PENDAHULUAN
3
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
3.3. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah rekaman kejadian masa lalu yang
diabadikan melalui pengambilan gambar atau dalam bentuk tulisan sebagai
bukti bahwa seseorang pernah mendatangi tempat/obyek penelitian.
Adapun pendapat lain tentang pengertian metode dokumentasi yaitu
metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto,
gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan”. (Sugiyono,2005:83).
Jadi, kesimpulan dari beberapa pengertian diatas adalah metode
dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mendokumentasikan
tempat/obyek penelitian dalam bentuk gambar maupun tulisan atau mencari
dari sumber lain yang sudah tersedia seperti internetuntuk dapat dijadikan
bukti akurat dalam pembuatan karya tulis.
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Binatang Avertebrata
Invertebrata atau yang juga disebut dengan avertebrata adalah jenis
hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Sistem
pernafasan, pencernaan serta sistem peredaran darah binatang dengan
jenis ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan hewan jenis Vertebrata.
Di museum ini, Anda bisa melihat berbagai binatang vertebrata yang
tentunya sudah diawetkan. Salah satu cara pengawetan ini adalah berupa
fosil. Anda akan melihat hewan seperti cacing, ubur-ubur, dan lain-lain
yang diawetkan.
8
3. Binatang Vertebrata
Jika Avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang,
maka vertebrata adalah hewan yang memiliki struktur tulang belakang.
Jenis hewan yang mempunyai tulang belakang bisa dibagi menjadi
mamalia, burung, reptil, ikan, dan hewan amfibi.
Di sini, akan melihat berbagai macam hewan tersebut yang tentunya
sudah diawetkan. Bahkan Anda jiuga dapat melihat hewan asal Indonesia
yang sudah diawetkan atau juga berupa fosil. Selain itu, Anda juga bisa
menemukan tulang-tulang hewan di museum ini.
9
mungkin dilakukan di lapangan setiap jam pelajaran. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya waktu jam pelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan koleksi terhadap serangga tersebut dan selanjutnya
mengawetkannya. Mempelajari serangga dengan menggunakan koleksi serangga
yang telah diawetakan akan lebih menarik dibandingkan dengan hanya
mempelajari serangga dari buku saja maupun mengamati gambar serangga yang
ada pada buku. Tanpa diawetkan serangga-serangga tersebut mungkin hanya
dapat dipakai satu kali praktikum tetapi jika diawetkan dapat dipergunakan selama
mungkin. Berikut ini adalah cara mengawetkan serangga :
2. Langkah – langkah
Setelah semua bahan yang dibutuhkan sudah siap, keluarkan hewan
yang akan di awetkan dari freezer, rendam dalam air hingga tidak
membeku lagi atau lunak, lalu tahap “sadis‟ dimulai
10
2. Cuci bersih hewan yang sudah dikeluarkan organ dalamnya dan
pastikan tidak ada organ dalam yang tertinggal, daging pada kaki tidak
perlu dibuang.
3. Carilah tempat yang terbuka atau ruangan yang memiliki sirkulasi
udara bagus, nyalakan kipas angin di belakang anda dan pakai sarung
tangan, kacamata dan masker. Ini perlu dilakukan untuk menghindari
kita menghirup uap formalin karena jika terhirup, bau uap formalin
bisa menusuk hidung & menyesakkan dada.
4. Suntik formalin secukupnya pada daerah yang terdapat daging lalu
rendam hewan dalam larutan formalin. Waktu yang diperlukan kurang
lebih 1 jam untuk hewan berukuran kecil. Semakin besar maka
semakin lama proses perendamannya.
5. Setelah itu, angkat hewan dari rendaman formalin, buka dan angin -
anginkan hingga mengering.
6. Isi mulut dan leher hewan dengan serat Dacron sedikit demi sedikit,
isi bagian dalam tubuh hewan dengan Dacron & selingi dengan
beberapa silica gel, tusuk bola matanya dengan jarum lalu isi dengan
monte plastik hitam.
7. Bentuk hewan sesuai dengan gaya yang diinginkan dengan
menancapkan jarum pentul pada kaki hewan ke tempat peletakannya.
8. Tahan bagian kepalanya dengan kayu kecil.
9. Keringkan di bawah sinar matahari langsung kurang lebih 1 minggu
untuk hewan berukuran kecil dan kuang lebih 3 minggu untuk hewan
berukuran sedang. Jangan lupa memasukkannya ke rumah kalau hari
sudah sore.
10. Setelah kering sempurna, beri sedikit tetesan resin ke mata hewan
untuk memberi ekspresi hidup dan olesi seluruh badan dengan wax
atau semir sepatu netral.
11
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas, kami selaku penulis karya tulis dengan
judul teknik pengawetan fauna di Museum Biologi UGM Yogyakarta
menyimpulkan bahwa :
5.2. Saran
Adapun saran dari kami selaku tim penulis karya tulis dengan judul
pembudidayaan tanaan caisin di teknik pengawetan fauna di Museum Biologi
UGM Yogyakarta yaitu :
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN GAMBAR
14
Gambar 3. Koleksi hewan vetebrata
15
Gambar 5. Pengawetan kering
16
KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS
17