Oyong yang memiliki nama latin, Luffa Cylindrica sering pula dikenal dengan gambas atau ceme. Buahnya bersiku-siku memanjang kulitnya keras layaknya kaktus sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna hijau.Tak berbeda dengan komoditas lainya, oyong tumbuh subur di daerah penggunungan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami manfaat oyong untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu daerah yang tahu akan khasiat Oyong adalah Jawa Barat. Konon, sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengkonsumsi biji buah itu setiap kali pemeriksaan darah menjelang berhaji. Mereka cukup mengkonsumsi 2 biji setiap hari selama 2 minggu untuk mendapatkan kadar gula dalam darah yang tidak terlalu tinggi. Secara otomatis, saat gula darah akan diukur, para calon haji lolos dari jeratan angka kadar gula yang terlalu tinggi. Lantas apa rahasia dibalik khasiat oyong? Kandungan Cucurbitasin jawabannya. Kandungan senyawa cucurbitasin dalam biji oyong berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang membuktikan senyawa yang terkandung pada anggota famili Cucurbitaceae ini sebagai anti diabetes Tak hanya berkhasiat bagi diabetes, oyong dapat menyembuhkan beberapa penyakit lain, misalnya radang usus, asma hingga meningkatkan air susu ibu (ASI). Berikut langkah yang perlu dilakukan :
Bagi penderita radang usus, disarankan ambil oyong yang sudah tua secukupnya. Potonglah oyong hingga kering dan tumbuklah hingga halus. Setiap 20 gram bubuk oyong diseduh air panas setengah gelas dan minumlah 1-2 kali sehari.
Bagi penderita asma, ambil oyong muda beserta tangkainya dan buatlah jus. Minumlah jus oyong ini 2 kali sehari secara teratur.
Sedangkan, untuk radang tenggorokan, bisa mengkonsumsi satu buah oyong muda dalam bentuk jus dan tambahkan ke dalamnya gula batu atau gula pasir. Minumlah 2-3 kali sehari secara teratur.
Oyong juga berkhasiat menambah volume Air Susu Ibu. Caranya, buah oyong dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Seduhlah setiap 6 gram bubuk oyong dengan setengah gelas air panas, minumlah 1-2 kali sehari.
Untuk anak-anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi biji oyong hitam 30 gram sedangkan untuk dewasa 40-50 gram. Oyong ditumbuk halus, seduhlah bubuk biji oyong itu dengan air panas secukupnya, minumlah sehari sekali.
Penderita radang kelenjar telinga juga bisa memanfaatkan oyong sebagai obat alternatif. Caranya, Ambil oyong 500 gram dipotong kecil-kecil dan campurkan dengan daun sambiloto sebanyak 50 buah. rebuslah kedua bahan itu dengan air 2 liter, biarkan hingga air rebusan tersisa 500 cc, dan minumlah 2-3 kali sehari.
Untuk melancarkan peredaran darah, ambil oyong 205 gram dan jamur kuping hitam 20 gram, masaklah sesuai selera dan masakan tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah.
Selain untuk kecantikan, gambas juga dapat menambah volume Air Susu Ibu (ASI). Caranya buah gambas dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Setelah itu setiap 6 gr bubuk gambas ditambah setengah gelas air panas. Minum 1-2 x sehari. Gambas juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit radang usus.Ambil gambas yang sudah tua secukupnya. Kemudian di potong-potong dan ditumbuk hingga halus. Setiap 20 gr bubuk gambas diseduh air panas sebanyak setengah gelas dan minum 1-2 x sehari. Untuk penderita asma ambil gambas muda beserta tangkai. Gambas diblender dan dijadikan jus. Jus gambas ini diminum secara teratur 2x sehari. Untuk radang tenggorokan ambil 1 buah gambas muda dan diolah dalam bentuk jus. Setelah itu ditambahkan gula batu atau gula pasir. minum 2-3x sehari secara teratur. MENGOLAH Gambas biasanya diolah menjadi sayur bening, yang dicampur dengan bayam, bihun atau soun.Namun, menurut dr. Muhammad Zia Ul Haq dari Klinik Sehat, makan gambas segar sebagai lalapan itu lebih baik dibandingkan diolah dalam bentuk sayur. Pasalnya, jika pengolahan sayur terlalu lama dan terlalu matang maka kandungan gizi yang terdapat dalam gambas akan terkikis. Berbeda jika dimakan dalam keadaan segar yang kandungan gizinya masih utuh. Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi gambas secara segar. lternatif lainnya agar gizi gambas tidak hilang dengan mengukus. Meski demikian, harus diperhatikan cara mengukusnya.Sebaiknya gambas tidak dikukus terlalu matang agar gizinya tidak hilang. Karena bahan alami, maka tidak ada efek samping setelah makan gambas. Meski bentuknya keras, gambas bisa dikonsumsi semua usia, mulai dari balita hingga orang tua. MEMILIH GAMBAS
Gambas yang sudah tua rasanya tidak enak dan agak berlendir. Karena itu sebaiknya pilih gambas yang masih sedang, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Memilih gambas mudah saja. Pilih yang kulitnya masih mulus. Tekan gambas dengan jari, pilih yang masih "keras" atau cukup sampai agak lunak saja. Semakin empuk, berarti gambas semakin tua. Sebalinya, kalau terlalu keras artinya buahnya muda dan biasanya kulitnya jadi lebih tebal dan saat dikupas, isinya sedikit. Cara menyimpan gambas agar awet cukup dibungkus dengan koran atau keran dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Dengan cara ini gambas akan bertahan beberapa minggu.