Anda di halaman 1dari 8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : : : : : : SD N 2 Banaran Ilmu Pengetahuan Alam V/2 3 pertemuan 2x 35 menit Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator : Mengidentifikasi bebagai jenis pesawat sederhana, misal pengungkit, bidang miring, katrol serta roda Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, katrol serta roda. I. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi bebagai jenis pesawat sederhana, misal pengungkit, bidang miring, katrol serta roda 2. Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, katrol serta roda 3. Dapat menyebutkan tiga benda yang termasuk pengungkit tingkat satu. 4. Dapat menyebutkan t iga contoh benda yang termasuk pengungkit tingkat dua. 5. Dapat menyebutkan tiga contoh benda yang termasuk pengungkit tingkat tiga. 6. Dapat menyebutkan tiga contoh benda yang termasuk bidang miring 7. Dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan pengguanaan bidang miring. 8. Dapat menyebutkan dua contoh benda yang menggunakan prinsip roda berporos. 9. Dapat menyebutkan dua contoh benda yang menggunakan prinsip katrol. 10. Dapat menjelaskan bahwa pesawat sederhana dapat memudahkan pekerjaan manusia. Materi Pembelajaran

II.

Pesawat Sederhana
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit, contohnya mesin cuci, sepeda, mesin mobil, dan lain-lain. Jenis-Jenis Pesawat Sederhana Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos. Agar kamu lebih memahami keempat jenis pesawat sederhana tersebut, berikut akan dijelaskan satu persatu. 1. Tuas Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya

ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.Tuas/linggis dapat digambarkan secara sederhana. Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua, dan tuas golongan ketiga. a. Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku. b. Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol. c. Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir. 2. Bidang Miring Ketika liburan sekolah kamu mungkin pernah mengunjungi daerah pegunungan untuk mencari udara segar. Ingatkah kamu? Jalan-jalan di sana ternyata dibuat berkelok-kelok. Mengapa demikian? Perhatikan gambar di samping! Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan meman-faatkan cara kerja bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh.Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya. 3. Katrol Di awal pembahasan, kamu telah mengenal salah satu jenis pesawat sederhana yang ada di sekolahmu, yaitu katrol. Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. a. Katrol tetap Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap

b. Katrol bebas Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. c. Katrol majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas. III. IV. Metode Pembelajaran Perpaduan metode ceramah, tanya jawab, tugas, inkuiri, dan diskusi. Langkah-langkah kegiatan Pertemuan 1 Fase Eksplorasi : Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa terlebih diberi tugas membawa berbagai peralatan rumah tangga yang termasuk pesawat sederhana jenis pengungkit. Kegiatan Awal Pendahuluan : a. Memberikan motivasi dengan menjelaskan penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Apersepsi Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tugas yang telah diberikan sebelumnya. Guru menyampaikan informasi bahwa pelajaran saat ini akan membahas tentang Pesawat Sederhana, khususnya pengungkit/tuas. Kegiatan Inti Guru menjelaskan pengertian pesawat sederhana, dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan jeniscermat, toleransi, ketelitian Kegiatan Karakter

Fase

Kegiatan jenis pesawat sederhana. Siswa menggolongkan berbagai peralatan yang dibawa. Siswa berdiskusi tentang peralatan lain yang termasuk jenis-jenis pengungkit, Pembentukan kelompok : Siswa dikelompokkan secara heterogen menurut kemampuan, gender, agama, dan etnis. Anggota tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. Elaborasi : Guru menyuruh siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan menyelesaikan lembar kerja. Saat siswa bekerja kelompok, guru melakukan penilaian proses. Konfirmasi Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil kerja kelompok. Setiap kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok lain. Guru memvalidasi hasil disertai pemberian simpulan

Karakter

toleransi, kemampuan bekerja sama dengan orang lain tanggu g jawab, kemampuan bekerja sama,

keberanian, tanggung jawab, toleransi, menghargai hasil karya orang lain, terbuka terhadap kritik yang membangun menghargai orang lain, teliti, cermat

Kuis dan penghargaan kelompok Guru memberikan kuis secara individual dan memberikan penghargaan kelompok sesuai hasil kuis yang diperoleh setiap siswa dalam kelompok. Kegiatan Akhir Penutup Melalui tanya jawab guru membahas rangkuman Guru memberikan tugas individual untuk dikerjakan di rumah

tanggung jawab

Pertemuan 2 Fase Eksplorasi : Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa terlebih diberi tugas membawa paku ulir, paku biasa dan potongan kawat besi yang tumpul serta potongan kayu. Kegiatan Awal Pendahuluan : a. Memberikan motivasi dengan menjelaskan penggunaan pesawat sederhana jenis bidang miring dalam kehidupan sehari-hari b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Apersepsi Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tugas yang telah diberikan sebelumnya. Guru menyampaikan informasi bahwa pelajaran saat ini akan membahas tentang bidang miring. Kegiatan Inti Siswa melakukan percobaan mencoba memasukkan potongan kawat, paku dan paku ulir ke dalam potongan kayu. Siswa mengamati manakah yang lebih mudah. Siswa berdiskusi, membuat daftar benda-benda yang menggunakan prinsip bidang miring. keberanian, tanggung jawab, toleransi, menghargai hasil karya orang lain, terbuka terhadap kritik yang membangun tanggung jawab Kegiatan Karakter

Pembentukan kelompok : Siswa dikelompokkan secara heterogen menurut kemampuan, gender, agama, dan etnis. Anggota tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. Elaborasi : Guru menyuruh siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan menyelesaikan lembar kerja.

Fase

Kegiatan Saat siswa bekerja kelompok, guru melakukan penilaian proses. Konfirmasi Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil kerja kelompok. Setiap kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok lain. Guru memvalidasi hasil disertai pemberian simpulan Kuis dan penghargaan kelompok Guru memberikan kuis secara individual dan memberikan penghargaan kelompok sesuai hasil kuis yang diperoleh setiap siswa dalam kelompok.

Karakter

Kegiatan Akhir

Penutup Melalui tanya jawab guru membahas rangkuman Guru memberikan tugas individual untuk dikerjakan di rumah

Pertemuan 3 Fase Eksplorasi : Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa terlebih diberi tugas mengamati timba sumur. Kegiatan Awal Pendahuluan : a. Memberikan motivasi dengan menjelaskan penggunaan katrol dan roda berporos dalam kehidupan sehari-hari b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Apersepsi Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tugas yang telah diberikan sebelumnya. keberanian, tanggung jawab, toleransi, menghargai hasil karya orang lain, terbuka terhadap Kegiatan Waktu

Fase

Kegiatan Guru menyampaikan informasi bahwa pelajaran saat ini akan membahas tentang katrol dan roda berporos

Waktu kritik yang membangun

Kegiatan Inti

Siswa mengamati gambar berbagai benda yang menggunakan prinsip katrol dan roda berporos. Guru menjelaskan pengertian dan manfaat katrol dan roda berporos. Siswa menggolongkan peralatan-peralatan pada gambar yang ada, apakah termasuk dalam katrol tetap, katrol bebas, katrol majemuk atau roda berporos. Pembentukan kelompok : Siswa dikelompokkan secara heterogen menurut kemampuan, gender, agama, dan etnis. Anggota tiap kelompok terdiri atas 45 orang. Elaborasi : Guru menyuruh siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing dan menyelesaikan lembar kerja. Saat siswa bekerja kelompok, guru melakukan penilaian proses. Konfirmasi Diskusi kelas untuk memvalidasi hasil kerja kelompok. Setiap kelompok membacakan hasil kerja kelompoknya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok lain. Guru memvalidasi hasil disertai pemberian simpulan Kuis dan penghargaan kelompok Guru memberikan kuis secara individual dan memberikan penghargaan kelompok sesuai hasil kuis yang diperoleh setiap siswa dalam kelompok.

Kegiatan Akhir

Penutup

Fase

Kegiatan Melalui tanya jawab guru membahas rangkuman Guru memberikan tugas individual untuk dikerjakan di rumah

Waktu

V.

Alat/media/sumber Alat/media Berbagai benda di sekitar siswa (starpler, pelubang kertas, tang, palu, dll) Gambar berbagai benda yang menggunakan prinsip pesawat sederhana Kayu, paku, kawat Sumber Silabus SDN 2 Banaran BSE IPA karangan Heri Sulistyanto BSE IPA karangan Choiril Azmiyawati BSE IPA karangan S Rositawati Buku IPA untuk kelas 5 SD, terbitan Erlangga http://edukasi.depdiknas.go.id http://www.kidnesia.com http://id.wikipedia.org LKS buatan guru

VI.

Penilaian Tes tertulis, unjuk kerja (soal terlampir)

Banaran, 2 Januari 2012 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas V

DURUS SETIYONO, S.Pd NIP. 19651121 199211 1 001

ASIH PUJIARIANI NIP. 1981 0131 200903 2 007

Anda mungkin juga menyukai