Anda di halaman 1dari 6

Engine Starting Systems

susilojoko / 15 December 2013


1.2.1. Sistem Kerja Pada Starting System Dan Klasifikasinya
Kebanyakan pada engine pesawat terbang, reciprocating atau turbine,
membutuhkan bantuan selama proses starting. Oleh karenanya alatnya
dinamakan starter. Starter adalah sebuah electromechanical yang didapat dari
pengembangan sejumlah besar energi mekanik yang dapat diaplikasikan pada
sebuah engine, menyebabkan engine berputar.Reciprocating engine hanya
membutuhkan diputar dengan kecepatan putar relative lambat sampai dengan
engine start dan berputar dengan sendirinya. Sekali reciprocating enginedistart
dan menghasilkan api, starter dilepas dan tidak mempunyai fungsi lebih jauh
sampai dengan start berikutnya. Dalam kasus turbine engine, starter harus
memutar engine sampai pada kecepatan yang menyediakan kecukupan aliran
udara yang masuk kedalamengine untuk dicampur denganfuel kemudian
dibakar. Kemudian, starter harus continue membantu percepatan engine sampai
mencapai kecepatan putar engine. Starter turbine engine mempunyai peran
kritis dalam proses starting engine. Apabila starter memutar turbine
enginehinggaenginetidak mencapai kecepatan putarnya sendiri, proses start
tidak akan berhasil. Hanya ada sedikit tipe atau metode yang digunakan untuk
memutar engine. Kebanyakan semua reciprocating engine menggunakan suatu
bentuk electric motor geared pada engine. Turbine engine moderen
menggunakan electrica motor, starter/generator (electric motor dan sebuah
generator dalam satu rumah yang sama), dan air turbine starters. Air turbine
starter digerakkan oleh udara bertekanan melalui sebuah turbine wheel yang

secara mekanik dihubungkan melalui reduction gears menuju salah satu shaft
dari beberapa engine compressor, secara umum pada highest presure
compressor.

1.2.1.1. Sistem Starting Reciprocating Engine


Pada

tahap

awal

pengembangan

pesawat,

secara

relative

reciprocating engine di start dengan cara memutar propeller melalui


sebuah bagian yang berputar menggunakan tangan. Pengalaman yang
sulit sering terjadi saat starting pada cuaca dingin ketika temperatur oil
mendekati titik beku. Sebagai tambahan, magneto system juga sering
mengirimkan sebuah percikan api lemah pada kecepatan pengengkolan
yang sangat lemah. Oleh karena itu hal ini sering dikompensasi dengan
menyediakan sebuah peralatan-peralatan yang dapat menghasilkan
percikan panas pada peralatan sistem pengapian yang terdiri sebagai
berikut: booster coil, induction vibrator, atau impulse coupling.
Beberapa pesawat dengan tenaga rendah yang menggunakan engkol
tangan propeller, atau proppinguntuk starting selama dioperasikan.
Instruksi umum untuk proses starting jenis pesawat ini, dapat
mengikuti petunjuk pada Aviation Maintenance Technician General
Handbook, Chapter 11, Safety, Ground Operation, and Servicing[1].
Melalui pengembangan pesawat reciprocating engine dari awal
penggunaan starting system sampai dengan sekarang, sejumlah starter
system telah digunakan. Kebanyakan reciprocating engine starter

adalah tipe direct cranking electric. Hanya sedikit model pesawat tua
dilengkapi dengan inertia starter.Sehingga hanya ada sedikit penjelasan
singkat pada sarting system jenis ini.

a. Inertia Starter
Ada 3 tipe umum dari inertia starter: hand, electric dan
kombinasi antara hand danelectric. Operasi dari semua tipe ini
bergantung pada energi kinetik yang disediakan pada sebuah fly wheel
yang diputar dengan cepat untuk melakukancranking(pengengkolan).
Energi kinetik adalah energi yang disimpan oleh sebuah bodyyang
bebas bergerak, yang mungkin berpindah sepanjang garis lurus atau
spinning action.
Didalam inertia starter, energi disimpan secara lambat selama
proses pengisian energi dengan manual hand crank atau secara
electric melalui sebuah motor kecil. Flywheel dan kemampuan
bergerak gear pada sebuah kombinasi hand electric inertia starter
diperlihatkan pada gambar 2-6. sirkuit electric untuk sebuah inertia
starter diperlihatkan pada gambar 2-7. Selama proses pengisian energi
dari starter, semua bagian yang terdapat didalamnya, salah satunya
flywheel, juga ikut bergerak. Setelah starter diisi energi secara penuh,
kemudian dihubungkan pada crankshaft enginemelalui sebuah cable
pulled secara manual atau dengan sebuah meshing solenoid yang
digerakkan secara electric. Ketika starter dihubungkan, energi yang

tersimpan pada flywheel kemudian ditransfer ke engine melalui


serangkaian reduction gear dan sebuah torque overload release clutch.
( lihat gambar 2-8 )
Gambar 2-6. Combination Hand and Electric Inertia Starter.

Gambar 2-7. Electric Inertia Starting Circuit.

Gambar 2-8. Torque Overload Release Clutch.

b. Direct Cranking Electric Starter


Kebanyakan starting system pada semua pesawatreciprocating
engine menggunakan direct cranking electric starter.Starter dengan
tipe ini menyediakan pengengkolancepat dan kontinu ketika
digerakkan. Direct cranking electric starter secara basic terdiri dari:

sebuah electric motor

reduction gears

sebuah mekanisme penghubung

dan pelepas otomatis yang dioperasikan melalui sebuah


adjustable torque overload release clutch.
Tipe sirkuit untuk sebuah direct cranking electric starter

diperlihatkan pada gambar 2-9. Engine diengkol secara searah ketika


starter solenoid ditutup. Seperti diperlihatkan dalam gambar 2.9,
kabel depan utama dari starter menuju battery adalah bagian pokok
untuk mengangkut aliran arus tinggi, yang memiliki dalam
jangkauanantara 350 ampere sampai dengan 1000 ampere (amps),
bergantung pada kebutuhan starting torque. Penggunaan solenoid
dan high current cable dengan sebuah remote control switch
meredam berat kabel secara keseluruhan dan total voltae drop
(tegangan jatuh) didalam sirkuit.

Gambar 2-9. Typical Starting Circuit Using a Direct Cranking Electrick Starter

Tipe starter motor adalah 12 atau 24 volt, series-wound motor


yang menghasilkan gaya putar tinggi pada saat starting. Gaya putar
dari motor ditransmisikan melalui sebuah redution gears menuju
sebuah overload release cluth. Secara tipe, aksi ini menggerakan
helically splined shaft menuju sisi luar starter jaw untuk dihubungkan
kepada engine cranking jaw sebelum starter jaw mulai berputar.
Setelah engine mencapai kecepatan yang ditentukan, starter secara
otomatis dilepas, skematik terdapat dalam gambar 2-10. Menyediakan

sebuah gambar rangkaianuntu aksistarting systempada pesawat dengan


twin-engine.

Anda mungkin juga menyukai