Anda di halaman 1dari 205

ASKEP HIPOTIROID

BAB I TINJAUAN TEORITIS I. Definisi Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. II. Etiologi Terdapat pelbagai faktor yang menyebabkan hipotiroidisme yang kronik. Pada kebanyakan negara yang sedang berkembang, kekurangan iodin adalah faktor penyebab hipotiroisime tersering di seluruh dunia. Sedangkan peyebab lainnya adalah penyakit Hashimoto tiroiditis atau ketiadaan kelenjar tiroid atau defisiensi hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus (pituitari). Hipotiroidisme juga dapat disebabkan melalui keturunan, kadang kadang autosomal resesif. Hipotiroidisme sementara dapat disebabkan oleh efek !olff "haikoff. III. Klasifikasi #ebih dari $%& penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer atau tiroidal yang menga'u kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. (pabila disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis, hipotalamus atau keduanya disebut hipotiroidisme sentral (hipotiroidisme sekunder) atau pituitaria. )ika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis disebut hipotiroidisme tersier. )enis *rgan Hipotiroidisme kelenjar tiroid primer +eterangan Paling sering terjadi. ,eliputi penyakit Hashimoto tiroiditis (sejenis penyakit autoimmune) dan terapi radioiodine(-(.) untuk mera/at penyakit hipertiroidisme. Hipotiroidisme kelenjar Terjadi jika kelenjar hipofisis tidak menghasilkan 'ukup primer hipofisis(pituitari) hormon perangsang tiroid (TSH) untuk merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan jumlah tiroksin yang 'ukup. 0iasanya terjadi apabila terdapat tumor di kelenjar hipofisis, radiasi atau pembedahan yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak lagi dapat menghasilkan hormon yang 'ukup. Hipotiroidisme hipotalamus Terjadi ketika hipotalamus gagal menghasilkan

tertier IV. Patofisiologi

T-H yang 'ukup. 0iasanya disebut juga disebut hypothalami' pituitary a1is hypothyroidism. P234.,P(35(3 +6,
Perubahan proses pikir

Perubahan pola kognitif Suplai *7 ke otak berkurang

Suplai *7 ke jaringan berkurang +elainan fungsi pernapasan konstipasi

Pola napas tidak efektif

6epresi 8entilasi

Penurunan fungsi pernapasan

gh

V. Manifestasi Klinis

Hipoti oi!is"e !itan!ai !engan ge#ala$ge#ala% fsu makan berkurang mbelit tumbuhan tulang dan gigi yang lambat ara serak

rbi'ara lambat lopak mata turun ajah bengkak mbut tipis, kering, dan kasar lit kering, kasar, bersisik, dan menebal nyut nadi lambat rakan tubuh lamban mah ing pek 'at kit pada sendi atau otot ak tahan terhadap dingin presi nurunan fungsi indera penge'apan dan pen'iuma s mata rontok ringat berkurang 9. 7. :. ;. %. =. >. &AMBARAN K'INIS +elambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang 'anggung lambat Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan penurunan 'urah jantung Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di ba/ah mata dan di pergelangan kaki Penurunan ke'epatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan penyerapan <at gi<i dari saluran 'ema +onstipasi Perubahan perubahan dalam fungsi reproduksi +ulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh

Pe"e iksaan Diagnostik ?ntuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan doktor hanya mengukur jumlah TSH (Thyroid stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kel. hipofisis. #e8el TSH yang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yg adekuat (terutama tiroksin(T;) dan sedikit triiodotironin(fT:)). Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dgn hanya mengukur le8el TSH. *leh itu, uji darah yang perlu dilakukan (jika TSH normal dan hipotiroidisme masih disuspek), sbb@ free triiodothyronine (fT:) free le8othyro1ine (fT;) total T: total T; 7; hour urine free T: VII. Penatalaksanaan Me!is !an Ko"plikasi

+oma miksedema adalah situasi yang mengan'am nya/a yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipo8entilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. +ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. 6alam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan se'ara intra8ena. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per oral (le/at mulut). 4ang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T;. 0entuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid he/an). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. 6osisnya diturunkan se'ara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. *bat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu men'akup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. (pabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan. BAB II ASUHAN KEPERA(ATAN TEORITIS

ngka#ian 6ampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat ber8ariasi, oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha9 ha9 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin informasi antara lain@ 9. -i/ayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. 7. +ebiasaan hidup sehari hari seperti@

n (klien menghabiskan banyak /aktu untuk tidur). itas. :. Tempat tinggal klien sekarang dan pada /aktu balita. ;. +eluhan utama klien, men'akup gangguan pada berbagai sistem tubuh@ monary n'ernaan dio8aslkuler s'uloskeletal urologik dan 2mosiApsikologis roduksi %. Pemeriksaart fisik men'akup Penampilan se'ara umumB amati /ajah klien terhadap adanya edema sekitar mata, /ajah bulan dan ekspresi /ajah kosong serta roman /ajah kasar. #idah tampak menebal dan gerak gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek. +ulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pu'at.

3adi lambat dan suhu tubuh menurun Perbesaran jantung 6isritmia dan hipotensie. Parastesia dan reflek tendon menurun

=. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungannya, mengurung diriAbahkan mania. +eluarga mengeluh klien sangat malas berakti8itas, dan ingin tidur sepanjang hari. +ajilah bagaimana konsep diri klien men'akup kelima komponen konsep diri. >. Pemeriksaan penunjang men'akupB pemeriksaan kadar T: dan T; serumB pemeriksaan TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH serum, sedangkan pada yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal).

agnosa Me!is 9. 7. :. ;.

.ntoleran akti8itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif. Perubahan suhu tubuh +onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal +urangnya pengetahuan tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup %. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi 8entilasi =. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio8askuler serta pernapasan. >. ,iksedema dan koma miksedema.

Inte )ensi !an Rasional *. Intole an akti)itas +e ,-+-ngan !engan kelela,an !an pen- -nan p oses kognitif. Tujuan @ ,eningkatkan partisipasi dalam akti8itas dan kemandirian .nter8ensi@ a. (tur inter8al /aktu antar akti8itas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat ditolerir. -asional @ ,endorong akti8itas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan istirahat yang adekuat. b. 0antu akti8itas pera/atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah. -asional @ ,emberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam akti8itas pera/atan mandiri. '. 0erikan stimulasi melalui per'akapan dan aktifitas yang tidak menimbulkan stress. -asional @ ,eningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien. d. Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas. -asional @ ,enjaga pasien agar tidak melakukan akti8itas yang berlebihan atau kurang. .. Pe -+a,an s-,- t-+-, Tujuan @ Pemeliharaan suhu tubuh yang normal .nter8ensi@ a. 0erikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. -asional @ ,eminimalkan kehilangan panas

b. Hindari dan 'egah penggunaan sumber panas dari luar (misalnya, bantal pemanas, selimut listrik atau penghangat). -asional @ ,engurangi risiko 8asodilatasi perifer dan kolaps 8askuler '. Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunannya dari nilai dasar suhu normal pasien. -asional @ ,endeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulainya koma miksedema. d. #indungi terhadap pajanan ha/a. dingin dan hembusan angina -asional @ ,eningkatkan tingkat kenyamanan pasien dan menurunkan lebih lanjut kehilangan panas. /. Konstipasi +e ,-+-ngan !engan pen- -nan gast ointestinal Tujuan @ Pemulihan fungsi usus yang normal. .nter8ensi@ a. 6orong peningkatan asupan 'airan -asional @ ,eminimalkan kehilangan panas. b. 0erikan makanan yang kaya akan serat -asional @ ,eningkatkan massa feses dan frekuensi buang air besar '. (jarkan kepada klien, tentang jenis jenis makanan yang banyak mengandung air. -asional @ ?ntuk peningkatan asupan 'airan kepada pasien agar . feses tidak keras d. Pantau fungsi usus -asional @ ,emungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi yang normal. e. 6orong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas batas toleransi latihan. -asional @ ,eningkatkan e8akuasi feses f. +olaborasi @ untuk pemberian obat pe'ahar dan enema bila diperlukan. -asional @ ?ntuk mengen'erkan fe'es. 0. K- angn1a pengeta,-an tentang p og a" pengo+atan -nt-k te api penggantian ti oi! se-"- ,i!-p. Tujuan @ Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan. .nter8ensi@ )elaskan dasar pemikiran untuk terapi penggantian hormon tiroid. -asional @ ,emberikan rasional penggunaan terapi penggantian hormon tiroid seperti yang diresepkan, kepada pasien. b. ?raikan efek pengobatan yang dikehendaki pada pasien. -asional @ ,endorong pasien untuk mengenali perbaikan status fisik dan kesehatan yang akan terjadi pada terapi hormon tiroid. '. 0antu pasien menyusun jad/al dan 'heklist untuk memastikan pelaksanaan sendiri terapi penggantian hormon tiroid. -asional @ ,emastikan bah/a obat yangB digunakan seperti yang diresepkan. d. ?raikan tanda tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis yang berlebihan dan kurang. -asional @ 0erfungsi sebagai penge'ekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi. e. )elaskan perlunya tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan keluarganya. -asional @ ,eningkatkan kemungkinan bah/a keadaan hipo atau hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati.

a.

Pola napas ti!ak efektif +e ,-+-ngan !engan !ep esi )entilasi Tujuan @ Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas yang normal. .nter8ensi@ a. Pantau frekuensiB kedalaman, pola pernapasanB oksimetri denyut nadi dan gas darah arterial. -asional @ ,engidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan selanjutnya dan menge8aluasi efektifitas inter8ensi. b. 6orong pasien untuk napas dalam dan batuk. -asional @ ,en'egah aktifitas dan meningkatkan pernapasan yang adekuat. '. 0erikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati hati. -asional @ Pasien hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguan pernapasan akibat gangguan obat golongan hipnotik sedatif. d. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan 8entilasi jika diperlukan. -asional @ Penggunaan saluran napas artifisial dan dukungan 8entilasi mungkin diperlukan jika terjadi depresi pernapasan. 2. Pe -+a,an pola +e piki +e ,-+-ngan !engan gangg-an "eta+olis"e !an pe -+a,an stat-s ka !io)ask-le se ta pe napasan. Tujuan @ Perbaikan proses berpikir. .nter8ensi@ a. *rientasikan pasien terhadap /aktu, tempat, tanggal dan kejadian disekitar dirinya. b. 0erikan stimulasi le/at per'akapan dan aktifitas -asional @ ,emudahkan stimulasi dalam batas batas toleransi pasien terhadap stres. '. )elaskan kepada pasien dan keluarga bah/a perubahan pada fungsi kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit . -asional @ ,eyakinkan pasien dan keluarga tentang penyebab perubahan kognitif dan bah/a hasil akhir yang positif dimungkinkan jika dilakukan terapi yang tepat.

. Mikse!e"a !an ko"a "ikse!e"a Tujuan@ Tidak ada komplikasi. .nter8ensi@ a. Pantau pasien akanB adanya peningkatan keparahan tanda dan gejala hipertiroidisme. Penurunan tingkat kesadaran B demensia Penurunan tanda tanda 8ital (tekanan darah, frekuensi, pernapasan, suhu tubuh, denyut nadi) Peningkatan kesulitan dalam membangunkan dan menyadarkan pasien. -asional @ Hipotiroidisme berat jika tidak@ ditangani akan menyebabkan miksedema, koma miksedema dan pelambatan seluruh sistem tubuh b. 6ukung dengan 8entilasi jika terjadi depresi dalam kegagalan pernapasan -asional@ 6ukungan 8entilasi diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi yang adekuat dan pemeliharaan saluran napas. '. 0erikan obat (misalnya, hormon tiroksin) seperti yang diresepkan dengan sangat hati hati. -asional @ ,etabolisme yang lambat dan aterosklerosis pada miksedema dapat mengakibatkan serangan angina pada saat pemberian tiroksin. d. 0alik dan ubah posisi tubuh pasien dengan inter8al /aktu tertentu. -asional @ ,eminimalkan resiko yang berkaitan dengan imobilitas.

e. Hindari penggunaan obat obat golongan hipnotik, sedatif dan analgetik. -asional @ Perubahan pada metabolisme obat obat ini sangat meningkatkan risiko jika diberikan pada keadaan miksedema.yang, tidak bersifat mengan'am

http://kerenz-kerenz.blogspot.com/p/askep-hipotiroid.html

Hipotiroid dan Hipoparatiroid


0

0(0 . P236(H?#?(3
1. Latar Belakang

Hipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala gejala kegagalan tiroid. +eadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada di ba/ah nilai optimal 6efisiensi yodium merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. 6efisiensi yodium yang juga disebut iodine defi'ien'y disorder (.66) menyebabkan berbagai sindrom gangguan akibat kekurangan yodium (5(+4). .ndonesia menjadikan 5(+4 sebagai masalah gi<i utama, karena sejumlah ;7 juta penduduk tinggal di daerah endemis 5(+4, 9C juta menderita gondok. Hasil sur8ei di seluruh .ndonesia menunjukkan peningkatan pre8alensi Total 5oiter -ate (T5-) dari $,D& pada tahun 9$$D menjadi sebesar 99,9& pada tahun 7CC:. (Tim 5(+4 Pusat, 7CC%). Pre8alensi penderita hipotirodisme meningkat pada usia :C =C tahun,empat kali lipat angka kejadiannya pada /anita dibandingkan pria.hipotiroidisme kongenital dijumpai satu orang pada empat ribu kelahiran hidup. Penderita dengan kelainan hormone paratiroid tidak tampak jelas pada kehidupan sehari hari. +ebanyakan pasien dengan kelainan hormon paratioid mengalami gangguan dari metabolism kalsium dan fosfat. Pre8alensi penyakit hipoparatiroid di .ndonesia jarang ditemukan. +ira kira 9CC kasus dalam setahun yang dapat diketahui, sedangkan di 3egara maju seperti amerika penderita penyakit hipoparatiroid lebih banyak ditemukan, kurang lebih 9CCC kasus dalam setahun. Pada /anita resiko untuk terkena hipoparatiroid lebih besar dari pria.
1. Tujuan Penulisan 1. Tujuan mum

Pemba'a dapat memahami tentang hipotiroid dan hipoparatiroid


1. Tujuan !husus

Pemba'a dapat memahami tentang@


1. Pengertian dari hipotiroid dan hipoparatiroid

". Pen#ebab dari hipotiroid dan hipoparatiroid $. Pato%isiologi dari hipotiroid dan hipoparatiroid &. 'ani%estasi klinis dari hipotiroid dan hipoparatiroid (. Pemeriksaan penunjang pada pen#akit hipotiroid dan hipoparatiroid ). Penatalaksanaan medis pada pen#akit hipotiroid dan hipoparatiroid *. +suhan kepera,atan pada pen#akit hipotiroid dan hipoparatiroid 1. -uang Lingkup

Pada pembahasan makalah ini kelompok hanya membatasi pada pengertian, penyebab, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, serta asuhan kepera/atan pada penyakit hipotiroid dan hipoparatiroid.
1. 'etode Penulisan

(dapun metode penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan studi pustaka dari literatur yang ada di perpustakaan serta internet.
1. .istematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 0(0 . P236(H?#?(3@ berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup, dan metode penulisan. 0(0 .. .S.@ berisi pengertian, penyebab, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, serta asuhan kepera/atan pada hipotiroid dan hipoparatiroid. 0(0 ... P23?T?P@ berisi kesimpulan dan saran. 0(0 .. T.3)(?(3 T2*-.
1. Pengertian 1. !elenjar Tiroid

+elenjar tiroid mulai terbentuk pada janin berukuran :,; E ; 'm, yaitu pada akhir bulan pertama kehamilan. +elenjar tiroid berasal dari lekukan faring antara bra'hial pou'h pertama dan kedua. 6ari bagian tersebut timbul di8ertikulum yang kemudian membesar, tumbuh ke arah ba/ah mengalami migrasi ke ba/ah yang akhirnya melepaskan diri dari faring. +elenjar tiroid terletak di bagian ba/ah leher, terdiri atas dua lobus yang dihubungkan oleh ismus yang menutupi 'in'in trakea 7 dan :. +apsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pratrakea sehingga pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan gerakan terangkatnya kelenjar ke arah kranial, yang merupakan 'iri khas kelenjar tiroid.

Hipotiroidisme merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh faal tiroid berkurang sudah tidak tepat lagi. Suatu keadaan dimana efek hormone tiroid di jaringan kurang. Terbagi menjadi : jenis yaitu@
1. /ipotiroidisme sentral: akibat kerusakan hipo%isis/ hipotalamus. ". /ipotiroidisme primer: apabila #ang rusak $. !arena sebab #ang lain seperti %armakologis0 de%isiensi #odium0 kelebihan #odium0 dan resistensi peri%er. 1. !elenjar Paratiroid

Hipoparatiroid terjadi akibat hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme kalsium dan fosforB serum kalsium menurun (bisa sampai % mg &), serum fosfor meninggi ($,% 97,% mg&). +eadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (se'ara 'ongenital).
1. Pen#ebab 1. /ipotiroid

(da banyak penyebab yang mungkin dari hipotirodisme @


1. Pen#akit hashimoto ". 1perasi karena pen#akit tiroid $. Terapi iodium radioakti% untuk pen#akit tiroid &. Tahap lanjut dari pen#akit 2ra3es (. 4radiasi karena kelainan lain ). !ekurangan iodium 5bukan pada negara #ang sudah maju6 *. 1bat 7 obatan0 asam amino0 salisilat0 iodida0 lithium0 amiodarone 8. 9acat ba,aan 1. /ipoparatiroid

Penyebab spesifik dari penyakit hipoparatiroid belum dapat diketahui se'ara pasti. (dapun etiologi yang dapat ditemukan pada penyakit hipoparatiroid, antara lain @F
1. :e%isiensi sekresi hormon paratiroid0 ada dua pen#ebab utama:

Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi 4diopatik0 pen#akit ini jarang dan dapat congenital atau didapat 5ac;uired6

1. /ipomagnesemia ". .ekresi hormone paratiroid #ang tidak akti% $. -esistensi terhadap hormone paratiroid 5pseudohipoparatiroidisme6

Penyebab yang paling umum dari hipoparatiroidisme adalah luka pada kelenjar kelenjar paratiroid, seperti selama operasi kepala dan leher. Pada kasus kasus lain, hipoparatiroidisme hadir /aktu kelahiran atau mungkin berhubungan dengan penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjar kelenjar paratiroid bersama dengan kelenjar kelenjar lain dalam tubuh, seperti kelenjar kelenjar tiroid, o8ari, atau adrenal. Hipoparatiroidisme adalah sangat jarang. .ni berbeda dari hiperparatiroidisme, kondisi yang jauh lebih umum dimana tubuh membuat terlalu banyak PTH.
1. Pato%isiologi

Proses Perjalanan Penyakit@


1. /ipotiroid

Hipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksikosis dengan -(..juga terjadi akibat infeksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid yang bersifat idiopatik. )ika produksi hormon tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan berkompensasi untuk meningkatkan sekresinya sebagai respon terhadap rangsangan hormon TSH. Penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid akan menurunkan laju metabolisme basal yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh. Proses metabolik yang dipengaruhi antara lain@
1. Penurunan produksi asam lambung 5 aclorhidria6 ". Penurunan motilitas usus $. Penurunan detak jantung &. 2angguan %ungsi neurologik (. Penurunan produksi panas

Penurunan hormon tiroid juga akan mengganggu metabolisme lemak dimana akan terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida sehingga klien berpotensi mengalami atherosklerosis. (kumulasi proteogli'ans hidrophilik di rongga intertisial seperti rongga pleura, kardiak abdominal sebagai tanda dari mi1edema. Pembentukan eritrosit yang tidak optimal sebagai dampak dari menurunnya hormon tiroid memungkinkan klien mengalami anemia.
1. /ipoparatiroid

Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme kalsium dan fosfat, yakni kalsium serum menurun (bisa sampai % mgr&) dan fosfat serum meninggi (bisa sampai $,% E 97,% mgr &). Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi. *perasi yang pertama adalah untuk mengatasi keadaan hiperparatiroid dengan mengangkat kelenjar paratiroid. Tujuannya adalah untuk mengatasi sekresi hormon paratiroid yang berlebihan, tetapi biasanya terlalu banyak jaringan yang diangkat. *perasi kedua berhubungan dengan operasi total tiroidektomi. Hal ini disebabkan karena letak anatomi kelenjar tiroid dan paratiroid yang dekat (diperdarahi oleh pembuluh darah yang sama) sehingga kelenjar paratiroid dapat terkena sayatan atau terangkat. Hal ini sangat jarang dan biasanya kurang dari 9 & pada operasi tiroid. Pada banyak pasien tidak adekuatnya produksi sekresi hormon paratiroid bersifat sementara sesudah operasi kelenjar tiroid atau kelenjar paratiroid, jadi diagnosis tidak dapat dibuat segera sesudah operasi. Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan tanda hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam darah normal atau meningkat. +arena jaringan tidak berespons terhadap hormon, maka penyakit ini adalah penyakit reseptor. Terdapat dua bentuk@ (9) pada bentuk yang lebih sering, terjadi pengurangan 'ongenital akti8itas 5s sebesar %C &, dan PTH tidak dapat meningkatkan se'ara normal konsentrasi (,P siklik, (7) pada bentuk yang lebih jarang, respons (,P siklik normal tetapi efek fosfaturik hormon terganggu.
1. 'ani%estasi !linis 1. /ipotiroid

,anifestasi klinis hipotiroidisme terhadap berbagai sistem tubuh sebagai adalah berikut @
1. .istem integumen seperti kulit dingin0 pucat0 kering0 bersisik dan menebal< pertumbuhan kuku buruk0 kuku menebal< rambut kering0 kasar< rambut rontok dan pertumbuhann#a buruk ". .istem pulmonari seperti hipo3entilasi0 pleural e%usi0 dispenia $. .istem kardio3askuler seperti bradikardi0 ditritmia0 pembesaran jantung0 toleransi terhadap akti3itas menurun0 hipotensi. &. 'etabolik seperti penurunan metabulisme basal0 penurunan suhu tubuh0 intoleransi tehadap dingin. (. .istem muskuloskeletal seperti n#eri otot0 kontraksi dan relaksasi otot #ang melambat. ). .istem neurologi seperti %ungsi intelektual #ang lambat0 berbicara lambat da berbata 7 bata0 gangguan memori0 perhatian kurang0 letargi atau somnolen0 bingung0 hilang pendengaran0 parastesia0 penurunan re%lek tendon. *. 2astrointstinal seperti anoreksia0 peningkatan berat badan0 obstipasi0 distensi abdomen 8. .istem reproduksi0 pada ,anita: perubahan menstruasi seperti amenore atau masa menstruasi #ang memanjang0 in%ertilitas0 anopulasi dan penurunan libido. Pada pria: penurunan libido dan inpotensia

=. Psiklogis/emosi< apatis0 agitasi0 depresi0 paranoid0 menarik diri0 prilaku mania. 10. 'anis%estasi klinis lain berupa: edema periorbita0 ,ajah seperti bulan 5moon %ace60 ,ajah kasar0 suara serak0 pembesaran leher0 lidah tebal0 sensiti%itas terhadap opiooid dan transkulizer meningkat0 ekspresi ,ajah kosong0lemah0 haluaran urine menurun0 anemi0 mudah berdarah. 1. /ipoparatiroid

5ejala gejala utama adalah reaksi reaksi neuromus'ular yang berlebihan yang disebabkan oleh kalsium serum yang sangat rendah. +eluhan keluhan dari penderita (>C &) adalah tetani atau tetani' aeGui8alent. Tetani menjadi manifestasi sebagai spasmus 'orpopedal dimana tangan berada dalam keadaan fleksi sedangkan ibu jari dalam adduksi dan jari jari lain dalam keadaan ekstensi. )uga sering didapatkan arti'ulatio 'ubitti dalam keadaan fleksi dan tungkai ba/ah dan kaki dalam keadaan ekstensi. 6alam tetani' aeGui8alent@
1. !on3ulsi-kon3ulsi #ang tonis atau klonis ". .tridor lar#ngeal 5spasme 6 #ang bisa men#ebabkan kematian $. Parestesia &. /ipestesia (. :is%agia dan disartria ). !elumpuhan otot-otot *. +ritmia jantung 8. 2angguan pernapasan =. >pilepsi 10. 2angguan emosi seperti mudah tersinggung0 emosi tidak stabil 11. 2angguan ingatan dan perasaan kacau 1". Perubahan kulit rambut0 kuku gigi0 dan lensa mata 1$. !ulit kering dan bersisik 1&. -ambut alis dan bulu mata #ang bercak-bercak atau hilang 1(. !uku tipis dan rapuh 1). >rupsi gigi terlambat dan tampak hipoplastik 1. Pemeriksaan Penunjang 1. /ipotiroid 1. Tes %ungsi tiroid ". Tiroid scanning

$. Tes serologic &. Tes supresi T$ (. !adar kolesterol serum ). -espon T./ terhadap T-/ 1. /ipoparatiroid

Pada pemeriksaan kita bisa menemukan beberapa refleks patologis@


1. >rb?s sign: :engan stimulasi listrik kurang dari ( milli-ampere sudah ada kontraksi dari otot 5normal pada ) milli-ampere6 ". 9h3ostek?s sign: !etokan ringan pada ner3us %asialis 5didepan telinga tempat keluarn#a dari %oramen s#lomastoideus6 men#ebabkan kontraksi dari otot-otot muka. $. Trousseau?s sign: @ika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset 5lebih dari tekanan sistolik6 maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagai pada spasme carpopedal. &. Peroneal sign: :engan mengetok bagian lateral %ibula di ba,ah kepalan#a akan terjadi dorso%leksi dan adduksi dari kaki

Pada H ;C & dari penderita penderita kita men'urigai adanya hipoparatiroidisme karena ada kejang kejang epileptik. Sering pula terdapat keadaan psikis yang berubah, diantaranya psikosis. +adang kadang terdapat pula perubahan perubahan trofik pada ektoderm@
1. -ambut : tumbuhn#a bisa jarang dan lekas putih. ". !ulit : kering dan permukaan kasar0 mungkin terdapat pula 3esikula dan bulla. $. !uku : tipis dan kadang-kadang ada de%ormitas.

Pada anak anak badan tumbuh kurang sempurna, tumbuhnya gigi gigi tidak baik dan keadaan mental bisa tidak sempurna. )uga agak sering terdapat katarak pada hipoparatiroidisme.
1. Penatalaksanaan 1. /ipotiroid !oma miksedema adalah situasi #ang mengancam n#a,a #ang ditandai oleh eksaserbasi 5perburukan6 semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil0 hipotensi0 hipoglikemia0 hipo3entilasi0 dan penurunan kesadaran hingga koma. !ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan /T dan stabilisasi semua gejala. :alam keadaan darurat 5misaln#a koma miksedem60 hormon tiroid bisa diberikan secara intra3ena. /ipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid0 #aitu dengan memberikan sediaan per-oral 5le,at mulut6. Aang ban#ak disukai adalah hormon tiroid buatan T&. Bentuk #ang lain adalah tiroid #ang dikeringkan 5diperoleh dari kelenjar tiroid he,an6. Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah0 karena dosis #ang terlalu tinggi bisa men#ebabkan e%ek samping #ang serius. :osisn#a diturunkan secara bertahap sampai kadar T./ kembali normal. 1bat ini biasan#a terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu

mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormone tiroid. +pabila pen#ebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan sara% pusat0 maka dapat diberikan kemoterapi0 radiasi0 atau pembedahan. 1. /ipoparatiroid 1. !onser3ati% .

Terapi bagi hipoparatiroidisme kronis ditentukan sesudah kadar kalsium serum diketahui. 6iet tinggi kalsium, rendah fosfor dianjurkan. ,eskipun susu, produk susu dan kuning telur merupakan makanan yang tinggi kalsium, jenis makanan ini harus dibatasi karena kandungan fosfornya yang tinggi.
1. Pembedahan. :ilakukan tindakan Trakeostomi ". Barmakologi1 Pemberian 3it :". Pemberian preparat hormon parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi hipoparatiroidisme disertai tetanus. 1. +suhan !epera,atan 1. /ipotiroid 1. a. Pengkajian

6ampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat ber8ariasi, oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap hal hal penting yang dapat menggali sebanyak mungkin informasi antara lain@
1. -i,a#at kesehatan klien dan keluarga. .ejak kapan klien menderita pen#akit tersebut dan apakahada anggota keluarga #ang menderita pen#akit #ang sama. ". !ebiasaan hidup sehari-hari seperti:menghabiskan ban#ak ,aktu untuk tidur6.Tempat tinggal klien sekarang dan pada ,aktu balita. $. !eluhan utama klien0 mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh: 3askuler skeletalgik dan >mosi/psikologisksiPemeriksaart %isik mencakupPenampilan secara umum< amati ,ajah klien terhadap adan#a edema sekitar mata0 ,ajah bulan dan ekspresi ,ajah kosong serta roman ,ajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerakgerik klien sangat lamban. Postur tubuh pendek. !ulit kasar0 tebal dan berisik0 dingin dan pucat. Cadi lambat dan suhu tubuh menurun &. Perbesaran jantung :isritmia dan hipotensi. Parastesia dan re%lek tendon menurun (. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungann#a0mengurung diri/bahkan mania. !eluarga mengeluh klien sangat malas berakti3itas0 dan ingin tidur sepanjang hari. ). !aji bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri.

1. b.

diagnosa keperawatan

1. 4ntoleran akti3itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kogniti%. ". Perubahan suhu tubuh. $. !onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal &. !urangn#a pengetahuan tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup (. Pola napas tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi ). Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta pernapasan. *. 'iksedema dan koma miksedema. 1. c. Intervensi dan Rasional

1. 1. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif.

Tujuan @,eningkatkan partisipasi dalam akti8itas dan kemandirian .nter8ensi@

+tur inter3al ,aktu antar akti3itas untuk meningkatkan istirahat dan latihan #ang dapat ditolerir.

-asional @,endorong akti8itas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan istirahatyang adekuat.

bantu akti3itas pera,atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.

-asional @,emberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam akti8itas pera/atan mandiri.

Berikan stimulasi melalui percakapan dan akti%itas #ang tidak menimbulkan stress.

-asional @,eningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien.

Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas.

-asional @,enjaga pasien agar tidak melakukan akti8itas yang berlebihan atau kurang.
1. 2. Perubahan suhu tubuh

Tujuan@ Pemeliharaan suhu tubuh yang normal

.nter8ensi@

Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut.

-asional@ ,eminimalkan kehilangan panas

/indari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar 5misaln#a0 bantal pemanas0 selimut listrik atau penghangat6.

-asional@ ,engurangi risiko 8asodilatasi perifer dan kolaps 8askuler

Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunann#a dari nilai dasar suhu normal pasien.

-asional@ ,endeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulainya koma miksedema.

Lindungi terhadap pajanan ha,a. dingin dan hembusan angina

-asional@ ,eningkatkan tingkat kenyamanan pasien dan menurunkan lebih lanjut kehilangan panas.
1. 3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal

Tujuan@ Pemulihan fungsi usus yang normal. .nter8ensi@

:orong peningkatan asupan cairan

-asional@ ,eminimalkan kehilangan panas.

Berikan makanan #ang ka#a akan serat

-asional@ ,eningkatkan massa feses dan frekuensi buang air besar

+jarkan kepada klien0 tentang jenis -jenis makanan #ang ban#ak mengandung air.

-asional@ ?ntuk peningkatan asupan 'airan kepada pasien agar feses tidak keras

Pantau %ungsi usus

-asional@ ,emungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi yang normal.

:orong klien untuk meningkatkan mobilisasi latihan.-asional: 'eningkatkan e3akuasi %eses

dalam batas-batas

toleransi

!olaborasi: untuk pemberian obat pecahar dan enema bila diperlukan.

-asional@ ?ntuk mengen'erkan fe'es.


1. 4. Kurangn a pengetahuan tentang progra! pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seu!ur hidup.

Tujuan@ Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan .nter8ensi@

@elaskan dasar pemikiran untuk terapi penggantian hormon tiroid.

-asional@ ,emberikan rasional penggunaan terapi penggantian hormon tiroid seperti yangdiresepkan, kepada pasien.

raikan e%ek pengobatan #ang dikehendaki pada pasien.

-asional@ ,endorong pasien untuk mengenali perbaikan status fisik dan kesehatan yang akan terjadi pada terapi hormon tiroid.

Bantu pasien men#usun jad,al dan cheklist untuk memastikan pelaksanaan sendiri terapi penggantian hormon tiroid.

-asional@ ,emastikan bah/a obat yangB digunakan seperti yang diresepkan.

raikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis #ang berlebihan dan kurang.

-asional@ 0erfungsi sebagai penge'ekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi.

@elaskan perlun#a tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan keluargan#a.

-asional@ ,eningkatkan kemungkinan bah/a keadaan hipo atau hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati.
1. ". napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi

Tujuan@ Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas yang normal. .nter8ensi@

Pantau %rekuensi< kedalaman0 pola pernapasan< oksimetri den#ut nadi dan gas darah arterial.

-asional@ ,engidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan selanjutnyadan menge8aluasi efektifitas inter8ensi.

:orong pasien untuk napas dalam dan batuk.

-asional@ ,en'egah aktifitas dan meningkatkan pernapasan yang adekuat.

Berikan obat 5hipnotik dan sedatip6 dengan hati-hati.

-asional @Pasien hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguan pernapasan akibat gangguan obat golongan hipnotik sedatif.

Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan 3entilasi jikadiperlukan.

-asional @Penggunaan saluran napas artifisial dan dukungan 8entilasi mungkin diperlukan jika terjadi depresi pernapasan.
1. #. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan !etabolis!e dan perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan.

Tujuan@ Perbaikan proses berpikir. .nter8ensi@

1rientasikan pasien terhadap ,aktu0 tempat0 tanggal dirin#a.Berikan stimulasi le,at percakapan dan akti%itas

dan kejadian

disekitar

-asional@ ,emudahkan stimulasi dalam batas batas toleransi pasien terhadap stres.

@elaskan kepada pasien dan keluarga bah,a perubahan pada %ungsi kogniti% dan mental merupakan akibat dan proses pen#akit .

-asional@ ,eyakinkan pasien dan keluarga tentang penyebab perubahan kognitif dan bah/a hasil akhir yang positif dimungkinkan jika dilakukan terapi yang tepat.

1. $.

%iksede!a dan ko!a !iksede!a

Tujuan@ Tidak ada komplikasi. .nter8ensi@

Pantau pasien akan< adan#a peningkatan keparahan tanda dan gejala hipertiroidisme.Penurunan tingkat kesadaran< demensia Penurunan tanda-tanda 3ital 5tekanan darah0 %rekuensi0 pernapasan0 suhu tubuh0 den#ut nadi6 Peningkatan kesulitan dalam membangunkan dan men#adarkan pasien.

-asional@ Hipotiroidisme berat jika tidak@ ditangani akan menyebabkan miksedema, koma miksedema dan pelambatan seluruh sistem tubuh

:ukung dengan 3entilasi jika terjadi depresi dalam kegagalan pernapasan

-asional@ 6ukungan 8entilasi diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi yang adekuat dan pemeliharaan saluran napas.

Berikan obat 5misaln#a0 hormon tiroksin6 seperti #ang diresepkan dengan sangat hatihati.

-asional@ ,etabolisme yang lambat dan aterosklerosis pada miksedema dapat mengakibatkan serangan angina pada saat pemberian tiroksin.

4si tubuh pasien dengan inter3al ,aktu tertentu.

-asional@ ,eminimalkan resiko yang berkaitan dengan imobilitas.

Berikan obat-obat golongan hipnotik0 sedati% dan analgetik.

-asional@ Perubahan pada metabolisme obat obat ini sangat meningkatkan risiko jika diberikan pada keadaan miksedema.yang, tidak bersifat mengan'am
1. /ipoparatiroid

PEN&KAJIAN

Riwa at Pen akit

a) b)

Sejak kapan klien menderita penyakitI (pakah ada anggota keluarga berpenyakit samaI

') (pakah klien pernah mengalami tindakan operasi khususnya pengangkatan kelenjar paratiroid atau kelenjar tiroidI d)

(pakah ada ri/ayat penyinaran radiologi daerah leherI


Keluhan &ta!a

a) b) ')

+elainan bentuk tulang. Perdarahan yang sulit berhenti. +ejang kejang, kesemutan, dan lemah.
Pe!eriksaan 'isik

a)

System integument
-ambut jarang dan tipis: pertumbuhan kuku buruk0 de%ormitas dan mudah patah: kulit kering dan kasar.

b)

System muskuluskeletal
!elainan bentuk tulang. Tetani 5kejang otot6 Tanda 9h3osteks atau trousseaus !eadaan tetanus laten terdapat gejala patieasa0 kesemutan dan keram pada ekstermitas dengan keluhan perasaan kaku pada kedua belah tangan serta kaki. !esemutan dibibir0 jri-jari tangan dan kaki. !ejang dan n#eri otot dimuka0 tangan dan kaki.

')

System persyarafan
!atarak-katarak dimata. !ehilangan memori 5da#a ingat60 .akit kepala.

d)

System pernapasan
Tanda-tanda mencakup bronkospasme0 spasme laring.

e)

System kardio8askuler
+ritmia jantung. Perubahan pada >!2. /ipotensi. Pe!eriksaan Penunjang

a)

#aboratorium
!alsium serum rendah. Bos%at anorganik dalam serum tinggi. Bos%atase alkali normal atau rendah.

b)

6iagnosti'
Boto rontgen. .ering terdapat klasi%ikasi #ang bilateral pada ganglion basalis ditengkorak.

!adang-kadang terdapat pula klasi%ikasi diserebellum dan pleksus koroid. :ensit# dari tulang bisa bertambah. >!2: biasan#a DT-inter3al lebih panjang.

DIA&NOSA KEPERA(ATAN
1. -esiko cidera berhubungan dengan trousean sign dan erb is sign. ". 'asalah kolaborati%: tetani otot berhubungan dengan penurunan kadar kalsium serum.

REN4ANA KEPERA(ATAN
1. :iagnose kepera,atan: resiko cidera berhubungan dengan trusean sign dan erb is sign.

Tujuan@ klien tidak akan menderita 'idera. .nter8ensi kepera/atan@

Lindungi klien dari kecelakaan jatuh0 karena klien rentan untuk mengalami %raktur patologis bahkan oleh benturan ringan sekalipun. Bila klien mengalami penurunan kesadaran0 pasanglah pengaman tempat tidur. /indarkan klien dari satu posisi #ang menetap0 ubah posisi klien dengan hati-hati. Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari selama terjadi kelemahan %isik. +tur akti3itas #ang tidak melelahkan klien. +jarkan cara melindungi diri dari trauma %isik seperti cara mengubah posisi tubuh0 dan cara berjalan serta menghindari perubahan posisi #ang tiba-tiba. +jarkan klien cara menggunakan alat bantu berjalan bila dibutuhkan. +njurkan klien agar berjalan secara perlahan-lahan.

1. :iagnose kepera,atan: tetani otot berhubungan dengan penurunan kadar kalsium darah.

Tujuan@ klien tidak akan menderita 'idera, seperti yang dibuktikan oleh kadar kalsium kembali ke batas normal, frekuensi pernapasan normal, dan gas gas dalam darah normal. .nter8ensi kepera/atan@

.aat mera,at klien dengan hipoparatiroidisme hebat0 selalu ,aspadalah terhadap spasme laring dan obstruksi pernapasan. .iapkan selalu set selang endotrakeal0 laringoskop0 dan trakeostomi saat mera,at klien dengan tetani akut. @ika klien beresiko terhadap hipokalsemia mendadak0 seperti setelah tiroidektomi0 selalu disiapkan cairan in%use kalsium karbonat didekat tempat tidur klien untuk segera digunakan jika diperlukan.

@ika selang in%use harus dilepas0 biasan#a han#a diklem dulu untuk beberapa ,aktu sehingga selalu tersedia akses 3ena #ang cepat. @ika tersedia biasan#a klien diberikan sumber siap pakai kalsium karbonat seperti tums.

0(0 ... P23?T?P


1. !esimpulan

Hipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala gejala kegagalan tiroid. +eadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada di ba/ah nilai optimal Penderita dengan kelainan hormone paratiroid tidak tampak jelas pada kehidupan sehari hari. +ebanyakan pasien dengan kelainan hormon paratioid mengalami gangguan dari metabolism kalsium dan fosfat. 6alam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan se'ara intra8ena. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per oral (le/at mulut). 4ang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T;. 0entuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid he/an). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. 6osisnya diturunkan se'ara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Terapi bagi hipoparatiroidisme kronis ditentukan sesudah kadar kalsium serum diketahui. 6iet tinggi kalsium, rendah fosfor dianjurkan. ,eskipun susu, produk susu dan kuning telur merupakan makanan yang tinggi kalsium, jenis makanan ini harus dibatasi karena kandungan fosfornya yang tinggi. Pembedahan. 6ilakukan tindakan Trakeostomi. Jarmakologi9 Pemberian 8it 67. Pemberian preparat hormon parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi hipoparatiroidisme disertai tetanus.
1. .aran

0erdasarkan kesimpulan penulis dapat memberikan saran sesuai dengan permasalahan yang timbul saat dalam melakukan asuhan kepera/atan dengan hipotiroid dan hipoparatiroid semakin baik antara lain@
1. :apat mememahami tentang pen#akit hipotiroid dan hipoparatiroid ". :apat memberikan asuhan kepera,atan #ang sesuai kepada pasien dengan hipotiroid dan hipoparatiroid dengan berpegang pada teori #ang ada.

6(JT(- P?ST(+(

Sudoyo, (ru. !. (7CC=). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 3 ed.4. )akarta@ Pusat Penerbitan 6epartemen .lmu Penyakit 6alam J+?. ,ardianti, -atna. (7CCC). Buku Kuliah Faal Endokrin. )akarta@ Sagung Seto -umahorbo, Hotmo. (7CCC). Asuhan Keperawatan Klien dengan )akarta@ 25" angguan !ystem Endokrin .

-agg, ,ark. (7CCC). Kesehatan Praktis "emahami "asalah #iroid. )akarta@ (r'ah -. S'ro'k, Theodoe. (7CCC). Ilmu Bedah $%and&ook o' !urgery(. )akarta@ 25" http@AA///.s'ribd.'omAdo'A%799;D>DAHipoparatiroid http@AA///.s'ribd.'omAdo'AD$=:97C:A(S+2P H.P*T.-*.6 http@AAsaktyairlangga./ordpress.'omA7C99A99A9:Aasuhan kepera/atan hipoparatiroidAHipoparatiroid(. http@AAml.s'ribd.'omAdo'AD>$9=9=DA(S+2P H.P*P(-(T.-*.6

http://saputraaguseko.,ordpress.com/kepera,atan/askep/hipotiroid-dan-hipoparatiroid/

Askep HIPOTIROIDISME

()( I P*+,)-&.&)+ 1.1 .atar (elakang .istem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran 5ductless6 #ang menghasilkan hormon #ang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain 5+l3#anto0 "0106. .istem endokrin0 dalam kaitann#a dengan sistem sara%0 mengontrol dan memadukan %ungsi tubuh. !edua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Bungsi mereka satu sama lain saling berhubungan0 namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. 'isaln#a0 medulla adrenal dan kelenjar hipo%ise posterior #ang mempun#ai asal dari sara% 5neural6. @ika keduan#a dihancurkan atau diangkat0 maka %ungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem sara%.

1.2 Ru!usan %asalah 1. ". +pa de%inisi /ipotiroidismeE Bagaimana +suhan !epera,atan /ipotiroidismeE

1.3 /ujuan 1.3.1 /ujuan &!u!

'ahasis,a mampu menerapkan dan mengembangkan pola %ikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kepera,atan n#ata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada gangguan /ipotiroidisme. 1.3.2 /ujuan Khusus 1. ". $. &. 'endeskripsikan pengertian /ipotiroidisme. 'endeskripsikan jenis-jenis /ipotiroidisme. 'endeskripsikan pen#ebab /ipotiroidisme. 'endeskripsikan asuhan kepera,atan /ipotiroidisme.

1.4 %anfaat 1.4.1 %anfaat /eoritis .esuai dengan penulisan makalah #ang membahas tentang /ipotiroidisme maka man%aat pada pembuatan makalah ini untuk mengembangkan pengetahuan mas#arakat dan pera,at /ipotiroidisme.

1.4.2 a.

%anfaat Praktis Bagi Pembaca 'akalah ini berman%aat bagi pembaca untuk mengembangkan dan paham akan pera,atan /ipotiroidisme.

b.

Bagi Penulis :engan melakukan pembutan makalah ini0 penulis dapat mengetahui dan memahami secara spesi%ik tentang /ipotiroidisme.

()( II /I+0)&)+ /*1RI 2.1 Pengertian /ipotiroidisme adalah satu keadaan pen#akit disebabkan oleh kurang penghasilan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Beberapa pasien dengan hipotiroidisme mempun#ai kelenjar tiroid #ang mengalami atro%i atau tidak mempun#ai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotope0 atau akibat destruksi oleh antibod# autoimun #ang beredar dalam sirkulasi. 9acat perkembangann#a dapat juga menjadi pen#ebab tidak terbentukn#a kelenjar tiroid pada kasus hipotiroidisme kongenital.

2oiter dapat terlihat pada pasien hipotiroidisme dengan dapat herediter dalam biosintesis hormone tiroid< pada penderita seperti ini terjadi peningkatan pelepasan T./ #ang men#ebabkan pembesaran tiroid goiter dapat juga terlihat pada penderita tiroiditis Hashimoto, suatu pen#akit autoimun #ang in%iltrasi lim%osit dan destruksi kelenjar tiroidn#a dikaitkan dengan antitiroglobulin atau antibodi mikrosomal sel antiroid. Pasien dengan hipotoidisme sekunder mungkin menderita tumor hipo%isis dan de%isiensi hormone-hormon tro%ik hipo%isis lain#a. /ipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tirod kurang akti% dan menghasilkan terlalu sedikit hormone tiroid. /ipotiroid #ang sangat berat disebut miksedema. /ipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. !elainan ini kadangkadang disebut miksedema. /ipotiroidisme congenial atau kretinisme mungkin sudah timbul sejak lahir0 atau menjadi n#ata dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Cani%estasi dini kritenisme antara lain ikterus %isiologik #ang menetap0 tangisan parau0 konstipasi0 somnolen0 dan kesulitan untuk mencapai perkembangan normal. +nak #ang menderita hipotiroidisme congenital memperlihatkan tubuh #ang pendek< pro%il kasar0 lidah menjulur kkeluar< hidung #ang lebar dan rata< mata #ang jarakn#a jauh< rambut jarang< kulit kering< perut menonjol< dan hernia umbilikalis. Pemeriksaan radiologi rangka menunjukkan tulang #ang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan0 disgenesis spi%isis0 dan keterlambatan perkembangan gigi. !omplikasi utama dari hipotiroidisme congenial dan hipotiroidisme ju3enilis #ang tidak diketahui dan tidak diobati adalah retardasi mental. !eadaan ini dapat dicegah dengan memperbaiki hipotiroidisme secara dini. Para ahli medis #ang mera,at ba#i baru lahir dan ba#i kecil harus men#adari kemungkinan ini.

2.2 0enis .ecara klinis dikenal $ hipotiroidisme0 #aitu : /ipotiroidisme sentral0 karena kerusakan hipo%isis atau h#pothalamus

/ipotiroidisme primer apabila #ang rusak kelenjar tiroid !arena sebab lain0 seperti %armakologis0 de%isiensi #odium0 kelebihan #odium0 dan resistensi peri%er. Aang paling ban#ak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. 1leh karena itu0 umumn#a diagnosis ditegakkan berdasar atas T./ meningkat dan T& turun. 'ani%estasi klinis hipotiroidisme tidak tergantung pada sebabn#a.

2.3 Pen ebab Camun0 pada Buku 4lmu !esehatan0 hipotiroidisme terbagi atas " berdasarkan pen#ebabn#a0 #aitu: a. Ba,aan

+genesis atau disgenesis kelenjar tiroidea. !elainan hormogonesis !elainan ba,aan enzim 5inborn error6 :e%isiensi #odium 5kretinisme endemik6 Pemakaian obat-obat anti tiroid oleh ibu hamil 5maternal6

b.

:idapat Biasan#a disebut hipotiroidisme ju3enilis. Pada keadaan ini terjadi atro%i kelenjar #ang sebelumn#a normal. Pan#ebabn#a adalah

4diopatik 5autoimunisasi6 Tiroidektomi Tiroiditis 5/ashimoto0 dan lain-lain6 Pemakaian obat anti-tiroid

!elainan hipo%isis. :e%isiensi spesi%ik T./

2.4 *tiologi

/ipotiroidisme dapat terjadi akibat mal%ungsi kelenjar tiroid0 hipo%isis0 atau hipotalamus. +pabila disebabkan oleh mal%ungsi kelenjar tiroid0 maka kadar /T #ang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar T./ dan T-/ karena tidak adan#a umpan balik negati3e oleh /T pada hipo%isis anterior dan hipotalamus. +pabila hipotiroidism terjadi akibat mal%ungsi hipo%isis0 maka kadar /T #ang rendah disebabkan oleh rendahn#a kadar T./. T-/ dari hipotalamus tinggi karena. tidak adan#a umpan balik negati% baik dari T./ maupun /T. /ipotiroidism #ang disebabkan oleh mal%ungsi hipotalamus akan men#ebabkan rendahn#a kadar /T0 T./0 dan T-/. Pen#akit /ipotiroidisme. Pen#akit /ashimoto0 juga disebut tiroiditis otoimun0 terjadi akibat adan#a otoantibodi #ang merusak jaringan kelenjar tiroid. /al ini men#ebabkan penurunan /T disertai peningkatan kadar T./ dan T-/ akibat umpan balik negati% #ang minimal0 Pen#ebab tiroiditis otoimun tidak diketahui0 tetapi tampakn#a terdapat kecenderungan genetikuntuk mengidap pen#akit ini. Pen#ebab #ang paling sering ditemukan adalah tiroiditis /ashimoto.Pada tiroiditis /ashimoto0 kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusakn#a daerah kelenjar #ang masih ber%ungsi. Pen#ebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik #odium radioakti% maupun pembedahan cenderung men#ebabkan hipotiroidisme. 2ondok endemik adalah hipotiroidisme akibat de%isiensi iodium dalam makanan. 2ondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada de%isiensi iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi akti% berlebihan dan hipertro%ik dalarn usaha untuk men#erap sernua iodium #ang tersisa dalam. darah. !adar /T #ang rendah akan disertai kadar T./ dan T-/ #ang tinggi karena minimn#a

umpan balik.!ekurangan #odium jangka panjang dalam makanan0 men#ebabkan pembesaran kelenjar tiroid #ang kurang akti% 5hipotiroidisme goitrosa. !ekurangan #odium jangka panjang merupakan pen#ebab tersering dari hipotiroidisme di negara terbelakang. !arsinoma tiroid dapat0 tetapi tidak selalu0 men#ebabkan hipotiroidisme. Camun0 terapi untuk kanker #ang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi0 pemberian obat penekan T./0 atau terapi iodium radioakti% untuk mengbancurkan jaringan tiroid. .emua pengobatan ini dapat men#ebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi0 terutama masa anak-anak0 adalah pen#ebab kanker tiroid. :e%isiensi iodium juga dapatmeningkatkan risiko pembentukan kanker tiroid karena hal tersebut merangsang proli%erasi dan hiperplasia sel tiroid.

2." Patofisiologi

2.# %anifestasi Klinis 'ani%estasi klinis hipotiroidisme bentuk de,asa dan bentuk ju3enilis antara lain< 1. ". $. &. (. .uara parau0 tidak tahan dingin dan keringat berkurang !ulit dingin dan kering. Fajah membengkak dan gerakan lamban. +kti3itas motorik dan intelektual lambat. -elaksasi lambat dari re%lek tendon dalam0 perempuan #ang menderita hipotiroidisme sering mengeluh hiperminore. 2.$ Penatalaksaan

!oma miksedema adalah situasi #ang mengancam n#a,a #ang ditandai oleh eksaserbasi 5perburukan6 semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigi0hipotensi0 hipoglikemia0 hipo3entilasi0 dan penurunan kesadaran hingga koma.

!ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan /T dan stabilisasi semua gejala. :alam keadaan darurat 5misaln#a koma miksedem60 hormon tiroid bisa diberikan secara intra3ena. Tes-tes laboratium #ang digunakan untuk memastikan hipotiroidisme antara lain: kadar tiroksin dan dan tri#odoronin serum #ang rendah0 B'- #ang rendah0 dan peningkatan kolesterol serum. !adar T./ serum mungkin tinggi mungkin pula rendah0 bergantung pada jenis hipotiroidisme. Pada hipotiroidisme primer0 kadar T./ serum akan tinggi0 sedangkan kadar tiroksin rendah. .ebalikn#a0 kedua pengukuran tersebut akan rendah pada pasien dengan hipotiroidisme sekunder. Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin0 biasan#a dimulai dalam dosis rendah 5(0 Gg/hari60 khususn#a pada pasien #ang lebih tua atau pada pasien dengan miksedema berat0 dan setelah beberapa hari atau minggu sedikit demi sedikit ditingkatkan sampai akhirn#a mencapai dosis pemeliharaan maksimal 1(0 Gg/hari. Pada de,asa muda0 dosis pemeliharaan maksimal dapat dimulai secepatn#a. Pengukuran kadar T./ pada pasien hipotiroidisme primer dapat digunakan untuk menentukan man%aat terapi pengganti. !adar ini harus dipertahankan dalam kisaran normal. Pengobatan #ang adekuat pada pasien dengan hipotiroidisme sekunder sebaikn#a ditentukan dengan mengikuti kadar tiroksin bebas. /ipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid0 #aitu dengan memberikan sediaan per-oral 5le,at mulut6. Aang ban#ak disukai adalah hormone tiroid buatan T&. Bentuk #anglain adalah tiroid #ang dikeringkan 5diperoleh dari kelenjar tiroid he,an6. Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah0 karena dosis #ang terlalu tinggi bisa men#ebabkan e%ek samping #ang serius. :osisn#a diturunkan secara bertahap sampai kadar T./ kembali normal. 1bat ini biasan#a terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormone tiroid. +pabila pen#ebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan sara% pusat0 maka dapat diberikan kemoterapi0 radiasi0 atau pembedahan.

()( III

)2&-)+ K*P*R)3)/)+ P),) 4)+44&)+ 252/*% *+,1KRI+ -IP1/IR1I,I2%*

3.1 Pengkajian :ampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat ber3ariasi0 oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting #ang dapat menggali seban#ak mungkin in%ormasi antara lain :

1.

+namnesis 4dentitas klien 'eliputi nama0 umur 5keban#akan terjadi pada usia tua60 jenis kelamin0 pendidikan0 alamat0 pekerjaan0 agama0 suku bangsa0 tanggal dan jam '-.0 nomor register0 dan diagnosis medis. -i,a#at !esehatan

a.

!eluhan utama klien mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh<

.istem pulmonar# : /ipo3enilasi0 e%usi pleura0 dipsnea .istem pencernaan : anoreksia0 opstipasi0 distensi abdomen .istem kardio3aslkuler : Bradikardi0 distrimia0 cardiomegali .istem musculoskeletal : n#eri otot0 kontraksi dan relaksasi otot lambat .istem neurologik dan >mosi/psikologis : %ungsi intelektual lambat0 berbicara lambat dan terbata 7 bata0 gangguan memori .istem reproduksi : perubahan o3ulasi0 ano3ulasi0 dan penurunan libido 'etabolik : penurunan metabolism basal0 penurunan suhu tubuh0 intoleransi terhadap dingin

b.

-i,a#at pen#akit saat ini -i,a#at pen#akit sangat penting diketahui untuk mengetahui jenis kelenjar teroid #ang mengalami atro%i. Pera,at harus menan#akan dengan jelas tentang gejala #ang timbul seperti kapan mulai serangan0 sembuh0 atau bertambah buruk.

c.

-i,a#at pen#akit dahulu !aji ri,a#at pen#akit #ang pernah dialami klien #ang memungkinkan adan#a hubungan atau menjadi predisposisi.

d.

-i,a#at kesehatan klien dan keluarga. .ejak kapan klien menderita pen#akit tersebut dan apakah ada anggota keluarga #ang menderita pen#akit #ang sama.

e.

!ebiasaan hidup sehari-hari seperti :

Pola makan Pola tidur 5klien menghabiskan ban#ak ,aktu untuk tidur6. Pola akti3itas. %. -i,a#at Psikososial !lien sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungann#a0 mengurung diri. !eluarga mengeluh klien sangat malas berakti3itas0 dan ingin tidur sepanjang hari. !ajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri.

". a.

Pemeriksaan Bisik Penampilan secara umum< amati ,ajah klien terhadap adan#a edema sekitar mata0 ,ajah bulan dan ekspresi ,ajah kosong serta roman ,ajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerakgerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek. !ulit kasar0 tebal dan berisik0 dingin dan pucat.

b. c. d. e.

Cadi lambat dan suhu tubuh menurun Perbesaran jantung :isritmia dan hipotensi Parastesia dan re%lek tendon menurun

$. a. b.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kadar T$ dan T& serum Pemeriksaan T./ 5pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan T./ serum0 sedangkan pada #ang sekunder kadar T./ dapat menurun atau normal6.

3.2 ,iagnosa Keperawatan 1. 4ntoleran akti%itas berhubungan dengan penurunan metabolisme sekunder terhadap hipotiroidisme ". $. -esiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic. Pola na%as tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi

3.3 Intervensi Keperawatan

+ o 1

,iagnosa

/ujuan

Kriteria -asil

Intervensi

Rasionalisasi

4ntoleran akti%itas berhubungan dengan penurunan metabolism sekunder terhadap hipotiroidisme

Tolerasi akti3itas membaik.

'elaporkan 1.+njurkan akti3itas sedikit lelah pada +!. sesuai tolerasi.

4stirahat membantu menghemat energ#.

".Bantu akti3itas pera,atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.

'emberikan kesempatan pada pasien berada dalam keadaan lelah 'eningkatkan massa %eses dan %rekuensi buang air besar.

"

-esiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic

/ilang dari konstipasi

'elaporkan 1.Berikan makanan pasase bentuk %eses lunak #ang ka#a serat.

".+jarkan pada pasien tentang jenis 7 jenis makanan #ang ban#ak mengandung air.

ntuk peningkatan asupan cairan kepada pasien agar %eses tidak keras.

$.!olaborasi pemberian obat

ntuk mengencerkan

pencahar dan enema bila diperlukan. $ Pola na%as tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi Perbaikan dan pola na%as normal 'elaporkan 1. Pantau %rekuensi0 dapat berna%as dengan e%ekti% kedalaman0 pola perna%asan.

%eses.

'engidenti%ika si hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan selanjutn#a dan menge3aluasi e%ekti3itas inter3ensi.

'encegah akti%itas dan meningkatkan ". :orong pasien untuk na%as dalam dan batuk. akti%itas #ang adekuat.

3.4 I!ple!entasi ,iagnosa I : 4ntoleran akti%itas berhubungan dengan penurunan metabolism sekunder terhadap /indakan 6 a. b. 'enganjurkan akti3itas sesuai tolerasi. 'emberikan Bantu akti3itas pera,atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.

,iagnosa II : -esiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic. /indakan 6 a. b. c. Berikan makanan #ang ka#a serat. +jarkan pada pasien tentang jenis 7 jenis makanan #ang ban#ak mengandung air. !olaborasi pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan.

,iagnosa III : Pola na%as tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi. /indakan 6 a. b. 'emantau %rekuensi0 kedalaman0 pola perna%asan. 'endorong pasien untuk na%as dalam dan batuk.

3." *valuasi >3aluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses pera,atan dan merupakan perbandingan #ang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan #ang telah ditetapkan dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga kesehatan 5Casrul >%%endi0 1==(6. >3aluasi pada pasien dengan gangguan s#stem endokrin hipotiroidsme adalah : 1. ". $. &. Perbaikan dan pola na%as normal. Tolerasi akti3itas membaik. !lien dapat berakti3itas kembali Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/akti3itas.

()( I7 P*+&/&P

4.1 Kesi!pulan .istem endokrin0 dalam kaitann#a dengan sistem sara%0 mengontrol dan memadukan %ungsi tubuh. !edua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Beberapa pasien dengan hipotiroidisme mempun#ai kelenjar tiroid #ang mengalami atro%i atau tidak mempun#ai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotope0 atau akibat destruksi oleh antibod# autoimun #ang beredar dalam sirkulasi. 9acat perkembangann#a dapat juga menjadi pen#ebab tidak terbentukn#a kelenjar tiroid pada kasus hipotiroidisme kongenital. /ipotiroidism adalah suatu keadaan dimana kelenjar tirod kurang akti% dan menghasilkan terlalu sedikit hormone tiroid. /ipotiroid #ang sangat berat disebut miksedema. /ipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. !elainan ini kadangkadang disebut miksedema.

4.2 2aran :engan dibuatn#a asuhan kepera,atan pada klien #ang mengalami gangguan endokrin hipotiroidsm ini diharapkan mahasis,a untuk lebih bisa memahami0 mengetahui dan mengerti tentang cara pembuatan asuhan kepera,atan pada klien #ang mengalami gangguan endokrin hipotiroidsme.

,)'/)R P&2/)K)

>ngram0 Barbara. 51==86. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. @akarta < >29 +.Prince0 .#l3ia H '.Filson0 Lorraine. 5"00=6. Patofisiologi konsep klinis proses penyakit. @akarta : >29 http://,,,.medicastore.com/med/detailIp#k.phpEidktgJ11HjudulJ/ipertiroidismeHiddtlJ1 "&H 4:J"00*11"11*"(1$1"(.1)$."((.1"=.Last update : cop#right "00( Last log in : no3ember $00"00* http://zainal&(&*.blogspot.com/p/asuhan-kepera,atan-pada-klien-dengan.html

Makalah Askep Hipotiroid


Posted on :esember 110 "01$ b# hamsah=*m,

KATA PEN&ANTAR Penulis Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan 4ang ,aha 2sa karena atas -ahmat dan +arunia 3ya sehingga makalah yang membahas tentang 5MAKALAH ASKEP HIPOTIROIDISMEA dapat selesai tepat pada /aktunya sebagai salah satu tugas dari mata kuliah SISTEM ENDOKRIN. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari harapan pemba'a yang mana di dalamnya masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. *leh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam makalah berikutnya dapat diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya.

Penulis menyampaikan u'apan terima kasih yang setulus tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

+endari,

3opember 7C9:

Penulis

DA6TAR ISI Halaman KATA PEN&ANTAR KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. DA6TAR ISI KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK ii BAB I KK.. PENDAHU'UAN KKKKKKKKKKKKKKK.KKKKKKKKKK.. 9 9 i

#atar 0elakang KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. -umusan ,asalah KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK 7 Tujuan KKKKKK..KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. 7 ,anfaat KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. 7

BAB II PEMBAHASAN KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. KKK. :

Pengertian KKKKKKKKKKK..KKKKKKKKKKKKKKKKKK. 2tiologi KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. Patofisiologi KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK Penyimpangan +6, KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. ,anifestasi +linis KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. +omplikasi KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. Pengkajian KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. 6iagnosa +epera/atan KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK .nter8ensi KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK 97 99 = >

: ; %

> $

BAB III PENUTUP KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK..

9% 9% 9%

+esimpulan KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.. Saran KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

DA6TAR PUSTAKA KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

9=

0(0 . P236(H?#?(3 9.9 #atar 0elakang Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (du'tless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ organ lain ((l8yanto, 7C9C).

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. +edua sistem ini bersama sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Jungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. ,isalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). )ika keduanya dihan'urkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. 6alam system endokrin terbagi atas dua bagian yaitu system endokrin dan system eksokrim. System eksokirm merupakan system yang mengeluarkan en<im pada permukaan tubuh seperti kulit, dan dinding pembuluh darah. System endokrin membahas tentang system pengeluaran en<im ke dalam organ organ dalam tubuh seperti ginjal, hati, pan'reas, pembuluh darah, dll. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh system endokrin ini diantaranya adalah hipotiroidisme. ,erupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kelenjar tyroid dalam menghasilkan hormone T: ( triodotironin ) dan t; (tiroksin). Penyakit ini merupakan salah satu penyakit autoimun yang dapat menyerang pada manusia utamanya pada laki laki. Penyakit ini juga salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada stadium lanjut. 0erdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis dalam pembahasan makalah ini membahas lebih lanjut tentang penyakit hipotiroidisme serta asuhan kepera/atan se'ara mendasar sehingga kita dapat mengetahui se'ara dini tentang penyakit ini dan 'ara pera/atannya.

9.7 -umusan ,asalah 9.7.9 (pa definisi HipotiroidismeI 9.7.7 )enis jenis HipotiroidismeI 9.7.: (pa 2tiologiAPenyebab HipotiroidismeI 9.7.; (suhan +epera/atan HipotiroidismeI

9.: Tujuan 9.:.9 ,engetahui pengertian Hipotiroidisme. 9.:.7 ,engetahui jenis jenis Hipotiroidisme. 9.:.: ,engetahui penyebab Hipotiroidisme. 9.:.; ,engetahui asuhan kepera/atan Hipotiroidisme.

9.; ,anfaat 9.;.9 ,akalah ini bermanfaat bagi pemba'a untuk mengembangkan dan paham akan pera/atan Hipotiroidisme. 9.;.7 6engan melakukan pembutan makalah ini, penulis dapat mengetahui dan memahami se'ara spesifik tentang Hipotiroidisme.

0(0 .. P2,0(H(S(3 7.9 +onsep ,edis 7.9.9 6efinisi Hipotiroidisme adalah suatu atau beberapa kelainan stru'tural atau fungsional dari kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormone hormone tiroid menjadi isufisiensi (Ha<nam, ,.!, 9$$9@ 9;$). Hipotiroidisme merupakan kelainan yang disebabkan berkurangnya fungsi kelenjar tiroid (-anakusuma, 0, 9$$7@:%). Hipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur (#ong, 0arbara.", 9$$=@9C7). Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon E hormon tiroid . (Hotma -umahorbo S.kep,9$$$). Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan fungsi metabolik. (5reenspan, 7CCC). Hipotiroidisme adalah tiroid yang hipoaktif yang terjadi bila kelenjar tiroid berhenti atau kurang memproduksi hormon tiroksin (Semiardji, 5atut, 7CC:@9;). )adi Hipotiroidisme (hiposekresi hormone tiroid) adalah status metaboli' yang di akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. Hipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan kretinisme. 7.9.7 +lasifikasi Se'ara klinis dikenal : hipotiroidisme, yaitu @

a. Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan hipofisis atau hypothalamus b. Hipotiroidisme primer apabila yang rusak kelenjar tiroid '. +arena sebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan yodium, dan resistensi perifer. 4ang paling banyak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. *leh karena itu, umumnya diagnosis ditegakkan berdasar atas TSH meningkat dan fT; turun. ,anifestasi klinis hipotiroidisme tidak tergantung pada sebabnya. 7.9.: 2tiologi 2tiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu a. Hipotiroid primer ,ungkin disebabkan oleh 'ongenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sar'oidosis. b. Hipotiroid sekunder Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar tiroid normal, konsek/ensinya jumlah tiroid stimulating hormone (TSH) meningkat. .ni mungkin a/al dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. .ni dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid. '. Hipotiroid tertierA pusat Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone (T-H) dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. .ni mungkin berhubungan dengan suatu tumorA lesi destruktif lainnya diarea hipotalamus.(da dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemi' dan sporadi'. 5oiter endemi' prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. .ni mengalah pada goiter belt dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air yang berkurang dan iodine. Sporadik goiter tidak menyempit ke area geografik lain. 0iasanya disebabkan oleh @
1. !elainan genetic #ang dihasilkan karena metabolisme iodine #ang salah .

b. .ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen ( agen produksi goiter yang menghambat produksi T; ) seperti kobis, ka'ang, kedelai , buah persik, bayam, ka'ang polong, Stro/bery, dan lobak. Semuanya mengandung goitogenik glikosida

'. .ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas ( Propylthira'il ) tho'arbomen, ( (minothia<ole, tolbutamid ). 7.9.; Patofisiologi +elenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid. )ika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting pada suatu defisiensi hormone tiroid. Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH. TSH menstimulasi tiroid untuk mensekresi T; lebih banyak, ketika le8el T; darah rendah. 0iasanya, kelenjar akan membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respirasi disfagia. Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi 0,- se'ara lambat dan menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi a'hlorhydria (pennurunan produksi asam lambung), penurunan traktus gastrointestinal, bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh. Perubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid yang mempengaruhi metabolisme lemak. (da suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serum dan le8el trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arterios'lerosis dan penyakit jantung koroner. (kumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti rongga pleural, 'ardia', dan abdominal sebagai tanda dari mi1edema. Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien dengan hipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang tidak optimal dengan kemungkinan kekurangan 8itamin 097 dan asam folat. 7.9.% Perjalanan penyakit hipotiroid terhadap +6, 6efisiensi iodium, disfungsi hiposis, disfungsi T-H hipotalamus.

Penekanan produksi H. Tiroid (Hipotiroidisme) TSH merangsang +el. Tiroid untuk mensekresi +el. Tiroid membesar ,enekan struktur dileher dan dada 6isfagia gangguan respirasi 6epresi 8entrilasi

KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS #aju 0,- lambat GANGGUAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH Penurunan produksi panas PERUBAHAN SUHU TUBUH (HIPOTERMI) +ekurangan Lit. 097 dan (sam folat Pembentukan eritrosit tidak optimal Produksi S6, menurun (nemia +elemahan INTOLERANSI AKTIVITAS ('hlorhydria Penurunan mortilitas tubuh Penurunan fungsi 5. KONSTIPASI 7.9.= ,anifestasi +linis a. +ulit dan rambut M Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal M +ulit kering, pe'ah pe'ah, bersisik dan menebal b. ,uskuloskeletal M (rtralgia dan efusi syno8ial '. +ardiorespiratorik M 2fusi peri'ardial (sedikit, temponade sangat jarang)

M Penyakit jantung iskemi' M 2fusi pleural M 6ispnea d. 5astrointestinal M +onstipasi, anoreksia, peningkatan 00, distensi abdomen M *bstruksi usus oleh efusi peritoneal e. -enalis M -etensi air (8olume plasma berkurang) f. Sistem reproduksi M Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore A masa menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi M Penurunan libido M 5angguan fertilitas g. ,etabolik M Penurunan metaboli' basal. M Penurunan suhu tubuh. M .ntoleran terhadap dingin h. Sistem neurologi, emosi dan psikologi. M Jungsi intelektual lambat. M 0erbi'ara lambat dan terbbata bata. M 5angguan memori. 7.9.> Pemeriksaan Penunjang @

1. Pemeriksaan kadar T$ dan T&. ". Pemeriksaan T./ 5pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan T./ serum0 sedangkan pada #ang sekunder kadar T./ dapat menurun6

$. Pemeriksaan .2 : Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan in%ormasi #ang tepat tentang ukuran dan bentuk kelenjar tiroid dan nodul.

7.9.D +omplikasi Penyakit yang sering mun'ul akibat hipotiroidisme adalah a. Penyakit Hashimoto 6isebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat otoantobodi yang merusak jaringan tiroid. .ni menyebabkan penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan T-H akibat umpan balik negatif yang minimal.
1. 2ondok >ndemic

Hipotiroid akibat defisiensi iodium dalam makanan. .ni terjadi karena sel sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalam usaha untuk menyerap semua iodium yang tersisa dalam darah. +adar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan T-H yang tinggi karena minimnya umpan balik.
1. !arsinoma Tiroid

+arsinoma Tiroid dapat terjadi akibat terapi tiroidektomi, pemberian obat penekan TSH atau terapi iodium radioaktif untuk menghan'urkan jaringan tiroid. Terapi terapi tersebut akan merangsan proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.

7.7 +onsep +epera/atan 7.7.9 Pengkajian a. .dentitas klien ,eliputi nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit (,-S), nomor register, dan diagnosis medis. b. -i/ayat penyakit sekarang. (pakah ada keluhan terdapat benjolan di leher depan dan nyeri saat ditekan. '. -i/ayat penyakit dahulu. Pengkajian yang perlu ditanyakan meliputi adanya ri/ayat penyakit. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut. (pakah dulu pernah kena penyakit yang sama atau tidak, atau penyakit lainnya.

d. -i/ayat penyakit keluarga -i/ayat kesehatan klien dan keluarga. (pakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama atau tidak. e. -i/ayat psiko sosio Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga. (pakah ada dampak yang timbul pada klien,yaitu timbul seperti ketakutan akan ke'a'atan,rasa 'emas,rasa ketidak mampuan untuk melakukan aktifitas se'ara optimal dan pandangan terhadap dirinya yang salah. f. +ebiasaan hidup sehari hari seperti@

M Pola makan ,engkonsumsi makanan yang kadar yodiumnya rendah, dan nafsu makan menurun M Pola tidur Pasien sering tidur larut malam M Pola akti8itas Pasien terlalu memforsir pekerjaan sehingga sering mengeluh kelelahan

7.7.7 6iagnosa +epera/atan a. .ntoleran aktifitas. b. Hipotermi. '. +onstipasi. d. +etidakefektifan Pola nafas. e. 3utrisi, ketidakseimbangan @ +urang dari kebutuhan tubuh.

7.7.: .nter8ensi +epera/atan.

3o. 6iagnosa +epera/atan

3*"

3."

a.

.ntoleransi (ktifitas. 6akto 1ang +e ,-+-ngan % +elelahan dan penurunan proses +ognitif.

!onser3asi energi. Toleransi akti3itas. Pera,atan diri.

Te api akti)itas @

K ite ia ,asil %

Berpatisipasi dalam akti3itas %isik. 'ampu melakukan akti3itas sehari 7 hari secara mandiri.

Bantu klien untuk mengidenti%ikasi akti3itas #ang mampu dilakukan. Bantu untuk memilih akti3itas konsisten #ang sesuai dengan kemampuan %isik0 psikologi dan social. Bantu untuk mengidenti3ikasi dan mendapatkan sumber #ang diperlukan untuk akti3itas #ang diinginkan. Bantu untuk mengidenti%ikasi akti3itas #ang disukai.

b.

Hipotermi 6akto 1ang +e ,-+-ngan % Penurunan metabolisme.

Termoregulasi. Tanda 7 tanda 3ital.

Pengat- an S-,- %

K ite ia ,asil %

.uhu tubuh dalam rentang normal. Cadi dan respirasi dalam rentang normal.

'onitor suhu minimal tiap " jam. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi. .elimuti pasien untuk mencegah hilangn#a kehangatan tubuh.

Pe"anta-an tan!a )ital %


'onitor T:0 nadi0 suhu dan respirasi. 'onitor suara parau dan pola pernapasan abnormal. 'onitor suhu0 ,arna dan kelembaban kulit.

/idrasi.

:e%ekasi.

'.

+onstipasi 6akto 1ang +e ,-+-ngan % Penurunan fungsi 5astrointestinal.

K ite ia ,asil %

Mana#e"en konstipasi @

'empertahankan bentuk %eses lunak setiap 1-$ hari. Bebas dari ketidakn#amanan dan Kola+o asi % konstipasi. 'emberikan anjuran 'engidenti%ikasi indikasi pemakaian obat n#eri untuk mencegah sebelum de%ekasi untuk konstipasi. mem%asilitasi pengeluaran %eses tanpa n#eri. Beses lunak dan berbentuk.

'onitor tanda dan gejala konstipasi. 'onitor %eses : %rekuensi0 konsistensi dan 3olume.

d.

+etidakefektifan pola napas 6akto 1ang +e ,-+-ngan % 6epresi 8entilasi

.tatus respirasi : Kentilasi. .tatus tanda 7 tanda 3ital.

Mana#e"en #alan nafas @


K ite ia ,asil %

'enunjukkan jalan na%as #ang paten 5klien tidak merasa tercekik0 irama na%as0 %rekuensi perna%asan dalam rentang normal0 tidak ada suara na%as abnormal6. Tanda 7 tanda 3ital dalam rentang normal.

Posisikan pasien untuk memaksimalkan 3entilasi. Berikan aroma terapi untuk melegakan jalan na%as. 'onitor pola pernapasan abnormal. 'onitor tanda 7 tanda 3ital.

e.

3utrisi, ketidakseimbangan @ kurang dari kebutuhan tubuh 6akto 1ang +e ,-+-ngan %

.elera makan. .tatus gizi. Pengukuran biokimia.

Mana#e"en n-t isi @

K ite ia ,asil %

Tidak adan#a tanda 7

'embantu atau men#ediakan asupan makanan dan cairan diet seimbang. Pemberian makanan dan asupan gizi untuk

tanda malnutrisi.

#ambatnya laju metabolisme tubuh.

'empertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal.

mendukung proses metabolic pasien #ang malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi.

'embantu klien untuk makan. +nalisa data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.

Mana#e"en7Pe"anta-an 8ai an7elekt olit %

+nalisa data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan/elektrolit. 'engatur dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar cairan dan elektrolik.

0(0 ... P23?T?P :.9 +esimpulan Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. +edua sistem ini bersama sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. 0eberapa pasien dengan hipotiroidisme mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotope, atau akibat destruksi oleh antibody autoimun yang beredar dalam sirkulasi. "a'at perkembangannya dapat juga menjadi penyebab tidak terbentuknya kelenjar tiroid pada kasus hipotiroidisme kongenital. Hipotiroidism adalah suatu keadaan dimana kelenjar tirod kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormone tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. Hipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. +elainan ini kadang kadang disebut miksedema. :.7 Saran

6engan dibuatnya asuhan kepera/atan pada klien yang mengalami gangguan endokrin hipotiroidsm ini diharapkan mahasis/a untuk lebih bisa memahami, mengetahui dan mengerti tentang 'ara pembuatan asuhan kepera/atan pada klien yang mengalami gangguan endokrin hipotiroidsme. 6(JT(- P?ST(+( 9. (plikasi asuhan kepera/atan berdasarkan diagnose medis N 3anda 3i' 3o' edisi re8isi )ilid 9 tahun 7C9:. ;. (plikasi asuhan kepera/atan berdasarkan diagnose medis N 3anda 3i' 3o' edisi re8isi )ilid 7 tahun 7C9:. %. =. 6iagnosis kepera/atan definisi dan klasifikasi tahun 7C97 9C9;. 0uku saku diagnosis kepera/atan edisi $ oleh )udith ,. !ilkinson dan 3an'y -. (hern.

http://hamsah=*m,.,ordpress.com/ http://hamsah=*m,.,ordpress.com/"01$/1"/11/makalah-askep-hipotiroid-1)/

ASKEP HIPOTIROID

()( II /I+0)&)+ /*1RI/I2 -IP1/IR1I,

2.1 ,efinisi /ipotiroid adalah suatu kondisi #ang dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid #ang rendah. +da ban#ak kekacauan-kekacauan #ang berakibat pada hipotiroid. !ekacauankekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. !arena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan0 perkembangan0 dan ban#ak proses-proses sel0 hormon tiroid #ang tidak memadai mempun#ai konsekuensi-konsekuensi #ang meluas untuk tubuh.

2.2 *tiologi

/ipotiroid adalah suatu kondisi #ang sangat umum. :iperkirakan bah,a $L sampai (L dari populasi mempun#ai beberapa bentuk hipotiroid. !ondisi #ang lebih umum terjadi pada ,anita dari pada pria dan kejadian-kejadiann#a meningkat sesuai dengan umur. :iba,ah adalah suatu da%tar dari beberapa pen#ebab-pen#ebab umum hipotiroid pada orang-orang de,asa diikuti oleh suatu diskusi dari kondisi-kondisi ini. a. b. c. d. e. %. /ashimotoMs th#roiditis L#mphoc#tic th#roiditis 5#ang mungkin terjadi setelah hipertiroid6 Penghancuran tiroid 5dari #odium ber-radioakti% atau operasi6 Pen#akit pituitari atau hipotalamus 1bat-obatan !ekurangan #odium #ang berat

2.3 0enis-jenis -ipotiroid Lebih dari =(L penderita hipotiroid mengalami hipotiroid primer atau tiroidal #ang mengacu kepada dis%ungsi kelenjar tiroid itu sendiri. +pabila dis%ungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipo%isis0 hipotalamus atau keduan#a hipotiroid sentral 5hipotiroid sekunder6 atau pituitaria. @ika sepenuhn#a disebabkan oleh hipo%isis hipotiroid tersier. a. 1. ". Primer 2oiter : Tiroiditis /ashimoto0 %ase pen#embuhan setelah tiroiditis0 de%isiensi #odium Con-goiter : destruksi pembedahan0 kondisi setelah pemberian #odium radioakti% atau radiasi eksternal0 agenesis0 amiodaron b. .ekunder : kegagalan hipotalamus 5N T-/0 T./ #ang berubah-ubah0 N T& bebas6 atau kegagalan pituitari 5N T./0 N T& bebas6

2.4 4ejala8 gejala hipotiroid

2ejala-gejala hipotiroid adalah seringkali tidak kelihatan. 'ereka tidak spesi%ik 5#ang berarti mereka dapat meniru gejala-gejala dari ban#ak kondisi-kondisi lain6 dan adalah seringkali dihubungkan pada penuaan. Pasien-pasien dengan hipotiroid ringan mungkin tidak mempun#ai tanda-tanda atau gejala-gejala. 2ejala-gejala umumn#a menjadi lebih n#ata ketika kondisin#a memburuk dan ma#oritas dari keluhan-keluhan ini berhubungan dengan suatu perlambatan metabolisme tubuh. 2ejala-gejala umum sebagai berikut: a. !elelahan b. :epresi c. !enaikkan berat badan d. !etidaktoleranan dingin e. Cgantuk #ang berlebihan %. -ambut #ang kering dan kasar

g. .embelit h. !ulit kering i. j. !ejang-kejang otot Tingkat-tingkat kolesterol #ag meningkat

k. !onsentrasi menurun l. .akit-sakit dan n#eri-n#eri #ang samar-samar

m. !aki-kaki #ang bengkak

!etika pen#akit menjadi lebih berat0 mungkin ada bengkak-bengak disekeliling mata0 suatu den#ut jantung #ang melambat0 suatu penurunan temperatur tubuh0 dan gagal jantung. :alam bentukn#a #ang amat besar0 hipotiroid #ang berat mungkin menjurus pada suatu koma #ang mengancam n#a,a 5miksedema koma6. Pada seorang #ang mempun#ai hipotiroid #ang berat0

suatu miksedema koma cenderung dipicu oleh pen#akit-pen#akit berat0 operasi0 stres0 atau luka trauma. !ondisi ini memerlukan opname 5masuk rumah sakit6 dan pera,atan segera dengan hormon-hormon tiroid #ang diberikan melalui suntikan di diagnosis secara benar0 hipotiroid dapat dengan mudah dan sepenuhn#a dira,at dengan penggantian hormon tiroid. Pada sisi lain0 hipotiroid #ang tidak dira,at dapat menjurus pada suatu pembesaran jantung 5cardiom#opath#60 gagal jantung #ang memburuk0 dan suatu akumulasi cairan sekitar paru-paru 5pleural e%%usion6.

2." Patofisiologi /ipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. .intesis hormon tiroid diatur sebagai berikut : 1. /ipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone 5T-/6 #ang merangsang hipo%isis anterior. ". /ipo%isis anterior mensintesis th#rotropin 5Thyroid Stimulating Hormone J T./6 #ang merangsang kelenjar tiroid. $. !elenjar tiroid mensintesis hormon tiroid 5Triiodothyronin J T$ dan Tetraiodothyronin J T& J Thyro in6 #ang merangsang metabolisme jaringan #ang meliputi: konsumsi oksigen0 produksi panas tubuh0 %ungsi s#ara%0 metabolisme protrein0 karbohidrat0 lemak0 dan 3itamin-3itamin0 serta kerja daripada hormon-hormon lain. /ipotiroid dapat terjadi akibat mal%ungsi kelenjar tiroid0 hipo%isis0 atau hipotalamus. +pabila disebabkan oleh mal%ungsi kelenjar tiroid0 maka kadar /T #ang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar T./ dan T-/ karena tidak adan#a umpan balik negati% oleh /T pada hipo%isis anterior dan hipotalamus. +pabila hipotiroid terjadi akibat mal%ungsi hipo%isis0 maka kadar /T #ang rendah disebabkan oleh rendahn#a kadar T./. T-/ dari hipotalamus tinggi karena. tidak adan#a umpan balik negati% baik dari T./ maupun /T. /ipotiroid #ang disebabkan oleh mal%ungsi hipotalamus akan men#ebabkan rendahn#a kadar /T0 T./0 dan T-/.

2.# 4a!baran Klinis a. b. !elambanan0 perlambatan da#a pikir0 dan gerakan #ang canggung lambat Penurunan %rekuensi den#ut jantung0 pembesaran jantung 5jantung miksedema60 dan penurunan curah jantung. c. d. Pembengkakkan dan edema kulit0 terutama di ba,ah mata dan di pergelangan kaki Penurunan kecepatan metabolisme0 penurunan kebutuhan kalori0 penurunan na%su makan dan pen#erapan zat gizi dari saluran cema e. %. g. !onstipasi Perubahan-perubahan dalam %ungsi reproduksi !ulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh #ang tipis dan rapuh

2.$ Pe!eriksaan ,iagnostik a. ntuk mendiagnosis hipotiroidisme primer0 keban#akan dokter han#a mengukur jumlah T./ 5Th#roid-stimulating hormone6 #ang dihasilkan oleh kel. hipo%isis. b. Le3el T./ #ang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid #g adekuat 5terutama tiroksin5T&6 dan sedikit triiodotironin5%T$6. c. Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dgn han#a mengukur le3el T./. d. 1leh itu0 uji darah #ang perlu dilakukan 5jika T./ normal dan hipotiroidisme masih disuspek60 sbb: 1. ". $. &. %ree triiodoth#ronine 5%T$6 %ree le3oth#roOine 5%T&6 total T$ total T&

(.

"& hour urine %ree T$

2.9 Penatalaksanaan %edis dan Ko!plikasi !oma miksedema adalah situasi #ang mengancam n#a,a #ang ditandai oleh eksaserbasi 5perburukan6 semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil0 hipotensi0 hipoglikemia0 hipo3entilasi0 dan penurunan kesadaran hingga koma. !ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan /T dan stabilisasi semua gejala. :alam keadaan darurat 5misaln#a koma miksedem60 hormon tiroid bisa diberikan secara intra3ena. /ipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid0 #aitu dengan memberikan sediaan per-oral 5le,at mulut6. Aang ban#ak disukai adalah hormon tiroid buatan T&. Bentuk #anglain adalah tiroid #ang dikeringkan 5diperoleh dari kelenjar tiroid he,an6. Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah0 karena dosis #ang terlalu tinggi bisa men#ebabkan e%ek samping #ang serius. :osisn#a diturunkan secara bertahap sampai kadar T./ kembali normal. 1bat ini biasan#a terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. +pabila pen#ebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan sara% pusat0 maka dapat diberikan kemoterapi0 radiasi0 atau pembedahan.

:ontoh Kasus 6 Seorang wanita, usia !" tahun, BB #$ kg, TB %&$ cm, Riwayat penyakit' dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengo(atan di Puskesmas dengan keluhan ada (en)olan di leher depan dan nyeri tekan, pasien )uga merasakan dada sering (erde(ar*de(ar dan (adannya tetap kurus+ Hasil pemeriksaan fisik )antungnyaa mem(esar, nadi ,&$ kali-menit, matanya e ofthalmus, (en)olan di leher, dan rasa nyeri+ Pemeriksaan la(oratorium TSH ,$,$$#./0-ml, 1T# !$.g-dl, 1T2 %3pg-dl + Kemudian oleh dokter disarankan untuk melakukan pemeriksaan iodium radioaktif dan fineddle aspiration (iopsy 415AB6+

()( III )2&-)+ K*P*R)3)/)+

3.1 Pengkajian
:ampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat ber3ariasi0 oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting #ang dapat menggali seban#ak mungkin in%ormasi antara lain: a. 4dentitas pasien : - Cama : C#. 'ona - mur : "8 tahun -@enis kelamin : Perempuan -Pekerjaan : Pega,ai s,asta -Berat badan : &0 kg -Tinggi badan : 1)0 cm b. !eluhan utama : -.esak na%as -.ulit menelan -Pembengkakan dan rasa n#eri pada leher -Pasien nampak gelisah - Pasien tidak na%su makan --asa capek/lelah -Pasien intoleran terhadap dingin -.embelit

c.

-i,a#at kesehatan : - Pernah melakukan pengobatan " tahun lalu dengan keluhan terdapat benjolan di leher depan dan n#eri saat ditekan.

d. 1.

!ebiasaan hidup sehari-hari seperti: Pola makan -'engkonsumsi makanan #ang kadar #odiumn#a rendah0 dan na%su makan menurun

".

Pola tidur 8Pasien sering tidur larut malam

$.

Pola akti3itas 8Pasien terlalu mem%orsir pekerjaan sehingga sering mengeluh kelelahan

e. 16

Pemeriksaan %isik mencakup : .istem intergument0 seperti : kulit dingin0 pucat 0 kering0 bersisik dan menebal0pertumbuhan kuku buruk0 kuku menebal0 rambut kering0 kasar0 rambut rontok dan pertumbuhann#a rontok.

"6 $6

.istem pulmonar#0 seperti : hipo3entilasi0 pleural e%usi0 dispenia .istem kardio3askular0 seperti : bradikardi0 disritmia0 pembesaran jantung0 toleransi terhadap akti%itas menurun0 hipotensi.

&6

'etabolik0 seperti : penurunan metabolisme basal0 penurunan suhu tubuh0 intoleransi terhadap dingin.

(6 )6

.istem musculoskeletal0 seperti : n#eri otot0 kontraksi dan relaksasi otot #ang melambat. .istem neurologi0 seperti : %ungsi intelektual #ang lambat0 berbicara lambat dan terbata-bata0 gangguan memori0 perhatian kurang0 bingung0 hilang pendengaran0 penurunan re%leks tendom.

*6 86

2astrointestinal0 seperti : anoreksia0 peningkatan berat badan0 obstipasi0 distensi abdomen. Psikologis dan emosional < apatis0 igitasi0 depresi0 paranoid0 menarik diri/kurang perca#a diri0 dan bahkan maniak.

%.

Pemeriksaan Penunjang :

16 "6

Pemeriksaan kadar T$ dan T& pada pasien #aitu : !adar T2 %3pg-dl0 dan kadar T# !$.g-dl+ Pemeriksaan T./ 5pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan T./ serum0 sedangkan pada #ang sekunder kadar T./ dapat menurun atau normal6 : !adar T./ pada pasien tersebut #aitu ,$,$$3./0-ml,

g.

Pemeriksaan

.2 : Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan in%ormasi #ang tepat tentang

ukuran dan bentuk kelenjar tiroid dan nodul h. h. 16 +nalisis :ata : 2angguan persepsi sensorik 5penglihatan6 berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat o%talmopati -:ata #ang didapat : %ungsi intelektual #ang lambat0 berbicara lambat dan terbata-bata0 gangguan memori0 perhatian kurang0 bingung0 hilang pendengaran0 parastesia0 penurunan re%leks tendom.

"6

Penurunan curah jantung berdasarkan penurunan 3olume sekuncup sebagai akibat bradikardi0 hipotensi. - :ata #ang didapat : bradikardi0 disritmia0 pembesaran jantung dan hipotensi.

$6

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berdasarkan metabolisme0 dan napsu makan #ang menurun.

penurunan kebutuhan

-:ata #ang didapat : anoreksia0 obtipasi0 distensi abdomen0 hemoglobin menurun0 dingin0 pucat0 kering0 bersisik dan menebal0 pertumbuhan kuku buruk0 serta kuku menebal. &6 Pola na%as tidak e%ekti% berdasarkan penurunan tenaga/ kelelahan0 ekspansi paru #ang menurun0 dispnea. 8 :ata #ang didapat : hipo3entilasi0 dispenia0 e%usi pleural

3.2 ,iagnosa Keperawatan

a.

2angguan persepsi sensorik 5penglihatan6 berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat o%talmopati.

b.

Penurunan curah jantung berdasarkan penurunan 3olume sekuncup sebagai akibat bradikardi0 dan hipo3entilasi.

c.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berdasarkan penurunan kebutuhan metabolisme: napsu makan menurun.

d. e. %. g. h.

4ntoleran akti3itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kogniti%. Perubahan suhu tubuh. !onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal Pola napas tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta pernapasan.

3.3 Intervensi
:O 1. 2angguan persepsi sensorik 5penglihatan6 berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat o%talmopati. Tujuan : agar pasien tidak mengalami penurunan 3isus #ang lebih buruk dan tidak terjadi trauma/cedera pada mata.

4nter3ensi : 1. ". $. &. +njurkan pada pasian bila tidur dengan posisi ele3asi kepala. Basahi mata dengan bor,ater steril. @ika ada photophobia0 anjurkan pasien menggunakan kacamata ra#ben @ika pasien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur0 gunakan plester non alergi.

(.

Berikan obat-obatan steroid sesuai program. Pada kasus-kasus #ang berat0 biasan#a dokter memberikan obat-obat untuk mengurangi edema seperti steroid dan diuretik.

:O ". Penurunan curah jantung berdasarkan penurunan 3olume sekuncup sebagai akibat bradikardi0 hipo3entilasi. Tujuan : agar %ungsi kardio3askuler tetap optimal #ang ditandai dengan tekanan darah0 dan irama jantung dalam batas normal. 4nter3ensi : 1. Pantau tekanan darah0 den#ut dan irama jantung setiap " jam untuk mengindikasi kemungkinan terjadin#a gangguan hemodinamik jantung seperti hipotensi0 penurunan pengeluaran urine dan perubahan status mental. ". +njurkan pasien untuk memberitahu pera,at segera bila pasien mengalami n#eri dada0 karena pada pasien dengan hipotiroid kronik dapat berkembang arteiosklerosis arteri koronaria. $. !olaborasi 1bat #ang pemberian sering obat-obatan digunakan untuk adalah mengurangi gejalah-gejalah. sodium.

le3ot#roOine

1bser3asi dengan ketat adan#a n#eri dada dan dispenia. Pada dosis a,al pemberian obat biasan#a dokter memberikan dosis minimal0 #ang kemudian ditingkatkan secara bertahap setiap " 7 $ minggu sampai ditemukan dosis #ang tepat untuk pemeliharaan. &. +jarkan kepada pasien dan keluarga cara penggunaan obat serta tanda-tanda #ang harus di,aspadai bila terjadi hipertiroid akibat penggunaan obat #ang berlebihan.

:O $. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berdasarkan penurunan kebutuhan metabolisme dan napsu makan menurun. Tujuan : agar nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan kriteria : berat badan bertambah0tekstur kulit baik. 4nter3ensi : 1. :orong peningkatan asupan cairan

". $. &. (. ).

Berikan makanan #ang ka#a akan serat +jarkan kepada klien0 tentang jenis -jenis makanan #ang ban#ak mengandung air. Pantau %ungsi usus :orong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan. !olaborasi : untuk pemberian obat pecahar dan enema bila diperlukan

:O &. 4ntoleran akti3itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kogniti%. Tujuan : agar pasien dapat beristirahat. 4nter3ensi : 1. ". $. &. +tur inter3al ,aktu antar akti3itas untuk meningkatkan istirahat dan latihan #ang dapat ditolerir. Bantu akti3itas pera,atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah. Berikan stimulasi melalui percakapan dan akti%itas #ang tidak menimbulkan stress. Pantau respon pasien terhadap peningkatan akti3itas.

:O (. Penurunan .uhu Tubuh. Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh normal. 4nter3ensi : 1. ". Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. /indari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar 5misaln#a0 bantal pemanas0 selimut listrik atau penghangat6. $. &. Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunann#a dari nilai dasar suhu normal pasien. Lindungi terhadap ha,a dingin dan hembusan angin.

:O ). !onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal. Tujuan : Pemulihan %ungsi usus #ang normal. 4nter3ensi : 1. ". $. &. (. ). :orong peningkatan asupan cairan. Berikan makanan #ang ka#a akan serat. +jarkan kepada pasien0 tentang jenis -jenis makanan #ang ban#ak mengandung air. Pantau %ungsi usus :orong pasien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan. !olaborasi : untuk pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan.

:O *. Pola napas tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi. Tujuan : Perbaikan status respirasi dan pemeliharaan pola napas #ang normal. 4nter3ensi : 1. ". $. &. Pantau %rekuensi< kedalaman0 pola pernapasan< oksimetri den#ut nadi dan gas darah arterial. :orong pasien untuk napas dalam dan batuk. Berikan obat 5hipnotik dan sedatip6 dengan hati-hati. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan 3entilasi jika diperlukan.

:O 8. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta pernapasan. Tujuan : Perbaikan proses berpikir 4nter3ensi :

1. ". $.

1rientasikan pasien terhadap ,aktu0 tempat0 tanggal dan kejadian disekitar dirin#a. Berikan stimulasi le,at percakapan dan akti%itas @elaskan kepada pasien dan keluarga bah,a perubahan pada %ungsi kogniti% dan mental merupakan akibat dan proses pen#akit .

3.4 Pertan aan


1. @enis makanan apa #ang dapat men#ebabkan 5#ang dihindari6 hipotiroid E @a,aban : 'akanan #ang dapat men#ebabkan hipotiroid #aitu makanan #ang berjenis goitrogen0 hal ini dapat mengganggu %ungsi kerja tiroid dan dapat memicu terjadin#a pembesaran kelenjar tiroid 5gondok6. Tidak semua jenis makanan goitrogen #ang harus dihindari penderita hipotiroid0 namun ada dua jenis makanan goitrogen0 antara lain : a6 !acang kedelai0 karena kacang kedelai mengandung kadar iso%la3on #ang tinggi. b6 2lutein0 ditemukan dalam biji-bijian0 seperti gandum0 barle#0 r#e0 dan oat. .elain itu juga makanan #ang mengandung goitrogen #aitu brokoli0 kembang kol0 dan kubis brussel.

".

@elaskan proses penurunan gastrointestinal pada hipotiroid E @a,aban : 2ondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada de%isiensi#odiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi akti% berlebihan dan hipertro%ik dalarn usaha untuk men#erap sernua #odium #ang tersisa dalam darah. !adar /T #ang rendah akan disertai kadar T./ dan T-/ #ang tinggi karena minimn#a umpan balik. !ekurangan #odium jangka panjang dalam makanan0 men#ebabkan pembesaran kelenjar tiroid #ang kurang akti% 5hipotiroidisme goitrosa6. !arena sebab-sebab #ang telah dijelaskan maka akan terjadi gangguan metabolisme. :engan adan#a gangguan metabolisme ini0 men#ebabkan produksi +:P dan +TP akan menurun sehingga

men#ebabkan kelelahan serta terjadin#a penurunan %ungsi pernapasan #ang berujung pada depresi 3entilasi dan timbul dispenia0 kemudian pada tahap lebih lanjut kurangn#a jumlah +TP dan +:P dalam tubuh juga berdampak pada sistem sirkulasi tubuh terutama jantung karena suplai oksigen ke jantung ikut berkurang dan terjadilah bradikardi0 disritrmia dan hipotensi. 2angguan pada sistem sirkulasi juga dapat men#ebabkan gangguan pada sistem neurologis #aitu berupa terjadin#a gangguan kesadaran karena suplai oksigen #ang menurun ke otak. 2elain itu gangguan !etabolis!e juga !en ebabkan gangguan pada fungsi gastrointestinal dan pada akhirn#a dapat men#ebabkan menurunn#a %ungsi peristaltik usus sehingga menimbulkan konstipasi 5susah B+B6. 'etabolisme #ang terganggu juga berdampak pada turunn#a suhu tubuh karena produksi kalor #ang menurun sehingga terjadi intoleransi suhu dingin.

$.

.ebutan lain dari pen#akit hipotiroid E @a,aban: Pen#akit hiptiroid disebut juga dengan pen#akit Hashimoto7s thyroiditis 5radang tiroid/gondok60 dimana s#stem imun/antibod# penderita hipotiroid akan men#erang dan memusnahkan sendiri tiroid tersebut. /al ini men#ebabkan penurunan /T disertai peningkatan kadar T./ dan T-/ akibat umpan balik negati% #ang minimal. Pen#ebab lain #aitu karena pengobatan terhadap hipertiroid0 akibat hormon tiroid #ang terlalu tinggi atau obat-obatan lain.

&.

Pemberian obat #ang dianjurkan dan dihindari oleh penderita hipotiroid E

@a,aban : :ari berbagai macam jenis obat0 salah satu dari dua obat-obatan #ang tersedia dipasaran dan di anjurkan #aitu: 1bat-obatan obat-obatan #ang #ang mengandung hormon tiroid atau dapat merangsang produksi hormon tiroid0 seperti < obat Le3oth#roOine #ang mana dipasaran sedia dengan nama >uth#roO 'erck. .elain itu0 ada juga obat Te%or. Pemberian antara obat-obat tersebut selisih minimal & jam. :alam pemberian obat hipotiroid ini harus perut dalam kedaaan kosong. .edangkan obat-obatan #ang harus dihindari #aitu obat-obatan #ang mengandung zat besi atau antasid0 hal ini karena dapat mengganggu pen#erapan. 1bat-obatan tersebut antara lain : 'ehimazole 5Tapazole60 Prop#lthiouracil 5PT 6. .elain itu obat-obatan #ang harus di hindari oleh ba#i #auitu obat PT . http://sil3iahida#antiaskep.blogspot.com/"01"/01/askep-hipotiroid.html

ASKEP HIPOTIROID

ASKEP HIPOTIROID

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jarinan agar optimal sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen pada sebagian besar sel di tubuh , membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tiroid tidak esensial bagi kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan

perlambatan perkembangan mental dan fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anakanak timbul retardasi mental dan kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardia, tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Fungsi tiroid diatur oleh hormone perangsang tiroid dari hipofisis anterior. Sebaliknya , sekresi hormone ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormontiroid yang tinggi pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus. Dengan cara ini, perubahanperubahan pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui hipotalamus. Dalam hal ini perawat dituntut untuk dapat profesional dalam menangani hal-hal yang terkait dengan hipotirod misalnya saja dalam memberikan asuhan keperawatan harus tepat dan cermat agar dapat meminimalkan komplikasi yang terjadi akibat hipotiroid.

1.2. Rumusan Masalah 1.Apakah definisi dari hipotiroid? 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bagaimana etilogi dari hipotiroid? Apakah manifestasi klinis darihipotiroid? Bagaimana patofisiologi padahipotiroid? Bagaimana penatalaksaan serta pencegahan pada hipotiroid? Bagaimana pengkajian pada klien dengan hipotiroid? Bagaimana diagnosa pada klien dengan hipotiroid? Bagaimana intervensi pada klien dengan hipotiroid?

1.3 Tujuan Tujuan Umum Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Hipotiroid. Tujuan Khusus 1) 2) 3) 4) Mampu menjelaskan definisi Hipotiroid. Mampu menjelaskan penyebab penyakit Hipotiroid. Mampu menjelaskan gejala dan pengobatan penyakit Hipotiroid. Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan penyakit Hipotiroid.

1.4 Manfaat Manfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah: 1) 2) 3) 4) Mendapatkan pengetahuan tentang definisi Hipotiroid. Mendapatkan pemahaman tentang penyebab penyakit Hipotiroid. Mendapatkan pemahaman tentang gejala dan pengobatan penyakit Hipotiroid. Mendapatkan pemahaman tentang Asuhan keperawatan pasien pada penyakit Hipotiroid.

BAB II TINJAUAN TEORITIS HIPOTIROID

2.1 Definisi Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas untuk tubuh.

2.2 Etiologi Hipotiroid adalah suatu kondisi yang sangat umum. Diperkirakan bahwa 3% sampai 5% dari populasi mempunyai beberapa bentuk hipotiroid. Kondisi yang lebih umum terjadi pada wanita dari pada pria dan kejadiankejadiannya meningkat sesuai dengan umur. Dibawah adalah suatu daftar dari beberapa penyebab-penyebab umum hipotiroid pada orang-orang dewasa diikuti oleh suatu diskusi dari kondisi-kondisi ini. a) b) c) d) e) f) Hashimoto's thyroiditis Lymphocytic thyroiditis (yang mungkin terjadi setelah hipertiroid) Penghancuran tiroid (dari yodium ber-radioaktif atau operasi) Penyakit pituitari atau hipotalamus Obat-obatan Kekurangan yodium yang berat

2.3 Jenis-jenis Hipotiroid Lebih dari 95% penderita hipotiroid mengalami hipotiroid primer atau tiroidal yang mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri. Apabila disfungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipofisis, hipotalamus atau

keduanya hipotiroid sentral (hipotiroid sekunder) atau pituitaria. Jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis hipotiroid tersier. a. Primer 1) 2) Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi yodium Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron b. Sekunder : kegagalan hipotalamus ( TRH, TSH yang berubah-ubah, T4 bebas) atau kegagalan pituitari ( TSH, T4 bebas)

2.4 Gejala- gejala hipotiroid Gejala-gejala hipotiroid adalah seringkali tidak kelihatan. Mereka tidak spesifik (yang berarti mereka dapat meniru gejala-gejala dari banyak kondisi-kondisi lain) dan adalah seringkali dihubungkan pada penuaan. Pasienpasien dengan hipotiroid ringan mungkin tidak mempunyai tanda-tanda atau gejala-gejala. Gejala-gejala umumnya menjadi lebih nyata ketika kondisinya memburuk dan mayoritas dari keluhan-keluhan ini berhubungan dengan suatu perlambatan metabolisme tubuh. Gejala-gejala umum sebagai berikut: a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) Kelelahan Depresi Kenaikkan berat badan Ketidaktoleranan dingin Ngantuk yang berlebihan Rambut yang kering dan kasar Sembelit Kulit kering Kejang-kejang otot Tingkat-tingkat kolesterol yag meningkat

k) l)

Konsentrasi menurun Sakit-sakit dan nyeri-nyeri yang samar-samar

m) Kaki-kaki yang bengkak

Ketika penyakit menjadi lebih berat, mungkin ada bengkak-bengkak disekeliling mata, suatu denyut jantung yang melambat, suatu penurunan temperatur tubuh, dan gagal jantung. Dalam bentuknya yang amat besar, hipotiroid yang berat mungkin menjurus pada suatu koma yang mengancam nyawa (miksedema koma). Pada seorang yang mempunyai hipotiroid yang berat, suatu miksedema koma cenderung dipicu oleh penyakit-penyakit berat, operasi, stres, atau luka trauma. Kondisi ini memerlukan opname (masuk rumah sakit) dan perawatan segera dengan hormon-hormon tiroid yang diberikan melalui suntikan di diagnosis secara benar, hipotiroid dapat dengan mudah dan sepenuhnya dirawat dengan penggantian hormon tiroid. Pada sisi lain, hipotiroid yang tidak dirawat dapat menjurus pada suatu pembesaran jantung (cardiomyopathy), gagal jantung yang memburuk, dan suatu akumulasi cairan sekitar paru-paru (pleural effusion).

2.5 Patofisiologi Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut : 1. Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis anterior. 2. Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone = TSH) yang merangsang kelenjar tiroid. 3. Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 dan Tetraiodothyronin = T4 = Thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin, serta kerja daripada hormon-hormon lain.

Hipotiroid dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus.

Apabila hipotiroid terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari hipotalamus tinggi karena tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH maupun HT. Hipotiroid yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.

2.6 Gambaran Klinis a) b) c) d) Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan penurunan curah jantung. Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki. Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema e) f) g) Konstipasi Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh

2.7 Pemeriksaan Diagnostik a) Untuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan dokter hanya mengukur jumlah TSH (Thyroid-stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kel. hipofisis. b) Level TSH yang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yg adekuat (terutama tiroksin(T4) dan sedikit triiodotironin(fT3). c) d) 1. 2. 3. 4. 5. Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dgn hanya mengukur level TSH. Oleh itu, uji darah yang perlu dilakukan (jika TSH normal dan hipotiroidisme masih disuspek), sbb: free triiodothyronine (fT3) free levothyroxine (fT4) total T3 total T4 24 hour urine free T3

2.8 Penatalaksanaan Medis dan Komplikasi Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan peroral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan). Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.

Contoh Kasus : Seorang wanita, usia 28 tahun, BB 40 kg, TB 160 cm, Riwayat penyakit: dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di Puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan, pasien juga merasakan dada sering berdebar-debar dan badannya tetap kurus. Hasil pemeriksaan fisik jantungnyaa membesar, nadi <60 .="" 15pg="" 20="" aspiration="" benjolan="" biopsy="" dan="" di="" disarankan="" dl="" dokter="" exofthalmus="" fineddle="" ft3="" ft4="" g="" iodium="" kali="" kemudian="" laboratorium="" leher="" matanya="" melakukan="" menit="" ml="" nyeri.="" oleh="" pemeriksaan="" radioaktif="" rasa="" span="" tsh="" untuk="">

Kurang yodium berat

Operasi tiroid WOC :

Penyakit autoimun

Gondok endemik

HIPOTIROID

Penurun an metabolism basal

Kelemahan otot

oftalmopati

G.TeRmoregulasi

Prod. Kel. Sebasea & kringat mnurun.

Eksitensi neuromuscular menurun

s.integumn

s.cern a

Kulit kering

Absorbsi ganggu/ anoreksi

Motilitas Sraktus turun

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia

karotenemia

Kulit kekuning2n

g.citra tubuh

Hipotermi.

Kerusakan integritas kulit

.Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) b/d gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati.

. Penurunan curah jantung b/d perubahan volume sekuncup

Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Konstipasi

. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi

Sindrom gangguan Interpretsasi lingkungan berhubungan dengan depresi

Inkonsentrasi protein G /Reseptor adrenergik

anoreksia

g.moblisasi

bradikard i

Sel otak disfugsi kognitif

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting yang dapat menggali sebanyak mungkin informasi antara lain: a.Identitas pasien : Nama : Ny. Mona Umur : 28 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pegawai swasta Berat badan : 40 kg Tinggi badan : 160 cm b.Keluhan utama : Sesak nafas Sulit menelan

Pembengkakan dan rasa nyeri pada leher Pasien nampak gelisah Pasien tidak nafsu makan Rasa capek/lelah Pasien intoleran terhadap dingin Sembelit c. Riwayat kesehatan :

Pernah melakukan pengobatan 2 tahun lalu dengan keluhan terdapat benjolan di leher depan dan nyeri saat ditekan. d. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti: 1. Pola makan

Mengkonsumsi makanan yang kadar yodiumnya rendah, dan nafsu makan menurun 2. Pola tidur

Pasien sering tidur larut malam 3. Pola aktivitas

Pasien terlalu memforsir pekerjaan sehingga sering mengeluh kelelahan e. Pemeriksaan fisik mencakup : 1) Sistem intergument, seperti : kulit dingin, pucat , kering, bersisik dan menebal,pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal, rambut kering, kasar, rambut rontok dan pertumbuhannya rontok. 2) Sistem pulmonary, seperti : hipoventilasi, pleural efusi, dispenia 3) Sistem kardiovaskular, seperti : bradikardi, disritmia, pembesaran jantung, toleransi terhadap aktifitas menurun, hipotensi. 4) Metabolik, seperti : penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tubuh, intoleransi terhadap dingin. 5) Sistem musculoskeletal, seperti : nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot yang melambat.

6) Sistem neurologi, seperti : fungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung, hilang pendengaran, penurunan refleks tendom. 7) Gastrointestinal, seperti : anoreksia, peningkatan berat badan, obstipasi, distensi abdomen. 8) Psikologis dan emosional ; apatis, igitasi, depresi, paranoid, menarik diri/kurang percaya diri, dan bahkan maniak. f.Pemeriksaan Penunjang : 1) Pemeriksaan kadar T3 dan T4 pada pasien yaitu : Kadar T3 15pg/dl, dan kadar T4 20g/dl. 2) Pemeriksaan TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH serum, sedangkan pada yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal) : Kadar TSHpada pasien tersebut yaitu <0 i="" ml=""> g. Pemeriksaan USG : Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang tepat tentang ukuran dan bentuk kelenjar tiroid dan nodul h.

h. Analisis Data : 1) Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) b/d gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati -Data yang didapat : fungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung, hilang pendengaran, parastesia, penurunan refleks tendom. 2) Penurunan curah jantung b/d penurunan volume sekuncup sebagai akibat bradikardi, hipotensi. - Data yang didapat : bradikardi, disritmia, pembesaran jantung dan hipotensi. 3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan kebutuhan metabolisme, dan napsu makan yang menurun. -Data yang didapat : anoreksia, obtipasi, distensi abdomen, hemoglobin menurun, dingin, pucat, kering, bersisik dan menebal, pertumbuhan kuku buruk, serta kuku menebal. 4) Pola nafas tidak efektif berdasarkan penurunan tenaga/ kelelahan, ekspansi paru yang menurun, dispnea. - Data yang didapat : hipoventilasi, dispenia, efusi pleural 3.2 Diagnosa Keperawatan

a.Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) b/d gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati. b. Penurunan curah jantung b/d perubahan volume sekuncup c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia d.Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum e. Hipotermi b/d penyakit. f. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal g. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi h. Sindrom gangguan Interpretsasi lingkungan berhubungan dengan depresi

3.3 Intervensi Dx 1. Gangguan persepsi sensorik (penglihatan) berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat oftalmopati. Tujuan : agar pasien tidak mengalami penurunan visus yang lebih buruk dan tidak terjadi trauma/cedera pada mata.

Intervensi : 1)Anjurkan pada pasian bila tidur dengan posisi elevasi kepala. R/ untuk mengurangi trauma pada mata 2)Basahi mata dengan borwater steril. R/ untuk memberi rasa nyaman pada mata 3)Jika pasien tidak dapat menutup mata rapat pada saat tidur, gunakan plester non alergi.

R/ memudahkan pasien untuk tidur 4)Berikan obat-obatan steroid sesuai program. Pada kasus-kasus yang berat, biasanya dokter memberikan obat-obat untuk mengurangi edema seperti steroid dan diuretik. R/ mengurangi edema dan cairan

Dx 2. Penurunan curah jantung b/d perubahan volume sekuncup Tujuan : agar fungsi kardiovaskuler tetap optimal yang ditandai dengan tekanan darah, dan irama jantung dalam batas normal. Intervensi : 1. Pantau tekanan darah, denyut dan irama jantung setiap 2 jam R/ untuk mengindikasi kemungkinan terjadinya gangguan hemodinamik jantung seperti hipotensi, penurunan pengeluaran urine dan perubahan status mental. 2. Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat segera bila pasien mengalami nyeri dada, R/ karena pada pasien dengan hipotiroid kronik dapat berkembang arteiosklerosis arteri koronaria.

3.

Kolaborasi pemberian obat-obatan R/ untuk mengurangi gejalah-gejalah. Obat yang sering digunakan adalah levotyroxine sodium. Observasi dengan ketat adanya nyeri dada dan dispenia. Pada dosis awal pemberian obat biasanya dokter memberikan dosis minimal, yang kemudian ditingkatkan secara bertahap setiap 2 3 minggu sampai ditemukan dosis yang tepat untuk pemeliharaan.

4.

Ajarkan kepada pasien dan keluarga cara penggunaan obat serta tanda-tanda yang harus diwaspadai bila terjadi hipertiroid akibat penggunaan obat yang berlebihan. R/untuk mengidentifikasikan reaksi obat yang di berikan pada pasien

Dx 3

: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia

Tujuan : agar nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan kriteria : berat badan bertambah,tekstur kulit baik.

Intervensi : 1. Dorong peningkatan asupan cairan R/Untuk menambah asupan cairan pada tubuh px 2. Berikan makanan yang kaya akan serat R/ Agar asupan nutrisi pada tubuh tercukupi 3. Ajarkan kepada klien, tentang jenis -jenis makanan yang banyak mengandung air. R/ Agar px tau tentang makanan apa saja yang baik untuk di makan 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan terapi yang tepat R/ untuk pemberian obat pecahar dan enema bila diperlukan 5. Kolaborasi dengan ahli gizi

} R/ untuk pemberian nutrisi yang diberikan tepat

Dx 4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum Tujuan : agar pasien dapat beristirahat. Intervensi : 1. Atur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat ditolerir. R/ untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat ditolerir. 2. Bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah. R/ Agar tidak terjadi luka dekusbitus 3. Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktifitas yang tidak menimbulkan stress. R/ Bertujuan agar tidak menimbulkan stress 4. Pantau respon pasien terhadap peningkatan aktivitas. R/ Untuk mengetahui perkembangan dalam beraktivitas pada pasien

Dx 5. Hipotermi berhubungan dengan penyakit. Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh normal. Intervensi : 1. Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. R/Agar pasien merasa hangat dan nyaman 2. Hindari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar (misalnya, bantal pemanas, selimut listrik atau penghangat). R/ Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan atau efek samping dari benda tsb 3. Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunannya dari nilai dasar suhu normal pasien. R/Untuk mengetahui suhu normal pada px 4. Lindungi terhadap hawa dingin dan hembusan angin . R/Agar hipotermi tidak kambuh lagi

Dx 6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas traktus gastrointestinal Tujuan : Pemulihan fungsi usus yang normal. Intervensi : 1. Dorong peningkatan asupan cairan. R/ Agar asupan cairan pada tubuh terpenuhi 2. Berikan makanan yang kaya akan serat. R/ Agar asupan nutrisi terpenuhi dengan baik 3. Ajarkan kepada pasien, tentang jenis -jenis makanan yang banyak mengandung air. R/ Memberi wawasan pada pasien makanan apa saja yang baik untuk di konsumsi 4. Pantau fungsi usus

R/ Untuk mengetahui kerja usus apakah sudah normal atau belum 5. Dorong pasien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan. R/Untuk merileksasikan otot-otot agar tidak kaku 6. Kolaborasi : untuk pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan. R/ : untuk pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan

Dx 7. Ketidakefektifan Pola napas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi. Tujuan : Perbaikan status respirasi dan pemeliharaan pola napas yang normal. Intervensi : 1. Pantau frekuensi; kedalaman, pola pernapasan; oksimetri denyut nadi dan gas darah arterial. R/ untuk mengetahui tindakan selanjutnya dari pemeriksaan tsb 2. Dorong pasien untuk napas dalam dan batuk. R/ untuk mengetahui tindakan selanjutnya dari pemeriksaan tsb

Berikan obat (hipnotik dan sedatip) dengan hati-hati. R/karena dosis yamg berlebiha akan menimbulkan efek samping dari obat tsb 4. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan ventilasi jika diperlukan. R/ untuk mengatur pola nafas pasein agar bisa bernafas dengan baik

Dx 8. Sindrom gangguan Interpretsasi lingkungan berhubungan dengan depresi Tujuan : Perbaikan proses berpikir Intervensi : 1. Orientasikan pasien terhadap waktu, tempat, tanggal dan kejadian disekitar dirinya. R/ Untuk mengurangi terjadinya stres karena proses penyakit

2.

Berikan stimulasi lewat percakapan dan aktifitas R/Untuk mengurangi stres akibat penyakit yang di derita px

3.

Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit . R/Memberi wawasan pada keluaga pasien tentang apa yang terjadi akibat proses penyakit tsb

BAB IV PENUTUP Kesimpulan Hipotiroid adalah suatu kondisi yang di karakteristikan oleh produksi hormon tiroid yang abnormal rendahnya.Ada banyak kekacauan-kekacauan yang berkaitan padaHipotiroid.Kekacauan-kekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.Karena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan. Hormon-hormon tiroid di produsikan oleh kelenjar tiroid.Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher,Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara(Trakea)dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupukupu yang di bentuk oleh dua sayap dan di lekatkan oleh suatu bagian tengah. Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah ( yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti seafood,roti,dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid.Dua hormon yang paling penting adalah thyroxine(T4 ) dan triiodothyronine(T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing gormonhormon tiroid. SARAN 1. 2. 3. Sering seringlah mengkonsumsi garam yang mengandung yodium dengan cukup Jaga pola diet tiap hari dengan mengkonsumsi makanan banyak serat dan banyak protein serta rendah kolesterol Segera periksakan jika merasa memiliki tanda atau gejala hipotiroid.

http://abdul-mu%ti.blogspot.com/"01$/0$/askep-hipotiroid.html

Askep Hipoti oi!

KONSEP DASAR PEN9AKIT *. Definisi 7 penge tian a. Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. b. Hipotiroid (hiposekresi hormon tiroid) adalah status metabolik yang diakibatkan oleh kehilangan hormon tiroid (Baradero,7CC$). .. Epi!e"iologi Sebelum Perang 6unia .. banyak penyelidik di .ndonesia menemukan kretin. (bu Hanifah menemukan di daerah +uantan C,9%& kretin di antara %C.CCC penduduk. Pfister (9$7D) menemukan pada suku (las 9> kretin, %> kretinoid dan 99 kasus yang meragukan dari 97.CCC pendudukB jumlah semuanya meliputi C,>:&. 2erland (9$:7) menemukan 97= kretin di +ediri dan banyak kretinoid, sedangkan 3oosten (9$:%) menemukan juga kretin di 0ali. /. Pen1e+a+ Penyebab yang paling sering ditemukan adalah #iroiditis %ashimoto. Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjaryang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. 0aik yodium radioaktif maupun pembedahan 'enderung menyebabkan hipotiroidisme. +ekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif ( hipotiroidisme goitrosa). 0. Patofisiologi te #a!in1a pen1akit ?ntuk memproduksi dan mensekresi hormon tiroid memerlukan iodine. Produksi hormon tyroid tergantung sekresi TSH dan ingesti iodine yang adekuat. Hipotalamus mengatur sekresi TSH melalui sistem negatif feedba'k. 0ila kekurangan iodine atau produksi hormon tyroid terhambat dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar tyroid sebagai dampak dari sekresi TSH yang berlebihan sebagai kompensasi untuk meningkatkan sekresi hormon tyroid. Penurunan hormon tyroid dapat menyebabkan @

0asal metabolisme rate menurun, motilitas saluran 'erna menurun, 0radikardia, produksi panas menurun, fungsi neurologi menurun. ,etabolisme lemak menurun serum kolesterol N trigliserid meningkat aterosklerosis dan penyakit jantung koroner Penurunan sel darah merah :. Klasifikasi Se'ara klinis dikenal : hipotiroidisme, yaitu @ a. b. '. Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan hipofisis atau hypothalamus Hipotiroidisme primer apabila yang rusak kelenjar tiroid +arena sebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan yodium, dan resistensi perifer. 4ang paling banyak ditemukan adalah hipotiroidisme primer. *leh karena itu, umumnya diagnosis ditegakkan berdasar atas TSH meningkat dan fT; turun. ,anifestasi klinis hipotiroidisme tidak tergantung pada sebabnya. Hipotiroidisme terbagi atas 7 berdasarkan penyebabnya, yaitu @ 9. 0a/aan (kretinisme) a. (genesis atau disgenesis kelenjar tiroidea. b. +elainan hormogonesis 9) +elainan ba/aan en<im (inborn error) 7) 6efisiensi yodium (kretinisme endemik) :) Pemakaian obat obat anti tiroid oleh ibu hamil (maternal) 7. 6idapat 0iasanya disebut hipotiroidisme ju8enilis. Pada keadaan ini terjadi atrofi kelenjar yang sebelumnya normal. Panyebabnya adalah a. .diopatik (autoimunisasi) b. Tiroidektomi '. Tiroiditis (Hashimoto, dan lain lain) d. Pemakaian obat anti tiroid e. +elainan hipofisis. f. 6efisiensi spesifik TSH 0erdasarkan usia a/itan Hipotiroidisme dapat diklasifikasikan menjadi @ 9) Hipotiroidisme 6e/asa (,iksedema)

7) Hipotiroidisme )u8enilis Timbul sesudah usia 9 7 tahun. :) Hipotiroidisme +ongenital (+retinisme) Terjadi sebelumAsegera sesudah lahir. 2. &e#ala klinis 9) 7) 5ejala hipotiroidisme dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang bersifat umum karena kekurangan hormon tiroid di jaringan, dan yang spesifik disebabkan karena penyakit dasarnya. Pada bayi baru lahir gejala sering belum jelas. 0aru sesudah beberapa minggu gejala lebih menonjol. .kterus fisiologis biasanya lebih lama, kurang mau minum, sering tersedak, aktifitas kurang, lidah yang besar dan sering menderita kesukaran pada pernafasan. 0ayi dengan kelainan ini jarang menangis, banyak tidur dan kelihatan sembab. 0iasanya ada obstipasi, abdomen besar dan ada hernia umbilikalis. Suhu tubuh rndah, nadi lambat dan kulitnya kering dan dingin. Sering ditemukan anemia. :) Pada umur : = bulan gejala makin jelas. Sekarang mulai kelihatan pertumbuhan dan perkembangan lambat (retardasi mental dan fisis). Sesudah mele/ati masa bayi, anak akan kelihatan pendek, anggota gerak pendek dan kepala kelihatan besar. ?bun ubun besar terbuka lebar. )arak antara kedua mata (hipertelorisme). ,ulut sering terbuka dan tampak lidah membesar dan menebal. Pertumbuhan gigi terlambat dan gigi lekas rusak. Tangan agak lebar dan jari pendek. +ulit kering tanpa keringat. !arna kulit kekuning kuningan yang disebabkan oleh karotenemia. ,iksedema tampak jelas pada kelopak mata, punggung tangan dan genitalia eksterna. *tot otot biasanya hipotonik. -etardasi mental makin jelas. Suara biasanya parau dan biasanya tidak dapat berbi'ara. ;) %) ,akin tua, anak makin terlambat dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pematangan alat kelamin terlambat atau sama sekali tidak terjadi. +eluhan utama yaitu kurang energi, manifestasinya sebagai lesu, lamban bi'ara, mudah lupa, obstipasi. ,etabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tidak tahan dingin, berat badan naik dan anoreksia. +elainan psikologis meliputi depresi, meskipun ner8ositas dan agitasi dapat terjadi. +elainan reproduksi yaitu oligomenorea, infertil, aterosklerosis meningkat. Semua tanda di atas akan hilang dengan pengobatan. (da tambahan keluhan spesifik, terutama pada tipe sentral. Pada tumor hipofisis mungkin ada gangguan 8isus, sakit kepala, dan muntah. Sedangkan

dari gagalnya fungsi hormon tropiknya, misalnya karena ("TH kurang, dapat terjadi kegagalan faal korteks adrenal dan sebagainya. 3. Pe"e iksaan fisik a. .nspeksi 9) 2kspresi /ajah tumpul 7) "apek :) ,engantuk ;) 0erat badan meningkat %) +elambanan mental =) >) D) $) +urangnya pertumbuhan rambut Suara parau (seperti katak) +ulit bersisik *edema seluruh tubuh

9C) Sakit kepala 99) ,ual 97) (noreksia b. Palpasi 6enyut nadi melemah +onstipasi '. (ukskultasi 6etak jantung lambat Tekanan darah menurun d. Perkusi Suara perut dullness ;. Pe"e iksaan !iagnostik7pen-n#ang Pemeriksaan laboratorium 9) Tes kadar T-H dilakukan untuk mengetahui kadar TSH 7) Tes kadar T: dan T; dilakukan untuk mengetahui kadar T: dan T; :) Tes gula darah dilakukan karena sehubungan dengan kerusakan adrenal ;) Tiroid (utoantibodi untuk mengetahui antibodi tiroglobulin dan antibody mikrosomal <. Diagnosis7K ite ia !iagnosis

5oitter ,iksidema 6egradasi mental +ritinisme (utoimunitas Hipotensi Hipotonik *=. Te api7 tin!akan penangg-langan Pada pengobatan hipotiroidisme yang perlu diperhatikan adalah dosis a/al dan 'ara menaikkan dosis tiroksin. Tujuan pengobatan hipotiroidisme adalah @ a. ,eringankan keluhan dan gejala b. ,enormalkan metabolisme '. ,enormalkan TSH (bukan mensupresi) d. ,embuat T: (dan T;) normal e. ,enghindarkan komplikasi dan resiko

0eberapa prinsip dapat digunakan dalam melaksanakan substitusi, yaitu makin berat hipotiroidisme makin rendah dosis a/al dan makin landai peningkatan dosis, dan geriatri dengan angina pektoris, "HJ, gangguan irama, dosis harus hati hati.

Prinsip substitusi adalah mengganti kekurangan produksi hormon tiroid endogen pasien. .ndikator ke'ukupan optimal sel ialah kadar TSH normal. 6osis supresi tidak dianjurkan, sebab ada risiko gangguan jantung dan densitas mineral. Tersedia # tiroksin (T;), # triodotironin (T:) maupun pul8us tiroid. Pul8us tidak digunakan lagi karena efeknya sulit diramalkan. T: tidak digunakan sebagai substitusi karena /aktu paruhnya pendek hingga perlu diberikan beberapa kali sehari. *bat oral terbaik adalah T;

Tiroksin dianjurkan diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong dan tidak bersama bahan lain yang mengganggu serapan dari usus. "ontohnya pada penyakit sindrom malabsorbsi, short bo/el syndrome, sirosis, obat (sukralfat, aluminium hidroksida, kolestiramin, sulfas ferosus, kalsium karbonat).

6osis rata rata dari penggantian T; pada orang orang de/asa adalah kira kira 9.= mikrogram per kilogram per hari. .ni diterjemahkan kedalam kira kira 9CC sampai 9%C mi'kograms per hari.

(nak anak memerlukan dosis dosis yang lebih besar. Pada pasien pasien yang muda dan sehat, jumlah yang penuh dari hormon pengganti T; mungkin dimulai pada a/alnya.

Pada pasien pasien dengan penyakit jantung yang telah ada sebelumnya, metode dari pengganti hormon ini mungkin memperburuk kondisi jantung yang mendasarinya pada kira kira 7C& dari kasus kasus.

Pada pasien pasien yang lebih tua tanpa penyakit jantung yang diketahuinya, memulai dengan suatu dosis penuh dari pengganti tiroid mungkin berakibat pada penemuanApembongkaran penyakit jantung, berakibat pada sakitAnyeri dada atau suatu serangan jantung. ?ntuk sebab ini, pasien pasien dengan suatu sejarah penyakit jantung atau mereka yang di'urigai berada pada risiko yang tinggi dimulai dengan 7% mikrogram atau kurang hormon pengganti, dengan suatu kenaikkan dosis yang berangsur angsur pada inter8a inter8al = minggu.

.dealnya, pengganti T; sintetik harus dikonsumsi pada pagi hari, :C menit sebelum makan. *bat obat lain yang mengandung <at besi atau antasid antasid harus dihindari, karena mereka mengganggu penyerapan.

(pabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.

ASUHAN KEPERA(ATAN *. Pengka#ian 9). .dentitas klien ,erupakan biodata klien yang meliputi @ nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa A ras, pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat.

7).

+eluhan utama +eluhan utama yaitu kurang energi, manifestasinya sebagai lesu, lamban bi'ara, mudah lupa, obstipasi. ,etabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tidak tahan dingin, berat badan naik dan anoreksia. +elainan psikologis meliputi depresi, meskipun ner8ositas dan agitasi dapat terjadi. +elainan reproduksi yaitu oligomenorea, infertil, aterosklerosis meningkat.

:).

-i/ayat penyakit sekarang Pada orang de/asa, paling sering mengenai /anita dan ditandai oleh peningkatan laju metabolik basal, kelelahan dan letargi, kepekaan terhadap dingin, dan gangguan menstruasi. 0ila tidak diobati, akan berkembang menjadi miksedema nyata. Pada bayi, hipotiroidisme hebat menimbulkan kretinisme. Pada remaja hingga de/asa, manifestasinya merupakan peralihan dengan retardasi perkembangan dan mental yang relatif kurang hebat serta miksedema disebut demikian karena adanya edematus, penebalan merata dari kulit yang timbul akibat penimbunan mukopolisakarida hidrofilik pada jaringan ikat di seluruh tubuh.

;).

-i/ayat penyakit dahulu Hipotiroidisme tidak terjadi dalam semalam, tetapi perlahan selama berbulan bulan, sehingga pada a/alnya pasien atau keluarganya tidak menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek penuaan. Pasien mungkin kedokter ketika mengalami keluhan yang tidak khas seperti lelah dan penambahan berat badan. 6okter akan meminta pemeriksaan laboratorium yang tepat, yaitu kadar T; rendah dan TSH yang tinggi, sehingga diagnosis hipotirodisme dapat diketahui pada tahap a/al ketika gejalanya masih ringan.

%).

Pemeriksaan fisik .nspeksi 2kspresi /ajah tumpul "apek ,engantuk 0erat badan meningkat +elambanan mental +urangnya pertumbuhan rambut Suara parau (seperti katak) +ulit bersisik

*edema seluruh tubuh Sakit kepala ,ual (noreksia Palpasi 6enyut nadi melemah +onstipasi (uskultasi 6etak jantung lambat Tekanan darah menurun Perkusi Suara perut dullness =). Pemeriksaan Per Sistem .ntegumen a) +ulit kering, pe'ah pe'ah, bersisik dan menebal b) Pembengkakan, tangan, mata dan /ajah ') Tidak tahan dingin d) Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal ,uskuloskeletal a) Lolume otot bertambah, glossomegali b) +ejang otot, kaku, paramitoni ') (rtralgia dan efusi sino8ial d) *steoporosis e) Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda f) ?mur tulang tertinggal disbanding usia kronologis g) +adar fosfatase alkali menurun 3eurologik a) #etargi dan mental menjadi lambat b) (liran darah otak menurun ') +ejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang, penurunan reflek tendon)

d) (taksia (serebelum terkena) e) 5angguan saraf ( 'arfal tunnel) f) Tuli perseptif, rasa ke'ap, pen'iuman terganggu +ardiorespiratorik a) 0radikardi, disritmia, hipotensi b) "urah jantung menurun, gagal jantung ') 2fusi peri'ardial (sedikit, temponade sangat jarang) d) +ardiomiopati di pembuluh. 2+5 menunjukkan gelombang T mendatarAin8erse e) Penyakit jantung iskemi' f) Hipotensilasi g) 2fusi pleural 5astrointestinal a) +onstipasi, anoreksia, peningkatan 00, distensi abdomen b) *bstruksi usus oleh efusi peritoneal ') (klorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa -enalis a) (liran darah ginjal berkurang, 5J- menurun b) -etensi air (8olume plasma berkurang) ') Hipokalsemia Hematologi a) (nemia normokrom normositik b) (nemia mikrositikAmakrositik ') 5angguan koagulasi ringan Sistem endokrin a) Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore A masa menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi b) 5angguan fertilitas ') 5angguan hormone pertumbuhan dan respon ("TH, hipofisis terhadap insulin akibat hipoglikemi d) 5angguan sintesis kortison, kliren kortison menurun e) .nsufisiensi kelenjar adrenal autoimun

f)

Psikologis A emosi @ apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi /ajah kosong dan lemah.

g) ,anifestasi klinis lain berupa @ edema periorbita, /ajah seperti bula (moon fa'e), /ajah kasar,

..

Diagnosa 9. 7. :. +etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan metabolisme tubuh. Hipotermia berhubungan dengan penurunan ke'epatan metabolisme +onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal (peristaltik) 5angguan komunikasi 8erbal

5angguan rasa nyaman (nyeri)

.ntoleransi akti8itas

5angguan komunikasi 8erbal

5angguan rasa nyaman (nyeri)

.ntoleransi akti8itas

5angguan komunikasi 8erbal

5angguan rasa nyaman (nyeri)

.ntoleransi akti8itas

5angguan komunikasi 8erbal

nyeri)

.ntoleransi akti8itas /. Pe en8anaan 9) 6iagnosa +epera/atan @ +etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan metabolisme tubuh. Tujuan @ Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama :17; jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien adekuat .nter8ensi @ 2nergi ,anagement a) b) ') d) e) f) 7. +aji kemampuan klien untuk beraktifitas -en'anakan akti8itas klien mempunyai energy 'ukup 0erikan periode istirahat saat akti8itas 0erikan asupan makanan dengan prinsip sedikit tapi sering ,onitor intake nutrisi untuk memastikan ke'ukupan sumber energi 0antu klien memenuhi kebutuhan keper/atan diri 6iagnosa +epera/atan @ Hipotermia berhubungan dengan penurunan ke'epatan metabolisme Tujuan @ Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama :17; jam diharapkan suhu klien normal antara :=,%C" E :>,%C" .nter8ensi @ Hipotermi treatment a) ,onitor suhu tubuh pasien b) ,onitor gejala yang berhubungan dengan hipotermi seperti @ fatigue, kelemahan, bingung, perubahan /arna kulit. ') .dentifikasi faktor penyebab hipotermi :. 6iagnosa +epera/atan @ +onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal (peristaltik) Tujuan @ Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama :17; jam diharapkan tidak terjadi penurunan gastrointestinal ditandai dengan bising usus normal antara % 971Amenit .nter8ensi @ ,anagement konstipasi a) ,onitor tanda dan gejala konstsipasi b) ,onitor perubahan 0(0, frekuensi, konsistensi, bentuk, 8olume, dan /arna ') ,onitor bising usus

d) .denti8ikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi e) 6ukung intake 'airan f) 0erikan enemaAirigasi
http://pera,athati.blogspot.com/"01"/0(/askep-hipotiroid.html

g) .nstruksikan kepada pasien untuk memakan makanan berserat

ismar*1.%iles.,ordpress.com/"008/0$/(-askep-klien-hipotiroidisme.pd%

MAKA'AH HIPOTIROID

()( I P*+,)-&.&)+

). .atar (elakang /ormon tiroid sangat penting untuk metabolisme energi0 nutrisi0 dan ion organik0 termogenesis serta merangsang pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan0 Pada periode kritis juga untuk perkembangan susunan s#ara% pusat dan tulang. /ormon ini mempengaruhi beberapa jaringan dan sel melalui berbagai pola akti3asi genomik dan sintesis protein serta reseptor #ang mempun#ai arti penting untuk berbagai akti3itas. /ormon tiroid berpotensiasi dengan katekolamin 5e%ek #ang menonjol adalah hipertiroidisme60 dan bere%ek pada pertumbuhan somatik dan tulang diperantai oleh stimulasi sintesis dan kerja hormon pertumbuhan dan 42B. :is%ungsi tiroid pada masa ba#i dan anak dapat berakibat kelainan metabolik #ang ditemukan pada de,asa0 berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan0 karena maturasi jaringan dan organ atau jaringan spesi%ik #ang merupakan pengatur perkembangan bergantung pada e%ek hormon tiroid0 sehingga konsekuensi klinik dis%ungsi tiroid bergantung pada usia mulai timbuln#a pada masa ba#i dan anak. +pabila hipotiroidisme pada janin atau ba#i baru lahir tidak diobati0 men#ebabkan kelainan intelektual dan atau %ungsi neurologik #ang menetap0 ini menunjukan betapa pentingn#a peran hormon tiroid dalam perkembangan otak saat masa tersebut. .etelah usia $ tahun 0 sebagian besar perkembangan otak #ang tergantung hormon tiroid sudah lengkap0 hipotiroidisme pada saat ini mengakibatkan pertumbuhan lambat dan keterlambatan maserasi tulang0 biasan#a tidak menetap dan tidak berpengaruh pada perkembangan kogniti% dan neurologik0 sehingga perlu dilakukan skrinning untuk deteksi dan terapi dini. Burukn#a pengaruh hipotirod pada tumbuh kembang anak membuat penulis merasa perlu untuk mengetahui bagaimana cara mendeteksi kelainan ini secara dini dan bagaiman terapi #ang tepat sehingga dapat mencegah ataupun memperbaiki kualitas tumbuh kembang anak selanjutn#a. (. /ujuan 1. /ujuan u!u! :apat melakukan simulasi asuhan kepera,atan0 penkes0 pengelolaan asuhan kepera,atan0 nursing ad3okasi0 mengidenti%ikasi masalah penelitian dengan kasus gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.

2.

/ujuan khusus

a. b. c.

'ahasis,a mampu melakukan simulasi asuhan kepera,atan dengan kasus gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 'ahasis,a mampu melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 'ahasis,a mampu mengidenti%ikasi masalah-masalah penelitian #ang berhubungan dengan s#stem endokrin dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah gangguan s#stem endokrin. 'ahasis,a mampu melakukan simulasi pengelolaan asuhan kepera,atan pada sekelompok klien dengan gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 'ahasis,a mampu melaksanakan %ungsi ad3okasi pada kasus dengan gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia. 'ahasis,a mampu mendemonstrasikan inter3ensi kepera,atan pada kasus dengan gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar #ang berlaku dengan ber%ikir kreati% dan ino3ati% sehingga menghasilkan pela#anan #ang e%isien dan e%ekti%.

d.

e. %.

:. Ru!usan !asalah :ilihat dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalahn#a #aitu: ;Bagaimanamelakukan simulasi asuhan kepera,atan0 penkes0 pengelolaan asuhan kepera,atan0 nursing ad3okasi0 mengidenti%ikasi masalah penelitian dengan kasus gangguan s#stem endokrin pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etisEP

,. %etode penulisan 'etode penulisan dalam makalah ini adalah: ()( 1 Pendahuluan didalamn#a mengenai latar belakang0 tujuan0 rumusan masalah0 dan metode penulisan makalah. ()( 2 .andasan /eori didalamn#a mengenai teori tentang anatomi %isiologi s#stem endokrin0 konsep pen#akit tentang hipoteroidisme0 asuhan kepera,atan tentang pen#akit hipoteroidisme0 simulasi pendidikan kesehatan tentang pen#akit hiperteroid0 hasil penelitian tentang pen#akit hipoteroidisme0 serta prinsip legal dan etis dengan ganggguan pen#akit hipoteroidisme. ()( 3 Pe!bahasan Kasus didalamn#a mengenai kasus #ang dibahas serta ja,aban kasus. ()( 4 Penutup #ang didalamn#a terdapat kesimpulan dan saran mengenai masalah gangguan pada s#stem endokrin. :an juga terdapat da%tar pustaka #ang isin#a adalah re%ensi #ang diambil dari buku 7 buku dan dari teknologi komputer seperti internet membantu untuk melengkapi isi makalah.

()( II .)+,)2)+ /*1RI

). )nato!i 'isiologi Kelenjar *ndokrin 1. 2truktur dari -or!on /iroid Kelenjar tiroid merupakan salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. !elenjar tiroid terletak tepat di ba,ah laring. Lobus lateral kanan dan kiri terletak satu pada setiap sisi trakhea. Aang menghubungkan lobus adalah massa jaringan #ang disebut isthmus0 terletak di depan trakhea. Lobus #ang berbentuk piramid0 kecil0 kadang-kadang melanjut ke atas dari isthmus. !elenjar tiroid adalah satu-satun#a kelenjar endokrin #ang men#impan hasil sekresin#a dalam jumlah besar. !elenjar ini ber%ungsi untuk mengatur kecepatan tubuh untuk membakar energi0 memproduksi protein dan mengatur kesensiti%an tubuh terhadap hormon lainn#a.
Gambar 1. Kelenjar Tiroid

2.

2truktur %ikroskopis Kelenjar /iroid !elenjar tiroid 3ertebrata tingkat tinggi terdiri dari dua lobus0 terletak pada permukaan lateral trakhea tepat di ba,ah lar#nO. 'asing-masing lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus #ang melintang pada permukaan 3entraln#a. !edua kelenjar tiroid tersebut dikelilingi oleh kapsula #ang tersusun dari jaringan %ibroelastik #ang terdiri dari dua lapisan0 #aitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar #ang berhubungan dengan permukaan ser3ikal lebih padat bila dibandingkan dengan lapisan dalam #ang secara langsung berada pada permukaan kelenjar. 'asing-masing lobus terdiri dari ban#ak %olikel 5%oliculli6 #ang berbentuk o3al atau bulat0 #ang satu sama lain dihubungkan oleh membran basal. Tiap %olikel dibasahi oleh sel epitelium kuboid dan pada bagian tengahn#a terdapat lumen pusat. Bolikel dikelilingi oleh kapiler darah0 dan pada kapsula terdapat pembuluh darah #ang lebih besar. .elain pembuluh darah juga terdapat serabut sara% #ang bercabang-cabang sangat ban#ak #ang merupakan sera(ut post ganglionaris cer8icalis+ .erabut sara% ini ber%ungsi untuk mengatur aliran darah di dalam kelenjar tiroid0 bukti lain menunjukkan bah,a sara% simpatis dapat menstimulasi sekresi hormon tiroid.

-ongga-rongga #ang tertutup pada %olikel secara normal mengandung globulin homogen#0 gelatinosa dan ber,arna kecokelatan. .ekresi ini #ang dinamakan koloid #ang merupakan produk #ang disimpan dari sekresi epitel. Tiroid merupakan deri3ate embrional saluran pencernaan #ang a,aln#a muncul sebagai lekukan di daerah median0 tak berpasangan menonjol. jung distal bagian #ang tumbuh ini berangsur-angsur menjadi dual obi. .ementara jung terminal #ang menggantung dan melekat men#empit membentuk ductus th#roglossus.

#ang bercabang-cabang primordial tiroid ini menduduki posisi pada permukaan anterior trachea0 dan ductus th#roglossusn#a secara normal menghilang. Boramen caecum0 berupa lekukan dangkal pada akar lidah dekat apeks sulkus terminalis #ang menandai titik tempat ductus th#roglossus membuka ke dalam pharing embrional. Bentuk sel epitelium #ang melapisi %olikel sangat dipengaruhi oleh akti3itas kelenjar tiroid. :alam keadaan akti%0 sel ini berbentuk memanjang 5kolumner60 sedang dalam keadaan tidak akti% berbentuk pipih 5s;uamosa6. Lumen pusat terdapat di bagian tengah %olikel0 berisi koloid #ang terdiri dari tiroglobulin 5T2B6. kuran diameter lumen dipengaruhi oleh akti3itas kelenjar tiroid. :alam keadaan akti%0 diameter menjadi lebih kecil. !oloid bersi%at basa dan sepanjang pinggirn#a dipenuhi oleh granula pinositotika sedangkan dalam keadaan tidak akti% ukuran diameter lebih besar. +kti3itas kelenjar tiroid menunjukkan bah,a dalam keadaan akti% terjadi peningkatan retikulum endoplasma granular dan mitokondria baik dalam hal ukuran maupun densitas. .elain itu0 terlihat adan#a mikro3ili pada bagian tepi sel %oliculli. Panjang dan pendekn#a mikro3ili tergantung pada akti3itas kelenjar tiroid. :iantara mikro3ili tersebut terdapat celah sebagai penghubung antar sel %olikuler #ang berdekatan0 #aitu berupa 9tight)unction: dan desmosoma.

3. a.

2truktur Ki!ia -or!on /iroid 2truktur Ki!ia dan Produksi -or!on /iroid /ormon tiroid terutama berupa tioksi 5Tetraiodotironin atau T&6 dan triiodotironin 5 T$6. !edua hormon ini mengandung ion iodida #ang berikatan dengan cincin %enol dan tironin. :i dalam plasma sebagian besar hormon tiroid #ang berikatan dengan protein. /ormon tiroid tersebut berperanan sebagai cadangan dan bila diperlukan akan dapat dibebaskan untuk memenuhi kebutuhan hormon tiroid bebas dalam sel. .ecara kuantitati% kadar hormon T& di

dalam plasma lebih besar dibandingkan T$0 akan tetapi T$ mempun#ai akti3itas $ sampai ( kali lebih besar dari T&. b. 2intesis -or!on /iroid Peristi,a pembentukan terjadi di dalam kelenjar tiroid0 sebagai unit %ungsionaln#a adalah %olikel tiroid. Beberapa tahap #ang terjadi pada sintesis hormon tiroid adalah sebagai berikut: .intesis dan .ekresi Tiroglobulin 5T2B6 T2B merupakan bahan dasar hormon tiroid dan sebagian besar terdapat di dalam lumen %olikuli. 'ekanisme sintesis dan sekresi T2B dia,ali dengan keluarn#a t-C+ dan m-C+ dari nukleus dengan memba,a Qpesan-pesanP #ang diperlukan untuk sintesis T2B. .elanjutn#a m-C+ diterjemahkan oleh ribosoma pada retikulum endoplasma granulare. -antai polipeptida mengalami glikolisasi sampai pada retikulum endoplasma granulare dengan bantuan glikosil trans%erase. .etelah sampai pada aparatus golgi0 T2B dikemas pada 3esikula eksositosis. Kesikula ber%ungsi dengan membran epitelium apical dan mensekresikan T2B ke lumen pusat dalam bentuk koloid. :i dalam koloid0 lumen %olikuli disimpan bersama dengan enzim proteolitik dan enzim mukoprotein. Transportasi dan 1rgani%ikasi 4odium 4odium #ang berasal dari sekresi kelenjar sali3a dan mukosa lambung disekresikan ke cairan ekstraseluler0 dan kemudian secara akti% memasuki sel epitelium %olikuli tiroid0 kemudian iodium segera teroksidasi menjadi iodium organik dan reaksi ini tergantung pada peroksidase. .elanjutn#a iodium organik akan berikatan dengan residu tirosin pada T2B untuk membentuk molekul monoiodo*tirosin 4M/T6 dan ;iiodotirosin 4;/T6+ Peristi,a ini diduga terjadi secara enzimatis pada bagian a,al apical epitelium %olikuli #ang menghadap ke lumen. Penggabungan 4odotirosin :i dalam koloid0 %olikuli '4T dan :4T akan membentuk hormon tiroid dengan cara penggabungan atau reaksi Qcoupling:+ Penggabungan #ang reaksin#a berlangsung secara kondensasi antara dua molekul :4T akan membentuk hormon tiroksin0 dan penggabungan satu molekul :4T dengan satu molekul '4T akan menghasilkan hormon T $. Pada kedua peristi,a di atas diperlukan kondisi aerob0 enzim tiroglobulin dan tiroid peroksidase. .elain itu0 '4T dan :4T akan mengalami mobilisasi secara endositosis dan proteolisis #ang diperantarai oleh enzim iodotirosin deiodinase.

.etelah terbentuk hormon tiroid0 terjadi pen#impangan hormon di dalam koloid sebagai iodotironin #ang tergabung pada ikatan peptida #aitu T2B. 4odotironin akan disekresikan oleh sel epitelium dan dengan cara #ang sama disekresikan pula ke dalam pembuluh darah balik #ang ada di sekitarn#a dalam bentuk T$ dan T&. Peristi,a endositosis #ang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut 'asukn#a titik-titik 5droplet6 koloid Pseudopodia #ang terbentuk pada permukaan luminal sel menjulur ke dalam koloid di dalam lumen %olikuli0 dan sebagian droplet koloid masuk ke sitoplasma secara endositosis. Tiap droplet diselubungi membran #ang dibentuk oleh perbatasan sel apikal. Peristi,a endositosis ini sangat tergantung pada daur ulang #ang terjadi selama eksositosis T2B. Pembentukan Phagolisosoma Lisosoma di bagian basal akan berpindah menuju ke bagian basal apical bertemu dengan droplet koloid0 kemudian ber%usi menghasilkan phagolisosoma. .elanjutn#a phagolisosoma bergerak menuju ke bagian basal sel dan selama itu makin padat0 dan bentukn#a makin kecil karena T2B telah dihidrolisis oleh protease lisosoma. Pembebasan T2B T$ dan T& 5#ang jumlahn#a lebih sedikit6 dibebaskan dari T2B secara proteolitik0 terlepas dari phagolisosome masuk ke dalam pembuluh darah dan diduga secar di%usi. .ebagian besar '4T dan :4T #ang dibebaskan diiodinasi T2B0 akan tetapi sebagian secara di%usi memasuki sirkulasi 5terjadi kebocoran iodium6

4. a.

%ekanis!e Kerja -or!on /iroid ,an 'aktor 5ang /erlibat ,istribusi dan %etabolis!e -or!on /iroid Tiroksin dan T$ merupakan bentuk hormon tiroid #ang disekresikan ke dalam pembuluh darah0 selanjutn#a akan berikatan dengan protein plasma darah. @umlah T$ adalh "0L dan T& adalah 80L. Bentuk pengikat tersebut adalah Thyro ine*Binding*<lo(ulin 5T2B60 Thyro ine* Binding*Preal(umin 5TBP+6 dan albumin. @umlah TB2 di dalam plasma darah han#a sedikit0 akan tetapi berikatan dengan T& secara sangat kuat dan jumlah ikatan tersebut di dalam

plasma adalah &(-)0L. +%initas dengan T$ han#a sepertiga dari T& dan jumlahn#a dapat mencapai *(L T$. Pengikatan T& pada TBP+ lebih rendah dibandingkan T& dengan T2B0 dan jumlahn#a han#a 1(-$0L. T$ tidak berikatan dengan TBP+0 sedangkan albumin berikatan dengan T$ dan T& secara sangat lemah. @umlah ikatan T$ dengan albumin "(L dan dengan T& 1(L. Bentuk ikatan hormon #ang diuraikan di atas hormon adalah hormon #ang tidak akti% secara %isiologik. /ormon tiroid #ang akti% secara %isiologik adalah hormon #ang bebas 5tidak berikatan dengan protein6 #ang dapat memberikan e%ek %isiologik terhadap sel0 dan berjumlah lebih kurang 000(L T& dan 00(L T$. .elanjutn#a T$ dan T& bila sampai pada hati0 ginjal0 otot atau pada jaringan lain akan menimbulkan berbagai reaksi. 2ugus hidroksil pada cincin phenolic dapat berikatan dengan asam glukuronat dan sul%at0 kemudian deri3at keduan#a diekskresikan ke dalam empedu. !edua asam tersebut dapat dihidrolisis oleh enzim glukuronidase atau sul%atase pada saluran pencernaan makanan. .elanjutn#a0 -obbins et al.0 1=81 men#atakan bah,a sebagian besar T$ dan T& akan mengalami deiodinasi0 dan telah diketahui deiodinasi paling besar terjadi di hati dan meliputi pula mikrosoma. b. 'aktor8'aktor ang %e!pengaruhi Produksi dan 2ekresi -or!on /iroid Terdapat dua %aktor #ang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid0 #aitu %aktor eksternal dan %aktor internal. Baktor internal adalah hipotalamus0 hipo%isis0 dan kelenjar tiroid. .ebagian besar akti3itas kelenjar tiroid dipengaruhi oleh lobus anterior adenohipo%isis #ang mensekresikan Thyroid Stimulating Hormone 4TSH6+ .ekresi T./ dipengaruhi langsung oleh Thyritropin Releasing Hormone 4TRH6 #ang disekresikan oleh hipotalamus dan dapat mencapai hipo%isismelalui sistem portae hipotalamus. .elanjutn#a T-/ #ang sampai pada reseptorn#a di dalam hipo%isis akan men#ebabkan terjadin#a perubahan c-+'P pada permeabilitas membran0 dan hal inilah #ang selanjutn#a men#ebabkan T./ disekresikan oleh adenohipo%isis. T./ selanjutn#a menstimulasi sel epitelium dengan cara membentuk ikatan dengan permukaan reseptor T./ dan keadaan ini men#ebabkan kadar c-+'P dalam sel meningkat. Peningkatan c-+'P disebabkan adan#a ikatan T./ dengan reseptor pengikatn#a #ang terdapat pada membran sel #ang selanjutn#a menstimulasi adenyl cyclase untuk memproduksi c-+'P.

.ebagai akibat adan#a pengikatan antara T./ dan reseptor pengikatn#a di atas antara lain adalah sebagai berikut. 'enstimulasi pompa iodida0 dengan demikian terjadi peningkatan proses Q4on TrappingP0 >%ek #ang terjadi di dalam inti #aitu peningkatan +po Th#roglobulin 5+T26. 4odinasi +T2 nampak pada membran luminal sel epitelium. >nzim #ang mengkatalisis iodinasi adalah kelompok tiroid peroksidase #ang berhubungan dengan membran luminal0 'enstimulasi oksida iodida menjadi iodium sehingga meningkatkan proses organi%ikasi0 'enstimulasi metabolisme glukosa melalui jalur pentosa #ang men#ebabkan produksi C+:P/ meningkat. C+:P/ selanjutn#a berperan sebagai %aktor dalam produksi /"1" dan juga pada proses deiodinasi0 'enstimulasi endositosis0 atau pencaplokan Th#roglobulin untuk disimpan. !adar hormon di dalam darah akan mengatur sekresi T./ dan T-/. +pabila T$ dan T& pada jaringan jumlahn#a sudah mencukupi sekresi T./ dan T-/ akan dihambat0 sedang bila T$ dan T& berkurang sekresi T./ dan T-/ meningkat. Baktor eksternal #ang mempengaruhi akti3itas kelenjar tiroid antara lain adalah suhu0 lokasi0 %otoperiodisitas dan kebisingan. .istem pendengaran sebagai organ #ang menerima suara 5kebisingan6 memiliki hubungan langsung dengan sistem sara% simpatis pada hipotalamus0 dan melalui hubungan #ang demikian suara dapat ditanggapi oleh suatu organisme. Bila terjadi pemberian suara secara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadi gangguan secara %isiologis0 disamping juga adan#a gangguan secara langsung pada sistem alat pendengar. 2angguan %isiologik tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara sistem alat pendengaran dan sistem sara%-otot-kelenjar. :alam hal demikian dengan sendirin#a sara% otonom akan tanggap sebagai ja,aban terhadap adan#a sesuatu 5suara6 disekitarn#a. -espon tersebut dapat berupa adan#a gangguan %ungsi %isiologik pada organ tertentu0 misaln#a kelenjar tiroid.

".

*fek 'isiologi -or!on /iroid

'enurut -obbins et al.0 51=816 semua sel di dalam tubuh merupakan sasaran hormon tiroid kecuali gonad0 otak0 nodus lim%aticus0 paru-paru dan dermis. .etelah sampai pada sasaran0 hormon tiroid akan menimbulkan berbagai pengaruh perubahan %isiologik di dalam sel0 #aitu: a. Peningkatan Produksi dan !onsumsi 1ksigen !eadaan ini merupakan ciri sebagian besar jaringan #ang menanggapi hormon tiroid. +dan#a hormon tiroid menginduksi peningkatan akti3itas Ca-+TP ase. /al ini disebabkan oleh meningkatn#a sejumlah enzim molekul tertentu pada membran. :alam keadaan tersebut0 pada tingkat sel terjadi peningkatan konsumsi oksigen dan terjadi pula produksi panas0 ,alaupun korelasi antara produksi panas dan pengaruh kadar hormon tiroksin masih dipermasalahkan. b. Pengaruh terhadap !egiatan 'etabolisme T$ dan T& berpengaruh terhadap metabolisme karbohidrat0 lemak0 dan protein. +dan#a hormon tiroksin mempercepat pen#erapan glukosa dan galaktosa pada usus0 akibatn#a akan terjadi peningkatan glikogenolisis. !eadaan ini men#ebabkan simpanan glikogen di dalam hati0 jantung0 dan otot menjadi berkurang. Pengaruh hormon tiroid terhadap metabolisme protein pada organisme diduga men#ebabkan meningkatn#a sintesis protein dan -C+ ribosom0 terutama terjadi pada organisme #ang sedang tumbuh0 dan pada organisme de,asa pengaruhn#a tergantung pada status metabolik he,an tersebut. .ebagai contoh pada he,an #ang kelenjar tiroidn#a diambil0 dosis #ang cukup meningkatkan sintesis protein dan men#ebabkan turunn#a ekskresi nitrogen. :osis #ang tinggi menghambat sintesis protein0 sedang konsentrasi asam amino bebas dalam plasma0 hati0 dan otot meningkat. Pada metabolisme lemah0 hormon tiroid menstimulasi sintesis kolesterol dan menstimulasi mekanisme hepatik #ang melepaskan kolesterol dan sirkulasi dan hal ini men#ebabkan penurunan kadar kolesterol dalam plasma. !eadaan demikian terjadi sebagai akibat dari lebih cepatn#a pelepasan kolesterol dibandingkan dengan proses pembentukann#a. c. Pengaruh terhadap sistem kardio3askuler dan kontraktilitas Tiroksin menstimulasi miokardium untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi. /al ini diduga disebabkan hormon tiroid dapat meningkatkan jumlah ataupun sensiti3itas katekolamine #ang berperan dalam meningkatkan alat pacu jantung.

d.

Pengaruh terhadap 'etabolisme 'ineral !elebihan hormon tiroid dapat men#ebabkan ban#ak kalsium #ang keluar bersama urine dan hal ini akan men#ebabkan demineralisasi pada tulang. /ormon tiroid juga menstimulasi hilangn#a sen#a,a %os%at #ang berasal dari demineralisasi tulang dan katabolisme protein.

#.

%aca! <at )nti /iroid dan %ekanis!en a terhadap Produksi -or!on /iroid Terdapat tiga zat anti tiroid #aitu tiosianat0 propiltiourasil0 dan #odium anorganik dalam konsentrasi tinggi.

a.

Tiosianat Tiosianat dapat men#ebabkan menurunn#a pompa #odium #ang mengakibatkan menurunn#a #odium intrasel. +pabila #odium intrasel ini berkurang kadarn#a0 akan men#ebabkan produk hormon tiroid juga terhambat. /al ini ditandai dengan kelenjar tiroid #ang membesar atau disebut <oiter. 'ekanismen#a rendahn#a hormon tiroksin men#ebabkan umpan balik ke hipo%isis menurun sehingga sekresi T./ meningkat akibatn#a sel tiroid mensekresikan tiroglobulin ke dalam %olikel 5tanpa ada hormon tiroid #ang bermakna6.

b.

Propiltiourasil 5'ethimazole/ !arbimazole6 Rat ini menghambat pembentukanhormon tiroid dari #odium dan tirosin. .ebagai akibatn#a0 #odinasi tirosin dan reaksi utama 5kopling6 terbentuk tirosin teriodinasi. Propiltiourasil tidak menghambat T2B akan tetapi bila T2B tanpa ada hormon tiroid akan men#ebabkan <oiter+

c.

Aodium anorganik Pada konsentrasi #ang sangat tinggi 5sekitar 100 kali6 akti3itas kelenjar ditekan pada beberapa minggu saja. +kibat dari kondisi ini0 e%ek T./ akan terhambat.

$. a.

'ungsi -or!on /iroid ,i ,ala! 0aringan 'ungsi -or!on /iroid di ,ala! %eningkatkan %etabolis!e di ,ala! 0aringan /ormon tiroid meningkatkan akti3itas metabolisme di dalam hampir semua jaringan tubuh. Basal 'etabolisme -ate 5B'-6 dapat meningkat seban#ak )0-100L. Bila sejumlah besar hormon tiroid dihasilkan0 maka akan meningkatkan bahan makanan untuk energi0 sintesis protein0 pertumbuhan0 dan akti3itas kelenjar endokrin.

b.

Pengaruh -or!on /iroid terhadap Pertu!buhan

/ormon tiroid mempun#ai pengaruh khusus dan pengaruh umum terhadap pertumbuhan. Pada manusia0 pengaruh hormon tiroid terhadap pertumbuhan terutama pada anak-anak. Bila seorang anak kehilangan hormon tiroid 5hipotiroid60 maka pertumbuhann#a akan terhambat. Tetapi bila terlalu ban#ak hormon tiroid 5hipertiroid60 maka pertumbuhan tulang akan semakin cepat0 sehingga men#ebabkan anak tumbuh lebih tinggi dari biasan#a. Pertumbuhan hormon tiroid di dalam meningkatkan pertumbuhan agakn#a didasarkan atas kecakapan khusus di dalam meningkatkan sintesis protein. .ebalikn#a kelebihan hormon tiroid dapat men#ebabkan katabolisme lebih cepat daripada sintesis protein0 sehingga asam amino dilepaskan ke dalam cairan ekstraseluler. c. Pengaruh hor!on tiroid terhadap !ekanis!e tubuh Pengaruhn#a terhadap metabolisme karbohidrat #aitu meningkatkan absorbsi glukosa oleh usus0 men#ebabkan penurunan glikogen di dalam hati0 dan meningkatkan glikolisis. Pengaruhn#a terhadap metabolisme darah dan lemak hati #aitu bila hormon tiroid meningkat maka akan menurunkan jumlah kolesterol0 %os%olipid0 dan trigliserida 5trigl#ceride6 di dalam darah0 ,alaupun menaikkan asam lemak bebas. .elain itu0 sekresi hormon tiroid #ang menurun akan meningkatkan konsentrasi kolesterol0 %os%olipid0 dan trigliserida. d. Pengaruh hor!on tiroid !eningkatkan !etabolis!e vita!in !arena hormon tiroid meningkatkan sejumlah besar enzim #ang berbeda dan karena 3itamin adalah bagian pokok dari enzim dan koenzim maka hormon tiroidmen#ebabkan kebutuhan terhadap 3itamin. 1leh karena itu kekurangan 3itamin dapat terjadi apabila kelebihan sekresi hormon tiroid0 jika tidak maka pada ,aktu #ang sama jumlah 3itamin akan bertambah ban#ak.

e.

Pengaruh hor!on tiroid terhadap tingkat !etabolis!e basa !arena hormon tiroid meningkatkan metabolisme di seluruh sel tubuh 5kecuali otak0 retina0 limpa0 testes0 dan paru-paru6 kelebihan sejumlah hormon kadang-kadang dapat meningkatkan B'- seban#ak )0-100L di atas normal. .ebalikn#a0 jika hormon tiroid tidak dihasilkan0 maka B'- akan turun hampir separuh di ba,ah normal0 B'- menjadi -$0 sampai -&(.

f.

Pengaruh hor!on tiroid terhadap berat badan 'enigkatn#a produksi hormon tiroid hampir selalu menurunkan berat badan0 menurunn#a produksi hormon tiroid0 akan menaikkan berat badan. Tetapi pengaruh ini tidak selalu terjadi0 sebab hormon tiroid meninkatkan selera dan ini memungkinkan ketidakseimbangan perubahan di dalam B'-.

g.

Pengaruh hor!on tiroid terhadap fungsi otot Bila kenaikan hormon tiroid han#a sedikit biasan#a otot-otot menunjukkan kegiatan0 tetapi bila terlalu ban#ak akan kelebihan0 otot-otot akan menjadi lemah karena kelebihan katabolisme protein. .ebalikn#a bila kekurangan hormon tiroid men#ebabkan otot-otot akan menjadi lemah dan re%leksn#a sangat lambat setelah berkontraksi.

h.

Pengaruh hor!on tiroid terhadap pernafasan :engan meningkatn#a metabolisme maka meningkat pula penggunaan oksigen dan pembentukan perna%asan. karbondioksida. Pengaruh ini mengakti%kan kecepatan dan kedalaman

i.

Pengaruh hor!on tiroid terhadap siste! peredaran darah :engan meningkatn#a metabolisme di dalam jaringan-jaringan men#ebabkan penggunaan oksigen lebih cepat daripada normal0 men#ebabkan jumlah hasil metabolisme #ang dibebaskan dari jaringan lebih besar dari normal.

(. Konsep Pen akit -iportiroidis!e 1. ,efinisi /ipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang akti% dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. /ipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. /ipotiroid #ang sangat berat disebut QmiksedemaP.

2. a.

*tiologi Terdapat pelbagai %aktor #ang men#ebabkan hipotiroidisme #ang kronik. Pada keban#akan negara #ang sedang berkembang0 Qkekurangan iodinP adalah %aktor pen#ebab hipotiroisime tersering di seluruh dunia. .edangkan pe#ebab lainn#a adalah pen#akit Q/ashimoto tiroiditisP atau ketiadaan kelenjar tiroid atau de%isiensi hormon #ang dihasilkan oleh hipotalamus 5pituitari6. /ipotiroidisme juga dapat disebabkan melalui keturunan0 kadang-kadang autosomal resesi%. /ipotiroidisme sementara dapat disebabkan oleh e%ek Fol%%-9haiko%%.

b. c. d.

3.

Klasifikasi Lebih dari =(L penderita hipotiroidisme mengalami hipotiroidisme primer atau tiroidal #ang mengacu kepada dis%ungsi kelenjar tiroid itu sendiri. +pabila dis%ungsi tiroid disebabkan oleh kegagalan kelenjar hipo%isis0 hipotalamus atau keduan#a disebut hipotiroidisme sentral 5hipotiroidisme sekunder6 atau pituitaria. @ika sepenuhn#a disebabkan oleh hipo%isis disebut hipotiroidisme tersier. 0enis 1rgan Keterangan Paling sering terjadi. 'eliputi pen#akit /ashimoto tiroiditis 5sejenis pen#akit autoimmune6 dan terapi radioiodine5-+46 untuk mera,at pen#akit hipertiroidisme. Terjadi jika kelenjar hipo%isis tidak menghasilkan cukup hormon perangsang tiroid 5T./6 untuk merangsang kelenjar tiroid untuk

/ipotiroidisme kelenjar tiroid primer

/ipotiroidisme kelenjar primer hipo%isis 5pituitari6

menghasilkan jumlah tiroksin #ang cukup. Biasan#a terjadi apabila terdapat tumor di kelenjar hipo%isis0 radiasi atau pembedahan #ang men#ebabkan kelenjar tiroid tidak lagi dapat menghasilkan hormon #ang cukup. /ipotiroidisme /ipotalamus tertier Terjadi ketika hipotalamus gagal menghasilkan T-/ #ang cukup. Biasan#a disebut juga disebut h#pothalamic-pituitar#-aOis h#poth#roidism.

4. a. b. c. d. e. %. g. h. i. j. k. l.

%anifestasi Klinis Ca%su makan berkurang .embelit Pertumbuhan tulang dan gigi #ang lambat .uara serak Berbicara lambat !elopak mata turun Fajah bengkak -ambut tipis0 kering0 dan kasar !ulit kering0 kasar0 bersisik0 dan menebal :en#ut nadi lambat 2erakan tubuh lamban Lemah

m. Pusing n. o. p. ;. 9apek Pucat .akit pada sendi atau otot Tidak tahan terhadap dingin

r. s. t. u.

:epresi Penurunan %ungsi indera pengecapan dan penciuma +lis mata rontok !eringat berkurang Gambaran Klinis

!elambanan0 perlambatan da#a pikir0 dan gerakan #ang canggung lambat Penurunan %rekuensi den#ut jantung0 pembesaran jantung 5jantung miksedema60 dan penurunan curah jantung Pembengkakkan dan edema kulit0 terutama di ba,ah mata dan di pergelangan kaki Penurunan kecepatan metabolisme0 penurunan kebutuhan kalori0 penurunan na%su makan dan pen#erapan zat gizi dari saluran cema !onstipasi Perubahan-perubahan dalam %ungsi reproduksi !ulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh #ang tipis dan rapuh

5.

Patofisiologi /ipotiroidisme dapat terjadi akibat pengangkatan kelenjar tiroid dan pada pengobatan tirotoksitosis dengan -+4. @uga terjadi akibat in%eksi kronis kelenjar tiroid dan atropi kelenjar tiroid #ang bersi%at idiopatik. Pre3alensi penderita hipotiroidisme meningkat pada usia $0 sampai )0 tahun0 empat kali lipat angka kejadiann#a pada ,anita dibandingkan pria. /ipotiroidisme congenital dijumpai satu orang pada empat ribu kelahiran hidup. @ika produksi hormone tiroid tidak adekuat maka kelenjar tiroid akan berkompensasi untuk meningkatkan sekresin#a sebgai respons terhadap rangsangan hormone T./. >nurunan sekresi hormone kelenjar tiroid akan menurunkan laju metabolism basal #ang akan mempengaruhi semua s#stem tubuh. Proses metabolic dipengaruhi antara lain:

a. b. c. d.

Penurunan produksi asam lambung Penurunan raotilitas usus. Penurunan detak jantung 2angguan %unsi neurologic

e.

Penurunan produksi panas Penurunan hormone tiroid juga akan mengganggu metabolism lemak dimana akan terjadi peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida sehingga klien berpotensi mengalami atherosclerosis. +kumulasi proteoglicans hidrophilik dirongga intertisial seperti rongga pleura0 cardiac0 dan abdominal sebagai tanda dari miOedema. Pembentukan eritrosit #ang tidak optimal sebgai dampak dari menurunn#a hormone tiroid memungkinkan klien mengalami anemi.

6. a. b. c. d.

Pe!eriksaan ,iagnostik ntuk mendiagnosis hipotiroidisme primer0 keban#akan doktor han#a mengukur jumlah T./ 5Th#roid-stimulating hormone6 #ang dihasilkan oleh kel. hipo%isis. Le3el T./ #ang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid #g adekuat 5terutama tiroksin5T&6 dan sedikit triiodotironin5%T$66. Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dgn han#a mengukur le3el T./. 1leh itu0 uji darah #ang perlu dilakukan 5jika T./ normal dan hipotiroidisme masih disuspek60 sbb: %ree triiodoth#ronine 5%T$6 %ree le3oth#roOine 5%T&6 total T$ total T& "& hour urine %ree T$

$.

Penatalaksanaan %edis dan Ko!plikasi !oma miksedema adalah situasi #ang mengancam n#a,a #ang ditandai oleh eksaserbasi 5perburukan6 semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil0 hipotensi0 hipoglikemia0 hipo3entilasi0 dan penurunan kesadaran hingga koma. !ematian dapat terjadi apabila tidak diberikan /T dan stabilisasi semua gejala. :alam keadaan darurat 5misaln#a koma miksedem60 hormon tiroid bisa diberikan secara intra3ena. /ipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid0 #aitu dengan memberikan sediaan per-oral 5le,at mulut6. Aang ban#ak disukai adalah hormon tiroid buatan T&. Bentuk #anglain adalah tiroid #ang dikeringkan 5diperoleh dari kelenjar tiroid he,an6.

Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah0 karena dosis #ang terlalu tinggi bisa men#ebabkan e%ek samping #ang serius. :osisn#a diturunkan secara bertahap sampai kadar T./ kembali normal. 1bat ini biasan#a terus diminum sepanjang hidup penderita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon tiroid. +pabila pen#ebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan sara% pusat0 maka dapat diberikan kemoterapi0 radiasi0 atau pembedahan.

9. :. Konsep )suhan Keperawatan Pada Pen akit -ipotiroidis!e 1. Pengkajian :ampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat ber3ariasi0 oleh karena itu lakukanlah pengkajian terhadap ha1-ha1 penting #ang dapat menggali seban#ak mungkin in%ormasi antara lain: -i,a#at kesehatan klien dan keluarga. .ejak kapan klien menderita pen#akit tersebut dan apakah ada anggota keluarga #ang menderita pen#akit #ang sama. !ebiasaan hidup sehari-hari seperti: Pola makan Pola tidur 5klien menghabiskan ban#ak ,aktu untuk tidur6. Pola akti3itas.

Tempat tinggal klien sekarang dan pada ,aktu balita. !eluhan utama klien0 mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh: .istem pulmonar# .istem pencernaan .istem kardio3aslkuler .istem musculoskeletal .istem neurologik dan >mosi/psikologis .istem reproduksi 'etabolik

Pemeriksaart %isik mencakup

Penampilan secara umum< amati ,ajah klien terhadap adan#a edema sekitar mata0 ,ajah bulan dan ekspresi ,ajah kosong serta roman ,ajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek. !ulit kasar0 tebal dan berisik0 dingin dan pucat. Cadi lambat dan suhu tubuh menurun Perbesaran jantung

:isritmia dan hipotensie. Parastesia dan re%lek tendon menurun

Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungann#a0 mengurung diri/bahkan mania. !eluarga mengeluh klien sangat malas berakti3itas0 dan ingin tidur sepanjang hari. !ajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri. Pemeriksaan penunjang mencakup< pemeriksaan kadar T$ dan T& serum< pemeriksaan T./ 5pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan T./ serum0 sedangkan pada #ang sekunder kadar T./ dapat menurun atau normal6.

2. a. b. c. d. e. %. g.

,iagnosa

4ntoleran akti3itas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kogniti%. Perubahan suhu tubuh !onstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal !urangn#a pengetahuan tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup Pola napas tidak e%ekti% berhubungan dengan depresi 3entilasi Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta pernapasan. 'iksedema dan koma miksedema.

3. a.

Intervensi dan Rasional Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif. Tujuan : 'eningkatkan partisipasi dalam akti3itas dan kemandirian 4nter3ensi:

+tur inter3al ,aktu antar akti3itas untuk meningkatkan istirahat dan latihan #ang dapat ditolerir. -asional : 'endorong akti3itas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan istirahat #ang adekuat.

Bantu akti3itas pera,atan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.

-asional : 'emberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam akti3itas pera,atan mandiri. Berikan stimulasi melalui percakapan dan akti%itas #ang tidak menimbulkan stress. -asional : 'eningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien. Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktititas. -asional : 'enjaga pasien agar tidak melakukan akti3itas #ang berlebihan atau kurang. b. Perubahan suhu tubuh Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh #ang normal 4nter3ensi: Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. -asional : 'eminimalkan kehilangan panas /indari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar 5misaln#a0 bantal pemanas0 selimut listrik atau penghangat6. -asional : 'engurangi risiko 3asodilatasi peri%er dan kolaps 3askuler Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunann#a dari nilai dasar suhu normal pasien. -asional : 'endeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulain#a koma miksedema. Lindungi terhadap pajanan ha,a. dingin dan hembusan angina. -asional : 'eningkatkan tingkat ken#amanan pasien dan menurunkan lebih lanjut kehilangan panas. c. Konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal Tujuan : Pemulihan %ungsi usus #ang normal 4nter3ensi: :orong peningkatan asupan cairan -asional : 'eminimalkan kehilangan panas. Berikan makanan #ang ka#a akan serat -asional : 'eningkatkan massa %eses dan %rekuensi buang air besar +jarkan kepada klien0 tentang jenis -jenis makanan #ang ban#ak mengandung air. -asional : ntuk peningkatan asupan cairan kepada pasien agar . %eses tidak keras

Pantau %ungsi usus -asional : 'emungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola de%ekasi #ang normal.

:orong klien untuk meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan. -asional : 'eningkatkan e3akuasi %eses

!olaborasi : untuk pemberian obat pecahar dan enema bila diperlukan. -asional : ntuk mengencerkan %eces.

d.

Kurangn a pengetahuan tentang progra! pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seu!ur hidup. Tujuan : Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan #ang diresepkan. 4nter3ensi:

@elaskan dasar pemikiran untuk terapi penggantian hormon tiroid. -asional : 'emberikan rasional penggunaan terapi penggantian hormon tiroid seperti #ang diresepkan0 kepada pasien.

raikan e%ek pengobatan #ang dikehendaki pada pasien. -asional : 'endorong pasien untuk mengenali perbaikan status %isik dan kesehatan #ang akan terjadi pada terapi hormon tiroid.

Bantu pasien men#usun jad,al dan cheklist untuk memastikan pelaksanaan sendiri terapi penggantian hormon tiroid. -asional : 'emastikan bah,a obat #ang< digunakan seperti #ang diresepkan.

raikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis #ang berlebihan dan kurang. -asional : Ber%ungsi sebagai pengecekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi.

@elaskan perlun#a tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan keluargan#a. -asional : 'eningkatkan kemungkinan bah,a keadaan hipo atau hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati.

e.

Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi Tujuan : Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas #ang normal. 4nter3ensi:

Pantau %rekuensi< kedalaman0 pola pernapasan< oksimetri den#ut nadi dan gas darah arterial.

-asional : 'engidenti%ikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan selanjutn#a dan menge3aluasi e%ekti%itas inter3ensi. :orong pasien untuk napas dalam dan batuk. -asional : 'encegah akti%itas dan meningkatkan pernapasan #ang adekuat. Berikan obat 5hipnotik dan sedatip6 dengan hati-hati. -asional : Pasien hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguan pernapasan akibat gangguan obat golongan hipnotik-sedati%. Pelihara saluran napas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan 3entilasi jika diperlukan. -asional : Penggunaan saluran napas arti%isial dan dukungan 3entilasi mungkin diperlukan jika terjadi depresi pernapasan. f. Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan !etabolis!e dan perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan. Tujuan : Perbaikan proses berpikir. 4nter3ensi: 1rientasikan pasien terhadap ,aktu0 tempat0 tanggal dan kejadian disekitar dirin#a. Berikan stimulasi le,at percakapan dan akti%itas -asional : 'emudahkan stimulasi dalam batas-batas toleransi pasien terhadap stres. @elaskan kepada pasien dan keluarga bah,a perubahan pada %ungsi kogniti% dan mental merupakan akibat dan proses pen#akit . -asional : 'e#akinkan pasien dan keluarga tentang pen#ebab perubahan kogniti% dan bah,a hasil akhir #ang positi% dimungkinkan jika dilakukan terapi #ang tepat. g. %iksede!a dan ko!a !iksede!a Tujuan: Tidak ada komplikasi. 4nter3ensi: Pantau pasien akan< adan#a peningkatan keparahan tanda dan gejala hipertiroidisme.

Penurunan tingkat kesadaran < demensia Penurunan tanda-tanda 3ital 5tekanan darah0 %rekuensi0 pernapasan0 suhu tubuh0 den#ut nadi6 Peningkatan kesulitan dalam membangunkan dan men#adarkan pasien.

-asional : /ipotiroidisme berat jika tidak: ditangani akan men#ebabkan miksedema0 koma miksedema dan pelambatan seluruh sistem tubuh :ukung dengan 3entilasi jika terjadi depresi dalam kegagalan pernapasan -asional: :ukungan 3entilasi diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi #ang adekuat dan pemeliharaan saluran napas. Berikan obat 5misaln#a0 hormon tiroksin6 seperti #ang diresepkan dengan sangat hati-hati. -asional : 'etabolisme #ang lambat dan aterosklerosis pada miksedema dapat mengakibatkan serangan angina pada saat pemberian tiroksin. Balik dan ubah posisi tubuh pasien dengan inter3al ,aktu tertentu. -asional : 'eminimalkan resiko #ang berkaitan dengan imobilitas. /indari penggunaan obat-obat golongan hipnotik0 sedati% dan analgetik. -asional : Perubahan pada metabolisme obat-obat ini sangat meningkatkan risiko jika diberikan pada keadaan miksedema.#ang0 tidak bersi%at mengancam.

,. 2i!ulasi Pendidikan /entang Pen akit -ipotiroidis!e 'enurut @unaidi 5"00=6 ada tiga jenis pencegahan #ang dapat dilakukan pada penderita hipotiroidisme : a. Primer Tujuann#a untuk menghindari diri dari %aktor resiko. b. Berikan edukasi 4odisasi air minum untuk ,ila#ah dengan resiko tinggi Berikan kapsul min#ak beriodium pada penduduk di daerah endemik berat dan sedang .ekunder :eteksi dini pen#akit pa#akan orang #ang sakit agar sembuh /ambat progresi3itas pen#akit

c.

Tersier Tujuann#a untuk mengembalikan %ungsi mental0 %isik0 dan sosial penderita setelah proses pen#akitn#a dihentikan.

!ontrol berkala untuk memastikan dan mendeteksi adan#a kekambuhan/pen#ebaran Lakukan rehabilitasi dengan membuat penderita lebih perca#a diri0 %isik sehat bugar dan keluarga serta mas#arakat daopet menerima kehadirann#a melalui %isioterapi

d. -

'enekan munculn#a komplikasi dan kecacatan Pendidikan !esehatan Pen#uluhan kesehatan secara pro%esional dengan memberikan materi pen#uluhan seperti : apakah itu /iportiroid dan bagaimana penatalaksanaann#a. 4n%ormasikan kepada keluarga klien tentang emosi klien dan anjurkan kepada keluarga untuk menjaga emosi klien. Pemberian pengetahuan kepada klien dan keluarga tentang dosi-dosis obat #ang diberikan. 4n%ormasikan kepada klien dan keluarga untuk melakukan akti3itas #ang ringan dan tidak melakukan akti3itas #ang berat-berat.

*. -asil Penelitian /entang Pen akit -ipotiroidis!e 2+'B+-+C !1C2>C4T+L +uthors: >l3i +ndriani Ausu% +d3isors: Pro%. :r. Ba,zia +s,in /adis 4ssue :ate: "008 +bstract: /ipotiroid kongenital dide%inisikan sebagai kurangn#a hormon timid #ang '+.+L+/ >'1.4 :+C P>-4L+! +C+! P>C:>-4T+ /4P1T4-14:

mempengaruhi anak sejak lahir 5kongenital6 disebabkan kegagalan perkembangan kelenjar tiroid atau ektopik sehingga berpengaruh bagi metabolisme0 pertumbuhan dan perkembangan otak #ang normal. /ipotiroid kongenital mempengaruhi perkembangan %isik0 intelektual0 dan juga emosi serta perilaku anak. Penelitian mengenai permasalahan %isik dan medis anak hipotiroid kongenital sudah ban#akdilakukan namun penelitian pada aspek psikologi khususn#a emosi dan perilakun#a masih minim. 1leh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah emosi dan perilaku anak penderita hipotiroid kongenital #ang dilakukan melalui metode obser3asi0 ,a,ancara0 tes 9B9L &/18 dan ++':-

+dapti3e Beha3ior .cale Bagian 44. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitati% #ang bersi%at deskripti%. .ubjek penelitian diambil dari $ pasien anak dengan diagnosa hipotiroid kongenital di bagian>ndokrin -.9'0@akarta. /asil penelitian menunjukkan terdapat masalah perilaku sosial0 masalah atensi0 perilaku agresi%0 dan reaksi buruk terhadap %rustrasi anak penderita hipotiroid kongenital. .elanjutn#a pada masing-masing anak terdapat 3ariasi masalah emosi dan perilaku lainn#a. 1 subjek mengalami masalah perilaku menarik diri0 keluhan somatis0 mudah terganggu0 masalah perilaku sosial0 masalah atensi0 perilaku soliter dan perilaku tidak men#enangkan. .ubjek lainn#a mengalami masalah perilaku sosial0 masalah atensi0 perilaku tidak men#enangkan dan seorang subjek lagi mengalami keluhan somatis0 masalah perilaku sosial dan masalah atensi. /asil penelitian ini juga menemukan adan#a perubahan perilaku sebelum dan sesudah pengobatan hipotiroid0 #ang a,aln#a pasi% menjadi akti% dan lebih agresi%. !e#,ords: psikologi anak masalah emosi perilaku anak penderita hipotiroid -4: http://repositor#.usu.ac.id/handle/1"$&()*8=/*1(0 +ppears in 9ollections:'T - Ps#cholog#

F. Prinsip .egal ,an *tis Pada Kasus -ipotiroidis!e 1. 1tonomi 'emberikan hak kebebasan kepada pasien dengan tidak memaksakan kehendak #ang masih pasien ingin lakukan secara mandiri seperti mandi0 makan0 minum0 dan #ang lainn#a ". Bene%icience Berbuat baik misaln#a dengan kita mau memberikan inter3ensi-inter3ensi #ang seharusn#a diberikan. $. @ustice Aaitu adil dengan tidak memilah milih pasien. &. Con male%icience

Tidak merugikan orang lain #aitu pasien dengan tetap kita harus hati-hati dalam memberikan inter3ensi untuk menghindari adan#a kerugian pada pasien. (. Keracit# @ujur dalam memberikan in%ormasi kepada pasien tentang pen#akit #ang dideritan#a. ). Bidelit# 'enepati janji itu sangat penting #ang tidak boleh dilanggar oleh pera,at. Pera,at harus menepati janji kepada pasien apabila ada janji antara pasien dan pera,at dalam menjalani pera,atan selama di -..

*.

9on%identialit# Pera,at harus bisa merahasiakan sesuatu tentang pasien apabila pasien memintan#a.

8.

+coountabilit# Pera,at harus bekerja secara pro%essional untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

=.

Lo#alitas .etia dalam memberikan pela#anan #ang dapat memuaskan pasien untuk menghindari adan#a kon%lik. :engan setia kepada pasien0 pasien akan merasa diperhatikan dan itu dapat meningkatkan derazat kesehatan pasien.

10. +d3okasi Pera,at memberikan saran kepada keluarga pasien agar pasien dira,at inap. +pabila suami pasien kerepotan dalam bia#a -umah .akit dan tidak men#anggupi untuk memba#ar pera,atan istrin#a kita bisa anjurkan untuk mengikuti program-program pemerintah seperti @+'!>.'+.0 @+'P>-.+L0 dan @+'.1.T>!. +pabila suami pasien mau mengikuti saran kita sebagai pera,ata maka kita berikan edukasi tentang prores bagaimana caran#a mendapatkan kartu tersebut.

()( III P*%()-)2)+ K)2&2

). 2cenario kasus 3 .eorang ,anita berumur $) tahun dating ke sebuah poliklinik rumah sakit dengan keluhan sembelit0 kejang-kejang otot0 mudah lelah0 konsentrasi menurun0 dan bengkak-bengkak pada sekeliling mata #ang sudah dirasakan sejak 1 bulan #ang lalu. .uami klien mengatakan klien mempun#ai ri,a#at pen#akit l#mphatic th#roiditis 1 tahun #ang lalu. /asil pemeriksaan %isik didapatkan nadi : &0O/menit0 tekanan darah : 80/*0 mm/g0 suhu : $)o c0%rekuensi na%as : 10O/menit0 rambut #ang kering dan kasar0 kulit kering0 c#anosis0 akral dingin0 kesadaran samnolen0 29. : 1"0 dan den#ut jantung melambat. .aat diba,a ke -umah .akit0 hasil pemeriksaan darah : T./ 5 th#roid stimulating hormone6 #ang meningkat 0 2:. 5 gula darah se,aktu6 : 1&0 mg/dl0 C+ : 1"0 m>;0 9-T S ". :okter men#arankan agar langsung saja menjalani pera,atan ra,at inap di -umah sakit0 tapi klien tidak bersedia karena harus mengurus ,arung dan " orang anakn#a #ang masih kecilkecil dirumah. :okter memeberikan dopamine dan obat tiroid kepada pasien. .uami klien terlihat bingung harus berbuat bagaimana terhadap situasi dan kondisi istrin#a. Pertan aan untuk analisa kasus 1. .etelah membaca kasus diatas0 diskusikan s#stem organ apa #ang terkait masalah diatas E serta mekanisme %isiologis s#stem organ itu bekerjaT ". $. &. 9oba buat clinical path,a# dari kasus diatasT 9oba identi%ikasi dan prioritaskan diagnosa kepera,atan pada pasien dalam kasus diatasT Bagaimana C9P dari masing-masing diagnose kepera,atanE

(. Bagaimana nursing ad3okasi #ang seharusn#a dilakukan pera,at pada kasus diatas baik jika dilihat dari kedudukan klien ataupun suami klien E

(. 0awaban kasus 1. .#stem organ #ang terkait dengan masalah diatas adalah s#stem endokrin dan organ #ang terganggun#a adalah organ kelenjar tiroid. !elenjar tiroid terdiri atas ban#ak sekali %olikel-%olikel #ang tertutup 5diametern#a antara 100 sampai $00 mikrometer6 #ang dipenuhi dengan bahan sekretorik #ang disebut koloid dan dibatasi oleh sel-sel epitel kuboid #ang mengeluarkan hormonn#a ke bagian %olikel itu. nsur utama dari koloid adalah glikoprotein triglobulin besar0 #ang mengandung hormone tiroid di dalam molekul-molekuln#a. Begitu hormone #ang disekresikan sudah masuk ke dalam %olikel0 hormone itu harus diabsorbsi kembali melalui eiptel %olikel ke dalam darah sebelum dapat ber%ungsi dalam tubuh. .etiap menitn#a jumlah aliran darah di dalam kelenjar tiroid kira-kira lima kali lebih besar daripada berat kelenjar tiroid itu sendiri0 #ang merupakan suplai darah #ang sama besarn#a dengan bagian lain dalam tubuh0 dengan pengecualian korteks adrenal. 'ungsi hor!on tiroid6 a. b. 'eningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui akti3asi reseptor inti sel. 'eningkatkan akti3itas metabolisme selular melalui peningkatan jumlah dan akti3itas sel mitokondria dan peningkatan transport akti% ion-ion melalui membrane sel 5CaU-!U-+TPase6. Berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. >%ek-e%ek spesi%ik: 'eningkatkan metabolisme karbohidrat dan pengangkutan lemak< menurunkan konsentrasi kolestrol0 %os%olipid0 dan trigliserida dalam darah namun meningkatkan asam lemak bebas< meningkatkan kebutuhan 3itamin karena meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh< meningkatkan laju metabolism basal hingga )0-100L di atas nilai normal< menurunkan berat badan. !ardio3askuler: 'eningkatkan aliran darah dan curah jantung0 %rekuensi den#ut jantung0 kekuatan den#ut jantung akibat timbuln#a katabolisme0 menormalkan tekanan arteri. 'eningkatkan pernapasan. 'erangsang sistem sara% pusat 'enimbulkan reaksi otot dan tremor otot. 'embuat sulit tidur tapi men#ebabkan kelelahan. j. 'eningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.

c. d.

e.

%. g. h. i.

k.

'enstabilkan / menormalkan %ungsi seksual.

2.
a.

diagno

sa keperawatan pada pasien dalam kasus diatas!

Pola na%as tidak e%ekti% b.d depresi 3entilasi #ang di tandai dengan: :.: :1: --J10O/m 9ianosis

b.

2g. -asa n#aman n#eri b.d proses in%lamasi ditandai dengan: :.: .uami klien mengatakan adan#a bengkak-bengkak di sekeliling mata dan kejang-kejang otot pada pasien :1: -

c.

2g. >liminasi b.d N%ungsi gastrointestinal ditandai dengan: :. : .uami klien mengatakan pasien mengalami sembelit. :1: -

d.

4ntoleransi akti3itas b.d kelelahan ditandai dengan: :.: .uami klien mengatakan pasien mengalami mudah lelah :1: -

e.

Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta pernapasan ditandai dengan: :.: .uami klien mengatakan pasien mengalami penurunan konsentrasi :1: !easadaran somnolen0 29. : 1"

%.

2g. Penurunan suhu tubuh b.d Nmetabolisme ditandai dengan: :.: :1: +kral dingin0 .J$)09

g.

9emas b.d V in%ormasi mengenai proses pengobatan0 pen#akit dan penatalaksanaan ditandai dengan: :.: .uami klien mengatakan bingung harus berbuat apaterhadap situasi dan kondisi istrin#a. :1:-

h.

-esiko tinggi gangguan integritas kulit b.d N%ungsi metabolism ditandai dengan: :.: :1: !ulit kering

i.

-esiko miksedema b.d ri,a#at pen#akit ditandai dengan: :. : .uami klien mengatakan pasien mempun#ai ri,a#at pen#akit L#mphotic Th#rioditis

&. a.

Bagaimana C9P dari masing-masing diagnose kepera,atanE Pola na%as tidak e%ekti% b.d depresi 3entilasi Tujuan !riteria /asil --J 1)-"0O/ menit !edalaman inspirasi dan kedalaman berna%as Tidak ada penggunaan otot bantu na%as +o Intervensi Pantau %rek,ensi perna%asan0 kedalaman0 dan kerja perna%asan Rasional ntuk mengetahui adan#a gangguan perna%asan pada pasien : 'enunjukkan pola na%as #ang e%ekti% : :alam $O "& jam0 pasien menunjukkan:

Faspadakan klien agar leher 'enghindari penekanan pada tidak tertekuk/posisikan semi jalan na%as untuk ekstensi atau eksensi pada saat meminimalkan pen#empitan beristirahat jalan na%as +jari klien latihan na%as dalam Persiapkan operasi bila diperlukan. b. ntuk menstabilkan pola na%as 1perasi diperlukan untuk memperbaiki kondisi pasien

4ntoleransi akti3itas b.d penurunan +TP akibat penurunan metabolisme tubuh Tujuan !riteria /asil : 'enunjukkan tingkat energ# #ang adekuat untuk berakti3itas : :alam $O "& jam0 pasien menunjukkan:

'entoleransi akti3itas #ang biasa dilakukan 'en#eimbangkan akti3itas dan istirahat Tingkat da#a tahan adekuat untuk berakti3itas +o Intervensi !aji pola akti3itas #ang lalu Rasional ntuk membandingkan akti3itas sebelum sakit dan #ang akan diharapkan setelah pera,atan :engan merencanakan pera,atan0 pera,at dengan klien dapat mempermudah suatu keberhasilan karena datangn#a kemauan dari klien.

-encanakan pera,atan bersama pasien untuk menentukan akti3itas #ang ingin pasien selesaikan: @ad,alkan bantuan dengan orang lain.

.eimbangkan antara ,aktu ntuk mengatasi kelelahan akti3itas dengan ,aktu istirahat.akibat latihan. .impan benda-benda dan barang lainn#a dalam jangkauan #ang mudah bagi pasien. c. ntuk menghemat penggunaan energi klien.

2g. >liminasi berhubungan dengan penurunan %ungsi gastrointestinal akibat penurunan metabolisme tubuh

Tujuan : 'enunjukkan kemampuan saluran gastrointestinal untuk mengeluarkan %eses secara e%ekti% !riteria /asil : :alam $O "& jam0 pasien menunjukkan:

'otilitas usus (-$( O/menit Tidak ada distensi abdomen !lien tidak mengejan saat de%ekasi .truktur %eses lunak +o Intervensi :orong peningkatan asupan cairan dan makanan #ang ka#a akan serat Rasional 'elunakkan %eses dan meningkatkan massa %eses

:orong klien untuk 'eningkatkan e3akuasi %eses meningkatkan mobilisasi dalam batas-batas toleransi latihan Tekankan penghindaran mengejan selama de%ekasi !olaborasi : untuk pemberian obat pencahar dan enema bila diperlukan +uskultasi peristaltic usus ntuk mencegah perubahan TTK

ntuk mengencerkan %eses

'engetahui tingkat keberhasilan inter3ensi

d.

Perubahan suhu tubuh Tujuan : Pemeliharaan suhu tubuh #ang normal 4nter3ensi:

Berikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. -asional : 'eminimalkan kehilangan panas

/indari dan cegah penggunaan sumber panas dari luar 5misaln#a0 bantal pemanas0 selimut listrik atau penghangat6. -asional : 'engurangi risiko 3asodilatasi peri%er dan kolaps 3askuler

Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunann#a dari nilai dasar suhu normal pasien. -asional : 'endeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulain#a koma miksedema.

Lindungi terhadap pajanan ha,a. dingin dan hembusan angina. -asional : 'eningkatkan tingkat ken#amanan pasien dan menurunkan lebih lanjut kehilangan panas.

e.

Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan !etabolis!e dan perubahan status kardiovaskuler serta pernapasan. Tujuan : Perbaikan proses berpikir. 4nter3ensi:

1rientasikan pasien terhadap ,aktu0 tempat0 tanggal dan kejadian disekitar dirin#a. Berikan stimulasi le,at percakapan dan akti%itas -asional : 'emudahkan stimulasi dalam batas-batas toleransi pasien terhadap stres.

@elaskan kepada pasien dan keluarga bah,a perubahan pada %ungsi kogniti% dan mental merupakan akibat dan proses pen#akit . -asional : 'e#akinkan pasien dan keluarga tentang pen#ebab perubahan kogniti% dan bah,a hasil akhir #ang positi% dimungkinkan jika dilakukan terapi #ang tepat.

%.

%iksede!a dan ko!a !iksede!a Tujuan: Tidak ada komplikasi. 4nter3ensi:

Pantau pasien akan< adan#a peningkatan keparahan tanda dan gejala hipertiroidisme.

Penurunan tingkat kesadaran < demensia Penurunan tanda-tanda 3ital 5tekanan darah0 %rekuensi0 pernapasan0 suhu tubuh0 den#ut nadi6 Peningkatan kesulitan dalam membangunkan dan men#adarkan pasien. -asional : /ipotiroidisme berat jika tidak: ditangani akan men#ebabkan miksedema0 koma miksedema dan pelambatan seluruh sistem tubuh :ukung dengan 3entilasi jika terjadi depresi dalam kegagalan pernapasan -asional: :ukungan 3entilasi diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi #ang adekuat dan pemeliharaan saluran napas. Berikan obat 5misaln#a0 hormon tiroksin6 seperti #ang diresepkan dengan sangat hati-hati.

-asional : 'etabolisme #ang lambat dan aterosklerosis pada miksedema dapat mengakibatkan serangan angina pada saat pemberian tiroksin. Balik dan ubah posisi tubuh pasien dengan inter3al ,aktu tertentu. -asional : 'eminimalkan resiko #ang berkaitan dengan imobilitas. /indari penggunaan obat-obat golongan hipnotik0 sedati% dan analgetik. -asional : Perubahan pada metabolisme obat-obat ini sangat meningkatkan risiko jika diberikan pada keadaan miksedema.#ang0 tidak bersi%at mengancam. g. Kurangn a pengetahuan tentang progra! pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seu!ur hidup. Tujuan : Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan #ang diresepkan. 4nter3ensi: @elaskan dasar pemikiran untuk terapi penggantian hormon tiroid. -asional : 'emberikan rasional penggunaan terapi penggantian hormon tiroid seperti #ang diresepkan0 kepada pasien. raikan e%ek pengobatan #ang dikehendaki pada pasien. -asional : 'endorong pasien untuk mengenali perbaikan status %isik dan kesehatan #ang akan terjadi pada terapi hormon tiroid. Bantu pasien men#usun jad,al dan cheklist untuk memastikan pelaksanaan sendiri terapi penggantian hormon tiroid. -asional : 'emastikan bah,a obat #ang< digunakan seperti #ang diresepkan. raikan tanda-tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis #ang berlebihan dan kurang. -asional : Ber%ungsi sebagai pengecekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi. @elaskan perlun#a tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan keluargan#a. -asional : 'eningkatkan kemungkinan bah,a keadaan hipo atau hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati.

(.

Bagaimana nursing ad3okasi #ang seharusn#a dilakukan pera,at pada kasus diatas baik jika dilihat dari kedudukan klien ataupun suami klien E Pera,at memberikan saran kepada keluarga pasien agar pasien dira,at inap. +pabila suami pasien kerepotan dalam bia#a -umah .akit dan tidak men#anggupi untuk memba#ar

pera,atan istrin#a kita bisa anjurkan untuk mengikuti program-program pemerintah seperti @+'!>.'+.0 @+'P>-.+L0 dan @+'.1.T>!. +pabila suami pasien mau mengikuti saran kita sebagai pera,ata maka kita berikan edukasi tentang prores bagaimana caran#a mendapatkan kartu tersebut.

()( I7 P*+&/&P

). Kesi!pulan Kelenjar tiroid merupakan salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. !elenjar tiroid terletak tepat di ba,ah laring. Lobus lateral kanan dan kiri terletak satu pada setiap sisi trakhea. Aang menghubungkan lobus adalah massa jaringan #ang disebut isthmus0 terletak di depan trakhea. Lobus #ang berbentuk piramid0 kecil0 kadang-kadang melanjut ke atas dari isthmus. !elenjar tiroid adalah satu-satun#a kelenjar endokrin #ang men#impan hasil sekresin#a dalam jumlah besar. !elenjar ini ber%ungsi untuk mengatur kecepatan tubuh untuk membakar energi0 memproduksi protein dan mengatur kesensiti%an tubuh terhadap hormon lainn#a. /ipotiroid adalah suatu kondisi #ang dikarakteristikan oleh produksi hormon tiroid #ang rendah. +da ban#ak kekacauan-kekacauan #ang berakibat pada hipotiroid. !ekacauankekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. !arena hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan0 perkembangan0 dan ban#ak proses-proses sel0 hormon tiroid #ang tidak memadai mempun#ai konsekuensi-konsekuensi #ang meluas untuk tubuh

(. 2aran .aran dari kelompok kami #aitu agar kita semua tetap menjaga kesehatan dan berpola hidup #ang sehat. /indari makanan-makanan0 kegiatan-kegiatan #ang dapat menjadi pencetus terjadin#a suatu pen#akit. +pabila sudah terdapat gejala-gejala suatu pen#akit seperti hiportiroid segera datang ke -umah .akit agar segera ditangani dan menghindari terjadin#a komplikasi #ang lebih lanjut.

,)'/)R P&2/)K)

Brunner H .uddarth. "00". Buku A)ar Keperawatan Medikal Bedah =disi ". @akarta: >29 :oengoes. "000+ Rencana Asuhan Keperawatan =disi 2+ @akarta: >29. http://pustaka.unpad.ac.id/,content/uploads/"010/0(/%ungsiIdanIkelainanIkelenjar.pd% Wdi akses tgl 1) +pril "010 pukul 1=.00X .meltzer0 9. .uzzane. "001. Keperawatan Medikal Bedah Brunner > Suddarth ?ol+!. @akarta: >29 .tein0 ':0 @a#. /. "001. Panduan Klinik lmu Penyakit ;alam =disi 2. @akarta: >29 .#l3ia +. Price. "00). Patologi. @akarta < >29

http://a#ips#ari%udin&(.blogspot.com/"01"/10/makalah-hipotiroid.html

ASUHAN KEPERA A!AN H"PER!"R#"$


+pril 110 "01"

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Penge tian Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnya kadar T: dan T; bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid (-obbins.7CC>. hal@D99).

Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi dan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.(#e/iss.7CCC.hal@9;9%)

Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjdi akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah (Smelt<er.Su<anne ".7CC7.hal@9:C>)

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnya kadar T: dan T; akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal. Etiologi Hipertiroid disebabkan oleh penyakit gra8es yaitu penyakit autoimun yang tidak diketahui penyebabnya. Tetapi ditemukan faktor pen'etus seperti @ a) (kti8itas hormon tiroid yang berlebihan

b) (danya edenoma tiroid yang tumbuh didalam jaringan tiroid. 6an faktor predisposisinya adalah @

') -i/ayat keluarga yang biasanya tinggal didaerah pegunungan yang airnya kurang mengandung yodium d) Penghambat sintesa hormon oleh <at kimia seperti obat obatan

'. Patofisiologi +elenjar hipofisis memproses pengendalian yodium yang digunakan oleh kelenjar tiroid. .odium merupakan bahan utama yang dibutuhkn tubuh untuk pembentukan hormon tiroid thyrod stimulating hormon (TSH) yang datur juga oleh thyrid releasing hormon (T-H) suatu neurohormon hipotalamaus. Tiroksin menunjukan timbal balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada tirotironin hipofisis kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon berbeda. Tiroksin (T;), T: dan kalsitonin. T: dan T; merupakan asam amino yang mengandung molekul niodium yang kemudian disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat denga protein didalam sel sel tiroid dan dalam keadaan terikat dengan globulin pengikat protein thyroid bilnding globulin (T05). +elenjar tiroid bekerja sangat efisien dalam mengambil yodium dan darah kemudian memekatkan dalam sel sel kelenjar tersebut disana ion ion iodida akan diubah menjadi molekul yodium yang akan bereaksi dengan tiroksin (suatu asam amino) untuk membentuk hormon tiroid sekresi, tirotropinATSH oleh kelenjar hipofisis akak mengendalikan ke'eptan pelepasan hormon tiroid, selanjutnya pelepasan TSH di tentukan oleh kadar hormon tiroid didalam darah menurun, pelepasan TSH meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran triiodotironin (T:) dan tetraiodotironin ( T;) keadaan ini merupakan 'ontoh pengendalian umpan balik (feed ba'k 'ontrol). Hormon pelepas tirotropin (T-H) yang d sekresikan oleh hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan TSH dari hipofisis. 0ila TSH dalam darah menurun dapat mengekskresidan dapat meningkatkan keluaran T: dan T;. 0eberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus menghambat sintesis T; melalui feed ba'k negatif meningkatkan pelepasan TSH. 5ejala klinis pada pasien hipertiroid pada defisiensi dalam sintesis hormon tiroid akan menyebabkan peningkatan produksi hormon TSH yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah dan peningkatan hiperplasia sel sel kelenjar tiroid untuk menormalisir hormon tiroid. )ika proses ini terus menerus akan menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid jika proses ini terjadi terus menerus akan terjadi inborn error sintesis hormon tiroid Pada hipertiroid kelenjar tiroid di paksa mengsekresikan hingga diluar batas sehingga untuk memenuhi kebutuhan sel sel kelenjar tiroid membesar dan menekan area trakea dan esofagus sehingga terjadi gangguan respirasi, menelan dan sesak nafas juga bisa disebabkan oleh kelemahan otot otot pernafasan yang dapat menyebabkan dipsnea dan edema. sistem kardio8askuler seperti palpitasi dengan adanya kombinasi hormon tiroid dan katekolamin hormon tiroid yangberpengaruh pada S( node dan adanya kerentanan yang berlebihan penderita hipertiroid terhadap rangsangan sistem simpatis simpatis nyeri dadaAangina. Hal ini diduga akibat

adanya peningkatan konsumsi oksigen oleh otot jantung. 2fek dari T: pada otot jantung maupun peningkatan kebutuhan oksigen perifer. Jek/ensi nadi yang meningkat dan akan bertambah 'epat jika berakti8itas serta adanya perubahan emosi, sesak nafas karena terdapat kenaikan 'urah jantung dan konsumsi oksigen pada saat melakukan akti8itas. Selain itu kapasitas 8ital akan menurun disertai gangguan sirkulasi dan 8entilasi baru jika tidak ditemukan adanya tanda tanda gagal jantung. Sering berkeringat berkeringat termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik akibat peningkatan laju metabolisme terus menerus kadang kadang penderita hipertiroid mengalami sulit tidur, efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot akibat terjadinya tremor halus dengan frek/ensi 9C %C 1Adetik., nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan efek hormon tiroid memper'epat kerja jantung, eksoftalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi outoimun yang mengenai jaringan periobital dan otot ototekstraokuler, sehingga bola mata terdesak keluar. +omplikasi yang di timbulkan yaitu gangguan irama jantung (aritmia) karena kontraksi jantung tidak teratur dan berakhir pada serangan jantung dan krisis tirotoksik. Penatalaksanaan Me!is
1. !onser3ati%

a. Jarmakoterapi 9) (nti tiroid @ untuk menghambat pembentukan hormon tiroid. "ontoh obat @ Propiltiura<il (PT?), metima<ol (tapa<ole) .ndikasi @ Pada penyakit hipertiroid. +ontraindikasi @ .bu menyusuiA ibuhamil dapat menyababkan krisis tiroid 2fek samping @ -uam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, munta. 7) *bat untuk mengendalikan tirotoksik terhadap efek efek hipertiroid (takikardi,tremor dan gugup) "ontoh *bat @ propanolol (indernal), atenolol (fenormin) nodolo ('orgard) .ndikasi @ Pada penyakit tiroid. +ontaindikasi @ ibu menyusui dan ibu hamil 2fek Samping @ artralgia, keluhan gastrointestinal

:) Preparat yodium untuk menghamabat pembentukan hormon tiroid dan mengurangi 8askularisasi pada kelenjer tiroid "ontoh obat @ kalium iodida, lugols .ndikasi @ sebelum dilakukan pembedahan +ontra indikasi @ pada klien yang hamil dan menyusui 2fek samping @ gangguan gastrointestinal nyeri sendi, sakit kepala.

;) *bat untuk menghan'urkan fungsi jaringan kelenjar tiroid "ontoh @ yodium radio aktif (-(.) .ndikasi @ penyakit hipertiroid +ontra indikasi @ anak anak dan /anita hamil 2fek samping @ 5angguan saluran 'erna seperti (mual, muntah sakit tenggorkan)
1. Con %armakologi 1. :iit #ang dberikan harus tinggi kalori #aitu ")00-$000 kalori perhari baik dari makanan maupun suplemen. ". !onsumsi protein tinggi #aitu 100-1"( gr 5"0( gr/kg/hari6 untuk mengatasi proses pemecahan protein jarngan seperti susu dan telur $. Tidak mengkonsumsi sa#uran seperti kol Tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok #ang dapat meningkatkan kadar metabolisme &. i.1perati% 1. Tiroidektomi sub total adalah mengangkat sebagian kelenjar tiroid/peningkatan sekitar lima perenam jaringan tiroid menjamin kesembuhan dalam ,aktu lama bagi sebagian penderita ". Tiroidektomi dilakukan untuk pengangkatan seluruh keenjar tiroid atau terapi primeer terhadap karsinoma. $. -adioakti% iodine adalah untuk memusnahkan kelenjartiroid #ang hiperakti%.

%. Pengka#ian Kepe a>atan


1. Pengkajian 1. +kti3itas/istirahat

Tanda dan gejala @ insomnia, sensiti8itas meningkat, otot lemah gangguan koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
". .irkulasi

Tanda dan gejala @ disritmia (8ibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis palpitasi, nyeri dada (angina).
$. >liminasi

Tanda dan gejala @ urine dalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses, diare.
&. 4ntegritas ego

Tanda dan gejala @ mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, (euphoria sedang sampai delirium), depresi.
(. 'akanan dan cairan

Tanda dan gejala @ kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial
). Ceurosensori

Tanda @ bi'aranya 'epat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti @bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak sentak, hiperaktif, refle1 tendon dalam (-T6).
*. C#eri atau ken#amanan

5ejala @ nyeri orbital, fotofobia.


8. Perna%asan

Tanda @ frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis).
=. !eamanan

5ejala@ tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan) Tanda@ suhu meningkat diatas :>;o', diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilap dan lurus, eksoftalmus retraksi, iritasi pada

konjungti8a dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah.
10. .eksualitas

Tanda@ penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.


11. Pen#uluhan/pembelajaran

5ejala @ adanya ri/ayat keluarga yang mengalami masalah tiroid, ri/ayat hipotiroidisme, terapi hormone tiroidApengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian.
1". Pemeriksaan :iagnostik :

9) Tes ambilan -(. @ meningkat pada penyakit gra8es dan toksik noduler, menurun pada tiroiditis. 7) :) ;) %) T; dan T: serum @ meningkat T; dan T: bebas serum @ meningkat

goiter

TSH @ tertekan dan tidak berespons pada T-H (tiroid relasing hormon) Tiroglobulin @ meningkat

=) 2lektrolit @ hiponatremia mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi dalam terapi 'airan pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan dieresis. >) D) $) +atekolamin serum @ menurun +reatinine urine @ meningkat

2+5 @ fibrilasi atrium, /aktu sistolik memendek, kardimegali.

9C) ?S5 dan thorak foto

6. Diagnosa Kepe a>atan 9) -esiko tinggi penurunan 'urah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme@ peningkatan beban jantung.

7) +elelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh :) -esiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi. ;) -esiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata@ eksoftalmus. %) (nsietas berhubungan dengan faktor fisiologis@status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid. =) -esti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis @ peningkatan stimulasi ssp, memper'epat akti8itas mental, perubahan pola tidur. >) +urang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.

&. Pe en8anaan Kepe a>atan 9) -esiko tinggi penurunan 'urah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, kedaan hipermetabolisme, peningkatan beban jantung. Tujuan @ Penurunan 'urah jantung tidak terjadi +riteria Hasil @ ,empertahankan 'urah jantung yang adek/at sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan tanda tanda 8ital stabil, denyut nadi perifer normal status mental baik, tidak ada distritmia Peren'anaan @ a. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan.Pertahankan besarnya tekanan nadi. b. yang dikeluhkan pasien '. perhatikan +aji nadi atau denyut jantung, perhatikan adanya denyut jantung, adanya irama galop dan murmur sistolik. PeriksaAteliti kemungkinan adanya nyeri dada atau adanya angina

d. dan adanya e. (krekels).

Pantau 2+5, 'atat atau perhatikan ke'epatan atau irama jantung distritmia. (uskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yab tidak normal

f. "atat adanya ri/ayat asmaA bronkokontiksi, kehamilan, sinus bradikardiA blok jantung berlanjut menjandi gagal jantung g. 0erikan 'airan melalui .L sesuai indikasi.

h. 0erikan obat sesuai dengan indikasi seperti@ penyekat beta@ propanolol (inderal, antenololAfenormin, nadololA'orgard, hormon tiroid antagonis, seperti propiltiura<il (PT?), metima<ol (tapa<ole), natrium iodida(lugols) atau saluran kalium iodida -(. (9:9 .3(. atau 97% .3(.), kostikosteroid seperti de1ameta<one (dekadron), digoksin (lanoksin), furosemid (lasi1), asetaminofen (tylenol), sedatif,barbiturat, relaksan otot. i. j. Pantau hasil laboratorium sesuai indikasi @ kalium serum 0erikan oksigen sesuai indikasi.

9) +elelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh. Tujuan @ +elelahan tidak terjadi +riteria hasil @ menetapkan se'ara 8erbal tentang tingkat energi peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh. Peren'anaan @
1$. Pantau tanda-tanda 3ital dan catat nadi baik saat istirahat maupun saat melakukan akti3itas. 1&. 9atat berkembangn#a takipnea0 dipsnea0 pucat saat sianosis 1(. Berikan/ciptakan lingkungan #ang terang

1). .arankan pasien pasien untuk mengurangi akti3itas dan meningkatkan akti3itas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur seban#ak-ban#akn#a jika memungkinkan 1*. Berikan tindakan #ang membuat pasien n#aman seperti sentuhan/ massase0 bedak sejuk. 18. Berikan obat sesuai indikasi : sedati% 5%enobarbital/luminal60trans;uilizer misal klordiazepoOsida 5librium6.

7) -esiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemia. Tujuan @ Penurunan nutrisi tidak terjadi. +riteria hasil @ ,enunjukan berat badan yang stabil, disertai nilai laboratorium normal dan terbebas dari tanda tanda malutrisi. Peren'anaan @
1=. +uskultasi bising usus "0. 9atat dan laporkan adn#a anoreksia kelemahan umum/ n#eri abdomen mual muntah. "1. Pantau masukan makanan setiap hari. Timbang berat badan setiap hari serta laporkan adan#a penurunan berat badan "". !onsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diit tinggi kalori0 tinggi protein0 karbohidrat dan 3itamin 1. Berikan obat sesuai indikasi : glukosa0 3itamin B kompleks.

;.-esiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata A eksoftalmus Tujuan @ kerusakan integritas jaringa tidak terjadi +riteria hasil @ mempertahankan kelembaban membran mukosa terbebas dari ulkus dan mampu mengidentufikasi tindakan untuk memberikan perlindungan pada mata Peren'anaan @
"$. 1bser3asi edema periorbital0 gangguan penutupan kelopak mata0

gangguan penutupan kelopak mata, lapang pandang penglihatan sempit, air mata yang berlebihan. "atatadanya fotophobia, rasa adanya benda di luar mata dan nyeri pada mata
"&. >3alusi ketajaman mata0 laporkan adan#a pandangan mata kabur atau pandangan ganda 5diplopia6. "(. Bagian kepala tempat tidur di tinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasi 1. 4nstruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokuler jika memungkinkan. ". !olabrasi berikan obat sesuai indikasi : obat tetes mata metilselulosa0 +9T/0 prednison0 obat anti tiroid0 diuretik. 1. .iapkan pembedahan sesuai indikasi

7) (nsietas berhubungan dengan faktor fisiologis@ status metabolik (stimulasi ssp) efek pseudokatekolamin dan normal tiroid Tujuan @ (nsietas tidak terjadi. +riteria hasil @ ,elaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi. +lien mampu mengidentifikasi 'ara hidup sehat Peren'anaan @
"). 1bser3asi tingkah laku #ang menunjukan tingkat ansietas. "*. Pantau respon %isik0 palpitasi0 gerakan #ang berulang-ulang0 hiper3entilasi0 insomnia. 1. !urangi stimulasi dari luar : tempatkan pada ruangan #ang tenang ". Terangkan bah,a pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai dengan perkembangan terapi obat. 1. Berikan obat ansietas 5trans;uilizer0sedati%6 dan pantau e%ekn#a.

:) -esiko tinggi perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis @ peningkatan stimulasi sspAmemper'epat akti8itas mental, perubahan pola tidur. Tujuan @ Perubahan Proses fikir tidak terjadi +riteria hasil @ ,empertahankan orientasi realita yang umum mengenai perubahan dalam pikiranAprilaku dan faktor penyebab. Peren'anaan @

"8. !aji proses %ikir pasien seperti memori0 rentang perhatian orientasi terhadap tempat0 ,aktu0 orang "=. 9atat adan#a perubahan tingkah laku $0. 9iptakan lingkungan #ang tenang turunkan stimulasi ruangan #ang sejuk dan batasi pengunjung $1. +njurkan keluarga atau orang terdekat lain#a untuk mengunjungi pasien dan memberi dukungan $". Berikan obat sesuai indikasi seperti sedati%0 trans;uilizer dan anti psikotik. http://chind#"011$118$.,ordpress.com/"01"/0&/11/asuhan-kepera,atan-hipertiroid/

MAKA'AH HIPOTIROID

()( I P*+,)-&.&)+ 1.1 .)/)R (*.)K)+4 !elenjar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga mereka ber%ungsi normal. /ormon tiroid merangsang konsumsi oksigen pada sebagaian besar sel di tubuh0 membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat0 dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. !elenjar tiroid tidak essensial bagi kehidupan0 tetapi ketiadaann#a men#ebabkan perlambatan perkembangan mental dan %isik0 berkurangn#a da#a tahan terhadap dingin0 serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan kecebolan. .ebalikn#a0 sekresi tiroid #ang berlebihan men#ebabkan badan menjadi kurus0 gelisah0 takikardi0 tremor0 dan kelebihan pembentukan panas. Bungsi tiroid diatur oleh hormon

perangsang tiroid 5Th#roid stimulating hormon J T./6 dari hipo%isis anterior. .ebalikn#a0 sekresi hormon tropik ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung kadar hormon tiroid #ang tinggi pada hipo%isis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui mekanisme neural #ang bekerja melalui hipotalamus. :engan cara ini0 perubahan-perubahan pada lingkungan internal dan eksternal men#ebabkan pen#esuaian kecepatan sekresi tiroid. 1.2 R&%&2)+ %)2).)a. b. c. d. Bagaimana kosep dasar /ipotiroidismeE Bagaimana gambaran tentang pengkajian pada klien dengan /ipotiroidismeE Bagaimana rumusan diagnosa kepera,atan pada klien dengan /ipotiroidismeE Bagaimana rencana kepara,atan pada pada klien dengan /ipotiroidismeE

1.3 /&0&)+ P*+&.I2)+ a. Tujuan mum

ntuk mendapatkan gambaran dan mengetahui tentang bagaimana +suhan !epera,atan pada klien dengan /ipotiroidisme. b. Tujuan khusus :iharapkan mahasis,a mampu memberikan gambaran asuhan kepera,atan meliputi : 'ampu memberikan : 'ampu menjelaskan kosep dasar pada klien dengan /ipotiroidisme. 'ampu memberikan gambaran tentang pengkajian pada pklien dengan /ipotiroidisme. 'ampu merumuskan diagnosa kepera,atan pada klien dengan /ipotiroidisme. 'ampu membuat rencana kepara,atan pada klien dengan hipotiroidisme.

1.4 %*/1,* P*+&.I2)+

Penulisan makalah ini dengan menggunakan metode studi kepustakaan #aitu dengan cara mencari dan membaca literatur #ang ada di perpustakaan0 jurnal0 media internet. 1." R&)+4 .I+4K&P -uang lingkup pada makalah ini0 penulis han#a membatasi pada :Asuhan Keperawatan pada klien dengan Hipotiroidisme: secara teoritis. 1.# 2I2/*%)/IK) P*+&.I2)+ 'akalah ini disusun secara teoritis dan sistematis #ang tediri dari $ bab #aitu : B+B 4 adalah pendahuluan #ang terdiri dari latar belakang0 tujuan penulisan0 metode penulisan0 ruang lingkup penulisan0 dan sistematika penulisan. B+B 44 adalah landasan teoritis #ang terdiri dari konsep pen#akit /ipotiroidisme dan asuhan keper,atan #ang terdiri dari pengkajian0 diagnosa keper,atan dan inter3ensi kepera,atan.

()( II P*%()-)2)+

2.1 )+)/1%I 'I2I1.14I K*.*+0*R /IR1I, 1. Anatomi tiroid

!elenjar tiroid merupakan kelenjar ber,arna merah kecoklatan dan sangat 3ascular. Terletak di anterior cartilago th#roidea di ba,ah laring setinggi 3ertebra cer3icalis ( sampai 3ertebra thorakalis 1. !elenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari %ascia cer3icalis dan terdiri atas " lobus0 lobus deOtra dan sinistra0 #ang dihubungkan oleh isthmus. Beratn#a kira" "( gr tetapi ber3ariasi pada tiap indi3idu. !elenjar tiroid sedikit lebih berat pada ,anita terutama saat menstruasi dan hamil. Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. jung apikaln#a men#impang ke lateral ke garis obli;ue pada lamina cartilago th#roidea dan basisn#a setinggi cartilago trachea &-(. .etiap lobus berukutan (O$O" cm. 4sthmus menghubungkan bagian ba,ah kedua lobus0 ,alaupun terkadang pada beberapa orang tidak ada. Panjang dan lebarn#a kira" 10"( cm dan biasan#a anterior dari cartilgo trachea ,alaupun terkadang lebih tinggi atau rendah karena kedudukan dan ukurann#a berubah.

2ecara e!briologi0 tahap pembentukan kelenjar tiroid adalah: !elenjar tiroid mulan#a merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan bagian tengah %arings0 #ang terbentuk pada usia kelahiran & minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, #aitu antara arcus brachialis 1 dan ". Tonjolan kedua pada foramen ceacum0 #ang berada 3entral di ba,ah cabang %arings 4. Pada minggu ke-*0 tonjolan dari %oramen caecum akan menuju phar#ngeal pouch melalui saluran #ang disebut ductus thyroglossus. !elenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-$0 dan ductus th#roglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di depan 8erte(ra cer8icalis 30 &0 dan @. Camun pada kelainan klinis0 sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di pangkal lidah 5ductus th#roglossus/lingua th#roid6 dan pada bagian leher #ang lain. Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri: 1. +. th#roidea superior 5arteri utama6. ". +. th#roidea in%erior 5arteri utama6. $. Terkadang masih pula terdapat +. th#roidea ima0 cabang langsung dari aorta atau +. anon#ma. Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasang vena utama: 1. K. th#roidea superior 5bermuara di K. jugularis interna6. ". K. th#roidea medialis 5bermuara di K. jugularis interna6. $. K. th#roidea in%erior 5bermuara di K. anon#ma kiri6. Aliran lim e terdiri dari ! jalinan: 1. @alinan kelenjar getah bening intraglandularis ". @alinan kelenjar getah bening eOtraglandularis

!edua jalinan ini akan mengeluarkan isin#a ke l imfonoduli pretracheal lalu menuju ke kelenjar lim%e #ang dalam sekitar K. jugularis. :ari sekitar K. jugularis ini diteruskan ke limfonoduli mediastinum superior. "ersara an #elenjar tiroid: 1. <anglion simpatis 5dari truncus s#mpaticus6 cer3icalis media dan in%erior ". Parasimpatis0 #aitu C. lar#ngea superior dan C. lar#ngea recurrens 5cabang C.3agus6 5+ laryngea superior dan inferior sering cedera ,aktu operasi0 akibatn#a pita suara terganggu 5stridor/serak6. $as#ularisasi !elenjar tiroid disuplai oleh arteri tiroid superior, inferior, dan terkadang )uga arteri tiroidea ima dari a+ (rachiocephalica atau ca(ang aorta . +rterin#a ban#ak dan cabangn#a beranastomose pada permukaan dan dalam kelenjar0 baik ipsilateral maupun kontralateral.

tiroid superior menembus %ascia tiroid dan kemudian bercabang menjadi cabang anterior dan posterior. 9abang anterior mensuplai permukaan anterior kelenjar dan cabang posterior mensuplai permukaan lateral dan medial. tiroid in%erior mensuplai basis kelenjar dan bercabang ke superior 5ascenden6 dan in%erior #ang mensuplai permukaan in%erior dan posterior kelenjar..istem 3enan#a berasal dari pleksus peri%olikular #ang men#atu di permukaan membentuk 8ena tiroidea superior, lateral dan inferior+ %istem &im ati# Pembuluh lim%e tiroid terhubung dengan pleOus tracheal dan menjalar sampai nodus prelaringeal di atas isthmus tiroid dan ke nodus pretracheal serta paratracheal. Beberapa bahkan juga mengalir ke nodus brachiocephal #ang terhubung dengan t#mus pada mediastinum superior. !. 'istologi Kelenjar Tiroid: !elenjar ini tersusun dari bentukan-bentukan bulat dengan ukuran #ang ber3ariasi #ang disebut th#roid %ollicle.

.etiap th#roid %ollicle terdiri dari sel-sel selapis kubis pada tepin#a #ang disebut S=A 1BA/K=A dan mengelilingi koloid di dalamn#a. Bolikel ini dikelilingi jaringan ikat tipis #ang ka#a dengan pembuluh darah. .el %olikel #ang mengelilingi th#roid %olikel ini dapat berubah sesuai dengan akti3itas kelenjar th#roid tersebut. ada kelenjar th#roid #ang hipoakti%0 sel %oikel menjadi kubis rendah0 bahkan dapat menjadi pipih. Tetapi bila akti3itas kelenjar ini tinggi0 sel %olikel dapat berubah menjadi silindris0 dengan ,arna koloid #ang dapat berbeda pada setiap th#roid %olikel dan sering kali terdapat Kacuola -esorbsi pada koloid tersebut.

2*. P)R)'1.IK&.*R :iantara th#roid %olikel terdapat sel para%olikuler #ang bisa berupa kelompok-kelompok sel ataupun han#a satu sel #ang menempel pada basal membran dari th#roid %olikel. .el ini mempun#ai ukuran lebih besar dan ,arna lebih pucat dari sel %olikel. Bungsi sel para%olikuler ini menghasilkan /ormon Th#ricacitonin #ang dapat menurunkan kadar kalsium darah. 3. Fisiologi Kelenjar Tiroid

/ormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. !elenjar tiroid memiliki dua buah lobus0 dihubungkan oleh isthmus0 terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin trakea ke dua dan tiga. !elenjar tiroid ber%ungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat metabolisme. !elenjar tiroid menghasilkan dua hormon #ang penting #aitu tiroksin 5T&6 dan triiodotironin 5T$6. !arakteristik triioditironin adalah berjumlah lebih sedikit dalam serum karena reseptorn#a lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki ban#ak resptor pada jaringan. Tiroksin memiliki ban#ak reseptor pada protein pengikat plasma di serum #ang

mengakibatkan ban#akn#a jumlah hormon ini di serum0 tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptorn#a sedikit. "roses pembentu#an hormon tiroid adalah: 516 Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida. Pompa ini dapat memekatkan iodida kira-kira $0 kali konsentrasin#a di dalam darah< 5"6 Proses pembentukan tiroglobulin. Tiroglobulin adalah glikoprotein besar #ang nantin#a akan mensekresi hormon tiroid< 5$6 Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini dibantu oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase. 5&6 Proses iodinasi asam amino tirosin.Pada proses ini iodium 546 akan menggantikan hidrogen 5/6 pada cincin benzena tirosin. /al ini dapat terjadi karena a%initas iodium terhadap oksigen 516 pada cincin benzena lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim iodinase agar lebih cepat. 5(6 Proses organi%ikasi tiroid. Pada proses ini tirosin #ang sudah teriodinasi 5jika teriodinasi oleh satu unsur 4 dinamakan monoiodotirosin dan jika dua unsur 4 menjadi diiodotirosin6 5)6 Proses coupling 5penggandengan tirosin #ang sudah teriodinasi6. @ika

monoiodotirosin bergabung dengan diiodotirosin maka akan menjadi triiodotironin. @ika dua diiodotirosin bergabung akan menjadi tetraiodotironin atau #ang lebih sering disebut tiroksin. /ormon tiroid tidak larut dalam air jadi untuk diedarkan dalam darah harus dibungkus oleh sen#a,a lain0 dalam hal ini tiroglobulin. Tiroglobulin ini juga sering disebut protein pengikat plasma. 4katan protein pengikat plasma dengan hormon tiroid terutama tiroksin sangat kuat jadi tiroksin lama keluar dari protein ini. .edangkan triiodotironin lebih mudah dilepas karena ikatann#a lebih lemah. 52u#ton. 1==*6 (F(K ')*+), T-*)-. >%ek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein adalah : 516 'eningkatkan jumlah dan akti3itas mitokondria< 5"6 'eningkatkan kecepatan pembentukan +TP.

>%ek tiroid dalam transpor aktif : meningkatkan akti%itas enzim Ca!-+TPase #ang akan menaikkan kecepatan transpor akti% dan tiroid dapat mempermudah ion kalium masuk membran sel. >%ek pada meta(olisme kar(ohidrat : menaikkan akti3itas seluruh enzim0 >%ek pada meta(olisme lemak: mempercepat proses oksidasi dari asam lemak. Pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol0 %os%olipid0 dan trigliserid dan menaikkan asam lemak bebas. >%ek tiroid pada meta(olisme 8itamin: menaikkan kebutuhan tubuh akan 3itamin karena 3itamin bekerja sebagai koenzim dari metabolisme.1leh karena metabolisme sebagian besar sel meningkat akibat e%ek dari tiroid0 maka laju metabolisme basal akan meningkat. :an peningkatan laju basal setinggi )0 sampai 100 persen diatas normal.

>%ek Pada (erat (adan. Bila hormone tiroid meningkat0 maka hampir selalu menurunkan berat badan0 dan bila produksin#a sangat berkurang0 maka hampir selalu menaikkan berat badan. >%ek ini terjadi karena hormone tiroid meningkatkan na%u makan. >%ek terhadap Cardio8ascular. +liran darah0 9urah jantung0 Brekuensi den# jantung0 dan Kolume darah meningkat karena meningkatn#a metabolism dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperban#ak produk akhir #ang dilepas dari jaringan. >%ek ini men#ebabkan 3asodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh0 sehingga meningkatkan aliran darah.

>%ek pada Respirasi. 'eningkatn#a kecepatan metabolism akan meningkatkan pemakaian oksigen dan

pembentukan karbondioksida. >%ek pada saluran cerna+ 'eningkatkan na%su makan dan asupan makanan. Tiroid dapat meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna. "(,GAT/*A, %(K*(%- ')*+), T-*)-. -egulasi hormon tiroid diprakarsai oleh hormon T./ 5Tiroid .timulating /ormone6 #ang dilepas hipotalamus. T./ ber%ungsi untuk : 516 'eningkatkan proteolisis tiroglobulin 5"6 'eningkatkan akti3itas pompa iodium 5$6 'eningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan kecepatan proses coupling 5&6 'eningkatkan ukuran dan meningkatkan akti3itas sekretorik sel tiroid 5(6 'eningkatkan jumlah sel-sel tiroid0 disertai perubahan sel kuboid jadi kolumner. /ormon T./ dirangsang oleh T-/ 5Tirotropin -eleasing /ormone6. 52u#ton. 1==*6.

2.2 K1+2*P ,)2)R P*+5)KI/ 2*:)R) &%&% ). ,*'*+I2I /ipotiroidisme adalah suatu atau beberapa kelainan structural atau %ungsional dari kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormone-hormone tiroid menjadi isu%isiensi 5/aznam0 '.F0 1==1: 1&=6. /ipotiroidisme merupakan kelainan #ang disebabkan berkurangn#a %ungsi kelenjar tiroid 5-anakusuma0 B0 1==":$(6.

/ipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat de%isiensi hormone tiroid #ang dapat terjadi pada setiap umur 5Long0 Barbara.90 1==):10"6. /ipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan hormon hormon tiroid . 5/otma -umahorbo ..kep01===6. /ipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari de%isiensi hormon tiroid #ang mengakibatkan %ungsi metabolik. 52reenspan0 "0006. /ipotiroidisme adalah tiroid #ang hipoakti% #ang terjadi bila kelenjar tiroid berhenti atau kurang memproduksi hormon tiroksin 5.emiardji0 2atut0 "00$:1&6. @adi /ipotiroidisme 5hiposekresi hormone tiroid6 adalah status metabolic #ang di akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. /ipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan kretinisme.

(. K.)2I'IK)2I /ipotiroid dibagi menjadi $ tipe: 'ipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid 'ipotiroid se#under: akibat de%isiensi sekresi T./ oleh hipo%isis 'ipotiroid Tersier : +kibat de%iensi sekresi T-/ oleh hipotalamus

:. */I1.14I >tiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe #aitu 1. /ipotiroid primer 'ungkin disebabkan oleh congenital dari t#roid 5kretinism60 sintesis hormone #ang kurang baik0 de%isiensi iodine 5prenatal dan postnatal60 obat anti tiroid0 pembedahan atau terapi

radioakti% untuk hipotiroidisme0 pen#akit in%lamasi kronik seperti pen#akit hasimoto0 am#lodosis dan sarcoidosis. ". /ipotiroid sekunder /ipotiroid sekunder berkembang ketika adan#a stimulasi #ang tidak memadai dari kelenjar tiroid normal0 konsek,ensin#a jumlah tiroid stimulating hormone 5T./6 meningkat. 4ni mungkin a,al dari suatu mal %ungsi dari pituitar# atau hipotalamus. 4ni dapat juga disebabkan oleh resistensi peri%er terhadap hormone tiroid. $. /ipotiroid tertier/ pusat /ipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone 5T-/6 dan akibatn#a tidak dapat distimulasi pituitar# untuk mengeluarkan T./. 4ni mungkin berhubungan dengan suatu tumor/ lesi destrukti% lainn#a diarea hipotalamus.+da dua bentuk utama dari goiter sederhana #aitu endemic dan sporadic. 2oiter endemic prinsipn#a disebabkan oleh nutrisi0 de%isiensi iodine. 4ni mengalah pada Qgoiter beltP dengan karakteristik area geogra%is oleh min#ak dan air #ang berkurang dan iodine. .poradik goiter tidak men#empit ke area geogra%ik lain. Biasan#a disebabkan oleh : !elainan genetic #ang dihasilkan karena metabolisme iodine #ang salah . 4ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen 5 agen produksi goiter #ang menghambat produksi T& 6 seperti kobis0 kacang0 kedelai 0 buah persik0 ba#am0 kacang polong0 .tro,ber#0 dan lobak. .emuan#a mengandung goitogenik glikosida 4ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas 5 Prop#lthiracil 6 thocarbomen0 5 +minothiazole0 tolbutamid 6.

,.

P)/1'I2I1.14I !elenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid. @ika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid tertekan untuk alasan #ang lain0 tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini0 goiter merupakan adaptasi penting pada suatu de%isiensi hormone tiroid. Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon

sekresi pituitar# dari T./. T./ menstimulasi tiroid untuk mensekresi T& lebih ban#ak0 ketika le3el T& darah rendah. Biasan#a0 kelenjar akan membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada men#ebabkan gejala respirasi dis%agia. Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi B'- secara lambat dan men#eluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi achlorh#dria 5pennurunan produksi asam lambung60 penurunan traktus gastrointestinal0 bradikardi0 %ungsi perna%asan menurun0 dan suatu penurunan produksi panas tubuh. Perubahan #ang paling penting men#ebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid #ang mempengaruhi metabolisme lemak. +da suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serum dan le3el trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arteriosclerosis dan pen#akit jantung koroner. +kumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti rongga pleural0 cardiac0 dan abdominal sebagai tanda dari miOedema. /ormon tiroid biasan#a berperan dalam produksi sel darah merah0 jadi klien dengan hipotiroidisme biasan#a menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit #ang tidak optimal dengan kemungkinan kekurangan 3itamin B1" dan asam %olat.

*. P)/-3)5 :e%inisi iodium0 dis%ungsi hipo%isis :is%ungsi T-/ hipotalamus Penekanan prod. L/ Tiroid5/ipotiroidism e T./ merangsang

kel. Tiroid u/ sekresi Terapi penggantian /. Tiroid Laju B'lambat 2ang. 'etabolisme lemak !elenjer Tiroid akan membesar 'enekan struktur di leher n? dada %K64ang. +utrisi =8> dr kebut. tbh Pe produksi panas achiorth#dri a P kolesterol Htrigliserida Perubahan suhu tbh: h#potermi Pe motilitas usus

Pe arterisklorosis r :is%agia/ gang. respirasi :epresi 3entilasi %K6 pola nafas tidak efektif %K6 kurang pengetahuan !ekurangan 3it B1" U as. %olat Pembentukan eritrosit tdk optimal Prod. .:' me anemi a kelemaha n %K6 intoleransi

aktifitas Pe %ungsi 24 konstipa si 1klusi pmblh drh .uplai drh k jar0 me hipoksi a %K6 perubahan pola berfikir

'. %)+I'*2/)2I K.I+I2 !ulit dan rambut 1. ". $. &. (. !ulit kering0 pecah-pecah0 bersisik dan menebal Pembengkakan0 tangan0 mata dan ,ajah -ambut rontok0 alopeksia0 kering dan pertumbuhann#a buruk Tidak tahan dingin Pertumbuhan kuku buruk0 kuku menebal

'uskuloskeletal Kolume otot bertambah0 glossomegali !ejang otot0 kaku0 paramitoni +rtralgia dan e%usi sino3ial 1steoporosis Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda mur tulang tertinggal disbanding usia kronologis

!adar %os%atase alkali menurun Ceurologik Letargi dan mental menjadi lambat +liran darah otak menurun

!ejang0 koma0 dementia0 psikosis 5gangguan memori0 perhatian kurang0 penurunan re%lek tendon6 +taksia 5serebelum terkena6 2angguan sara% 5 car%al tunnel6 Tuli persepti%0 rasa kecap0 penciuman terganggu !ardiorespiratorik Bradikardi0 disritmia0 hipotensi 9urah jantung menurun0 gagal jantung >%usi pericardial 5sedikit0 temponade sangat jarang6 !ardiomiopati di pembuluh. >!2 menunjukkan gelombang T mendatar/in3erse Pen#akit jantung iskemic /ipotensilasi >%usi pleural :ispnea

2astrointestinal !onstipasi0 anoreksia0 peningkatan BB0 distensi abdomen 1bstruksi usus oleh e%usi peritoneal +klorhidria0 antibod# sel parietal gaster0 anemia pernisiosa -enalis +liran darah ginjal berkurang0 2B- menurun -etensi air 53olume plasma berkurang6 /ipokalsemia

/ematologi +nemia normokrom normositik +nemia mikrositik/makrositik 2angguan koagulasi ringan .istem endokrin Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore / masa menstruasi #ang memanjang0 menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi 2angguan %ertilitas 2angguan hormone pertumbuhan dan respon +9T/0 hipo%isis terhadap insulin akibat hipoglikemi 2angguan sintesis kortison0 kliren kortison menurun 4nsu%isiensi kelenjar adrenal autoimun Psikologis / emosi : apatis0 agitasi0 depresi0 paranoid0 menarik diri0 perilaku maniak 'ani%estasi klinis lain berupa : edema periorbita0 ,ajah seperti bulan 5moon %ace60 ,ajah kasar0 suara serak0 pembesaran leher0 lidah tebal0 sensiti%itas terhadap opioid0 haluaran urin menurun0 lemah0 ekspresi ,ajah kosong dan lemah. 5.te3enson0 @. 9H 9hahal0 P0 1==$: ("-($6

4. K1%P.IK)2I !omplikasi #ang serius dari hipotiroidisme adalah koma miksedema dan kematian0 e%usi pericardial dan pleura0 megakolon dengan paralitik ileus dan kejang. !oma miksedema adalah situasi #ang mengancam n#a,a #ang di tandai oleh eksaserbasi 5perburukan6 semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa menggigil0 hipotensi0 hipoglikemia0 hipo3entilasi dan penurunan kesadaran hingga koma. Pen#akit #ang sering muncul akibat hipotiroidisme adalah 1. Pen#akit /ashimoto

:isebut tiroiditis otoimun0 terjadi akibat otoantobodi #ang merusak jaringan tiroid. 4ni men#ebabkan penurunan /T disertai peningkatan kadar T./ dan T-/ akibat umpan balik negati% #ang minimal. ". 2ondok >ndemic /ipotiroid akibat de%isiensi iodium dalam makanan. 4ni terjadi karena sel-sel tiroid menjadi akti% berlebihan dan hipertro%ik dalam usaha untuk men#erap semua iodium #ang tersisa dalam darah. !adar /T #ang rendah akan disertai kadar T./ dan T-/ #ang tinggi karena minimn#a umpan balik. $. !arsinoma Tiroid !arsinoma Tiroid dapat terjadi akibat terapi tiroidektomi0 pemberian obat penekan T./ atau terapi iodium radioakti% untuk menghancurkan jaringan tiroid. Terapi- terapi tersebut akan merangsan proli%erasi dan hiperplasia sel tiroid.

-. P*%*RIK2))+ .)(1R)/1RI&% Pemeriksaan laboratorium #ang didapatkan pada pasien hipotiroidisme didapatkan hasil sebagai berikut: T$ dan T& serum rendah T./ meningkat pada hipotiroid primer T./ rendah pada hipotiroid sekunder !egagalan hipo%isis : respon T./ terhadap T-/ mendatar Pen#akit hipotalamus : T./ dan T-/ meningkat

Titer autoantibod# tiroid tinggi pada S 80L kasus Peningkatan kolesterol Pembesaran jantung pada sinar Y dada

>!2 menunjukkan sinus bradikardi0 rendahn#a 3oltase kompleks D-.H gelombang T datar atau in3ersi

I. 1. a.

)2K*P P*+4K)0I)+ 4dentitas klien meliputi nama0 usia 5keban#akan terjadi pada. usia muda60 jenis kelamin 5keban#akan laki-laki karena sering mengebut saat mengendarai motor tanpa pengaman helm60 pendidikan0 alamat0 pekerjaan0 agama0 suku bangsa0 tanggal dan jam masuk rumah sakit 5'-.60 nomor register0 dan diagnosis medis.

b.

!eluhan utama #ang sering menjadi alasan klien meminta pertolongan kesehatan adalah sesak na%as0 sulit menelan0 pembengkakan dan rasa n#eri pada leher0 pasien nampak gelisah0 pasien tidak na%su makan0 rasa capek/lelah0 pasien intoleran terhadap dingin0 sembelit

c. %6

-i,a#at pen#akit Riwayat penyakit sekarang+ +pakah ada keluhan terdapat benjolan di leher depan dan n#eri saat ditekan.

!6

Riwayat penyakit dahulu+ Pengkajian #ang perlu ditan#akan meliputi adan#a ri,a#at pen#akit. .ejak kapan klien menderita pen#akit tersebut. +pakah dulu pernah kena pen#akit #ang sama atau tidak0 atau pen#akit lainn#a.

26

Riwayat penyakit keluarga -i,a#at kesehatan klien dan keluarga.apakah ada anggota keluarga #ang menderita pen#akit #ang sama atau tidak.

#6

Riwayat psiko*sosio Pengkajian mekanisme koping #ang digunakan klien untuk menilai respon emosi klien terhadap pen#akit #ang dideritan#a dan perubahan peran klien dalam keluarga. +pakah ada dampak #ang timbul pada klien0#aitu timbul seperti ketakutan akan kecacatan0rasa cemas0rasa ketidak mampuan untuk melakukan akti%itas secara optimal dan pandangan terhadap dirin#a #ang salah.

d.

!ebiasaan hidup sehari-hari seperti: 1. Pola makan -'engkonsumsi makanan #ang kadar #odiumn#a rendah0 dan na%su makan menurun ". Pola tidur 8Pasien sering tidur larut malam $. Pola akti3itas 8Pasien terlalu mem%orsir pekerjaan sehingga sering mengeluh kelelahan

e.

Pemeriksaan %isik mencakup : .istem intergument0 seperti : kulit dingin0 pucat 0 kering0 bersisik dan menebal0pertumbuhan kuku buruk0 kuku menebal0 rambut kering0 kasar0 rambut rontok dan pertumbuhann#a rontok. .istem pulmonar#0 seperti : hipo3entilasi0 pleural e%usi0 dispenia .istem kardio3askular0 seperti : bradikardi0 disritmia0 pembesaran jantung0 toleransi terhadap akti%itas menurun0 hipotensi. 'etabolik0 seperti : penurunan metabolisme basal0 penurunan suhu tubuh0 intoleransi terhadap dingin.

.istem musculoskeletal0 seperti : n#eri otot0 kontraksi dan relaksasi otot #ang melambat. .istem neurologi0 seperti : %ungsi intelektual #ang lambat0 berbicara lambat dan terbata-bata0 gangguan memori0 perhatian kurang0 bingung0 hilang pendengaran0 penurunan re%leks tendom. 2astrointestinal0 seperti : anoreksia0 peningkatan berat badan0 obstipasi0 distensi abdomen. Psikologis dan emosional < apatis0 igitasi0 depresi0 paranoid0 menarik diri/kurang perca#a diri0 dan bahkan maniak.

%.

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan kadar T$ dan T& pada pasien #aitu : !adar T2 %3pg-dl0 dan kadar T# !$.g-dl+ Pemeriksaan T./ 5pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan T./ serum0 sedangkan pada #ang sekunder kadar T./ dapat menurun atau normal6 : !adar T./ pada pasien tersebut #aitu ,$,$$3./0-ml, Pemeriksaan .2 : Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan in%ormasi #ang

tepat tentang ukuran dan bentuk kelenjar tiroid dan nodul.

g. +nalisis :ata : 2angguan persepsi sensorik 5penglihatan6 berdasarkan gangguan transmisi impuls sensorik sebagai akibat o%talmopati :ata #ang didapat : %ungsi intelektual #ang lambat0 berbicara lambat dan terbata-bata0 gangguan memori0 perhatian kurang0 bingung0 hilang pendengaran0 parastesia0 penurunan re%leks tendom. Penurunan curah jantung berdasarkan penurunan 3olume sekuncup sebagai akibat bradikardi0 hipotensi. :ata #ang didapat : bradikardi0 disritmia0 pembesaran jantung dan hipotensi.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berdasarkan metabolisme0 dan napsu makan #ang menurun.

penurunan kebutuhan

:ata #ang didapat : anoreksia0 obtipasi0 distensi abdomen0 hemoglobin menurun0 dingin0 pucat0 kering0 bersisik dan menebal0 pertumbuhan kuku buruk0 serta kuku menebal.

Pola na%as tidak e%ekti% berdasarkan penurunan tenaga/ kelelahan0 ekspansi paru #ang menurun0 dispnea. 2. a. b. c. d. e. f. :ata #ang didapat : hipo3entilasi0 dispenia0 e%usi pleural ,I)4+12) K*P*R)3)/)+ 4ntoleransi akti3itas b/d kelemahan atau keletihan dan penurunan %ungsi kogniti%. Pola na%as tidak e%ekti% b/d depresi 3entilasi. 2angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan kecepatan metabolisme. !onstipasi b/d penurunan %ungsi gastointestial. Perubahan suhu tubuh 5hipotermi6 b/d penurunan metabolisme. Perubahan pola ber%ikir b/d hipoksia0 gangguan metabolisme dan perubahan status kardio3askuler serta perna%asan. g. !urangn#a pengetahuan b/d kurangn#a in%ormasi tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup. 3. I+/*R7*+2I ,I)4+12) a. +1: +I: /erapi aktivitas cukupan melanjutkan energi memberi anjuran tentang bantuan %isik0 dalam kogniti%0

a. 4ntoleransi akti3itas b/d +1:6 kelemahan atau keletihan dan penurunan %ungsi kogniti%. !etidak untuk

%isiologis atau psikologis dan atau akti3itas men#elesaikan

akti3itas sosial0 dan spritual #ang

sehari-hari #ang ingin atau

harus dilakukan. Kriteria hasil6 toleransi akti3itas: respon %isiologi terhadap gerakan #ang dalam

spesi%ik meningkatkan %rekuensi0 atau akti3itas indi3idu rencanakan bersama keluarga #ang

untuk rentang0 durasi

akti3itas dan

pasien

memakan energi akti3itas sehari-hari.

meningkatkan kemandirian dan ketahanan. %anaje!en energi dalam mengatur penggunaan

!etahanan: kapasitas untuk men#elesaikan akti3itas. Penghematan energi: tindakan mengelola indi3idu energi

untuk energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan %ungsi.

memulai dan men#elesaikan akti3itas.

+1:6 4nspirasi ekspirasi men#ediakan #ang adekuat. Kriteria hasil6 b. b. Pola na%as tidak e%ekti% b/d depresi 3entilasi. status perna%asan: kepatenan jalan na%as status perna%asan: dan #ang atau tidak 3entilasi %anaje!en jalan nafas buka jalan na%as0

gunakan teknik chin li%t atau ja, thrust0 sesuai dengan kebutuhan posisikan pasien untuk memaksimalkan 3entilasi

3entilasi status tanda-tanda 3ital

identi%ikasi

kebutuhan

pasien akan insert jalan na%as aktual/potensial. :ukung untuk berna%as pelan0 dalam. Penurunan ansietas 2unakan pendekatan

#ang men#enangkan Beri ketenangan0 #ang bisa menentramkan hati 4denti%ikasi perubahan

tingkat kecemasan pasien :ukung pertahanan. Relaksasi otot secara Progresif untuk

menggunakan mekanisme

Pengaturan diet /erapi !enelan %onitoring nutrisi

+1:6 +supan nutrisi tidak

mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic. Kriteria hasil6 c.2angguan nutrisi kurang status nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan metabolisme. kecepatan status nutrisi: asupan makanan dan cairan status nutrisi: intake nutrien pengontrolan berat badan

4.

I%P.*%*+/)2I Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan kepera,atan #ang telah ditentukan0 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.

".

*7).&)2I Tahap penilaian atau e3aluasi adalah perbandingan #ang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan #ang telah ditetapkan0 dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainn#a. >3aluasi dalam kepera,atan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan #ang telah ditentukan untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan pasien secara optimal dan mengukur hasil dari proses kepera,atan. >3aluasi kepera,atan adalah mengukir keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan kepera,atan #ang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan pasien.

()( III P*+&/&P


3.1 K*2I%P&.)+ /ipotiroidisme 5hiposekresi hormone tiroid6 adalah status metabolic #ang di akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. /ipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan kretinisme./ipotiroid dibagi menjadi $ tipe: 516 Hipotiroid primer: kerusakan pada kelenjar tiroid0 5"6 Hipotiroid sekunder: akibat de%isiensi sekresi T./ oleh hipo%isis0 5$6 Hipotiroid Tersier : +kibat de%iensi sekresi T-/ oleh hipotalamus 3.2 2)R)+ Pen#usun men#adari pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan0 oleh karena itu pen#usun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca0 demi kesempurnaan makalah ini. +khir kata pen#usun ucapkan terimakasih. http://rhiriengerur#.blogspot.com/"01$/0&/makalah-hipotiroid.html

Anda mungkin juga menyukai