Review Anatomi
Genetalia Eksterna : penis dan skrotum Genetalia Interna :
Testis Sistem duktus ekskresi : epididimis dan vas deferens Struktur aksesori : Vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra.
Mempertahankan Spermatogenesis
Perkembangan apakah indv beresiko tinggi krn usia a/ situasi sosial, Ex; lansia, aktivitas seksual. - Psikologis adakah msl perilaku emosional yg dpt meningkatkan resiko gangguan pada sistem reproduksinya, Ex; menyangkal adanya gejala PMS, disfungsi ereksi, depresi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan testikuler
Skrotum : diinspeksi dan palpasi terhadap adanya nodulus, massa dan inflamasi menunjukan infeksi, hernia, atau tumor testis Penis dan daerah inguinal : inspeksi dan palpasi thdp adanya ulserasi, nodulus, tanda inflamasi, dan rabas.
Mengkaji ukuran, bentuk, dan konsistensi kelenjar prostat, adanya nyeri tekan skrining kanker kelenjar prostat.
Pemeriksaan Diagnostik Antigen spesifik-prostat : terkandung dalam spesimen darah, yg kadarnya meningkat saat terdapat kanker prostat Ultrasound : mendeteksi kanker prostat tak teraba Kultur cairan prostat Biopsi prostat
Malformasi Kongenital
Kriptorkhidisme : kegagalan testis untuk turun ke dalam skrotum Hispospadias : ostium uretra terletak pada sisi bawah penis Epispadias : ostium uretra berada pada dorsal penis Striktur uretra : menyempitnya saluran uretra Pengobatan : dengan PEMBEDAHAN
HPV : human papiloma virus kondiloma/ kutil genital Prostatitis : infeksi prostat mikroorganisme terbawa ke prostat dari uretra
Manifestasi : rasa tdk nyaman perineal, rasa terbakar, dorongan ingin berkemih, disuria, nyeri. Diagnosis : spesimen cairan prostat.
Infeksi
Manifestasi Klinis :
a. Gejala obstruksi Harus menunggu pd permulaan miksi (hesitancy), Miksi terputus (intermittency) Menetes pada akhir miksi (terminal dribbling) Pancaran miksi menjadi lemah Rasa belum puas sehabis miksi
Gejala iritatif : Bertambahnya frekuensi miksi (frequency) Nokturia Miksi sulit ditahan (urgency) Nyeri pada saat miksi (dysuria)
Grading
1. Rectal Grading, yaitu dengan rectal toucher diperkirakan berapa cm prostat yang menonjol ke dalam lumen rektum yang dilakukan sebaiknya pada saat buli-buli kosong. Gradasi ini adalah : 1 cm : grade 0 1 - 2 cm : grade 1 2 - 3 cm : grade 2 3 - 4 cm : grade 3 > 4 cm ` : grade 4 Pada grade 3 - 4 batas prostat tidak teraba.
2. Clinical Grading, megukur sisa urin. Pada pagi hari setelah bangun pasien disuruh kencing sampai selesai, kemudian di masukan kateter ke dalam buli-buli untuk mengukur sisa urine. Sisa urine 0 cc : normal Sisa urine 0-50 cc : grade 1 Sisa urine 50-150 cc : grade 2 Sisa urine > 150 cc : grade 3 Tidak bisa kencing : grade 4
Penatalaksanaan
Konservatif :
Obat-obatan manipulasi hormonal Self care : miksi dan minum teratur, rendam hangat
Pembedahan :
Reseksi transuretral Prostatektomi Suprapubis Prostatektomi perineal Prostatektomi retropubik
gambar
Neoplasia maligna pada kelenjar prostat Etiologi tdk jelas b/d peningkatan hormon androgenik (testosteron) Gejala :
Gejala Obstruksi urinarius : retensi urin, penurunan aliran urin, dribbling hidroureter hidroefrosis Gejala infeksius : disuria, nyeri suprapubik, hematuria Gejala metastase : nyeri pinggang/panggul, nyeri perineal/rektal, penurunan BB, kelemahan.
Kanker Prostat
Penatalaksanaan :
Pembedahan prostatektomi radikal (pengankatan prostat dan vesikula seminalis) Terapi radiasi Terapi Hormonal mengontrol , bkn menyembuhkan
Diagnosa Keperawatan
Berduka antisipasi b/d kehilangan yang diantisipasi (mis : kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh) Nyeri b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, inflamasi) Resiko perubahan pola seksual, dgn faktor risiko perubahan fungsi struktur tubuh, penyakit Ansietas b/d krisis situasi (kanker) Perubahan pola eliminasi urin b/d obstruksi uretral sekunder terhadap pembesaran prostat Risti infeksi, dgn faktor risiko adanya defisiensi immun