Anda di halaman 1dari 4

TIPE INJURI SERVIKAL

Pendahuluan
Cedera servikal merupakan penyebab yang paling sering dari kecacatan dan kelemahan setelah
trauma. Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau atlas, C2 atau axis, C3, C4, C5, C6
dan C7. Benturan keras atau benda tajam yang mengenai tulang servikal ini tidak hanya akan
merusak struktur tulang saja namun dapat menyebabkan cedera pada medulla spinalis apabila
benturan yang disebabkan ini sampai pada bagian posterior tulang servikal. Struktur tulang
servikal yang rusak dapat menyebabkan pergerakan kepala terganggu. Sedangkan apabila
mengenai serabut saraf spinal dapat menghambat impuls sensorik dan motorik tubuh.

Insidensi trauma pada laki-laki 5 kali lebih besar dari perempuan. Ducker dan Perrot melaporkan
40% spinal cord injury disebabkan kecelakaan lalu lintas, 20% jatuh, 40% luka tembak, sport,
kecelakaan kerja. Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti
dengan C5 dan C6. Trauma pada servikal C1 dan C2 dapat mnyebabkan dislokasi atlantoservikalis sehingga kepala tidak dapat melakukan gerakan mengangguk dan apabila menembus
ligamentum posterior dan mencederai medulla spinalis maka pusat ventilasi otonom akan
terganggu. Cedera pada C3-C4 akan menyebabkan gangguan pada otot pernapasan dan cedera
pada C4-C7 mengakibatkan kelemahan pada ektremitas (quadriplegia).

Klasifikasi Cervical Spine Injury


Biomekanikal studi dan autopsi atau experimental cadaver menunjukkan terdapat hubungan
antara mekanisme, kekuatan vektor yang menghasilkan cedera dan beratnya cedera tulang
maupun ligament. Kekuatan vektor yang menimbulkan fleksi, ekstensi, k omperesi vertical (axial
cord), lateral fleksi, rotasi atau kombinasi kekuatan (flexi dan rotasi) akan menghasilkan lesi
yang spesifik seperti pada Tabel 1.

Cervical spine stability


Secara klinis stabilitas cervical menyangkut 3 hal:
1. Deformitas atau abnormalitas displacement tidak terjadi pada beban fisiologis
2. Tidak terjadi deformitas atau abnormalitas displacement pada proses penyembuhan
3. Tidak terdapat injuri atau kompresi pada elemen neural dan tidak akan timbul pada
penggunaan beban fisiologis.
White dan Panjabi membuat check list instabilitas pada Lower cervical spine, dikatakan tidak
stabil bila (+) 5 point:
Terdapat anterior collum destruksi
Angulasi sagital >110
Pada sagital plane translasi > 3,5 mm
Positif stretch test atau gangguan spinal cord timbul (disc 1,7 mm, angulasi 7,50) > unstable
Terdapat gangguan radix atau penyempitan discus

Antipasi stress pada cervikal


Lesi spesifik dan penanganannya
1- Occipital condyle fractures
Termasuk fracture yang jarang. Condylar fracture terbagi 3 tipe:

Tipe I : fracture dikarenakan beban axial dari tengkorak ke tulang atlas,fracture terjadi di
occipital condyle tanpa/minimal displacement ke foramen magnum

Tipe II : fracture dari condylus sampai foramen magnum. Tampak fracture linien CTScan merupakan fracture stabil

Tipe III : Condyle fracture avulse. Mekanisme trauma biasanya rotasi atau lateral bending
atau keduanya merupakan fracture unstable dan harus dilakukan craniocervical fusion.

2- Atlanto occipital dislocation


Diagnosa ditegakkan dari perhitungan lateral skull X-ray :

Normal: 0.7 0.009


Cervical traksi merupakan kontra indikasi. Halo vest, atlanto occipital fusion.Occipital fusion
merupakan pilihan
3- Atlas Fracture
5 10 % cervical spine injury. Gambaran fracture antaranya posterior arch fracture, lateral
mass fracture, Jefferson fracture, Horizontal fracture.
4- Axis Fracture

Fracture odontoid

Fracture lateral mass

Hangmans fracture/traumatic spondylolistesis

Combine fracture

5- Odontoid fracture
Dibagi pada tiga tipe yaitu:
I.
II.
III.

Avulsi distal odontoid ---cervical collar


Fracture pada basis odontoid--- imobilisasi 12 mhh halo orthosis
Fracture melewati body axis--- hale vest 12 mgg

6- Traumatic spondylolistesis (Hangmans fracture)


Dibagi 3 tipe:
I. Subluksasi C2 C3 < 3 mm--- philadelpia collar
II. Terpisah discus C2 C3 dan posterior longitudinal ligament subluksasi C2 C3 < 4 mm
atau argulasi > 11o
IIA. Seperti II, angulasi lebih besar
III. Facet C2 C3 terpisah, Anterior longitudinal ligament terpisah II, IIA, III--- halo orthosis,
bila gagal anterior fusion plate fixasi
Sciwora
Spinal cord injury tanpa abnormalitas radiographic secara klinis mekanisme injury biasanya
hiperfleks, dislokasi, dengan reduksi segera oleh otot-otot atau prolap cervical disc yang
temporer. Gambaran yang menonjol adalah central syndrom akut. Taylor melakukan percobaan
dengan Cadaver, menunjukkan ligamentum flavum pada cervical spine menonjol ke depan
selama hiperekstensi hingga menimbulkan penyempitan diameter canalis spinalis dan
mengakibatkan cord injury.

Anda mungkin juga menyukai