Oleh:
KELOMPOK III
1. Edi Setiawan (1102405/2011)
2. Fajria An-najmi (1102402/2011)
3. James Andreas Manurung (1106897/2011)
4. Reynold Montana Pardosi (110332/2011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya tim penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
Penghilangan Pengotor Batubara (Coal Benefication) sebagai salah satu syarat
memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Pemanfaatan Batubara pada Prodi S1
Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang.
Pada kesempatan ini tim penyusun juga ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
dukungan baik secara moril maupun material.
Segenap tim penyusun dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim
penyusun menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, tim penyusun berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................... 2
C. Batasan Masalah .............................................................................................. 2
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
E. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
F. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Batubara dan Persebarannya di Indonesia ....................................................... 4
B. Pengotor dalam Batubara (Impurities in Coal) ................................................ 5
C. Coal Benefication dan Tahapannya ................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 19
B. Saran ............................................................................................................ 200
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 191
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Batubara Sub-bitumen Indonesia .......................................................... 4
Gambar 2. Distribution of Indonesia Coal (Geological Agency, 2010) ................. 5
Gambar 3. Skema Komposisi Batubara (Ward, 1984) ............................................ 5
Gambar 4. Mineral Matter (Pirit Kristalin) Tersebar dan Menyatu dalam Maseral
Batubara ............................................................................................... 6
Gambar 5. Coal Benefication Chain ....................................................................... 8
Gambar 6. Jaw Crusher .......................................................................................... 9
Gambar 7. Gyratory Cone Crusher ....................................................................... 10
Gambar 8. Stationary Screen ................................................................................ 10
Gambar 9. Moving Grizzly .................................................................................... 11
Gambar 10. Jig Washing ....................................................................................... 12
Gambar 11. Jig Tampak Samping pada Saat Suction ........................................... 13
Gambar 12. Jig Tampak Samping Saat Pultion .................................................... 13
Gambar 13. Dense Medium Separator .................................................................. 14
Gambar 14. Dense Medium Bath .......................................................................... 15
Gambar 15. Skema Cyclone .................................................................................. 15
Gambar 16. Skema dan Cara Kerja Dense Medium Cyclone................................ 16
Gambar 17. Skema Alat Flotation ........................................................................ 17
Gambar 18. Dryer Machine .................................................................................. 18
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan dan Jenis Alat Prymary serta Secondary Crushing ................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batubara adalah satu endapan sedimen tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan sulfur (S). Dalam proses
pembentukannya batubara diselipi batuan yang mengandung mineral. Bersama
dengan moisture, mineral ini merupakan pengotor bagi batubara sehingga
dalam pemanfaatannya, kandungan kedua materi ini sangat berpengaruh. Dari
ketiga jenis pemanfaatan batubara, yaitu sebagai pembuat kokas, bahan bakar,
dan batubara konversi, pengotor ini harus diperhitungkan dan diupayakan
untuk dihilangkan karena semakin tinggi kandungan pengotor, maka semakin
rendah kandungan karbon, dan semakin rendah pula nilai panas (kalori)
batubara tersebut.
Proses penghilangan pengotor dalam batubara ini disebut pencucian
batubara (coal benefication atau coal preparation). Prinsip pencucian batubara
adalah memisahkan fraksi batubara yang mengandung ash tinggi (density-nya
tinggi) dari fraksi batubara yang mengandung ash rendah (density-nya relatif
kecil). Teknik atau cara pencucian dipilih terutama dipengaruhi oleh ukuran
fraksi batubara hasil penggerusan dengan crusher dan kandungan pengotor
dalam batubara itu sendiri. Batubara ukuran 0,5 mm sampai 30 mm biasanya
dibersihkan dengan cara dense medium separation, ukuran yang lebih kecil
dari 0,5 mm dibersihkan dengan cara froth floatation dan cyclone. Untuk
rentang ukuran fraksi yang lebih luas dapat dipakai jig washing, cara pencucian
yang paling tua, murah dan paling banyak dipakai. Batubara hasil pencucian
ini disebut washed coal atau clean coal.
Pencucian batubara penting selain sebagai upaya meningkatkan nilai
kalor batubara yang berimbas pada peningkatan harga jual, juga penting untuk
menurunkan biaya transportasi, memperkecil persoalan gas buangan, dan
menjadikan sifat kimia dan fisika batubara lebih homogen.
2
B. Identifikasi Masalah
Memberikan pemahaman yang baik mengenai teknik-teknik dan proses
dalam coal benefication penting dilakukan bagi seorang calon engineer
tambang. Pemahaman menyeluruh mengenai coal benefication sebagai upaya
peningkatan mutu dan harga jual batubara diharapkan akan memberi
kontribusi terhadap pertambangan batubara di Indonesia dan akhirnya turut
berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan Indonesia.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan tim penyusun, maka
selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas mengenai coal benefication
sebagai upaya peningkatan mutu dan harga jual batubara.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk
pertanyaan (questions) sebagai berikut:
1. Apa itu batubara? Bagaimana persebaran batubara di Indonesia?
2. Apa itu coal impurities? Bagaimana coal impurities terbentuk? Bagaimana
pengaruh coal impurities terhadap kualitas batubara?
3. Apa itu coal benefication? Seberapa perlu coal benefication dilakukan?
Bagaimana coal benefication dilakukan?
E. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata
Kuliah Pengantar Pemanfaatan Batubara dengan dosen pengampu Bpk. Dr.
Rijal Abdullah, S.T, M.T disamping dalam upaya pembelajaran dan
pengenalan mengenai coal benefication secara lebih mendalam.
F. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis
Bagi tim penyusun, seluruh rangkaian kegiatan penyusunan makalah
diharapkan dapat memantapkan pemahaman mengenai teknik-teknik dan
proses dalam coal benefication.
3
2. Manfaat Akademis
Bagi civitas akademika Universitas Negeri Padang, khususnya di
Teknik Pertambangan, makalah ini diharapkan dapat menjadi dokumen
yang berguna untuk dijadikan acuan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Batubara dan Persebarannya di Indonesia
Istilah batubara merupakan hasil terjemahan dari coal. Disebut batubara
karena dapat dibakar seperti halnya arang kayu (charcoal). Menurut Elliot
(1981), batubara ialah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah
heterogen yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
sebagai unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat
lain, yaitu senyawa anorganik pembentuk ash tersebar sebagai partikel zat
mineral terpisah-pisah di seluruh senyawa batubara. Beberapa jenis batubara
meleleh dan menjadi plastis apabila dipanaskan, tetapi meninggalkan suatu
residu yang disebut kokas. Batubara dapat dibakar untuk membangkitkan uap
dan dikarbonisasikan untuk membuat bahan bakar cair atau dihidrogenasikan
untuk membuat metan. Gas sistetis atau bahan bakar berupa gas dapat
diproduksi sebagai produk utama dengan jalan gasifikasi sempurna dari
batubara dengan oksigen dan uap atau udara dan uap.
7
oksida logam pembentuk batuan, sedangkan anorganic volatile matter
akan pecah menjadi gas karbondioksida (dari karbonat-karbonat), sulfur
(dari pirit), dan air yang menguap dari lempung.
Mineral matter adalah salah satu komponen utama dalam batubara,
oleh sebab itu tidak ada batubara yang benar-benar bebas ash dan sulfur.
Abu (ash) adalah bahan anorganik yang terkandung dalam batubara
sebagai pengotor, abu dapat berupa abu bawaan (abu yang terbentuk
bersamaan dengan terbentuknya batubara) atau extraneous ash (abu
material anorganik yang terbawa pada saat proses penambangan). Abu
batubara umumnya berkomposisi SiO2, Al2O3, TiO2, Fe2O3, CaO, MgO,
Na2O, dan K2O. Kadar abu (ash content) ditentukan dengan membakar
sampel batubara di dalam tungku bersuhu 815 oC yang diiringi dengan
pengaliran udara secara lambat.
Selain kadar ash, kandungan sulfur juga penting sebagai parameter
dalam penggunaan batubara sebagai bahan bakar. Kandungan sulfur dalam
batubara dapat berupa:
a. Sulfur organik yang terikat dalam rantai hidrokarbon dan terbentuk
bersama dengan proses pembentukan batubara.
b. Sebagai mineral sulfida dalam komponen anorganik, umumnya berupa
pirit.
c. Sebagai mineral sulfat, umumnya besi atau kalsium sulfat dan
merupakan hasil oksidasi mineral sulfida.
Kandungan sulfur dalam batubara dapat ditentukan di laboratorium dengan
Eschka method dan high temperatur method.
C. Coal Benefication dan Tahapannya
Coal benefication adalah suatu proses untuk menaikkan kualitas batubara
dengan cara mengurangi kadar abu dan belerang, berdasarkan perbedaan sifat
fisik antara batubara dengan mineral matter. Tujuan coal benefication secara
umum antara lain:
1. Meminimalkan biaya transportasi.
2. Menghindari timbulnya masalah pada proses selanjutnya.
3. Untuk memenuhi persyaratan konsumen.
4. Untuk memenuhi persyaratan supaya tidak mengganggu lingkungan pada
saat dimanfaatkan.
8
Tahapan dalam coal benefication meliputi proses communition,
screening, washing, dan drying. Coal benefication chain diperlihatkan oleh
gambar di bawah ini.
9
Tabel 1. Perbedaan dan Jenis Alat Prymary serta Secondary Crushing
Klasifikasi
Prymary
Crushing
Alat
Feed
(Inch)
Product
(Inch)
12 - 60
46
6-8
- 3/8
a. Jaw Crusher
b. Gyratory Crusher
a. Gyratory Cone
Crusher
Secondary
Crushing
b. Roll Crusher
c. Gravity Stamp Mill
d. Hammer Mill
10
b. Gyratory Crusher
Gyratory crusher dipakai untuk memecah batuan berbentuk
bongkah besar maupun kecil dan memiliki kapasitas lebih besar dari
jaw crusher. Pada gyratory crusher, penghancuran berjalan terus
menerus selama inner shell (dinding dalam) berputar pada as-nya.
adalah
pemisahan
butiran-butiran
secara
mekanis
11
b. Moving screen
Saringan dengan permukaan saringan yang bergerak sehingga
terjadi kontak antara screen surface dengan batubara. Jenis-jenis
moving screen dapat berupa moving grizzly, revolving screen, shaking
screen, dan vibrating screen. Pada permukaan moving screen sengaja
dibuat miring supaya material mudah bergerak.
12
Metode pencucian batubara yang umum dipilih dalam skala industri di
Indonesia, antara lain sebagai berikut:
a. Jig washing
Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan
perbedaan berat jenis, bekerja secara mekanis yang menggunakan
adanya perbedaan kemampuan menerobos dari butiran yang akan
dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed). Secara umum jig
merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air dengan saringan
horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan
pemisah.
Tangki jig
(spigot) pada bagian bawahnya. Di samping itu jig juga memiliki suatu
mekanisme penyebab terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi
dengan pemakaian air tambahan.
13
products,
batubara
ringan
yang dikehendaki
karena
14
Media pemisah yang dapat dipakai untuk dense medium separator
antara lain:
1) Air + magnetit halus dengan kerapatan 1,25 2,20 ton/m3.
2) Air + ferrosilikon dengan kerapatan 2,90 3,40 ton/m3.
3) Air + magnetit + ferrosilikon dengan kerapatan 2,20 2,90 ton/m3.
4) Larutan berat seperti tetra bromo ethana (BJ 2,96), bromoform (BJ
2,85), dan methylene iodida (BJ 3,32).
15
16
ukuran partikel 02 mm, alatnya disebut siklon klasifikasi (classifying
cyclone). Untuk pencucian batubara, jenis siklon yang digunakan adalah
siklon media berat (dense medium cyclone). Siklon ini menggunakan
media berat yang sama dengan yang dipakai di dalam bak media berat,
yaitu menggunakan media magnetit. Kedua alat ini sangat efisien dan
mampu membersihkan partikel batubara sampai ukuran 0,5 mm.
Gaya
gravitasi
pada
cyclone sangat
sedikit
pengaruhnya
17
d. Flotation
Flotasi adalah suatu proses dimana padatan dan cairan atau zat
terlarut dibawa ke permukaan larutan dengan penggunaan gelembung
udara. Faktorfaktor yang mempengaruhi flotasi adalah ukuran
partikel, pH larutan, surfaktan, koagulan, laju udara, ukuran gelembung
udara, ketebalan lapisan buih, serta penambahan reagen kimia. Macammacam sel flotasi, yaitu agitation cell, sub aeration cell, pneumatic cell,
vacum and pressure cell, dan cascade cell.
Material dapat dibedakan atas hidrofobik (benci air) yang mudah
melekat pada gelembung udara dan hidrofilik (suka air) yang tidak
mudah melekat pada gelembung udara. Batubara merupakan partikel
hidrofobik, sedangkan pengotornya adalah partikel hidrofilik. Partikel
partikel yang basah (hidrofilik) tidak mengapung dan cenderung tetap
berada dalam fasa air. Di lain pihak, partikelpartikel hidropobik
menempel pada gelembung dan naik ke permukaan, terpisah dengan
partikel hidrofilik.
18
a. Mengambil kembali air dalam tailing dari hasil flotasi untuk digunakan
kembali (reuse water).
b. Mengambil padatan reject dalam tailing dari hasil flotasi.
c. Mengurangi jumlah kolam tailing (tailing pond).
Perlu diingat, air yang dapat dihilangkan pada tahap ini hanyalah free
moisture, bukan inherent moisture. Cara pengeringan dapat menggunakan
mesin atau tanpa mesin. Mesin untuk pengeringan batubara disebut dryer
machine. Dryer machine bekerja dengan cara mendorong penguapan air
sampai titik maksimal melalui pemberian uap panas pada batubara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa:
1. Batubara ialah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah heterogen
yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen sebagai unsur
utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan.
2. Dalam proses pembentukannya, batubara diselipi batuan yang mengandung
mineral. Bersama dengan moisture, mineral ini merupakan pengotor bagi
batubara. Pengotor ini harus diperhitungkan dan diupayakan untuk
dihilangkan karena semakin tinggi kandungan pengotor, maka semakin
rendah kandungan karbon, dan semakin rendah pula nilai panas (kalori)
batubara tersebut.
3. Proses penghilangan pengotor dalam batubara ini disebut pencucian batubara
(coal benefication atau coal preparation). Prinsip pencucian batubara adalah
memisahkan fraksi batubara yang mengandung ash tinggi (density-nya
tinggi) dari fraksi batubara yang mengandung ash rendah (density-nya relatif
kecil).
4. Teknik pencucian batubara dipilih terutama dipengaruhi oleh ukuran fraksi
batubara hasil penggerusan dengan crusher dan kandungan pengotor dalam
batubara. Batubara ukuran 0,5 mm sampai 30 mm biasanya dibersihkan
dengan cara dense medium separation, ukuran yang lebih kecil dari 0,5 mm
dibersihkan dengan cara froth floatation dan cyclone. Untuk rentang ukuran
fraksi yang lebih luas dapat dipakai jig washing. Batubara hasil pencucian
ini disebut washed coal atau clean coal.
5. Pencucian batubara penting selain sebagai upaya meningkatkan nilai kalor
batubara yang berimbas pada peningkatan harga jual, juga penting untuk
menurunkan biaya transportasi, memperkecil persoalan gas buangan, dan
menjadikan sifat kimia dan fisika batubara lebih homogen.
19
20
B. Saran
Pencucian batubara merupakan kegiatan vital bagi industri penambangan
batubara. Untuk itu, pembangunan coal washing plant perlu direncanakan
bahkan sebelum kegiatan penambangan itu sendiri dimulai dan perlu
direncanakan
DAFTAR PUSTAKA
Air Polution Control Division. 1998. Inspector Guidance Manual: Coal
Preparation Plants. Colorado: Stationary Sources Branch.
Arif Zulkifli. 2012. Pengolahan dan Pencucian Batubara atau Treatment and
Washing of Coal (www.bangazul.com, online, diakses pada 23 September
2014).
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. 2014. Overview of Indonesias
Energy Sector and Recent Development in The Coal Sector.
Komang Anggayana. Handout Matakuliah Eksplorasi Batubara. Bandung: ITB.
Muchjidin. 2006. Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara. Bandung:
Penerbit ITB.
21