A.Pengertian Likuidasi Likuidasi adalah berhentinya kegiatan operasi perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua utang pajak, kewajiban pada pihak ke tiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba/rugi. Menurut Beams (2003), tahap proses likuidasi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan rasionalisasi, yaitu mengubah semua aktiva persekutuan menjadi kas. 2. Mengakui adanya laba atau rugi akibat proses rasionalisasi dan akan dikompensasikan kepada masing-masing modal sekutu sesuai dengan rasio pembagian laba atau rugi persekutuan. 3. Melunasi semua utang persekutuan 4. Sisa uang kas yang masih ada dibagikan kapada para sekutu. B. Likuidasi dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Penjualan Aktiva nonkas sekaligus 2) Penjualan Aktiva nonkas secara bertahap
Ad. 1. Penjualan Aktiva nonkas sekaligus Prosedur akuntansi pada likuidasi persekutuan adalah penjualan aktiva nonkas sekaligus untuk membayar semua kewajiban kepada pihak ketiga, apabila ada sisa uang kas dibagikan kepada para sekutu. Contoh: Neraca Firma GATT Per 1 Januari 2006 Kas Aktiva lainnya (Rp) 7.500.000,200.000.000,Utang Pajak Utang Usaha Pinjaman dari abas Pinjaman dari Tina ,Modal Gani 0,Modal Abas 0,Modal Toni 0,Modal Tina 0,207.500.000,0,Pembagian laba/rugi sektu gani: abas: toni: tina = 30%:30%:20%:20 1. bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp. 140.000.000,207.500.00 13.000.00 23.000.00 36.500.00 45.000.00 6.000.000 4.000.000, 76.000.000, (Rp) 4.000.000,
Keterangan
kas
Aktiva lainnya
Utang pajak
Utang Usaha
Modal abas 30% 36.500 (18.000) 18.500 18.500 (18.500) Toni Tina 20% 20% 23.000 13.000 (12.000) (( (12.000) 11.000 11.000 (11.000)
200.000 (200.000) -
Jurnal Firma GATT atas pembubaran a. Cash Gani, Capital Abas, Capital Toni, Capital Tini, Capital Other Assets
(mencatat Penjualan aktiva lainnya dan distribusi kerugian kepada sekutu) b. Tax Payable Accounts Payable Cash Rp. 4.000.000,Rp. 76.000.000,Rp. 80.000.000,-
(mencatat pembayaran utang pajak dan utang usaha) c. Loan payable to partner abas Loan payable to partner Tina Gani,Capital Abas, Capital Toni, Capital Tina, Capital Cash Rp. 4.000.000,Rp. 6.000.000,Rp. 27.000.000,Rp. 18.500.000,Rp. 11.000.000,Rp. 1.000.000,Rp. 67.500.000.-
(mencatat pembayaran kepada sekutu) 2) Bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp. 105.000.000,3) bila aktiva lainnya dijual sebesar Rp. 90.000.000,Ad. 2. Penjualan Aktiva nonkas secara bertahap Prosedur likuidasi penjualan aktiva nonkas sekaligus banyak mengalami kerugian, karena penjualan aktiva secara terburu-buru, sehingga sulit untuk mendapatkan harga jual yang wajar. Untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik penjualan aktiva non kas dilakukan secara bertahap. Prosedur likuidasi ini, memerlukan jangka waktu panjang dan pembayaran kepada sekutu dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan dan tahunan (sesuai dengan penerimaan kas dari hasil penjualan aktiva nonkas), untuk membantu pembayaran kepada para sekutu diperlukan daftar tambahan. Contoh : Neraca persekutuan Rogo, Suse, dan Tomi yang membagi laba 30%:30%:40%. Dengan Saldo saldo per 1 Januari 2009 saat likuidasi sebagai berikut (dalam 000 rupiah): Kas Aset Lain Pinjaman ke Suse 20.000 130.000 10.000 Hutang 40.100 Pinjaman dari Roge 5.000 Modal Roge 9.900 Modal suse 45.000 Modal Tomi 60.000 160.000
160.000
Dalam Bulan Januari 2003 sebagai aset persekutuan dijual Rp. 40.000.000. Pada bulan Februari dijual sisanya Rp. 21.000.000. Misalkan kas yang dibagikan pada akhir Januari dan akhir Februari. Diminta: Buatlah laporan likuidasi dengan daftar pembayaran
Daftar A Kemungkinan Kerugian Ekuitas Roge 30% Ekuitas Suse 30% Ekuitas Tomi 40%
90.000
Daftar B
Kemungkinan Kerugian Ekuitas Roge 30% Ekuitas Suse 30% Ekuitas Tomi 40%
Ekuitas Sekutu 28-2 Alokasi defisit Roge Pembayaran aman sekutu 28-2
(5.800) 5.800 0
Catatan: Roge berutang pada Suse Rp. 2.486.000 dan Tomi 3.314.000, saldo-saldo ini masih ada dalam buku buku persekutuan sampai diputuskan kalau Roge Solven secara pribadi dan dapat membayar Rp. 5.800.000 kepada sekutu lain.