melaksanakan suatu hal yang ingin di capai hingga dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Secara umum istilah manajemen di bagi menjadi tiga pengertian yaitu sebagai barikut: a) Manajemen sebagai suatu proses Dalam Encyclopedia Cf The Social Science, dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses dan dengan proses itu pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Menurut Halmann, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain, dan mengawasi usaha-usaha individu utnuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang diterapkan terlebih duluan dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Apabila diperhatikan dari definisi di atas, maka akan tampak bahwa mendapatkan tiga hal yang penting terkandung pada pengertian manajemen, yaitu sebagai berikut. 1) Adanya tujuan yang ingin dicapai. 2) Tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain. 3) Kegiatan kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi. b) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen Manajemen adalah kolektivitas orang orang yang melakukan aktivitas manajemen. Dengan kata lain, segenap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajer. Manajer

merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas terselanggaranya aktivitasaktivitas manajemen antara lain perencaan, pengorganisasia, pengarahan, pengoordinasian, dan pengawasan. Aktivitas aktivitas tersebut sering disebut proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen bahkan ada yang menyebutkan unsur-unsur manajemen. c) Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu pengetahuan manajemen merupakan suatu seni atau suatu ilmu. Mengenal hal ini pun sebenarnya belum ada keseragaman pendapat. Segolonga tertentu mengatakan bahwa menajemen itu sebuah seni, golongan lain berpendapat bahwa sama mengadung kebenaran. Chester I Bernanddalam bukunya The Function of executive mengakui bahwa manajemen itu adalah seni dan juga sebagai ilmu. Demikian pula Henry Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cryil O Donnel, dan Geogre R. Terry berranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu, sekaligus sebagai seni. Manajemen sebagai seni berfungi mencapai tujuan yang nyata untuk mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan gejala-gejala, kejadian-kejadian, dan keadaankeadaan yang ada. Unsur keilmuan kumpulan pengetahuan tertentu, seperti dinyatakan oleh peraturan-peraturan atau pernyataan-pernyataan umum, dan dipertahankan oleh berbagai tingkat ujian dan penyelidikan. Unsur seni adalah pemakaian pengetahuan tertentu. Dengan pengalaman-pengalaman dalam pemakaian akan menjadi pembawaan, perkiraan suatu indra keenam dan keahlian yang bersifat intuisi. 2) Sarana atau alat manajemen Badan usaha didirikan dengan tujuan-tujuan tertentu. Untuk dapat mencapai tujuan, maka diperlukan sarana atau alat manajemen, yang dapat dikolompokkan ke dalam 6M yang meliputi hal berikut. I. Man (manusia) sarana penting atau sarana utama bagi setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah man atau manusia. Tanpa adanya manusia, manajer tidak akan mungkin dapat mencapai tujuannya. Harus diingat bahwa manajer ialah orang yang mencapai hasil melalui kegiatan orang-orang lain. Kualitas sumber daya manusia (SDM) besar pengaruhnya dalam proses manajemen.

II.

Money (uang) Untuk melakukan kegiatan aktivitas usaha, diperlukan uang, untuk membayar upah atau gaji, membeli bahan-bahan, dan peralatan. Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa, agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang, lebih besar dari uang yang digunakan agar keuangan suatu usaha dapat dikelola dengan cermat.

III.

Materials (bahan-bahan) Bahan-bahan sangat diperlukan untuk menunjang suatu usaha. Bahan-bahan atau material sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, sebab merupakan faktor pendukung utama dalam produksi atau aktivitas lainnya. Bahan-bahan tersebut meliputi bahan baku, bahan pembantu, dan bahan lain sebagai penunjang.

IV.

Manchines (mesin) Penggunaan mesin sangat berguna untuk mesin-mesin sangat penting dalam proses pelaksaan kegiatan perusahaan. Manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin sebagaimana yang terjadi pada masa lalu (seebelum revolusi industri ) melaikan mesin sebagai pembantu bagi manusia.

V.

Methods (cara) Untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, maka manusia dihadapkan pada berbagai alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

VI.

Markets (pasar) bagi badan yang bergerak dibidang industri atau perdagangan, pasar merupakan sarana penting dalam manajemen. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi (output), jelas tujuan perusahaan industri tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokok bagi suatu perusahaan industri adalah harus dapat mempertahankan pasar yang sudah ada, dan apabila mungkin berusaha untuk mencapai pasar baru bagi hasil produksinya.

3) Fungi-fungsi manajemen Dalam usaha mencapai tujuan, suatu pengusaha melakukan kegiatankegiatan sebagai suatu proses perusahaan. Proses operasional perusahaan bermacam-macam, mulai dari memasarkan barang-barang dan jasa-jasa,

berproduksi menjalakan pembelanjaan, personalia, serta administrasi akuntansi.

mengadakan

kegiatan-kegiatan

Tujuan perusahaan bermacam-macam, tergantung dari jenis perusahaan yang didirikan. Beberapa tujuan perusahaan atau tempat usaha yaitu pencapaian laba maksimum, berusaha tetap hidup dan berkembang, bertujuan sosial, dan lain sebagainya, agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisien dan efektif, kegiatan perusahaan perlu diatur dengan baik. Pengaturan proses usaha dalam pengertian keseluruhan, dikenal sebagai usaha atau fungi manajemen. Fungsi manajemen secara garis besar terdiri atas: 1. Perencanaan (planning) Perencanaan adalah penetuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatankegiatan. Pada hakikatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan atau tindakantindakan ekonomis dan efektif pada meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. b. Merumuskan kebijakan dan prosedur. c. Melakukan peninjauan secara periodik untuk mengetahui perubahanperubahan yang terjadi, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, dan mencari alternatif lain untuk mencapai tujuan perusahaan atau suatu usaha. Perencanaan mempunyai empat tujuan penting, yaitu sebagai berikut.  Mengurangi resiko dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.  Memusatkan perhatian pada sasaran.  Mendapatkan atau menjamin proses pencapaian tujuan agar dapat terlaksana secara ekonomis.  Memudahkan pengawasan. 2. Pengorganisasian (organisasi) Pengorganisasi adalah pembagian tugas yang akan dikerjakan, dan pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

Fungsi organizing meliputi kegiatan berikut. y Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. y y Penggolongan kegiatan-kegiatan perusahaan. Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok-kelompok yang telah di tentukan, sesuai dengan keahlian masing-masing. 3. Pengarahan (direting) Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran-saran, motivasi, dan perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan, dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar tugas itu dapat dilakukan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, seorang pimpinan dituntut agar dapat berkomunikasi, memberikan kualitas, serta memberikan stimulasi menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi (bawaan), kepemimpinan, dan pengembangan komunikasi. 4. Pengoorganisasian (coordinating) Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan unitunit yang terpisan (departement/bidang fungsional) dalam suatu perusahaan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian, diupayakan adanya keselarasan kegiatan-kegiatan pada satuan organisasi atau keselarasan diantara anggotanya. 5. Pengendalian atau pengawasan Fungsi terakhir dari manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan adalah fungsi pengemdalian atau pengawasan. Pengendalian merupakan kegiatan untuk menetukan dan mengoreksi adanya penyimpanganpenyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan kerja yang telah ditetapkan. Setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengawasan, sebab apabila lakukan pengawasan, sebab apabila terjadi penyimpangan, akan lebih cepat dilakukan koreksi/perbaikan.

Fungis pengendalian pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai barikut. i. ii. iii. iv. Membuat standar perencanaan Menyusun jadwal kerja Mengawasi pelaksanaan kerja. Malakukan tindakan perbaikan.

B. Manajemen pemasaran Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang dalam

mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan keinginan konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan. Tujuannya adalah untuk memastikan tercapainya penjualan dengan jumlah tertentu. Dengan demikian, target keuntungan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Konsep manajemen pemasaran ada dua, yaitu konsep pemasaran dan penjualan. 1) Konsep pemasaran (the marketing concept) Konsep pemasaran merupakan manajemen yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan konsumen. Dalam konsep pemasaran, volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuannya, tetapi laba yang diperoleh dari volume penjualan tersebut tetap berprinsip pada kepuasan konsumen. 2) Konsep penjualan (the selling concept) Konsep penjualan berbeda dengan konsep pemasaran dalam hal orientasinya. Dasar pemikiran dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut. i. Tujuan badan usaha atau perusahaan adalah mencapai volume penjualan setinggi mungkin. ii. iii. Menarik konsumen untuk membeli hasil produksi dengan berbagai cara. Memotivasi para konsumen supaya tertarik untuk membeli lagi. usaha atau perusahaan menganut konsep penjualan, lebiih

Badan

memntingkan volume penjualan daripada kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat volume pnjualan daripada kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat

volume penjualan yang cukup tinggi, penjual kadang kala tidak segan-segan untuk menggunakan cara yang kurang jujur dalam mempengaruhi konsumen. Ditinjau dari segi prosesnya,fungsi pemasaran ada beberapa macam, antara lain: a. Pembelian (Buying) Pembeli merupakan salah satu fungsi pemasaran yang tidak dapat diabaikan, sebab ini sangat mempengaruhi efisiensi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pelakasanaan pembelian adalah macam, jenis, jumlah, waktu, tempat, dan pembelian. b. Pemilih (Grading) Pemilih berperan dalam penetapan barang. Pemilihan adalah penetapan suatu barang termasuk ke dalam suatu kelompok yang mempengaruhi ciri-ciri yang dianggap sama. c. Pengangkutan (transportation) Pengankutan merupakan sarana untuk memindahkan secara fisik dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Fungsi ini memegang peranan dalam memenuhi kelancaran arus barang dari produsen ke konsumen. Dengan tersedianya barang pengangkutan seperti kereta api, truk, kapal laut, motor, dan pesawat, mengharuskan memilih salah satu sarana yang paling tepat untuk dapat digunakan secara efisien. Pengangkutan menciptakan faedah waktu (time utility), pengangkutan adalah salah satu faktor utama dalam menetukan luasnya suatu daerah pasar bagi suatu barang. d. Pembungkusan (Packing) Pembungkusan atau penerapan mempunyai pengaruh terhadap kelancaran pengaliran barang pada suatu saluran distribusi. Pengepakan tersebut harus dapat memenuhi syarat menarik, dapat melindungi barang yang dibungkusnya, praktis untuk berbagai kebutuhan, serta tidak begitu besar pengaruhnya sebagai salah satu unsur harga pokok. e. Pengundangan (Stronge)

Pengundangan adalah kegiatan mencari atau dilindungi dari kerusakan dengan menyimpannya pada suatu tempat tertentu untuk dijual atau dikonsumsikan dimasa datang pada saat unsur barang jarang diperoleh. f. Pembelanjaan (Financing) Pembelanjaan adalah kegiatan atau usaha untuk menyediakan dana serta menggunakan dana secara efisien dan efektif agar operasi dapat berjalan dengan baik. g. Periklanan (Advertising) Periklanan berarti yang dibicarakan adalah soal promosi, usaha untuk memberitahukan suatu barang dengan maksud menarik dan menimbulkan perhatian orang terhadap barang tersebut. Cepat tidaknya suatu barang berpindah banyak dipengaruhi oleh fungsi perilkanan. h. Penjualan (selling) Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan. Ada tidaknya fungsi pemasaran lainnya sangat tergantung dari pelaksanaan fungsi penjualan. Apa yang dapat dijual banyak tergantung dari keadaan pasar, yang dapat ditentukan melalui suatu penelitian. C. Pembelian impulsif konsumen Rook (dikutip Engel et al, 1994, h. 203) menyatakan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian tanpa perencanaan yang diwarnai oleh dorongan kuat untuk membeli yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan, yang dipicu secara spontan saat berhadapan dengan produk, serta adanya perasaan menyenangkan dan penuh gairah. Pada pembelian impulsif, konsumen memiliki perasaan yang kuat dan positif terhadap suatu produk, hingga akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli, tanpa konsumen memikirkan terlebih dahulu, dan memperhitungkan konsekuensi yang diperolehnya. A. Tipe-tipe pembelian impulsif 1. Pembelian impulsif murni atau pure impulse yaitu dorongan untuk membeli produk diluar kebiasaaan pembeliannya.

2. pembelian impulsif yang timbul karena sugesti atau suggestion impulse yaitu dorongan yang didasarkan stimulus pada toko dan ditunjang dengan pemberian saran, baik dari sales promotion,pramuniaga maupun teman, 3. pembelian impulsif karena pengalaman masa lampau ata reminder impulse yaitu dorongan yang muncul saat melihat barang pada toko , atau warung, display atau teringat iklan dan informasi lainnya tenang suatu produk 4. pembelian impulsif yang direncanakan atau planned impulse yaitu pembelian impulsif yang terjadi apabila kondisi penjualan tertentu diberikan. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif a. Faktor personal terdiri dari perilaku pembelajaran, motivasi, kepribadian, kepercayaan, usia, sumber daya konsumen, dan gaya hidup. b. Faktor lingkungan terdiri dari situasi, kelompok dan budaya (engel et al, 1995, hal. 140-141). Situasi tempat tinggal individu tersebut mampu menpengaruhi bagaimana dia berperilaku sebagai konsumen dan bagaimana lingkungan kelompoknya mampu memberi variasi nilai-nilai kelompok yang di tularkan ke dalam individu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai