Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS BESAR

SEORANG WANITA G1P0A0 24 TAHUN HAMIL 42 MINGGU SEROTINUS

Disusun oleh:
Minartika Putri
22010111200167
Pembimbing :
dr. Gunawan Kuswondo, Sp.OG

KEPANITERAAN KOMPREHENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
DEMAK
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus besar dengan :


Nama

Minartika Putri

NIM

22010111200167

Judul

Seorang wanita G1P0A0 24 tahun hamil 42 minggu serotinus

Pembimbing

dr. Gunawan Kuswondo, Sp. OG

Demak, Agustus 2014


Pembimbing,

dr. Gunawan Kuswondo, Sp. OG

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi,
dimana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Kehamilan umumnya berlangsung 40
minggu atau 280 hari dari hari haid terakhir. Kehamilan lewat waktu juga biasa disebut
serotinus atau postterm pregnancy, yaitu kehamilan yang berlangsung selama lebih dari 42
minggu atau 294 hari.
Postterm, prolonged, postdates, dan postmature merupaka istilah lazim digunakan
untuk kehamilan yang waktunya melebihi batas waktu normal (40 minggu). Menurut standart
internasional dari American College of Obstetricans and Gynocologist, kehamilan jangka
panjang atau prolonged pregnancy ialanh kehamilan yang terjadi dalam jagka waktu lengkap
42 minggu (294 hari ) atau lebih, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Yang
dimaksud lengkap 42 minggu ialah 41 minggu 7 hari, jika 41 minggu 6 hari belum dikatakan
lengkap 42 minggu. Kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu > 40 minggu sampai
dengan42 minggu disebut kehamilan lewat tanggal atau postdate pregnancy.
Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, mobiditas
perinatal, atau makrosomia. Sementara itu, resiko bagi ibu dengan kehamilan postterm dapat
berupa perdarahan pasca persalinan ataupun tindakan obstetric yang meningkat. Dalam
kehamilan postterm mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian
janin akibat kekurangan zat makanan dan oksigen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Serotinus
Pengertian
Serotinus adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu,
keadaan ini sering juga disebut sebagai postterm atau kehamilan lewat waktu. Kehamilan
lewat bulan adalah 294 hari setelah haid terakhir, atau 230 hari setelah ovulasi / fertilisasi.
Kehamilan serotinus atau kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang telah berlangsung
selama 42 minggu (294 hari) atau lebih pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dan hari haid
terakhir diketahui dengan pasti. Kehamilan post date atau kehamilan lewat waktu ialah
kehamilan yang umurnya lebih dari 42 minggu.
Etiologi
Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum diketahui. beberapa
teori yang diajukan pada umumnya menyatakan bahwa terjadinya kehamilan postterm
sebagai akibat gangguan terhadap timbulnya persalinan. beberapa teori diajukan antara lain

Penurunan progesteron dalam kehmilan dipercaya merupakan kejadian


perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses biomolekuler pada
persalinan dan meningkatka sensivitas uterus terhadap oksitosin

Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postterm


memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang
peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari
neurohipofisi ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga
sebagai salah satu penyebab,

Dalam teori kortisol

diajukan bahwa sebagai pemberi tanda untuk

dimulainya persalinan adalah janin. kortisol janin akan mempengaruhi


plasenta sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi
estrogen , selanjutnya berpengaruh terhadap meningkatnya produksi
prostaglandin.

Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan


membangkitkan kontraksi uterus. pada keadaan dimana tidak ada tekanan pada
pleksus ini , seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah
masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebab terjadinya kehamilan
postterm.

Manifestasi klinis
Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi:

Stadium I
Kulit kehilangan verniks kaseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit kering,
rapuh, dan mudah mengelupas.

Stadium II
Seperti stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) dikulit.

Stadium III
Seperti stadium II disertai pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali
pusat. (Sujiyatini.2009.hal:35)

Komplikasi dalam serotinus


Komplikasi pada ibu,Morbilitas dan mortalitas pada ibu : dapat meningkatkan
sebagian akibat dari makrosomia janin dan tulang tengkorak menjadi lebih keras yang
menyebabkan distosia persalinan, partus lama , meningkatkan tindakan obstertrik dan
persalinan traumatis /perdarahan post partum akibat bayi besar. Aspek emosi : ibu dan
keluarga menjadi cemas bilamana kehamilan terus berlangsung melewati taksiran persalinan
(winjaksosastro,H.2008.Hal:692)
Komplikasi pada janin :

Kelainan pertumbuhan janin


1. Berat janin
Bila terjadi perubahan anatomik yang besar pada plasenta,maka terjadi
penurunan berat janin. Dari penelitian vorherr tampak bahwa sesudah
umur kehamilan 36 minggu grafik rata-rata pertumbuhan janin
mendatar dan nampak adanya penurunan setelah 42 minggu.
2. Sindrom post maturias
Dapat dikendalikan pada neonatus dengan ditemukan beberapa tanda
seperti gangguan pertumbuhan ,dehidrasi , kulit kering,keriput seperti

kertas (hilangnya lemak subkutan),kuku tangan dan kakai panjang


,tulang tengkorak paha dan genetalia luar ,warna coklat kehijauan atau
kekuningan pada kulit dan tali pusat ,muka tampak mnderita dan
rambut kebala banyak atau tebal.

Komplikasi perinatal
Kematian perinatal menunjukan angka peningkatan setelah kehamilan 42
minggu atau lebih sebagian besar terjadi intrapartum . umumnya disebakan
oleh :
1. Insufensiensi plasenta akibatnya:
-

Pertumbuhan janin terhambat

Oligohidroamnion ; terjadi kompresi tali pusat,keluar


mekonium yang kental , perubhan abnormal jantung janin

Hipoksia janin

Keluarnya mekonium yang berakibat terjadinya aspirasi


mekonium yang berakibat dapat terjadinya aspirasi mekonium
pada janin

2. Cacat bawaan terutama akibat hipoplasia adrenal dan anensefalus.


Penanganan persalinan serotinus

Setelah usia kehamilan >40 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya.

Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta , persalinan spontan dapat


ditunggu dengan pengawasan ketat

Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks ,kalau matang


boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi

Bila (a) riwayat kehamilan yang lalau ada kehamilan janin dalam rahim (b)
terdapat hipertensi , pre-eklamsi dan (c) kehamilan ini adalah anak pertama
karena infertilisasi , atau (d) pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu , maka
ibu dirawat di Rumah Sakit.

Tindakan operasi Secsio Cesarea dapat dipertimbangkan pada insufisiensi


plasenta dengan keadaan serviks belum matang , pembukaan belum
lengkap,persalinan lama, terjadi awat janin,primigravida tua,kematian

janindalam kandungan,pre-eklamsia,hipertensi menahun,infertilisasi,kesalahan


letak janin.

BAB III
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

I.

Nama

: Ny.M

Umur

: 24 Tahun

Jenis Kelamin

: Wanita

Alamat

: Demak

MRS

: 4 Agustus 2014

DAFTAR MASALAH

No
1

Masalah Aktif
G1P0A0, 24 tahun, hamil 42

Tanggal

No

Masalah Pasif

4-08-2014

minggu, serotinus

II.

DATA DASAR
1. Anamnesis
Keluhan Utama: kenceng- kenceng dan kehamilan lewat bulan
Riwayat Penyakit Sekarang:

Tanggal

Pasien dating ke bidan dengan keluhan kenceng- kenceng sejak pukul 07.00
(04/08/2014). Kemudian pasien diminta untuk ke rsud sunan kalijaga demak,
karena kehamilan sudah lewat bulan.
Riwayat haid :

Menarche : 13 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : 28 hari
HPHT : 14/ 10/ 2013

Riwayat nikah : 1x selama 2tahun


Riwayat obstetri : G1P0A0
1. Hamil ini
Riwayat ANC : bidan >4x
Riwayat KB : -

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat kencing manis (-)
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat sakit asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Riwayat kencing manis (-)
Riwayat darah tinggi (-).
Riwayat sakit asma (-)

Riwayat Sosial Ekonomi:


Biaya pengobatan ditanggung BPJS.

2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

Baik

Kesadaran

Composmentis

Tanda Vital

TD

: 110/70 mmHg

RR : 18 x/menit

: 80/menit i/t cukup

: 36,6 C (axilla)

Kepala

Mesosefal

Mata

Konjungtiva palpebra pucat (-/-), sclera ikterik (-)

Telinga

Disharge (-/-)

Hidung

Epistaksis (-/-), discharge (-/-)

Mulut

Sianosis (-)

Tenggorok

T1-1, Faring hiperemis (-)

Leher

Trakhea deviasi (-), pembesaran nnll (-)

Inspeksi

Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi

Stem Fremitus kanan = kiri

Perkusi

Sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi

SD vesikuler (+/+), ST (-/-)

Inspeksi

Ictus cordis tak tampak

Palpasi

IC teraba di SIC V 2cm LMCS

Perkusi

konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi

Suara jantung I-II murni,Bising (-)

Thorax
Pulmo

Cor

Abdomen

Inspeksi

Permukaan datar

Auskultasi

BU (+)N

Perkusi

Timpani

Palpasi

Supel, nyeri tekan (-)

Genetalia eksterna

Dalam batas normal

Ekstrimitas:

Superior

Inferior

Akral dingin

-/-

-/-

Sianosis

-/-

-/-

Edema

-/-

-/-

Status obsterrikus
Pemeriksaan luar :
TFU : 31cm, TBJ : 3100
Letak janin : LI : Teraba 1 bagian besar, bulat, lunak
L2 : Teraba 1 tahanan memanjang pada sisi kanan ibu
L3 : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras
L4 : bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul
His : (+)
DJJ : 11-12-12
Genetalia
VT : 4cm, eff. 50%, kk (+), penurunan kepala H1
III.

RESUME
Seorang wanita G1P0A0 24 tahun hamil 42 minggu dating dengan keluhan
kenceng- kenceng dan kehamilan sudah lewat bulan.
Riwayat haid :

Menarche : 13 tahun
Lama haid : 7 hari

Siklus haid : 28 hari


HPHT : 14/ 10/ 2013
Status Generalis :
Tanda Vital

TD

: 110/70 mmHg

RR : 18 x/menit

: 80/menit i/t cukup

: 36,6 C (R)

Status obsterrikus
Pemeriksaan luar :
TFU : 31cm, TBJ : 3100
Letak janin : LI : Teraba 1 bagian besar, bulat, lunak
L2 : Teraba 1 tahanan memanjang pada sisi kanan ibu
L3 : Teraba 1 bagian besar, bulat, keras
L4 : bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul
His : (+)
DJJ : 11-12-12
Genetalia
VT : 4cm, eff. 50%, kk (+), penurunan kepala H1
IV.

DIAGNOSIS
G1P0A0 24 tahun hamil 42 minggu
Janin 1 intrauterin
Presentasi kepala kepala masuk pintu atas panggul, punggung kanan
Inpartu kala 1
serotinus

V.

RENCANA TINAKAN
-

Observasi kemajuan perssalinan 4 jam kemudian

Rencana partus pervaginam

20.00 WIB
Anamnesa
Pasien merasa sakit perut bagian bawh, keluar air ketuban
Keadaan umum : baik
TD : 120/70mmHg
Nadi : 84x/menit
His : (+) 3x tiap 10 menit selama 45 detik
DJJ : 11-12-11
VT : lengkap, ketuban (-) jernih, H II, teraba kepal, uuk depan
Diagnose
G1P0A0 24tahun, hamil 42 minggu
Presentasi kepala punggung kanan
Inpartu kala II
Rencana tindakan :
Pimpin mengejan

20.30
Lahir bayi laki-laki, berat badan 3100gr, apgar score 8-9-10

BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang wanita G1P0A0 24 tahun hamil 42 minggu dating dengan keluhan
kenceng-kenceng dan kehamilan lewat bulan. Pasien melakukan pemerikaan ANC d
bidan >4x. Biaya pengobatan ditanggung BPJS.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum dan tanda vital baik,
Riwayat haid : Menarche : 13 tahun, lama haid : 7 hari, siklus haid : 28 hari, HPHT :
14/ 10/ 2013, HTP : 21/7/2014

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, didapatkan kehamilan lewat bulan atau


serotinus, dilakukan evaluasi persalinan.

Anda mungkin juga menyukai