Anda di halaman 1dari 21

Kondensasi dan Awan

Isi
1. Inti Kondensasi
Ukuran dan konsentrasi inti
Kristal es
2. Jenis awan
Menurut distribusi ukuran butir
Menurut
Menurut ketinggiannya
3. Pembentukan dan Pertumbuhan Butir Awan
Pembentukan awan (curvature dan solute effects)
Pertumbuhan awan (collision dan coalescence)
Kecepatan jatuh butir awan
2

1. Inti Kondensasi
Ukuran dan Konsentrasi Butir
Nama butir

Jari2, r
(m)

Inti kondensasi
Butir awan
Butir awan jenuh
Butir hujan
Butir hujan besar

0.1
10
50
100
1000

Jumlah inti, n Kec. Jatuh, v


(per litre)
cm/s
106
106
106
1

10-4
1
27
70
650

Aerosol sebagai Inti Kondensasi


Sumber aerosol primer
Debu
Garam laut
Kebakaran hutan
Industri

20%
40%
10%
5%

Sumber aerosol sekunder


Proses fotokimia

25%

Kristal es

Terjadi jika suhu < 15 oC


Menjadi inti kondensasi bagi air super-dingin
Pada awan homogen

Konsentrasi Inti Kondensasi


Ukuran
Letak
Di atas lautan
Di atas daratan

Aitken*
10 - 100
103 - 106

Besar
**
100

Kecil
**
1

* dari hasil pembakaran dan reaksi fotokimia


** tergantung kecepatan angin dan kekasaran permukaan

Jenis awan menurut distribusi ukuran butir


Awan homogen: Jika hanya terdiri dari butir uap air
Awan heterogen: Jika terdapat uap air dan inti kondensasi

Jenis awan menurut ketinggiannya


Awan rendah (<2,000 m):
Stratus (St)

Awan menengah (2,000-5,000 m)


Cumulus (Cu), Strato cumulus (Sc), Ciro commulus (Cc)

Awan tinggi (>5,000 m)


Cirus (Ci), Alto cumulus (Ac), Alto stratus (As)

Awan vertikal (2,000-40,000 m)


Comulonimbus (Cb)
6

3. Pembentukan butir awan


Efek kelengkungan (curvature effect)

es (r ) = es ( ) exp (2 r Rv L T )
2
a=
L Rv T

es(r) = e ( ) e a r
s
Faktor kelengkungan (curvature factor)

a/r
7

Efek dan faktor kelengkungan


RH

a/r
100%

r (m)

Pada RH tinggi, tgt pada gradien tekanan uap


Jika e-es(r) < 0 pembentukan awan gagal
Jika e-es(r) > 0 pembentukan awan berhasil
8

Ukuran butir kritis (rc) pada saat e-es(r) = 0

e = es ( ) exp
rc Rv L T
2
rc =
Rv L T ln S

S=

e
es ( )

Efek kegaraman (solute effect)


e'
es ( )
e'
es ( )

n0
=
n + n0
n
=1
n0

i N0 M
n=
ms

N0 m
n0 =
mv

i mv M
n/no = m m
s

4
m = r 3L
3
M
3
i
m
v
n/no =
4 r3 L ms
b = 3 i mv M 4 L ms

e'
es ( )

b
=1 3
r
10

Dimana:
e :

tekanan uap pada kesetimbangan yang baru


(di atas larutan garam)
es : tekanan uap jenuh
i:
derajat disosiasi garam (untuk NaCl = 2)
M : massa garam
m : massa air
ms : bobot molekul larutan
mv : bobot molekul uap air
N0 : bilangan Avogadro (jumlah molekul per mol
= 6,02 x 10-23)
n:
jumlah molekul garam
n0 : jumlah molekul air

11

Faktor dan efek kegaraman


RH

Pada RH rendah, tergantung pada


Kandungan garam (inti kondensasi)
Derajat disosiasi garam

r (m)

100%

b/r3

12

Kombinasi (1)
RH

a/r
r (m)

100%

b/r3

13

Kombinasi (2)
RH

e' s ( r )
es ( )

a b
= 1+ 3
r r

r (m)

100%

e's ( r )
es ( )

b ar

= 1 3 e
r
14

Pertumbuhan awan

15

Efisiensi tumbukan (collision efficiency), E


Nisbah antara jumlah tumbukan dan jumlah proses
jatuhnya butir besar menumbuk butir kecil di bawahnya.
Diinterpretasikan sebagai peluang kejadian tumbukan:
x2
E (R, r ) =
(R + r )2

Efisiensi penggabungan (coalescence efficiency),


Nisbah antara jumlah penggabungan dan jumlah tumbukan
=

12 f (R r )
5r u

Jika butir awan berukuran < 100 m biasanya, = 1

Efisiensi pengumpulan (collection efficiency), E

E = E x
16

u
w
17

Pertumbuhan ukuran butir dengan ketinggian


dR dR dt dR
1
=
=
dz dt dz dt w u (R )

dR E M
=
u (R )
dt 4 L

dR E M u (R )
=
dz 4 L w u (R )

dR E M
=
dz 4 L

Dimana:
R: ukuran butir awan
E: Efisiensi pengumpulan
u: kecepatan jatuh butir
w: kecepatan angin ke atas
M: kandungan air awan
: kerapatan air
18

Kecepatan jatuh butir awan


Gaya seret (drag force)
FR =

r 2 u 2 CD

FR

Gaya gravitasi (gravity force)


4
FG = r 3 L g
3

FG

Terjadi kesetimbangan:
4 r L g
u=
3 CD

2 r 2 L g
u=
9 (CD Re 24)

Dimana
CD : koefisien seret
Re : bilangan Reynolds

: kekentalan dinamik
19

Untuk Re yang sangat kecil (CD Re/24) = 1,


maka kecepatan jatuh:
Butir kecil ( < 40 m)
2 r 2 L g
u=
= k1 r 2
9

k1 1,19x106 cm-1 s-1

Butir besar (> 600 m)


u = k2 r

1
2

k2 = 2,2x103 (0/)1/2 cm1/2 s-1

Butir sedang (200 - 600 m):


u = k3 r

k3 = 8x103 s-1
20

Diameter
(mm)

Kecepatan jatuh
(m s-1)

Diameter
(mm)

Kecepatan jatuh
(m s-1)

0,1

0,27

2,6

7,57

0,2

0,72

2,8

7,82

0,3

1,17

3,0

8,06

0,4

1,62

3,2

8,26

0,5

2,06

3,4

8,44

0,6

2,47

3,6

8,60

0,7

2,87

3,8

8,72

0,8

3,27

4,0

8,83

0,9

3,67

4,2

8,92

1,0

4,03

4,4

8,98

1,2

4,64

4,6

9,03

1,4

5,17

4,8

9,07

1,6

5,65

5,0

9,09

1,8

6,09

5,2

9,12

2,0

6,49

5,4

9,14

2,2

6,90

5,6

9,16

2,4

7,27

5,8

9,17
21

Anda mungkin juga menyukai