PERCOBAAB IV
KONDENSASI SENYAWA KARBONIL:
PEMBUATAN DIBENZALASETON
OLEH :
NAMA
: MUH. YAMIN A.
STAMBUK
: F1C1 08 049
JURUSAN
: KIMIA
KELOMPOK
:I
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010
LANDASAN TEORI
Kondensasi aldol yang paling sederhana adalah gabungan dua molekul
CH3CH
CH3CH
OH
OH-
CH3CH
asetaldehida
CH3 CH
3-hidroksibutana
(aldol)
Hasilnya adalah rantai dengan empat karbon, dinamakan aldol (nama berasal dari suku
kata aldehida dan alkohol).
Kondensasi alkohol dari asetaldehida terjadi menurut mekanisme tiga tahap
berikut:
Tahap 1
O
CH3
O
H
OH-
CH2
H + HOH
anion enolat
Tahap 2
O
CH3
CH
O
+ CH2
nuklefil
Tahap 3
CH
O-
CH3 CH
CH2CH
ion alkoksida
O-
CH3 CH
OH
CH2CH + HOH
CH3CH
CH2CH
+ OH-
Pada tahap 1, basa mengambil hidrogen membentuk anion enolat. Pada tahap 2, anion
beradisi pada karbon karbonil dari molekul aldehida lain, membentuk ikatan karbonkarbon baru, ingat bahwa basa hanya dapat membentuk sebagian kecil enolat. Jadi ada
dua jenis senyawa yang ada dalam reaksi. Pada tahap 3, ion alkoksida yang terbentuk
pada tahap 2 menerima proton dari pelarut, dan menghasilkan ion hidroksida yang
diperlukan pada tahap pertama (Hart, 1987).
Bila suatu aldehid diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat yang
terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehid yang lain. Hasilnya ialah
adisi satu molekul aldehida ke molekul alsehida lain. Reaksi ini disebut suatu reaksi
kondensasi aldol. Kata aldol yang diturunkan dari aldehida dan alkohol produk itu, yang
menarik produk itu, yang merupakan suatu aldehida B-hidroksil suatu reaksi kondensasi
ialah reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih
besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol
merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskan suatu molekul kecil. Dua molekul
aldehid bergabung membentuk b-hidroksi aldehid yang disebut aldol. Kondensasi aldol
berasal dari dua molekul aldehid yang berkombinasi membentuk aldehid tak jenuh
dan air. Reaksi yang lain juga dikenal adalah reaksi adisi aldol (Fessenden, 1982).
Enolat dapat bertindak sebagai nukleofilik karbon dan beradisi pada gugus
karbonil pada molekul aldehid atau keton lain. Reaksi ini membentuk dasar bagi
kondensasi aldol yaitu suatu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang sangat
CH3CH
CH3CH
asetaldehida
OH
OH-
CH3CH
CH3 CH
3-hidroksibutana
(aldol)
Kondensasi aldol mudah dibuat melalui pembentukan anion enolat dari satu
senyawa karbonil yang diadisikan kepada karbon karbonil lain. Contohnya adalah reaksi
antara asetaldehida dan benzaldehida. Dengan adanya basa, hanya satu macam enolat
yang terbentuk (benzaldehida tidak memiliki hidrogen ). Jika enolat dari asetaldehida
beradisi pada gugus karbonil benzaldehida, terbentuk kondensasi aldol campuran
(Surdia, 1986).
Secara umum, berlangsungnya reaksi konversi aseton adalah melalui mekanisme
reaksi kondensasi aldol. Mekanisme reaksi mekanisme tersebut merupakan gabunagn
antara langkah reaksi asam basa dari Bronsted (proton transfer) dan Lewis step (electron
transfer). Reaksi aldol bermula dari pemisahan proton berposisi (alfa) membentuk
enolat yang beresonansi. Anion ini sangat reaktif sebgai nukleofil yang mampu
menyerang gugus karbonil yang miskin elektron dari molekul aseton (Lewis step) dan
membentuk produk antara yakni alkoksida. Selanjutnya terprotonasi membentuk produk
aldol yakni diaseton alkohol (DAA) (Setiadi, 2009).
Kondensasi dengan katalis asam suatu asetaldehid memberikan aldol. Dalam
kondensasi ini sejumlah katalis asam membantu enolisasi dan menyebabkan
asetaldehida lebih reaktif untuk adisi. Pada umumnya enol mengalami serangan
nukleofilik atau elektrofilik (umumnya elektrofilik) oleh asam konjugat dari komponen
karbonil, proses ini terjadi dalam keseimbangan dan biasanya reaksi tidak berhenti pada
tahap aldol, melainkan dapat pula terjadi dehidrasi dan memberikan senyawa alfa, betakarbonil tidak jenuh (Sastrawijaya, 1985).
3-(1-Hidroksi-4-klorobenzil)-1-metilindola telah disintesis dari indola dalam
tiga tahap. Tahap pertama adalah metilasi indola menghasilkan N-metilindola dengan
rendemen
87%.
Formilasi
Vilsmeier-Hack
N-metilindola
pada
tahap
kedua
menghasilkan indola keton baru dengan rendemen 67%. Reduksi senyawa karbonil pada
tahap ketiga dengan pereaksi natrium borohidrida menghasilkan indola alkohol baru
dengan rendemen 99%. Kondensasi alkohol sekunder dengan katalis asam p-toluen
sulfonat telah dikaji, dan alkohol tersebut memberikan senyawa baru berupa di-(1metilindol-3-il)-(p-klorophenil)metana dengan rendemen 71% (Santoso, et al., 2003).
a. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
Erlenmeyer 125 ml
Gelas kimia 50 ml
Corong buchner
Filler
Kertas saring
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:
Benzaldehid
Aseton
Etanol
NaOH
Aquades
D. PROSEDUR KERJA
Campuran I
-
Campuran II
Endapan dibenzalaseton
-
E. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
No
Perlakuan
1 0,37 mL Benzaldehid + 1 mL
2.
3.
Aseton + 1 mL Etanol
Larutan dibagi dua
Larutan I + NaOH dalam 10 ml
4.
5.
6.
Hasil pengamatan
Larutan keruh
OH
CH3 - C - CH3
OH
- CH - CH2 - C - CH2 - CH -
H
Benzaldehid
Aseton
H2O
O
- CH = CH - C - CH = CH -
Dibenzalaseton
O
H3C - C - CH3
OH
O
H3C C CH2 + H O H
O
C
C
H
CH2
CH3
H
+ - CH2 C CH3
+ H O:
H
OH
OH
C
CH2
CH3
HOH
OH
C
CH2
O
C
CH2
H
OH
C
CH2
H
O
O:
H
C
H
- OH
CH2
OH
C
CH2
OH
C
CH2
H - OH
O
H
C
H
C
H2O
H
O
CH
CH
F. PEMBAHASAN
C
CH
CH
Reaksi kimia yang umum digunakan untuk membentuk suatu ikatan karbon
baru merupakan reaksi yang melibatkan suatu senyawa karbonil dengan senyawa lain
yang mengandung gugus metilen yang memiliki atom hidrogen reaktif. Reaksi seperti
ini umumnya diartikan sebagai perpanjangan atau pembentukan kerangka molekul baru
dalam sintesis senyawa organik. Salah satu jenis reaksi pembentukan ikatan karbon baru
adalah melalui kondensasi.
Kata aldol yang diturunkan dari aldehida dan alkohol produk itu, yang menarik
produk itu, yang merupakan suatu aldehida B-hidroksil suatu reaksi kondensasi ialah
reaksi dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar,
dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi aldol
merupakan suatu reaksi adisi dimana tidak dilepaskan suatu molekul kecil. Dua molekul
aldehid bergabung membentuk b-hidroksi aldehid yang disebut aldol. Kondensasi aldol
berasal dari dua molekul aldehid yang berkombinasi membentuk aldehid tak jenuh
dan air.
Dibenzalaseton dapat dibuat dengan mereaksikan benzaldehid dan aseton
melalui kondensasi aldol. Mekanisme reaksi pembentukan senyawa dibenzalaseton
diikuti oleh proses dehidrasi yang sulit untuk dihindari dan hasilnya berupa ikatan
rangkap yang berkonjugasi dengan cincin aromatik. Benzaldehid yang merupakan
senyawa dari aldehid anion enolatnya yang mengalami adisi nukleofilik pada gugus
karbonil. Anion enolat adalah alkena yang mempunyai gugus hidroksil yang melekat
pada karbon berikatan rangkap dua. Untuk membentuk ion enolat tersebut digunakan
NaOH dengancampuran benzaldehid, aseton serta etanol. Ion enolat ini akan dibentuk
dari senyawa aseton melalui mekanisme enolat pada atom hidrogen alfa dari aseton.
Hidrogen alfa mudah terlepas karena pada proses ini, oksigen bersifat lebih
elektronegatif dibandingkan karbon karena mempunyai nomor atom yang relatif besar,
begitu pula dengan karbon yang lebih elektronegatif dibandingkan hidrogen. Sehingga
gugus bersifat polar. Pengaruh ini lebih nyata pada elektron-elektron yang tidak begitu
erat dipertahankan. Sehingga akan membentuk ikatan C O tunggal pada benzaldehid
dan C mengikat H sehingga membentuk OH maka terbentuklah dibenzalaseton. gaya
tarikan dari atom karbon C lemah karena adanya gaya tarik atom oksigen yang lebih
elektronegatif. Adapun mekanisme pembentukan enolatnya yaitu :
Mekanisme enol:
memperoleh kristal dibenzalaseton. Dan pada percobaan ini terbukti dengan kristal
dibenzalaseton yang diperoleh berwarna kuning pucat.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondensasi
aldol merupakan suatu reaksi antara dua molekul aldehid atau dua molekul keton
membentuk senyawa yang mengandung gugus aldehid (karbonil) dan alkohol (OH),
dimana reaksi ini dilakukan dalam suasana basa, sehingga diperoleh dibenzalaseton
berbentuk kristal kuning.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1992, Kimia Organik Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Hart H., 1987, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
Santoso, M., dan D.StC. Black, 2003. Synthesis and Acid Catalysed Condensation of
3-(1-Hydroxy-4-chlorobenzyl) -1-methylindole. Jurnal Matematika dan Sains
Vol. 8 No. 3.
Sastrawijaya, Tsesna, dkk, 1985, Mekanisme Reaksi Organik, IKIP Surabaya, Surabaya.
Setiadi, 2009. Konversi Katalitik Aseton menjadi Hidrokarbon C1-C10 Menggunakan
Katalis ZSM-5. Seminar Nasional Teknologi Proses Kimia VII.
Surdia, N.M., 1986, Buku Materi Pokok Ikatan Kimia. Universitas Terbuki, Jakarta.
1.
Apa yang terjadi jika dibenzalaseton dinitrasi dengan HNO 3 pekat dalam suasana
asam kuat ?
2.
Jawab
1.
O-
+ HNO3
H+ + NO3-
NO3
OH-
2.
O
CH
+ CH3CH
OH
OH-
Heat
CH
CH2CH
CH = CHCH
H2O
Sinamaldehida
Aldol Campuran
1)
CH3CH
OH-
H2O
katalis basa
2)
CH3CH +
CH2CH
Nukleofilik
3)
O-
CH3CH
Anion enolat
CH2CH -
CH2CH
ion Alkoksida
CH2CH -
O
CH2CH
OH-