Anda di halaman 1dari 3

Optoisolator

Optoisolator merupakan komponen yang digunakan sebagai komponen kontrol I/O untuk
peralatan yang beroperasi dengan tegangan DC atau AC. Sebuah optocoupler terdiri dari GaAs
LED dan phottransistor NPN yang terbuat dari silicon. Untuk rangkaian penggunaan optoisolator
dapat dilihat pada gambar 3a dan 3b.

Pada gambar 3a. optoisolator mendapat input TTL berbentuk sinyal kotak sehingga outputnya
juga berupa sinyal kotak namun level tegangan berubah menjadi 0-+24 volt.

Gambar 2

Optoisolator

Gambar 3

Penggunaan Optoisolator

Pada gambar 3b optoisolator digunakan pada input yang termodulasi dengan tegangan Vin
terisolasi dengan Vout modulasi yang tegangan puncaknya +12V.

Faktor yang paling penting pada interface I/O terutama untuk beban yang menggunakan
tegangan AC maka isolasi merupakan hal yang paing penting dan harus diperhatikan dalam
disain. Sistem digital menggunakan level tegangan +5volt sedangkan beban menggunakan
tegangan 220VAC. Perbedaan tegangan ini sudah cukup untuk menyebabkan sistem kontrol
digital, PC misalnya, untuk rusak jika port pada komputer ini menerima tegangan imbas dari
beban 220VAC.

Gambar 4

Aplikasi Optoisolator

Dengan skematik pada gambar 4, optoisolator mendapatkan tegangan 115VAC namun arusnya
dilewat hanya 8mA dan arus sebesar ini sudah cukup untuk membuat phototransistor aktif dan
logika yang diterima inverter menjadi ‘low’. Dengan rangkaian ini kita mendapatkan pulsa
periodik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi tegangan PLN 50/60Hz tetapi berbentuk
pulsa kotak. Dengan adanya pulsa pada Pulse Out maka dapat dipastikan bahwa masih ada
tegangan pada jaringan PLN sedangkan jika sudah tidak terdapat pulsa lagi maka dapat
dipastikan tegangan jaringan PLN adalah 0 VAC.

Kerugian atau keburukan dari optocoupler adalah pada kecepatan switchingnya. Hal ini
disebabkan karena efek dari area yang sensistif terhadap cahaya dan timbulnya efek kapasitansi
pada ‘junction’-nya. Jika diperlukan kecepatan switching yang cukup tinggi maka optoisolator
harus dikonfigurasikan sehingga yang digunakan adalah sebagai photodiode-nya seperti tampak
pada gambar 5.

Gambar 5

Diode-Diode Optocoupler

Cara lain untuk melakukan isolasi antara rangkaian tegangan tinggi dengan rangkaian tegangan
rendah adalah menggunakan relay. Kelemahan dari relay adalah harga sebuah relay dengan
kapasitas arus yang besar cukup mahal, ukuran dimensi relay besar sehingga PCB yang
digunakan semakin besar pula, menimbulkan sinyal noise, dan responnya lambat. Sedangkan
dengan menggunakan optocoupler, ukurannya kecil sehingga ukuran PCBnya menjadi lebih
kecil dan pada akhirnya perlatan tersebut menjadi kecil pula, kecepatan responnya lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai