Untuk mendirikan bangunan di Indonesia dalam konteks perubahan iklim saat ini, pertimbangan ketahanan terhadap bencana alam dan kelestarian lingkungan tidak bisa diabaikan. Indonesia merupakan kawasan geografis yang mempertemukan dua jalur pegunungan api aktif dan dua alur lempeng bumi aktif. Hal ini menyebabkan frekuensi gempa bumi di Indonesia, baik tektonik maupun vulkanik, terbilang cukup tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata terjadi 10 kali gempa setiap tahunnya yang mengakibatkan kerusakan bangunan tidak sedikit. Rancangan bangunan yang tahan terhadap gempa sangat dibutuhkan untuk beradaptasi terhadap kondisi geografis Indonesia dan meminimalisir resiko kerugian yang dialami masyarakat akibat gempa. Perubahan iklim yang tengah berlangsung secara global juga menuntut adaptasi dan antisipasi dari seluruh masyarakat. Tanpa intervensi, peningkatan rerata suhu bumi dapat mencapai 2,6 derajat celsius pada tahun 2100 dan berdampak buruk bagi kehidupan di bumi. Mengurangi pemanasan global dengan meminimalisir efek rumah kaca merupakan suatu keharusan. Salah satu cara yang efektif dalam mengurangi produksi gas yang menghasilkan efek rumah kaca (greenhouse gas) adalah melalui pembangunan gedung-gedung perumahan dan perkantoran yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan (green lifestyle). Konstruksi gedung yang ramah lingkungan ini dicirikan dengan pemanfaatan cahaya matahari secara efektif untuk penerangan, rancangan ruang yang mengatur pendinginan alami, serta penggunaan material yang mendukung penghematan energi seperti mengurangi kebutuhan cahaya di siang hari dan pendingin ruangan. Pengurangan konsumsi energi fosil sangat penting untuk mengurangi greenhouse gas. Rancangan gedung yang ramah lingkungan ini penting untuk diterapkan oleh masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami menyambut baik penunjukan Universitas Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional sebagai tuan rumah pelaksanaan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-3 tahun 2011 bagi para mahasiswa. Kontes yang mengambil tema Rumah Kayu Bertingkat yang Berwawasan Lingkungan ini dilaksanakan dengan kerjasama antara Ditjen Dikti, para sponsor, dan Universitas Indonesia. Kualitas rancangan bangunan gedung yang diajukan akan diuji oleh para ahli dari perguruan tinggi, instansi pemerintahan dan perusahaan swasta. KBGI ke-3 2011 membidik tercapainya beberapa tujuan sekaligus. Kontes ini diharapkan dapat menjadi ajang kompetisi yang dapat menstimuli kreatifitas dan memberi insentif bagi prestasi mahasiswa, menumbuhkan budaya kompetisi, serta mensosialisasikan kepedulian terhadap lingkungan melalui pengembangan rancangan gedung yang ramah lingkungan. Mewakili seluruh pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini, kami mengundang partisipasi mahasiswa dan dukungan perguruan tinggi terhadap partisipasi mahasiswanya. Harapan kami, semoga KBGI ke-3 2011 ini bermanfaat bagi pemerintah, perguruan tinggi, para mahasiswa dan seluruh masyarakat. Selamat berkompetisi!
DAFTAR ISI Panduan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-3 Tahun 2011
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Kata Pengantar ........................................................................................................................ Daftar Isi .................................................................................................................................. Latar Belakang ......................................................................................................................... Tujuan ...................................................................................................................................... Tema ......................................................................................................................................... Pelaksanaan Kontes................................................................................................................ Waktu dan Tempat Pelaksanaan........................................................................................... Peserta ...................................................................................................................................... Ketentuan Kontes .................................................................................................................. Kriteria Seleksi ........................................................................................................................ Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang ........................................................................... Sistematika Proposal .............................................................................................................. Akomodasi dan Konsumsi .................................................................................................... Penyelenggara .......................................................................................................................... Timeline dan Jadwal Kegiatan .............................................................................................. Lampiran 1 Petunjuk Penulisan Proposal KBGI ke-3 Tahun 2011................................ Lampiran 2 Peraturan Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 ........... 1 2 3 4 4 4 5 5 5 6 6 8 8 8 9 11 21
lingkungan, namun secara teknis material konstruksi tersebut juga mampu menahan beban gempa dan faktor pengaruh alam lainnya.
2. Tujuan
Tujuan Umum Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 ini adalah: Mendorong dan menumbuh-kembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam bidang bangunan gedung dengan memperhatikan aspek lingkungan. Sedangkan Tujuan Khusus KBGI ke-3 ini adalah untuk: a) menumbuhkan daya tarik mahasiswa untuk lebih mendalami perancangan dan pelaksanaan konstruksi bangunan gedung, b) mengamati, memahami dan mampu mengaplikasikan proses rancangan dan rekayasa (dalam wujud model) sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka menghasilkan suatu perangkat dan sistem yang sangat dibutuhkan masyarakat, c) meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam bidang pengembangan bidang teknologi bangunan gedung, d) membudayakan iklim kontes (pertandingan) yang sportif di lingkungan perguruan tinggi, e) mempelajari rekayasa bangunan gedung melalui tindakan realistik, pengalaman menganalisis masalah secara langsung (hands on experience), dan f) membuat model bangunan gedung yang diuji dari segi kekuatan, kekakuan, keekonomisan (kehematan) bahan, keindahan/estetika dan kemudahan pengerjaannya, selain secara fungsi harus memenuhi unsur-unsur bangunan rumah tinggal bertingkat.
3. Tema
Tema dari Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 ini adalah:
e) Peserta akan diundang oleh Panitia untuk mempresentasikan Proposal hasil rancangannya dan mengkonstruksi model bangunan gedung di lokasi Kontes, yaitu di Kampus Universitas Indonesia, Depok. Peserta yang lolos Tahap Perancangan wajib menyampaikan presentasi hasil rancangannya. f) Penilaian Kontes didasarkan atas prinsip-prinsip: Keindahan/Estetika/Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3&L), Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, dan Metode Pelaksanaan Konstruksi. g) Setiap perguruan tinggi diijinkan mengirimkan lebih dari 1 (satu) tim untuk mengikuti seleksi Proposal KBGI ke-3 ini.
6. Peserta
Persyaratan peserta Kontes adalah sebagai berikut: a) Peserta adalah mahasiswa dari perguruan tinggi Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia, dan yang secara resmi menjadi utusan perguruan tinggi pengirim. b) Peserta menyampaikan Proposal Teknis yang disertai dengan Surat Pengantar dari Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan yang dikirimkan kepada Panitia, dan diterima paling lambat tanggal 7 Juli 2011 (cap pos), lengkap dengan Metode, Standard/Code dari perencanaan, dan gambar hasil perencanaan bangunan gedung. c) Peserta yang diundang untuk mengikuti Kontes Tahap Kedua (final) adalah tim yang lolos seleksi Tahap Pertama (Perancangan).
7. Ketentuan Kontes
a) Untuk setiap peserta akan disiapkan area (site plan) untuk Kontes seluas 4,0m x 4,0m, yang dilengkapi dengan batas site plan. b) Seluruh komponen bangunan gedung akan ditimbang oleh Panitia untuk mengetahui total beratnya, dan sesudahnya akan diberi label yang menjadi tanda sebagai komponen yang boleh digunakan untuk mengkonstruksi bangunan gedung yang akan dikonteskan. c) Pada saat perakitan (construction), peserta boleh menggunakan peralatan bantu perakitan yang logis dan wajar sesuai dengan konstruksi yang dihadapi (baik model maupun prototipnya), namun yang tidak membahayakan agar anggota tim terhindar dari bahaya/kecelakaan. d) Maksimun waktu (durasi) untuk pengkonstruksian bangunan dalam Kontes adalah 2,5 jam (150 menit) dan dengan memperhatikan unsur-unsur K3&L. Jika setelah 2,5 jam pekerjaan ereksi (pengkonstruksian) bangunan belum juga selesai, maka Juri akan menghentikan tahap penyelesaian perakitannya. e) Atas permintaan peserta, bangunan gedung yang belum selesai dikonstruksi bisa dilakukan uji pembebanan sesuai dengan Peraturan Kontes. f) Peraturan selengkapnya dapat dilihat pada buku Peraturan Kontes (Lampiran 2).
Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-3 Tahun 2011
g) Peserta harus membaca dengan cermat Panduan Kontes ini agar tidak dikenakan penalti dan/atau diskualifikasi oleh Juri.
8. Kriteria Seleksi
Kriteria seleksi KBGI ke-3, mencakup 2 (dua) Tahap, yaitu Tahap Perancangan dan Tahap Pengkonstruksian serta Pengujian Struktural atas fisik model bangunan gedung. Seleksi Tahap Perancangan dilakukan dengan dasar kriteria berikut: a) Ketelitian dan Dasar-dasar Perencanaan, Standar/Code/Peraturan yang dipergunakan. b) Rancangan konstruksi bangunan gedung ukuran sebenarnya (riil) dan rancangan model (miniatur) bangunan gedung. c) Rencana Anggaran Biaya Model Bangunan Gedung. d) Berat Rencana Model Bangunan Gedung. e) Simpangan Rencana Model Bangunan Gedung di bawah aksi Beban Uji. f) Metode Pelaksanaan Konstruksi Model Bangunan Gedung. g) Rencana Waktu (Durasi) yang dibutuhkan untuk Pelaksanaan Konstruksi (Ereksi). h) Gambar Alir Kerja Perakitan (SOP), Daftar Komponen Konstruksi Bangunan dan Jumlahnya, dan Daftar Peralatan/Perlengkapan Kerja. Calon peserta yang lolos Tahap Perancangan dan telah membuat model bangunan gedung akan diundang untuk mengikuti Kontes Tahap Kedua, yaitu Tahap Pengkonstruksian serta Pengujian Struktural atas fisik model bangunan gedung. Kriteria Penilaian Tahap Kedua adalah sebagai berikut: a) b) c) d) Memenuhi standard berat dan dimensi elemen struktur sesuai Peraturan Kontes. Memenuhi ketentuan K3 dan Lingkungan. Waktu yang dibutuhkan untuk perakitan/pengkonstruksian/ereksi. Metode pelaksanaan konstruksi yang logis (ada korelasi/kemiripan dengan metoda pelaksanaan terhadap bangunan dengan ukuran riil). e) Simpangan horizontal model bangunan akibat beban uji horisontal, yang merepresentasikan beban gempa statik ekivalen. f) Keindahan/Estetika/Lingkungan bangunan gedung dan kesesuaian/keandalan fungsi dari bangunan gedung/rumah, yang menyangkut antara lain aspek Operation (peruntukan/fungsi, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam gedung), kemudahan dalam Maintenance/pemeliharaan, kemudahan dalam Repair/perawatan/perbaikan termasuk penggantian komponen bangunan, dan aspek seni dan etnik, serta pertimbangan terhadap kondisi lingkungan (aspek durabilitas agar bangunan tahan lama/awet).
Seleksi Tahap Pertama ini akan menetapkan 9 (sembilan) tim terpilih/finalis dari 9 perguruan tinggi yang berbeda. Pengumuman hasil seleksi Tahap Pertama akan diinformasikan melalui surat dan telepon/faximile/internet. Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi Tahap Pertama ini diwajibkan mendaftar ulang kepada Panitia untuk mengikuti kompetisi Tahap Kedua. Apabila sampai batas waktu pendaftaran ulang berakhir, calon peserta tidak juga menyampaikan pemberitahuan (konfirmasi), maka calon peserta dinyatakan mengundurkan diri oleh Panitia. Penilaian Tahap Kedua diawali dengan Presentasi di depan Tim Juri untuk mengevaluasi dan menilai konsep perancangan dan kelogisan/kewajaran dari model bangunan gedung yang ditinjau dari kondisi nyata bangunan gedung dengan ukuran dan model serupa. Penilaian pada saat Kontes dilakukan melalui beberapa kriteria untuk menentukan Juara I, II, dan III serta Penghargaan-penghargaan terhadap struktur bangunan gedung, yaitu: Keindahan/Estetika/Lingkungan, K3&L, Kesesuaian Implementasi Rancangan, Kinerja Struktural, dan Metode Pelaksanaan Konstruksi. Komponen-komponen penilaian terdiri dari 5 (lima) unsur berikut ini: a) Unsur Keindahan/Estetika/Lingkungan, dinilai dari keindahan/estetika dan keserasian bangunan gedung yang dihasilkan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah tinggal 2 (dua) lantai dan yang mampu menampilkan unsur seni/budaya/etnik Nusantara sesuai Tema Kontes, selain perlunya memperhatikan unsur-unsur kesesuaian/keandalan fungsi dari bangunan gedung/rumah, yang menyangkut antara lain aspek Operation (keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam gedung), kemudahan dalam Maintenance/pemeliharaan, kemudahan dalam Repair/perawatan/perbaikan termasuk penggantian komponen bangunan, serta pertimbangan terhadap kondisi lingkungan (aspek durabilitas agar bangunan tahan lama/awet). b) K3 dan Lingkungan (K3&L), dinilai dari kelengkapan dan kepatuhan terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3, dan kebersihan bahan dan alat kerja serta kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan pengkonstruksian model bangunan. c) Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, dinilai dari unsur-unsur berat bangunan, simpangan horisontal, dan waktu konstruksi (durasi) yang ditinjau dari hasil perencanaan terhadap kondisi aktual/terlaksana/pengujian. d) Kinerja Struktural, dinilai dari besaran simpangan horisontal dan berat bangunan antara nilai aktual (hasil pengujian) terhadap nilai/batasan ijin yang ditetapkan dalam buku Panduan Kontes. e) Metoda Pelaksanaan Konstruksi, dinilai dari peralatan kerja untuk pengkonstruksian (erection) yang dipergunakan, gambar metoda pelaksanaan konstruksi yang akan dipergunakan untuk pengkonstruksian (SOP), cara penggunaan peralatan konstruksi, sistem sambungan antar elemen struktur, kelogisan/kewajaran dari tahapan-tahapan pengkonstruksian, kesesuaian antara pelaksanaan ereksi dan rencana sebagaimana disajikan di dalam Gambar SOP, dan kehematan biaya untuk pelaksanaan pengkonstruksian, serta kebersamaan/kerjasama tim dalam bekerja,. terhadap
JUARA UMUM ditentukan berdasarkan perolehan nilai kumulatif tertinggi dari kelima kategori: Keindahan/Estetika/Lingkungan, K3&L, Kesesuaian Implementasi terhadap Rancangan, Kinerja Struktural, dan Metode Pelaksanaan Konstruksi.
12. Penyelenggara
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Dit. Litabmas), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional RI, yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia. Alamat: Alamat Penyelenggara: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional RI Gedung Dikti Lt. IV Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270, Indonesia Telp. (62-21) 70322640, Fax. (62-21) 57946100 Website/laman : http://dikti.kemdiknas.go.id e-mail : pkm.dp2m@dikti.go.id
Alamat Pelaksana: Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia Gedung PPMT Lt. 1 Kampus UI Depok, Jawa Barat, 16424. Telp. (62-21) 7867222 ext 100047, 100048, 100050 Fax. (62-21) 7863453 Website : http://www.kji-kbgi2011.ui.ac.id/ Email : kji-kbgi2011@ui.ac.id
PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL KBGI KE-3 TAHUN 2011 DAN PERATURAN KBGI KE-3 TAHUN 2011
10
Proposal KBGI ke-3 ditulis sesuai format yang telah ditentukan oleh Panitia, diketik pada kertas ukuran A4 (297 x 210 mm), spasi 1,5 pitch, 10 cpi atau font 12 point, dengan margin kiri 3,5 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm dan bawah 3 cm. Satu Proposal diajukan untuk satu kategori bangunan gedung. Tidak dibenarkan menuliskan nama institusi pada teks Proposal. Nama institusi hanya boleh dituliskan di halaman Judul saja. Bilamana dijumpai adanya ketidakjelasan informasi pada Buku Panduan ini, peserta dapat menanyakannya langsung kepada Panitia melalui alamat email seperti tertera alamatnya di dalam Panduan ini.
Bab III. Desain Model Bangunan Gedung (ukuran denah 1m x 1,5m), 2 lantai: a) Dasar Teori Model b) Kriteria Perancangan (material, alat sambung, beban uji, dan metodologi perancangan) c) Sistem Struktur d) Modelisasi Struktur e) Analisa Struktur f) Disain Komponen Struktur dan Sambungan g) Berat Struktur Model Bangunan Rencana h) Simpangan Horizontal Rencana i) Waktu Pelaksanaan Konstruksi Rencana j) Rencana Anggaran Biaya Bab IV. Gambar Metode Perakitan Model Bangunan Gedung (SOP) Bab VI. Penutup (Kesimpulan) Lampiran: Gambar Lay Out Struktur, Tampak dan Potongan, Daftar Jenis Elemen/Komponen Struktur dan Jumlahnya. Gambar Detail Model Bangunan Gedung (ukuran, sambungan dan lain-lain). Gambar Detail Prosedur Perakitan (Metoda Pelaksanaan Konstruksi), Daftar Peralatan Penunjang yang dipergunakan untuk Pengkonstruksian.
12
FORMAT 1A
Proposal Kontes Bangunan Gedung Indonesia Ke-3 Tahun 2011 Nama Tim dan Nama Bangunan Gedung
13
Foto ditempel
Foto ditempel
Foto ditempel
Keterangan: Peserta Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 berjumlah 4 orang termasuk dosen pembimbing.
14
1. 2. 3. 4. 5.
7. Biaya pembuatan model bangunan gedung : Rp. ..................................,(Terbilang: ............................................................... ) ...................., .............................. 2011 Mengetahui Ketua Jurusan/Departemen, Dosen Pembimbing,
(........................................) NIP.
(..........................................) NIP.
(.........................................) NIP. Keterangan: Peserta Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 berjumlah 4 orang termasuk dosen pembimbing
15
1. Pembimbing
No a). Nama Lengkap b). Bidang Keahlian a). 1 b). a). Gelar Kesarjanaan b). Pendidikan Akhir (S1/S2/S3) a). b). a). Jurusan b). Fakultas a). b). Pria/ Wanita
2. Mahasiswa
No a). Nama Lengkap b). NIM a). 1 2 3 b). a). b). a). b). a). Jurusan/Program Studi b). Semester a). b). a). b). a). b).
Pria/Wanita
Keterangan: Peserta Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 berjumlah 4 orang termasuk dosen pembimbing.
16
Pengalaman Dalam Bidang Bangunan Gedung: No. 1 2 3 Uraian Singkat Pengalaman Tahun
17
FORMAT 1F
: .................................................................... Kode Pos : .................................. : .................................................................... Telp: .............................................. : : (1) .............................................................. (2) .............................................................. (3) ..............................................................
menyatakan bersedia mengikuti Kontes Bangunan Gedung Indonesia Ketiga (KBGI) ke-3 Tahun 2011 yang diselenggarakan oleh DITLITABMAS DITJEN DIKTI, KEMDIKNAS RI yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia, yang akan berlangsung pada tanggal 25 27 Nopember 2011 di Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok. Bilamana terjadi kecelakaan akibat kelalaian peserta di luar arena Kontes tidak menjadi tanggung jawab Panitia.
Dibuat di : Pada tanggal : ........................... 2011 Mengetahui Ketua Jurusan/Departemen, Yang Membuat Pernyataan, Purek/Warek/Puket/Pudir Bidang Kemahasiswaan
(..........................................) NIP.
(.................................................) NIP.
18
FORMAT 2A
Proposal Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 Nama Tim dan Nama Bangunan Gedung
Catatan:
Penamaan bangunan gedung tidak boleh mengandung unsur nama/identitas perguruan tinggi peserta.
19
FORMAT 2B
LEMBAR PENILAIAN TAHAP PERTAMA Berdasarkan Peraturan Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011, Juri telah mengevaluasi Proposal dari: Nomor Peserta Nama Tim/Bangunan Gedung Judul Proposal Asal Perguruan Tinggi Alamat : . : . : . : . : .
Dengan uraian nilai evaluasi sebagai berikut: Total Nilai: 1. Laporan Perancangan (Dasar Teori, Kriteria Perancangan, Sistem Struktur, Sistem Sambungan antar elemen Struktur, Modelisasi Struktur, Analisa Struktur, Desain Komponen, Berat Bangunan Rencana, Simpangan Horisontal Rencana Akibat Beban Uji, Waktu Pelaksanaan Konstruksi Hasil Perancangan, RAB), Daftar Komponen Struktur : 2. Gambar Detail Struktur dan Arsitektur Bangunan : 3. Perancangan Perakitan (daftar material, daftar peralatan bantu, dan lain lain) : 4. Gambar Metode Pelaksanaan Konstruksi (SOP) : 5. Keindahan/Estetika/Lingkungan : Total Nilai
............ x 0,45 ............ x 0,20 ............ x 0,10 ............ x 0,15 ............ x 0,10
: .....................
Atas dasar perolehan Total Nilai tersebut, selanjutnya Proposal di atas dinyatakan DAPAT / TIDAK DAPAT *) mengikuti proses tahap selanjutnya. Demikian evaluasi Juri ini disampaikan. Tim Juri mengucapkan terimakasih kepada peserta atas partisipasinya. Depok, ............................... 2011 Juri,
*)
2) Fungsi bangunan adalah sebagai rumah tinggal, berbahan kayu, dan mampu memikul beban gempa. 3) Lantai adalah komponen horizontal struktur bangunan berupa bidang datar dan berfungsi sebagai penyokong beban vertikal dan pengikat elemen balok dan kolom. 4) Peserta adalah peserta Kontes yang secara sah telah didaftar oleh Panitia untuk mengikuti aktivitas Kontes. 5) Dewan Juri adalah juri yang ditunjuk secara sah oleh Panitia untuk melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil kreativitas peserta dalam Kontes.
6) Penilaian/evaluasi adalah kegiatan penilaian/evaluasi kelayakan terhadap hasil kreativitas peserta Kontes berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. 7) Site plan adalah lapangan (ruang) kerja yang dibatasi oleh garis-garis batas yang terikat oleh Peraturan Kontes. 8) Model bangunan gedung adalah prototype bangunan gedung yang dibuat dengan dimensi yang lebih kecil (miniatur). 9) Model bangunan gedung adalah prototype bangunan gedung rumah kayu yang dibuat lebih kecil dari ukuran bangunan gedung sebenarnya. Ukuran model bangunan gedung (1,0m x 1,5m), 2 lantai, yang merupakan simulasi dari ukuran bangunan gedung yang sebenarnya (6,0m x 9,0m), 2 lantai, sehingga segala aspek untuk perencanaan maupun pelaksanaannya harus mengacu seperti bangunan dengan ukuran sebenarnya. 10) Model bangunan gedung dibuat atau dirakit per komponen (dari kondisi awal yang betulbetul masih terurai) yang dapat disiapkan untuk 2 lantai dan untuk selanjutnya dibuat menjadi satu rangkaian struktur bangunan utuh dengan dinding. Penutup atap sekurangkurangnya terdiri dari 4 bidang yang terpisah. Rangka kuda-kuda disiapkan sebagai struktur rangka bidang (bukan rangka ruang). Komponen kolom dapat dibuat menerus untuk 2 (dua) lantai tanpa menyambung. Penyambungan elemen kolom ke lantai dasar dilakukan di lokasi Kontes, dan tanpa dilengkapi dengan tie beam. Elemen struktur portal bangunan (komponen balok dan kolom) masih dalam keadaan terurai, tidak boleh disiapkan sudah dalam bentuk portal baik portal bidang maupun portal ruang.
21
11) Posisi/keberadaan bresing untuk pengaku bangunan tidak boleh menghalangi bukaan (pintu dan jendela). 12) Posisi/level bawah dari permukaan bidang atap harus berada diatas level kabel sling yang akan dipergunakan untuk pengujian beban horizontal (lihat petunjuk gambar) agar bagian atap bangunan terhindar dari modifikasi/pemotongan oleh Panitia.
22
BAB III PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KONTES BANGUNAN GEDUNG INDONESIA KE-3
Bagian Kesatu Penyelenggara dan Pelaksana Pasal 5 a) Penyelenggara Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 adalah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional RI. b) Pelaksana Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 adalah Universitas Indonesia (UI). Alamat: Alamat Penyelenggara: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional RI. Gedung DIKTI Lt. IV Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270, Indonesia Telp. (62-21) 70322640, Fax. (62-21) 57946100 website : http://dikti.kemendiknas.go.id e-mail : pkm.dp2m@dikti.go.id Alamat Pelaksana: Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia Gedung PPMT Lt. 1 Kampus UI Depok, Jawa Barat, 16424. Telp. (62-21) 7867222 ext 100047, 100048, 100050 Fax. (62-21) 7863453 Website : http://www.kji-kbgi2011.ui.ac.id/ Email : kji-kbgi2011@ui.ac.id c) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat Penyelenggaraan : Universitas Indonesia, Kampus Baru Depok Waktu : Tanggal 25 s/d. 27 Nopember 2011 Bagian Kedua Manajemen Pasal 6 Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan Kontes ini telah dibentuk Panitia yang terdiri dari Panitia KBGI, Juri dan Pelaksana Lapangan, yang mana pembagian kerja dan wewenang diatur sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing didasarkan atas prinsip profesionalitas.
23
: : : : :
7) Penimbangan dan pengukuran baik ukuran elemen konstruksi maupun dimensi model bangunan jadi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan dan disaksikan oleh 2 (dua) peserta dari institusi yang berbeda. Setelah penimbangan dan pengukuran selesai dilakukan, maka seluruh komponen tertimbang/terukur akan diberi tanda (diberikan marking) dan disatukan (disegel). 8) Berat total struktur bangunan gedung sebagai hasil dari langkah penimbangan (7) di atas maksimal 75 kg, dan apabila melebihi batasan maksimum maka peserta akan dikenakan pinalti.
24
Bagian Kedua Kontes Tahap Pertama Pasal 8 1) Peserta adalah mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan bangunan gedung, yang secara resmi menjadi utusan perguruan tinggi yang terdaftar pada Panitia. 2) Peserta mengirimkan Proposal sesuai dengan ketentuan dalam Panduan kepada Panitia yang berisikan dan tidak terbatas pada desain bangunan gedung dan metoda pelaksanaan konstruksi. 3) Proposal yang diterima Panitia akan dilakukan proses seleksi awal terlebih dahulu untuk menentukan finalis, yang dilakukan sesuai dengan Panduan Kontes. 4) Peserta finalis yang akan mengikuti Kontes adalah tim yang telah berhasil lolos seleksi Tahap Pertama yang dilakukan oleh para Juri. Bagian Ketiga Materi dan Spesifikasi Model Bangunan Gedung yang Dikonteskan Pasal 9 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Rumah Tinggal Rangka Kayu 2 lantai Tahan Gempa 100 cm x 150 cm. Tinggi antar lantai 60 cm, tinggi bangunan 2 lantai. Multiplek t = 12 mm. Multiplek t = 6 mm. Tempat bangunan berdiri (disediakan oleh Panitia). Kayu kelas 2 (semua elemen struktur HARUS berbahan kayu, kecuali alat sambung dimungkinkan bukan berasal dari bahan kayu). Tebal dinding : 3 mm (multiplek t = 3 mm). Jarak antar dinding 50 cm. Sambungan : paku, rivet (paku keling), pasak atau baut (tidak diperkenankan menggunakan plat sambung dari plat baja). Bukaan pada dinding : luas minimum bukaan adalah 20% dari luas dinding. Bukaan pada masing-masing dinding luar adalah pada 1 sisi, atau 2 sisi untuk ruangan di sudut. Bukaan harus betul-betul secara fisik berupa bukaan, bukan gambar atau obyek tempelan. Penutup atap bangunan : bebas (bentuk sesuai dengan daerah masing-masing), berbahan triplek t = 3 mm. Rangka kuda-kuda dari atap tidak boleh dalam bentuk kuda-kuda ruang 3D, namun boleh (disiapkan) dalam bentuk rangka kuda-kuda bidang (2D). Jarak antar kolom : 50 cm. Komponen lantai pada tingkat 2 harus terurai dengan minimal 1 elemen lantai per ruangan (tidak boleh dibuat menerus sekaligus). Tidak diperkenankan menggunakan elemen tie beam (sloof, balok pengikat) pada bagian pondasi bangunan. Jenis bangunan gedung Ukuran luar/denah gedung Tinggi bangunan Lantai dasar Lantai 1 (satu) Landasan/Dudukan Bahan Konstruksi : : : : : : :
10)
25
14) Tidak diperbolehkan memasang bresing (bracing) yang menghalangi bukaan (pintu dan jendela). 15) Dimensi maksimum penampang kolom adalah 40mm x 40mm. 16) Dimensi maksimum penampang balok adalah 30mm x 40mm. 17) Seluruh komponen struktur harus dibuat betul-betul terurai sebelum dirakit/dikonstruksi. 18) Beban layan (uji) pada desain untuk model bangunan gedung adalah berupa beban statik horizontal bertahap dengan nilai maksimum 75 kg (= 5 x 15 kg), yang dikenakan pada elevasi 110 cm yang diukur dari permukaan atas lantai dasar. Pasal 10 Peserta diberikan kebebasan untuk memilih metoda dalam desain konstruksi dan metode dalam pelaksanaan konstruski (erection), serta sistem struktur dan sambungan antar elemen konstruksi, sedangkan perhitungan dimensi komponen struktur bangunan gedung harus mengacu kepada peraturan bangunan gedung yang berlaku. Pasal 11 Proposal Teknis terdiri dari satu paket usulan Peserta yang disampaikan kepada Panitia, sebagai syarat untuk dapat mengikuti Kontes Tahap Pertama.
26
Bagian Kedua Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Pasal 13 1) Faktor keselamatan kerja dalam kompetisi ini harus menjadikan perhatian serius peserta. 2) Para peserta selama Kontes ini diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3), yang minimal terdiri dari helm, kacamata, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, sabuk pengaman dan sepatu kerja. 3) Peserta hendaknya juga menjaga lingkungan kerja agar bisa mendukung dengan baik pelaksanaan pekerjaan, dan tetap menjaga kebersihan lingkungannya. 4) Risiko kecelakaan kerja akibat kelalaian peserta menjadi tanggung jawab peserta.
Bagian Ketiga Pelaksanaan Konstruksi (Ereksi) Pasal 14 1) Ketua Tim yang terdaftar pada Panitia bertanggung-jawab atas keselamatan kerja anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja, memelihara alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, kebersihan lingkungan, dan jadwal kerja selama masa Kontes berlangsung. 2) Penggantian Ketua Tim dan/atau anggota tim harus sepengetahuan Panitia dan dengan alasan yang dapat diterima Panitia, dan diajukan sebelum Kontes dimulai. 3) Peserta dilarang mengubah, menambah/mengurangi atau memodifikasi Proposal dan Gambar Kerja yang telah lolos seleksi Tahap Pertama ke dalam pelaksanaan konstruksi (hasil fisik dari model bangunan). 4) Seluruh biaya material konstruksi dan peralatan kerja menjadi tanggung jawab peserta. 5) Tanda/kode perakitan harus diadakan dan disiapkan oleh peserta sendiri. 6) Waktu/durasi perakitan, Keindahan dan Unjuk Kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian Juri. 7) Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung jawab peserta. 8) Peserta diberi kebebasan untuk memilih metode pelaksanaan konstruksinya. 9) Waktu pemasangan asesoris (jika ada) termasuk di dalam waktu konstruksi. 10) Waktu pengukuran dimensi bangunan dan elemen-elemen bangunan selama masa konstruksi tidak termasuk (tidak dihitung) dalam perhitungan waktu konstruksi. 11) Pemasangan alat bantu/perancah dan pembongkarannya menjadi kegiatan dari peserta dan waktunya termasuk/diperhitungkan di dalam pelaksanaan konstruksi. 12) Peserta harus memasang di area Kontes (site plan) Gambar Lay Out Struktur, Tampak dan Potongan, Daftar Jenis Elemen/Komponen Struktur dan Jumlahnya, Gambar Kerja mengenai Prosedur Pelaksanaan Konstruksi, Daftar Peralatan Penunjang, serta di dalam Gambar harus dilengkapi informasi tentang Rencana Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tahapan pengkonstruksian model bangunan. Format Gambar ukuran A3, jumlah maksimum 6 lembar.
27
28
29
Bagian Kedua Pelanggaran, Sanksi dan Diskualifikasi Pasal 18 1) Ketika peserta dalam pelaksanaan perakitan (ereksi) disengaja atau tidak disengaja melakukan pelanggaran atau kecelakaan, maka Juri akan melakukan pinalti, dan Juri dapat menetapkan pekerjaan dapat diteruskan atau tidak dapat diteruskan. 2) Peserta bekerja di luar site plan : pinaltinya 30 detik per pelanggaran. 3) Peserta melanggar K3&L : pinaltinya 30 detik per pelanggaran. 4) Setiap kerusakan akibat kelalaian pada saat persiapan dan pengujian : pinaltinya 120 detik per pelanggaran. 5) Ukuran bangunan gedung tidak sesuai dengan ketentuan (Pasal 9) dan bilamana melebihi batas toleransi (maksimal 1%), maka peserta dikenakan pinalti. 6) Tinggi kolom per lantai 60 cm, ukuran luar-luar, jika tinggi lantai tidak sesuai dengan ketentuan dengan batas tolerensi 1%, maka peserta dikenakan pinalti. 7) Hukuman akan diberikan bila peserta menyentuh bangunan gedung setelah perakitan dinyatakan selesai. 8) Juri dapat menyatakan Tim terdiskualifikasi jika ketentuan (ayat 1, ayat 5 ataupun ayat 6 diatas) tidak terpenuhi dan/atau materi dan spesifikasi model bangunan gedung tidak memenuhi material/bahan konstruksi dan spesifikasi model bangunan gedung yang dikonteskan (Pasal 9). 9) Juri juga dapat menyatakan Tim terdiskualifikasi jika peserta mengganggu dan/atau melakukan sabotase terhadap peserta lainnya. 10) Bilamana diketemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan Kontes setelah kegiatan Kontes selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan memberikan sanksi berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta yang bersangkutan.
Bagian Ketiga Pengujian Bangunan Gedung melalui Pembebanan Horisontal Pasal 19 1) Selama pengujian beban horizontal dilakukan, kemungkinan bangunan gedung akan runtuh (collapse), oleh karenanya para peserta harus memasang pengaman. 2) Dalam pengujian pembebanan terhadap model bangunan gedung, pembebanan dilakukan dengan beban statik horizontal yang dikenakan pada balok ring, dan dalam arah lebar (arah pendek) bangunan. Blok-blok beban disediakan oleh Panitia. Pembacaan kinerja struktural bangunan gedung dilakukan terhadap nilai simpangan horizontal rata-rata yang terjadi yang dicatat pada 2 (dua) dial gauge/transducer yang dipasang pada bangunan. Bangunan akan dibebani secara bertahap 5 @ 15 kg. Dengan demikian beban total maksimum 75 kg. Kemudian dicatat besaran simpangan pada setiap akhir tahapan 30
pembebaban. Bilamana simpangan yang terjadi/terukur telah melebihi 3,0 mm, maka proses pembebanan tahap selanjutnya akan dihentikan. 3) Pelaksanaan pengujian dapat dilakukan oleh setiap peserta lomba dan dapat dibantu oleh Panitia, kemudian dilakukan penilaian oleh para Juri. 4) Gambar metoda pengujian sebagai bahan rujukan dapat dilihat pada gambar terlampir. 5) Atas permintaan peserta, bangunan gedung yang belum selesai dikonstruksi bisa dilakukan uji pembebanan. 6) Pada saat pelaksanaan pengujian, area/site plan harus steril dari pihak luar, kecuali para anggota Peserta, Wasit dan Juri. 7) Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.
31
Pasal 24 Peraturan Kontes Bangunan Gedung Indonesia ini berlaku semenjak ditetapkan.
Ditetapkan di : Depok Tanggal : 2 Mei 2011 Ketua Panitia Pelaksana, Kontes Bangunan Gedung Indonesia ke-3 Tahun 2011 Ttd Arman Nefi, S.H., M.M.
32
0.30 0.60
Lt. 1
0.60
PERSPEKTIP
TAMPAK SAMPING
Lisplang
TAMPAK - ATAS
33
Bangunan kontes
1.0 m
4m Site plan
1.5 m
34
atap
30
10
150
60
Lantai 2
60
Potongan Pendek
atap
150
60
30
Lantai 2
60
10
50
Potongan Memanjang
GAMBAR 3: POTONGAN
35
10
170
150
lantai 1 / 2 10
10
100
120
10
atap
170
150
dinding luar 10
10
100
120
Denah Atap
10
36
112
Lantai 1
110
Lantai 2
beban uji 5 x 15 kg
37
TAHAPAN PENGUJIAN PEMBEBANAN: 1. Landasan/dudukan tetap berupa lantai beton bertulang telah terpasang di lokasi pengujian, yang disiapkan oleh Panitia. 2. Model bangunan gedung 2 lantai telah dipasang/berdiri di atas lantai dasar. 3. Pemasangan kabel sling mengelilingi badan bangunan pada level +110 cm dari permukaan atas lantai dasar. 4. Alat pencatat simpangan (dial gauge/tranducer) sebanyak 2 buah ditempatkan pada 2 titik yang berbeda pada level +112 cm dari permukaan atas lantai dasar. 5. Pemberian beban secara bertahap 5 @15 kg. 6. Pencatatan simpangan pada dial gauge/tranducer (1) dan dial gauge/tranducer (2). Besaran simpangan bangunan ditetapkan dari nilai rata-rata dari hasil pembacaan pada kedua dial gauge/tranducer tersebut. 7. Bilamana besaran simpangan pada suatu level pembebanan telah melebihi 3,0 mm maka pembebanan tahap selanjutnya akan diberhentikan (tidak diteruskan).
38
TIM PENYUSUN PANDUAN KBGI KE-3 TAHUN 2011: 1. Dr. Ir. Sigit Darmawan (Institut Teknologi Bandung) 2. Dr. Ir. Yuskar Lase (Universitas Indonesia) 3. Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U. (Universitas Islam Indonesia Yogyakarta) Disain Sampul: Uswah Hadi Disain isi dan editor: Edward Kurniawan Foto Cover: Uswah Hadi, Perpustakaan Universitas Indonesia (The Crystal of Knowledge).
39
40