Anda di halaman 1dari 8

Contoh Presentasi Yang Baik

December 15, 2011 By Muhammad Noer 25 Comments


Sebelum membuat slide, perhatikan kembali rancangan draft dan struktur presentasi yang
Anda buat. Lihatlah apakah alurnya sudah baik atau belum. Ini gunanya agar Anda tahu slide
seperti apa yang akan dibutuhkan untuk menyampaikan pesan dengan sempurna.
Dalam buku Beyond Bullet Points, Cliff Atkinson mengajarkan cara sederhana untuk melihat
kembali alur sebuah presentasi dalam sudut pandang audiens. Anda diajak untuk membuat
cerita dari sudut pandang audiens. Ajaklah audiens berpindah dari satu keadaan ke keadaan
yang lebih baik.
Berikut secara sederhana pola yang diajarkan Atkinson:
Poin A: Apakah tantangan yang kini saya hadapi?
Poin B: Kondisi bagaimana yang saya inginkan?
Call to Action: Bagaimana saya menghadapi tantangan yang ada sekarang, dan berpindah ke
kondisi yang saya inginkan (dari poin A ke poin B)?
Tiga hal besar di atas adalah pokok persoalan presentasi. Selanjutnya Anda bisa membuat
poin-poin utama yang berisi langkah untuk menjawab pertanyaan bagaimana berpindah dari
tantangan yang ada ke kondisi yang diinginkan?.
Kemudian Anda juga bisa membuat penjelasan dari poin-poin utama tadi, dan membahasnya
dalam slide Anda secara lebih detail jika diperlukan.

Merancang Alur Presentasi


Topik: Membangun budaya belajar organisasi
Judul: Transformasi Organisasi: Organisasi Pasif ke Organisasi Pembelajar
Audiens: Profesional di bidang sumber daya manusia dari berbagai perusahaan swasta dan
BUMN.

Alur Presentasi:
Poin A: Tantangan yang kini dihadapi

Karyawan tidak suka belajar. Pimpinan tidak mendukung budaya belajar. Organisasi berjalan
stagnan dan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Poin B: Kondisi Yang Diharapkan
Terciptanya semangat belajar di karyawan, sebagai langkah awal untuk membangun budaya
belajar dalam organisasi secara keseluruhan.

Call to Action:
Mengubah kebiasaan belajar dalam organisasi dan menciptakan organisasi yang belajar terus
menerusdidukung oleh segenap komponennya dari pimpinan sampai ke karyawan yang
paling bawah.

Alur Slide
Di sini setiap poin dapat menjadi judul atau headline sebuah slide

Pembukaan

Organisasi yang tidak belajar = orang yang buta huruf di abad 21

Anda ingin mengubah semangat belajar karyawan

Inilah langkah membangun budaya organisasi yang didukung segenap komponennya

Definisi Permasalahan

Isi

o o Mengapa organisasi perlu belajar?


o o Apa yang menjadi komponen sebuah organisasi pembelajar?
o o Tantangan yang menghalangi proses belajar dalam organisasi

Alternatif Penyelesaian
o Perubahan paradigma yang diperlukan

o Faktor pendukung menciptakan budaya belajar dan berbagi


o Pendekatan dalam membangun budaya belajar

Membuat kompetisi belajar dan berbagi

Menciptakan berbagai medium formal dan informal

Memanfaatkan teknologi online untuk pembelajaran

Merancang komunikasi yang merangsang semangat belajar

o Contoh kasus perusahaan yang berhasil membangun budaya belajar

Bagaimana mereka memulainya

Tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mengatasinya

Penutup

Membangun budaya belajar tidak sesulit yang dibayangkan

Ringkasan kunci sukses membangun budaya belajar

Setelah Anda selesai dengan sketsa dan storyboard, barulah Anda dapat merancang slide
presentasi yang komunikatif. Berdasarkan kepada storyboard, tentukanlah cara penyajian
yang paling efektif dalam setiap slide.
Jangan lupa, perhatikan kembali ciri-ciri slide yang baik dan apa yang harus dihindarkan
ketika membuat slide.
Sketsa yang baik akan membantu Anda menampilkan ide secara visual dengan cara yang
mudah dimengerti audiens. Anda pun bisa memilih gambar yang paling mewakili ide yang
ingin disampaikan.
Dan inilah bentuk slide akhir memanfaatkan sketsa yang sudah dibuat pada langkah
sebelumnya.

Bagaimana Mengatasi Rasa Gugup Saat


Presentasi
October 22, 2012 By Muhammad Noer 9 Comments
Minggu lalu saya telah menerima banyak pertanyaan dari Anda semua para pembaca
presentasi.net.

Dalam posting berikut ini saya ingin mengulas secara khusus tentang bagaimana mengatasi
rasa gugup saat melakukan presentasi atau berbicara di depan umum.

Pertanyaan
Berikut pertanyaan lengkapnya dari Saudari Nia:
Dalam melakukan presentasi saya sering mengalami masalah:
1. Gugup. Walau sudah membuat slide Powerpoint, saya tetap tidak bisa me-recall isi
presentasi saya. Bagaimana cara mengatasi kegugupan ini?
2. Jika terkena distraksi, saya tiba-tiba lupa banyak hal penting yang ingin saya utarakan.
Bagaimana cara agar distraksi ini tidak sampai membuat saya lupa hal yang ingin saya
utarakan dalam presentasi?
3. Jika membuat slide berformat Powerpoint, saya sulit menghubungkan antara tujuan
presentasi, isi presentasi (desain slide) dan apa yang akan saya terangkan (delivery).
Sepertinya tujuan saya kadang jauh dari kesimpulan. (*maksudnya mungkin kesimpulan yang
dibuat tidak sejalan dengan tujuan presentasi). Bagaimana cara mensinkronkan ketiga hal
tersebut?
4. Apakah ada kursus presentasi intensif selama 1-2 hari sehingga saya bisa meng-improve
keterampilan ini? Terima Kasih.

Jawaban
Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Saudara Nia atas pertanyaannya
yang lengkap dan jelas. Pertanyaan seperti ini sangat membantu saya memahami kesulitan
yang Anda hadapi sekaligus memberi masukan bagaimana mengatasinya.
Karena pertanyaan yang diajukan cukup panjang dan banyak, maka saya memutuskan untuk
menulis artikel lengkap untuk menjawabnya.
Berikut penjelasan lengkap atas pertanyaan tersebut:

Gugup Dalam Presentasi Itu Wajar


Gugup dalam menghadapi presentasi adalah reaksi yang wajar dan sering dialami oleh siapa
saja ketika hendak tampil di depan umum. Mengapa wajar? Karena hal ini dialami oleh siapa
saja termasuk orang terkenal yang sudah sering tampil di depan umum.

Dengan demikian, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah berdamai dengan rasa gugup
tadi. Terimalah terlebih dahulu.
Rasa gugup erat kaitannya dengan kepercayaan diri ketika hendak tampil. Rasa percaya diri
bisa berkurang ketika mengalami situasi berikut:

Tampil di hadapan audiens yang jauh lebih senior atau dianggap orang penting

Tampil di hadapan audiens yang tidak kita kenal sebelumnya sehingga tidak tau
bagaimana reaksi mereka.

Persiapan yang kurang matang baik dalam mempersiapkan slide presentasi, maupun
mempersiapkan kalimat yang akan disampaikan

Kurang latihan atau bahkan tidak latihan sama sekali

Berpikir Positif dan Persiapan Yang Matang Sebelum Presentasi


Jika rasa percaya diri Anda terganggu karena memikirkan audiens, maka bayangkanlah hal
positif. Mengapa? Sebab, jika audiens mau datang dan hadir untuk mendengarkan Anda,
berarti ada sesuatu pada diri Anda yang ingin mereka ketahui. Mereka ingin belajar dari
Anda, mereka ingin mendengar pendapat Anda. Karena itu, audiens tersebut pada dasarnya
ingin Anda berhasil dalam menyampaikan presentasi, bukan sebaliknya.
Jadi sejak Anda mempersiapkan presentasi, miliki bayangan positif ketika menghadapi
hari-H di mana Anda tampil. Bayangkan audiens akan tersenyum. Mereka akan bertepuk
tangan karena kagum dengan presentasi Anda, argumentasi yang Anda sampaikan, dan
kekuatan analisa yang Anda sampaikan.
Jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar Anda dimudahkan dalam menyampaikan kata demi
kata. Sebab, apa yang sulit bagi manusia adalah mudah bagi-Nya.
Rasa gugup juga bisa dikurangi jika Anda punya persiapan yang matang. Jadi, jika Anda tahu
bahwa minggu depan akan presentasi, maka mulailah sejak sekarang mengumpulkan ide,
membuat draft, dan menyusun persiapan. Jangan melakukan 1 atau 2 hari sebelum tampil,
atau bahkan beberapa saat sebelum Anda presentasi. Persiapan yang tergesa-gesa akan
membuat Anda tidak percaya diri karena merasa belum siap.
Persiapan yang matang tidak hanya mempersiapkan presentasi, melainkan pula memikirkan
kalimat pembuka yang akan Anda sampaikan, bagaimana alurnya sampai penutup presentasi.
Dan pada akhirnya setelah Anda mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dan berpikir
positif, maka terimalah keadaan yang akan muncul. Dalam banyak kasus Anda akan
menjalani presentasi yang berhasil.

Bagaimana Menguasai Alur Presentasi


Ada kalanya kita sudah membuat persiapan yang matang dan juga sudah berlatih. Namun
ketika sedang menyampaikan presentasi Anda lupa apa yang hendak disampaikan.
Hal ini tidak jarang menimpa pembicara baik yang pemula sampai yang berpengalaman
sekalipun.
Salah satu tips yang saya sarankan adalah membuat catatan ringkas berisi poin-poin penting
yang hendak Anda sampaikan. Catatan ini bukan untuk Anda baca, melainkan untuk Anda
lihat sekilas jika situasi lupa mendadak datang.
Jadi tuliskan hanya pokok-pokok pikiran yang akan membantu Anda mengingat apa yang
sudah Anda persiapkan. Jadi jika Anda tiba-tiba lupa, intip sekilas catatan Anda dan lanjutkan
dengan bagian berikutnya.
Atau jika Anda mau cara yang lebih baik lagi, Anda bisa membuat mind map sederhana untuk
menggambarkan apa yang hendak Anda sampaikan. Dengan cara ini, Anda bahkan bisa
membayangkan secara visual apa saja yang akan Anda bicarakan.
Berikut contoh mind map yang saya buat ketika hendak memberikan presentasi tentang
bagaimana membangun budaya belajar pada sebuah organisasi:

Dan jika ternyata dengan kedua cara di atas Anda masih juga lupa, jangan khawatir. Ingat,
audiens tidak selalu tahu apa yang akan Anda jelaskan berikutnya, sebab Anda lah
pembicaranya. Jika Anda lupa, maka lupakan bagian tersebut dan bersikaplah rileks untuk
melanjutkan pembicaraan Anda pada bagian selanjutnya. Audiens tidak perlu tahu bahwa
Anda lupa dengan sesuatu yang sebelumnya hendak Anda sampaikan.

Latih Slide Presentasi Anda Beberapa Kali


Satu hal yang sering dilupakan orang adalah setelah membuat slide presentasi merasa
tugasnya selesai. Kemudian berharap akan lancar menyampaikannya pada hari H.
Salah besar.
Jika Anda berharap lancar, maka gunakan slide yang Anda buat dan latih sebelum tiba saat
presentasi yang sesungguhnya. Mengapa demikian? Dengan melatih langsung menggunakan
slide yang Anda buat, Anda akan dipaksa untuk memikirkan terlebih dahulu kata-kata apa
yang hendak disampaikan. Jika Anda sudah melatih beberapa kali, maka tiba hari H, Anda
akan mampu menyampaikannya jauh lebih lancar.
Bahkan pembicara profesional yang sering tampil pun melakukan persiapan dengan baik
sebelum muncul di hadapan audiens. Jangan dikira mereka hanya bersantai-santai dan tibatiba bisa tampil memukau di hadapan audiens.
Jangan mengandalkan pikiran Anda tiba-tiba menjadi sangat jernih ketika presentasi tanpa
persiapan sebelumnya. Latihlah terlebih dahulu.

Menghindari Gangguan Atau Distraksi Ketika Presentasi


Ada kalanya kita mudah terdistraksi ketika presentasi. Slide yang tiba-tiba tidak beraturan.
Peralatan presentasi yang tidak berfungsi. Atau distraksi dari audiens. Untuk mengatasinya,
pertama sekali hindari sedapat mungkin apa saja yang bisa mengakibatkan gangguan tersebut.
Datanglah lebih awal. Periksa kembali slide presentasi Anda. Pastikan proyektor berfungsi
sebagai mana mestinya. Dan tenangkan diri Anda termasuk ambil jeda sebentar di kamar
kecil jika diperlukan. Ini akan membuat Anda lebih tenang dan nyaman sehingga beberapa
distraksi bisa dihindari.
Jika ternyata masih ada gangguan, maka sama seperti rasa gugup tadi, terimalah bahwa hal
itu terjadi. Kemudian jika Anda bisa tetap tenang, maka Anda akan bisa mengatasi distraksi
tersebut. Sebagai contoh misalnya tiba-tiba proyektor yang Anda gunakan tidak berfungsi,
maka dengan asumsi Anda sudah menjalankan persiapan yang matang, bisa saja Anda
melanjutkan presentasi tanpa slide. Atau Anda menggunakan cara lebih kreatif misalnya
presentasi menggunakan kertas flipchart.

Buatlah Presentasi Dengan Struktur Yang Baik


Membuat presentasi yang baik tidak selalu harus lama dan menggunakan gambar yang bagus.
Tentu saja jika Anda bisa melakukannya akan sangat ideal. Namun yang paling penting
adalah slide yang berisi gagasan utama yang hendak Anda bahas. Itulah inti presentasi. Slide
yang baik, menarik, adalah alat bantu.
Jadi pastikan struktur yang Anda pakai jelas mulai dari pembuka, gambaran persoalan,
alternatif penyelesaian, gagasan yang Anda tawarkan, dan penutup. Ada banyak bentuk yang
bisa Anda pakai sesuai dengan topik yang dibahas dan audiens yang dihadapi. Namun secara
sederhana, presentasi adalah pembuka, isi, dan penutup.
Untuk belajar membuat slide dengan struktur yang baik, Anda bisa simak posting berikut.
Jika Anda ingin melihat bagaimana membuat desain yang sederhana namun memiliki
kekuatan, silakan baca artikel berikut ini.
Atau jika ingin mendapat inspirasi dari slide-slide yang berkualitas, Anda bisa mempelajari
lebih lanjut di sini.
Saat ini saya dan tim belum membuat pelatihan khusus tentang presentasi. Namun tidak
menutup kemungkinan di masa yang datang, kami akan membuat kursus baik online maupun
tatap muka. Mohon doanya.
Semoga membantu buat saudara Nia.
Selamat melakukan presentasi.

Anda mungkin juga menyukai