Judul
padasuka
Penyusun
: Kelompok V
Semester
: 2 (dua)
Anggota
: 1. Lussy Desilla
4111141002
4111141026
3. Farhan Arsyad
4111141036
4111141052
4111141057
4111141074
7. Aneisza P.P.P
4111141095
8. Herdian Sudiartono
4111141123
4111141140
10. Milana
4111141154
4111141155
4111141041
4111141085
4111141117
Dosen pembimbing
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia dan ridho Nya sehingga penulis
dapat menulis laporan penelitian ini dengan judul Karakteristik Penderita TB dan
Angka Kejadian TBC di Puskesmas Padasuka sebagai salah satu syarat tugas
Riset Kedokteran di Fakultas Kedokteran Program studi Kedokteran Universitas
Jenderal Achmad Yani.
Pembuatan laporan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah memberikan dorongan moral, materi, maupun ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Priatna, dr.,Sp.Rad selaku Dekan FK UNJANI beserta staf pengajar yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
2. Iis Inayati, dr.,Mkes selaku wakil Dekan I penulis haturkan terimakasih
yang sebesar-besarnya
3. Fransiska Ambarukmi, dr.,MKes selaku Ka Prodi Kedokteran FK UNJANI
beserta seluruh staf pengajar yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat diaplikasikan pada laporan penelitian ini atau
bahkan kehidupan.
4. Mochammad Harris Suhamihardja, dr, MPH selaku ketua blok modul
Riset Kedokteran dan sebagai pembimbing utama yang telah banyak
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan berbagai
petunjuk dan masukan dalam terbentuknya laporan penelitian ini.
5. Desy Linasari, dr., MKM selaku sekertaris modul Riset Kedokteran
6. Linlin, dr., sebagai pembimbing pendamping yang telah banyak
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan berbagai
petunjuk dan masukan dalam terbentuknya laporan penelitian ini.
7. Kepala puskesmas
8. kedua orang tua
1.1
Latar Belakang
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah
mengenal penyakit ini. TB bukanlah penyakit keturunan, dan TB dapat
disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, lengkap dan teratur.1
Penyakit ini dapat menyerang bukan saja pada dewasa, anak-anak bahkan
bayi tergolong rentang terhadap penyakit ini sistem kekebalan tubuh yang belum
sempurna, kualitas gizi yang buruk, dan orang dewasa penderita TB sebagai
sumber penular merupakan salah satu penyebab anak-anak rentan terhadap
infeksi TB.1
iv
Tahun
Provinsi
Jumlah penduduk th
Prevalensi Positif
1982(juta)
Survei
(%)
1979
Jawa Tengah
26.2
1980
Bali
2.5
1980
DKI Jaya
7.0
1980
DI Yogyakarta
2.8
1980
Jawa Timur
30.0
1980
Sumatera Utara
8.8
1980
Sulawesi Selatan
6.2
1980
Sumatera Selatan
4.9
1980
Jawa Barat
28.9
1980
Kalimantan Barat
2.6
1980
Sumatera Barat
3.5
1981
Aceh
2.7
1981
Kalimantan Timur
1.3
1981
Sulawesi Utara
2.2
1982
Nusa Tenggara Timur
2.8
Sumber: Buku ajar Ilmu Penyakit dalam (jilid 3, edisi V)
0.13
0.08
0.16
0.31
0.34
0.53
0.45
0.42
0.31
0.14
0.38
0.15
0.52
0.30
0.74
iv
TINJAUAN PUSTAKA
iv
Tuberkulosis paru
Dalam 2-3 bulan., TB tersangka ini sudah harus dipastikan apabila termasuk
TB paru (aktif) atau bekas TB paru. Dalam klasifikasi ini perlu dicantumkan : 1.
Status bakteriologi, 2. Mikroskopik sputum BTA (langsung), 3. Biarkan sputum
BTA, 4. Status radiologis, kelainan yang relebvan untuk tuberkulosis paru, 5.
Status kemoterapi, riwayat pengobatan dengan obat anti tuberkulosis.2
2.3 Etiologi
tuberculosis . Mycobacterium
2.4 Patogenesis
Penularan TB paru oleh Mycobacterium tuberculosis terjadi karena
dibatukkan atau diersinkan dan tempat masuknya kuman M.tuberculosis adalah
saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran jaringan limfe, dan kulit terjadi
melalui udara yaitu yang mengandung basil tuberkel . Partikel infeksi ini dapat
bertahan dalam udara bebas selama 1-2 jam . Dalam suasana lembab kuman ini
dapat bertahan hingga berbulan-bulan . Apabila kuman ini terhisap oleh orang
sehat akan menempel pada bagian jaringan paru. 1,2
TB adalah penyakit yang dikendalikan pertama kali oleh neutrofil, kemudian
oleh makrofag. Kebanyakan partikel ini akan mati dibersihkan oleh makrofag
keluar dari percabangan trakeobronkial. 1,2
Bila kuman tetap menetap pada jaringan paru dan berkembang biak, kuman
yang bersarang pada jaringan paru tersebut akan berbentuk sarang tuberkulosis
pneumonia kecil biasanya disebut sarang primer. Bila menjalar sampai ke pleura
akan terjadi infeksi pleura. 1,2
Dari sarang primer akan terjadi peradangan kelenjar getah bening menuju
hilus, dan diikuti juga oleh pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis
regional). proses ini terjadi hingga 3-8 minggu. 1,2
iv
dan
bahaya
akibat
berobat
tidak
adekuat
(2) Cara menjaga kondisi tubuh yang baik dengan makanan bergizi. Cukup
istirahat, hidup teratur dan tidak minum alcohol atau merokok.
(3) Cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan tidak membuang
dahak sembarangan, bila batuk,menutup mulut dengan saputangan, jendela
rumah cukup besar untuk mendapat lebih banyak sinar matahari.
(4) Sikap tidak perlu merasa rendah diri atau hina karena TB paru adalah
penyakit infeksi biasa dan dapat disembuhkan bila berobat dengan benar
(5) Kesadaran dan tekad penderita untuk sembuh.
C. Faktor keluarga dan masyarakat lingkungan :
Dukungan keluarga sangat menunjang keberhasilan pengobatan seseorang
dengan cara selalu mengingatkan penderita agar makan obat, pengertian yang
dalam terhadap penderita yang sedang sakit dan memberi semangat agar tetap
rajin berobat.5
iv
(b) akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai
sesak, kalau ada cairan dirongga pleura dapat disertai dengan keluhan sakit dada
(c) bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuarapada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah
(d) pada anak-anakdapat mengenai otak (lapisan pembungkusotak dan disebut
sebagai menginitis (radang selaput otak), gejala adalah demam tinggi,adanya
penurunan kesadaran dan kejang kejang. 6
5) Pemeriksaan Bakteriologik
1) Bahan pemeriksaan Pemeriksaan bakteriologi untuk menemukan kuman
tuberkulosis mempunyai arti yang sangat
iv
pada
iv
kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ yang terlibat. Pada
tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru.
Pada
klinisnya,
perpanjangan
lama
pengobatan
diperlukan
untuk
Pengobatan
Keterangan
Pengobatan fase insial resismennya Pasien TBC
terdiri dari 2 HRZS
paru
dengan
II
baru
Pengobatan fase insial terdiri dari 2 Pasien kasus kambuh atau gagal
III
HRZES/1 HRZE
dengan sputum BTA positif
Pengobatan fase insial terdiri dari 2 Pasien BTA dengan sputum
HRZ
atau
H3R3E3Z3
iv
IV
kronik.
mengalami
Kemungkinan
resistensi
ganda,
2.9 Pencegahan
Program-program kesehatan masyarakat sengaja dirangcang untuk deteksi
dini dan pengobatan kasus dan sumber infeksi secara dini. Tujuan mendeteksi dini
seseorang dengan infeksi TBC adalah untuk mengidentifikasi siapa saja yang akan
memperoleh
keuntungan
dari
terapi
pencegahan
untuk
penghentikan
perkembangan TBC yang aktif secara klinis. Program pencegahan ini memberikan
keuntungan tidak hanya untuk orang yang telah terinfeksi namun juga untuk
masyarakat pada umumnya. Karena itu penduduk yang sangat berisiko terkena
TBC harus dapat diidentifikasi dan menjadi prioritas untuk menentukan program
terapi obat. Erdikasi TBC meliputi pengggabungan kemoterapi yang efektif,
identifikasi kontak dan kasus serta tindak lanjut yang tepat, orang yang terpapar
penyakit TBC, dan terapi pada kelompok populasi yang berisiko tinggi.4
Vaksinasi Bacille Calmette-Guerin (BCG), satu bentuk strain hidup basil
TBC sapi yang dilemahkan adalah jenis vaksin yang paling banyak dipakai di
berbagai negara. Pada vaksinasi BCG, organisme disuntikkan ke kulit untuk
membentuk focus primer yang berdinding, berkapur, dan berbatas tegas. BCG
tetap berkemampuan untuk meningkatkan resistensi imunologis pada hewan dan
manusia. Infeksi primer dengan BCG memiliki keuntungan daripada infeksi
dengan organisme virulen karena tidak menimbulkan penyakit pada penjamunya.
Vaksinasi dengan BCG biasanya menimbulkan sensitifitas terhadap tes
tuberculin.4
iv
Pengetahu
TBC Paru
TB paru masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang sering terjadi
di Indonesia. Jumlah pasien TB di negeri ini merupakan nomer 3 terbanyak di
dunia setelah India dan China.
Mencari
Patogenes
Faktor
Pengobata
Pencegaha
disekitarnya,
sehingga membuat jumlah penderita pada TB bertambah. Oleh
is
karena itu diperlukan satu cara agar pasien maupun berada sekitarnya mengetahui
cara pengobatan dan caraPengetahuan
untuk terhindarmeningkat
dari penyakit tersebut.
Satu usaha dengan mengetahui karakteristik pasien TB akan berguna untuk
menanggulangi masalah masalah yang terjadi pada TB paru sosialisasi
Mengetahui karakteristik
Petugas Puskesmas
Padasuka mengetahui
Rancangan penelitian yang
dilakukan pasien
adalah penelitian deskriptif. Penelitian
karakteristik
dilakukan dengan mengambil data sekunder dari data rekam medik pasien
TB di2014 di Puskesmas Padasuka,
Tuberkulosis pada tahun Prevalensi
2012 sampaipenyakit
dengan tahun
Cimahi tengah menurun
Cimahi.
3.2 Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah data rekam medik pasien Tuberkulosis pada tahun
2012 sampai dengan tahun 2014 di Puskesmas Padasuka, Cimahi.
3.2.1
Kriteria inklusi
Data rekam medik pasien Tuberkulosis yang terdapat data usia, data jenis
kelamin, dan data keluhan utama.
3.2.2
Kriteria eksklusi
a.
Data rekam medik pasien Tuberkulosis yang tidak terdapat data usia, jenis
Data rekam medik pasien Tuberkulosis yang rusak atau tidak lengkap.
iv
7. Masa dewasa awal adalah masa anak manusia berusia dua puluh enam
tahun sampai tiga puluh lima tahun.14
8. Masa dewasa akhir adalah masa anak manusia berusia tiga puluh enam
tahun sampai empat puluh lima tahun.14
3.6 Bahan dan alat / Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap
rekam medik pasien yang mengidap penyakit TBC paru di Puskesmas Padasuka
Cimahi.
3.7 Prosedur penelitian
1. Persiapan penelitian.
Persiapan penelitian meliputi rancangan penelitan dan bimbingan dengan
dosen pembimbing di Fakultas Kedokteran UNJANI.
2. Survei lokasi dan penjelasan mengenai penelitian kepada petugas puskesmas
dan akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan dan manfaat
dari pemeriksaan terkait penelitian yang dilakukan.
3. Pengambilan sampel penelitian.
Subjek yang memenuhi kriteria inklusi diambil data usia, jenis kelamin atau
keluhan utama.
4. Manajemen data
Manajemen data yang dilakukan terdiri atas pengumpulan data, input data, dan
penyajian data.
3.8 Analisis data
Data sekunder rekam medik pasien yang mengidap penyakit TBC paru di
Puskesmas Padasuka Cimahi tahun 2012 sampai dengan 2014 disajikan secara
deskriptif
dan
ditampilkan
dalam
bentuk
distribusi
frekuensi
dengan
Bulan
Jenis Penelitian
1.
2.
17
19
Pembekalan UP
Pembagian dosen,
pembimbing, dan
iv
Juni
25 2
7
2
9
3
0
Juli
3
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10
.
11
.
puskesmas
Penyusunan laporan
Bab 1,2, dan 3
Bimbingan dengan
dosen pembimbing
Survei tempat
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pengolaan data
Penyajian Hasil
Seminar
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo,Waru, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.
2. Price, Sylvia Anderson. 2003. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta: EGC Buku Kedokteran. 852-853.
3. Mikrobiologi kedokteran
4. Yusuf A, Tjokonegoro A. Tuberkulosis Paru: Pedoman Penatalaksanaan
Diagnostik dan Terapi. Jakarta: FKUI . 125-35.
5. Simon S, Alimuddin Z.
6. Depkes RI
BAB II :
(4)
Price, Sylvia Anderson . Patofisiologi : konsep klinis proses-proses
penyakit . in : dr. HUriawati Hartanto, dr.Pita Wulansari, dr. Natalia Susi & dr.
Dewi Asih Mahanani, editors. Clinical concepts of disease processes. 6/e Jakarta :
EGC ; 2005.p. 852-853.
(11) Sudoyo.W,aru, dkk; 2009; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jakarta;
Interna publishing
iv