Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pasang surut merupakan fluktuasi muka air laut yang diakibatkan oleh gaya

gravitasi benda angkasa terutama matahari dan bulan. Sistem bumi bulan dan matahari
sedemikian rupa, dan merupakan suatu yang setimbang dan kontinyu. Hal ini
menyebabkan pasang surut bisa di prediksi dengan memperhatikan pergerakan dari
benda langit tersebut, serta karakteristik bumi dan kondisi perairan itu sendiri.
Pengetahuan mengenai waktu, tinggi dan arus pasnag surut memegang peranan
penting. Baik dalam kegiatan kelautan, kegiatan penangkapan ikan sampai peluncuran
satelit, pengetahuan mengenai pasang surut sangat penting. Terutama untuk perairan
Jawa Timur khususnya di sepanjang selat Madura yang merupakan lalu lintas kapal.
Data pasang surut yang hanya berupa tabel akan mempersulit pembacaan kedalaman.
Dengan mengolah data pasang surut menjadi sebuah grafik akan mempermudah proses
pembacaan terjadinya pasang maupun surut.
Metode konvensional dalam memprediksi pasang surut yang populer adalah
metode Admiralty. Peramalan pasang surut menggunakan metode admiralty rentan
terhadap kesalahan diakibatkan banyaknya data yang harus diproses dengan
perhitungan yang

berbeda-beda untuk setiap skema. Meskipun demikian, metode

admiralty biasanya lebih akurat dibandingkan metode lainnya, jika input data dan
perhitungan pada metode ini benar.
Metode lain yang jauh lebih sederhana dan praktis adalah metode worldtide atau
least square. Metode ini menggunakan bahasa MATLAB untuk menganalisa data
komponen pasang surut. Metode ini sangat berguna dan lebih praktis dibandingkan
metode admiralty. Kelemahan metode ini adalah tidak bisanya menganalisa pasut
periode pendek.
1.2

Tujuan
1. Mengetahui metode peramalan pasang surut untuk memprediksi pasang surut
beberapa tahun yang akan datang.
2. Mengetahui tipe pasang surut perairan Tanjung Mas Semarang lima tahun ke
depan.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Matlab
Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan

karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih
dahulu seperti Delphi, Basic maupun C/C++. Matlab merupakan bahasa pemrograman
dengan kemampuan tingkat tinggi dalam bidang teknik komputasi. Matlab memiliki
kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman. Oleh
karenanya Matlab banyak digunakan dalam bidang riset-riset yang memerlukan
komputasi numerik yang kompleks (Ali, 2004).
Matlab merupakan kepanjangan dari Matlab Laboratory. Sesuai dengan namanya,
struktur data yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau array berdimensi
dua (double). Oleh karenanya, penguasaan teori matriks mutlak di perlukan bagi
pengguna pemula Matlab agar mudah dalam mempelajari dan memahami operasioperasi yang ada di matlab. Matlab hadir dalam nuansa warna yang berbeda, hal ini
karena membawa keistimewaan dalam fungsi-fungsi matematika, fisika , statistik, dan
visualisasi. Matlab dikembangkan oleh MathWork, yang pada awalnya dibuat untuk
memberikan kemudahan mengakses data matriks pada proyek Linpack dan Eispack.
Saat ini matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver
mulai dari simpel sampai masalah masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu
(Ali, 2004).
Penggunaan Matlab meliputi bidang-bidang Matematika dan Komputasi,
Pembentukan Algorithma, Akusisi data, Pemodelan, Simulasi, dan Pembuatan
Prototype, Analisa Data, explorasi dan visualisasi, Grafik keilmuan dan rekayasa (Ali,
2004).
Matlab merupakan bahasa canggih untuk komputansi teknik. Matlab merupakan
integrasi dari komputansi, visualisasi dan pemograman dalam suatu lingkungan yang
mudah digunakan, karena permasalahan dan pemecahannya dinyatakan dalam notasi
matematika biasa. Kegunaan Matlab secara umum adalah untuk :

Pengembangan algoritma matematika dan komputansi

Pemodelan, simulasi dan pembuatan prototype dari penerimaan data

Analisa Data,eksplorasi dan visualisasi

Pengembangan aplikasi berbasis grafik dan pembuatan Graphical User Interface (GUI)

Software Matlab memilki pengaplikasian yang berbedabeda khususnya dalam


pengaplikasian yang membutuhkan perhitungan secara matematis. Penting untuk
mengetahui bahwa matlab melakukan seluruh perhitungan matematis dalam bentuk
matriks. Semua operasi matematika dalam Matlab adalah operasi matriks. Matlab dapat
menunjukkan hasil perhitungan dalam bentuk grafik dan dapat dirancang sesuai
keinginan kita menggunakan GUI yang kita buat sendiri. (Salu, 2013).
2.1.1

Matlab Language
Matlab Language merupakan suatu high-level matrix/array language dengan

control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur objectoriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal baik
pemrograman dalam lingkup sederhana untuk mendapatkan hasil yang cepat dan
pemrograman dalam lingkup yang lebih besar untuk memperoleh hasil -hasil dan
aplikasi yang kompleks (Ramayanti, 2011).
2.1.2

Graphic
Graphics Matlab memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices

sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions (fungsi-fungsi level


tinggi) untuk visualisasi data dua dimensi dan data tiga dimensi, image processing,
animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang
memungkinkan bagi anda untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai
dari benutk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada
aplikasi Matlab (Ramayanti, 2011).
2.1.3

The Matlab Application Program Interface


Matlab Application Program Interface (API) merupakan suatu library yang

memungkinkan program yang telah anda tulis dalam bahasa C dan Fortran mampu
berinterakasi dengan Matlab. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari
Matlab (dynamic linking), pemanggilan Matlab sebagai sebuah computational engine
untuk membaca dan menuliskan MAT-files(Ramayanti, 2011).
2.2

World Tides
World Tides adalah suatu program yang ideal untuk mengeksplorasi dan
mengembangkan awal untuk prediksi pasang surut selesai dari catatan serial
mencakup beberapa minggu sampai beberapa bulan. Meskipun fitur operasi
3

perusahaan intuitif dan dapat dengan cepat dipahami oleh pengguna terbiasa
dengan MS Windows terminologi, adalah penting untuk memiliki pemahaman
umum tentang teori pasang surut sebelum menggunakan World Tides(Boon,
2004).
2.2.1

Analisis Pasang Surut (Tide Analysis)


Metode yang digunakan oleh World Tides untuk menganalisis tingkat air time

series umumnya dikenal sebagai Analisis Harmonic, Metode Kuadrat Terkecil


(HAMELS). Ini mencapai pengurangan yang progresif di varians (deviasi mean dari
mean square) dengan menambahkan istilah yang harmonis dengan frekuensi astronomi
khusus untuk model kuadrat umum setidaknya dari tipe yang digunakan untuk regresi
berganda. Ini bukan Fourier analisis, prosedur yang mempekerjakan hanya frekuensi
Fourier (Boon, 2004).
Kita kadang-kadang menyebutnya analisis muka air (bukan analisa pasang surut)
karena perubahan diukur tingkat air di perairan pantai bervariasi pada kedua frekuensi
pasang surut dan non-pasang surut, termasuk frekuensi yang begitu rendah mereka
muncul sebagai tingkat rata-rata atau kecenderungan linier dalam seri yang pendek.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memisahkan komponen-komponen ini sehingga
prediksi ketinggian air pasang dapat dibuat dengan komponen yang dapat ditebak tingkat air yang berosilasi pada frekuensi pasang surut. Jadi, jika anda sudah mulai
World Tides dan pada halaman utama, Anda siap untuk mulai dengan mengklik 'Tide
Analisis' (Boon, 2004).
Tide Analysis - Mengklik 'Tide Analisis' mulai halaman GUI yang melakukan
analisis pasang surut. Mengarahkan perhatian Anda ke menu bar di bagian atas halaman
Analisis, silakan klik pada 'Disclaimer' dan membaca pesan disclaimer sebelum
melanjutkan. Klik 'Program Bantuan' pada segera ke kiri tombol 'Disclaimer' untuk
melihat informasi tentang file input, analisis file, pemilihan komponen pasut dan topik
lainnya. Analisis terjadi dalam dua tahap di mana pengguna memiliki pilihan berikut
untuk membuat:
1) Pengaturan: Hanya dua pengaturan yang diperlukan: panjang seri (dalam hari) dan level
air (meter atau kaki). Dua set data contoh muncul dalam listbox di sudut kanan atas
halaman: satu dari Ballyheige, sebuah kota di pintu masuk ke Sungai Shannon di barat
(bally20040607.xls) Irlandia milik Survei Geologi Irlandia, dan satu dari Chesapeake
Bay Bridge Tunnel, Chesapeake Bay masuk (cbbt20021101.xls) milik US National
Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Keduanya berisi catatan air tingkat
4

29 hari dalam meter. Sebelum mengklik dua kali pada file input untuk menjalankan,
pertama ke frame abu-abu di sebelah kiri dimana nilai default dari 29 hari akan
ditampilkan dalam Blue1. Setelah menentukan panjang seri (29 hari untuk contohcontoh yang diberikan), gunakan tombol dalam bingkai untuk memilih unit yang sesuai.
(Boon, 2004)
Jika tidak ada kepastian tentang unit (kaki atau meter), buka file Excel dan
memeriksa data sebelum Anda melanjutkan. Jika file Anda tidak sudah dijelaskan, itu
ide yang baik untuk mengatur worksheet 'header' dengan nama stasiun, lokasi, panjang
seri, unit pengukuran, zona waktu dan kedalaman air, menempatkannya setelah lembar
kerja pertama berisi data level air . Bila sudah siap, klik dua kali file yang ingin
menganalisis dan menunggu sebentar sementara data yang dibaca (waktu yang
dibutuhkan tergantung pada panjang seri dan laju sampling yang digunakan) (Boon,
2004).
2) Analisis: Setelah data dibaca, pesan 'File siap untuk analisis' akan muncul dalam
databox langsung di bawah listbox yang berisi nama file. Langkah kedua dimulai
dengan menekan tombol ANALISIS besar di sisi kanan halaman. Jumlah hari dalam file
yang dipilih akan ditampilkan dalam databox singkat, diikuti dengan tanggal dan waktu
dari catatan pertama dalam file. Sebuah grafik akan muncul di samping menunjukkan
hasil pas analisis kuadrat harmonik setidaknya lima komponen pasut utama, O1, K1,
N2, M2 dan S2, untuk data level air. Sebuah listbox di bagian bawah halaman
menampilkan konstanta pasang surut (amplitudo dan fasa) dihitung untuk semua lima
konstituen (Boon, 2004).
2.2.2

Tide Prediction
Peramalan Pasang selalu dilakukan oleh praktisi teknik kelautan dalam

perencanaan bangunan pantai maupun lepas pantai. Peramalan pasang yang sering
dilakukan adalah menggunakan data 15 harian dengan 9 komponen (Zakaria (2009)
dalam Musa, dkk (2013)).
World Tides merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk
menganalisa prediksi pasang. Dalam menganalisa pasang, program World Tides
menggunakan analisis harmonik Least Square yang merupakan metode analisis
harmonik yaitu menguraikan gelombang pasang dimana ketinggian muka air laut
yang disebablan oleh gelombang pasang merupakan amplitudo dari komponen
komponen harmonik pasang(Hasibuan (2009) dalam Musa, dkk (2013)).
5

Least Square dapat menghitung lebih banyak komponen sehingga dapat


meramalkan pasang dengan baik. Untuk menganalisa data pendek misalnya data 1 bulan
atau kurang, maka beberapa komponen tidak dapat dianalisa (Musa, dkk, 2013).

III.
3.1

MATERI DAN METODE

Materi
Praktikum Matakuliah Pasang Surut Modul II: World Tides dengan materi
Tide Analysis dan Tide Prediction dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal

: Senin, 28 Maret 2016

Waktu

: 15.00 Selesai WIB

Tempat

: Gedung B.310 Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan


dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Tembalang,
Semarang.

3.2
3.2.1

Metode
Pembuatan Data Excel
Pada kolom A di Microsoft Excel adalah nilai kode pasang surut di
Indonesia dengan nilai angka sebesar 49. Lalu, pada B adalah tanggal saat
pengambilan data pasang surut. Sedangkan C, nilai ketinggian pasang surut
dalam satuan meter ( m ) yang telah dikonverskan dari centimeter ( cm).

1. Klik File-Save ke folder terdapat Worldtide denganformat.xls dan pilih tipe


file Windows 1997-2003 lalu klik save.

3.2.2 Membuka Aplikasi Worldtide


1.
Membuka aplikasi MATLAB lalu pilih file dengan format mircrosoft
excel 97-2003 dalam toolbar Current Directory.

2.

Klik Import Data dengan memilih variabel data yang akan dipilih

3.

Setelah itu, klik worldtides.fig untuk memnuculkan aplikasi worldtide.

3.2.3

Membuka Aplikasi Tide Analysis

1. Siapkan data berupa excel dengan format kolom pertama berupa lokasi data
pasut di ambil (49), kolom 2 berupa waktu pengambilan data (tanggal dan
jam) dan kolom 3 berupa ketinggian muka air.Simpan data tersebut satu
folder dengan program wordtide.
2. Pada program word tide, double klik data yang sudah di persiapkan tadi.
Tunggu hingga muncul tulisan File ready for analysis.
3. Klik komponen pasut apa saja yang akan di hitung, yaitu O1, P1, K1, N2,
M2, S2, K2, M4, MS4.
4. Pada bagian pojok kanan bawah, centang enable print to file dan compute
Datums.

5. Hingga menjadi seperti ini

6. Klik ANALYZE, maka akan muncul data perhitungan program dan grafik

7. Lalu, padadialog box isi nama file ( Adrian_30062 ) untuk di simpan


kemudian klik save.

3.2.3

Membuka Aplikasi Tide Prediction


10

1. Double klik pada data yang sebelumnya di simpan di tide anaysis.


2. Set tanggal dan bulan yang akan di ramal, centang meters, enable to print
dan histogram

3. Klik PREDICT maka akan muncul tampilan berikut dan grafik LAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

11

4.1 Hasil
4.1.1 Tide Analysis

4.1.2 Tide Prediction

12

4.2
4.2.1

Pembahasan
Perbandingan antara hasil Admiralty dan hasil Tide Analysis
Pada bagian ini kita menganalisis suatu kondisi perairan (pasang surut) dari data

selama 1 bulan. Dari data tersebut diolah sehingga ditemukan komponen-komponen


pasang surut. Kemudian dari komponen pasang surut tersebut dapat diketahui jenis
pasang surutnya. Pada praktikum ini digunakan program World Tides bagian Tide
Analysis. Beberapa komponen pasang surut yang dianalisis menggunakan World Tide
antara lain O1, P1,K1,N2,M2,S2,K2,MS4,M4. Hasil dari tide analisys adalah berupa
grafik 31days analisys dan residual periodegram. Grafik 31days analisys menunjukan
pasang surut selama 31 hari sedangkan residual periodegrammenunjukan siklus
frekuensi perhari.
Sedangkan metode Admiralty, kita harus menghitung komponen harmonik secara
manual dengan menggunakan bantuan table konstanta dan perhitungan nilai x dan y.
Sehingga didapatkan tipe pasang surutnya. Untuk membuat grafik kita membutuhkan
bantuan Ms.Excel sehingga terlihat pola pasang surutnya.
Analisa data pasang surut lebih mudah menggunakan World Tidedibanding
metode Admiralty. Pada metode admiralty dibutuhkan ketelitian yang tinggi, karena
pengolahan datanya lebih kompleks, sehingga peluang human error nya lebih besar
dibandingkan dengan metode worldtide yang usernya tinggal mengklik saja. Kedua
metode ini dasar peramalannya adalah dengan memperhatikan faktor penyebab pasut
seperti gaya pembangkit pasut (gaya astronomi maupun nonastronomi) serta kondisi
lokal suatu perairan. Sehingga jika metode admiralty yang dikerjakan benar-benar teliti,
maka hasil yang akan didapatkan adalah hampir sama dengan hasil worldtide.
4.2.2

Grafik Tide Analisys


Grafik tide analisys merupakan grafik analisa pasang surut selama 31 hari pada

bulan Agustus 2014 yang menunjukan tipe pasang surut serta nilai MSL yaitu 0,6 meter.
Grafik kedua tide analisys adalah grafik hubangan antara energi pasang surut perhari
selama satu bulan , dapat terlihat bahwa energy terbesarnya adalah 1x10 -5yang terjadi
dengan frekuensi 2,5x dalam 1 hari.
4.2.3

Grafik Tide Prediction


Metode tide prediction digunakan untuk memprediksi tipe pasang surut pada

waktu tertentu. Pada praktikum kali ini, untuk memprediksi tipe pasang surut pada
bulan Januari 2021 dengan menggunakan data pasang surut pada bulan Agustus 2015.
13

Tipe pasang surut pada bulan Agustus 2015 adalah tipe pasang surut campuran condong
ke harian tunggal dan pada tahun 2021 di bulan yang sama juga diperoleh tipe pasang
surut tipe campuran condong ke harian tunggal ( Mixed Tide Prevailing Diurnal ), dapat
dilihat pada grafik pasang surut selama satu bulan pada lampiran, yaitu pada satu hari
terjadi satu kali air pasang dan satu kali surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara
waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat
berbeda. Tide Prediction juga menampilkan frekuensi pola pergerakan pasang surut
yang dinyatakan dalam grafik LAT

14

V. KESIMPULAN
1. Komponen pasang surut yang dianalisis menggunakan World Tides Antara lain O1,
P1, K1, N2, M2, S2, MS4, dan S4.
2. Untuk mengukur pasang surut dengan metode World Tides lebih mudah
dibandingkan metode admiralty yang butuh ketelitian yang tinggi karena menghitung
komponen harmonic secara manual.
3. Prediksi pasang surut tahun 2021 dengan menggunakan metode World Tides nilainya
tidak beda jauh dengan pasang surut tahun 2016.

15

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. 2004. Pembelajaran Perancangan Sistem Kontrol Pid dengan Software
Matlab.Universitas Negeri Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas
Teknik
Boon, John D. 2007. World Tides User Manual. John D. Boon Marine Consultant, LLC.
USA
Ramayanti, Desi. 2011. Pengolahan Citra, Tutorial Matlab. Universitas Mercu Buana:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Salu, Denny S. Tandi dkk. 2013. Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Ac Satu Fasa
dengan Menggunakan Thyristor. Manado: Jurusan Teknik Elektro-FT UNSRAT

16

LAMPIRAN
Tide Analysis

Harian ( Tanggal 1 29 Januari 2021 )

17

18

19

Week 1 Week 4

Month ( Bulanan )

20

21

Anda mungkin juga menyukai