Anda di halaman 1dari 3

APGAR KELUARGA PADA PASIEN DENGAN

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :
Filda Sharifah (11-098)

PEMBIMBING :
dr. Yunita R. M. Berliana Sitompul, Sp. OK, MKK

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN KELUARGA


PERIODE 09 Mei 2016 11 Juni 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua


pihak. Tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh
kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang
dimaksudkan dengan sehat di sini ialah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi (UU No. 23 tahun 1992).

Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya


yang harus dilaksanakan. Salah satu di antaranya yang dipandang
mempunyai peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan
pelayanan kesehatan (Blum, 1976). Jika pelayanan kesehatan tidak
tersedia (available), tidak tercapai (accesible), tidak terjangkau
(affordable), tidak berkesinambungan (continue), tidak menyeluruh
(comprehensive), tidak terpadu (integrated), dan atau tidak bermutu
(quality) tentu sulit diharapkan terwujudnya keadaan sehat tersebut.

Pengertian pelayanan kesehatan yang dimaksudkan di sini


mencakup bidang yang amat luas sekali. Secara umum dapat diartikan
sebagai setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan

dan

memelihara kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta


memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun
masyarakat (Levey and Loomba, 1973.

Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
dapat diselenggarakan banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas dua
macam. Pertama, pelayanan kesehatan personal (personal health services) atau sering
disebut pula sebagai pelayanan kedokteran (medical services). Kedua, pelayanan
kesehatan lingkungan (environmental health services) atau sering disebut pula sebagai
pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) (Hodgetts dan Cascio, 1983).

Menurut Leave and Clark (1953), kedua bentuk pelayanan kesehatan


ini mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jika pelayanan kesehatan tersebut
terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit (curative) dan
memulihkan kesehatan (rehabilitative) disebut dengan nama pelayanan
kedokteran. Sedangkan jika pelayanan kesehatan tersebut terutama
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan (promotive) dan mencegah
penyakit

(preventive)

disebut

dengan

nama

pelayanan

kesehatan

masyarakat.

Sasaran kedua bentuk pelayanan kesehatan ini juga berbeda. Sasaran


utama pelayanan kedokteran adalah perseorangan dan keluarga. Sedangkan
sasaran utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah kelompok dan
masyarakat. Pelayanan kedokteran yang sasaran utamanya adalah keluarga
disebut dengan nama pelayanan dokter keluarga (family practice).

Anda mungkin juga menyukai