Anda di halaman 1dari 2

A Quantitative Purpose Statement

CRASWELLL Dalam menulis denagn metode kuantitatif diperlukan pemahaman tentang variable. Sangat penting untuk dapat meliaht kegunaan dan manfaat kegunaan variable. Variabel adalah fenomena terpisah yang dapat diukur atau diobservasi dalam dua atau lebih kategori1. Variabel dapat berupa gender, usia, status sosial atau perilaku seperti rasisme, control sosial, kekuatan politik dan sosialisasi. Karena fenomena ini sangat bervariasi dalam artian jumlah kategorinya yang banyak maka disebutlah sebagai variable. Variabel dapat dibedakan menjadi dua karakteristik yaitu penyusunan sementara dan pengukuran. Penyusunan sementara (temporal order) berarti suatu variable berproses terhadap yang lain dalam suatu waktu. Suatu variable mempengaruhi atau menyebabkan variable lainnya. Isaac and Michael mendeksripsikan tiga tipe variable dalam penelitian sosial; 1. Independen variable Penyebab, pengaruh, atau yang mempengaruhi hasil 2. Dependan Variabel Tergantung kepada independen variable. Dependen variable merupakan hasil dari pengaruh yang ditimbulkan oleh independen variable. 3. Intervening variable Disebut juga sebagai nuisance atau bagian yang tidak relevan terhadap sebab (independen) akibat (dependan). Intervening variable ini bersifat mengintervensi antara variable independen dan dependen, biasanya secara statistic teratur dalam analisa, seperti perangkat demografi yaitu gender, umur, pendapatan dan ukura kelas. Rancangan kuantitatif dimulai dengan mengidentifikasi variable-variabel yang diajukan untuk dipelajari apakah termasuk ke dalam independen variable, dependen atau intervening variable. Gambarkan contoh visualnya agar dapat diidentifikasi dengan jelas susunannya dan spesifikasi pengukuran untuk variable-variabel tersebut. Karena pada akhirnya tujuan dari penggunaan variable kuantitatif ini adalah untuk menghubungkan variable (biasanya ditemukan dalam jenis penelitian survey) atau membandingkan contoh-contoh dalam kelompok (biasanya dalam eksperimen). Lebih lanjut, komponen utama dalam memperoleh maksud kalimat kuantitatif yang baik terdiri atas paragraph yang berisi hal-hal sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Gunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, atau obejktif untuk memulai nya Identifikasikan teori, model, kerangka konsep yang akan diuji coba kan dalam penelitian, Sebutkan dengan spesifik jenis angket yang digunakan dalam penelitian. Sebutkan apakah independen variable dan dependen variable akan berhubungan atau dibandingkan. 5. Sebagai sebuah prinsip umum, susun variable dalam kalimat saling berhubungan atau diperbandingkan.
1

Dikutip oleh Craswell dari Kerlinger, 1979.

6. Mengacu kepada unit analisa dalam penelitian, sebutkan mengenai subjek, populasi atau sample yang dipelajari sebanyak jumlah individu yang diamati. 7. Berikan definisi terhadap masing-masing variable kunci dan berikan pengetian yang sebenarnya.

Penelitian kuantitatif menyajikan uraian spesifik mengenai tujuan penelitian. Dalam survey, uraian ini diambil dari pertanyaan penelitian dan sasarannya. Sedangkan dalam eksperiman, uraian ini bersifat hipotesa-hipotesa. Beberapa petunjuk dalam mengarahkan pengembangan pertanyaan-pertanyaan kuantitatif, objektif, dan hipotesa antara lain: 1. Kembangkan hipotesa, pertanyaan, dan sasaran dari teor dengan menggunakan metode deduktif. 2. Biarkan variable independen dan dependen terpisah dan tetap melakukan pengukuran terhadap kedua variable tersebut dalam keadaan terpisah. 3. Dalam menulis alur kuantitatif, tentukan satu format, menuliskan pertanyaan-pertanyaan, tujuan atau sasaran, atau hipotesa, tetapi bukan kombinasi dari ketigana. Mencampurkan ketiga jenis bentuk itu adalah berlebihan dan merupakan peulisan yang informal. 4. Jika hipotesa digunakan, pikirkan alternative lain dalam menuliskannya dan buat pilihan-pilihan hipotesa yang disesuaikan dengan pembaca untuk penelitian. 5. Gunakan variable lain selain demografi sebagai variable independen. Demografi ini contohnya : umur, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Kecuali jika penelitiannya menghasilkan sebuah pengamatan yang mendalam dari variable demografis. a. Gunakan susunan pola kata-kata yang sama dalam pertanyaan, sasaran, atau hipotesa untuk menetapkan cara formal retorika nya. Contoh - There is no relationship between use of ancillary support services and academic persistence of nontraditional-aged college woman - There is no relationship between family support systems and academic persistence of nontraditional-aged college woman - There is no relationship between ancillary support service and family support systems. Model penulisan pertanyaan atau hipotesa dalam kuantitatif adalah berdasarkan penulisan pertanyaan deskriptif (atau hipotesa) yang diikuti oleh pertanyaan pertanyaan atapun hipotesa yang bersifat multivariasi atau dapat diambil kesimpulannya (inferential). Craswell cenderung menggunakan istilah multivariabel yang karena peneliti menggunakan multiple variable ( variabel yang banyak atau bervariasi). Craswell juga menggunakan istilah ini untuk merefleksikan kedua variabel, independen dan dependen walaupun dalam rancangan experimental istilah multivariasi ini sangat jelas hanya mengacu pada variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai