KEPERAWATAN
JIWA PADA NN. S
DENGAN HARGA
DIRI RENDAH
KELOMPOK 7
1. Harniyanti
2. Nurul Athira
Definisi
– Harga diri rendah adalah disfungsi psikologis yang meluas dan terlepas dari
spesifiknya. Masalahnya, hampir semua pasien menyatakan bahwa mereka
ingin memiliki harga diri yang lebih baik. Jika kita hanya mengurangi harga diri
rendah, banyak masalah psikologis akan berkurang atau hilang secara
substansial sepenuhnya. Harga diri merupakan komponen psikologis yang
penting bagi kesehatan. Banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
harga diri yang rendah sering kali menyertai gangguan kejiwaan (Sitanggang, et
al, 2021).
– Herdman (2012), Megatakan, harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri
negatif yang berkepanjagan/perasaan tentang diri atau kemampuan diri.
Rentang respon
Kasus
Nn. S (28 tahun) dirawat di RSJ Saat dikaji, Nn.S mengatakan kalau dirinya
adalah wanita yang paling tidak beruntung. Sejak ditinggal pacarnya untuk
menikah dengan sahabatnya setahun yang lalu, Nn. S merasa bahwa ia tidak akan
bisa mendapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah meskipun ada yang
mengajaknya. Enam bulan yang lalu, Nn. S berhenti dari bekerja karena merasa
malu, setiap pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapatkan peringatan
dari atasannya. Saat ini, didapatkan Nn. S sering menunduk saat berbicara, kontak
mata ada tetapi minimal, serta tampak tidak bersemangat dan malas melakukan
kegiatan apapun.
Pengkajian
– IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. S (P)
Umur : 28 thn
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan :-
Tanggal Pengkajian : -
Pendidikan : -
Jumlah Anak : -
Informan : -
– ALASAN MASUK
Klien mengatakan merasa kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak beruntung,
merasa bahwa ia tidak akan bisa dapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah
meskipun ada yang mengajaknya, klien juga berhenti bekerja karena merasa malu.
Lanjutan
– PSIKOSOSIAL
a. Identitas : Klien dapat mengenal dirinya sendiri mengenai dia adalah perempuan dan
berusia 28 tahun.
b. Peran : Klien sebelumnya bekerja tapi berhenti bekerja karena merasa malu, setiap
pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapatkan peringatan dari atasannya.
c. Harga diri : Klien mengatakan kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak
beruntung, merasa bahwa ia tidak akan mendapatkan pasangan lagi, klien berhenti
bekerja karena merasa malu.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah. Hubungan Sosial
– Hubungan sosial
– Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak mau menikah meskipun ada yang mengajaknya, klien sering menunduk
saat berbicara, kontak mata ada tetapi minimal.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri
Lanjutan
– Aktivitas motorik
Klien tampak tidak bersemangat dan malas melakukan kegiatan apapun.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial : menarik diri.
– Interaksi selama wawancara
Klien sering menunduk saat berbicara, kontak mata ada tetapi minimal.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.
– MEKANISME KOPING
Pasien menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung.
ANALISA DATA
Data Masalah
Keperawatan
DS : Gangguan konsep
Klien mengatakan kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak diri : Harga diri rendah
beruntung.
Klien merasa bahwa ia tidak akan mendapatkan pasangan lagi.
Klien mengatakan berhenti bekerja karena merasa malu.
DO :
Klien tampak menunduk saat berbicara.
Tampak kontak mata ada tetapi minimal.
Klien tampak tidak bersemangat dan malas melakukan apapun.