Seorang ibu setengah baya datang bersama suaminya ke klinik gigi dengan tujuan ingin
mencabut gigi gerahamnya yang sudah lama berlubang dan sering sekali bengkak. Dia
berharap setelah di cabut selera makannya kembali normal. Setelah menunggu antrian
yang cukup lama,tiba saat dia di panggil untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu tadi
berharap bahwa gigi yang sudah sering membuatnya tersiksa itu akan segera di cabut.
Tetapi setelah dilakukan beberapa prosedur pemeriksaan termasuk pemeriksaan
laboratorium,ternyata diketahui bahwa ibu tersebut menderita penyakit DIABETES
MELITUS.
Pupus sudah harapannya agar gigi tersebut segera di cabut.Dia dianjurkan dokter gigi
untuk berkonsultasi dengan dokter ahli penyakit dalam terlebih dahulu sampai kadar
gula darah dalam tubuhnya terkontrol.
Di lain waktu ada juga seorang bapak penderita diabetes melitus yang telah berkali-kali
datang ke klinik dengan tujuan yang sama dengan ibu tadi.Malah dia telah 2 kali gagal
di cabut karena kadar gula darahnya belum juga turun.
Sebetulnya apa hubungan penyakit diabetes melitus dengan pencabutan gigi?
Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh rusaknya sel2 beta
langerhans yg terdapat di organ pankreas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
hormon insulin dalam tubuh yang berakibat kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
Insulin dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme gula darah hingga menjadi
energi atau disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi. Jika kadar insulin dalam
tubuh sedikit atau tidak ada,maka metabolisme gula darah menjadi energi akan
terhambat,akibatnya kadar gula darah yang seharusnya diubah menjadi energi dalam
tubuh menjadi meningkat.
Seseorang dikatakan menderita penyakit diabetes melitus jika kadar gula darahnya
pada saat puasa melebihi 70-110 mg/dl,atau pemeriksaan glukosa darah sewaktu lebih
dari 180mg/dl.
Terkadang seseorang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit Diabetes
Melitus. Kemungkinan karena tidak ada gejala yang dirasakan spesifik oleh
penderita,sehingga pemeriksaan kadar glukosa tidak pernah dilakukan.
Tanda2 yang sering terjadi pada seseorang yang menderita Diabetes Melitus adalah
a. Sering merasa haus.
b. Sering buang air kecil pada malam hari alias beser.
c. Sering merasa lapar.
d. Berat badan yang turun drastis secara cepat.
e. Sebagian besar gigi terasa goyang.
f. Pandangan menjadi kabur.
Biasanya pada penderita diabetes melitus,akan lebih rentan terserang infeksi
dikarenakan kadar gula dalam darahnya yang tinggi sehingga menjadi media yang baik
untuk tumbuhnya bakteri. Berdasarkan alasan itulah mengapa penderita diabetes
melitus disarankan untuk menunda pencabutan gigi apabila kadar gula darah dalam
tubuhnya masih tinggi atau belum terkontrol.
Akibat yang ditimbulkan bila pencabutan gigi dilakukan pada saat kadar gula darah
tinggi antara lain :
1. Terjadinya infeksi pasca pencabutan pada daerah bekas pencabutan.
2. Terjadinya sepsis atau peningkatan jumlah bakteri dalam darah.
3. Terjadinya perdarahan yang terus menerus akibat infeksi pasca pencabutan.
Oleh karena alasan tersebut di atas,maka biasanya dokter gigi menunda pencabutan gigi
pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol.
Saran bagi penderita diabetes :
1. Periksakan kadar gula darah secara teratur setiap 1 bulan sekali.
2. Menjaga asupan karbohidrat dan diet lainnya agar tidak mempengaruhi kadar gula
darah.
3. Menjaga kebugaran tubuh dengan olah raga yang teratur.
4. Menjaga kebersihan badan termasuk gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit
infeksi.
TIPS khusus menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi penderita diabetes melitus :
1. Selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi minimal 2 kali
sehari pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.
2. Bersihkan karang gigi setiap 6 bulan sekali.
3. Berkumurlah dengan larutan antiseptik bila perlu.
4. Dianjurkan untuk segera menambal gigi yang berlubang,mencabut sisa2 akar gigi
agar tidak menimbulkan infeksi.
5. konsultasikanlah dengan dokter spesialis penyakit dalam apabila ada gigi yang
memerlukan pencabutan,sehingga dokter spesialis penyakit dalam akan
merekomendasikan surat rujukan ke dokter gigi apabila kondisi gula darah sedang
terkontrol. Hal ini juga akan menghemat waktu karena dengan berdasarkan konsul dari
dokter spesialis tersebut,dokter gigi akan merasa aman melakukan pencabutan
walaupun si pasien seorang penderita diabetes melitus..
Persiapan Sebelum Cabut Gigi Untuk Pasien Diabetes / Kencing Manis
Senin, 04 Februari 2013
Persiapan penting sebelum pancabutan gigi pada pasien penderita
kencing manis / diabetes.
Karena sering ditemukannya gigi goyang pada kasus penderita gula yang
sudah lama, maka biasanya dokter gigi akan memutuskan untuk
melakukan pencabutan gigi, namun sebelum dilakukan ada beberapa hal
wajib yang harus dilakukan pasien dengan diabetes agar tidak terjadi
e. alcoholism
f. anticancer drugs
g. antiplatelet drugs.
Selain penggunaan medikamen, bagi penderita Diabetes Mellitus type II
bisamelakukan aktivitas yang banyak baik olahraga ataupun lainnya agar
insulin padatubuh bisa melatih untuk melakukan fungsinya dengan baik
yaitu mengubahglukosa menjadi energi sehingga tidak terjadi
penumpukan glukosa pada darah.
Pencabutan gigi pada penderita Diabetes Mellitus pada umumnya
tidak bisa dilakukan karena akan mengalami bleeding, kecuali jika
sebelumpembedahan pasien sudah diberikan medikamen atau pasien
Diabetes Mellitustersebut penderita yang terkontrol. Mengapa demikian,
karena pasien DiabetesMellitus mengalami kesulitan pembekuan darah
sehingga ketika dilakukanpenccabutan, luka tersebut sulit melakukan
pembekuan dan memicu terjadinyainfeksi pada bekas pencabutan gigi
pasien tersebut
Penanganan pada pasien DM pre exo yaitu diberikan beberapa
medikamenyang berfungsi untuk membekukan darah. Intra exo pasien
memiliki KGDterkontrol sehingga diindikasikan exo. Sedangkan post exo
yg telahkomplikasi diberikan medikamen untuk membekukan darah
danmengurangi bakteri sehingga mencegah infeksi lanjut