Anda di halaman 1dari 1

MASALAH POLITIK DI INDONESIA

KEBIJAKAN PUBLIK DAN GAGAL PASAR POLITIK


Sumber: Surat Harian KOMPAS edisi 1 Februari 2005

Secara empiris, kebebasan dan demokrasi di berbagai negara terbukti efektif mencegah kelaparan dan bencana ekonomi. Kenyataan menunjukan, negara yang menghambat dan demokrasi dengan sedikit pengecualian- telah gagal memainkan peran itu. Itulah salah satu point yang disampaikan Amartya Sen dalam buku Development as Freedom.Sen menambahkan, adanya kaitan positif yang erat antara kebebasan dan pembangunan, terutama karena kebebasan dan demokrasi menyediakan ruang untuk koreksi kritisi dan evaluasi terhadap kebijakan pemerintah. Sebuah tesis yang untuk sementara tidak terwujud di Indonesia. Demokrasi dan kebebasan di Indonesia belum mampu menghasilkan kebijakan publik yang lebih terarah, transparan, dan akuntabel. Lebih jauh lagi, lembaga-lembaga yang merupakan output demokrasi, seperti partai politik(parpol, DPR, dan DPRD) malah jadi sumber persoalan kebijakan publik.

Gagal Pasar Politik Dengan melihat demokrasi sebagai pasar politik, tesis Sen hanya terwujud jika pasar politik berfungsi sepenuhnya. Pada pasar politik inilah terjadi transaksi politik legal. Suara masyarakat pemilih (voters) diberikan kepada kandidat-legisator maupun eksekutif- guna memperoleh kebijakan politik yang diinginkan. Jika masyarakat pemilih tidak puas dengan kebijakan publik dari pemegang kekuasaan, mereka mengalihkan pilihannya ke kandidat lain. Dalam mekanisme pasar politik, kandidat dan parpol sebagai produsen kebijakan publik berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat pemilih. Tujuannya, agar mereka dapat meraih dan mempertahankan kekuasaan politik. Maka, kepentingan kandidat dan parpol akan selalu sinkron dengan kepentingan masyarakat pemilih. Ini sejalan dengan teori Invisible hand dalam pasar yang dikemukakan Smith(1776). Yang luput dari pengamatan-seperti pasar umumnya- pasar politik tak selalu bekerja sempurna. Disini dapat terjadi gagal pasar politik (political market failure). Inilah yang menjelaskan kegagalan demokrasi di Indonesia dalam melahirkan kebijakan publik sesuai ekpektasi.

Analisis saya mengenai masalah politik diatas,

Anda mungkin juga menyukai