Anda di halaman 1dari 18

Nn.

A, perempuan 17 tahun, dibawa ke RSJ Grhasia oleh keluarga karena pasien berteriak-teriak, berbicara dan tertawa sendiri, berbicara meloncat-loncat dan cepat, bernyanyi berteriak, suka pergi-pergi dan tidak mau diam, mudah tersinggung, mudah marah, nafsu makan menurun, sering gaduh saat malam dan sulit tidur. Selain itu pasien juga mengira dirinya seorang dewi, dan mempunyai kekuatan gaib. Pasien mengalami perubahan tingkah laku sejak satu setengah tahun yang lalu sejak orang tuanya bercerai. Pasien mengeluh kepada pamannya bahwa beban hidupnya begitu berat akibat perceraian orang tuanya tersebut. Pasien belum pernah diperiksa oleh dokter jiwa. Namun kakak perempuannya pernah dirawat di RSJ Grhasia setahun yang lalu karena terus menerus murung dan mencoba bunuh diri. Nenek dan bibi pasien dari pihak ibu meninggal karena bunuh diri. Pasien sendiri sebelumnya adalah pribadi yang tertutup, mudah curiga, sulit percaya, dan mempunyai sangat sedikit teman. Pemeriksaan fisik, secara umum dalam batas normal. Pemeriksaan psikiatri didapatkan tampak perempuan sesuai umur, penampilan cukup bersih, berdandan mencolok, selalu menggunakan make up yang berlebihan meskipun di dalam rumah, tertawa dan terlihat gembira, perilaku hiperaktif, buruk dalam mempertimbangkan suatu tindakan sehingga kadang membahayakan dirinya, banyak bicara dan bicara cepat, mood meningkat, afek euphoria, banyak mimik, flight of idea, waham kebesaran, dan magic mystic. Teman-teman sekolah dan tetangga merasa risih dan terganggu dengan sikap pasien dan mulai menjauhinya. Pengkajian: DO : Nn. A berusia 17 tahun Nn. A mengalami perubahan tingkah laku sejak satu setengah tahun yang lalu sejak perceraian orag tuanya Nn. A sering berteriak-teriak, berbicara dan tertawa sendiri, berbicara meloncat-loncat dan cepat, bernyanyi keras, suka pergi-pergi, tidak mau diam, mudah tersinggung, mudah marah, nafsu makan menurun, sering gaduh saat malam dan sulit tidur.

Buruk

dalam

mempertimbangkan

suatu

tindakan

sehingga

kadang

membahayakan dirinya. Kakak perempuannya pernah dirawat di RSJ Grhasia setahun yang lalu karena terus menerus murung dan mencoba bunuh diri. Nenek dan bibi pasien dari pihak ibu meninggal karena bunuh diri. -

Sebelumnya pasien sendiri adalah pribadi yang tertutup, mudah curiga, sulit percaya, dan mempunyai sangat sedikit teman. Pemeriksaan fisik, secara umum dalam batas normal Pemeriksaan psikiatri didapatkan tampak perempuan sesuai umur, penampilan cukup bersih, berdandan agak mencolok, selalu menggunakan make up yang berlebihan meskipun di dalam rumah, tertawa dan terlihat gembira, perilaku hiperaktif, banyak bicara dan bicara cepat, mood meningkat, afek euphoria, banyak mimik, flight of idea, waham kebesaran, dan magic mystic.

DS
-

Teman-teman sekolah dan tetangga merasa risih dan terganggu dengan sikap pasien dan mulai menjauhinya. Pasien belum pernah diperiksa oleh dokter jiwa. : Pasien mengira dirinya seorang dewi dan mempunyai kekuatan gaib. Pasien mengeluh bahwa beban hidupnya begitu berat akibat perceraian orang tuanya tersebut Data Masalah Keperawatan - Pasien mengeluh bahwa beban 1. Koping tidak efektif ( Ineffective hidupnya
- Mengalami

begitu

berat

akibat tingkah

Koping) Domain 9 Tolerance Class 2 : Koping Responsess : Koping/ Stress

perceraian orang tuanya tersebut perubahan laku sejak satu setengah tahun yang lalu sejak perceraian orag tuanya
- Awalnya

adalah pribadi yang mudah curiga, sulit

tertutup,

percaya, dan mempunyai sangat sedikit teman. - Sulit tidur


- Sekarang: sering berteriak-teriak,

berbicara dan tertawa sendiri, berbicara cepat, mudah pergi-pergi, meloncat-loncat keras, mau tidak dan suka diam, mudah bernyanyi

tersinggung,

marah, nafsu makan menurun, sering gaduh saat malam dan sulit tidur.
- Perilaku hiperaktif, banyak bicara

dan

bicara

cepat,

mood

meningkat, afek euphoria, banyak mimik, flight of idea, waham kebesaran, dan magic mystic. - Buruk dalam mempertimbangkan suatu tindakan sehingga kadang membahayakan dirinya - Berdandan agak mencolok, selalu 2. Isolasi Sosial (Social Isolation) menggunakan rumah gembira, make dan up yang terlihat hiperaktif, Domain 12 : Comfort Class 3 : Social Comfort berlebihan meskipun di dalam tertawa perilaku

banyak bicara dan bicara cepat, mood meningkat, afek euphoria, banyak mimik, flight of idea, waham kebesaran, dan magic mystic. - Teman-teman sekolah dan

tetangga

merasa

risih

dan

terganggu dengan sikap pasien dan mulai menjauhinya. - Buruk dalam mempertimbangkan 3. Risiko Cedera (Risk for Injury) suatu tindakan sehingga kadang membahayakan dirinya. - Mood meningkat, afek euphoria, hiperaktif,
- Selalu menggunakan make up

Domain 11 : Safety/Protection Class 2 : Physical Injury

yang berlebihan meskipun di dalam rumah - Pasien berusia 17 tahun yang merupakan perkembangan Diagnosa Keperawatan: 1. Koping tidak efektif ( Ineffective Koping) Domain 9 Class 2 Definisi : Koping/ Stress Tolerance : Koping Responsess : ketidakmampuan untuk membuat penilaian yang tepat tahap transisi

terhadap stressor, pilihan respon untuk bertindak secara tidak adekuat dan/ atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia. Batasan karakteristik:
-

Perubahan pola komunikasi Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan secara verbal Penurunan penggunaan dukungan sosial Ketidakmampuan untuk memenuhi peran yang diharapkan Ketidakadekuatan menyelesaikan masalah

Kurangnya perilaku yang mengarah pada tujuan/ penyelesaian masalah, termasuk ketidakmampuan untuk mengikuti dan mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan informasi.

Konsentrasi yag lemah Gangguan tidur Menggunakan bentuk koping yang menyimpang dari perilaku adaptif Gangguan dalam pola penilaian terhadap ancaman Gangguan dalam pola melepaskan ketegangan Tidak adekuatnya tingkat kepercayaan terhadap kemampuan untuk melakukan koping Tidak adekuatnya tingkat persepsi terhadap kontrol Tidak adekuatnya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi stressor Tidak adekuatnya sumber-sumber yang tersedia Tidak adekuatnya dukungan sosial yang dihasilkan dari karakteristik hubungan Krisis situasi

Faktor yang berhubungan


-

NOC Koping : tindakan personal untuk mengatasi stresor yang membebani sumber-sumber yang dimiliki individu. Pasien mampu menunjukkan koping yang efektif, ditandai dengan indikator sebagai berikut ( ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau secara konsisten):
-

Mengidentifikasi pola koping yang efektif Mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif Menggunakan perilaku untuk menurunkan stres Mengungkapkan penerimaan terhadap situasi secara verbal Memodifikasi gaya hidup untuk menurunkan stres Adaptasi terhadap perubahan kehidupan Menggunakan sistem dukungan personal

Menggunakan perilaku untuk menurunkan stres Mengidentifikasi dan menggunakan berbagai strategi koping Melaporkan penurunan perasaan negatif Melaporkan peningkatan kenyamanan secara psikologis

Penyesuaian psikosial: perubahan kehidupan Definisi: respon psikososial yang adaptif dalam individu terhadap perubahan kehidupan yang signifikan. Pasien mampu menunjukkan penyesuaian psikosial terhadap perubahan kehidupan yang terjadi, ditandai dengan indikator sebagai berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau secara konsisten). Indikator :
-

Menyusun tujuan yang realistik Memelihara produktivitas Mengungkapkan perasaan berguna Mengungkapkan secara verbal tentang rasa optimis terhadap keadaan sekarang Mengungkapkan secara verbal tentang rasa optimis terhadap masa depan Mengidentifikasi dan menggunakan berbagai strategi koping Menggunakan strategi koping yang efektif Menggunakan dukungan sosial yang tersedia

Penampilan Peran: Kesesuaian antara perilaku individu dan harapan peran. Menunjukkan penampilan peran, dibuktikan dengan indikator berikut (sebutkan nilainya 1-5: tidak ada, ringan, sedang, kuat, dan adekuat secara total): Indikator:
-

Kemampuan memenuhi harapan peran Menampilkan perilaku peran dalam keluarga Menampilkan perilaku peran dalam komunitas Menampilkan perilaku peran dalam persahabatan

Menampilkan perilaku peran dalam keluarga Melaporkan strategi untuk perubahan peran Melaporkan kenyamanan terhadap harapan peran Melaporkan kenyamanan dengan perubahan peran

Pembuatan Keputusan: kemampuan untuk memilih antara dua alternatif atau lebih. Pasien mampu menunjukkan kemampuan membuat keputusan, ditandai dengan indikator sebagai berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 15: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, atau secara konsisten): Indikator :
-

Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah Mengidentifikasi konsekuensi potensial dari setiap alternatif Mengidentifikasi sumber yang dibutuhkan untuk mendukung suatu alternatif Mempertimbangkan alternatif Memilih diantara alternatif yang ada

NIC Peningkatan Koping: membantu pasien untuk beradaptasi dalam menerima stresor, perubahan, atau ancaman yang berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan dan peran dalam kehidupan. Aktivitas: Nilai dampak dari situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungannya dengan orang lain Evaluasi keampuan pasien dalam membuat keputusan Eksplorasi metode yang digunakan pasien pada masa sebelumnya dalam mengatasi masalah kehidupannya. Mendorong pasien untuk mengidentifikasi deskripsi realistik terhadap perubahan peran Mendukung pasien untuk menggunakan mekanisme pertahanan yang tepat Mendorong pasien untuk menggunakan sumber spiritual Mendorong dalam aktivitas sosial dan komunitas

Membantu pasien untuk mengidentifikasi respon positif dari orang lain Mendukung pasien mengungkapkan secara verbal tentang perasaan, persepsi, dan ketakutan. Bantu pasien untuk mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia

Dukungan Pembuatan Keputusan: Memberikan informasi dan dukungan untuk pasien yang akan membuat keputusan terkait dengan perawatan kesehatan Aktivitas:
-

Menunjuk dukungan kelompok yang tepat Menyediakan hubungan antara pasien dengan keluarga Informasikan pada pasien mengenai pandangan alternatif atau solusi Bantu pasien untuk mengidentifikasi manfaat dan kerugian dari masingmasing alternatif Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif Hargai hak pasien untuk menerima atau menolak informasi

Manajemen Delusi Mempromosikan kenyamanan, keamanan, dan orientasi realitas dari pengalaman pasien yang salah, memperbaiki keyakinan yang memiliki sedikit dasar atau tidak berdasarkan kenyataan. Aktivitas:
-

Membangun kepercayaan, hubungan interpersonal dengan pasien Memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan delusi dengan caregivers Menghindari perdebatan mengenai kepercayaan yang salah Menghindari dukungan terhadap ide delusi Diskusi fokus pada perasaan dari pada isi delusi Mendorong pasien untuk memvalidasi kepercayaan delusi dengan hal lain yang dipercayai ( uji realita) Mendorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal terkait delusi Menyediakan istirahat dan nutrisi yang adekuat Menguragi stimulus lingkungan yang berlebihan, selama diperlukan

Membantu pasien untuk mengeliminasi atau menghindari stressor yang dapat mencetuskan delusi Edukasi keluarga mengenai cara perlakuan pada orang dengan pengalaman delusi Memberikan pendidikan tentang keadaan sakit kepada pasien, jika delusi itu berdasarkan keadaan sakit (misalnya: delirium, schizophrenia, atau depresi).

Mood Management Menyediakan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan perawatan pasien yang mengalami pengalaman depresi atau peningkatan mood. Aktivitas:
-

Mengevaluasi suasana hati/ mood (seperti: tanda, gejala, dan riwayat personal) pada permulaannya, dan secara teratur pada dasarnya sebagai kemajuan dari treatmen.

Menentukan apakah pasien beresiko mengganggu keamanan diri sendiri atau orang lain Mempertimbangkan rawat inap pasien dengan gangguan suasana hati yang menimbulkan risiko keamanan, dan / atau kurang memiliki dukungan sosial.

Monitor status fisik pasien (contohnya: berat badan dan hidrasi) Bantu pasien untuk menjaga siklus tidur bangun secara normal (contohnya: membuat jadwal waktu istirahat, teknik relaksasi, obat sedative, batasi intake kafein)

Monitor fungsi kogntif (contohnya: konsentrasi, perhatian, memori, kemampuan untuk memproses informasi, dan kemampuan untuk mengambil keputusan)

Menggunakan bahasa yang sederhaa, nyata selama berinteraksi dengan pasien cognitive compromised Member atau merujuk pasien ke psikoterapi (contohnya: cognitive behavioral, interpersonal, marital, family, group) ketika memungkinkan.

Batasi waktu pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya terhadap kegagalan masa lalu.

Peningkatan Tidur: memfasilitasi siklus tidur atau bangun yang teratur Aktivitas:
-

Menentukan pola tidur atau aktivitas pasien Menjelaskan pentingnya tidur cukup pada saat mengalami stress psikososial Monitor pola tidur pasien dan lama tidurnya (dalam jam) Mengatur lingkungan yang mendukung tidur (contohnya: cahaya, suara, suhu, dan tempat tidur) Mengidentifikasi faktor penyebab gangguan pola tidur (contohnya: fisiologi, psikologi, gaya hidup) Diskusikan dengan pasien dan keluarga terkait teknik untuk meningkatkan tidur.

Terapi Kelompok: penerapan teknik psikoterapeutik dalam sebuah kelompok, meliputi penggunaan interaksi antar anggota kelompok. Aktivitas:
-

Menentukan tujuan dan sifat dari proses kelompok Membentuk sebuah kelompok dengan anggota 5-12 orang Menggunakan coleader Bertemu selama 1-2 jam dalam satu sesi Susun kursi berdekata embentuk lingkaran Bantu kelompok membentuk norma terapeutik Mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalahnya Mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan kemarahan, kesedihan, kegembiraan dan perasaan lainnnya kepada orang lain. Memberikan reinforcement sosial untuk perilaku atau respon yang diharapkan

Support System Enhancement: Fasilitasi dukungan terhadap pasien oleh keluarga, teman, dan komunitas. Aktivitas:

mengkaji respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem pendukung. Mengidentifikasi derajat dukungan keluarga Menentukan sistem pendukung yang telah digunakan Menentukan batasan untuk menggunakan sistem pendukung Monitor situasi keluarga Mendukung pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial dan komunitas Libatkan keluarga, teman atau orang yang berpengaruh dalam perawatan dan perencanaan

2. Isolasi Sosial (Social Isolation) Domain 12 : Comfort Class 3 Definisi mengancam. Batasan karakteristik: Ketiadaan dukungan dari orang lain yang penting (misalnya, keluarga, teman, dan kelompok) Adanya cacat fisik/mental atau perubahan kondisi kesejahteraan Ketidakadekuatan atau ketiadaan tujuan yang penting dalam hidup Ketidaksesuaian atau imaturitas aktivitas/perhatian dalam tahapan perkembangan Tidak ada kontak mata Sibuk dengan pikiran sendiri Tindakan yang tidak berarti dilakukan secara berulang-ulang Lebih senang sendiri atau berada dalam subkultural Tidak komunikatif Menarik diri Perubahan status mental : Social Comfort : pengalaman kesendirian dari seorang individu dan diterima

sebagai perlakuan dari orang lain serta sebagai kondisi yang negatif atau

Faktor yang berhubungan:

NOC

Perubahan penampilan fisik Perubahan kondisi kesejahteraan Ketidakadekuatan sumber-sumber personal Perilaku atau nilai sosial yang tidak diterima

Iklim Sosial Keluarga: lingkungan yang mendukung yang ditandai dengan hubungan antara anggota keluarga dan tujuan. Menunjukkan adanya suasana sosial keluarga, ditandai dengan indikator berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak ada, terbatas, sedang, banyak, atau luas): -

Pelihara hubungan dengan anggota keluarga Saling mendukung satu sama lain Share perasaan dengan anggota keluarga Ceritakan masalah dengan anggota lain Menyelesaikan masalah bersama-sama

Keterampilan interaksi sosial : penggunaan perilaku interaksi yang efektif oleh individu. Pasien menunjukkan keterampilam interaksi sosial, ditandai dengan indikator berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak ada, terbatas, sedang, banyak, atau luas): Menunjukkan penerimaan Kooperatif dengan orang lain Menunjukkan keramahan Menunjukkan sikap tenang Mengikutsertakan orang lain Menunjukkan kepercayaan

Keterlibatan sosial : seringnya individu berinteraksi dengan orang lain, kelompok, dan organisasi.

Pasien menunjukkan keterlibatan sosial, ditandai dengan indikator berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak ada, terbatas, sedang, banyak, atau luas):

Melaporkan adanya interaksi dengan teman dekat, tetangga, anggota keluarga, dan/ atau kelompok kerja. Melaporkan adanya partisipasi sebagai anggota kelompok keagamaan, klub, atau kelompok sukarelawan. Berpartisipasi dalam aktivitas pengalihan Berpartisipasi dalam aktivitas organisasi

Dukungan sosial: ketersediaan yang dirasakan dan kelengkapan bantuan dari orang lain yang mungkin Menunjukkan adanya dukungan sosial, ditandai dengan indikator berikut (ditunjukkan dengan ketentuan 1-5: tidak ada, terbatas, sedang, banyak, atau luas): Adanya keinginan untuk meminta bantuankepada orang lain Adanya bantuan yang ditawarkan oleh orang lain Adanya waktu yang disediakan oleh orang lain Adanya informasi dari orang lain Adanya pendampingan emosional oleh orang lain Adanya Hubungan saling percaya Adanya seseorang yang dapat membantu saat dibutuhkan

NIC

Dukungan Emosional: penyediaan rasa tentram, penerimaan, dan dukungan selama masa stres. Aktivitas: Diskusikan tentang pengalaman-pengalaman emosional pasien Identifikasi apa yang menyebabkan/ memicu emosi pasien Buat pernyataan supportive atau empati Beri rangkulan atau sentuhan untuk mensupport pasien Dampingi pasien dalam mengenali perasaan seperti cemas, marah, dan sedih

Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan cemas, marah, dan sedih

Socialization Enhancement (peningkatan sosialisasi): fasilitasi kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Aktivitas: -

Dorong untuk meningkatkan keterlibatan dalam menentukan hubungan Dorong pasien dalam mengembangkan hubungan Dorong dalam aktivitas sosial dan komunitas Dorong untuk berbagi tentang masalah yang sedang dialami dengan orang lain Berikan umpan balik tentang kemajuan dalam kepedulian terhadap penampilan personal atau aktivitas lainnya Gunakan role play untuk mempraktikkan peningkatan kemampuan dan teknik komunikasi Sediakan role models untuk mengekspresikan kemarahan dengan tepat Berikan umpan balik yang positif

Peningkatan Sistem Dukungan: fasilitasi dukungan terhadap pasien oleh keluarga, teman, dan komunitas. Aktivitas:
-

Mengkaji respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem pendukung. Mengidentifikasi derajat dukungan keluarga Menentukan sistem pendukung yang telah digunakan Menentukan batasan untuk menggunakan sistem pendukung Monitor situasi keluarga Mendukung pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial dan komunitas Melibatkan keluarga, teman atau orang yang berpengaruh dalam perawatan dan perencanaan

3. Risiko Cedera (Risk for Injury)

Domain 11 : Safety/Protection Class 2 : Physical Injury

Definisi

: suatu kondisi individu yang berisiko untuk mengalami cedera

sebagai akibat dari kondisi lingkungan yang berhubungan dengan sumbersumber adaptif dan pertahanan. Faktor Resiko: NOC Risk Control (Control Risiko) Tindakan pribadi untuk mencegah , menghilangkan , memodifikasi atau mengurangi gangguan kesehatan. Pengontrolan risiko akan ditunjukkan oleh indikator berikut ini (sebutkan nilainya 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan konsisten): Pemantauan faktor risiko lingkungan Pemantauan faktor risiko perilaku personal Mengembangkan strategi yang efektif untuk pengendalian resiko Menyesuaikan strategi kontrol resiko Melaksanakan strategi kontrol resiko Mengikuti straegi kontrol risiko yang dipilih Berpartisipasi dalam skrening terkait masalah kesehatan Menggunakan sumber komunitas untuk menurunkan risiko Monitor perubahan status kesehatan Bahan kimia (kosmetik) Faktor psikomotor Usia perkembangan (fisiologis dan psikososial) Faktor psikologis (orientasi afektif) Orang (pola penumpukan, pola-pola kognitif, afektif, dan psikomotor)

Deteksi Risiko Aksi individu untuk mengidentifikas penanganan kesehaan personal. Pendeteksian risiko akan ditunjukkan oleh indikator berikut ini (sebutkan nilainya 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan konsisten):

Mengenali tanda dan gejala yang mengindikasikan risiko Mengidentifikasi risiko kesehatan potensial Memperoleh data mengenai riwayat keluarga Mempertahankan pemantauan riwayat keluarga terbaru Menggunakan sumber untuk selalu memberikan informasi tentang pasien

NIC Menejemen Delusi Mempromosikan kenyamanan, keamanan, dan orientasi realitas dari pengalaman pasien yang salah, memperbaiki keyakinan yang memiliki sedikit dasar atau tidak berdasarkan kenyataan. Aktivitas:
-

Membangun kepercayaan, hubungan interpersonal dengan Memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan Menghindari perdebatan mengenai kepercayaan yang salah Menghindari dukungan terhadap ide delusi Diskusi fokus pada perasaan dari pada isi delusi Mendorong pasien untuk memvalidasi kepercayaan delusi Mendorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal Menyediakan istirahat dan nutrisi yang adekuat Menguragi stimulus lingkungan yang berlebihan, selama Membantu pasien untuk mengeliminasi atau menghindari

pasien
-

delusi dengan caregivers


-

dengan hal lain yang dipercayai ( uji realita)


-

terkait delusi
-

diperlukan
-

stressor yang dapat mencetuskan delusi

Edukasi keluarga mengenai cara perlakuan pada orang Memberikan pendidikan tentang keadaan sakit kepada

dengan pengalaman delusi


-

pasien, jika delusi itu berdasarkan keadaan sakit (misalnya: delirium, schizophrenia, atau depresi). NIC Electroconvulsive Therapy (ECT) Management Membantu penyediaan terapi electroconvulsive dengan aman dan efisien dalam perawatan penyakit jiwa Aktifitas:
-

Menyediakan dukungan emosional kepada pasien atau orang

terdekatnya sesuai kebutuhan. Mendukung pasien untuk mengekspresikan perasaan

mengenai prospek dari ECT. Menginstruksikan pasien dan/ atau orang terdekat terkait

dengan penanganan.
-

Konfirmasi adanya order tertulis dan tanda tangan form

persetujuan untuk ECT.


-

Hentikan pengobatan yang merupakan kontraindikasi dari

ECT.
-

Dokumentasikan persiapan sebelum tindakan secara spesifik. Dukung perawatan supportive dan manajemen perilaku

untuk disorientasi dan agitasi. Monitor pasien dari efek samping potensial ECT.

Mendukung pasien dalam mengekspresikan perasaan secara

verbal tentang pengalaman ECT. ECT. Kolaborasi dengan tim untuk mengevaluasi keefetifan ECT Berikan umpan balik pada pasien dan orang terdekat terkait

dan buat rencana modifikasi penanganan pasien jika diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai