Anda di halaman 1dari 34

PENINGKATAN PARTISIPASI PEMIRA KM-ITB

DI KALANGAN MAHASISWA TINGKAT PERTAMA ITB

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah

oleh
HANS CHRISTIAN (16513063)
OCTAVIANUS MARCEL HARJONO (16513318)
JOHANES HENDRA F. RAJAGUKGUK (16513348)

SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG

2014

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul Peningkatan Partisipasi Pemira KM-ITB di Kalangan Mahasiswa
Tahun Pertama ITB.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis
Karya Ilmiah di semester kedua tahap Tahun Pertama Bersama Sekolah Teknik
Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena
itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung, terutama
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Akhmaloka selaku Rektor Institut Teknologi Bandung
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Suwarno selaku Dekan Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika Institut Teknologi Bandung
3. Ibu Dra. Anniar Samanhudi, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Tata
Tulis Karya Ilmiah
4. Yang terkasih orang tua dan saudara-saudara kami
i

5. Rekan-rekan kelas K-03 mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah


6. Teman-teman lainnya, terutama Safara Cathasa R. yang telah
memberikan waktu untuk diwawancarai dalam pembuatan makalah ini.
7. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia kemahasiswaan, khususnya di
Institut Teknologi Bandung.

Bandung, April 2014


Penulis

ii

ABSTRAK

Sebelum tahun 2011, mahasiswa tingkat pertama ITB tidak mendapat hak
untuk ikut berpartisipasi dalam Pemira (Pemilihan umum raya) KM-ITB
(Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung) karena masih dianggap awam.
Namun, sejak tahun 2011 setelah melalui pertimbangan bahwa KM-ITB adalah
sebuah organisasi yang mewakili seluruh mahasiswa ITB dan bahwa KM-ITB
mewakili aspirasi setiap mahasiswa ITB, maka mahasiswa tingkat pertama ITB
dapat berpartisipasi dalam pemilihan raya ini. Tidak semua mahasiswa tingkat
pertama sudah sepenuhnya mengerti mengenai KM-ITB sehingga diperlukan
suatu cara untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa tingkat pertama ITB. Untuk
menemukan cara tersebut, diperlukan analisis di pemilihan tersebut seperti
presentase jumlah pemilih dan yang tidak memilih, alasan berpartisipasi,
kehadiran dalam kampanye dan partisipasi mahasiswa sebagai panitia Pemira
KM-ITB. Pada tahun 2014 ini partisipasi mahasiswa tingkat pertama cukup tinggi.
Tidak semua pemilih tersebut memilih berdasarkan kesadarannya, melainkan
karena berbagai hal seperti memenuhi persyaratan pemilih harus mencapai
1/2n+1.

Kata kunci: mahasiswa, Institut Teknologi Bandung, pemilihan umum raya

iii

DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA.............................................................................................................i
ABSTRAK............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ viii
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................... ix
BAB I

PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah................................1
1.1.1 Latar belakang...................................................................3
1.1.2 Rumusan masalah..............................................................3
1.2 Tujuan dan Manfaat..............................................................4
1.3 Ruang Lingkup Kajian.........................................................4
1.4 Hipotesis...............................................................................4
1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data...............................4
1.5.1 Metode...............................................................................4
1.5.2 Teknik pengumpulan data..................................................5
1.6 Sistematika Penulisan...........................................................5

BAB II

GAMBARAN UMUM PEMIRA KM-ITB................................6


2.1 Pengertian Pemira KM-ITB.................................................6
2.2 Peserta Pemira KM-ITB.......................................................6
2.3 Proses Pemira KM-ITB........................................................7
2.4 Peran Mahasiswa Tingkat Pertama
dalam Pemira KM-ITB.........................................................8

BAB III

ANALISIS PENINGKATAN PARTISIPASI PEMIRA


KM-ITB DI KALANGAN MAHASISWA
TINGKAT PERTAMA ITB........................................................9
iv

3.1 Partisipasi Mahasiswa Tingkat Pertama


sebagai Pemilih.....................................................................9
3.2 Partisipasi Mahasiswa Tingkat Pertama
sebagai Panitia......................................................................11
3.3 Kehadiran Mahsiswa Tingkat Pertama dalam
Proses Kampanye.................................................................12
3.4 Peningkatan Partisipasi Mahasiswa Tingkat
Pertama dalam Pemira..........................................................14
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN.......................................................16


4.1 Simpulan...............................................................................16
4.2 Saran.....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................21

DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL I JUMLAH PEMILIH TPB DALAM PEMIRA KM-ITB 2014..............9

vi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Hearing TPB....................................................................................13

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN

A PERTANYAAN KUESIONER................................................21
B RESPON KUESIONER...........................................................23
C HALAMAN-HALAMAN KONSULTASI YANG TELAH
DISETUJUI.............................................................................28

viii

DAFTAR SINGKATAN
Pemira

: Pemilihan umum raya

ITB

: Institut Teknologi Bandung

KM-ITB

: Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

K3M

: Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa

MWA-WM

: Majelis Wali Amanat Wakil Mahasiswa

HMJ

: Himpunan Mahasiswa Jurusan

TPB

: Tahap Persiapan Bersama

TPS

: Tempat Pemungutan Suara

FTSL

: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

FMIPA

: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FTI

: Fakultas Teknologi Industri

SAPPK

: Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan

STEI

: Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

SITH-S

: Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Sains

SITH-R

: Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Rekayasa

FITB

: Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

FTTM

: Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

SF

: Sekolah Farmasi

SBM

: Sekolah Bisnis dan Manajemen

FSRD

: Fakultas Seni Rupa dan Desain

FTMD

: Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah


1.1.1 Latar belakang
Pemilihan umum adalah sebuah mekanisme demokratis untuk
melaksanakan pergantian pemimpin. Sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan,
Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB) membutuhkan sebuah mekanisme
pergantian pemimpin. Setiap tahun KM-ITB mengadakan Pemilu Raya (Pemira)
KM-ITB yang bertujuan memilih Ketua Kabinet KM-ITB (K3M) dan Majelis
Wali Amanat-Wakil Mahasiswa (MWA-WM) . Pemira sebagai sebuah mekanisme
demokratis memampukan mahasiswa untuk menentukan arah kepemimpinan KMITB dengan memilih pemimpin yang dianggap paling mampu membawa KM-ITB
ke arah yang lebih baik.
Sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan yang mewakili mahasiswamahasiswa ITB, KM-ITB harus mewakili aspirasi setiap mahasiswa ITB. Karena
itu, seluruh mahasiswa ITB diberikan hak untuk berpartisipasi dalam Pemira ITB.
Salah satu partisipasi yang dapat dilakukan massa KM-ITB adalah menjadi
pemilih. Sejak Pemira KM-ITB tahun 2012, hak pilih dalam Pemira tidak hanya
diberikan kepada mahasiswa tingkat dua ke atas yang telah tergabung dalam

himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), tetapi juga kepada mahasiswa tingkat


pertama, atau yang dikenal juga sebagai mahasiswa TPB (Tahap Persiapan
Bersama).
Meskipun seluruh mahasiswa berhak memberikan suaranya dalam Pemira,
dalam kenyataannya mahasiswa yang berpartisipasi tidak seluruhnya. Dalam
Pemira 2013, jumlah suara yang masuk 8953 dari 14070 mahasiswa yang terdaftar
sebagai pemilih, atau hanya sekitar 63,63%. Jumlah pemilih sebanyak itu pun baru
terkumpul setelah dilakukan penambahan waktu pemungutan suara selama 2 hari,
dikarenakan jumlah pemilih belum mencapai batas minimal 1/2n+1.
Rendahnya tingkat partisipasi dalam Pemira KM-ITB menunjukkan
adanya masalah besar dalam proses kemahasiswaan di ITB. Data menunjukkan
bahwa rendahnya tingkat partisipasi ini tersebar pada seluruh mahasiswa dari
berbagai tingkat dan jurusan. Karena seluruh mahasiswa ITB memulai kehidupan
kemahasiswaan mereka di tahap TPB, maka dapat diduga bahwa ada masalah
yang terjadi sejak masa TPB. Karena itu, makalah ini difokuskan untuk
menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada mahasiswa TPB.
Pada umumnya, mahasiswa tahun pertama masih awam dengan dunia
politik kampus. Akibatnya, banyak mahasiswa tahun pertama yang tidak
berpartisipasi dalam Pemira. Seringkali, meskipun ikut memilih, mahasiswa
tingkat pertama hanya berpartisipasi karena memandang Pemira KM-ITB sebagai
suatu kewajiban, dan memilih tanpa benar-benar mengerti program yang diusung
oleh para calon. Hal ini berpotensi mengakibatkan tidak terpilihnya pemimpin
2

yang mewakili aspirasi mahasiswa.


Selain karena keawaman mahasiswa TPB, tingkat partisipasi yang rendah
mencerminkan adanya sikap apatis dari mahasiswa terhadap kemahasiswaan. Jika
sikap apatis ini terus dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa TPB saat naik ke tingkat
selanjutnya, dimana seharusnya mereka menjadi peserta yang lebih aktif dalam
kemahasiswaan, dikhawatirkan akan berakibat pada tidak berjalannya regenerasi
kepemimpinan di KM-ITB. Hal ini pada akhirnya akan membawa dampak negatif
bagi kemahasiswaan di ITB. Atas dasar kekhawatiran itulah makalah ini dibuat,
dengan harapan bahwa penelitian yang kami lakukan dapat memberikan petunjuk
tentang masalah apa yang terjadi dalam tingkat partisipasi Pemira KM-ITB selama
ini.

1.1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul permasalahan yaitu apakah
yang harus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa tingkat pertama
ITB dalam Pemira KM-ITB

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini
adalah untuk menemukan cara untuk meningkatkan tingkat partisipasi mahasiswa
tingkat pertama ITB dalam Pemira KM-ITB.

1.3 Ruang Lingkup Kajian


Untuk menjawab rumusan masalah di atas perlu pengkajian beberapa
pokok, yaitu:
1 persentase jumlah pemilih dan yang tidak memilih,
2 alasan berpartisipasi,
3 kehadiran dalam hearing, uji panelis, dan kampanye,
4 partisipasi sebagai panitia.

1.4 Hipotesis
Partisipasi mahasiswa tingkat pertama ITB dalam Pemira KM-ITB masih
rendah. Jika tidak ditindaklanjuti, regenerasi kepemimpinan KM-ITB bisa
terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah untuk meningkatkan
tingkat partisipasi mahasiswa tingkat pertama dalam Pemira KM-ITB.

1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data


1.5.1 Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan data kemudian
diuraikan berdasarkan fakta dan data. Sehubungan dengan itu metode yang
digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif kualitatif.

1.5.2 Teknik pengumpulan data


Pada penelitian kali ini kami menggunakan teknik pengumpulan data,
berupa studi literatur, wawancara, dan penyebaran angket.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan karya ilmiah ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
gambaran umum Pemira KM-ITB, analisis peningkatan partisipasi Pemira KMITB di kalangan mahasiswa tingkat pertama ITB, dan kesimpulan dan saran. Pada
bab satu akan dibahas mengenai latar belakang pengangkatan aspek karya ilmiah
ini, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup kajian, metode dan teknik
pengumpulan data pada karya ilmiah ini, serta sistematika penulisan. Bab dua
akan menjabarkan tentang gambaran umum Pemira KM-ITB yang mencakup
pengertian Pemira KM-ITB, peserta Pemira KM-ITB, proses Pemira KM-ITB,
dan peran mahasiswa tingkat pertama dalam Pemira KM-ITB. Bab tiga akan
menganalisis masalah-masalah yang telah dirumuskan, yaitu partisipasi
mahasiswa tingkat pertama sebagai pemilih, partisipasi mahasiswa tingkat
pertama sebagai panitia, kehadiran mahasiswa tingkat pertama dalam proses
kampanye, dan peningkatan partisipasi mahasiswa tingkat pertama dalam Pemira.
Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari penulis mengenai permasalahan
yang kami angkat terkait dengan partisipasi dalam Pemira KM-ITB, khususnya
oleh mahasiswa tingkat pertama.

BAB II
GAMBARAN UMUM PEMIRA ITB

2.1 Pengertian Pemira KM-ITB


Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung,
disingkat sebagai Pemira KM-ITB, adalah rangkaian pelaksanaan pemilu yang
dilakukan di KM-ITB untuk memilih Ketua Kabinet KM-ITB dan Majelis Wali
Amanat Wakil Mahasiswa (MWA-WM).[1] Pemira KM-ITB diadakan setahun
sekali, di akhir periode kepengurusan kabinet KM-ITB dan MWA-WM
sebelumnya.[2] Pemira KM-ITB diadakan oleh KM-ITB, melalui sebuah
kepanitiaan yang disebut Panitia Pelaksana (Panpel) Pemira KM-ITB.[3] Pemira
KM-ITB memiliki asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. [4]

2.2 Peserta Pemira KM-ITB


Pemira KM-ITB diikuti oleh peserta (calon) dan pemilih. Calon Ketua
Kabinet KM-ITB adalah anggota KM-ITB yang memenuhi persyaratan, telah
mendaftarkan diri ke Panpel Pemira KM-ITB, dan telah diverifikasi oleh Panpel.

[1] Kongres Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Aturan Pemilu Raya
KM-ITB 2013, Bandung, 2013, hlm. 2.
[2] Ibid., hlm. 2.
[3] Ibid., hlm. 3.
[4] Ibid., hlm. 2.

Persyaratan yang harus dipenuhi calon antara lain telah menjadi anggota KM-ITB
selama dua tahun, bukan anggota partai politik, tidak sedang terkena sanksi
akademik atau sanksi organisasi, dan bersedia melepas semua jabatan struktural di
lembaga kemahasiswaan.[5] Pemilih dalam Pemira KM-ITB adalah seluruh
anggota KM-ITB, baik anggota penuh maupun anggota muda (mahasiswa) tingkat
pertama/TPB). Setiap pemilih memiliki satu hak suara.

2.3 Proses Pemira KM-ITB


Pemira KM-ITB diawali dengan pemilihan ketua pelaksana pemira oleh
kongres ITB, yaitu perwakilan senator dari setiap himpunan. Setelah dipilih ketua
dilanjutkan oleh pembentukan ring satu, ring dua, dan oprec divisi. Kemudian
dibentuklah aturan-aturan yang disetujui oleh kongres, dan dimulailah pendaftaran
K3M (Ketua Kabinet KM-ITB). Setelah pengumpulan persyaratan dan verifikasi,
maka bakal calon K3M dinyatakan menjadi calon, dan dimulai masa kampanye.
Masa kampanye adalah masa dimana calon K3M ITB mempromosikan
dirinya ke mahasiswa-mahasiswa ITB. Kampanye dapat dilakukan dalam berbagai
cara seperti hearing, penempelan poster/banner, dan lain-lain selama tidak
menyimpang dari aturan-aturan yang berlaku. Setelah proses kampanye selesai,
ada masa reses, dimana semua calon K3M tidak melakukan kampanye. Setelah
masa reses baru dimulai pemilihan K3M oleh mahasiswa-mahasiswa ITB.
[5] Kongres Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Aturan Pemilu Raya
KM-ITB 2013, Bandung, 2013, hlm. 8.

2.4 Peran Mahasiswa TPB dalam Pemira KM-ITB


Mahasiswa ITB tingkat TPB, memiliki peran yang cukup penting pada
proses Pemira KM-ITB. Suara mahasiswa TPB merupakan penyumbang suara
terbesar pada proses pemungutan suara. Selain itu, untuk dapat dipilih, bakal calon
harus mendapat dukungan suara sebesar 1/2N+1, atau dengan kata lain, setengah
jumlah mahasiswa TPB ITB ditambah satu. Mahasiswa TPB juga dapat ambil
bagian dalam kepengurusan/panitia pemungutan suara. Hal tersebut dikarenakan
mahasiswa TPB sudah dianggap sebagai massa kampus ITB. Berbagai posisi
dalam kepanitiaan dapat diisi dan dikelola oleh mahasiswa TPB itu sendiri.
Mahasiswa TPB juga dapat ikut dalam tim sukses calon pemimpin. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kelas atau strata antara mahasiswa baru
dan lama.

BAB III
ANALISIS PENINGKATAN PARTISIPASI PEMIRA
KM-ITB DI KALANGAN MAHASISWA TINGKAT
PERTAMA ITB

3.1 Partisipasi Mahasiswa Tingkat Pertama sebagai Pemilih


Berdasarkan data yang dirilis Panpel Pemira KM-ITB, jumlah mahasiswa
TPB yang memilih dalam Pemira KM-ITB 2014 adalah sebagai berikut:
TABEL I
JUMLAH PEMILIH TPB DALAM PEMIRA KM-ITB 2014
Fakultas Jumlah Pemilih

Jumlah Mahasiswa

Persentase Pemilih

FTSL

318

435

73,10%

SAPPK

153

224

68,30%

SF

104

147

70,75%

FTMD

177

300

59,00%

FTTM

236

347

68,01%

FITB

233

277

84,11%

89

128

69,53%

FTI

219

394

55,58%

FMIPA

217

350

62,00%

STEI

240

407

58,97%

1986

3009

66,00%

SITH-S

TOTAL

*Data jumlah pemilih tidak termasuk FSRD, SBM, dan SITH-R karena data pemilih ketiga
fakultas tersebut tidak dipisah antara pemilih TPB dan non-TPB

Sumber: Twitter @pemiraitb dan Data Penerimaan Mahasiswa Baru ITB 2013
9

Untuk mengetahui alasan partisipasi Pemira KM-ITB di kalangan


mahasiswa tingkat pertama ITB, kami telah menyebarkan kuesioner kepada 63
orang mahasiswa TPB ITB sebagai responden. Dari 63 responden, 45 orang
menyatakan ikut memilih dalam Pemira sementara delapan belas orang tidak
memilih.
Dari 45 responden yang menyatakan menggunakan hak pilihnya, lima
orang mengatakan memilih karena mengikuti teman, enam orang memilih karena
menganggap memilih sebagai suatu kewajiban, lima orang karena tidak ingin
menyia-nyiakan hak pilih, sementara sisanya menyatakan beragam alasan
berbeda, seperti ingin ikut menentukan nasib dan masa depan KM-ITB,
berkontribusi untuk kemajuan KM-ITB, dan untuk memilih pemimpin yang
terbaik.
Dari delapan belas orang yang tidak menggunakan hak pilihnya, empat
orang tidak memilih karena malas, tiga orang menyatakan lupa memilih, dua
orang tidak bisa memilih karena kesibukan lain, tiga orang kurang atau terlambat
mendapat informasi. Enam orang sisanya menyatakan beragam alasan berbeda,
seperti tidak menemukan pilihan yang cocok, tidak terlalu peduli dengan
kepemimpinan KM-ITB, dan merasa bahwa siapapun yang terpilih tidak akan
berdampak pada kehidupan mahasiswa.
Dari data jumlah pemilih dan respon kuesioner, dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa tingkat pertama cukup aktif berpartisipasi sebagai pemilih dalam
Pemira KM-ITB. Mahasiswa tingkat pertama sudah cukup memahami tujuan
10

Pemira KM-ITB, hal ini dapat dilihat dari responden yang menyatakan memilih
karena ingin berkontribusi untuk kemajuan dan masa depan KM-ITB. Akan tetapi,
masih ada responden yang memilih karena merasa memilih sekadar kewajiban
maupun hanya mengikuti teman.
Beberapa responden yang tidak memilih mengatakan bahwa mereka tidak
memilih karena merasa tidak ada pilihan yang cocok. Hal ini menunjukkan bahwa
ada mahasiswa yang tidak memilih bukan karena tidak peduli, melainkan karena
pilihan pribadinya. Di lain pihak, masih ada responden yang menyatakan tidak
peduli dengan KM-ITB. Selain kedua alasan tersebut, beberapa responden
menyatakan terlambat atau kurang mendapat informasi mengenai Pemira KMITB. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Panitia Pelaksana Pemira KM-ITB
agar lebih meningkatkan sosialisasi Pemira KM-ITB.

3.2 Partisipasi Mahasiswa Tingkat Pertama sebagai Panitia


Di tahun 2014 ini meskipun banyak mahasiswa ITB selain TPB yang
masih mengganggap bahwa mahasiswa TPB masih belum cerdas dan masih awam
dalam Pemira KM-ITB, hal ini tidak membuat sebagian mahasiswa TPB tidak
berpartisipasi dalam pemilihan dan kepanitiaan. Dalam kepanitiaan KM-ITB ada
sekitar lima puluh mahasiswa TPB yang turut berpartisipasi dari sekitar dua ratus
mahasiswa TPB yang mendaftar. Penurunan jumlah ini disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satu contohnya adalah kesibukan kuliah. Untuk menjadi panitia KMITB pun mahasiswa ITB harus mempelajari struktur-struktur organisasi, mengenal
11

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan mengerjakan tugas-tugas yang


diberikan sebagai syarat menjadi panitia KM-ITB.
Dalam kepanitiaan KM-ITB, ada yang bertugas untuk mengawasi caloncalon Presiden KM-ITB. Partisipasi mahasiswa TPB dalam mengawasi caloncalon Presiden KM-ITB adalah memperhatikan pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh calon-calon tersebut pada saat melakukan hearing dan kampanye
untuk kemudian dilaporkan. Dari kuesioner yang telah dipublikasikan secara
online, ada delapan orang yang mengikuti kepanitiaan Pemira KM-ITB dari 63
orang yang mengisi kuesioner. Partisipasi mahasiswa TPB sebagai panitia dalam
Pemira KM-ITB lebih sedikit dibandingkan dengan partisipasi mahasiswa TPB
sebagai pemilih, hal ini disebabkan adanya syarat-syarat untuk menjadi panitia
KM-ITB dan batas minimal memilih, yaitu 1/2N+1.

3.3 Kehadiran Mahasiswa Tingkat Pertama dalam Proses Kampanye


Kehadiran mahasiswa TPB dalam hearing memiliki peran yang cukup
penting. Hal ini dikarenakan hearing tanpa kehadiran mahasiswa TPB tidak dapat
dilaksanakan, apalagi jika jumlah kehadirannya kurang dari kuorum yang
ditetapkan. Hearing tersendiri bertujuan agar mahasiswa TPB mengenal visi misi,
tujuan, dan target dari setiap calonnya agar kedepannya calon yang terpilih sesuai
dengan harapan dari massa TPB. Selain itu mahasiswa TPB memiliki
posisi/kedudukan yang potensial dalam menggalang suara setiap calonnya.
Potensi ini jelas berbeda dari potensi yang dimiliki oleh mahasiswa
12

jurusan/himpunan karena sulit untuk menggalang suara mahasiswa jurusan. Dan


hal ini sesuai dari hasil kuesioner yakni jumlah peserta hearing cukup besar. Kita
bisa lihat dari jumlah peserta mahasiswa tingkat pertama dalam hearing terpusat
TPB di GKU Timur yang berjumlah lebih dari 600 orang.
Gambar 1
Hearing TPB

Dari segi kampanye, mahasiswa tingkat pertama memiliki peran yang


cukup penting dalam mempromosikan calon yang didukungnya. Namun karena
perekrutan anggota/tim kampanye yang kurang transparan, menyebabkan jumlah
partisipasi yang sedikit. Hal ini bisa dilihat dari data yang kami dapat. Padahal
peran mengenalkan atau mempublikasikan calon sesungguhnya memiliki peran
yang sangat penting terhadap keberhasilan calon dalam memenangkan pemilihan.
13

3.4 Peningkatan Partisipasi Mahasiswa Tingkat Pertama dalam Pemira


Pemira KM-ITB adalah sarana mahasiswa untuk menentukan nasib
kepemimpinan gerakan kemahasiswaan ITB selama setahun ke depan. Mahasiswa
tingkat pertama sebagai anggota KM-ITB juga mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam Pemira KM-ITB. Karena itu, partisipasi mahasiswa tingkat
pertama turut menentukan kondisi kepemimpinan KM-ITB.
Berdasarkan hasil kuesioner dan data jumlah pemilih, dapat dikatakan
bahwa mahasiswa tingkat pertama cukup aktif berpartisipasi sebagai pemilih
dalam Pemira KM-ITB. Akan tetapi, masih ada mahasiswa TPB yang
berpartisipasi karena sekadar ikut-ikutan, bukan karena ingin berpartisipasi
memilih pemimpin yang terbaik bagi KM-ITB. Hal ini menunjukkan adanya sikap
apatis di kalangan mahasiswa tingkat pertama. Jika sikap apatis ini terus-menerus
terjadi, regenerasi kepemimpinan KM-ITB tidak akan berjalan lancar.
Untuk menjaga agar proses Pemira KM-ITB selanjutnya akan berjalan
dengan baik, ada langkah-langkah perbaikan yang perlu diambil oleh Panpel
Pemira KM-ITB. Dalam kuesioner yang kami ajukan, kami meminta responden
memberikan saran mengenai apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
partisipasi dalam Pemira KM-ITB. Berdasarkan kuesioner yang kami ajukan,
sebagian besar menyarankan agar kegiatan-kegiatan Pemira seperti hearing dan
kampanye dibuat menarik dan kreatif serta ada hiburan sebelum acaranya. Ada
juga yang menyarankan agar pemilih atau panitia mendapatkan reward untuk
meningkatkan partisipasi mahasiswa TPB di Pemira KM-ITB. Adapun berbagai
14

alasan mahasiswa tidak menggunakan hak pilihnya seperti tidak mendapatkan


informasi tentang waktu pelaksaan Pemira, ada panitia yang tidak tepat waktu saat
menjaga TPS (Tempat Pemungutan Suara) sehingga mahasiswa tidak dapat
memilih pada jadwal yang seharusnya, dan karena berhalangan hadir. Untuk
meningkatkan jumlah pemilih dari mahasiswa TPB diperlukan sistem online
voting agar mahasiswa yang berhalangan hadir pada saat pemilihan masih dapat
memilih calon Presiden KM-ITB.

15

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Berdasarkan data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa partisipasi
mahasiswa tingkat pertama dalam Pemira KM-ITB cukup tinggi, berbeda dari
hipotesis yang kami ajukan. Akan tetapi, partisipasi tersebut tidak sepenuhnya
berasal dari kesadaran pemilih. Masih ada mahasiswa yang ikut memilih karena
sekedar mengikut teman atau merasa diwajibkan karena adanya persyaratan
jumlah pemilih harus mencapai 1/2n+1. Di lain pihak, mahasiswa yang tidak
menggunakan hak pilihnya tidak berarti bahwa mereka apatis atau tidak peduli
dengan KM-ITB. Hal ini terlihat dari adanya mahasiswa yang tidak memilih
karena merasa tidak menemukan adanya calon yang menurutnya tepat untuk
memimpin KM-ITB.

4.2 Saran
Berdasarkan fakta bahwa partisipasi mahasiswa tingkat pertama masih
perlu ditingkatkan, dapat diberikan saran-saran untuk meningkatkan partisipasi
mahasiswa dalam Pemira KM-ITB.

16

1.

Membuat kegiatan Pemira seperti hearing dan kampanye menjadi lebih


menarik dan kreatif.

2.

Memberikan reward kepada pemilih dan panitia.

3.

Memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu tentang Pemira.

4.

Membuat sistem online voting untuk menfasilitasi mahasiswa yang


berhalangan hadir pada hari pemilihan.

Untuk penelitian selanjutnya, kami menyarankan untuk meneliti partisipasi


mahasiswa jurusan atau himpunan, karena mahasiswa tingkat pertama hanyalah
sebagian dari keseluruhan massa kampus ITB. Dengan meneliti partisipasi massa
himpunan, akan lebih jelas terlihat masalah-masalah apa saja yang terjadi dalam
proses Pemira KM-ITB. Selain itu, kami menyarankan untuk lebih bekerja sama
dengan pihak panitia pelaksana Pemira KM-ITB agar mendapatkan gambaran
yang lebih jelas mengenai pelaksanaan Pemira KM-ITB.

17

DAFTAR PUSTAKA
Pemira KM-ITB (pemiraitb) di Twitter. https://twitter.com/pemiraitb (Diakses
tanggal 14 Mei 2014 pukul 21.00)
Tulisan: Hearing TPB. http://pemiraitb2014.tumblr.com/post/78013524547/tulisan-hearing-tpb (Diakses tanggal 24
Maret 2014 pukul 22.00)
Kongres Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. 2013.
Aturan Pemilu Raya KM-ITB 2013. Bandung.
Panitia Pelaksana Pemilu Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 2009.
2009. Laporan Pertanggungjawaban Pemira KM-ITB 2009. Bandung.

18

RIWAYAT HIDUP
1.

Johanes Hendra Febrianto

Rajagukguk adalah seorang anak laki-laki


keturunan Batak yang dilahirkan pada tanggal
22 Februari 1996 dari pasangan Halasan
Herbert Hasiholan Rajagukguk dan Lamhot
Mauli Simamora. Johanes telah mengenyam
pendidikan di SDK Mater Dei Pamulang, SMPK Mater Dei Pamulang, dan
SMAN 70 Jakarta. Kini, Johanes sedang melanjutkan studi di salah satu perguruan
tinggi terbaik di Indonesia, Institut Teknologi Bandung.

2.

Octavianus Marcel Harjono, dilahirkan di

kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 07


Oktober 1995. Penulis menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Banjar pada tahun
2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
di SMP Negeri 1 Banjar dan lulus pada tahun
2010. Lalu penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Banjar dan lulus
pada tahun 2013. Setelah menyelesaikan studinya di SMA, penulis menempuh
studi S-1 di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika di Institut Teknologi
Bandung.
19

3.

Hans Christian Gunawan, dilahirkan di

Jakarta pada tanggal 25 Agustus 1995, adalah


anak pertama dari dua bersaudara. Hans
menamatkan pendidikan SD di SD Tunas
Harapan, Bekasi. Hans melanjutkan studi di
SMPK PENABUR Harapan Indah, lalu di
SMAK PENABUR Harapan Indah, dan lulus
pada tahun 2013. Tidak hanya aktif secara akademis, Hans juga aktif dalam
bidang keorganisasian dengan menjadi Koordinator Bidang IPTEK di OSIS SMAnya. Kini Hans sedang menjalani pendidikan S-1 di Institut Teknologi Bandung.

20

LAMPIRAN A

PERTANYAAN KUESIONER

21

1. Apakah anda menggunakan hak pilih anda dalam Pemira KM-ITB 2014?
a. Ya, alasannya :

b. Tidak, alasannya :

2. Apakah anda ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan


Pemira lainnya seperti:
a. Panitia pemira
b. Tim sukses calon
c. Hearing
d. Kampanye
e. Uji panelis
f. Lainnya :
3. Menurut anda, apakah yang harus dilakukan agar partisipasi dalam Pemira
main meningkat/agar Pemira semakin menarik?

22

LAMPIRAN B

RESPON KUESIONER

23

LAMPIRAN C

HALAMAN-HALAMAN KONSULTASI YANG


TELAH DISETUJUI

28

Anda mungkin juga menyukai