Anda di halaman 1dari 7

GESEKAN (11) A. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan dapat: 1.

Menentukan gaya gesekan luncur/gelincir antara dua benda yang bergesekan. 2. Menyebut hubungan antara gaya luncur dan gaya normal pada benda yang meluncur. B. PENDAHULUAN Jika kita menarik atau mendorong sebuah benda, misalnya meja yang berada di atas lantai, dan jika dorongan atau tarikan yang diberikan tidak cukup kuat, benda tidak akan bergerak. Benda dalam keadaan setimbang. Kelihatannya ada suatu gaya yang berlawanan arah dengan gaya dorong yang mencegah benda berpindah dari tempatnya di lan'tai. Gaya itu disebut gaya gesekan statis antara meja dan lantai. Gaya gesekan disebabkan sebagian oleh ketidakteraturan permukaan yang saling bersentuhan, dan sebagian disebabkan gaya antar-molekul antara dua benda yang saling bersentuhan (gaya adesif). Misalkan benda itu berupa balok yang memiliki massa m dan berat wo sebagaimana terlihat pada Gambar 12.1. Jika benda itu ditarik atau didorong ke kanan oleh gaya F , dan benda masih dalam keadaan diam (setimbang), gaya yang bekerja pada benda adalah gaya tarik F , gaya gesekan F f , gaya gravitasi wo , dan gaya normal N bekerja tegak lurus permukaan tempat balok berada. Karena balok dalam keadaan setimbang: gaya tarik

(Pudak, 2003) Gambar 12.1 Gaya tarikan dan gaya gesekan


F Fg ; N wo

Jika gaya tarik

F diperbesar secara

berangsur-angsur, maka, mulai dari gaya

dengan nilai tertentu benda mulai meluncur (bergerak). Ini berarti bahwa gaya gesekan juga bertambah besar sampai mencapai nilai tertinggi. Setelah nilai ini tercapai gaya gesekan juga bertambah sampai harga tertentu (maksimum), setelahnya gaya ini tidak dapat lagi mencegah benda untuk bergerak. Gaya gesekan ini disebut gaya gesekan luncur statis maksimum atau disingkat gaya gesekan statis maksimum. Gaya gesekan statis maksimum dinyatakan dengan Fg . Ketika benda telah bergerak, gaya yang diperlukan untuk mempertahankan gerak benda ternyata lebih kecil daripada gaya gesekan statis. Gaya gesekan itu disebut gaya gesekan dinamis (dynamic friction force). Perbandingan antara gaya gesekan statis Fg dan gaya N disebut juga koefisien gesekan statis dan diberi lambang . Oleh sebab itu:

atau

Fg N

Fg N

Dapat dilihat bahwa tidak memiliki dimensi. Percobaan-percobaan memperlihatkan bahwa adalah konstan untuk dua benda yang diberikan dalam gerak meluncur. Jika koefisien gesekan konstan, maka grafik F f N adalah berupa garis lurus adalah kemiringan grafik. Dalam percobaan ini kita akan mencari koefisien gesekan statis dan mengamati faktorfaktor yang mempengaruhi besar nilai tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gaya gesekan, yaitu : a. Jenis bahan yang saling bersentuhan; b. berat benda w , atau gaya normal N . Benda yang akan digunakan adalah sebuah balok yang disebut balok gesekan. Balok gesekan memiliki empat jenis permukaan yang berbeda: karet, kayu, plastik, dan kaca. C. ALAT PERCOBAAN Papan percobaan Bidang miring Dinamometer Puli Alat bantu: Timbangan (jika tersedia) Balok gesek Massa bercelah dan penggantung massa Penjepit kertas Tali nylon

D. PERSIAPAN PERCOBAAN Jika timbangan disediakan: Neraca batang memiliki akurasi yang lebih baik daripada dinamometer. Jadi, jika neraca batang tersedia, dianjurkan agar Anda menentukan gaya gravitasi dengan mengukur massa benda menggunakan neraca (dan menghitung gaya gravitasi), alih-alih menggunakan dinamometer.

1. Gunakan neraca untuk mengukur massa mo balok gesekan. Catat nilai mo pada kolom yang sesuai pada label 12.1 di bawah. 2. Gunakan neraca untuk mengukur massa satu kotak penjepit kertas mb . Massa satu kotak penjepit kertas mb ... kg 3. Hitung jumlah penjepit kertas yang ada di dalam kotak tersebut. Misalkan ada sejumlah n buah. n = .... 4. Selanjutnya hitung massa .satu penjepit kertas m p mb : n , dan catat hasil perhitungan pada Tabel 12.1 Jika timbangan tidak tersedia: 5. Gunakan dinamometer untuk mengukur massa balok gesekan mo . Catat nilai mo pada label 12.1 di bawah. .: 6. Gunakan dinamometer untuk mengukur massa satu kotak penjepit kertas mb. Massa satu kotak penjepit kertas mb ... kg . 7. Hitung jumlah penjepit kertas yang ada didalam kotak tersebut. Misalkan ada sejumlah n buah. n ........ 8. Selanjutnya hitung massa satu penjepit kertas m p mb : n dan catat hasil perhitungan label 12.1 Catatan: Penjepit kertas akan digunakan sebagai "massa renik" (renik = kecil) selain massa bercelah yang bemassa agak besar. 9. Periksa balok gesekan secara seksama. Perhatikan empat permukaannya yang berbeda-beda, yaitu karet, kayu, plastik, dan kaca. 10. Rangkai alat percobaan seperti pada Gambar 12.2; letakkan bidang miring dalam keadaan horizontal. Mulailah dengan permukaan karet balok gesek bersentuhan dengan bidang miring. Jadi, pada percobaan ini terjadi persentuhan antara permukaan karet dan permukaan aluminium bidang miring.

11. Gunakan tali penyipat tegak untuk meyakinkan bahwa bidang miring ada dalam keadaan horizontal. Gambar12.1 12. Atur posisi puli sedemikian rupa sehingga tali sejajar dengan permukaan bidang miring. Massa bercelah (jika perlu bersama-sama dengan penjepit kertas) digunakan untuk menarik benda (balok gesekan). E. LANGKAH PERCOBAAN 1. Pasang massa secukupnya pada penggantung massa sedemikian rupa sehingga balok gesekan hampir bergerak ke kanan. Untuk mengetahui hal ini, berilah balok dorongan sekejap saja ke kanan. Bila balok bergerak ke kanan kurang lebih dengan kecepatan tetap, persyaratan "sehingga balok gesekan hampir bergerak ke kanan" sudah terpenuhi. Jika balok berhenti setelah di dorong, massa pada penggantung terlalu kecil. Jika balok bergerak dipercepat, massa pada penggantung massa terlalu berat. Jika perlu, gunakan jepit kertas. 2. Setelah diperoleh keadaan balok bergerak dengan kecepatan tetap ke kanan, tentukan massa yang digunakan untuk menarik benda tersebut (termasuk massa jepit kertas). Misalkan beratnya adalah m, kg.Catat nilai m, pada lembar kertas terpisah. 3. Gunakan nilai m f untuk menghitung gaya tarik gravitasi F menggunakan persamaan F m f g . Anggap nilai g = 9.8 m/detik2. Inilah F f ,. Catat nilai F f pada kolom yang sesuai pada label 12.1 (baris 1 dibawah judul kolom "karet") Menyelidiki pengaruh perbedaan bahan permukaan pada gaya gesekan statik 4. Gunakan metoda yang sama dengan di atas, tentukan gaya gesekan kinetis antara bahan lainnya (kayu, plastik, dan kaca) dan bidang miring. Catat hasil percobaan pada kolom dan baris yang sesuai pada label 12.1. Menyelidiki pengaruh perbedaan gaya normal pada gaya gesekan statis 5. Ubah berat balok gesekan dengan menambahkan massa bercelah di atas balok gesekan. Untuk penambahan massa, Anda dapat mengikuti penambahan massa seperti terlihat pada label 12.1 di bawah.

6. Tentukan gaya gesekan statis untuk berat balok gesekan yang berbeda, dan untuk permukaan yang berbeda. 7. Catat hasil yang didapatkan pada kolom dan baris yang sesuai pada tabel 12.1.tabel 12.1
mo ... kg
m p ... kg

Pena Massa Massa total mbah massa m Balok an gesekan penarik m f mass (kg) (kg) a (kg) 0 0.050 0.100 0.150 0.200 0.250

Gaya gesekan statik F f m f g (N) untuk permukaan Karet Kayu Plastik Kaca

Menentukan koefisen gesekan untuk tiap pasang permukaan kontak 1. Buat grafik antara w dan F f untuk tiap 4 pasang permukaan (karet - aluminum, kayu -aluminum, plastik - aluminum, dan kaca - aluminum). Anda dapat membuat grafik pada satu lembar kertas grafik mm saja, atau dalam 4 lembar kertas garfik mm yang terpisah. F. PERHITUNGAN 1. Hitung koefisien gesekan statis antara empat permukaan (karet, kayu, plastik, dan kaca) dan bidang miring (aluminium).

Al Al ...

wd Al ...

plst Al ...

gl Al ...

2. (Anda dapat menghitung nilai itu dengan menghitung nilai rata-rata dari masingmasing percobaan, atau dengan menggunakan nilai kemiringan (slope) grafik
w Ff , jika grafik yang didapatkan adalah linear.

G. PERTANYAAN

Apa yang dapat Anda katakan mengenai pengaruh gaya normal ke gaya gesekan kinetis? H. KESIMPULAN Apa kesimpulan umum yang dapat Anda gambarkan dari percobaan di atas berkaitan dengan gaya gesekan? .

Anda mungkin juga menyukai