Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biologi adalah suatu ilmu tentang kehidupan dan juga menjadi salah satu mata

pelajaran yang harus dikuasai siswa tinggkat SMA. Bagi siswa mempelajari tumbuhan

dan hewan dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya adlah bagian penting

dalam mempelajari biologi. Salah satu cara media untuk pembelajaran biologi adalah

Museum Biologi. Di Museum Biologi dipamerksn berbagai jenis koleksi hewan dan

tumbuhan dalam bentuk awetan, baik awetan basah ataupun awetan kering.

Museum Biologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta merupakan museum khusus

atau museum pendidikan yang memamerkan benda-benda hayati dan benda-benda lain

yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Benda-benda koleksi dari binatang dan

tumbuhan yang ada berjumlah kurang lebih 3.752 buah, dalam bentuk awetan kering dan

awetan basah, kerangka (tulang), fosil dan lain-lain yang sebagian besar berasal dari

Indonesia, dan beberapa dari luar negeri.

Di museum ini pengunjung dapat melihat beraneka ragam hewan, tentunya yang

sudah mati dan sudah diawetkan, baik dengan pengawetan basah ataupun kering. Ada

juga tumbuhan dan buah-buahan yang sudah diawetkan (herbarium). Ada beraneka

ragam karang laut, tengkorak atau kerangka hewan dan juga manusia. Selain itu, ada juga
2

koleksi tulang yang sudah menjadi fosil. Pada koleksi yang dipamerken dilengkapi

dengan keterangan seperti keterangan nama, bahkan dibeberapa item mempunyai

keterangan yang lebih lengkap, seperti misalnya jenis hewan, makanannya apa, hidupnya

di mana, siklus hidup, dan sebagainya.

Proses pengawetan hewan menjadi hewan awetan memiliki beberapa cara

tergantung hewan yang akan diawetkan dan memerlukan tenaga ahli untuk melakukan

pengawetan mulai dari pemilihan hewan sampai proses pengawetannya serta jenis

pengawetan apa yang akan dilakukan, pengawetan kering atau pengawetan basah. Hal ini

lah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana cara

pengawetan hewan dan terutama jenis pengawetan kering pada hewan. Untuk itu, penulis

mengambil judul dalam karya tulis ini yaitu “ Taksidermi Elang Jawa dan Elang Bondol

Di Museum Biologi Yogyakarta”.

Dari titik tolak uraian latar belakang masalah seperti di atas dalam penulisan

karya tulis ini penulis memilih judul “Hibiscus Rosa Sintesis Di Museum Biologi

Yogyakarta”.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemasalahan diatas, penulis membatasi permasalahan

hanya pada Hibiscus Rosa Sintesis Di Museum Biologi Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka dalam penulisan

karya tulis ini, penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
3

a. Bagaimana sejarah berdirinya Musuem Biologi Yogyakarta?

b. Apa yang dimaksud Bunga Sepatu?

c. Bagaiman teknik pembuatan Herbarium?

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan di Musueum Biologi Yogyakarta UGM, Jalan Sultan Agung

No 22, Wirogunan, Mergangsan,Yogyakarta.

E. Tujuan penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih beberapa tujuan penulisan yang

hendak di capai yaitu:

1. Mengetahui sejarah Museum Biologi Yoguyakarta.

2. Mengetahui deskripsi Bunga Sepatu.

3. Mengetahui cara pembuatan Herbarium.

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan

antara lain:

1. Metode Wawancara

Merupakan metode melalui tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung untuk mendapatkan pokok masalah yang akan di teliti. Dalam hal ini

penulis mengadakan wawancara dengan seorang pemandu wisata Museum Biologi

Yogyakarta.

2. Metode Observasi
4

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan catatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang timbul yang di teliti secara langsung. Dalam

hal ini penulis datang langsung ke lapangan tempatnya yaitu Di Museum Biologi

Yogyakarta.

3. Metode Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan

menggunakan semua bahan yang tertulis yang relevan dengan pembahasan karya

tulis. Di dalam hal ini penulis membaca buku-buku dan tentang Museum Biologi

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai