Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEPERAWATAN
JIWA PADA NN. S
DENGAN HARGA
DIRI RENDAH
KELOMPOK 7
1. Harniyanti
2. Nurul Athira
Definisi
– Harga diri rendah adalah disfungsi psikologis yang meluas dan terlepas dari
spesifiknya. Masalahnya, hampir semua pasien menyatakan bahwa mereka
ingin memiliki harga diri yang lebih baik. Jika kita hanya mengurangi harga diri
rendah, banyak masalah psikologis akan berkurang atau hilang secara
substansial sepenuhnya. Harga diri merupakan komponen psikologis yang
penting bagi kesehatan. Banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
harga diri yang rendah sering kali menyertai gangguan kejiwaan (Sitanggang, et
al, 2021).
– Herdman (2012), Megatakan, harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri
negatif yang berkepanjagan/perasaan tentang diri atau kemampuan diri.
Rentang respon

Respon adaptif Respon Maladaftif

Aktualisasi konsep diri harga diri keracunan depersonalisasi


Diri positif rendah identitas
Proses Terjadinya Masalah
Proses terjadinya harga diri rendah dijelaskan oleh Stuart dan Lariaa (2008) dalam
konsp stress adaptasi yang terdiri dari faktor predisposisi dan presipitasi.
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
Faktor heriditer (keturunan) adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa ,riwayat penyakit kronis atau tarauma kepala srta pengugunaan tapza.
b. Psikologis
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan seperti adanya riwayat pengasingan
dari lingkungan,penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang
tidak realistis.
c. Faktor sosial budaya
Penilain negatif dari lingkungan terhadap pasien, sosial ekonomi rendah, pendidikan
yang rendah serta adanya riwayat penolakan lngkungan pada tahap tumbuh kembang
anak
Lanjutan...
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara lain:
a. Riwayat trauma
b. Ketegangan peran : Ketegangan peran dapat disebabkan karena
 Transisi peran perkembangan
 Transisi peran situasi
 Transisi peran sehat-sakit.
Manifestasi klinis
Menurut CMHN (2006), tanda dan gejala harga diri rendah adalah :
– Mengkritik diri sendiri
– Perasaan tidak mampu
– Pandangan hidup yang pesimis
– Penurunan produktivitas
– Penolakan terhadap kemampuan diri
– Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selerah makan kurang, tidak
berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara
lemah.
Townsend (1998), menambahkan karakteristik pasien dengan harga diri rendah
adalah:
– Ekspresi rasa malu atau bersalah
– Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal baru atau situasi-situasi baru
– Hipersensitifitas terhadap kritik
Mekanisme Koping

Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka panjang pendek atau


jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanann ego untuk melindungi diri
sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan (Eko, 2014). Pertahanan tersebut
mencakup berikut ini :
Jangka pendek :
– Aktivitas yang memberikan pelarian semestara dari krisis identitas diri (misalnya, konser
musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif) .
– Aktivitas yang memberikan identitas pengganti semestara ( misalnya, ikut serta dalam
klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau geng).
– Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak
menentu ( misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk
mendapatkan popularitas)
Lanjutan...

Menurut Pardede (2019), pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :

– Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang


terdekat tanpa memerhatikan keinginan,aspirasi,atau potensi diri individu
– Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan
yang diterima masyarakat.
Penatalaksanaan
– Psikofarmaka
Berbagai jenis obat psikofarmaka yang beredar dipasaran yang hanya diperoleh dengan resep
dokter, dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu golongan generasi pertama (typical) dan golongan
kedua (atypical). Obat yang termasuk golongan generasi pertama misalnya chlorpromazine
HCL (psikotropik untuk menstabilkan senyawa otak), dan Haloperidol (mengobati kondisi
gugup). Obat yang termasuk generasi kedua misalnya, Risperidone (untuk ansietas),
Aripiprazole (untuk antipsikotik).
– Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain, penderita
lain, perawat dan dokter, maksudnya supaya ia tidak mengasingkan diri lagi karena bila ia
menarik diri ia dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan
permainan atau latihan bersama (Rokhimma & Rahayu, 2020)
 
ASKEP JIWA HDR

Kasus
Nn. S (28 tahun) dirawat di RSJ Saat dikaji, Nn.S mengatakan kalau dirinya
adalah wanita yang paling tidak beruntung. Sejak ditinggal pacarnya untuk
menikah dengan sahabatnya setahun yang lalu, Nn. S merasa bahwa ia tidak akan
bisa mendapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah meskipun ada yang
mengajaknya. Enam bulan yang lalu, Nn. S berhenti dari bekerja karena merasa
malu, setiap pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapatkan peringatan
dari atasannya. Saat ini, didapatkan Nn. S sering menunduk saat berbicara, kontak
mata ada tetapi minimal, serta tampak tidak bersemangat dan malas melakukan
kegiatan apapun.
Pengkajian
– IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. S (P)
Umur : 28 thn
Status Perkawinan : Belum kawin
Pekerjaan :-
Tanggal Pengkajian : -
Pendidikan : -
Jumlah Anak : -
Informan : -
– ALASAN MASUK
Klien mengatakan merasa kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak beruntung,
merasa bahwa ia tidak akan bisa dapatkan pasangan lagi, bahkan tidak mau menikah
meskipun ada yang mengajaknya, klien juga berhenti bekerja karena merasa malu.
Lanjutan

– PSIKOSOSIAL
a. Identitas : Klien dapat mengenal dirinya sendiri mengenai dia adalah perempuan dan
berusia 28 tahun.
b. Peran : Klien sebelumnya bekerja tapi berhenti bekerja karena merasa malu, setiap
pekerjaannya selalu tidak pernah benar dan mendapatkan peringatan dari atasannya.
c. Harga diri : Klien mengatakan kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak
beruntung, merasa bahwa ia tidak akan mendapatkan pasangan lagi, klien berhenti
bekerja karena merasa malu.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah. Hubungan Sosial
– Hubungan sosial
– Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak mau menikah meskipun ada yang mengajaknya, klien sering menunduk
saat berbicara, kontak mata ada tetapi minimal.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri
Lanjutan
– Aktivitas motorik
Klien tampak tidak bersemangat dan malas melakukan kegiatan apapun.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial : menarik diri.
– Interaksi selama wawancara
Klien sering menunduk saat berbicara, kontak mata ada tetapi minimal.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.
– MEKANISME KOPING
Pasien menganggap bahwa dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung.
ANALISA DATA
Data Masalah
Keperawatan
DS : Gangguan konsep
 Klien mengatakan kalau dirinya adalah wanita yang paling tidak diri : Harga diri rendah
beruntung.
 Klien merasa bahwa ia tidak akan mendapatkan pasangan lagi.
 Klien mengatakan berhenti bekerja karena merasa malu.
DO :
 Klien tampak menunduk saat berbicara.
 Tampak kontak mata ada tetapi minimal.
 Klien tampak tidak bersemangat dan malas melakukan apapun.

DS : Isolasi sosial : Menarik


 Klien mengatakan tidak mau menikah meskipun ada yang mengajaknya. diri
DO :
 Klien tampak sering menunduk saat berbicara.
 Tampak ada kontak mata tetapi minimal.
 Klien juga terlihat tidak bersemangat dan malas melakukan kegiatan
apapun.
POHON MASALAH
Isolasi sosial : Menarik diri Efek

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Masalah utama

Koping individu tidak efektif Causa


Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
2. Isolasi sosial : Menarik diri
RENCANA TINDAKAN
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Gangguan konsep diri : Tujuan : Setelah Promosi Harga Diri
Harga diri rendah dilakukan tindakan Observasi :
perawatan 1 24 jam  Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia
di harapkan tingkat terhadap harga diri.
harga diri meningkat  Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri.
dengan  Monitor tingkat harga diri setiap waktu.
kriteria hasil : Terapeutik :
1. Penilaian diri  Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.
positif meningkat.  Diskusikan pernyataan tentang harga diri.
2. Kontak mata  Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri.
meningkat.  Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah.
3. Perasaan malu  Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga
menurun diri.
Edukasi :
 Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif diri pasien.
 Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi
dengan orang lain.
 Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif.
 Latih cara berpikir dan berperilaku positif.
LANJUTAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
2. Isolasi sosial : Tujuan : Setelah Promosi Sosialisasi
Menarik diri dilakukan tindakan Observasi :
perawatan 1 24 jam  Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain.
di harapkan  Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain.
keterlibatan sosial Terapeutik :
meningkat dengan  Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan.
kriteria hasil :  Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok.
1. Minat terhadap  Motivasi berinteraksi diluar lingkungan (mis. jalan-jalan, ke toko buku)
aktivitas  Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan
meningkat. orang lain.
2. Kontak mata  Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan.
membaik Edukasi :
 Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap.
 Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
 Anjurkan berbagi pengalaman dengam orang lain.
 Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
 Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
SP PASIEN SP KELUARGA
SPIP SPIP
 Indentifikasi kemampuan dan aspek positif  Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
yang dimiliki pasien. merawat pasien.
 Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat  Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses
dilakukan saat ini ( pilih dari daftar kegiatan) : terjadinya harga diri rendah.
buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan  Diskusikan kemampuan atau aspek positif
saat ini. pasien yang pernah dimiliki sebelum dan
 Bantu pasien memilih salah sat kegiatan yang setelah sakit.
dapat dilakukan saat ini untuk dilatih.  Jelaskan cara merawat harga diri rendah
 Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara terutama memberikan pujian semua hal yang
melakukannya. positif pada pasien.
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan  Latih keluarga memberi tanggung jawab
dua kali perhari kegiatan pertama yangt dipilih pasien :
bimbing dan beri pujian.
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan berikan pujian.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai