PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan
sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu,
dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang
lebih rendah bersifat lebih spesifik. Dalam Biologi, taksonomi juga merupakan
cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk
hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal
sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature yang diusulkan oleh Carl
von Linne (Latin: Carolus Linnaeus) seorang naturalis berkebangsaan Swedia. Ia
memperkenalkan tujuh hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,
yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali
menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis
(bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang
paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan
juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Hewan vertebrata merupakan hewan yang bertulang belakang baik hidup
di darat maupun dilaut. Taksonomi hewan vertebrata adalah ilmu yang
mempelajari tentang takson atau tingkatan hewan vertebrata berdasarkan
persaamaan morfologi, anatomi, sifat, dan tingkah laku. Mempelajari taksonomi
hewan vertebrata tidak hanya sekedar teori, tapi juga harus di aplikasikan didalam
praktikum. Dikarenakan keterbatasan ketersediaan specimen yang ada di dalam
laboratorium Universitas Pakuan terutama specimen mamalia dan aves maka kami
mengadakan praktikum lapang yaitu berupa kunjungan ke LIPI Cibinong. LIPI
Cibinong terutama bidang zoologi merupakan suatu lembaga yang memiliki
Taksonomi Hewan Vertebrata FMIPA Universitas Pakuan
1
keanekaragaman hewan vertebrata. Namun dalam kunjungan kali ini lebih fokus
untuk mengetahui kenaekaragaman hewan vertebrata terutama mamalia dan aves
sesuai dengan mata kuliah kami sedang pelajari.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaatnya diadakannya praktikum lapang vertebrata ini
adalah :
1. Untuk mengetahui keanekaragaman hewan vertebrata terutama mamalia
dan aves.
2. Untuk mengenal cara pengoleksian sampel di lapangan.
3. Untuk mengenal cara pensortiran, pengawetan dan identifikasi hewan
vertebrata di laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI
Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, merupakan lembaga yang mempelopori penelitian dalam keilmuan
fauna. Lembaga ini dulu dikenal dengan nama Museum Zoologicum Bogoriense
(MZB) yang didirikan oleh J.C. Koningsberger pada bulan Agustus 1894.
Sejak berdirinya sampai dengan tahun 1997, Bidang Zoologi menempati
gedung bersejarah di dalam Kebun Raya Bogor, yang secara ilmiah merupakan
kebun raya terkenal di dunia. Di dalamnya termasuk pameran umum, yang
menyajikan keanekaragaman fauna Indonesia. Sejalan dengan perkembangan ilmu
agar kegiatan penelitian dapat ditampung, maka Bidang Zoologi pindah dan
menempati gedung baru di Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong (Cibinong Science
Centre). Gedung yang diberi nama Widyasatwaloka ini dibangun dengan bantuan
dana dari Pemerintah Jepang pada tahun 1997. Sedangkan fasilitas penyimpanan
koleksi diadakan dengan bantuan dana GEF/Word Bank dalam rangka
peningkatan kualitas dan pengelolaan koleksi ilmiah specimen bertaraf
internasional. Demikian juga laboratorium genetika, biologi reproduksi dan nutrisi
yang saat ini sudah berstandar dunia. Fasilitas baru ini meningkatkan
perkembangan lebih lanjut dari Bidang Zoologi. Jumlah specimen yang dikoleksi
untuk menunjang kegiatan penelitian biosistematika, ekologi dan fisiologi
meningkat pesat. Bidang Zoologi bertekad untuk menjadi lembaga pelopor yang
mampu memberikan informasi ilmiah tentang fauna Indonesia.
2.2 Sejarah Museum Zoologicum Bogeriense (MZB)
Sejarah kehadiran MZB, yang lebih dikenal oleh masyarakat ilmiah
sebagai Museum Zoologicum Bogeriense, tidak dapat dipisahkan dengan nama
DR. J.C. Koningsberger, seorang ahli zoologi pertanian yang betugas untuk
meneliti hama dan penyakit tanaman, terutama yang menyerang tanaman
Taksonomi Hewan Vertebrata FMIPA Universitas Pakuan
3
untuk
menyamai
keberhasilan
Museum
Colombo
yang
kerjasama
dan
membentuk
jaringan
di
antara
cerdas
dalam
memanfaatkan
dan
melestarikan
keanekaragaman hayatinya.
bertanggung-jawab
dengan
tujuan
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
5. Memberikan landasan ilmiah untuk pengambilan kebijakan serta
tersusun dan tegaknya supremasi hukum terutama undang-undang yang
terkait dengan pengelolaan sumber daya hayati dan nir-hayati serta
lingkungan, merancang dan mematuhi peraturan pemerintah pusat dan
daera terutama rencana tata ruang wilayah, serta menghormati kearifan
masyarakat adat dan tradisional untuk memperkokoh persatuan bangsa
sekaligus memperkuat daya saing masyarakat.
2.4 Struktural Organisasi LIPI Cibinong
Bidang Ornitologi
Nama
Posisi
Kepala
Keahlian/ Bidang
Laboratorium/ Ekologi dan takson
peneliti
Drs. Mas Noerdjito
Peneliti
Konservasi
Dewi
Penangkaran
M.
Ekologi
Prawiradilaga
Ir Darjono, M.M
Manajemen Satwa
Ir. Surdayanti
Manajemen Satwa
Genetik
D. Dwi Astuti
Genetik
Ekologi
Genetik/ Penangkaran
Genetik
Alwin Marakarmah
Pengawetan dan
pemeliharaan specimen
Bidang Mamalia
Nama
Ir.
Posisi
Keahlian/ Bidang
M.Sc
Biosistematika
dan
Peneliti
Biosistematika
dan
Peneliti
Peneliti
Biosistematika
dan
Peneliti
Kandidat Peneliti
Ekologi
primate
dan
karnivora
Drh. Anang S. Achmadi
Kandidat Peneliti
Kandidat Peneliti
Teknisi
Nanang Supriatna
Teknisi
Kurnianingsih
Teknisi
Posisi
Irvan sidik
Kepala
Pendidikan
Laboratorium/ S2
Peneliti
Mumpuni
Peneliti
S1
Hellen Kurniati
Peneliti
S1
Awal Ryanto
Peneliti
S1
Dadang R. Subasli
Peneliti
S1
Amir Hamidy
Peneliti
S1
Evy A. Arida
Peneliti
S1
Mulyadi
Teknisi
SMU
Teknisi
SMU
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kunjungan praktikum tanggal 26 Mei 2016 di Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong, dikemukakan bahwa terdapat Ikan 1.300
jenis dengan 112.082 spesiemen dan 536 tipe spesies, Mammalia
460 jenis
dengan 34.656 spesiemen dan 303 tipe , Burung 1.200 jenis dengan 32.892
spesiemen dan 869 tipe spesies, Serangga dan arthopoda 15.805 jenis 2.540.065
spesiemen dan 2.674 tipe, Moluska dan invertebrata 3.007 jenis, 113.884
spesiemen dan 1.053 tipe , Amphibi dan reptil 800 jenis, 31.328 spesiemen dan
603 tipe spesies, Koleksi dari museum zoologi lipi cibinong disimpan dalam
bentuk koleksi basah (pengawet alkohol 70%) dan koleksi kering.
Pada pembahasan kali ini kami hanya akan menjelaskan beberapa kelas
saja yaitu pada kelas Aves dan Mammalia.
3.1 Kelas Aves
3.1.1 Klasifikasi Aves
Aves
adalah
kelompok
hewan
vertebrata
yang
berdarah
panas
(Homoiotermis), tubuh pada kelompok hewan ini ditutupi oleh bulu dan memiliki
sepasang sayap, sehingga bulu merupakan ciri spesifik pada kelas Aves, yang
tidak dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi
sebagai alat untuk terbang, karena Aves merupakan perkembangan filogenetik
dari reptil yang tak terbang. Bulu diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil
yang menjadi moyang burung. Selain itu bulu juga berfungsi untuk menjaga suhu
tubuh Aves agar tetap tinggi.
Sebelum Aves benar-benar dapat terbang ada suatu bentuk makhluk yang
sebagian ciri-cirinya menyerupai Aves dan sebagian yang lain menyerupai reptil.
Bentuk ini dipandang atau dianggap sebagai bentuk perkembangan reptil menuju
Aves. Makhluk yang fosilnya ditemukan di Jerman ini diberi nama Archaeopteryx
lithographica.
Taksonomi Hewan Vertebrata FMIPA Universitas Pakuan
10
3.1.2
1. Pertama, kulit pada bagian perut dikupas, kemudian sobek kearah kaki
kanan dan kiri, potong pada bagian pergelangan kakinya ditarik keatas
badan, kemudian dipotong tulang leher pertama dan hanya menyisakan
bagian kepala, tulang sayap dan tulang kaki
2. Kemudian dikeluarkan mata,kaki dan lidah.
3. Kulit bagian dalam dibaluri arsnip lalu dikasih kapas sampai mengembung
kemudian dijahit kembali
4. Kemudian dikeringkan, saat pengeringan paling bagus yaitu dengan cara
dikeringkan menggunakan sinar matahari langsung namun karena bogor
merupakan daerah lembab maka dikeringkan dengan oven dengan
menggunakan cahaya lampu saja
5. Ruangan harus terjaga dalam kondisi kering AC 21-23oC dan kelmbaban
ruangan 50 karena musuh specimen adalah jamur.
Taksonomi Hewan Vertebrata FMIPA Universitas Pakuan
13
rambut
adalah
salah
satu
ciri
paling
jelas
dari
mamalia.Meskipun tidak sangat luas pada spesies tertentu, seperti paus, rambut
memiliki banyak fungsi penting bagi mamalia.Mamalia ini adalah endotermik
sehingga rambut menyediakan isolasi untuk menahan panas yang dihasilkan oleh
kerja metabolisme dengan menjebak lapisan udara dekat dengan tubuh (Gambar
2).Seiring dengan isolasi, rambut bisa berfungsi sebagai mekanisme sensorik
melalui rambut khusus yang disebut vibrissae, lebih dikenal sebagai kumis.Ini
melekat pada saraf yang mengirimkan informasi tentang sensasi, yang sangat
berguna untuk mamalia nokturnal atau penggali.Rambut juga dapat memberikan
warna pelindung atau menjadi bagian dari sinyal sosial, seperti ketika rambut
hewan berdiri pada ujung.
b. Kulit Mamalia
Integumen (lapisan penutup) mamalia, atau kulit, termasuk kelenjar
sekresi dengan berbagai fungsi.Kelenjar sebasea menghasilkan lipid campuran
yang disebut sebum yang disekresikan ke rambut dan kulit untuk ketahanan air
dan pelumasan.Kelenjar sebasea ini adalah terletak di atas sebagian besar
tubuh.Kelenjar ekrin memproduksi keringat, atau perspirasi, yang terutama terdiri
dari air. Pada kebanyakan mamalia, kelenjar ekrin ini adalah terbatas pada daerah
tertentu dari tubuh, beberapa mamalia tidak memiliki sama sekali. Namun, pada
primata, khususnya manusia, jumlah keringat menonjol dalam termoregulasi,
mengatur tubuh melalui pendinginan evaporatif.Kelenjar keringat ini adalah
terletak di atas sebagian besar permukaan tubuh pada primata.
c. Kelenjar apokrin mamalia
Kelenjar apokrin, atau kelenjar bau, mengeluarkan zat yang digunakan
untuk komunikasi kimia, seperti dalam sigung. Kelenjar susu menghasilkan susu
yang digunakan untuk memberi makan bayi yang baru lahir. Sementara
monotremata jantan dan euderian memiliki kelenjar susu, marsupial jantan tidak.
Kelenjar susu mungkin memodifikasi kelenjar sebasea atau ekrin, tapi asal usul
evolusi mereka tidak sepenuhnya jelas. Sistem kerangka mamalia memiliki
banyak fitur unik.Rahang bawah mamalia hanya terdiri dari satu tulang, dengan
dentary.Rahang vertebrata lainnya terdiri dari lebih dari satu tulang.Pada mamalia,
tulang dentary bergabung dengan tengkorak di tulang squamosal, sedangkan pada
vertebrata lainnya, tulang kuadratus rahang bergabung dengan tulang artikular
tengkorak.Tulang-tulang ini hadir pada mamalia, tetapi mereka telah dimodifikasi
untuk berfungsi dalam pendengaran dan membentuk tulang di telinga tengah
d. Telinga Mamalia
Vertebrata lain memiliki hanya satu telinga tulang tengah, tulang
sanggurdi. Mamalia memiliki tiga: maleus, inkus, dan tulang sanggurdi. Maleus
berasal
dari
tulang
artikular,
sedangkan
inkus
berasal
dari
tulang
g. Otak Mamalia
Otak mamalia memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan
vertebrata lainnya.Pada beberapa, tapi tidak semua mamalia, korteks serebral,
bagian terluar dari otak besar, sangat dilipat, memungkinkan untuk luas
permukaan yang lebih besar daripada yang dimungkinkan dengan dengan korteks
halus. Lobus optik, yang terletak di otak tengah, dibagi menjadi dua bagian pada
mamalia, sedangkan vertebrata lain memiliki satu, lobus yang tak terbagi.
Mamalia Eutherian juga memiliki struktur khusus yang menghubungkan dua
belahan otak, yang disebut korpus kalosum.
3.2.2 Klasifikasi Kelas Mammalia
Mamalia berevolusi dari bentuk reptil sekitar 200 juta tahun yang
lalu.Sekitar 4.400 spesies mamalia ada saat ini.Ukuran bentuk mereka bervariasi
dari 5 cm sampai 31 meter.Di antara semua binatang, mamalia adalah kelompok
yang paling maju dan cerdas. Mamalia telah dibagi menjadi tiga sub-kelompok,
yaitu :
1. Prototheria:
ini adalah sub kelompok mamalia yang kurang berkembang. Dan
mamalia pertama yang berevolusi dari bentuk reptil, oleh karena itu,
mamalia prototheria masih mempertahankan beberapa fitur reptil. Mereka
yang bertelur, meskipun mereka memiliki kelenjar susu. Ketika yang
masih muda yang menetas dari telur, ibu menyusui mereka.Ini adalah
hewan berdarah dingin. Hari ini, dalam kelompok ini hanya enam spesies
platipus duckbilled dan lima spesies trenggiling berduri atau echidna
berparuh bebek. Tubuhnya ditutupi dengan rambut lembut.Jari-jari kaki
terikat bersama oleh jaring atau membran.Platipus dewasa tidak memiliki
gigi.Tubuh Echidna ditutupi dengan duri runcing.Ia tidak memiliki gigi.
Hewan ini ditemukan di Australia dan Tasmania.
Taksonomi Hewan Vertebrata FMIPA Universitas Pakuan
17
2. Metatheria:
Ini juga merupakan sub kelompok mamalia awal. Tapi hari ini,
hewan-hewan sub-grup ini telah mencapai keadaan perkembangan yang
lebih tinggi.Betina melahirkan sambil mengembangkan anak yang masih
muda.Yang masih muda yang dibesarkan dalam marsupium atau kantong
seperti lipatan kulit di sisi ventral dari betina.Karena hal ini sehingga
mamalia sub-kelompok ini kemudian disebut marsupialia (hewan
berkantung). Mereka tinggal di air susu ibu selama berbulan-bulan.
Mereka ditemukan di Australia dan Amerika Selatan.Kangaroo, Opossum,
Koala, dll adalah hewan dari sub-kelompok ini.
3. Eutheria:
Hewan sub-kelompok ini yang sangat maju dan paling cerdas.Pada
wanita, embrio dan janin dirawat dalam rahim melalui tabung yang disebut
plasenta.Dalam sub-kelompok ini adalah termasuk primata, yaitu, kera dan
manusia.Eutheria adalah sub-divisi menjadi ordo berikut.
Edentata: hewan dari ordo ini memiliki gigi belum berkembang. Mereka
memiliki lidah lengket, tipis, panjang dengan bantuan yang mereka
menangkap mangsanya. Dasypur, kukang dll milik ordo ini.
Pholidota: hewan dari ordo ini memiliki tudung dari pelat keras bagian
atas tubuh mereka. Manusia adalah contoh dari ordo ini.
Rodentia: hewan ini memiliki sepasang gigi seri tajam berbentuk pahat di
setiap rahang mereka. Mereka mengunyah makanan mereka menggunakan
gigi seri. Mereka adalah herbivora. Contoh: tikus, landak, tupai, Weaver,
dll.
Perissodactyla: badak dan kuda milik ordo ini. Mereka memiliki kuku di
jari-jari yang aneh seperti 3 atau 5.
Artiodactyla: hewan dari ordo ini memiliki kuku bahkan jumlah jari kaki
seperti 2 atau 4. Jerapah, sapi, dan kambing milik ordo ini.
Primata: hewan dari ordo ini memiliki lima jari di kaki dan tangan
mereka. Jari-jari mereka memiliki kuku. Mereka memiliki mata di sisi
depan wajah. Mereka memiliki kelenjar susu. Monyet, gorila, simpanse
dan manusia milik ordo ini. Manusia adalah yang paling cerdas di antara
primata. Mereka telah mencapai ketinggian yang besar di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
juga
dipajang
diruang
koleksi
adalah
untuk
memudahkan
kita
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Irham, M. 2009. Laboratorium Ornitologi Museum Zoologicum Bogoriense.
http://biologi.lipi.go.id. Diakses tanggal 31 Mei 2016 pada pukul 19.36
WIB
Maharadatunkamsi. 2009. Laboratorium Mammalia Museum Zoologicum
Bogoriense.http://www.biologi.lipi.go.id/bio_bidang/zoo_indonesia/lab_m
ammalia.phpdiakses tanggal 30 Mei 2016 pada pukul 19.46 WIB
Ridwan, Roni. 2014. Aves dan Mammalia. www.slideserve.com. Diakses pada
tanggal 01 Juni 2016 pada pukul 20.19 WIB
Yulia, A. K. 2009. Sejarah Pusat Penelitian Bogor. http://www.biologi.lipi.go.id/.
diakses tanggal 30 Mei 2016 pada pukul 19.30 WIB.