Anda di halaman 1dari 22

1

LEMBAR PENGESAHAN

Telaah Ilmiah dengan judul: Diagnosis Kehamilan disusun oleh: Priska Pramuji, S.Ked Dhini Putri Maharani, S.Ked Reni Anggraini, S.Ked Dita Apria Dwi, S.Ked Petricia Yunita, S.Ked Vera Oktapiani, S.Ked Rima Zanaria, S.Ked Pembimbing: Dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K) 04114705025 04091401021 04114705001 04091001058 04114708096 04091001076 04114708063

yang dipresentasikan pada tanggal 5 Mei 2012, telah disahkan sebagai syarat dalam menyelesaikan KKS di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Dr.Moh.Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 25 Februari 2013 6 Mei 2013.

Palembang, Februari 2013

dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya telaah ilmiah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Telaah ilmiah yang berjudul Diagnosis Kehamilan ini adalah syarat dalam menyelesaikan KKS di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Dr.Moh.Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 25 Februari 2013 - 6 Mei 2013. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. H. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K) selaku pembimbing substansi yang telah membimbing, memberi masukan, kritik, dan saran perbaikan ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam telaah ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang. Penulis berharap telaah ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua serta dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. dalam menyelesaikan telaah

Palembang,

Februari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii DAFTAR ISI......................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 1.1.........................................................................................................La tar Belakang ................................................................................... 1.2.........................................................................................................Ru musan Masalah .............................................................................. 1.3.........................................................................................................Tu juan Makalah ................................................................................. BAB II ISI ....................................................................................................... 3 2.1. Tanda dan Gejala Kehamilan ....................................................... 2.2. Diagnosis Banding Kehamilan ..................................................... 2.3. Cara Menegakkan Diagnosis Kehamilan ..................................... BAB III KESIMPULAN.................................................................................... DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Menurut Federasi Obstetri Ginekologi, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke40). Diagnosis kehamilan sangat penting dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosa kehamilan juga sangat berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui diagnosa kehamilannya, ibu hamil akan lebih baik dalam menjaga kehamilannya sehingga dapat meminimalkan risiko buruk yang terjadi pada kehamilan. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk mengenali perubahan anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan. Pengenalan dan pemahaman tentang perubahanperubahan tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi patologi yang dapat menganggu status kesehatan ibu dan bayi. Dengan kemampuan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh kondisi yang optimal dari kehamilan dan persalinan. Dengan tujuan inilah kami tertarik umtuk membuat makalah mengenai diagnosis kehamilan.

1.2. Rumusan Masalah 1. Apa saja tanda dan gejala kehamilan? 2. Bagaimana cara melakukan diagnosa kehamilan? 1.3. Tujuan Makalah 1. Mengetahui tanda dan gejala kehamilan 2. Mengetahi cara melakukan diagnosa kehamilan

BAB II ISI
2.1. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda dan gejala kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu tanda pasti kehamilan, tanda kemungkinan hamil dan tanda dugaan hamil. 2.1.1. Tanda Pasti Kehamilan A. Pemeriksaan Obstetri Beberapa tanda pasti kehamilan yang didapatkan dari pemeriksaan obstetri yaitu: 1. Denyut Jantung Janin (DJJ) Pada keadaan normal DJJ berkisar antara 120-160 per menit. DJJ dapat didengar dengan fetostetoskop mulai kehamilan 17-19 minggu atau dengan alat Doppler mulai kehamilan 10-12 minggu. Cara untuk mengetahui DJJ: a. Didengar dengan stetoskop monoral Laennec b. Dicatat dan didengar dengan alat Doppler c. Dicatat dengan feto-elektrokardiogram d. Dilihat dengan USG Pada kehamilan lanjut, dapat didengar beberapa bunyi dan bising selain DJJ, sebagai berikut: a. Bising tali pusat Bising tali pusat terdengar sebagai bunyi meniup yang sinkron dengan nadi fetus dan disebabkan karena tali pusat tertekan. Bising akan hilang jika sikap ibu berubah.

b. Bising rahim Bising rahim terdengar sinkron dengan nadi ibu dan biasanya terdengar pada bagian bawah rahim. Bising rahim disebabkan karena darah melalui vasa uterine yang membesar.Bising ini juga terdengar jika vaskularisasi uterus sangat bertambah, misalnya pada miom yang besar atau neoplasma ovarii yang besar. c. Bising usus Bising usus disebabkan oleh adanya udara atau cairan yang melalui usus ibu. d. Bunyi aorta Bunyi aorta terdengar sinkron dengan nadi ibu e. Bunyi gerakan fetus 2. Melihat dan meraba gerakan fetus Gerakan fetus dapat diraba dan dilihat pada kehamilan 20 minggu. B. Pemeriksaan ultrasonografi Kantung kehamilan mulai dapat dideteksi pada kehamilan antara 5,5 6 minggu, kutub fetus mulai diidentifikasi pada kehamilan antara 6,5-7 minggu, gerakan jantung fetus dapat dilihat pada kehamilan minggu ke 7 dan gerakan anggota badan serta gerakan dada terlihat pada minggu ke 9 amenorrhea.
Gambar 1. Fetus 9 minggu

C. Pemeriksaan elektrokardiografi Jika fetus masih hidup, pada kehamilan muda kadang-kadang dapat terlihat elektrokardiogram fetus. D. Pemeriksaan radiologi

Pada kehamilan 14 minggu fokki ossifikasi fetus sudah dapat terlihat. Rontgenografi terutama dikerjakan jika fetus telah meninggal. 2.1.2. Tanda-tanda Kemungkinan Hamil A. Tanda Hegar Pada periksa bimanual dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lainnya pada dinding perut di atas simfisis pubis, maka korpus uteri seolah-olah terpisah dari serviks uteri karena isthmus uteri yang sangat lembek. Tanda ini disebut tanda Hegar dan terdapat kira-kira pada kehamilan antara 6-8 minggu setelah menstruasi terakhir. B. Tanda Goedel Pada kehamilan antara 6-8 minggu serviks uteri biasanya teraba lembek sekali, yang disebut tanda Goedel. Pemakaian kontrasepsi estrogen-progestin dapat menyebabkan serviks uteri menjadi lembek, sedang kehamilan dengan inflamasi atau karsinoma servisis uteri, serviks uteri tetap kaku. C. Kontraksi Braxton Hicks Uterus gravidus yang berkontraksi tidak teratur dan tanpa disertai rasa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks, pada perabaan uterus yang lembek menjadi keras. Kontraksi uterus yang serupa kadang-kadang terdapat hematometra dan juga pada mioma uteri yang lembek. Adanya kontraksi Braxton Hicks pada kehamilan berarti kehamilan bukan kehamilan ektopik. D. Tanda Piskacek Tanda Piskacek ialah suatu pembesaran uterus yang tidak rata karena uterus tumbuh cepat pada tempat implantasi zigot.. Tanda Piskacek seringkali sukar dibedakan dengan kehamilan ektopik pada pars intersisialis tuba yang belum terganggu. E. Ballotemen

Pada kehamilan 20 minggu fetus masih kecil disbanding dengan banyaknya air ketuban sehingga fetus akan melenting di dalam uterus jika uterus sekonyongkonyong ditekan atau digoyangkan, keadaan ini disebut ballotemen. Karena seluruh badan fetus yang melenting, maka ballotemen ini disebut ballotemen in toto untuk membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan kepala fetus saja pada kehamilan yang lebih lanjut. F. Pembesaran perut Setelah kehamilan 12 minggu uterus biasanya dapat diraba dari luar di atas simfisis pubis dan perut tampak mulai membesar. Tinggi fundus uteri pada tiap kehamilan sebagai berikut: Akhir bulan ke 4 : 1-2 jari di atas simfisis pubis Akhir bulan ke 5 : 2-3 jari di bawah pusat Akhir bulan ke 6 : setinggi pusat Akhir bulan ke 7 : 2-3 jari di atas pusat Akhir bulan ke 8 : pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus Akhir bulan ke 9 : arkus kostarum Akhir bulan ke 10 : 1-2 jari di bawah arkus kostarum atau setinggi akhir bulan ke 8 G. Uji endokrin Adanya khoriogonadotropin (hCG) di dalam plasma dan urine ibu merupakan dasar untuk melakukan uji kehamilan, tetapi uji kehamilan ini bukan merupakan petunjuk absolute tentang ada tidaknya suatu kehamilan. Terdapat beberapa macam uji kehamilan, antara lain: 1. Reaksi biologik Uji kehamilan dengan reaksi biologik, misalnya Aschheim-Zondek, Galli Mainini, Friedman dll. 2. Reaksi imunologik Uji kehamilan dengan reaksi imunologik, misalnya pregnostikon, prognosis, gestate, gravindeks dll.

10

Baik reaksi biologis maupun imunologis dapat menimbulkan kesamaan reaksi, yaitu reaksi yang disebabkan hCG yang dibentuk trofoblast dan reaksi yang disebabkan LH yang dihasilkan hipofise. Jika uji hormonal sangat sensitif, maka kadar hCG yang sangat sedikit mungkin akan memberi hasil positif, disebut uji kehamilan negatif palsu, yang disebabkan hormone gonadotropin yang bertambah di dalam plasma dan di dalam urine. Sebaliknya jika uji hormonal kurang sensitif, maka hasil positif palsu karena LH dapat dihindari, tetapi beberapa kehamilan tidak menunjukkan hasil positif, disebut uji kehamilan negatif palsu, karena kadar hCG yang sedikit, misalnya pada kehamilan beberapa hari pertama atau setelah kehamilan 4 bulan. Uji hormonal yang sensitive dan yang tidak menunjukkan reaksi silang dengan LH adalah reaksi radioimunologik. Reaksi radioimunologik menggunakan antibody terhadap -subunit hCG yang spesifik, reaksi ini menunjukkan hasil positif pada kehamilan sedikitnya 1 minggu sebelum menstruasi yang akan datang. 3. Estrogen-progesteron Uji kehamilan dengan memberi estrogen-progesteron tdak dianjurkan lagi karena ibu dalam keadaan hamil muda, maka hormone yang mengandung ethinilestradiol dan norethisteron asetat atau ethisteron akan menambah kemungkinan terjadinya anomali congenital. 2.1.3. Tanda-tanda Dugaan Hamil A. Tanda-tanda 1. Amenorrhea Seorang ibu yang sehat, yang sebelumnya dengan menstruasi teratur, kemudian menstruasinya mendadak berhenti 10 hari atau lebih merupakan dugaan kuat adanya kehamilan, tetapi sebaliknya terlambat menstruasi dapat juga disebabkan oleh anovulasi yang diakibatkan beberapa factor, misalnya emosi, terutama takut hamil, obat-obat opioid dan dopaminergik, penyakit endokrin, perubahan lingkungan dan penyakit kronik. Berhentinya menstruasi

11

disebabkan oleh kenaikan kadar estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum. Keadaan ini mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila siklus haid sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP),yang dihitung dengan menggunakan rumus dariNaegele:TTP= (hari pertama HT + 7) dan bulan HT-3 serta tahun HT+1 2. Perubahan pada mammae dengan keluarnya kolostrum, terutama pada primigravida. Payudara membesar, tegang (mastodinia) dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih besar. Pembesaran kelenjar sebaseus sirkumlakteal (Montgomery tubercle) pada kehamilan 6 8 minggu. Sekresi kolustrum setelah kehamilan 16 minggu.
Gambar 2. Perubahan mammae pada kehamilan

3. Selaput lendir vagina menjadi merah ungu atau biru tua, yang disebut tanda Chadwick. 4. Stria dan hiperpigmentasi pada kulit. Pigmentasi kulit oleh pengauh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra=grisea)

12

Gambar 3. Chloasma gravidarum

5. Epulis: hipertrofi dari papil gusi 6. Pemekaran vena-vena (varices) dapatterjadi di betis, kaki, dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir. B. Keluhan ibu 1. Mual dengan atau tanpa muntah, 50% diderita oleh ibu hamil biasanya timbul mulai pagi hari pada minggu ke 6 setelah menstruasi terakhir dan hilang spontan 6-12 minggu kemudian. Mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness. Derajat keluhan dapat dipengaruhi oleh ketegangan emosi. Bila mual dan muntah terlalu sering disertai dengan dehidrasi dan ketonuria sehingga mengganggu aktivitas keseharian pasien disebut hiperemesis gravidarum. Keadaan ini memerlukan perawatan intensif di Rumah Sakit. Keluhan mual disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana pada trimester I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml 2. Ibu merasa adanya gerakan fetus pada kehamilan antara 16-20 minggu 3. Gangguan kencing. Ibu hamil seringkali kencing karena uterus yang membesar pada kehamilan trimester I akan menekan vesika urinaria, yang kemudian keluhan akan berkurang karena uterus naik ke dalam rongga perut, dan akhirnya keluhan

13

akan timbul lagi pada akhir kehamilan karena bagian terbawah fetus turun ke dalam panggul. 4. Mudah capai, mengidam, tidak tahan suatu bau-bauan, pingsan, anoreksia 5. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid. 2.2. Diagnosis Banding Kehamilan Beberapa keadaan sering disalahartikan sebagai suatu kehamilan karena memiliki tanda dan gejala yang persis sama dengan kehamilan. Contoh keadaan yang menjadi diagnosis banding kehamilan yaitu: 1. Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria): gejala-gejala dapat sama dengan kehamilan seperti amenorea, perut membesar, mual,muntah,air susu keluar dan bahkan wanita ini mersakan gerakan janin. Namun,pada pemeriksaan uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. 2. Mioma uteri: perut dan rahim membesar,namun pada perabaan,rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol.tanda kehamilan negative dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya. 3. Kista ovarii: perut membesar bahkan makin bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba sebesar biasa.Reaksi kehamilan negatif, tanda kehamilan lain negatif. 4. Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin. inperforata, stenosis vagina dan serviks.
Tabel 1. Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara

5. Hematometra:uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan hymen

Primipara Perut Pusat Rahim Payudara Tegang Menonjol Tegang Tegang, tegak

Multipara Longgar, terdapat striae Dapat datar Agak lunak Menggantung, agak lunak,

14

Labia Himen Vagina Serviks Pembukaan Perineum

Bersatu Koyak beberapa tempat Sempit dengan rugae utuh Licin, lunak, tertutup Mendatar lalu membuka Masih utuh

terdapat striae Agak terbuka Karankula himenalis Lebar, rugae berkurang Sedikit terbuka, teraba bekas robekan persalinan Membuka dan mendatar Bekas luka episiotomi

2.3. Penegakan Diagnosis Kehamilan Diagnosis kehamilan dapat menentukan kehamilan dan lama kehamilan. Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan. Kehamilan terbagi menjadi atas 3 triwulan/trimester yaitu a. Kehamilan triwulan 1 yaitu antara 0-12 minggu b. Kehamilan triwulan 2 yaitu antara 12-28 minggu c. Kehailan triwulan 3 yaitu antara 28-40 minggu Untuk menegakkan diagnosis kehamilan, dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 1. Anamnesis Anamnesis yang baik dan cermat, sudah dapat memperkirakan kehamilan, penggolongan kehamilan, memperkirakan prognosisnya dan rancangan tindakan untuk melakukan pertolongan persalinan. Anamnesa dapat dilakukan secara cermat untuk dapat menemukan tandatanda kehamilan.

15

Tabel 2. Anamnesis kehamilan

2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh karena telah terjadi perubahan akibat kehamilan, yang bersumber dari perubahan hormonal. Perubahan system hormonalini dapat memperberat penyakit ibu yang diderita sebelumnya sehingga saling mempengaruhi antara kehamilan dan penyakitnya. Selain itu, dasar keadaan umum sebelum hamil merupakan bagian penting karena akan mempengaruhi tumbuh kembangnya janin. Pemeriksaan fisik ibu hamil dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Pemeriksaan umum: Kesadaran penderita, tekanan darah, nadi, temperatur Pemeriksaan pernafasan Pemeriksaan jantung

b. Pemeriksaan khusus obstetri

16

Inspeksi: chloasma gravidarum, hiperpigmentasi mammae, glandula Montgomery, striae lividae/alba, tinggi fundus uteri, gerak janin intrauterine

Palpasi: Leopold Auskultasi: DJJ

3. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan USG: umur kehamilan, kelainan kongenital, air ketuban, posisi janin dan jenis kelamin, pelvimetri hubungan cephalo-pelvis Pemeriksaan foto abdomen Tes kehamilan

Tes kehamilan 1) Pemeriksaann hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urin Pada saat terjadi kehamilan terdapat reaksi silang antara LH dengan subunit hCG pada tes kehamilan. hCG dihasilkan oleh sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan terdeteksi pada hari ke 9. Puncak kadar hCG urine adalah pada sekitar hari ke 90. Waktu paruh hCG yaitu selama1.5 hari. Kadar hCG serum dan urine pada situasi normal kembali ke nilai sebelum kehamilan
Gambar 4. Penurunan kadar hCG setelah persalinan atas dasar waktu-paruh 1.5 jam

2) Tes Imunologi a. Tes imunologi dilakukan atas dasar sifat antigen dari polipeptida protein hCG.

17

b. Testing time. Testing time dilakukan

2 menit sampai dengan 2 jam dan

sensitivitas bervariasi antara 250 3500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan. Sebagian besar tes, menunjukkan hasil positif 4 7 hari pasca amenorea. Ketepatan berubah oleh karena proteinuria yang menyebabkan inaktivasi agglutinasi anti-hCG. Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM dengan reagen.
c. Kadar LH tinggi ( rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat

penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.


d. Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat

menunjukkan hasil positif palsu.


Tabel 3. Pemeriksaan kehamilan secara imunologis

Metode Koagulasi langsung Inhibisi koagulasi

Bahan Partikel latex yang dilapisi oleh anti hCG + serum atau urine Anti hCG + serum atau urineditambah Eritrosit yang sudah di sensitisasiatau Partikel latex dilapisi hCG yang

Hasil Pemeriksaan Koagulasi bila terdapat hCG (kehamilan +) Koagulasi bila tidak terdapat hCG ( kehamilan ) ; inhibisi terjadi bila terdapat hCG ( kehamilan + )

3) Pemeriksaan radioimmunoassay hCG Radio-immunoassay untuk hCG merupakan tes spesifik dan sensitif. Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. Secara laboratoris, tes ini dapat mendeteksi kadar serum antara 2 4 mIU/ml. 4) Home Pregnancy Test Home Pregnancy test merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam interpretasi. hCG di deteksi melalui urine pertama pada pagi hari.

18

Tes positif ditunjukkan melalui adanya perubahan warna. Bila tes menunjukkan hasil negatif, diulang 2 minggu kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimmunoassay. Diagnosis kehamilan yang baik dan tepat dapat menghasilkan tatalaksana yang tepat sehingga tercapai konsep well born baby dan well health mother.
Bagan 1. Tatalaksana diagnosis kehamilan

19

Pada beberapa kasus terjadi kesulitan dalam menegakkan diagnosis diantaranya: 1. Amenore sekunder 2. Tanggal menstruasi terakhir tidak dapat diingat 3. Penderita gemuk, sukar menetapkan apakah hamil 4. Terdapat tumor di abdomen

20

5. Gangguan fisiologis dengan pseudokista 6. Kehamilan terganggu (abortus, kehamilan ektopik, mola hidatidosa, mola destruen Kini, untuk menghindari kesalahan diagnosis kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan: 1. Ultrasonografi 2. Pemeriksaan laboratorium dengan menetapkan konsentrasi hCG 3. Pemeriksaan laparoskopi atas indikasi Kesukaran untuk menetapkan kehamilan hanya terjadi pada trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya lebih mudah karena adanya gejala dan tanda pasti kehamilan.

BAB III KESIMPULAN


Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

21

penunjang dapat menemukan tanda dan gejala kehamilan sehingga diagnosis kehamilan dapat ditegakkan. Tanda dan gejala kehamilan terbagi tiga menjadi tanda pasti kehamilan, kemungkinan hamil dan dugaan kehamilan. Tanda pasti kehamilan yaitu DJJ, adanya gerakan janin, bagian janin terlihat pada USG. Tanda kemungkinan hamil yaitu tanda Hegar, tanda Goedel, kontraksi Braxton Hicks, tanda Piskacek, Ballotemen, pembesaran perut, uji endokrin. Tanda dugaan hamil yaitu amenorrhea, perubahan pada payudara, tanda Chadwick, adanya stria dan hiperpigmentasi kulit, morning sickness, gangguan miksi dan konstipasi.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B.Gde, Manuaba, I.A. Chandranita, dan Manuaba I.B.G. Fajar. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

22

Manuaba, I.B.Gede. 1993. Penuntun Diskusi Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC Manuaba, I.B.Gede. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC Mochtar, Rustam. 2000. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Sarwono Prawirohardjo Supono. 1985. Ilmu Kebidanan. Palembang: Bagian Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai