Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar belakang

Sejak pembangunan jangka panjang tahap pertama bangsa Indonesia telah mengusahakan terus-menerus dan berkesinambungan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Kedua pembangunan ini saling terkait satu sama lain. Tidak akan terjadi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya apabila tidak ada pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, demikian juga sebaliknya tidak akan terjadi pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya jika tidak ada pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Disadari pula bahwa syarat pembangunan yang berhasil adalah adanya partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. al ini dikarenakan manusia adalah subyek sekaligus

obyek dari pembangunan. Sebagai subyek pembangunan berarti masyarakat menjadi pelaku pembangunan dengan memberikan sumbangan pikiran, waktu, tenaga dan dana. Sebagai obyek pembangunan maka masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan bahwa pembangunan bertujuan untuk men!iptakan masyarakat adil dan makmur merata materiil dan spirituil berdasarkan "an!asila dan ##D $%&'. "artisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan dapat dimanifestasikan dalam berbagai bidang kehidupan sesuai dengan situasi dan kondisi serta bidang kerja

masing-masing. Salah satu !ontoh partisipasi aktif masyarakat adalah dengan menyumbangkan penemuannya di bidang teknologi. Dewasa ini pembangunan memegang peranan yang sangat (ital. al ini

dikarenakan bangsa Indonesia telah sampai kepada tahap mewujudkan struktur ekonomi dengan titik berat kekuatan industri yang didukung oleh pertanian yang kuat. #ntuk itu faktor yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan akan teknologi, karena teknologi adalah faktor penentu dalam pertumbuhan dan perkembangan industri. Adapun teknologi yang digunakan dapat berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri, keduanya sama pentingnya. Sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam proses industri, teknologi lahir dari kegiatan penelitian dan pengembangan )*esear!h and De(elopment+* , D-. Kegiatan tersebut dapat saja berlangsung dalam bentuk dan !ara sederhana, tetapi dapat pula dalam bentuk dan !ara yang memakan waktu. Teknologi yang lahir dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini pun dapat beraneka ragam sesuai dengan jenis dan manfaatnya. Akan tetapi bagaimanapun bentuk, !ara penemuan, waktu, tenaga dan biaya yang terlibat dalam kegiatan tersebut, teknologi tetap memiliki arti dan peran khusus dalam industri. Dengan teknologi itu pula, segi teknis dan ekonomis suatu produk industri akan ditentukan nilainya di pasar.

Dengan memperhatikan arti dan peran teknologi yang begitu penting dalam industri, maka tidaklah mungkin apabila pen!apaian sasaran pembangunan industri nasional dapat dilakukan dengan mengabaikan teknologi. /leh karena itu langkah untuk men!iptakan iklim atau suasana yang baik dan mampu mendorong gairah atau semangat penemuan teknologi menjadi sangat penting. Setidaknya pen!iptaan iklim yang mempermudah bangsa Indonesia untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan dalam menguasai teknologi. 0ersamaan dengan langkah untuk men!iptakan iklim atau suasana seperti itu, harus diberikan pula perlindungan hukum yang memadai. Seiring dengan itu pula, maka kini Indonesia telah memiliki satu undangundang yang khusus memberikan perlindungan hukum terhadap para in(entor dalam bidang teknologi. #ndang-undang yang dimaksudkan adalah ## 1o. $& Tahun .22$ tentang "aten. ## 1o. $& Tahun .22$ sendiri. "erlindungan hukum yang diberikan ini berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban atas penemuan teknologi yang dipatenkan. Dengan adanya perlindungan hukum penemu dapat melaksanakan penemuannya dengan perasaan aman, di lain pihak penemu juga harus menjalankan kewajiban-kewajiban berkaitan dengan penemuannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangkaian kegiatan penegakan hak dan kewajiban terhadap penemuan di bidang teknologi ini, suatu penemuan yang tidak dipatenkan dapat teran!am penerapan penemuannya se!ara tanpa hak oleh orang lain tanpa dapat meminta

&

perlindungan hukum. Sementara itu penemuan yang dipatenkan akan mendapat perlindungan hukum yang berlaku sehingga jika terjadi penerapan penemuannya se!ara tanpa hak ia dapat meminta perlindungan hukum. 4ang juga ## Tentang "aten ini se!ara tidak langsung bermanfaat ini bagi dunia bisnis di Indonesia. Dengan melihat pentingnya peranan perlindungan hukum terhadap penemuan di bidang teknologi dan juga bagi dunia bisnis di Indonesia, maka hal demikian

menimbulkan minat penulis untuk membuat karya ilmiah dengan judul Tinjauan 4uridis "erlindungan bisnis di Indonesia. ukum 0agi "emegang ak "aten dan dampaknya bagi dunia

B. Rumusan Permasalahan . Atas dasar latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas, fokus permasalahan yang diajukan sebagai berikut5 $. 0agaimana perlindungan hukum terhadap penemu di bidang teknologi di Indonesia 6 .. 0agaimana akibat adanya perlindungan hukum tersebut bagi dunia usaha di Indonesia 6

'

C. Tujuan dan kegunaan penul san Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut5 $. #ntuk mengetahui dan memaparkan bagaimana perlindungan hukum terhadap penemu di bidang teknologi di Indonesia7 .. #ntuk mengetahui dan memahami bagaimana akibat adanya perlindungan hukum tersebut bagi dunia bisnis di Indonesia 7 Sedangkan yang menjadi kegunaan dalam penulisan makalah ini dapat diuraikan penulis sebagai berikut5 $. 8akalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah AKI dengan dosen pengajar Ibu 1i 1yoman Adi Astiti S . 8. um7 .. #ntuk melatih penulis dalam hal melakukan penulisan karya ilmiah, sekaligus penerapan berbagai teori ilmu pengetahuan yang penulis didapatkan diperkuliahan khususnya mata kuliah AKI7 3. #ntuk mendeskripsikan bagaimana akibat hukum dengan adanya

perlindungan hukum terhadap penemu di bidang teknologi bagi dunia bisnis di Indonesia7

D. !et"de dan Tekn k Penul san $. 8etode "endekatan 8etode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normati(e yaitu penelitian yang menekankan pada data sekunder yakni dengan mempelajari dan mengkaji asas-asas hukum khususnya kaidah-kaidah hukum dalam peraturan perundang-undanagan serta ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Tinjauan 4uridis "erlindungan ukum 0agi "emegang ak "aten dan dampaknya bagi

dunia usaha di Indonesia. .. Tahapan "enelitian "enelitian ini dilakukan dengan menggunkan penelitian kepustakaan ( Library Research ). 4aitu penelitian teorotis dengan mengutamakan bahan-bahan dari buku-buku literature, peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, browsing di internet yang mempunyai rele(ansi dengan masalah yang akan dibahas. Dari penelitian kepustakaan ini diperoleh gambaran se!ara teoritis tentang masalah yang dihadapi sehingga mendapatkan data sekunder. Data sekunder yang dijadikan bahan utama )Primair) dalam penelitian ini adalah 5 $- 0ahan hukum primair, antara lain ## 1o. 9+$%:% tentang "aten sebagaimana diubah dengan ## *I 1o. $& +.22$ tentang "aten ,

.- 0ahan hukum sekunder, antara lain meliputi tulisan-tulisan para pakar )ahli- yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti ataupun yang berkaitan dengan bahan hukum primair yang meliputi buku-buku literature, makalah para pakar. 3- 0ahan hukum, tersier, antara lain berupa bahan-bahan yang bersifat menunjang bahan hukum primair dan sekunder seperti kamus hukum, kamus bahasa, artikel-artikel pada surat kabar, majalah ataupun internet.. E. # stem Penul san Dalam penulisan Karya Ilmiah ini penulis akan membagi penulisan dalam beberapa bab dan lebih terperin!i lagi ke dalam beberap sub bab yaitu sebagai berikut5 0A0 I 8erupakan 0ab "endahuluan terdiri dari <atar 0elakang 8asalah, "erumusan dan "embatasan masalah, Tujuan dan Kegunaan "enulisan, 8etode dan Teknik "enelitian, Sistematika "enulisan. 0A0 II 0A0 III <andasan Teoritis. Tinjauan 4uridis "erlindungan ukum 0agi "emegang ak "aten dan dampaknya bagi dunia usaha di Indonesia terdiri dari perlindungan hukum terhadap penemu di bidang teknologi di Indonesia serta akibat adanya perlindungan hukum tersebut bagi dunia bisnis di Indonesia. 0A0 I= 8erupakan 0ab "enutup yang terdiri atas Kesimpulan dan Saran.

BAB II LANDA#AN TE$RITI# DAN %A&TUAL TENTAN' PATEN A. Pengert an Dasar Sebelum membi!arakan paten lebih jauh kita perlu mendefinisikan beberapa istilah yang akan digunakan dalam tulisan ini. al ini bertujuan untuk menyamakan

pendapat agar tidak menimbulkan salah pengertian. 4ang dimaksud dengan paten adalah hak khusus yang diberikan oleh 1egara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. "enemuan adalah kegiatan peme!ahan masalah tertentu di bidang teknologi, yang dapat berupa proses atau hasil produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil produksi. "enemu adalah seorang yang se!ara

sendiri atau beberapa orang yang se!ara bersama-sama melaksanakan kegiatan yang menghasilkan penemuan. "emegang paten adalah penemu sebagai pemilik paten atau orang yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut di atas, yang terdaftar dalam Daftar #mum "aten.

B. Penemuan Suatu penemuan dianggap baru, jika pada saat pengajuan permintaan paten penemuan tersebut tidak sama atau tidak merupakan bagian dari penemuan terdahulu. "enemuan terdahulu adalah penemuan yang 5

"ada saat tanggal pengajuan permintaan paten, atau "ada saat sebelum tanggal penerimaan paten telah diumumkan di Indonesia atau di luar Indonesia dalam suatu tulisan yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan penemuan tersebut, atau telah diumumkan di Indonesia dengan penguraian lisan atau melalui peragaan penggunaannya atau dengan !ara lain yang memungkinkan seorang ahli untuk melaksanakan penemuan tersebut.

>. Hal(hal )ang t dak dapat d ber hak paten "aten tidak diberikan untuk 5

"enemuan tentang proses atau hasil produksi yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, ketertiban umum atau kesusilaan.

"enemuan tentang metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan hewan, tetapi tidak menjangkau produk apapun yang digunakan atau berkaitan dengan metode tersebut.

$2

"enemuan tentang teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika.

D. *angka +aktu paten "aten diberikan untuk jangka waktu selama dua puluh tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permintaan paten. Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu paten di!atat dalam Daftar #mum "aten dan diumumkan dalam 0erita *esmi "aten. E. Hak khusus pemegang paten "emegang paten memiliki hak khusus untuk melaksanakan paten yang dimilikinya, dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya 5

dalam hal paten produk 5 membuat, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten7

dalam hal paten proses 5 menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya .

%. Pengumuman perm ntaan paten Kantor paten mengumumkan permintaan paten yang telah memenuhi ketentuan )pasal .% dan pasal 32 ## 1o. $3+$%%9- serta permintaan tidak ditarik kembali. "engumuman dilakukan 5

$$

Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten7atau Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten yang pertama kali apabila permintaan paten diajukan dengan hak prioritas.

"engumuman dilakukan dengan men!antumkan 5 nama dan alamat lengkap penemu atau yang berhak atas penemuan dan kuasa apabila permintaan diajukan melalui kuasa 7 judul penemuan 7 tanggal pengajuan permintaan paten atau dalam hal permintaan paten dengan hak prioritas5tanggal, nomor dan negara di mana permintaan paten yang pertama kali diajukan7 abstrak 7klasifikasi penemuan 7 gambar )bila ada-.

'. Berakh rn)a paten Suatu paten dapat berakhir bila 5

Selama tiga tahun berturut-turut pemegang paten tidak membayar biaya tahunan, maka paten dinyatakan batal demi hukum terhitung sejak tanggal yang menjadi akhir batas waktu kewajiban pembayaran untuk tahun yang ketiga tersebut.

Tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya tahunan berkaitan dengan kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun kedelapan belas dan tahuntahun berikutnya, maka paten dianggap berakhir pada akhir batas waktu kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun yang kedelapan belas tersebut.

$.

. Hak menggugat ?ika suatu paten diberikan kepada orang lain selain daripada orang yang berhak atas paten tersebut, maka orang yang berhak atas paten tersebut dapat menggugat ke "engadilan 1egeri ?akarta "usat agar paten tersebut berikut hak-hak yang melekat pada paten tersebut diserahkan kepadanya untuk seluruhnya atau untuk sebagian ataupun untuk dimiliki bersama.
.

$3

BAB III TIN*AUAN ,URIDI# PERLINDUN'AN HU&U! BA'I PE!E'AN' HA& PATEN DAN DA!PA&N,A BA'I DUNIA U#AHA DI IND$NE#IA

A. Perl

ndungan Hukum Terhadap Penemu d B dang Tekn"l"g d Ind"nes a

Setiap penemuan di bidang teknologi pada dasarnya dapat diberi paten. #ntuk mendapatkan paten maka sebuah penemuan harus didaftarkan di Kantor "aten. Dengan telah didaftarkannya penemuan itu maka akan diberikan perlindungan hukum terhadap penemuan tersebut dari pelanggaran oleh orang lain yang tidak berhak. 1amun tidak semua penemu mempunyai kesadaran untuk mendaftarkan

penemuannya.

al ini banyak disebabkan karena ketidaktahuan penemu bahwa

dengan tidak didaftarkannya penemuannya, maka perlindungan hukum yang diberikan kepada penemuannya tidak bisa maksimal. Dalam arti bahwa terhadap orang yang melanggar penemuan tersebut tidak akan dapat diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Karena ia dapat saja berkelit bahwa dia tidak tahu bahwa penemuan itu adalah milik orang lain, karena penemuan itu tidak mempunyai paten. Setelah sebuah penemuan didaftarkan, maka kepada penemuan tersebut diberi nomor register paten yang dimuat di dalam Daftar "aten. Dengan telah didaftarkannya panemuan di dalam Daftar "aten ini maka kepada penemu diberikan

$3

$&

perlindungan yang maksimal kepada penemu. Dalam arti apabila terjadi pelanggaran paten terhadap penemuan tersebut maka kepada pelakunya dapat diberikan sanksi yang tegas sebagaimana di atur di dalam ## 1o. $& Th. .22$ Tentang "aten. "endaftaran paten menganut sistem konstitutif, artinya bahwa orang yang pertama kali mendaftarkan penemuan dianggap sebagai penemu ./leh karena itu kepada setiap penemu yang telah selesai penemuannya hendaknya sesegera mungkin mendaftarkan penemuannya. al ini untuk mengantisipasi adanya orang lain yang

menyabotase penemuan itu dengan !ara mendaftarkannya sebagai penemuan miliknya sendiri. Apabila hal ini terjadi maka untuk dapat mengembalikan paten penemuan itu kepada penemu yang sebenarnya, maka penemu yang sebenarnya harus dapat membuktikan bahwa penemuan itu memang benar-benar miliknya. "roses pembuktian ini sulit serta memakan waktu dan biaya. #ntuk menghindari terjadinya hal sema!am itu, maka penemu harus sesegera mungkin mendaftarkan penemuannya. Di dalam praktek yang dianut se!ara luas oleh bangsa-bangsa di dunia hak paten diakui sebagai hak milik yang tidak berwujud. Sebagai suatu hak, sebagian atau seluruh hak paten dapat dialihkan kepada orang lain. >ara yang dapat ditempuh untuk mengalihkan paten adalah melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau !ara lain yang dibenarkan oleh undang-undang )"asal ;; ayat )$- ## 1o. $& Th. .22$ Tentang "aten-.

$'

>ara pengalihan paten melalui perjanjian la@im dikenal dengan lisensi. <isensi adalah A"engalihan seluruhnya atau sebagian hak penemu yang berupa hak untuk membuat, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten dan juga menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya.B Tindakan-tindakan ACC.membuat, menjual, mengimpor, menyewakan,

CCBdisebut sebagai tindakan melaksanakan penemuan. Setiap orang yang ingin melaksanakan penemuan sebelumnya harus mendapat i@in terlebih dahulu dari penemu yang memegang paten penemuan itu. ?ika seseorang telah melaksanakan penemuan tanpa meminta i@in terlebih dahulu dari penemu atau pemegang paten, maka dikatakan bahwa orang itu telah melakukan pelanggaran paten. Terhadap orang yang melakukan pelanggaran paten ini dapat dikenai hukuman sebagaimana diatur di dalam ## 1o. $& Th. .22$ . "erlindungan hukum terhadap in(ensi yang dipatenkan diberikan untuk masa jangka waktu tertentu. Selama masa jangka waktu tertentu, penemunya dapat dilaksanakan sendiri In(ensinya atau menyerahkan kepada orang lain untuk melaksanakan, baru setelah itu In(ensi yang dipatenkan tersebut berubah menjadi milik umum atau berfungsi sosial. 8asa jangka waktu perlindungan hukum terhadap paten ini di!antumkan dalam "asal : ayat )$- #ndang-#ndang "aten 1omor $&

$;

Tahun .22$ yang menyatakan, bahwa paten diberikan untuk jangka waktu selama .2 )dua puluh- tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang. 0erbeda dengan ketentuan yang lama, masa jangka waktu perlindungan hukum paten selama $& )empat belas- tahun terhitung sejak penerimaan permintaan paten dan dapat diperpanjang lagi satu kali untuk masa jangka waktu selama . tahun sebagaimana diatur dalam "asal % dan "asal &3 #ndang-#ndang "aten 1omor 9 Tahun $%:%. "erhitungan masa jangka waktu perlindungan hukum terhadap paten tersebut, dimulai sejak tanggal penerimaan. Sejak tanggal penerimaan paten inilah dilakukan perhitungan perlindungan paten tersebut harus di!atat dalam Daftar #mum "aten dan diumumkan dalam 0erita *esmi "aten. Kewajiban ini menyatakan, bahwa5 tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu paten di!atat dan diumumkan. Dalam ayat ini dan dalam ketentuan-ketentuan selanjutnya dalam undang-undang ini adalah di!atat dalam Daftar "aten dan diumumkan dalam 0erita *esmi "aten. Di negara-negara yang sudah maju ekonominya umumnya paten diberikan untuk jangka waktu antara $' tahun. Dengan adanya batas waktu tertentu dari perlindungan hukum yang diberikan kepada paten penemuan, maka setelah berakhirnya jangka waktu tersebut, maka penemuan tersebut menjadi milik umum. Dalam arti bahwa setelah selesainya jangka waktu perlindungan yang diberikan, maka setiap orang berhak untuk melaksanakan

$9

penemuan itu tanpa harus meminta lisensi terlebih dahulu dari penemu atau pemegang paten. Dalam #ndang-undang "aten yang baru ini, penyelesaian sengketa paten dapat dilakukan melalui proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan, di samping proses penyelesaian sengketa melalui pengadilan. "roses pengadilan dalam menyelesaikan suatu sengketa pada umumnya akan memakan waktu yang lama dan biaya yang besar. 8engingat sengketa paten berkaitan erat dengan masalah perekonomian dan perdagangan yang harus tetap berjalan, penyelesaian sengketa paten dapat dilakukan melalui Arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa, selain relatif lebih !epat, biayanya pun lebih ringan. Demikian pula dalam #ndang-undang "aten yang baru ini, penyelesaian perdata di bidang paten tidak dilakukan di "engadilan 1egeri, tetapi dilakukan di "engadilan 1iaga. ?ika pemegang paten atau penerima lisensi mendapati in(ensi yang dimilikinya diberikan atau digunakan orang lain yang tidak berhak, dapat menggugat hal tersebut ke "engadilan 1iaga sebagaimana diatur dalam "asal $$9 sampai dengan "asal $.& #ndang-#ndang "aten 1omor $& Tahun .22$. ?ika suatu "aten diberikan kepada pihak lain selain dari yang berhak berdasarkan "asal $2, "asal $$, dan "asal $., pihak yang berhak atas "aten tersebut dapat menggugat kepada "engadilan 1iaga. ak menggugat sebagaimana yang dimaksud pada ayat )$- berlaku surut sejak Tanggal "enerimaan. "emberitahuan isi putusan atas gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat )$- disampaikan kepada para pihak oleh "engadilan 1iaga paling lama $&

$:

)empat belas- hari terhitung sejak tanggal putusan diu!apkan. Isi putusan sebagaimana dimaksud pada ayat )3- di!atat dan diumumkan oleh Direktorat ?enderal. Dari pasal $$9 ini, seseorang yang berhak atas paten berdasarkan "asal $2, "asal $$, dan "asal $., tetapi diberikan kepada pihak lain yang tidak berhak, pihak yang merasa berhak dapat menggugat orang lain yang telah diberikan paten tersebut ke "engadilan 1iaga. Selanjutnya, isi putusan atas gugatan itu wajib diberitahukan dan disampaikan kepada para pihak oleh "engadilan 1iaga paling lama $& hari terhitung sejak tanggal putusan diu!apkan dan juga wajib di!atat dalam Daftar #mum "aten dan diumumkan dalam 0erita *esmi "aten oleh Direktorat ?enderal aKI. Dalam hak "aten, selain melekat hak moral, juga melekat hak ekonomis. Karena "asal $$: menentukan bahwa pemegang paten atau penerima lisensi berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada "angadilan 1iaga setempat terhadap siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan membuat, menggunakan, menjual, mengimport, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten, atau menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya. Dugatan ganti rugi tersebut hanya dapat diterima apabila produk atau proses itu terbukti dibuat dengan menggunakan in(ensi yang telah diberi paten. Isi putusan "engadilan 1iaga tentang gugatan dimaksud disampaikan kepada Direktorat ?enderal aKI paling lama

$& )empat belas- hari sejak tanggal putusan diu!apkan untuk di!atat dalam Daftar #mum "aten dan diumumkan dalam 0erita *esmi "aten.

$%

"asal $$: ini menunjukan suatu bukti bahwa hak paten itu merupakan hak kebendaan, karena terhadap orang lain yang tidak berhak, hak tersebut dapat dipertahankan, bahkan terhadap siapapun juga. Salah satu !iri hak kebendaan, bahkan hak itu terus mengikuti di mana pun benda )immateriil--nya berada )asas droit de suite- .8engenai pembuktian terbalik dalam kaitan dengan penanganan sengketa paten proses, "asal $$% ayat )$- dan ayat ).- menyatakan sebagai berikut5 -./ Dalam hal pemeriksaan gugatan terhadap paten proses, kewajiban pembuktian bahwa suatu produk tidak dihasilkan dengan menggunakan paten-proses sebagaimana dimaksud dalam "asal $; ayat )$- huruf b dibebankan kepada pihak tergugat apabila5 "roduk yang dihasilkan melalui paten-proses tersebut merupakan produk baru7 "roduk tersebut diduga merupakan hasil dari paten-proses dan sekalipun telah dilakukan upaya pembuktian yang !ukup untuk itu, pemegang paten tetap tidak dapat menentukan proses apa yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. -0/ #ntuk kepentingan pemeriksaan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat )$-, pengadilan berwenang5 8emerintahkan kepada pemegang paten untuk terlebih dahulu menyampaikan salinan sertifikat paten bagi proses yang bersangkutan dan bukti awal yang menjadi dasar gugatannya7dan

.2

8emerintahkan kepada pihak tergugat untuk membuktikan bahwa produk yang dihasilkannya tidak menggunakan paten-proses tersebut.

Dari bunyi ketentuan "asal $$% ayat )$- dan ayat ).- #ndang-#ndang "aten 1omor $& Tahun .22$ tersebut, dapat diketahui bahwa proses pemeriksaan gugatan terhadap paten proses dilakukan dengan menggunakan beban pembuktian terbalik. "enerapan beban pembuktian terbalik ini dilakukan mengingat sulitnya penanganan sengketa paten proses. 0eban pembuktian terbalik akan digunakan bila produk yang dihasilkan melalui paten proses tersebut merupakan produk baru atau produk tersebut diduga merupakan hasil paten proses dan sekalipun telah dilakukan upaya pembuktian yang !ukup, tetapi pemegang paten tidak dapat menentukan proses apa yang digunakan menghasilkan produk tersebut. Sekali beban pembuktian dalam proses pemeriksaan gugatan paten proses berada ditangan pihak tergugat, guna menjaga keseimbangan kepentingan yang wajar di antara para pihak, hakim tetap diberi kewenangan untuk memerintahkan kepada pemilik paten untuk terlebih dahulu menyampaikan bukti salinan sertifikat paten bagi proses yang bersangkutan serta bukti awal yang memperkuat dugaan itu. Dengan demikian, beban pembuktian dalam proses pemeriksaan gugatan paten proses, dapat dibebankan pula kepada tergugatnya, di samping kepada penggugatnya. 8engingat proses persidangan "engadilan 1iaga terbuka untuk umum, hakim juga wajib mempertimbangkan kepentingan tergugat untuk memperoleh perlindungan terhadap rahasia proses yang telah diuraikannya dalam rangka pembuktian di

.$

persidangan sebagaimana ditentukan dalam "asal $$% ayat )3- #ndang-#ndang "aten 1omor $& Tahun .22$. "erlindungan terhadap kerahasiaan paten proses sangat penting, mengingat sifat suatu proses yang pada umumnya sangat mudah dimanipulasi atau disempurnakan oleh orang yang memiliki pengetahuan yang umum di bidang teknik atau teknologi tertentu. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan ini, atas permintaan para pihak, hakim dapat mempertimbangkan untuk menetapkan agar persidangan dinyatakan tertutup untuk umum.

B. Ak bat Adan)a Perl ndungan Hukum Tersebut Bag d Ind"nes a.

Dun a Usaha

#ndang-undang mengenai paten nasional yang telah ada sejak tahun $%:% mampu memberikan suatu manfaat bagi dunia bisnis di tanah air, karena dengan adanya ## paten ini akan terdapat kejelasan hukum bagi penemuan-penemuan yang dilakukan oleh seseorang. Dengan makin banyaknya penemuan, maka terbukalah kesempatan bagi dunia bisnis untuk men!iptakan produk-produk baru ataupun proses-proses baru yang mampu meningkatkan mengefisienkan operasi perusahaan sehingga dapat memaksimumkan profit perusahaan. Dengan adanya ## paten, memungkinkan perusahaan untuk mendirikan suatu pusat riset untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru. "erusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru agar ia mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. "erlombaan ini tentu saja memberikan

..

manfaat bagi masyarakat karena masyarakat akan selalu memperoleh produk baru dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya pusat riset ini, maka akan menambah kesempatan kerja, karena pusat riset ini memerlukan banyak tenaga kerja, misalnya saja untuk posisi peneliti, staf administrasi, dan sebagainya. al ini kembali akan menguntungkan bagi

masyarakat. 0ila setiap perusahaan telah memiliki suatu pusat riset, tidaklah mengherankan bila suatu saat kita akan memiliki pusat riset yang sangat baik seperti yang terdapat di Amerika Serikat, yaitu misalnya 5

0ell <abs 5 telah menghasilkan transistor, sistem operasi #1IE. I08 *esear!h <abs 5 telah menghasilkan mikroprosesor yang terbuat dari tembaga. EeroF "alo Alto *esear!h >enter 5 telah menghasilkan ide mengenai Graphical User Interface, mouse komputer, mesin foto kopi. 0erikut ini akan diuraikan mengenai beberapa bidang usaha yang akan

memperoleh keuntungan dengan adanya ## paten nasional. a. Konsumsi 0angsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa dan makanan khasnya masing-masing. Keanekaragaman makanan khas ini bila dimanfaatkan se!ara optimal akan sangat menguntungkan. 0ilamana untuk setiap makanan khas tersebut dibuatkan paten

)yang disesuaikan agar tidak sama dengan makanan khas aslinya- maka kita mungkin akan dapat memiliki restoran-restoran waralaba yang mampu bersaing dengan restoran-restoran waralaba dari luar negeri, seperti misalnya Kentu!ky Gried >hi!ken,

.3

"i@@a ut, 0urger King, dan sebagainya. "aten tersebut dapat diterapkan untuk proses pengolahan makanannya, namun demikian agar proses pengolahan makanan ini dapat dipatenkan, ia haruslah tidak sama dengan proses pengolahan makanan aslinya. 8isalnya saja bila dalam proses pengolahan makanan aslinya hanya menggunakan dua belas bahan, maka dalam proses pengolahan makanan yang dipatenkan kita dapat mengurangi ataupun menambah jumlah bahan yang akan diolah tersebut. b. Kerajinan Suatu paten dapat pula diterapkan untuk produk-produk kerajinan, misalnya kerajinan ukiran, kursi, batik, dan sebagainya. "aten tersebut misalnya mengenai model )pola-, bahan, ataupun teknik khusus yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tersebut. Dengan adanya paten ini, maka perusahaan-perusahaan Indonesia mampu lebih berperan di dunia internasional, sehingga tidak terjadi bahwa produk yang hanya ada di Indonesia, namun patennya dipegang oleh negara lain, misalnya paten untuk rotan Indonesia dipegang oleh ?erman dan Singapura. !. Industri komputer Dalam era informasi saat ini, maka kemajuan dalam bidang teknologi komputer )perangkat keras dan perangkat lunak- sangatlah berperan. #ntuk saat ini suatu negara yang mampu menguasai teknologi ini akan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh pendapatan tinggi. #ntuk dapat memajukan bidang ini, adanya kepastian hukum tentang produk ataupun proses sangatlah diperlukan. Dengan telah dikeluarkannya ## tentang paten nasional, maka negara Indonesia berpeluang untuk menghasilkan sejumlah produk atau proses unggulan di bidang teknologi komputer.

.&

Kemampuan bangsa Indonesia di bidang ini )perangkat lunak komputer- tidak perlu diragukan lagi. Karena pada saat negara tetangga lain belum menguasainya, kita telah mampu menguasainya. Sebagai !ontoh pada sekitar tahun $%:2-an, di Indonesia telah berhasil dibuat sebuah program komputer yang sekelas dengan program 1orton #tilities )program utilitas komputer yang sangat populer- yang ada pada saat itu. 1amun oleh karena belum adanya ## paten, maka program tersebut tidaklah mampu memberikan pendapatan kepada pembuatnya. 8ereka yang memerlukan program tersebut hanya perlu menuliskan perintah penyalinan untuk memperoleh program tersebut tanpa membayar, yaitu perintah >/"4 )untuk sistem operasi D/S-. Dengan adanya paten, diharapkan situasi seperti yang disebutkan di atas, tidak lagi ada, karena hal ini akan sangat merugikan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Sebab bila hal tersebut berlanjut, bukan tidak mungkin, orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang teknologi komputer ini akan berpindah ke negara yang lebih menghargai hasil karyanya, misalnya saja Amerika Serikat, ataupun bila ia tidak pindah ke negara lain, ia akan menggunakan kepandaiannya untuk hal-hal yang tidak produktif, misalnya membuat (irus komputer. Sedang untuk bidang perangkat keras komputer, saat ini kita telah memiliki produk-produk yang memiliki kualitas yang baik dan telah diakui dunia internasional misalnya monitor komputer. Dengan adanya ## paten, kita mungkin akan dapat menghasilkan ino(asi-ino(asi baru yang akan lebih mampu memberi nilai tambah kepada produk-produk yang kita hasilkan,

.'

sehingga kita tidak lagi berperan sebagai perakit, namun lebih kepada peran!ang.

BAB I1 PENUTUP A. &es mpulan $. "erlindungan terhadap pemegang paten itu mutlak diperlukan agar bangsa Indonesia lebih kreatif berkarya. H"erlindungan terhadap pemegang paten merupakan pengakuan atas kerja keras yang bersangkutan dalam men!iptakan sebuah karya. .. Dengan adanya ## tentang "aten 1asional maka akan mewujudkan iklim yang lebih baik bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan penelitian yang menghasilkan penemuan dan pengembangan teknologi yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Sehingga bukan tidak mungkin, bila suatu saat kita akan memiliki lembaga-lembaga riset yang memiliki reputasi internasional, seperti yang dimiliki oleh Amerika Serikat, yaitu 0ell <abs. )kini <us!ent Te!hnologies-, I08 Thomas ?. Iatson *esear!h <ab. B. #aran

.;

Selanjutnya penulis ingin memberikan sumbang saran diantaranya Adanya ## tentang paten nasional juga perlu dibarengi kemauan dan kemampuan aparat dalam menegakkan ## tersebut sehingga apa yang ingin di!apai oleh ## tersebut dapat terlaksana. Dalam ## tentang paten nasional perlu pula men!akup mengenai

hukuman dan sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar ## tersebut.

.'

Anda mungkin juga menyukai