Dimyantiasls
Dimyantiasls
DISUSUN OLEH :
MOCH FARID DIMYATI
03091003022
DAVID FAHLEVI.
03091003028
SIXKA NOVALITA S
03091003030
DEWI PERTIWI
03091003032
TAUFIK AKBAR
03091003034
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Hidayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Agitated Vessels dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan
Ekstraksi dan Leaching.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk ke
depannya.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam suatu proses industri pasti akan ada proses pengadukan.
Pengadukan (agitation) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan
reduksi gerakan pada bahan, biasanya terjadi pada suatu tempat seperti bejana.
Gerakan hasil reduksi tersebut mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang
ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya pencampuran (mixing)
dari satu atau lebih komponen yang teraduk.
Adapun proses pencampuran tersebut meliputi bahan-bahan baik itu bahan
cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas-padat. Pencampuran atau disebut juga
mixing adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan
yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang
bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang
akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen). Ada beberapa tujuan
yang ingin diperoleh dari komponen yang dicampurkan, yaitu membuat suspensi,
blending, dispersi dan mendorong terjadinya transfer panas dari bahan ke dinding
tangki.
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami apa itu pengadukan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengadukan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada sistem
pengadukan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis alat pengaduk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengadukan
Jenis pengadukan dalam pengolahan air dapat dikelompokkan berdasarkan
kecepatan pengadukan dan metoda pengadukan. Berdasarkan kecepatannya,
pengadukan dibedakan menjadi pengadukan cepat dan pengadukan lambat.
Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan gradien kecepatan.
Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan alat
pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor bertenaga listrik.
Umumnya pengadukan mekanis terdiri dari motor, poros pengaduk, dan gayung
pengaduk (impeller).
Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang memanfaatkan gerakan air
sebagai tenaga pengadukan. Sistem pengadukan ini menggunakan energi hidrolik
yang dihasilkan dari suatu aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi
gesek, energi potensial (jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik dalam suatu
aliran. Beberapa contoh pengadukan hidrolis adalah terjunan, loncatan hidrolis,
parshall flume, buffle basin (baffle channel), perforated wall, gravel bed , dan
sebagainya.
Pengadukan pneumatis adalah pengadukan yang menggunakan udara (gas)
berbentuk gelembung yang dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan
gerakan pengadukan pada air.
Pemilihan pengaduk sangat ditentukan oleh jenis pencampuran yang
diinginkan serta keadaan bahan yang akan dicampur.
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain :
a. Membuat suspensi partikel zat padat
b. Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh metil
alkohol dengan air.
c. Untuk mendispersikan atau menyebarkan gas dalam zat cair dalam bentuk
gelembun-gelembung kecil.
d. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat campur sehingga membentuk
emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut.
e. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesama bahan
dengan menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut.
f. Kadang kala pengaduk (agigator) digunakan untuk berbagai tujuan sekaligus,
misalnya dalam hidrogenisasi katalitik daripda zat cair. Dalam bejana
hidrogenisasi, gas hidrogen didispersi melalui zat cair dimana terdapat
partikel partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor
diangkut melalui kumparan atau mantel.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengadukan
Suatu alat pengaduk diusahakan menghasilkan pengadukan yang sebaik
mungkin dengan pemakaian daya sekecil mungkin. Ini berarti seluruh isi bejana
pengaduk sedapat mungkin digerakkan merata, biasanya secara turbulen.
Kebutuhan daya dan baik buruknya hasil pengadukan tergantung pada factorfaktor berikut :
1.
2.
3.
dengan
2.
3.
4.
Korosi.
Kerusakan pada sumbu pengaduk dan daun pengaduk.
Pemilihan pengaduk dari sejumlah besar alat pengaduk yang ada hanya
dapat dilakukan melalui percobaan atau pengalaman. Hingga saat ini belum ada
alat pengaduk yang universal.
2.4 Jenis-jenis Alat Pengaduk
Alat - alat pengaduk yang paling sering digunakan untuk mencampur
cairan dengan padatan (dan sebagian juga dengan cairan atau dengan gas) adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
melontarkan ke luar secara aksial. Dengan cara ini timbul gaya geser setempat.
Dengan memasang benda pengganggu aliran atau alat yang berfungsi sama,
atau dengan memasang pengaduk secara miring atau eksentris, maka
turbulensi dapat ditingkatkan dan pembentukan vortex yang tidak diinginkan
dapat dikurangi.
Pengaduk propeler digunakan untuk mengaduk bahan dengan viskous
rendah (pada viskous yang besar dan frekuensi putaran yang tinggi, biasanya
bahan tidak dapat digerakkan oleh propeler).
6. Alat pengaduk turbin
Jenis alat paling sederhana dari pengaduk ini terdiri atas sebuah cakram
yang sisi bawahnya mempunyai beberapa sudu vertikal yang disusun secara
radial. Seperti halnya pengaduk propeler , sebagian besar pengaduk turbin
terdiri atas dua bagian , mempunyai diameter yang kecil dan berputar cepat.
Alat ini terutama menimbulkan aliran radial, artinya bahan dihisap dari bawah
secara aksial dan dilontarkan ke luar secara radial.
Dengan begitu timbul gaya geser yang besar. Pada pengaduk turbin
yang bekerja dengan dua bagian, bagian bawah maupun bagian atas cakram
dilengkapi dengan sudu-sudu. Alat ini menghisap bahan dari bawah dan dari
atas secara aksial pada waktu yang bersamaan, dan melintarkannya ke luar
secara radial sehinga kedua aliran tersebut berbaur.
Konstruksi yang khusus dari alat pengaduk ini mengandung sebuah
rotor yang menyerupai turbin yang berputar dalam sebuah gelang stator.
Seperti halnya pengaduk propeler maka pengaduk turbin lebih sering
digunakan untuk bahan viskous rendah.
7. Alat pengaduk cakram gigi
Pengaduk ini terdiri atas sebuah cakram yang keliling luarnya
dilengkapi dengan gigi bersisi tajam. Gigi ini secara berseling tertekuk ke atas
dan ke bawah. Seperti pengaduk propeler dan turbin, maka alat pengaduk
cakram gigi kebanyakan terdiri atas dua bagian memiliki diameter yang kecil
( hingga 1/6 diameter bejananya) dan beputar cepat.
berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang
dimaksudkan untuk situasi-situasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat
digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair.
Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri vessel (tanki, viskositas
cairan)
a.
Untuk viskositas yang < 2000 cp, maka digunakan impeller dengan
tipe propeller.
b.
c.
d.
langsung dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan melalui peti roda gigi
untuk menurunkan kecepatannya.
Agar bejana proses bekerja efektif pada setiap masalah pengadukan yang
dihadapi, volume fluida yang disirkulasi oleh impeller harus cukup besar agar
dapat menyapu keseluruhan bejana dalam waktu singkat.
Demikian pula, kecepatan harus meninggalkan impeller itu harus cukup
tinggi agar dapat mencapai semua sudut tangki.
2.2.1 Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tangki yang diaduk, ada beberapa cara
untuk mendifinisikan kondisi suspensi itu.
Proses yang berbeda akan memerlukan derajat suspensi yang berlainan
pula, dan karena itu kita perlu menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang
semestinya didalam merancang atau dalam penerapan ke skala besar.
1.
3.
Horizontal pada sisi tangki dan membentuk sudut terhadap diameter tangki.
f. Jumlah daun pengaduk
g. Jumlah pengaduk dalam suatu proses
h. Karakteristik campuran
1. Densitas
2. Viskositas
3. Miscible atau inmiscible
i. Perbandingan cairan dan diameter tangki
j. Bilangan tak berdimensi
Dalam operasi pencampuran dan penyebaran (dispersi) laju sirkulasi
bukanlah merupakan satu satunya faktor dan bukan pula merupakan faktor yang
penting. Keturbulenan adalah akibat dari arus yang terarah baik serta gradien
kecepatan yang cukup besar didalam zat cair. Sirkulasi dan pembangkitan
keturbulenan, keduanya memerlukan energi.
Daya sangat dibutuhkan dalam operasi pencampuran untuk menggerakkan
motor pengaduk agar terjadinya proses pencampuran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan daya ialah :
a. Diameter pengaduk
b. Viskositas cairan
c. Densitas fluida
d. Medan gravitasi
e. Kecepatan putaran pengaduk (n)
f. Jumlah pengaduk pada poros
g. Bentuk dan jenis pengaduk
h. Perbandingan tinggi cairan pada tangki dengan diameter tangki.
DORR AGITATOR
Dorr agitator adalah tangki yang digunakan untuk washing batch endapan yang
tidak dapat tercuci secara sempurna dalam tangki; dilengkapi dengan impeller
yang berputar perlahan-lahan di bagian bawahnya. yang menyebabkan padatan
bergerak padatan ke tengah, dan dalam pengadukan tersebut terbetuk gelembung
gas yang akan membuat slurry ke launders. Dorr agitator juga dikenal sebagai
Dorr thickner.
DAFTAR PUSTAKA