Anda di halaman 1dari 18

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO

1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Defisit

volume

diuresis osmotic.

cairan

TUJUAN

b/d Klien

akan

hidrasi

INTERVENSI

menunjukkan 1. Dapatkan

adekuat

dengan

riwayat

lamanya/intensitas

RASIONAL

klien
dari

s/d Membantu

dalam

memperkirakan

gejala kekurangan volume cairan total. Proses

kriteria :

seperti muntah, pengeluaran yang

infeksi mengakibatkan demam dan

- Nadi perifer dapat teraba

berlebihan

keadaan

- Turgor kulit dan pengisian

meningkatkan

kapiler baik

kehilangan

(1000-1500

adanya perubahan TD ortostatik.

ml/hari)

air

tidak

Hipovolemi dimanifestasikan dengan


hipotensi, tachicardi dan TD sistolik
turun lebih dari 10 mmHg (ortostatik)

- Tanda tanda vital stabil :

menunjukkan

perkiraan

TD: 120 / 80 mmHg

ringannya hipovolemik.

HR : 60 80 / menit

Paru

RR : 16 20 / menit
S : 36o 37oC
- Kadar elektrolit dalam batas
normal

yang

kasat mata

- Haluaran urine tepat secara 2. Pantau tanda tanda vital, catat


individu

hipermetabolik

3. Pantau adanya pernapasan kusmaul


atau pernapasan berbau keton

karbonat

paru

berat

mengeluarkan

melalui

pernapasan

asam
yang

menghasilkan

kompensasi

alkalosis

respiratorik

terhadap

keadaan

ketoasidosis.

36

Na :136 145 mmol/L


K : 3,5 - 5,1 mmol/L

4. Pantau

suhu,

warna

kulit

dan

kelembaban

Meskipun

demam,

menggigil

dan

diaforesis merupakan hal umum yang

Cl : 97 111 mmol/L

terjadi pada proses infeksi, demam


dengan kulit kemerahan dan kering
mungkin

sebagai

cerminan

dari

dehidrasi.
5. Pantau

nadi

perifer,

pengisian

Merupakan

indikator

dari

singkat

kapiler turgor kulit dan membran

dehidrasi atau volume sirkulasi yang

mukosa

adekuat.

6. Catat keluhan keluhan pasien Kekurangan

cairan

dan

elektrolit

seperti mual nyeri abdomen muntah

mengubah motilitas lambung, yang

dan distensi lambung

seringkali akan menimbulkan muntah


dan

secara

potensial

akan

menimbulkan kekurangan cairan dan


elektrolit
7. Pantau output dan input cairan

Memberikan perkiraan kebutuhan akan


cairan pengganti dan keefektifan cairan
yang diberikan

8. Pertahankan pemberian cairan 2500


ml / hari
9. Ukur BB setiap hari

Mempertahankan hidrasi dan volume


sirkulasi.
Memberikan hasil pengkajian yang

37

terbaik dari status cairan yang sedang


berlangsung dan selanjutnya dalam
memberikan cairan pengganti.
Mempertahankan keseimbangan cairan
10. Kolaborasi terapi cairan sesuai tubuh
indikasi
Mengkaji masukan makanan yang
Klien
2.

Perubahan nutrisi kurang dari

akan

menampakkan 1. Timbang BB setiap hari atau sesuai

pola nutrisi yang adekuat

indikasi

kebutuhan cairan tubuh b/d dengan criteria :


penurunan masukan oral.

- Porsi makan dihabiskan

termasuk

2. Tentukan program diet dan pola penyimpangan


makan klien dan bandingkan dengan

- Tidak ada penurunan BB

makanan yang dapat dihabiskan


3. Auskultasi bising usus. Observasi

absorbsi

dan

kekurangan

dan

utilisasinya
Mengidentifikasi

- Makan tidak muntah


selama dirawat

adekuat

dari

kebutuhan

terpeutik
Hiperglikemia dan gangguan cairan

- Tidak ada nyeri tekan

adanya nyeri abdomen, mual dan elektrolit dapat menurunkan motilitas

- Peristaltic usus normal (5-

muntah.

35 / menit )

4. Libatkan klien dan keluarga dalam


perencanaan makan sesuai indikasi.

dan fungsi lambung


Meningkatkan

keterlibatan,

memberikan informasi kepada keluarga


untuk memahami kebutuhan nutrisi

5. Observasi tanda hipoglikemi

klien
Karena metabolisme karbohidrat dapat

38

terjadi glukosa akan berkurang dan


sementara tetap diberikan insulin maka
hipoglikemia dapat terjadi.
6. Pantau pemeriksaan laboratorium
(glukosa darah)

Gula darah akan menurun perlahan


dengan penggantian cairan dan terapi
insulin terkontrol

7. Penatalaksanaan insulin

Insulin

dosis

optimal

glukosa

kemudian dapat masuk ke dalam sel


dan digunakan untuk sumber energi.
Bermanfaat dalam perhitungan dan
8. Lakukan konsultasi dengan ahli diet

penyesuaian diet untuk memenuhi


kebutuhan nutrisi klien

1. Observasi

keadaan

pneumonia

penyakit

Pengetahuan prognosis dan sebagai


data awl dalam melakukan intervenes
Mencegah timbulnya infeksi silang

3.

Infeksi b/d kadar glukosa tinggi

Klien

akan

menunjukkan 2. Pertahankan tehnik aseptic pada (infeksi nosokomial)

dan penurunan fungsi lekosit.

tanda tanda infeksi teratasi


dengan criteria :
- Bunyi

nafas

tidak terdengar

prosedur invasif
3. Auskultasi bunyi nafas

tambahan

Ronchi

mengindikasikan

adanya

akumulasi secret yang mungkin b/d


pneumonia / bronchitis atau abses
paru

39

- Hasil foto thoraks normal


- Hasil lab normal
Leucosit

Peningkatan tanda tanda vital sebagai


4. Pantau tanda tanda vital

tanda komplikasi fatal selama periode

4,0 -10,0. 10

terapi.

/mm

Mengurangi

LED 5/10 mm
- Tanda

tanda

normal :
TD

5. Batasi pengunjung sesuai indikasi


vital 6. Dorong

keseimbangan

istirahat

adekuat dengan aktivitas sedang

: 120/80 mmHg

7. Ubah posisi dengan sering dan

Nadi : 60 80 / mnt

berikan pembuangan paru yang baik

RR : 16 20 / menit
Suhu : 36 o 37 o C

8. Anjurkan

klien

pemajanan

terhadap

patogen infeksi lain


Memudahkan proses penyembuhan
dan meningkatkan tahanan alamiah
Meningkatkan

pengeluaran

dan

pembersihan infeksi

mempertahankan

pengeluaran sekret dan observasi

Perubahan

bau, warna dan jumlahnya

menunjukkan perbaikan pneumonia

9. Kolaborasi pemberian antibiotic

karakteristik

atau terjadinya infeksi sekunder


Digunakan

untuk

1. Diskusikan dengan klien kebutuhan menghambat


akan

aktivitas

aktivitas

yang

dan

sputum

membunuh

dan

pertumbuhan

identifikasi mikroorganisme.
menimbulkan

kelelahan
2. Berikan aktivitas alternatif dengan
periode istirahat yang cukup/ tanpa

Pendidikan dapat memberikan motivasi


untuk meningkatkan aktivitas meskipun
klien mungkin sangat lemah

40

diganggu

Mencegah kelelahan yang berlebihan

3. Pantau nadi, frekuensi pernafasan


Kelelahan

b/d

penurunan Klien

produksi energi metabolik.


4.

akan

menunjukkan

kemampuan

untuk

dan

TD

sebelum

dan

sesudah

melakukan aktivitas

Mengidentifikasi tingkat aktivitas yang


dapat ditoleransi secara fisiologis

berpartisipasi dalam aktivitas 4. Tingkatkan partisipasi klien dalam Meningkatkan kepercayaan diri/harga
yang

diinginkan

dengan

kriteria :

melaksanakan aktivitas sehari-hari

diri yang positif sesuai tingkat aktivitas

sesuai dengan yang dapat ditoleransi

yang dapat ditoleransi oleh klien

- Badan tidak capek dan


lemah

terutama

saat 1. Kaji

beraktivitas
- Tidur 6 8 jam

pengetahuan

klien

tentang

penyakit yang dialaminya


2. Tekankan

Data

awal

untuk

merencanakan

intervensi selanjutnya.
pentingnya Membantu

dalam

menciptakan

- Klien tampak kuat

mempertahankan pemeriksaan gula gambaran untuk melakukan kontrol

- Tonus otot meningkat

darah setiap hari

penyakitnya dengan baik.

3. Diskusikan faktor faktor yang

Informasi

ini

akan

meningkatkan

memegang peranan dalam kontrol

pengendalian terhadap DM dan dapat

DM tersebut

menurunkan

berulangnya

kejadian

ketoasidosis
Kurang pengetahuan mengenai
penyakit
5.

pengobatan

dan

Klien akan mengatakan / 4. Diskusikan

kebutuhan mengungkapkan pemahaman

b/d

interpretasi informasi

kesalahan

topic

utama

kadar glucose normal

seperti Memberikan
dimana

pengetahuan

pasien

dapat

dasar
membuat

tentang penyakitnya dengan

pertimbangan dalam memilih gaya

kriteria :

hidup

41

- Klien mengerti tentang DM


- Klien tidak bertanya lagi
pada

perawat

tentang

proses penyakitnya

Relaksasi dapat mengendalikan respon

stress seperti latihan nafas dalam,

stress sehingga dapat menurunkan

imajinasi terbimbing

kadar glukosa dalam darah

6. Anjurkan pentingnya pemeriksaan

- Klien dapat melaksanakan


perubahan gaya hidup dan
berpartisipasi

5. Bimbing dalam tehnik penanganan

secara

rutin

pada

perawatan kaki tersebut

kaki

Mencegah / mengurangi komplikasi

dan yang berhubungan dengan neuropati


perifer.

dalam

program pengobatan

42

43

DP

Hari
TGL

Jam

Implementasi / Hasil

1.

Selasa

08.45

1. Mengkaji gejala muntah dan urine yang

22-07

berlebihan

2003

Evaluasi

S:

Klien mengatakan tadi pagi tidak - Klien mengatakan mual, perut


muntah hanya mual saja. Urine 500 cc.

agak

urine terakhir dibuang pukul 03.00

lemah.

08.55

N : 76 / menit

Nadi 80 / menit

: 20 / menit

P : 24 / menit

: 37 C

Suhu : 37 oC
- Kulit hangat dan lembab
- Membran mukosa kering

atau pernapasan bau keton

09.05

Pernafasan bronchovesikuler, tidak - CRT : < 3 detik


- Urine + 600 cc (4-5 jam)
tercium bau keton

4. Memantau

ulang

suhu,

warna

kulit,

- Cairan parenteral martos 12


tts/ menit

kelembaban

S : 37 C, warna kulit tidak pucat, tidak

A:
Defisit volume cairan belum

sianosis, kulit agak kering.


09.15

teratasi

5. Memantau ulang nadi perifer, turgor kulit


dan membran mukosa

Nadi perifer teraba, turgor


kulit baik, membran mukosa kering,

P:
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7

CRT : < 3 detik


09.30

6. Mengkaji ulang keluhan-keluhan pasien

Klien masih mual, nyeri abdomen


bagian epigastrik

09.35

7. Memantau out put dan input klien

terasa

- TD 130 / 70 mmHg

TD : 130/90 mmHg

3. Memantau adanya pernapasan kussmaul

badan

- Klien tampak lemah

2. Memantau tanda tanda vital :

sakit,

O :

dini hari
08.50

Jam : 14.00

Input : minum 1 gls (250 cc), Infus

44

Sodium Clorida 12 tts/m. RL 12 tts/m,


Martos 12 tts/m
Out put : Urine 600 cc perkateter
8. Mempertahankan
09.45

pemberian

cairan

kurang lebih 2500 ml.


Infus 108 cc, minum 250 cc = 358 cc
9. Mengobservasi terapi cairan ;

10.00

RL: 5 % 12 tts/m, Sodium


Clorida

0,9 % 12 tts/m, Maltosa

injection 12 tts/m
2. Menentukan program diet dan pola makan
klien dan bandingkan dengan makanan
2.

Selasa

10.05

22-07

yang dapat dihabiskan

Jam 14.05

Program diet lunak, kebutuhan gizi :

S:

Energi : 1900 kkal

- Klien mengatkan tidak dapat

2003

Protein : 70 gr / hari

menghabiskan

Lemak : 50 gr / hari

karena merasa mual

KH

: 300 gr / hari

- Nyeri tekan

epigastrik dan masih terasa

porsi tidak dihabiskan (4 sendok)

mual

Klien lebih senang makan buah apel - Keluarga

memberikan

pengertian

kepada klien tentang

Peristaltik melemah

diet yang dianjurkan

pola

Nyeri tekan pada region epigastrik,

O:

masih terasa mual.

- Porsi makan tidak dihabiskan

perencanaan makan sesuai indikasi.


Keluarga memahami dan bersedia
untuk membantu dalam memberikan
10.20

untuk
dalam

Tidak terdapat bising usus

4. Melibatkan klien dan keluarga dalam

bersedia

membantu

3. Mengauskultasi bising usus

10.10

pada region

Pola makan 3 x sehari, tidak teratur

dan anggur

makanannya

pengertian kepada klien tentang pola

(4 sendok)
- Tidak terdapat bising usus,
peristaltic melemah
- Tidak

nampak

hipoglikimia
- GDS 256 m/dl

45

tanda-tanda

diet yang dianjurkan .

- Diet lunak

5. Mengobservasi tanda - tanda hipoglikemi

10.25

kebutuhan kalori

1900 gram/hari

Kesadaran baik, kulit hangat dan A:


lembab, nadi regular dan kuat, tidak

Asupan nutrisi belum adekuat

pusing.

P:

6. Memantau

ulang

hasil

pemeriksaan

Lanjut intervensi ,2,3,4,5,6,7,8

laboratorium (glucose darah)

GDS jam 13.00 256

7. Penatalaksanaan insulin

12.00

Actrapid 40 unit

8. Melakukan observasi tentang diet pasien.

Diet diberikan dengan jumlah


kalori 1900 gram/ hari.

12.45

1. Mengobservasi

keadaan

penyakit

pneumoni.
12.50

Pneomonia

(+),

melemah

Taktil

fremitus

pada paru kiri, bunyia

S:

perkusi pekak.
3.

Selasa

10.30

22-07

Jam : 14.10

2. Mempertahankan teknik aseptic pada -Klien mangatakan batuk tidak


ada / jarang
prosedur invasif.

2003

Perawat mencuci tangan sebelum dan

O:
- Hasil foto thorak : Pneumonia

sesudah kontak dengan klien

lobaris dan abses paru kiri

3. Mengauskultasi bunyi nafas


10.35

Bunyi napas tambahan ronchi basah


pada paru kiri

10.45

TD 130/90 mmHg, N 76 x/m,


R 24 x/m, S 36,9 oC

5. Membatasi pengunjung sesuai indikasi

11.05

basah pada paru kiri


- Kateter

4. Memantau tanda-tanda vital.

- Bunyi nafas tambahan rinchi

Pasien dijaga oleh satu orang


keseimbangan

istirahat

adekuat dengan aktifitas sedang seperti

tidak

nampak tanda -tanda infeksi


- TD : 130/90 mmHg, N : 76
x/m, R : 24 x/m, S : 36,9 oC
- Pasien tidur miring
dengan

keluarganya
6. Mendorong

terpasang

disokong

bantal
A:
infeksi pada paru kiri

46

kanan
bagian

11.10

miring kiri/kanan atau posisi setengah

P:

duduk.

Lanjutkan

1,2,3,4,5,6,7,8, dan 10

Pasien tidur miring ke kanan posisi

intervensi

kepala disokong dengan bantal


11.20

8. Merobah posisi tiap 2 jam

Klien

tidur

posisi

miring

kanan
9. Menganjurkan pasien
pengeluaran

memperhatikan

sekret, observasi

bau,

warna dan jumlah nya

11.25

10. Penatalaksanaan pemberian antibiotic

11.30

Batuk tidak ada

Cefriaxon 1 gr

1. Mendiskusikan

dengan

pasien

kebutuhan akan aktifitas .

Pasien

belum

dapat

melakukan

aktifitas secara mandiri (bed rest)


2. Memberikan aktifitas alternatif dengan
12.55

periode istirahat

yang cukup tanpa

11.40

Klien membaca al Quran,

22-07
2003

11.45

TD : 130/90 mmHg, P : 24

4. Meningkatkan partisipasi klien

dalam

melaksanakan aktifitas sehari-hari sesuai


yang dapat ditoleransi

11.50

Klien

badannya terasa lemah dan


bergerak
- Pasien

belaum

melakukan aktifitas

x/m, N : 76 x/m.

seluruh

O:

dan tekanan darah


Selasa

mengatakan

belum bisa terlalu banyak

kadang mendengarkan radio


3. Memantau nadi, frekwensi pernafasan

S:
- Klien

gangguan.

Jam : 14.15

mengatakan

seluruh

badannya terasa lemah dan belum


bisa terlalu banyak bergerak.

dapat
secara

mandiri
- Klien nampak sangat lemah
- Klien bed rest total
A :
Kelelahan belum teratasi
P:
Lanjut intervensi 1,2,3,4

47

1. Mengkaji pengetahuan tentang penyakit


11.55

yang dialami

Klien mengatakan
mengetahui

ia baru

menderita DM saat

S :

berada di RS
2. Menekankan

kepada

pentingnya

pasien tentang
mempertahankan

tahu menderita DM setelah

berusaha akan melakukannya secara

melakukan anjuran

teratur

memeriksakan

3. Mendiskusikan

Ia baru

ia akan - Klien mengatakan ia

Klien mengatakan

13.00

- Klien mengatakan
berada di RS

pemeriksaan gula darah setiap hari

Jam : 14.20

faktor-faktor

yang

teratur

memegang peranan dalam kontrol DM

O:

22-07

seperti berolahraga secara tepat dan

- Klien nampak tenang

13.10

13.20

dan

teratur, mengubah gaya hidup dan pola

ekspresi wajah menunjukkan

makan serta mengurangi aktifitas yang

bahwa klien dan keluarga

memperberat penyakitnya.

mengerti

Klien mengerti dan berjanji akan

DM dan faktor-faktor yang

memperhatikan melakukan apa yang

memperberat

dijelaskan

meringankan

4. Mendikusikan

dengan

pasien

glukosa dengan benar yaitu

kadar

80 140

tentang penyakit
atau

A :
Pengetahuan klien adekuat

m/dl pada GDS

tentang Penyakit DM dan

prognosisnya

Klien mengerti apa yang didiskusikan

5. Menjelaskan

pada

klien

cara

P : -----

penanganan stres yaitu dengan metode


latihan pernafasan

Klien

mengerti

diberikan

penjelasan

yang

berjanji

akan

klien

untuk

dan

mempraktekkannya.
13.30

untuk

diri secara

Selasa
2003

akan

6. Menganjurkan

pada

memeriksakan dirinya secara teratur bila


sudah pulang ke rumah.

48

Klien berjaji akan menaatinya

13.35

1. Mengkaji gejala muntah dan urine yang


berlebihan
Klien mengatakan tadi pagi tidak
13.40

muntah hanya mual saja. Urine 450 cc.

14.00

urine terakhir dibuang pukul 04.00 S:


- Klien mengatakan tadi pagi

dini hari

tidak muntah hanya mual

2. Memantau tanda tanda vital :

08.05

TD : 130/90 mmHg

- Nyeri pada bagian epigastrik

N : 76 x/ menit

O:

: 20 x/ menit

- Urine 450 cc, terakhir dibuang

: 37 C

pukul 04.00

3. Memantau adanya pernapasan kussmaul - TD :130/90 mmHg, N : 76 x/m,


P : 20 x/m, S : 37 oC
atau pernapasan bau keton
1

Rabu

Pernafasan normal dan reguler, tidak

23-07

- Pernafasan normal dan regular,


tidak tercium bau keton

tercium bau keton

2003

4. Memantau ulang suhu, warna kulit,


08.10

- Warna kulit tidak pucat, tidak


sianosis, kulit agak kering.

kelembaban
S : 37 C, warna kulit tidak pucat, tidak

- Nadi perifer
kulit,

sianosis, kulit agak kering.


5. Memantau ulang nadi perifer, turgor kulit
08.15

dan membrane mucosa

Nadi perifer teraba, turgor


kulit baik, membrane mukosa mulut
kering, CRT : < 3 detik

08.25

6. Mengkaji ulang keluhan-keluhan pasien


Klien masih mual, nyeri abdomen
bagian epigastrik

teraba, turgor

membrane

mulut kering, CRT :< 3 detik


- Input : minum 1-2 gls (250500), Infus 108 cc /jam
-

Out put: Urine 500 cc


perkateter

A : Defisit volume cairan belum


teratasi
P : Lanjut intervensi 1,2,3,4,5,6,7

7. Memantau out put dan input klien


08.35

mukosa

Input : minum 1-2 gls (250-500 cc),

49

Infus Sodium Clorida 12 tts/m . RL 12


tts/m Maltosa injectioi 12 tts/m ( 108
cc)

14.05

Out put : Urine 500 cc perkateter

S:

08.40

2. Menentukan program diet dan pola makan

08.50

Rabu

untuk

dalam

yang dapat dihabiskan

pengertian

Program diet lunak, kebutuhan gizi :

tentang

Energi : 1900 kkal

dianjurkan .

memberikan
kepada

klien

diet

yang

pola

Lemak : 50 gr / hari

- Program diet lunak

KH.

- Pola makan 3 x sehari, tidak

: 300 gr / hari

Pola makan 3 x sehari, tidak teratur

teratur porsi tidak dihabiskan

porsi tidak dihabiskan ( 4 sendok )

( 4 sendok )
- Tidak terdapat bising usus

Tidak terdapat bising usus

- Peristaltic melemah

Peristaltic melemah

- Tidak nampak tanda - tanda

23-07

perencanaan makan sesuai indikasi.

2003

hipoglikiemia
- GDS jam 12.30 = 250 m/dl

Keluarga memahami dan bersedia A


pengertian kepada klien tentang pola

Asupan

nutrisi

Lanjut

1,2,3,4,5,6,7,8

diet yang dianjurkan .


5. Mengobservasi tanda - tanda hipoglikemia
Tidak

nampak

tanda-tanda

hipoglikiemia.
6. Memantau

ulang

hasil

pemeriksaan

laboratorium (glucose darah)

09.20

GDS jam 12.30 = 250 m/dl

7. Penatalaksanaan insulin

belum

adekuat

untuk membantu dalam memberikan

09.10

membantu

O:

4. Melibatkan klien dan keluarga dalam

dan

Protein : 70 gr / hari

3. Mengauskultasi bising usus

2.

bersedia

memahami

klien dan bandingkan dengan makanan

09.00

Keluarga

Actrapid 40 unit

8. Melakukan observasi tentang diet pasien.

50

intervensi

Diet diberikan dengan jumlah


kalori 1900 gram/ hari.

09.30

11.35

1. Mempertahankan teknik aseptic pada


prosedur imvasiv.

14.10

Mencuci tangan sebelum dan sesudah

S:

kontak dengan klien

O:
- Mencuci tangan sebelum dan

2. Mengauskultasi bunyi nafas

- Bunyi

basah pada paru kiri


12.30

sesudah kontak dengan klien

Bunyi napas bronkhovesikuler, ronchi

bronkhovesikuler,

3. Mengobservasi pemasangan kateter.

12.45

Kateter

- Kateter

TD 130/90 mmHg, N 76 x/m, - TD : 130/90 mmHg, N : 76


x/m, R : 24 x/m, S : 36,9 oC
R 24 x/m, S 36,9 C

5. Membatasi pengunjung sesuai indikasi

- Pasien tidur miring ke kiri


disokong dengan bantal pada

Pasien dijaga oleh satu orang

bokong.

keluarganya
6. Mendorong
3.

Rabu
23-07

10.10

2003

terpasang dan tidak

ada tanda-tanda infeksi

4. Memantau tanda-tanda vital.

10.00

ronchi

basah pada paru kiri

terpasang dan tidak ada

tanda-tanda infeksi

napas

keseimbangan

istirahat

- Cefriaxon 1 gr

adekuat dengan aktifitas sedang seperti

A : Infeksi belum teratasi

miring kiri/kanan atau posisi setengah

duduk.

1,2,3,3,4,5,6,8,10

10.15

Pasien tidur miring ke kiri

Lanjutkan

intervensi

disokong

dengan bantal pada bokong.


8. Merobah posisi tiap 2 jam

10.20

10. Penatalaksanaan pemberian antibiotic

10.35

Klien tidur posisi miring kiri

Cefriaxon 1 gr

1. Mendiskusikan

dengan

pasien

kebutuhan akan aktifitas .

Pasien

belum

dapat

melakukan

aktifitas secara mandiri (bed rest)

14.15
S:
- Klien

mengatakan

seluruh

badannya masih terasa lemah

51

10.45

2. Memberikan aktifitas alternative dengan


periode istirahat

yang cukup tanpa

gangguan.

dan belum bisa terlalu banyak


bergerak.
O:

Klien membaca al Quran,

- Klien

5. Memantau nadi, frekwensi pernafasan

x/m, N : 76 x/m.

Tekanan

darah

130/90 - Pasien
melakukan

mmHg, P : 24 x/m, N : 76 x/m.


12.55

11.10

6. Meningkatkan partisipasi klien

belum
aktifitas

mandiri (bed rest)

dalam

melaksanakan aktifitas sehari-hari sesuai

A:

yang dapat ditoleransi

Kelelahan belum teratasi

Klien

mengatakan

seluruh P: Lanjutkan intervensi

badannya masih terasa lemah dan

1,2,3,4,5,6,7

belum bias terlalu banyak bergerak.


4

Rabu,

Hari kamis , 24 Juli 2003, jam 09.30 wita

23-07-

pasien dipindahkan ke paviliun

03

Quran,

- TD : 130/90 mmHg, P : 24

dan tekanan darah

al

kadang mendengarkan radio

kadang mendengarkan radio

11.00

membaca

11.20

11.25

11.30

52

dapat
secara

53

Anda mungkin juga menyukai