Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA

LAPORAN INDUSTRI PENGECORAN LOGAM PT BONJOR JAYA KLATEN

Oleh :
Prasetyo Budi Utomo M. Agung Indra Valentino Adi Nugroho Andi Kurniawan Diah Kartika P. S. Chahyo Purbo A. Feliciana Irvina W. H. Agus Adhiatma Astsari Abdul Majid Dhani Prasetyo Danik Widi Astuti Fatimah Fawaidzdurrahman Firman Asto Putro Fitria Ayuluthfi P. Gemma Cintya Binajit Hangga Ruky W. Lutfiana N. H. Maharini R. Roihan Firdausi Usad Rodhiyatul F. Utus Mustaqim Yulia Kurniawati Yunie Widhyastuti Asrofi Alid M Bagas P. A. N. I0506064 I0507068 I0507073 I0508002 I0508004 I0508014 I0508016 I0508024 I0508028 I0508030 I0508032 I0508040 I0508042 I0508044 I0508045 I0508046 I0508047 I0508051 I0508054 I0508063 I0508067 I0508068 I0508071 I0508072 I0508079 I0508082

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENDAHULUAN Pengecoran logam tidak sesederhana mencairkan logam lalu menuangkannya ke dalam cetakan. Untuk menjadi seorang yang kreatif, teknik pengecoran logam pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari adalah sifat dan struktur material (metalurgi), teknik pembuatan inti dan cetakan (core&mould), teknik pengecoran dan sebagainya. Pengecoran (CASTING) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa denan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Keberadaan Industri Pengecoran Logam di Ceper tak lepas dari jasa seorang ahli bijih besi yang berasal dari Serang Banten, bernama Ki Serang Kusuma. Dari awal dirintisnya industry ini hingga sekarang telah mengalami banyak proses dan perkembangan. Industri pengecoran logam ini telah ada sejak abad ke-19. Bermula dari alat-alat pertanian tradisinonal (matabajak), alat-alat rumah tangga, hingga kini beralih ke produk lain (mesin pelumat tanah liat (mollen), alat press genteng, sambungan pipa, pompa air, dan lain-lain) dan barang antic (hiasan dinding, lampu robyong, lampu jalan, lampu taman, meja kursi, pagar atau tralis, dan lain-lain), kemudian juga produk komponen mesin (komponen mesin tenun, komponen mesin bermotor (spare part), komponen kereta api (blokrem), komponen mesin diesel, komponen alat listrik dan produk sejenis lainnya).

PEMBAHASAN A. Sekilas tentang PT Bonjor Jaya PT BONJOR JAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam dan juga permesinan. Perusahaan ini didirikan oleh H. Ishak Istanto di daerah industri pengecoran logam di Ceper, Kabupaten Klaten pada tahun 1985. Produk yang dihasilkan berbahan baku utama Fero Casting (FC). PT BONJOR JAYA memiliki anak perusahaan bernama MEGA LOGAM JAYA yang kini telah mengadopsi peralatan yang lebih modern, yaitu dengan sistem induksi casting. Dengan sistem ini, MEGA LOGAM JAYA dapat memproduksi barang/ produk dengan spect yang di minta oleh customer berdasarkan standar JIS maupun ASTM. Hasil produksi dari industri ini diantaranya FCD (Ferro Carbon Ductile), FC (Ferro Carbon), Steel, Alumunium, bronze (kuningan), dan lain-lain. Dengan adanya proses induction casting output, produksi yang dihasilkan bisa mencapai 300 Ton lebih per bulan. Adapun produkproduk yang dihasilkan diantaranya Pulley, Bollard, pompa, Coupling, Hydrant, Manhole, dan masih banyak lagi tergantung pesanan. Bahan baku yang digunakan pada industri ini adalah logam bekas. Logam bekas ini akan diproses lebih lanjut untuk dijadikan produk sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menjalankan proses tersebut, PT Bonjor Jaya menggunakan briket sebagai bahan bakarnya.

Gambar 1 Logam Bekas

Gambar 2 Briket

B. Deskripsi Proses Untuk pembuatan produk, diperlukan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain : Ada permintaan Produk Ada design Produk Ada bahan ( Logam bekas) Proses pengecoran logam terdiri dari 3 bagian, yaitu Proses Pencairan Logam, Proses Pencetakan dan Pendinginan, Proses Finishing. Proses Pencairan Logam 1. Bongkahan logam bekas di hancurkan, itu dimaksudkan agar ukuran bongkahan logam menjadi lebih kecil agar bisa masuk ke dalam furnace dan besi akan lebih cepat meleleh. 2. Logam yang ukuran nya telah di perkecil lalu dimasukan ke dalam furnace. Furnace tersebut memiliki suhu 1470 C di dapatkan suhu sebesar itu dengan cara membakar briket. 3. Logam yang umumnya besi keluar furnace dengan fase cair berupa lelehan yang sangat kental dan panas.

Gambar 3 Furnace

Proses Pencetakan dan Pendinginan 1. Lalu logam cair tersebut di tuangkan ke dalam ember lalu ditambahkan Slek dengan tujuan memisahkan logam cair dan pengotornya. Pengotornya akan berupa padatan yang mengapung di atas logam cairnya. 2. Langkah selanjutnya logam cair di dinginkan ke dalam tanah yang sebelumnya telah dicetak berdasarkan desain produk yang diinginkan 3. Lama pendinginan logam disesuaikan dengan ukuran cetakan produk, semakin besar ukuran produk maka waktu pendinginan semakin lama. 4. Setelah logam tersebut telah dingin (berbentuk padatan sesuai dengan desain) maka di lakukan Finishing produk

Gambar 4 Pencetakan dan Pendinginan

Proses Finishing 1. Finishing produk pertama adalah pembubutan, dengan tujuan memperhalus permukaan produk.

Gambar 5 Alat Pembubutan 2. Finishing produk kedua adalah dilakukan pewarnaan atau diberi cat sesuai permintaan konsumen.

Gambar 6 Proses Pewarnaan 3. Finishing Produk terakhir dilakukan uji kekuatan bahan. 4. Bila semua Langkah Finishing produk sudah di katakan layak bila lulus uji kekuatan bahan maka produk tersebut layak jual. C. Produk yang Dihasilkan 1. Pulley Pulley adalah suatu elemen mesin yang dapat berfungsi sebagai penggerak poros atau yang digerakkan oleh poros. Selain itu, pulley berfungsi

sebagai transmisi putaran dari motor. Putaran motor dapat dipercepat atau diperlambat sesuai dengan perbandingan diameter antara dua pulley.

Gambar 7 Pulley

2. Pompa Ada berbagai macan pampa yang diproduksi oleh perusahaan ini, antara lain:

Gambar 8 Pompa 3. Bollard Ada berbagai macam tipe: bit, curve, kidney dan lain-lain. Pada produk bollard ini bisa juga dilengkapi dengan satu set Angkur dan fender.

Gambar 9 Bollard

4. Kipas, setir mesin, roda gigi

Gambar 10 Kipas dan Gigi Roda 5. Body hydrant

Gambar 11 Body hydrant 6. Grill tangkap air dan man hole

Gambar 12 Grill tangkap air dan man hole

7. Bandul timbangan

Gambar 13 Bandul timbangan

SARAN DAN KESIMPULAN PT BONJOR JAYA merupakan industri yang bergerak di bidang pengecoran logam. Pelaksanaan kerjanya masih dilakukan secara konvensional (menggunakan peralatan yang masih sederhana) dengan memerlukan banyak tenaga kerja dan memiliki tingkat risiko yang tinggi bagi tenaga kerjanya. Seharusnya untuk bekerja dengan tingkat risiko yang sangat tinggi, tenaga kerja dilengkapi dengan perlengkapan yang mendukung kemanan dalam pekerjaannya. Untuk pengolahan limbahnya, PT BONJOR JAYA belum memiliki pengolahan secara khusus. Misalnya untuk polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran logam, limbahnya langsung dibuang ke udara terbuka dan menyebabkan polusi udara. Secara umum ini turut menjadi faktor global warming. Untuk limbah pengotor logam, juga belum ada penanganan khuhsus dari industri tersebut. Seharusnya sebagai industri maju, PT BONJOR JAYA telah memikirkan masalah limbah yang dihasilkan. Karena industri maju dan berkembang adalah industri yang juga mampu menyelesaikan masalah limbahnya dengan cerdas.

DAFTAR PUSTAKA

http://gnx-putuarjo.blogspot.com/2010/01/industri-pengecoran-logam.html

Anda mungkin juga menyukai