Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Infertilitas merupakan suatu permasalahan yang cukup lama dalam dunia kedokteran. Namun sampai saat ini ilmu kedokteran baru berhasil menolong 50% pasangan infertil untuk memperoleh anak. Perkembangan ilmu infertilitas lebih lambat dibanding cabang ilmu kedokteran lainnya, kemungkinan disebabkan masih langkanya dokter yang berminat pada ilmu ini.1 esuai dengan definisi fertilitas yaitu kemampuan seorang isteri untuk men!adi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya,maka pasangan infertil haruslah dilihat sebagai satu kesatuan.1 Pada pasangan yang normal yang berhubungan seksual secara teratur untuk memperoleh anak, maka persentase untuk dapat hamil dalam satu bulan adalah "0%, 5#% dalam $ bulan, #5% dalam % bulan, &0% dalam 1 tahun." 'alaupun pasangan suami(istri dianggap infertil, bukan tidak mungkin kondisi infertil sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang istri. )al tersebut dapat dipahami karena proses pembuahan yang beru!ung pada kehamilan dan lahirnya seorang manusia baru merupakan ker!asama antara suami dan istri. *er!asama tersebut mengandung arti bah+a dua faktor yang harus dipenuhi adalah pertama, suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria ,spermato-oa. ke dalam organ reproduksi istri. *edua, istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin +anita ,sel telur atau o/um. yang dapat dibuahi oleh spermato-oa dan memiliki rahim yang dapat men!adi tempat perkembangan !anin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan
1

dilahirkan. 0pabila salah satu dari dua faktor yang telah disebutkan tersebut tidak dimiliki oleh pasangan suami(istri, pasangan tersebut tidak akan mampu memiliki anak.1 Infertilitas merupakan kondisi medis yang mempunyai efek tidak hanya secara medis bagi penderitanya, tapi !uga secara psikologi terutama pada +anita. 'anita seringnya men!adi menderita karena beban hal ini, apalagi ada budaya( budaya tertentu yang menganggap +anita merupakan sumber masalah bagi pasangan infertil. )al ini akan meningkatkan angka kekerasan yang ter!adi pada +anita dan !uga angka perceraian. 1agi sang suami yang menganggap +anita sebagai sumber masalah infertilitas, akan berubah perilaku seksualnya, mereka akan sering berganti(ganti pasangan seksual +alaupun sudah bercerai dengan istrinya yang mana akan meningkatkan risiko ter!angkit )I230I4 . 1eberapa penelitian dalam 10 tahun terakhir, +alaupun etiologinya belum diketahui, mulai mengetahui bah+a infertilitas mungkin dapat ikut men!adi faktor yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.$ 1.2 Masalah 1erdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, masalah yang diutarakan adalah bagaimana etiologi, pemeriksaan dan penatalaksanaan dari infertilitas5 1.3 Tujuan Penulisan makalah tin!auan kepustakaan ini bertu!uan untuk memberikan informasi mengenai etiologi, pemeriksaan dan penatalaksanaan dari infertilitas.

1.4 Manfaat )asil dari penulisan tin!auan pustaka ini dapat memberikan informasi mengenai etiologi, pemeriksaan dan penatalaksanaan dari infertilitas. elain itu, dapat !uga di!adikan sebagai bahan dasar pada penelitian selan!utnya.

BAB II TIN AUAN PU!TA"A 2.1 Def#n#s# 6ertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk men!adi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. Infertilitas merupakan kegagalan untuk hamil setelah setahun melakukan hubungan seksual tanpa pelindung. Infertilitas adalah keadaan yang mempengaruhi lebih dari 5 !uta pasangan setiap tahun dengan implikasi medis, eknomi, dan psikologis yang penting. 4isebut infertilitas primer kalau istri belum pernah hamil +alaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 1" bulan. Penyelidikan lamanya +aktu yang diperlukan untuk menghasilkan kehamilan menun!ukkan bah+a $",#% hamil dalam satu bulan pertama, 5#,0% dalam $ bulan, #",1% dalam % bulan, 75,8% dalam 1" bulan, dan &$,8% dalam "8 bulan. 9akin lama pasangan itu ka+in tanpa kehamilan, makin turun ke!adian kehamilannya. :leh karena itu, sebagian besar dokter baru menganggap ada masalah infertilitas kalau pasangan yang ingin punya anak itu telah dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan lebih dari 1" bulan.1, " Pera+atan pasangan infertile harus didasarkan pada penilaian yang tepat dari faktor yang mempengaruhi fertilitas kedua pasangan. Peningkatan yang signifikan dalam pengobatan fertilitas telah memungkinkan bagi banyak pasien agar dapat hamil dengan bantuan medis. 'anita dengan gangguan pada tuba fallopi atau mereka yang pernah mengalami ligasi tuba dapat hamil dengan cara fertilisasi in /itro ,I26.. Pria yang memiliki !umlah sperma yang sedikit, tidak ada sperma atau blockade /as deferens tetapi memiliki sperma pada biopsy testicular atau aspirasi epididimis dapat mempunyai anak dengan menggunakan in!eksi sperma intrasitoplasmik ,I; I..",
4

2.2 E$#%e&#'l'g# Pre/alensi +anita yang didiagnosa dengan infertilitas adalah sekitar 1$%, yang berkisar dari #("7%, bergantung pada usia +anita. <tnik atau ras tampaknya hanya sedikit memberikan efek pada pre/alensi. 0kan tetapi, angka ke!adian infertilitas primer terus mengalami peningkatan, yang bersamaan dengan penurunan infertilitas sekunder, sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh perubahan prilaku social seperti menunda untuk memiliki anak. $,8 0ngka ke!adian infertilitas telah mengalami peningkatan ,mungkin sebesar 100% selama "0 tahun terakhir. pada negara ma!u yang disebabkan oleh peningkatan !umlah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual ,terutama gonorrhea dan *lamidia, yang kemudian menyebabkan kerusakan tuba., peningkatan !umlah pasangan berhubungan seksual ,berpotensi meningkatkan tertular I9 ., dengan senga!a menunda kehamilan, penggunaan kontrasepsi, dan merokok ,1 pak3hari menurunkan kemungkinan kehamilan sebesar "0%.. 4ata yang berasal dari dari penelitian yang berbasiskan populasi menun!ukan bah+a 10(15% pasangan di negara barat mengalami infertilitas. etengahnya ,7%. dapat hamil tanpa membutuhkan nasehat dan pera+atan spesialis. 4elapan persen sisanya yang membutuhkan masukan dari klinik fertilitas, setengahnya ,8%. mengalami infertilitas primer ,belum pernah hamil sebelumnya..$, 8, 5 2.3 "las#f#kas# Infertilitas diklasifikasikan men!adi ", yaitu = 1. Infertilitas primer merupakan ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak setelah berhubungan seksual secaa teratur selama 1 tahun dan tanpa menggunakan kontrasepsi. ". Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak lagi setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1

tahun tanpa menggunakan kontrasepsi, dimana sebelumnya pasangan ini telah mempunyai anak.1" 2.4 Pat'f#s#'l'g# Pere&$uan 1eberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari +anita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan 6 ) dan >) tidak adekuat sehingga ter!adi gangguan dalam pembentukan folikel di o/arium.1" Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada o/ulasi. ?angguan bentuk anatomi sistem reproduksi !uga penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga o/um tidak dapat le+at dan tidak ter!adi fertilisasi dari o/um dan sperma. *elainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal +alapun sebelumnya sperma. 6aktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik. 1" 1eberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun sehingga ter!adi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi !uga menyebebkan inflamasi berlan!ut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan gangguan implantasi -igot yang beru!ung pada abortus.1" ter!adi fertilisasi. 0bnormalitas o/arium, mempengaruhi pembentukan folikel. 0bnormalitas ser/ik mempegaruhi proses pemasukan

Lak#(lak#
6

0bnormalitas

androgen

dan

testosteron

dia+ali

dengan

disfungsi

hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. ?aya hidup memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat(obatan dan -at adiktif yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. *onsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. uhu disekitar areal testis !uga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. @er!adinya e!akulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke /esika urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.1" 2.) Et#'l'g# Penyebab infertilitas antara lain = *akt'r +an#ta a. N'n(,rgan#k Us#a Asia terutama usia istri, sangat menentukan besarnya kesempatan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan . @erdapat hubungan yang terbalik antara bertambahnya usia istri dengan penurunan dan kemungkinan untuk mengalami kehamilan. embilan puluh empat persen ,&8%. perempuan subur di usia $5 tahun atau ##% perempuan subur di usia $7 tahun akan mengalami kehamilan dalam kurun +aktu tiga tahun lama pernikahan. *etika usia istri mencapai 80 tahun maka kesempatan untuk hamil hanya sebesar lima persen per bulan dengan ke!adian kegagalan sebesar $8 ( 5"%.1

*rekuens# !angga&a
7

0ngka ke!adian kehamilan mencapai puncaknya ketika pasangan suami istri melakukan hubungan suami istri dengan frekuensi "($ kali dalam seminggu.1 !tress tres memicu pengeluaran hormon kortisol yang mempengaruhi

pengaturan hormon reproduksi.1 P's#s# Infertilitas dipengaruhi oleh hubungan seksual yang berkualitas, yaitu dilakukan dengan frekuensi "($ kali seminggu, ter!adi penetrasi dan tanpa kontrasepsi. Penetrasi adalah masuknya penis ke /agina sehingga sperma dapat dikeluarkan, yang nantinya akan bertemu sel telur yang BmenungguB di saluran telur +anita. Penetrasi ter!adi bila penis tegang ,ereksi.. :leh karena itu gangguan ereksi ,disebut impotensi. dapat menyebabkan infertilitas. Penetrasi yang optimal dilakukan dengan cara posisi pria di atas, +anita di ba+ah. ebagai tambahan, di ba+ah pantat +anita diberi bantal agar sperma dapat tertampung. 4ian!urkan, setelah +anita menerima sperma, +anita berbaring selama 10 menit sampai 1 !am bertu!uan memberi +aktu pada sperma bergerak menu!u saluran telur untuk bertemu sel telur.1

P'laH#%u$ Alk'h'l

Pada perempuan tidak terdapat cukup bukti ilmiah yang menyatakan adanya hubungan antara minuman mengandung alkohol dengan peningkatan risiko ke!adian infertilitas.1 Mer'k'k 4ari beberapa penelitian yang ada, di!umpai fakta bah+a merokok dapat menurunkan fertilitas perempuan. :leh karena itu sangat dian!urkan untuk menghentikan kebiasaan merokok !ika perempuan memiliki masalah infertilitas. Penurunan fertilitas perempuan !uga ter!adi pada perempuan perokok pasif.1 -. ,rgan#k 1. Masalah .ag#na 2agina merupakan hal yang penting di dalam tata laksana infertilitas. @er!adinya proses reproduksi manusia sangat terkait dengan kondisi /agina yang sehat dan berfungsi normal.1 9asalah pada /agina yang memiliki kaitan erat dengan peningkatan ke!adian infertilitas adalah dispareunia, /aginismus, dan /aginitis.1 2. /angguan $a%a leher rah#&0 uterus 1rah#&2 %an Tu-a fall'$# 1saluran telur2 Perubahan siklus pada karakteristik mukus ser/iks membantu men!elaskan mengapa kemungkinan konsepsi meningkat ketika o/ulasi akan ter!adi. Cika produksi lendir terganggu, maka per!alanan sperma akan terhambat. edangkan !ika dalam rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang mendorong sperma bertemu dengan sel telur matang. Cika gerakan rahim terganggu, ,akibat kekurangan hormon prostaglandin. maka gerakan sperma melambat. @erakhir adalah gangguan pada saluran
9

telur. 4i dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma. Cika ter!adi penyumbatan di dalam saluran telur, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur. umbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul ,Pel/ic Inflammatory 4isease. atau penyakit infeksi yang disebabkan oleh !amur klamidia.1 3. En%'&etr#'s#s <ndometriosis adalah !aringan endometrium yang semestinya berada di lapisan paling dalam rahim ,lapisan endometrium. terletak dan tumbuh di tempat lain. <ndometriosis dapat terletak di lapisan tengah dinding rahim ,lapisan myometrium. yang disebut !uga adenomyosis, atau dapat !uga terletak di indung telur, saluran telur, atau bahkan dalam rongga perut. ?e!ala uraum penyakit endometriosis adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid dan berhubungan intim, serta tentu sa!a infertilitas.1 4. M#'&a Uter# 9ioma uteri adalah tumor ,tumor !inak. atau pembesaran !aringan otot yang ada di rahim. @ergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar, lapisan tengah, atau lapisan dalam rahim. Pengaruh mioma uteri terhadap ke!adi Infertilitas hanyalah berkisar antara $0 ( 50%. 9ioma uteri mempengaruhi fertilitas kemungkinan terkait dengan proses implantasi.1

). P'l#$ Polip adalah suatu !aringan yang membesar dan men!ulur yang biasanya diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar dan teremas(remas
10

oleh kontraksi rahim. Polip dapat men!ulur keluar ke /agina. Polip menyebabkan pertemuan sperma(sel telur dan lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal !anin akan sulit tumbuh.1 3. "#sta *ista adalah suatu kantong terrutup yang dilapisi oleh selaput ,membran. yang tumbuh tidak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Cenis kista yang paling sering menyebabkan infertilitas adalah sindrom o/arium polikistik. Penyakit tersebut ditandai amenore ,tidak haid., hirsutism ,pertumbuhan rambut yang berlebihan, dapat terdistribusi normal maupun tidak normal., obesitas, infertihtas, dan pembesaran indung telur.1 *akt'r Pr#a 1. A4''s$er&#a 1 t#%ak ter%a$at s$er&at'4'a 2 9ungkin akibat spermatogenesis yang abnormal ,perkembangan testis yang abnormal, kriptokismus atau terlambat turun, orkitis akibat parotitis. atau kerusakan ductus spermatikus oleh infeksi, terutama gonorea. 2. ,l#g's$er&a 1ju&lah s$er&at'4'a kurang2 1erkaitan dengan defisiensi spermatogenesisD temperatur dalam skrotum meningkat ,iklim yang panas, pakaian ketat, /arikokel..

3. I&$'tens#

11

9ungkin bersifat psikologik, hormonal, berkaitan dengan e!akulasi prematur, e!akulasi retrograd atau impotensi erektil.1 4. !u&-atan $a%a saluran 5as %eferens permato-oa terhalang pengiriannya dari testis ke /esica seminalis untuk dio lebih lan!ut men!adi cairan semen, sehingga semen yang dihasilkan tidak mengandung spermato-oa sama sekali, atau dalam !umlah tidak cukup.1 ). Bentuk %an gerakan s$er&a 6ang t#%ak se&$urna perma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menu!u ke telur agar dapat ter!adi pembuahan. 1ila bentuk dan struktur ,morfologi. sperma tidak normal atau gerakannya ,motilitas. tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.11 3. "'nsentras# s$er&a ren%ah *onsentrasi sperma yang normal adalah "0 !uta sperma3ml semen atau lebih. 1ila 10 !uta3ml atau kurang maka menu!ukkan konsentrasi yang rendah ,kurang subur.. )itungan 80 !uta sperma3ml atau lebih berarti sangat subur. Carang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma. *urangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang kepanasan ,misalnya karena selalu memakai celana ketat., terlalu sering bere!akulasi ,hiperseks., merokok, alkohol dan kelelahan. 11

7. T#%ak a%a se&en


12

emen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menu!u /agina. 1ila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut ,tidak ada e!akulasi.. *ondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang. 11 8. .ar#k'sel 1varicocele2 2arikosel adalah /arises atau pelebaran pembuluh darah /ena yang berhubungan dengan testis. ebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan sperma. 2arises yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. 0kibatnya, fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu. 11 9. Test#s t#%ak turun @estis gagal turun adalah kelainan ba+aan se!ak lahir, ter!adi saat salah satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong skrotum. *arena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin terganggu. 11 1:. "ekurangan h'r&'n test'ster'n *ekurangan hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma. 11

11. Infeks#

13

Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar yang memblokir !alannya sperma. 11 12. Ejakulas# -al#k )al ini ter!adi ketika semen yang dikeluarkan !ustru berbalik masuk ke kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat ter!adi e!akulasi. 0da beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau uretra, dan pengaruh obat( obatan tertentu. 11 13. !u&-atan %# e$#%#%#&#s atau saluran ejakulas# 1eberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma ,epididimis. atau saluran e!akulasi. 1eberapa pria tidak memiliki pembuluh yang memba+a sperma dari testis ke lubang penis. 11 14. Lu-ang ken;#ng 6ang salah te&$at 1h#$'e$#s$a%#a2 *elainan ba+aan ini ter!adi saat lubang kencing berada di bagian ba+ah penis. 1ila tidak dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai ser/iks. 11 1). Ant#-'%# $e&-unuh s$er&a 0ntibodi yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya ter!adi setelah pria men!alani /asektomi. *eberadaan antibodi ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat /asektomi dicabut. 11 13. "anker Test#s

14

*anker testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis memproduksi dan menyimpan sperma. Penyakit ini paling sering ter!adi pada pria usia 17 E $" tahun. 11 2.3 Pe&er#ksaan $a%a Pasangan Infert#l 0gar proses reproduksi dapat berhasil membutuhkan struktur dan fungsi keseluruhan aksis reproduksi yang tepat, yang mencakup hipotalamus, kelen!ar hipofisis, o/arium, tuba fallopi, uterus, ser/iks, dan /agina. Antuk menilai aksis ini, pemeriksaan infertilitas terdiri dari elemen utama berikut ini=10 1. 0namnesis ". pemeriksaan fisik $. pemeriksaan penun!ang o 0nalisis sperma o Pemeriksaan pasca senggama ,Interaksi sperma(lendir ser/ikal . o Pemeriksaan proses o/ulasi o </aluasi patensi tuba o 4eteksi kelainan uterus o Penilaian cadangan o/arium *onsultasi tidak lengkap !ika hanya +anita sa!a yang die/aluasi. *ecemasan sangat sering terlihat, dan banyak pasangan yang melakukan konsultasi setelah beberapa bulan menikah.$, 10

1. Ana&nesa 0namnesa terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan khusus. Ana&nesa u&u&
15

1erapa lama menikah, umur suami istri, frekuensi hubungan seksual, tingkat kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, teknik hubungan seks, ri+ayat perka+inan yang dulu, apakah dari perka+inan dulu mempunyai anak, umur anak terkecil dari perka+inan tersebut. Ana&nesa khusus Istri = Asia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama ter!adi perdarahan atau haid, apakah pada saat haid ter!adi gumpalan darah dan rasa nyeri, adakah keputihan abnormal, apakah pernah ter!adi kontak bleeding, ri+ayat alat reproduksi ,ri+ayat operasi, kontrasepsi, abortus, infeksi genitalia.. uami = 1agaimanakah tingkat ereksi, apakah pernah mengalami penyakit hubungan seksual, Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik umum nieliputi tanda /ital ,tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.. Pemeriksaan laboratorium dasar, pemeriksaan laboratorium dasar secara rutin meliputi darah lengkap, urin lengkap, fungsi hepar dan gin!al serta gula darah. Pemeriksaan penun!ang, pemeriksaan penun!ang disini bisa pemeriksaan roentgen ataupun A ?. Pada a+al pertemuan, penting sekali untuk memperoleh data apakah pasangan suami istri atau salah satunya memiliki kebiasaan merokok atau minum, minuman beralkohol. Perlu !uga diketahui apakah pasutri atau salah satunya men!alani terapi khusus seperti antihipertensi, kartikosteroid, dan sitostatika. berada dalam kisaran antara "1 ( $5 hari.
16

iklus haid

merupakan /ariabel yang sangat penting. 4apat dikatakan siklus haid normal !ika ebagian besar perempuan dengan

siklus haid yang normal akan menun!ukkan siklus haid yang bero/ulasi. Antuk mendapatkan rerata siklus haid perlu diperoleh informasi haid dalam kurun $ ( 8 bulan terakhir.1 Perlu !uga diperoleh informasi apakah terdapat keluhan nyeri haid setiap bulannya dan perlu dikaitkan dengan adanya penurunan akti/itas fisik saat haid akibat nyeri atau terdapat penggunaan obat penghilang nyeri saat haid ter!adi. Perlu dilakukan anamnesis terkait dengan frekuensi sanggama yang dilakukan selama ini. 0kibat sulitnya menentukan saat o/ulasi secara tepat, maka dian!urkan bagi pasutri untuk melakukan sanggama secara teratur dengan frekuensi " ( $ kali per minggu. Apaya untuk mendeteksi adanya o/ulasi seperti pengukuran suhu basal badan dan penilaian kadar luteini-ing bormone ,>). di dalam urin seringkali sulit untuk dilakukan dan sulit untuk diyakini ketepatannya, sehingga hal ini sebaiknya dihindari sa!a.1 2. Pe&er#ksaan *#s#k Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada pasutri dengan masalah infertilitas adalah pengukuran tinggi badan, penilaian berat badan, dan pengukuran lingkar pinggang. Penentuan indeks massa tubuh perlu dilakukan dengan menggunakan formula berat badan ,kg. dibagi dengan tinggi badan ,m".. Perempuan dengan indeks massa tubuh ,I9@. lebih dari "5kg3m" termasuk ke dalam kelompok kriteria berat badan lebih. )al ini memiliki kaitan erat dengan sindrom metabolik. I9@ yang kurang dari 1&kg3m" seringkali dikaitkan dengan penampilan pasien yang terlalu kurus dan perlu dipikirkan adanya penyakit kronis seperti infeksi tuberkulosis ,@1;., kanker, atau masalah kesehatan !i+a seperti anoreksia ner/osa atau bulimia ner/osa. 0danya pertumbuhan rambut abnormal seperti kumis, !enggot, !ambang, bulu dada yang lebat, bulu kaki yang lebat dan sebagainya ,hirsutisme. atau pertumbuhan !era+at yang banyak dan tidak normal pada perempuan, seringkali terkait dengan kondisi hiperandrogenisme, baik klinis maupun biokimia+i. 1
17

3. Anal#s#s !$er&a Pemeriksaan analisis sperma sangat penting dilakukan pada a+al kun!ungan pasutri dengan masalah infertilitas, karena dari berbagai penelitian menun!ukkan bah+a faktor lelaki turut memberikan kontribusi sebesar 8:% terhadap ke!adian infertilitas. 1eberapa syarat yang harus diperhatikan agar men!amin hasil analisis sperma yang baik adalah sebagai berikut = >akukan abstinensia ,pantang sanggama. selama " ( $ hari. *eluarkan sperma dengan cara masturbasi dan hindari dengan cara sanggama terputus. )indari penggunaan pelumas pada saat masturbasi. )indari penggunaan kondom untuk menampung sperma. ?unakan tabung dengan mulut yang lebar sebagai tempat penampungan sperma. @abung sperma harus dilengkapi dengan nama !elas, tanggal, dan +aktu pengumpulan sperma, metode pengeluaran sperma yang dilakukan ,masturbasi atau sanggama terputus.. *irimkan sampel secepat mungkin ke laboratorium sperma. )indari paparan temperaturyang terlampau tinggi ,F $7B;. atau terlalu rendah ,G15H;. atau menempelkannya ke tubuh sehingga sesuai dengan suhu tubuh.1 *riteria yang digunakan untuk menilai normalitas analisis sperma adalah kriteria normal berdasarkan kriteria 'orld )ealtb :rgani-ation ,'):.. )asil dari analisis sperma tersebut menggunakan terminologi khusus yang diharapkan dapat men!elaskan kualitas sperma berdasarkan konsentrasi, mortalitas dan morfologi sperma.1
18

@abel 1. @abel nilai normal analisis sperma berdasarkan kriteria '):

@abel ". @abel terminologi dan 4efinisi 0nalisis perma 1erdasarkan *ualitas perma

4ua atau tiga nilai analisis sperma diperlakukan untuk menegakkan diagnosis adanya analisis sperma yang abnormal. Namun, cukup hanyak melakukan analisis
19

sperma tunggal !ika pada pemeriksaan telah di!umpai hasil analisis sperma normal, karena pemeriksaan analisis sperma yang ada merupakan metode pemeriksaan yang sangat sensitif. 1,$ Antuk mengurangi nilai positif palsu, maka pemeriksaan analisis sperma yang berulang hanya dilakukan !ika pemeriksaan analisis sperma yang pertarna menun!ukkan hasil yang abnormal. Pemeriksaan analisis sperma kedua dilakukan dalam kurun +aktu " E 8 minggu. @erkait dengan pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas atau klinik dokter s+asta, maka pemeriksaan infertilitas dasar yang dapat dilakukan pada pusat pelayanan.1 4. Pe&er#ksaan $as;a sengga&a Pemeriksaan pasca senggama, yang !uga diketahui sebagai tes ims()uhner, terdiri dari penilaian !umlah spermato-oa dan motilitasnya dalam lendir ser/ikal selama periode pre(o/ulasi. @es ini tidak lagi dilakukan secara rutin dalam pemeriksaan infertilitas yang standar karena pemeriksaan ini telah terbukti memiliki potensi diagnostic yang terbatas dan nilai prediktif yang buruk. ;ara pemeriksaannya adalah= setelah abstinensi selama " hari, pasangan dian!urkan melakukan senggama " !am sebelum saat yang ditentukan untuk datang ke dokter. 4engan speculum /agina kering, ser/iks ditampilkan, kemudian lendiri ser/iks yang tampak dibersihkan dengan kapas kering. Cangan menggunakan kapas yang dibasahi dengan antiseptic karena dapat memastikan spermato-oa. >endir ser/iks diambil dengan isapan semprit tuberculin, kemudian disemprotkan keluar pada gelas obyek, lalu ditutup dengan gelas penutup. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan lapangan pandang besar ,>P1..1, $ ). Pe&er#ksaan $r'ses '5ulas# Pemeriksaan temperature basal tubuh ,11@. adalah pemeriksaan yang sederhana untuk menentukan apakah proses o/ulasi telah ter!adi. uhu tubuh +anita diperiksa setiap hari denagan memasang thermometer pada saat bangun
20

tidur, sebelum melakukan kegiatan apapun, dan dicatat dalam bentuk grafik. etelah o/ulasi, peningkatan kadar progesterone meningkatkan temperature basal sebesar 0,806 melalui efek termogenik hipotalamus. Peningkatan temperature yang menetap selama kurang dari 11 hari menun!ukkan tapi tidak dapat menegakkan diagnostic defek fase luteal. *adar progesterone pada fase midluteal adalah tes lain untuk menilai o/ulasi. *onsentrasi elbih dari $,0 ng3ml dalam sampel darah yang diambil antara hari ke 1& dan "$ mencerminkan adanya proses o/ulasi, sedangkan konsentrasi yang lebih dari 10 ng3ml memperlihatkan dukungan luteal yang adekuat. 9onitoring harian >) dalam urin telah men!adi tes komersial yang dapat digunakan di rumah. 4engan menggunakan ambang batas konsentrasi sebesar 80 mIA3m>. )asil positif berkaitan dengan gelombang kadar >) serum yang dapat memicu o/ulasi.10

3. E5aluas# $atens# tu-a Pertubasi atau u!i Iubin, bertu!uan memeriksa patensi tuba dengan !alan meniupkan gas ;:" melalui kanula atau kateter foley yang dipasang pada kanalis ser/ikalis. 0pabila kanalis ser/ikouteri dan salah satu atau kedua tubanya paten, maka gas akan mengalir bebas kedalam ka/um peritonei. Patensi tuba akan dinilai dari cacatan tekanan aliran gas se+aktu dilakukan peniupan. Insflutaor apa pun yang dipakai, kalau tekanan gasnya naik dan bertahan hingga "00 mm)g, tentu terdapat sumbatan tuba. *alau naiknya hanya sampai 70(100 mm)g, salah satu atau kedua tubanya pastilah paten. *ehamilan yang belum disingkirkan, peradangan alat kelamin, perdarahan uterus, dan kuretase yang baru dilakukan merupakan indikasi kontra pertubasi. siklus haid.1
21

aat yang terbaik untuk melakukan

pertubasi ialah setelah haid bersih dan sebelum o/ulasi, atau pada hari ke(10

7. Deteks# kela#nan uterus @erdapat $ metode dasar untuk menilai ka/itas uterus, yang mencakup histerosalpingografi ,) ?., A ? trans/aginal atau A ? trans/aginal dengan kontras saline ,sonohisterografi., dan histeroskopi. 9asing(masing memiliki keuntungan dan kerugian dan pemilihan metode pemeriksaan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien.& ) ? adalah metode tradisional dan masih seringkali men!adi pilihan yang terbaik karena pemeriksaan ini !uga dapat menilai patensi tuba. 0kan tetapi, pada +anita yang tidak memiliki faktor resiko penyakit tuba dan mereka yang status tuba(nya telah diketahui, A ? trans/aginal memberikan alternati/e yang lebih sederhana dan dapat ditoleransi dengan baik yang !uga dapat mengungkapkan patologi o/arium yang tidak disangka(sangka, tanpa terpapar radiasi. Cika terdapat ge!ala yang menun!ukkan lesi anatomi ka/itas uterus ,menorrhagia, perdarahan intermenstrual. atau !ika ingin melihat seluk beluk ka/itas uterus tetapi status tuba tidak mengalami kelainan ,seperti pada +anita yang membutuhkan I26 untuk infertilitas pria yang parah., sonohisterografi men!adi pilihan yang lebih sensiti/e dan lebih logis. )isteroskopi adalah metode yang paling menentukan, tetapi pemeriksaan ini hanya sedikit memberikan keuntungan yang lebih dari sonohisterografi.& 8. Pen#la#an ;a%angan '5ar#u& )ubungan yang berkebalikan muncul antara kesuburan dan usia +anita. Penurunan kesuburan diakibatkan oleh atresi folikuler yang progresif dengan cara apoptosis, yang bertambah cepat pada a+al usia $0 tahun dan meningkat dengan cepat pada akhir usia $0 tauh dan a+al 80 tahun. eiring dengan hal tersebut, terdapat penurunan kualitas fplikel sebagai akibat peningkatan oosit dengan anomaly kromosom dan delesi 4N0 mitokondrial yang progresif. *onsep cadangan o/arium mencerminkan kelompok folikular o/arium yang tersisa.
22

;adangan o/arium harus dinilai pada +anita yang lebih tua dari $5 tahun yang ingin mengetahui status fertilitasnya. </aluasi kadar 6 ) dan estradiol pada a+al fase folikuler ,hari ke "(8 siklus. dapat memberikan panduan yang sangat membantu, karena sedikit peningkatan 6 ) atau estradiol dapat mengetahui adanya disfungsi o/ulasi tetapi masih menun!ukkan prognosis yang buruk untuk mendapatkan kehamilan.1 2.7 Penatalaksanaan Infert##tas Iencana penanganan harus ditentukan berdasarkan pada diagnosis, durasi infertilitas, dan usia +anita. Cika kehamilan masih belum didapatkan dalam +aktu yang telah ditentukan, e/aluasi lebih lan!ut dan3atau rencana penanganan yang lain harus dipertimbangkan.$ 2.7.1 Penatalaksanaan Infert##tas $a%a <an#ta a. /angguan '5ulas# Penanganan gangguan o/ulasi tertentu ditentukan oleh usia pasien dan etiologi ano/ulasi. Pendekatan yang bi!aksana, dari yang kurang in/asi/e hingga paling in/asi/e ,dan mahal., biasanya dimulai dengan klomifen sitrat dan induksi o/ulasi dengan gonadotropin, dan yang terakhir dengan fertilisasi in /itro. Cika ter!adi kegagalan o/arium premature atau menopause yang terlalu a+al adalah penyebabnya, pilihannya meliputi donasi oosit atau embrio. *lomifen sitrat adalah obat pilihan untuk +anita yang lebih muda dari $% tahun dengan ge!ala oligomenorrhea atau amenorrhea dan 6 ) yang normal. *lomifen sitrat memblok umpan balik inhibisi estradiol pada hipotalamus dan hipofisis yang menyebabkan peningkatan 6 ) endogen. :bat ini diberikan secara oral selama 5 hari pada siklus hari ke $ hingga ke 5.8 -. /angguan tu-a %an en%'&etr#'s#s
23

Perlekatan yang disebabkan oleh endometriosis atau oklusi tuba setelah salpingitis adalah dua masalah utama yang dihadapi oleh pasangan infertile. Peranan penanganan dengan cara pembedahan sangatlah terbatas. @erdapat beberapa bukti yang menyatakan bah+a reseksi endometriosis ringan dapat menghasilkan peningkatan angka kehamilan. Ieseksi laparaskopi atau ablasi endometriosis yang moderat dan parah dapat meningkatkan kesuburan pada +anita infertile secepatnya setelah operasi dilakukan. Microsurgical tuboplasty cukup efektif untuk menyembuhkan masalah infertilitas pada pasien dengan oklusi tuba. 0kan tetapi, koreksi oklusi iskemik dan neosalfingotomi kurang berhasil. Perlekatan periadneksal dapat dilepaskan dengan cara operasi dengan laparaskopi.8, 5

;. "ela#nan uterus Penanganan utama *elainan uterus seperti mioma submukosa, sinekia intrauterus ,sindrom asherman., dan deformitas uterus adalah koreksi dengan cara pembedahan, biasanya melalui pendekatan histeroskopi. )ingga I26 ,in /itro fertilisasi. dapat tersedia, pasien yang tidak memiliki /agina dan uterus akibat penyakit sindrom Iokitansky(*uster()auser tidak mungkin dapat memiliki anak biologis. ekarang hal ini mungkin ter!adi dengan menggunakan ibu pengganti atau pemba+a gestasional. $, 10 %. /angguan $a%a !er5#ks Cika ser/iks tidak normal yang diakibatkan oleh obat ,misal, koagulasi, krioterpai. atau malformasi congenital, inseminasi intra uteri dengan sperma yang dicuci selama tiga kali siklus dapat mencapai kehamilan dalam $0( 80% kasus. Cika lendir ser/ikal tidak mencukupi pada pertengahan siklus, diberikan estrogen dengan dosis rendah selama pertengahan fase folikuler atau akhir fase folikuler mungkin akan efektif. Human menopausal
24

gonadotropin mungkin dibutuhkan untuk meningkatkan lendir ser/iks !ika estrogen dosis rendah tidak efektif. Cika lendir ser/iks dirubah oleh proses peradangan atau infeksi, dian!urkan untuk memberikan terapi tetrasiklin empiris ,doksisiklin sebesar 100 mg untuk keduanya..5

2.7.2 Penatalaksanaan Infert#l#tas Pa%a Pr#a a. A#r &an# a-n'r&al 0ir mani disebut abnormal kalau pada $ kali pemeriksaan berturut(turut hasilnya tetap abnormal. Pada pasien dengan air mani abnormal kita hanya bisa memberikan nasihat agar melakukan senggama berencana pada saat( saat subur istri untuk meningkatkan persentasi ter!adinya pembuahan.7 -. .ar#k'kel Pada pria dengan /arikokel, motilitas sperma ter!adi penurunan. 9enurut 9ac>eod, penurunan motilitas sperma itu ter!adi pada &0% pria dengan /arikokel, sekalipun hormon(hormonnya normal. 2arikokelektomi hampir selalu dian!urkan untuk semua /arikokel dengan penurunan motolitas spermato-oa. *ira(kira "3$ pria dengan /arikokel yang dioperasiakan mengalami perbaikan dalam motilitas spermato-oanya.7 ;. Infeks# Infeksi akut traktus genitalis dapat menyumbat /as atau merusak !aringan testis sehingga pria yang bersangkutan men!adi steril. 0kan tetapi, infeksi yang ter!adi kronik mungkin hanya akan menurunkan kualitas sperma, dan masih dapat diperbaiki men!adi seperti semula. 0ir mani yang selalu mengandung banyak leukosit, apalagi kalau disertai ge!ala disuria, nyeri pada +aktu e!akulasi, nyeri punggung bagian ba+ah, patut diduga karena infeksi kronik traktus genitalis. 0ntibiotika yang terbaik adalah yang

25

akan terkumpul dalam traktus genitalis dalam konsentrasi yang besar, seperti eritromisin, tetrasiklin, dan kotrimoksa-ole.7 %. Def#s#ens# /'na%'tr'$#n ama halnya dengan +anita, kurangnya hormon gonadotropin pada pria !uga dapat menyebabkan infertilitas +alaupun hal ini !arang ter!adi. Pria dengan defisiensi gonadotropin ba+aan sering kali mengalami pubertas yang terlambat. Pengobatannya sama seperti pada +anita, yaitu dengan pemberian preparat hormon seperti >) dan 6 ), ataupun ?nI).7 e. H#$er$r'lakt#ne&#a )iperprolaktinemia pada pria dapat mengakibatkan impotensi, testikel yang mengecil, dan kadang(kadang galaktorea. 0nalisi air mani biasanya normal atau sedikit berkurang. Pengobatan dengan menggunakan bromokriptin dilaporkan dapat memperbaiki spermatogenesisnya. =ara >eka6asa Tekn'l'g# >e$r'%uks# 9enggunakan cara manipulasi terhadap o/um dan sperma, yaitu = 1. In /itro fertilitation 9enggunakan hormon untuk mempercepat o/ulasi, ekstraksi o/um, fertilisasi sperma o/um di laboratorium, kemudian memindahkan embrio hasil fertilisasi uterus melalui ser/ik.
2. ?amete Intrafallopian @ransfer

9enggunakan laparoskopi untuk meletakkan sperma dan o/um yang belum diinfertilisasi ke dalam tuba melalui insisi kecil di abdomen. 3.

Jygote Intrafallopian @ransfer 6ertilisasi o/um +anita di laboratorium.

26

2.8 Pr'gn's#s 9enurut 1ehrman dan *istner, prognosis ter!adinya kehamilan tergantung pada umur suami, umur istri, dan lamanya dihadapkan pada kemungkinan kehamilan ,frekuensi senggama dan lama perka+inan.. Pengelolaan mutakhir terhadap pasangan infertile dapat memba+a kehamilan pada lebih dari 50% pasangan, +alaupun masih selalu ada 10("0% pasangan yang belum diketahui etiologinya. eparuhnya lagi terpaksa hidup tanpa anak, atau memperoleh anak dengan !alan lain, misal dengan inseminasi buatan, atau adopsi.7

27

BAB III >IN/"A!AN 1. 6ertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk men!adi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. ". Infertilitas dibagi men!adi ", yaitu = 1. Infertilitas primer merupakan ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak setelah berhubungan seksual secaa teratur selama 1 tahun dan tanpa menggunakan kontrasepsi. ". Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak lagi setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi, dimana sebelumnya pasangan ini telah mempunyai anak. $. Penyebab infertilitas antara lain faktor +anita dan faktor pria. 6aktor +anita antara lain = Non(:rganik = Asia, frekuensi sanggama, stress, posisi, alkohol, merokok :rganik = 9asalah /agina, gangguan pada leher rahim, uterus ,rahim. dan @uba fallopi ,saluran telur., endometriosis, mioma uteri, kista
28

6aktor Pria = 0-oospermia , tidak terdapat spermato-oa ., oligosperma ,!umlah spermato-oa kurang., impotensi, sumbatan pada saluran /as deferens, 1entuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna, konsentrasi sperma rendah, /arikosel ,varicocele., testis tidak turun, kekurangan hormon testosteron, infeksi, e!akulasi balik, sumbatan di epididimis atau saluran e!akulasi, lubang kencing yang salah tempat ,hipoepispadia., antibodi pembunuh sperma, kanker testis. 8. Pemeriksaan pada Pasangan Infertil meliputi 0namnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penun!ang, analisis sperma, pemeriksaan pasca senggama ,Interaksi sperma(lendir ser/ikal ., pemeriksaan proses o/ulasi, e/aluasi patensi tuba, deteksi kelainan uterus, penilaian cadangan o/arium 5. Penatalaksanaan infertilitas adalah dengan cara mengatasi penyakit yang mendasarinya baik dengan cara medikamentosa ataupun tindakan bedah. bisa !uga dilakukan cara rekayasateknologi reproduksi. %. 9enurut 1ehrman dan *istner, prognosis ter!adinya kehamilan tergantung pada umur suami, umur istri, dan lamanya dihadapkan pada kemungkinan kehamilan ,frekuensi senggama dan lama perka+inan.. Pengelolaan mutakhir terhadap pasangan infertile dapat memba+a kehamilan pada lebih dari 50% pasangan, +alaupun masih selalu ada 10("0% pasangan yang belum diketahui etiologinya. eparuhnya lagi terpaksa hidup tanpa anak, atau memperoleh anak dengan !alan lain, misal dengan inseminasi buatan, atau adopsi. erta

29

DA*TA> PU!TA"A 1. 'ink!osastro ),dkk. Ilmu Kandungan. Cakarta, Kayasan 1ina Pustaka ar+ono Pra+irohard!oD "005. ". ;urtis, 9ichele ?. Glass' Office Gynecology ed 6th. @eLas, >ippincott 'illiams M 'ilkins D "00%.
3. Puscheck <li-abeth <. Infertility. "010 Ncited on "011 februari 15O. 0/ailable

from http=33+++.emedicine.com 8. 0lan ). 4e;herney, 94. Current Diagnosis "00#. 5. 9artin >. Pernoll, 9.4. Handboo# of Obstetrics and Gynecology"10th edition. Ne+ Kork, 9c?ra+()ill ;ompaniesD "001. %. <dmonds 4. *eith. De$hurst%s !e&tboo# of Obstetrics edition. >ondon, 1lack+ellD "00#. #. *at-, 2ern >, et al. Kat() Comprehensive Gynecology" ed *th. Philadelphia= 9osby <lse/ier. 7. chorge, C et al. "007. Williams Gynecology. @he 9c?ra+()ill ;ompanies. Gynaecology" 'th !reatment Obstetrics

Gynecology" 10th edition. Anited tates of 0merica, 9c?ra+()ill ;ompanies D

30

&.

peroff, >eon et al. Clinical Gynecologic Endocrinology And Infefrtility, ed 7th. >ippincot 'illiams M 'ilkins.

10. *imberly, 6ortner. The 'hns H'$k#ns Manual 'f /6ne;'l'g6 an% ,-stetr#;s , $rd edition. 9aryland, >ippincott 'illiams M 'ilkins D "00# 11. http=33ma!alahkesehatan.com315(penyebab(infertilitas(pria3 diakses pada tanggal 1& 9ei "01$. 1". http=33elnurch.blogspot.com3"01"3103askep(infertilitas.html diakses pada tanggal "0 9ei "01$.
13. http=33emir-anur+icaksono.blog.unissula.ac.id3"01$30830&3infertilitas3

diakses

pada tanggal "0 9ei "01$.

31

Anda mungkin juga menyukai