Anda di halaman 1dari 2

Persyaratan dalam Pemberian Corporate Guarantee

Salam, Perkenalkan saya Israhadi, mohon bantuannya tentang ketentuan corporate g


uarantee (CG): 1. Apa saja syarat suatu perusahaan dapat mengeluarkan CG? 2. Mis
al: Perusahaan A akan menjamin utang Perusahaan B (dengan CG), apakah Perusahaan
A harus memiliki saham di Perusahaan B? Berapa minimal kepemilikan saham Perusa
haan A di Perusahaan B agar bisa menerbitkan CG? Mohon bantuannya, terima kasih.
Jawaban :
Berdasarkan penjelasan Anda, kami berasumsi bahwa perusahaan yang Anda maksud be
rbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) karena Anda juga membicarakan mengenai kepemilikan
saham.
Pada dasarnya, pengaturan mengenai corporate guarantee (penanggungan oleh badan
hukum) sama dengan personal guarantee (penanggungan oleh perorangan) yang terdap
at dalam Pasal 1820
Pasal 1850 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Prof. Dr. Ny. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, S.H. dalam bukunya yang berjudul Huk
um Jaminan Di Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan (hal. 8
3), ditinjau dari sifatnya jaminan penanggungan tergolong pada jaminan yang bers
ifat perorangan, yaitu adanya orang pihak ketiga (badan hukum) yang menjamin mem
enuhi perutangan manakala debitur wanprestasi. Dari penjelasan tersebut, dapat k
ita simpulkan bahwa yang dapat menjadi jaminan perorangan tidak hanya orang seca
ra individu, tetapi juga badan hukum yang juga merupakan subjek hukum.
Secara umum, tidak ada ketentuan mengenai syarat-syarat suatu PT dapat memberika
n corporate guarantee, termasuk juga terkait saham. Pada umumnya, menurut Prof.
Dr. Ny. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, S.H. (ibid., hal. 80), sebagaimana kami sa
rikan, mengatakan bahwa dalam praktik biasanya penanggungan digunakan karena ber
bagai alasan, yang salah satunya adalah si penanggung mempunyai kesamaan persama
an kepentingan ekonomi di dalam usaha dengan si peminjam (ada hubungan kepenting
an antara penjamin dan peminjam), misalnya dalam keadaan-keadaan sebagai berikut
:
1.
Si penjamin sebagai direktur perusahaan selaku pemegang saham terbanyak da
ri perusahaan tersebut, secara pribadi ikut menjamin utang-utang perusahaan;
2.
Perusahaan induk ikut menjamin utang-utang perusahaan cabang/anak cabangny
a.
J. Satrio, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Prib
adi (hal. 219), sebagaimana kami sarikan, mengatakan bahwa pada asasnya sebenarn
ya tidak ada halangan untuk menerima badan hukum sebagai pihak yang memberikan p
enanggungan, tetapi ada beberapa faktor khusus yang perlu mendapat perhatian. Pe
rtama-tama, harus dilihat dulu apakah berdasarkan anggaran dasarnya ada ketentua
n yang melarang untuk memberikan corporate guarantee. Kalau ada, berarti badan h
ukum tersebut tidak dapat bertindak sebagai borg (penanggung). Di lain pihak, ap
abila tidak ada ketentuan tegas yang mengatur hal itu, maka kita perlu melihat k
epada maksud dan tujuan pendirian perseroan tersebut, lalu kita hubungkan dengan
perikatan yang hendak dijamiin dengan penanggungan, apakah keduanya selaras ata
u tidak. Pada umumnya, penanggungan yang diberikan oleh suatu PT untuk menjamin
utang pribadi dari direktur PT adalah tidak sah, karena pada umumnya pemberian u
tang kepada direktur yang bersangkutan tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan
usaha PT itu. Prinsip seperti itu tidak menjadi berkurang (tetap kita pertahanka
n), bahkan kalau kebetulan direktur tersebut adalah satu-satunya pemegang saham
PT itu.

Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah siapakah yang menurut anggaran dasar
badan hukum tersebut berwenang untuk mewakili badan hukum tersebut memberikan p
enanggungan. Apabila tidak ada ketentuan tertentu, maka berlakulah prinsip umum,
yaitu yang berhak mewakili badan hukum adalah mereka yang berwenang mewakilinya
dalam tindakan hukum pada umumnya. Pada umumnya adalah direksi, baik dengan ata
u tanpa persetujuan dari organ badan hukum yang lain. Sebagai referensi Anda jug
a dapat membaca artikel Apakah Corporate Guarantee Perlu Persetujuan RUPS?
Khusus untuk PT publik, berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1505/
PM/1997 Tahun 1997 Tentang Pemberian Jaminan Hutang Kepada Anak Perusahaan (Corp
orate Guarantee), dalam rangka perlindungan kepada pemegang saham publik, apabil
a Perseroan bertindak selaku Corporate Guarantor atas hutang-hutang Anak Perusah
aan, maka hal tersebut hanya dapat dilakukan atas Anak Perusahaan yang sahamnya
dimiliki oleh Perseroan sebesar 99,9% dari seluruh modal saham Anak Perusahaan y
ang telah disetor. Jadi persyaratan mengenai kepemilikan saham hanya terdapat da
lam pemberian corporate guarantee oleh PT publik.
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
Dasar Hukum:
1.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;

2.
Surat Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1505/PM/1997 Tahun 1997 Tentang Pem
berian Jaminan Hutang Kepada Anak Perusahaan (Corporate Guarantee).

Anda mungkin juga menyukai