Anda di halaman 1dari 5

Penelitian Eksperimen

PEMBAHASAN
1.1. Definisi Penelitian Eksperimen Menurut Para Ahli
Menurut Faisal (1982: 76)
Suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan :Jika sesuatu dilakukan
pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?.
Menurut Sugiyono (2011: 72)
Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali.
Menurut Fraenkel, dkk (2012: 265)
Penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal yang sangat penting. Penelitian ini
merupakan satusatunya jenis penelitian yang secara langsung mencoba untuk mempengaruhi
suatu variabel tertentu, dan ketika benar diterapkan. Penelitian ini juga merupakan jenis
penelitian yang terbaik dalam pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas.
Menurut Hadi (1985)
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti.
Latipun (2002)
Penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui
akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.
(Alsa 2004) Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh
perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan Eksperimen merupakan
modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa
atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri
(Moch. Ali, 1993:134)
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau
perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah
kegiatan
penelitian
yangbertujuan
untuk
menilai
pengaruh
suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis
tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
1.2. Tujuan Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen bertujuan:
1. Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian
2. Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen
3. Menarik generalisasi hubungan antarvariabel
1.3. Karakteristik Penelitian Eksperimen

(1)

(2)

(3)

(4)

Ciri-ciri yang membedakan eksperimen dari jenis penelitian lain adalah adanya:
Manipulasi variable
Bila kita melakukan eksperimen, maka secara sengaja kita mengintervensi terjadinya hubungan
kausal.
Situasi (variabel bebas) yang diasumsi sebagai penyebab munculnya gejala (variabel terikat)
secara sengaja dimanipulasi.
Manipulasi variabel itu dilakukan dengan menempatkan subjek pada situasi tersebut, dan
mencegah kemungkinan munculnya faktor lain yang dapat mencemari situasi itu.
Kontrol
Kesimpulan tentang hubungan kausal antara variabel bebas dan variabel terikat dengan valid,
bila dilakukan pengontrolan pengaruh variabel lain terhadap variabel terikat.
Pengontrolan ini menggunakan apa yang disebut dengan kelompok kontrol. Dalam berbagai
segi, keberadaan kelompok kontrol sarna dengan kelompok eksperimen.
Satu-satunya perbedaan adalah, pada kelompok eksperimen diberi perlakuan (treatment),
sedangkan pada kelompok control tidak ada perlakuan.
Dengan demikian, bila muncul gejala yang berbeda antara kedua kelompok, maka itu dianggap
sebagai pengaruh perlakuan atautreatment effect.
Penugasan Random (RANDOM ASSIGNMENT)
Dalam konteks eksperimen, perandoman dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu dalam memilih
subjek yang menjadi sampel (pemilihan random atau random selection), dan dalam menugaskan
setiap subjek yang menjadi sampel ke dalam salah satu dari kelompok eksperimen atau
kelompok kontrol, yang disebut dengan penugasan random alaurandom assignment.
Pemilihan random berfungsi membuat kelompok subjek yang menjadi sampel itu representatif
terhadap populasi.
Adapun fungsi penugasan random adalah agar sebelum pelaksanaan eksperimen, baik kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol keadaannya sama (homogen), sehingga bila setelah
eksperimen terjadi perbedaan pada kedua kelompok itu, perbedaan yang terjadi adalah pengaruh
dari perlakuan.
Perlakuan (Treatment)
Eksperimen pada intinya sama dengan observasi. Perbedaan antara keduanya terletak pada objek
yang diamati.
Pada observasi yang bukan eksperimen, objek yang diamati telah ada, sedangkan pada
eksperimen objek yang diamati itu diciptakan situasi munculnya oleh peneliti.
Memunculkan objek pengamatan itu adalah melalui perlakuan atau treatment.
1.4. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan
dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan
memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada.
Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:

(1) Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan
penelitian;
(2) Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
(3) Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan
yang dikehendakinya;
(4) Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group).
1.5. Proses Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian
lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu
ditekankan adalah sebagai berikut.
a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
b. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
d. Pemilihan desain penelitian.
e. Eksekusi prosedur.
f. Melakukan analisis data.
g. Memformulasikan simpulan.
2.6. Pembagian dalam Penelitian Eksperimen
1. Eksperimental Murni (True Experimental)
Mengikuti seluruh prosedur & syarat eksperimen terutama dalam : kontrol variabel, pemberian
manipulasi (perlakuan) dan pengujian hasil
Semua variabel dikontrol, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap
variabel dependen
Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus (variabel yang akan diuji akibatnya), sedang
kelompok
kontrol diberi
perlakuan
lain
(yang
biasa
dilakukan)
dan
hasilnya dibandingkan dengan kelompok eksperimen
Pengukuran/pengujian menggunakan instrumen baku (tes standar)
2. Eksperimental Semu (Quasi Experimental)
Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya dalam pengontrolan variable.
Pengontrolan tidak pada semua variabel ttp hanya pada satu variabel yg cukup dominan dan
minimal dipasangkan (matching).
Umpamanya dari dua kelas yang akan diambil sebagai kelompok kontrol dan eksperimen,
setelah dilakukan pengukuran kecerdasan, diambil secara berpasangan, yang IQnya 140, 135,
130 sampai dengan IQ 90.
3. Eksperimental Lemah (Weak Experimental)
Disebut pra eksperimen karena tidak ada penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada
pengontrolan variable

Desain dan perlakuannya seperti penelitian eksperimen ttp tidak ada pengontrolan variabel sama
sekali
Lemah kadar validitasnya
Model ini sebaiknya hanya dipergunakan sbg latihan
Sebaiknya tdk digunakan utk tesis, disertasi atau penelitian yang hasilnya digunakan untuk
pengambilan keputusan, penentuan kebijakan maupun pengembangan ilmu

4. Eksperomental Subjek Tunggal (Single Subject Experimental)


Eksperimen terhadap subjek tunggal (satu atau dua orang)
meneliti individu tanpa perlakuan dan kemudian dgn perlakuan serta akibatnya thdp variabel
dependen diukur dalam kedua kondisi tersebut
Agar memiliki validitas internal yg tinggi disain eksperimen tunggal harus memperhatikan
karakteristik : (1) pengukuran yg ajeg; (2) Pengukuran yg berulang-ulang ; (3) Deskripsi kondisi;
(3) garis dasar, kondisi perakuan , rentang waktu relatif lama dan pada tahap awal eksperimen I
individu diamati sampai menunjukan keadaan stabil baru kemudian diberi perlakuan; rentang
waktu pada tahap awal disebut garis dasar (based line); (4) ketentuan variabel . selama
perlakuan eksperimen variabel yg diubah pada satu subjek hanya satu variabel supaya nampak
pengaruhnya
Eksperimen ini dilakukan dalam bentuk variasi bentuk eksperimen : baik eksperimen murni,
quasi maupun lemah
Minimal menggunakan menggunakan quasi, kalau untuk latihan dalam kuliah bisa
menggunakan eksperimen lemah.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen merupakan
metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis
yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering
dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian eksperimen.

Nama: Zulkifli

(1102055071)

Therty Indriana Musa

(1102055079)

Clinton Yusuf SL

(1102055096)

Avia Anggraeni

(1102055095)

Leonard Jean Loesi

(1102055100)

Sri Lestari
(1102055110)
Kelas: Ilmu Komunikasi Reg B 2011

DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT RajaGravindo Persada.
http://www.getbookee.org/pengertian-eksperimen-jurnal-ilmiah-menurut-ahli/
http://www.getbookee.org/search.php?q=penelitian+eksperimen+manfaat%2C+tujuan+
+dan+guna

Anda mungkin juga menyukai