Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

EKSTRAKSI DAN LEACHING


AGITATED VESSELS

DISUSUN OLEH :
MOCH FARID DIMYATI

03091003022

DAVID FAHLEVI.

03091003028

SIXKA NOVALITA S

03091003030

DEWI PERTIWI

03091003032

TAUFIK AKBAR

03091003034

DOSEN PEMBIMBING : LIA CUNDARI,ST,MT

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2012

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Hidayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Agitated Vessels dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan
Ekstraksi dan Leaching.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk ke
depannya.

Indralaya, April 2012

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di dalam suatu proses industri pasti akan ada proses pengadukan.
Pengadukan (agitation) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan
reduksi gerakan pada bahan, biasanya terjadi pada suatu tempat seperti bejana.
Gerakan hasil reduksi tersebut mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang
ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya pencampuran (mixing)
dari satu atau lebih komponen yang teraduk.
Adapun proses pencampuran tersebut meliputi bahan-bahan baik itu bahan
cair-cair, cair-padat, cair-gas, dan gas-padat. Pencampuran atau disebut juga
mixing adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan
yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang
bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang
akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen). Ada beberapa tujuan
yang ingin diperoleh dari komponen yang dicampurkan, yaitu membuat suspensi,
blending, dispersi dan mendorong terjadinya transfer panas dari bahan ke dinding
tangki.

1.2 Tujuan
1. Untuk memahami apa itu pengadukan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengadukan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada sistem
pengadukan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis alat pengaduk.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengadukan
Jenis pengadukan dalam pengolahan air dapat dikelompokkan berdasarkan
kecepatan pengadukan dan metoda pengadukan. Berdasarkan kecepatannya,
pengadukan dibedakan menjadi pengadukan cepat dan pengadukan lambat.
Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan gradien kecepatan.
Pengadukan mekanis adalah metoda pengadukan menggunakan alat
pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor bertenaga listrik.
Umumnya pengadukan mekanis terdiri dari motor, poros pengaduk, dan gayung
pengaduk (impeller).
Pengadukan hidrolis adalah pengadukan yang memanfaatkan gerakan air
sebagai tenaga pengadukan. Sistem pengadukan ini menggunakan energi hidrolik
yang dihasilkan dari suatu aliran hidrolik. Energi hidrolik dapat berupa energi
gesek, energi potensial (jatuhan) atau adanya lompatan hidrolik dalam suatu
aliran. Beberapa contoh pengadukan hidrolis adalah terjunan, loncatan hidrolis,
parshall flume, buffle basin (baffle channel), perforated wall, gravel bed , dan
sebagainya.
Pengadukan pneumatis adalah pengadukan yang menggunakan udara (gas)
berbentuk gelembung yang dimasukkan ke dalam air sehingga menimbulkan
gerakan pengadukan pada air.
Pemilihan pengaduk sangat ditentukan oleh jenis pencampuran yang
diinginkan serta keadaan bahan yang akan dicampur.
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain :
a. Membuat suspensi partikel zat padat
b. Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible), sebagai contoh metil
alkohol dengan air.
c. Untuk mendispersikan atau menyebarkan gas dalam zat cair dalam bentuk
gelembun-gelembung kecil.

d. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat campur sehingga membentuk
emulsi atau suspensi partikel halus pada kedua zat cair inmiscible tersebut.
e. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair baik sesama bahan
dengan menyuplai panas yang ada dalam tangki pencampuran tersebut.
f. Kadang kala pengaduk (agigator) digunakan untuk berbagai tujuan sekaligus,
misalnya dalam hidrogenisasi katalitik daripda zat cair. Dalam bejana
hidrogenisasi, gas hidrogen didispersi melalui zat cair dimana terdapat
partikel partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor
diangkut melalui kumparan atau mantel.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengadukan
Suatu alat pengaduk diusahakan menghasilkan pengadukan yang sebaik
mungkin dengan pemakaian daya sekecil mungkin. Ini berarti seluruh isi bejana
pengaduk sedapat mungkin digerakkan merata, biasanya secara turbulen.
Kebutuhan daya dan baik buruknya hasil pengadukan tergantung pada factorfaktor berikut :
1.

Jenis alat pengaduk.


Bentuk, ukuran, perbandingan diameter daun pengaduk terhadap diameter
bejana pengaduk, frekuensi putaran, posisi dalam bejana pengaduk

2.

Jenis bejana pengaduk.


Bentuk, ukuran perlengkapan di dalamnya, derajat keterisian (degree of
fullness).

3.

Jenis dan jumlah bahan.


Viskositas, jenis campuran (larutan sejati, suspensi kasar, suspensi halus
dsb.), kerapatan, perbedaan kerapatan dalam campuran, besar dan bentuk
partikel padat yang diaduk.
Hasil pengadukan yang baik dicapai apabila bahan mengalir secara

turbulen , artinya mengalir ke segala penjuru. Pencampuran semakin buruk jika


semakin banyak bahan yang bergerak dalam arah tangensial saja.

Pada gerakan tangensial ini, bahan berputar - putar bersama

dengan

pengaduk sehingga permukaan cairan membentuk kerucut (vortex) di sekeliling


sumbu pengaduk.
Dengan memasang benda - benda pengganggu aliran, dengan memilih alat
pengaduk yang lain, dengan mengubah posisi alat (misalnya miring, eksentris)
atau dengan memilih bejana yang lain (misalnya : lebar/rendah, sempit/tinggi)
maka gerakan tangensial serta pembentukan vortex dapat dikurangi dan aliran
turbulen dapat ditingkatkan.
2.3 Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada sistem pengaduk
Bendabenda pengganggu

aliran memiliki berbagai bentuk misalnya

batangbatang yang menjulang ke atas atau ke bawah. Gangguan dan kerusakan


pada sistem pengaduk dapat disebabkan oleh misalnya :
1.

Beban yang berlebihan.


Pemasangan mesin penggerak yang melampaui batas, pelengkungan sumbu
pengaduk.

2.

Pelumasan yang kurang.


Terkuncinya rodaroda gigi dan bantalan, pemanasan penyekat sumbu yang
melampaui batas.

3.

Frekuensi putaran yang terlalu tinggi.


Pembentukan gelembunggelembung (kavitasi) pada daun pengaduk.

4.

Korosi.
Kerusakan pada sumbu pengaduk dan daun pengaduk.
Pemilihan pengaduk dari sejumlah besar alat pengaduk yang ada hanya

dapat dilakukan melalui percobaan atau pengalaman. Hingga saat ini belum ada
alat pengaduk yang universal.
2.4 Jenis-jenis Alat Pengaduk
Alat - alat pengaduk yang paling sering digunakan untuk mencampur
cairan dengan padatan (dan sebagian juga dengan cairan atau dengan gas) adalah:
1.

Alat pengaduk jangkar

2.

Alat pengaduk bingkai (gate paddle agitator)

3.

Alat pengaduk palet (palette agitator)

4.

Alat pengaduk impeller

5.

Alat pengaduk propeller.

6.

Alat pengaduk turbin

7.

Alat pengaduk cakram gigi (toothed disk agitator)

1. Alat pengaduk jangkar


Alat pengaduk ini terdiri atas sebuah batang yang dilengkungkan
sehingga berbentuk jangkar. Kelengkungan disesuaikan dengan bentuk bejana
pengaduk. Pengaduk jangkar memiliki diameter yang besar dan perputaran
lambat.
Alat ini terutama menimbulkan aliran tengensial, dapat digunakan untuk
bahan-bahan yang sangat viskous atau bahanbahan dengan besar spesifik
yang tinggi seperti suspensi. Pengaduk ini memungkinkan terjadinya
pertukaran panas, mencegah terjadinya pengendapan atau pelekatan pada
dasar bejana atau pada dinding.
2. Alat pengaduk bingkai
Pengaduk ini terdiri atas sebuah bingkai persegi atau dua buah lengan
bernbentuk jangkar yang dipasang bersusun. Pengaduk bingkai mempunyai
diameter misalnya 2/3 dari diameter bejananya dan berputar lambat. Seperti
halnya pengaduk jangkar, pengaduk ini terutama menimbulkan aliran
tangensial.
Dengan demikian pemasangan benda pengganggu aliran atau alat
dengan fungsi yang sama akan menguntungkan. Yang mirip dengan pengaduk
bingkai adalah pengaduk kisi.
3. Alat pengaduk palet
Pengaduk ini terdiri atas sebuah bingkai atau dua pelat yang dipasang
bersusun. Bagian atas terpotong miring sehingga sesuai dengan bentuk bejana
pengaduk. Alat pengaduk palet memiliki diameter misalnya dari diameter
bejana dan berputar lambat.

Seperti halnya pengaduk jangkar dan bingkai, pengaduk ini terutama


menimbulkan aliran tangensial. Dengan demikian pemasangan benda
pengaduk aliran atau alat dengan fungsi yang sama akan menguntungkan.
Yang mirip dengan pengaduk bingkai adalah pengaduk daun (dengan hanya
satu pelat persegi).
4. Alat pengaduk impeler
Pengaduk ini terdiri atas tiga daun yang melengkung. Biasanya daun
tersebut bengkok ke atas sehingga sesuai dengan bentuk dasar bejana.
Pengaduk impeler mempunyai diameter sebesar 2/3 hingga dari diameter
bejana dan frekuensi putarannya (100-200 putaran per menit (rpm)) lebih
cepat daripada pengaduk jangkar, bingkai dan palet.
Pengaduk ini terutama menimbulkan aliran radial, yaitu (seperti efek
radial pada pompa sentrifugal) menghisap bahan dari atas secara aksial dan
melontarkan ke luar secara radial. Biasanya alat pengaduk impeler digunakan
bersama dengan benda khusus penganggu aliran.
Benda ini terdiri atas sebuah pipa vertikal yang tertutup bawahnya.
Pada sisinya dipasang lenganlengan secara miring ke atas atau mengarah ke
bawah. Pengaduk impeler dibuat dari satu atau beberapa bagian. Karena
pengaduk ini dapat dilapisi email dengan baik, alat ini seringkali digunakan
dalam bejana pengaduk yang beramail.
Bersama dengan perangkat penggerak yang dapat dikontrol, pengaduk
impeler dapat dimanfaatkan secara serba guna misalnya untuk melarutkan,
mensuspensikan atau mengemulsikan padatan dalam cairan serta juga untuk
reaksi-reaksi kimia dan proses -proses pertukaran panas.
5. Alat pengaduk propeler
Pengaduk ini terdiri atas sebuah propeler yang mirip baling baling
pendiring kapa dengan dua atau tiga daun yang di pasang miring. Biasanya
alat pengaduk propeler di buat dalam dua bagian , memiliki diameter yang
kecil ( 1/3 hingga 1/10 dari diameter bejana ) dan berputar cepat.
Alat ini terutama menimbulkan aliran aksial yaitu (seperti efek radial
pada pompa sentrifugal) menghisap bahan dari atas secara aksial dan

melontarkan ke luar secara aksial. Dengan cara ini timbul gaya geser setempat.
Dengan memasang benda pengganggu aliran atau alat yang berfungsi sama,
atau dengan memasang pengaduk secara miring atau eksentris, maka
turbulensi dapat ditingkatkan dan pembentukan vortex yang tidak diinginkan
dapat dikurangi.
Pengaduk propeler digunakan untuk mengaduk bahan dengan viskous
rendah (pada viskous yang besar dan frekuensi putaran yang tinggi, biasanya
bahan tidak dapat digerakkan oleh propeler).
6. Alat pengaduk turbin
Jenis alat paling sederhana dari pengaduk ini terdiri atas sebuah cakram
yang sisi bawahnya mempunyai beberapa sudu vertikal yang disusun secara
radial. Seperti halnya pengaduk propeler , sebagian besar pengaduk turbin
terdiri atas dua bagian , mempunyai diameter yang kecil dan berputar cepat.
Alat ini terutama menimbulkan aliran radial, artinya bahan dihisap dari bawah
secara aksial dan dilontarkan ke luar secara radial.
Dengan begitu timbul gaya geser yang besar. Pada pengaduk turbin
yang bekerja dengan dua bagian, bagian bawah maupun bagian atas cakram
dilengkapi dengan sudu-sudu. Alat ini menghisap bahan dari bawah dan dari
atas secara aksial pada waktu yang bersamaan, dan melintarkannya ke luar
secara radial sehinga kedua aliran tersebut berbaur.
Konstruksi yang khusus dari alat pengaduk ini mengandung sebuah
rotor yang menyerupai turbin yang berputar dalam sebuah gelang stator.
Seperti halnya pengaduk propeler maka pengaduk turbin lebih sering
digunakan untuk bahan viskous rendah.
7. Alat pengaduk cakram gigi
Pengaduk ini terdiri atas sebuah cakram yang keliling luarnya
dilengkapi dengan gigi bersisi tajam. Gigi ini secara berseling tertekuk ke atas
dan ke bawah. Seperti pengaduk propeler dan turbin, maka alat pengaduk
cakram gigi kebanyakan terdiri atas dua bagian memiliki diameter yang kecil
( hingga 1/6 diameter bejananya) dan beputar cepat.

Di samping menimbulkan aliran yang sebagian besar bersifat radial,


pengaduk ini terutama menghasilkan gaya geser, dan digunakan untuk
membuat suspensi dan emulsi yang paling halus dan juga amat viskous.
2.5 Pencampuran ( Mixing )
Di dalam suatu proses industri pasti akan ada proses pencampuran.
Adapun proses pencampuran tersebut meliputi bahan-bahan baik itu bahan caircair, cair-padat, cair-gas, dan gas-padat. Pencampuran atau disebut juga mixing
adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu
menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahanbahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya
membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).
Pencampuran cairan dengan cairan digunakan untuk mempersiapkan atau
melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk
akhir yang komersial. Tangki atau bejana biasanya berbentuk silinder dengan
sumbu terpasang vertikal, bagian atas bejana itu bias terbuka saja ke udara atau
dapat pula tertutup.
Ujung bawah tangki itu biasanya agak membulat, jadi tidak datar saja,
maksudnya agar tidak terdapat terlalu banyak sudut-sudut tajam atau daerah yang
sulit ditembus arus zat cair.
Tujuan dari pencampuran adalah :
1. Mencampur cairan yang dapat bercampur (miscible).
2. Mengontakan cairan-cairan yang tidak dapat bercampur, misalnya proses
ekstraksi solven.
3. Proses emulsi untuk menghasilkan produk yang stabil.
4. Melarutkan padatan kasar pada cairan dengan viskositas rendah.
5. Dispersi padatan halus dalam cairan dengan viskositas tinggi.
6. Dispersi padatan halus dalam cairan, misalnya proses fermentasi.
7. Mengontakkan gas/padatan/cairan pada reaksi katalitik.

Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki. Di


dalam tangki itu dipasang pengaduk (impeller) pada ujung poros menggantung,
artinya poros itu ditumpu dari atas.
Ada dua macam impeller pengaduk, yaitu impeller aliran-aksial (axial-flow
impeller) dan impeller aliran-radial (radial-flow impeller). Impeller jenis
pertama membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller, dan yang
kedua membangkitkan arus pada arah tengensial atau radial.
Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller:
a. propeller (baling-baling),
b. dayung (padle), dan
c. turbin (turbine).
a. Propeller
Tipe impeller ini berbentuk kipas yang menghasilkan aliran aksial.
Propeller mempunyai tingkat efisiensi yang baik bila digunakan pada fluida yang
berviskositas rendah, kurang dari 2000 cP. Arus yang meninggalkan propeller
mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau
dinding bejana. Hal ini efektif digunakan dalam bejana besar.
b. Paddle
Tipe impeller ini akan mendorong zat cair secara radial dan tangensial.
Arus yang terjadi bergerak keluar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke
bawah. Paddle merupakan impeller yang paling efektif. Hal ini dapat dilihat dari
pola aliran yang ditimbulkan akibat gerakan paddle ke seluruh bagian sehingga
molekul yang akan dilarutkan bergerak acak dan homogenitas yang tinggi
dihasilkan. Hal ini menyebabkan paddle mempunyai efisiensi yang tinggi.
Impeller ini digunakan untuk fluida yang berviskositas 100.000 sampai 1.000.000
cP.
c. Turbine
Turbin biasanya efektif untuk fluida berviskositas sedang yaitu 2000
sampai 50.000 cP. Arus yang ditimbulkan bersifat radial dan tangensial.
Komponen tangensialnya menimbulkan vortex dan arus putar yang harus
dihentikan dengan menggunakan baffle. Masing-masing jenis terdiri lagi atas

berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang
dimaksudkan untuk situasi-situasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat
digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair.
Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri vessel (tanki, viskositas
cairan)
a.

Untuk viskositas yang < 2000 cp, maka digunakan impeller dengan
tipe propeller.

b.

Untuk viskositas antara 2000 cp 50.000 cp, maka digunakan


impeller dengan tipe turbin.

c.

Untuk viskositas antara 100.000 1.000.000 cp maka digunakan


impeller dengan tipe paddles.

d.

Untuk viskositas > 1.000.000 cp maka digunakan impeller


pencampuran khusus seperti banburg mixer, kneaders, extrudes, digunakan
sigma mixer dan tipe lain. Jenis-jenis impeller : The marine type propeller,
Flat blade turbine, The disk flat blade turbine, The curved blade
turbine, The pitched blade turbine, The shrouded turbine.
Poros itu digerakkan oleh motor, yang kadang-kadang dihubungkan

langsung dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan melalui peti roda gigi
untuk menurunkan kecepatannya.
Agar bejana proses bekerja efektif pada setiap masalah pengadukan yang
dihadapi, volume fluida yang disirkulasi oleh impeller harus cukup besar agar
dapat menyapu keseluruhan bejana dalam waktu singkat.
Demikian pula, kecepatan harus meninggalkan impeller itu harus cukup
tinggi agar dapat mencapai semua sudut tangki.
2.2.1 Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tangki yang diaduk, ada beberapa cara
untuk mendifinisikan kondisi suspensi itu.
Proses yang berbeda akan memerlukan derajat suspensi yang berlainan
pula, dan karena itu kita perlu menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang
semestinya didalam merancang atau dalam penerapan ke skala besar.
1.

Mendekati suspensi penuh

yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompok-kelompok zat


padat yang terkumpul didasar tanki agak kepinggir atau ditempat lain.
2.

Partikel bergerak penuh


yaitu seluru partikel berada dalam suspensi atau bergerak disepanjang dasar
tanki

3.

Suspensi penuh atau Suspensi diluar dasar


yaitu seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada didasar
tanki atau tidak berada didasar tanki selama lebih dari 1 atau 2 detik.

2.2.2 Pencampuran Liquid-Liquid


Pencampuran zat cair-cair (miscible) didalam tanki merupakan proses
yang berlangsung cepat dalam daerah turbulen. Impeller akan menghasilkan arus
kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar impeller
karena adanya keterbulenan yang hebat.
Pada waktu arus itu melambat karena membawa ikut zat cair lain dan
mengalir disepanjang dinding, terjadi juga pencampuran radial sedang pusaranpusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi tidak banyak terjadi pencampuran pada
arah aliran.
2.2.3 Pencampuran Gas-Liquid
Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi dalam
bentuk gelembung-gelembung kecil dengan tekanan tertentu.
Waktu pencampuran adalah waktu yang dibutuhkan fluida untuk
bercampur merata keseluruh tangki sehingga campuran besifat homogen. Waktu
pencampuran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Ada tidaknya baffle
b. Bentuk pengaduk
c. Kecepatan putar
d. Ukuran pengaduk
e. Posisi pengaduk
1. Centrally dan vertical
2. Off-centre dan vertical
3. Miring terhadap sumbu vertical

Horizontal pada sisi tangki dan membentuk sudut terhadap diameter tangki.
f. Jumlah daun pengaduk
g. Jumlah pengaduk dalam suatu proses
h. Karakteristik campuran
1. Densitas
2. Viskositas
3. Miscible atau inmiscible
i. Perbandingan cairan dan diameter tangki
j. Bilangan tak berdimensi
Dalam operasi pencampuran dan penyebaran (dispersi) laju sirkulasi
bukanlah merupakan satu satunya faktor dan bukan pula merupakan faktor yang
penting. Keturbulenan adalah akibat dari arus yang terarah baik serta gradien
kecepatan yang cukup besar didalam zat cair. Sirkulasi dan pembangkitan
keturbulenan, keduanya memerlukan energi.
Daya sangat dibutuhkan dalam operasi pencampuran untuk menggerakkan
motor pengaduk agar terjadinya proses pencampuran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan daya ialah :
a. Diameter pengaduk
b. Viskositas cairan
c. Densitas fluida
d. Medan gravitasi
e. Kecepatan putaran pengaduk (n)
f. Jumlah pengaduk pada poros
g. Bentuk dan jenis pengaduk
h. Perbandingan tinggi cairan pada tangki dengan diameter tangki.

DORR AGITATOR
Dorr agitator adalah tangki yang digunakan untuk washing batch endapan yang
tidak dapat tercuci secara sempurna dalam tangki; dilengkapi dengan impeller
yang berputar perlahan-lahan di bagian bawahnya. yang menyebabkan padatan
bergerak padatan ke tengah, dan dalam pengadukan tersebut terbetuk gelembung
gas yang akan membuat slurry ke launders. Dorr agitator juga dikenal sebagai
Dorr thickner.

Gambar dorr agitator untuk mempercepat proses batch washing

DAFTAR PUSTAKA

Treybal, Robert. 1980. Mass-Transfer Operation, Third Edition. London :


McGraw-Hill Company
Sinnot, R.K. 1999. Chemical Engineering, Volume 6, Third edition. Department of
Chemical and Biological Process Engineering University of Wales Swansea.
htpp//.che.iitb.ac.in/courses/uglab/cl333n335/ht305-agit.pdf

Anda mungkin juga menyukai