Anda di halaman 1dari 4

ANALISA DATA

Nama Klien

: Ny.N

Diagnosa medis : POST OP SC

Umur

: 33Tahun

Hari /Tanggal

Jenis Kelamin

: Perempuan()

Shift

No
1.

Data
DS :
- Klien

mengeluh

nyeri

di

perut

daerah

akibat

luka

operasi

: Minggu 15/2/15
: Sore

Etiologi

Masalah

Seksio sesaria

Keperawatan
Nyeri

Terputusnya kontinuitas
jaringan kulit

Menstimulasi reseptor nyeri

DO :

- Klien tampak lemah


- Klien

tampak

meringis
- Adanya bekas luka
operasi di daerah
perut

neurotransmitter :
(bradikinin, histamin,
prostaglandin)

Mempengaruhi SSP

- Skala nyeri 6
- Tingkat nyeri sedang
- Tanda vital :
- TD : 140/ 80 mmHg
-P

Pengeluaran zat

Hipotalamus

Nyeri

: 84 x/ menit

- RR : 20 x /menit
2.

- Suhu : 36,4 C
DS :

SC

Intoleransi Aktivitas

39

Klien

mengatakan

susah/lemah untuk
menggerakkan
nyeri

bila

bergerak
Klien

tampak

Penggunaan

Timbul efek sekunder

operasi

3.

Kekuatan otot : 4

tangan kanan dan

Kelemahan

kiri dan 4 kaki

Intoleransi aktivitas

Tonus otot lembek

DS :
-

Penurunan kekuatan otot

kanan dan kiri


-

kesadaran sementara

anastesi spinal saat


-

Mempengaruhi SSP
Menurunkan tingkat

lemah
-

DO :
-

Menggunakan anestesi
spinal

anggota tubuh dan


terasa

Klien mengatakan

SC

Gangguan eliminasi

fekal : konstipasi

Menggunakan anestesi
sudah 2 hari belum
BAB

spinal

Mempengaruhi SSP

DO :

Bising

tidak

terdengar
Frekuensi BAB (-)

Menurunkan tingkat
kesadaran sementara

Timbul efek sekunder


40


Penurunan kekuatan otot

Vaso konstriksi tidak


berlanjut

Ketidak adekuatan
perpindahan cairan

Feses keras

Gangguan eliminasi fekal :


Konstipasi
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Intoleransi aktivitas
3. Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri
2. Intoleransi aktivitas
3. Gangguan eliminasi fekal : Konstipasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan efek anastesi
3. Gangguan eliminasi fekal : konstipasi berhubungan dengan penurunan
peristaltik sekunder karena imobilisas, efek anastesi
41

42

Anda mungkin juga menyukai