Disusun Oleh :
Andika Yoga Pratama
Nur Muhaimin
Okky Fransila Arganata
( 0931310027 )
( 0931310073 )
( 0931310041 )
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Veteran PO BOX 04 Malang 65145Telp. (0341) 551340-551341 Fax
(0341)551708
Yang bertanda tangan di bawah ini telah menerima dan menyetujui Laporan PKL pada
Bidang Industri Beton Pracetak PT. Wijaya Karya Beton Pasuruan.
Disusun oleh:
Nim : 0931310027
Nim : 0931310073
Nim : 0931310041
Menyetujui :
Pembimbing Lapangan
Dosen pembimbing
Alwin S Panggabean.ST
Sugiharti, Ir. MT
...
Mengetahui :
KATA PENGANTRAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek kerja
Lapangan ( PKL ) dengan tepat waktu. Laporan ini kami buat untuk memenuhi
tugas kuliah disemester VI dan sebagai syarat untuk mengikuti pelaksanaan Tugas
Akhir pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang.
Laporan ini kami buat dengan baik dan sesuai yan ada dilapangan, kami
sadar bahwa bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna maka kami sebagai
penulis mohon petunjuk dan bimbingannya sehingga laporan yang kami buat
dapat lebih sempurna lagi dan dapat bermanfaat bagi semuanya .
Dan kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah membesarkan kami dan membimbing
hingga sekarang.
2. Bapak Susapto, Drs., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
3.
4.
5.
6.
Negeri Malang.
Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan.
Bapak Chusnul Hakim selaku manager PT. Wijaya Karya Beton Pasuruan.
Bapak Alwin s. Panggabean selaku Kasie Teknik dan Mutu PT. Wijaya
Karya Beton Pasuruan.
Bapak Guswanto Suprayogi ST selaku asisten Kasie Teknik dan Mutu PT.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ 2
KATA PENGANTAR................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................... 8
PENDAHULUAN....................................................................................... 8
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................8
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PKL.............................................................8
1.3 SUBYEK DAN OBYEK PKL.............Error! Bookmark not defined.
1.4 JADWAL PELAKSANAAN PKL...........................................................9
BAB II...................................................Error! Bookmark not defined.
SUBYEK DAN OBJEK PKL.......................Error! Bookmark not defined.
2.1 LATAR BELAKANG........................Error! Bookmark not defined.
2.2 SEJARAH PT.WIJAYA KARYA BETON..............Error! Bookmark not
defined.
2.2.1 PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)
not defined.
2.2.2 PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY)
Bookmark not defined.
Error! Bookmark
................Error!
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dimulai sejak semester I(satu) hingga semester IV (empat) siswa Sekolah
karena
itu
diperlukan
suatu
wadah
sebagai
tempat
siswa
1.2
Maksud dan tujuan dari Prakerin ini antara lain agar siswa:
1. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek yang ada di
sekolah untuk menunjang kegiatan kerja di tempat PT Wijaya Karya Beton
PPB Pasuruan.
2. Ketrampilan bisa lebih ditingkatkan di tempat praktek kerja industri
3. Mengisi krbutuhn pengalaman kerja bagi siswa sehingga ketika memasuki
dunia kerja,lulusan telahmemiliki kopetensi yang telah di terapkan.
4. Dapat memperluas wawasan mengenai dunia kerja usaha.
1.3
MANFAAT
A. Bagi siswa :
Siswa dapat mempersiapkan secara fisik,mental,maupun
kualitas dalam rangka mrnghadapi dunia kerja.
Menjadi bekal pengalaman pengetahuan&praktek apabila
melanjutkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Mengetahui di lingkup kerja harus bekerjasama dengan
bagian-bagian yang lain (non teknik) untuk mencapai
produktifitas yang diharapkan dan mutu yang baik.
B. Bagi Perusahaan Intansi :
Membantu kegiatan operasional dalam skala kecil sesuai
dengan ilmu yang diperoleh di sekolah.
Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap masa
depan generasi muda serta menunjukan keterbukaan
perusahaan yang dapat meningkatkan nilai & citra di mata
masyarakat.
C. Bagi sekolah :
Memperluas jaringan kerjasama dengan perusahaan
terkait.
Sebagai penyempurnaan kurikulum agar lebih efektif
karena di perusahaan perkembangan ilmi & teknologi
sangat dinamis.
Memperkenalkan anak didik di dunia kerja.
1.4
BAB II
DESKRIPSI PT. WIJAYA KARYA BETON
PASURUAN
2.1. Gambaran Umum PT. Wijaya Karya Beton Pasuruan
PT. Wijaya Karya adalah suatu badan usaha milik negara yang didirikan pada
tahun 1960 sebagai perusahaan yang bergerak dalam instalatir listrik. Pada tahun
1980-an mengembangkan industry beton pracetak yang tumbuh dengan pesat dan
kemudian menjadi produsen tiang listrik dan tiang pancang beton sentrifugal
terbesar di Indonesia dengan pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh pelosok
nusantara.
Industri PT. Wijaya Karya dengan produk-produk beton pratekan, seperti tiang
listrik, tiang pancang, bantalan kereta api, balok segmental dan produk-produk
10
beton lainnya. Pada saat itu industry beton ditangan I oleh Divisi Produk Beton I
(DPB I) dan Divisi Produk Beton II (DPB II) yang kemudian berubah menjadi PT.
Wijaya Karya Beton sesuai dengan surat mMenteri Keuangan RI No.SR412/MK.016/1996 tanggal 31 Desember 1996 tentang Persetujuan Pengangkatan
Anggota-anggota. Direksi dan Dewan Komisaris PT. Wijaya Karya Beton.
Saat ini PT. Wijaya Karya Beton adalah produsen beton pracetak yang
terbesar di Indonesia, yang didukung oleh 7 pabrik yang berlokasi di :
1. PPB Sumatera Utara di Kabupaten Binjai, Sumatera Utara.
2. PPB Lampung di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
3. PPB Bogor di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
4. PPB Majalengka di Jatiwanggi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
5. PPB Boyolali di Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
6. PPB Pasuruan di Kejapanan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
7. PPB Sulawesi Selatan di Makassar, Sulawesi Selatan.
8. PPB Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan produksi saat ini diantaranya : produksi tiang pancang untuk PT. Inti
Karya Persada Teknik (IKPT), PT. Adi Karya Proyek Tol Benoa Bali, PT. Athena
Pasifik Proyek moker III jatim dan PT. Tripatra Engineers Proyek Banyuurip.
Sedangkan untuk tiang listrik diantaranya melayani pesanan : PT. CV. Mulya
Abadi, CV. Pratama Karya Mandiri, PLN distribusi jatim. Untuk beton pracetak
diantaranya melayani : PT.Vico Indonesia (produk plat Vico), PT. Kurnia JW
Bakti-Samarinda (produk ccsp), PT. Satker Pembangunan (pembangunan jalur
ganda Semarang-Bojonegoro) dan Dephub perkeretaanapian satker jatim (produk
bantalan jalan rel- double track PB-1, PB-2, PB-3).
Pesanan balok jembatan diantaranya melayani : PT. Suramadu Indah (proyek
tanjung tembaga), PT. Hutama Karya (proyek sie haur bridge kaltim), PT. Bajatra
Pembangunan (proyek tenggulungan Sidoarjo).
PT. Wijaya Karya Beton mampu melaksanakan paket lengkap produk beton,
mulai dari perekayasaan, proses produksi sampai dengan penyerahan produk.
11
2.2.
No
.
I
II
No
.
III
IV
JENIS PRODUK
No
.
Bahasa Indonesia
TIANG BETON
1.
( PC POLES )
2.
3.
4.
Tiang Telepon
5.
Tiang Lampu
6.
Tiang Jaring
TIANG PANCANG
1.
( PC PILES )
2.
3.
4.
Nama Produk
JENIS PRODUK
No
.
Bahasa Indonesia
1.
2.
1.
Balok - I Jembatan
2.
Balok - U Jembatan
3.
Balok - V Jembatan
4.
5.
Diafragma Jembatan
6.
1.
2.
12
VI
VII
VIII
3.
1.
Pipa Beton
2.
3.
Saluran Terbuka
4.
Linning Beton
1.
DAN PERUMAHAN
( BUILDING & HOUSING CONCRETE
PRODUCTS )
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
Nama Produk
No
.
IX
JENIS PRODUK
No
.
Bahasa Indonesia
1.
Pagar Beton
2.
JASA
1.
( SERVICES )
2.
3.
Jasa Engineering
4.
Jasa Konstruksi
13
2.3.
Visi :
Menjadi perusahaan terbaik dalam industri beton pracetak.
Misi :
Memimpin pasar beton pracetak di Indonesia.
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan kesesuaian
berkesinambungan.
Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai.
2.4.
2.5.
14
2.6.
2.7.
Khusnul Hakim
SEKSI PERALATAN
Kasi : Eko Sumantri
Asst : Eric F. P.
StafJuru
Mutu
Staf
II
Lab//
Lab
Kalibrasi
Kalibrasi
Nurrohman
Mulyadi
Staf
Mutu
Inspektor
K3
1. Muslim
Staf Mutu
Proses/Out Going
Staf Mutu
1. Yahit Fauzi
Proses/Out
Going
Muda II
Mutu
2.Staf
Sulchan
1.
Budi
Karyawan
(Koord.
In Proses)
3. M.
Khoirudin
2.
4. Mukro
Misdi Sugianto
3.
Utomo
5. Rahmat
Moch. Yusuf
4. Kelik H, SP.
Staf Teknik
Perencana
Khusnul
16Staf
Juru
Staf
II
Mutu
PPD
PPD
-
Staf Juru
II
Inspektor
K3
2.9.
Staf Juru II
Teknik
-
17
es
Persiapan
Cetakan
Pemadatan
dengan
spinning
Perawatan
beton Non
steam
Pembersiha
n cetakan
Penarikan
besi
prategang
Release
produk
Persiapan
Tulangan
Pengecoran
Penandaan
produk
Perakitan
dan
pemasanga
n tulangan
Pembuatan
Beton
Penumpuka
n produk
18
Pengecoran
dan
Pemadatan
Perawatan
Non-Steam
Persiapan
tulangan
Pembuatan
beton
Release
Perakitan
dan
pemasangan
tulangan
Stressing
Penempatan
pada Stock
Yard
2.10. Klasifikasi Produk Beton Pracetak PT. Wijaya Karya Beton PPB
Pasuruan
19
2.11.
1.JALUR
PUTAR
2.JALUR
NON
PUTAR
Dalam proses produksinya, penentuan diameter, kelas, panjang, tipe dll yang
merupakan spesifikasi produksi tergantung dari kebutuhan(permintaan).
Sejauh perkembangannya tipe-tipe tiang pancang yang diproduksi PPB Wika
Pasuruan berkisar antara 300 mm hingga 1000 mm dengan rakitan tulangan yang
dirakit menggunakan wire caging mesin.
20
Tabel berikut adalah tipe-tipe dari tiang pancang yang diproduksi oleh PT. Wika
Beton.
21
22
23
Tipe
Tebal
beto
n
PC
Volum
e
Berat
Atas
Bawa
h
Atas
Bawa
h
Wire
( mm )
( mm )
( mm )
( mm )
bh/m
m
( m3 )
( kg )
Nominal
7 - 124 - 100
124
202
40
52
47
0,120
288
7 - 124 - 150
124
202
40
52
47
0,120
288
7 - 157 - 200
157
235
40
56
67
0,158
379
7 - 157 - 300
157
235
40
56
87
0,158
379
7 - 190 - 350
190
268
40
59
0,197
474
7 - 190 - 500
190
268
49
59
87
12
7
0,197
474
8 - 124 - 100
124
213
40
53
47
0,145
347
8 - 124 - 150
124
213
40
53
57
0,145
347
8 - 157 - 200
157
246
40
58
67
0,190
457
10
8 - 157 - 300
157
246
46
58
87
0,190
457
11
8 - 190 - 350
190
279
49
62
0,238
572
12
8 - 190 - 500
190
279
49
62
87
12
7
0,238
572
13
9 - 124 - 100
124
224
40
55
47
0,173
415
14
9 - 124 - 150
124
224
40
55
57
0,173
415
15
9 - 157 - 200
157
257
40
60
67
0,226
542
16
9 - 157 - 300
157
257
46
60
87
0,226
542
17
9 - 190 - 350
190
290
49
65
0,283
679
18
9 - 190 - 500
190
290
49
65
87
12
7
0,283
679
18
13 - 190 350
190
363
45
80
87
0,563
1.351
24
Pjg.
No
.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Tebal beton
PC. Wire
Bawah
Jml
.
Volume
Berat
Dia.
Beton
Nominal
Atas
Bawah
Ata
s
(m)
(m
m)
( mm )
(m
m)
( mm )
( bh
)
( mm
)
( m3 )
( kg )
157
257
40
55
0,217
543
157
257
40
55
0,217
543
190
290
45
60
0,281
704
190
290
45
60
12
0,281
704
11
190
338
45
70
0,419
1.048
11
190
338
45
70
0,419
1.048
11
190
338
45
70
12
0,419
1.048
12
190
351
45
75
0,488
1.221
12
190
351
45
75
0,488
1.221
12
190
351
45
75
12
0,488
1.221
13
190
363
45
80
0,563
1.407
13
190
363
45
80
12
0,563
1.047
14
190
383
45
90
0,675
1.686
14
190
383
45
90
12
0,675
1.686
Tipe
9 / 100
(157)
9 / 200
(157)
9 / 350
(190)
9 / 200
(190)
11 / 200
(190)
11 / 350
(190)
11 / 500
(190)
12 / 200
(190)
12 / 350
(190)
12 / 500
(190)
13 / 350
(190)
13 / 500
(190)
14 / 350
(190)
14 / 500
(190)
Diameter
L = Panjang Tiang
Da = Diameter Atas
25
Db = Diameter
Bawah
2.6.3
Mutu balok jembatan yang diproduksi PT. Wijaya Karya Beton Pasuruan
diantara K-500 , K-700 dan K-800.
26
Klasifikasi dan Notasi Dimensi Balok Jembatan Produksi PT. Wika Beton
Sebagai pengait atau penghubung antar balok jembatan digunakan
diafragma dan sebagai penutup bagian atas sekaligus bekesting cor digunakan Plat
Deck.
Diafragma sendiri terdiri dari 2(dua) jenis yaitu diafragma tepi tengah. Panjang H
untuk diafragma tengah maupun tepi berkisar antara 90 cm hingga 210 cm,
Panjang T1 untuk diafragma tengah maupun tepi berkisar antara 210 mm hingga
295.8 mm dan Panjang B4 untuk diafragma tengah maupun tepi berkisar antara
1200 mm hingga 1690 mm. Perbedaan diafragma tepi dan tengah terletak pada
nilai h1, h2, b1 dan b2.
27
2.6.4
2.11.
28
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Untuk mengetahui kinerja keselamatan kerja perusahaan dan menemukan
bahaya-bahaya potensial yang masih tersembunyi, serta mencari alternatif yang
tepat guna bagi upaya pengendalian bahaya-bahaya potensial tersebut, perusahaan
perlu melakukan safety audit.
PT Wijaya Karya Beton Pasuruan telah menerapkan Sistim Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) dan dilaksanakan oleh panitia P2K3
(Panitia Pembina K3). Berikut adalah struktur organisasi P2K3 sebagai berikut :
Prinsip-Prinsip K3
Perusahaan wajib melindungi keselamatan tamu yang berkunjung ke lokasi
kerja dan setiap tamu yang berada dalam lingkungan operasional perusahaan
mendapatkan penjelasan yang layak tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
serta diwajibkan memakai alat pelindung diri yang dipersyaratkan.
29
2.7.3
1. Pemeriksaan Bahaya
a. Kondisi tempat kerja dan cara kerja diinspeksi secara teratur dan
berkala.
b. Inspeksi dilaksanakan oleh petugas / inspector K3.
c. Inspeksi mendapatkan masukan / saran dari petugas di tempat kerja.
d. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan check list yang sesuai
untuk tempat kerja.
e. Laporan inspeksi disampaikan kepada Sekertaris P2K3 dan unit kerja
lain sesuai kebutuhan.
f. Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
2. Pemantauan Lingkungan Kerja
a. Kondisi lingkungan kerja dipantau secara teratur dan rekamannya
dipelihara.
b. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dipantau antara lain faktor fisik,
kimia, biologis, radiasi, dan psikologis.
3. Peralatan Inspeksi, pengukuran dan pengujian
a. Semua alat inspeksi, pengukuran dan pengujian dilakukan identifikasi,
kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanannya.
30
2.7.4
31
2.7.5
1. Catatan K3
a. Semua catatan atau rekaman / data hasil pelaksanaan SMK3
diidentifikasi, diarsipkan, diperlakukan dan disimpan sesuai dengan
Prosedur Pengendalian rekaman Mutu dan K3.
b. Undang-undang, peraturan dan standar serta pedoman teknis yang
relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.
c. Catatan mengenai tinjauan ulang dan inspeksi dipelihara. Untuk
catatan-catatan dengan kategori rahasia, akan disimpan secara
tersendiri oleh pimpinan unit kerja atau orang lain yang ditunjuk.
d. Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan rehabilitasi
kesehatan.
2. Data laporan K3
a. Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa pada tinjauan SMK3.
b. Laporan berkala hasil penerapan program K3 dibuat dan
didistribusikan sesuai dengan prosedur tinjauan SMK3.
2.7.6
32
masing-masing
dengan
memelihara
ketertiban
dan
kebersihannya.
6. Setiap karyawan / pekerja wajib mendapat penjelasan dean pelatihan
tentang Kebijakan K3 perusahaan dari masing-masing unit kerja dan /
atau atasannya masing-masing.
7. Setiap tamu / pengunjung / sub kontraktor-pemasok dan pelanggan
wajib mendapat penjelasan tentang Kebijakan K3 perusahaan dan
peraturan-peraturan K3 yang berlaku di perusahaan dan di PPU
melalui tata cara yang benar.
8. Penentuan petugas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
penjelasan diatur di masign-masing unit kerja / PPU.
9. Harus ada keserasian antara karyawan / pekerja, alat kerja, lingkungan
kerja, cara kerja dan proses kerjanya.
10. Untuk mesin-mesin atau alat-alat yang menjadi suber bahaya potensial
( sumber bahaya yang tidak bisa dihilangkan ) harus diberi proteksi
yang sesuai.
33
11. Alat- alat bertekanan seperti lubang tabung angin dan lain-lain harus
dilengkapi valve pengaman yang dikalibrasi secara berkala.
12. Jaringan listrik atau instalasi listrik harus selalu dipelihara dan
diinspeksi secara berkala.
13. Perusahaan menyediakan kelengkapan P3K yang sesuai dengan
karakteristik pekerjaannya.
14. Harus ada syarat-syarat Keselamatan Kerja di setiap unit kerja yang
dibuat secara tertulis dan dapat dibaca oleh semua orang.
15. Setiap area produksi, ruang penyimpanan bahan baku maupun ruang
kantor agar disediakan alat pemadam api dalam jumlah yang sesuai
dan diletakkan pada tempat-tempat yang strategis :
a. Tidak boleh dipindah-pindah penempatannya.
b. Diperiksa secara berkala kondisinya.
c. Beberapa personil yang bekerja di lingkungan tersebut harus
mengetahuai cara penggunaannya.
d. Ada penjelasan praktis tentang tata caraq penanganan keadaan
darurat pada saat terjadi kebakaran.
16. Setiap karyawan / pekerja wajib mendapatkan pelatihan dalam rangka
peningkatan pemahaman tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
17. Semua karyawan / pekerja wajib mengetahui, mengerti serta
melaksanakan cara pemeliharaan tempat kerja yang baik.
2.7.8 Pelaksanaan K3 Pada Proses Produksi Beton
1. Proses pembuatan produk beton sesuai dengan prosedur pembuatan,
identifikasi dan kualifikasi produk.
2. Inspeksi K3 pembuatan produk beton terdiri dari proses-proses :
- Proses persiapan tulangan
- Proses penulangan
- Proses pembuatan adukan beton
- Proses pengecoran
- Proses penutupan cetakan dan stressing
- Proses pemadatan beton
- Proses perawatan beton
- Proses pembuatan cetakan
- Proses penanganan produk di stockyard
3. Hasil temuan inspeksi K3 harus ditindaklanjuti dan dimonitor dengan
baik.
34
36
2.7.11 Pelayanan
1. Pelayanan kesehatan
Pelayanan pemeliharaan kesehatan pekerja dilakukan berdasarkan
kontrak dengan Rumah Sakit yang ditunjuk. Penjelasan mengenai
persyaratan dan ketentuan pelayanan pemeliaraan kesehatan tersebut
harus dijelaskan kepada seluruh pekerja.
2. Pelayanan P3K
Perusahaan menyediakan sarana dan perlengkapan P3K pada tempattempat yang mudah dijangkau. Sarana P3K yang ada dikendalikan
pemakainya.
37
2.7.13 Sasaran K3
Untuk memastikan terpenuhinya kepuasan pelanggan melalui proses dan cara
kerja yang aman dan sehat sesuai dengan Visi WIKA Beton dan kebijakan
strategis perusahaan, maka sasaran K3 PT Wijaya Karya Beton adalah :
SASARAN K3
PT WIJAYA KARYA BETON
1. Jumlah kecelakaan Kerja Berat yang berakibat
meninggalnya karyawan per Pabrik Produk Beton dalam
setahun adalah 0 ( nol ) kejadian.
2. Jumlah Kecelakaan Kerja Sedang per Pabrik Produk
Beton dalam setahun tidak lebih dari 1 kali kejadian
dengan jam kerja yang hilang sebanyak-banyaknya 56
jam kerja orang ( man-hours ).
3. Jumlah Kecelakaan Kerja Ringan per Pabrik Produk
Beton dalam setahun tidak lebih dari 2 kali kejadian
dengan jam kerja yang hilang sebanyak-banyaknya 16
jam kerja orang ( man-hours ).
4. Jumlah Penyakit Akibat Kerja dalam setahun tidak
lebih dari 1 % per Pabrik.
5. Tingkat Resiko yang dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja tidak melebihi dari ketentuan yang berlaku.
38
BAB III
URAIAN KEGIATAN
3.1URAIAN KEGIATAN PKL
Lokasi PKL
Subjek PKL
Objek PKL
Nama Mahasiswa
Nama Pembimbing
Lapangan
Nama Dosen
Alwin S Pangabean, ST
Pembimbing
Tanda Tangan
Hari/
No
Uraian Kegiatan
Pembimbing
Tanggal
1.
26-3-2012
Ket
Lapangan
1. Briefing 2 minggu sekali setiap
hari senin. Untuk mengefaluasi
kegiatan
selama
mungkin
jadwal
ada
minggu,
keterlambatan
produksi,
pengirman
dan
proses
tak
lupa
TM
Suprayogi.
asisten
ST
Manajer
menghitung
kebutuhan
beton
dan
cap
hotel
tulangan
pile
dan
dapat
40
mengetahui
harga
dari
kebutuhan
beton
pembesian
dan
terlampir)
2.
27-3-2012
proses
proses
mengetahui
TM
metode
dapat
mengetahui
apa
masing
proses
pemancangan.
3. Mengatur
jadwal
kegaiatan
41
lebih
mendalam
Pasuruan
3.
28-3-2012
ada
pada
PT.WIKA
TM
(K3)
jawab
untuk
dan
kesehatan
di
PT.WIKA
BETON pasuruan .
2. Dilanjutkan
briefing
akan
JALUR I
42
Listrik Segmental.
Jalur Non putar :CCSP, BJ,
BJR, Sheet Pile, Trestile Pile
Cape dsb.
harus
memperhatikan
sepatu
Safety,
untuk
menghindari
selaku
perwakilan
1,2,5
),
kami
43
Bapak
Sapto
selaku
kami
memperoleh
Mengambil
Cetakan
dari
dipakai sebelumnya
Melapisi Cetakan
dengan
cetakan
permukaan
dibuka
Pancang
atau
cetakan
dan
tidak
44
mengakibatkan cacat .
Proses
berikutnya
memasukkan tulangan pada
cetakan.
Setelah proses penulangan
selesai dilanjutkan dengan
memasukkan Beton dengan
baut
impact tool
Setelah casing tertutup rapat
dilanjutkan dengan proses
Stressing dengan persentase
78 % dari tipe pancang
tersebut.
(Perhitungan berapa besar
stressing terlampir)
Proses stressing selesai lalu
dilanjutkan
ke
proses
berguna
untuk
45
dari
penyimpanan
lalu
tempat
dibuat
keluar.
Lalu casing di buka maka
jadilah Tiang pancang namun
lihat terlebih dahulu apakah
permukaan pancang ada yang
cacat,
dilanjutkan
apabila
tidak
ke
tempat
29-3-2012
1. Setelah
mengetahui
proses
JALUR I
Tulangan
yang
Tempat
Pembuatan
Tulangan
46
tiang
listrik
dibuat
secara
konvensional.
3. Kembali
kekantor
produksi
JALUR V
pancang
permukaannya
cacat
yang
STOCK
(burek)
YARD
30-3-2012
pada
TM
volume
Tiang
Berat
(contoh
perhitungan Terlampir).
3. Kegiatan berikutnya berkeliling
diarea
PT.WIKA
BETON
K3
di
perusahaan
Tiang
panjang
47
Pile,
Kotak,
Tiang
Plat
Pancang
Vico,
balok
2-4-2012
TM
sekali
Diisi dengan kegiatan bersih
besih dan meletakkan alat alat
yang
tidak
semestinya
ke
tempatnya
2. Memahami produk dan proses
produksi jalur non putar.
3. Bersama bapak kelik
kami mempelajari apa yang
dinamakan
diafragma
yang
diafragma.
Dan
Kotak,
dan
balok
48
PC Strand.
7.
3-4-2012
8.
4-4-2012
1. kejalur
melihat
cara
pembuatan
plat
vico
dengan
JALUR
PUTAR
NON
5-4-2012
pembuatan
JALUR VII
& TM
49
tendon
5. Melihat dan memahami balok
jembatan.
6. Kembali ke TM lalu penjelasan
tentang
penarikan
single
6-4-2012
50
BAB IV
PEMBAHASAN
Briefing
Briefing merupakan kegiatan pertemuan yang membahas kegiatan selama
beberapa pekan dan bulanan, yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang
belum memenuhi target di minggu ini dan bulan ini. di PT.WIKA BETON
PASURUAN diadakan briefing setiap 2 minggu sekali dan Briefing massal setiap
51
1 bulan dengan tujuan yang sama apa saja yang perlu dikoreksi dan belum
memenuhi untuk target karena di perusahaan beton pracetak ini semua pesanan
harus memenuhi target dan tak lupa dengan mementingkan keselamatan.
4.1.2
4.1.3
Pengetahuan akan K3
52
4.1.4
5. Jalur V
4. Produk Balok :
I Girder
U Girder
V Girder
Box Girder
Vo,oled slab
Slab ( plat )
Diafragma ( Menggabungkan Balok )
5. Produk penahan Tanah ( Turap )
Flatsheet pile
Corrogatted Sheet Pile ( CCSP )
Cantilever Wall
P Shape
6. Produk beton pada Bangunan Air
Pipes ( pipa beton )
54
4.1.5
55
2. Persiapan cetakan
Cetakan dibersihkan diberi minyak solar & sawit, pada ujung
dipasang plat sambung dengan baut 20mm. contoh : Tiang
pancang 35 cm jumlah baut 8 buah baut L dibibir cetakan
dengan jarak 30 cm.
3. Batching Plant
Terdiri dari campuran pasir, split, semen ( Semen Gresik ), fly ash,
dan Additive denagn lama pengadukan 8 menit.
4. Ditaruh dicetakan yang sudah ada rakitan tulangan besi dipasang
5.
6.
7.
8.
56
Penerima SPPrB
P10
Pengadaan
Material Besi
QP1
QP2
Tidak
ya
P15
Penanganan Mat.
Besi dan Komponen
QP 3
P13
Q1
P16
Ditolak
P14
Penanganan Material
Beton
P18
Perakitan
Tulangan &
Persiapan Tulangan
QP 7
Riject //ditolak
Reject
ditolak
Tidak
ya
Pembuatan
Sepatu
QP 3
QP4
Pengadaan Material
Beton
Persiapan
Cetakan
Q2
Ditolak
P11
Perencanaan
Produksi
P12
Pengecoran
Beton
&besi
Penariakn
Q3
Q3
Pengeluaran
Persiapan
pengriman
Pemadatan
Perawatan
menutup
prategang
dan penandaan
Penangan
Produk
Penyelesaian
Produk di
beton
P20
Pembuata
n Beton
Perbaikan
Produk cacat
57
Pembuata
Q3
n Benda
P17
QP6
QP8
P19
P27
P2
1
QP9
P22
QP1
0
P23
QP1
1
P24
#S
1
Tidak
#S
2
gaga
l
P25
cacat
Baik
QP1
2
P26
ya
QP1
3
ya
P27
58
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Tiang Pancang
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
1. Pasir
2. Split
dan gradasi.
3. Addmixture
Diameter
: < 4,00 mm
> 4,00 mm
Tegangan Leleh
Q2
2. PC Spiral
59
3. Besi Beton
-
Kebersihan cetakan.
produk jadi
Q3
berbentuk heading
Pemeriksaan Cetakan
Q4
Pemeriksaan kebersihan
Q5
cetakan
60
QP2
Pemeriksaan perakitan tilangan
dan assesories
QP3
Hasil perbaikan
QP4
QP5
Pemeriksaan slump
Pemeriksaan metode
pengecoran dan pemadatan
penarikan.
Pemeriksaan metode
QP7
pemadatan
Pemeriksaan metode
perawatanbeton
QP8
61
produk cacat
QP9
Pemeriksaan Metode
penangkaran produk
QP10
Pemeriksaan Produk saat
penyerahan
QP11
QP12
QP13
62
63
Penerima SPPrB
P10
Pengadaan
Material Besi
P11
Perencanaan
Produksi
P12
QP1
Pengadaan Material
Beton
QP2
P13
Tidak
Tidak
Persiapan
Cetakan
Q2
Ditolak
ya
Q1
Ditolak
ya
P15
Penanganan Material
Beton
Penanganan Mat.
Besi dan Komponen
QP3
P14
P16
P17
QP 4
Perakitan
Tulangan &
Persiapan Tulangan
QP5
QP 6
P27
P19
QP8
Pengecoran
Beton &
menutup
Penariakn besi
prategang
QP9
Pemadatan
beton
QP7
P18
P2
0
Pembuata
n Benda
Pembuata
n Beton
P21
#S
1
Q3
P22
Tidak
Perawatan
beton
QP1
0
Pengeluaran
dan penandaan
Produk #S
gaga
l
P26
Reject / ditolak
Penanganan
produk
Riject / ditolak
Q4
QP1
1
Tida
k
QP1
2
Baik
P23
P24
cacat
P25
Perbaikan
Produk cacat
Penangan Produk
jadi
Q3
ya
ya
P28
Penyelesaian Produk di
pabrik
Persiapan pengriman
64
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Tiang Beton
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
4. Pasir
5. Split
dan gradasi.
6. Addmixture
Diameter
: < 4,00 mm
> 4,00 mm
Tegangan Leleh
5. PC Spiral
Q2
6. Besi Beton
Mutu beton
65
Kebersihan cetakan.
berbentuk heading
Q3
Pemeriksaan Finishing Akhir
Produk Jadi
Q4
Pemeriksaan Cetakan
Hasil perbaikan
Pemeriksaan kebersihan
Q5
cetakan
Pemeriksaan tulangan
QP1
66
dan assesories
QP3
QP4
Pemeriksaan slump
Pemeriksaan metode
pengecoran dan pemadatan
Pemeriksaan metode
pemadatan
QP6
Pemeriksaan metode
perawatanbeton
produk cacat
67
QP8
Pemeriksaan Metode
penangkaran produk
QP9
penyerahan
QP11
QP12
68
69
P10
Pengadaan
Mat.Besi dan
komponennya
Tidak
ya
QP3
QP1
Pengadaan Material
Beton
QP2
P13
Tidak
Persiapan
Cetakan
Q2
Ditolak
P11
Perencanaan
Produksi
P12
Penanganan Mat.
Besi dan Komponen
P17
QP 4
P15
Q1
ya
Perakitan
Tulangan &
Penanganan Material
Beton
Sistem penulangan
P18
Prategang
Penariakn besi
prategang
Pembuata
n Benda
Konvensional
P20
Pengeluaran
dan penandaan
Produk #S
gaga
l
Q4
QP1
0
Baik
QP1
0
Tida
k
P21
Tidak
Perawatan
beton
QP9
#S
1
Q3
Pemadatan
beton
QP8
Riject / ditolak
P25
Pembuata
n Beton
P1
9
QP7
Reject / ditolak
P14
P16
Persiapan Tulangan
dan Assesories
QP6
Ditolak
P22
cacat
P24
Perbaikan
Produk cacat
Penangan Produk
jadi
Q3
ya
ya
P27
Penyelesaian Produk di
pabrik
Persiapan pengriman
70
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Sheet Pile Beton
Bertulang dan Prategang
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
7. Pasir
8. Split
dan gradasi.
9. Addmixture
Diameter
: < 4,00 mm
> 4,00 mm
Tegangan Leleh
9. PC Spiral
Q2
71
Kelurusan cetakan
Kebersihan cetakan.
Produk Jadi
Pemeriksaan Cetakan
Q4
Pemeriksaan kebersihan
cetakan
QP1
Hasil perbaikan
Pemeriksaan perakitan
Pemeriksaan ketepatana
pemasangan tulangan dan
72
assesories
QP2
Pemeriksaan slump
QP3
QP4
Pemeriksaan metode
pengecoran dan pemadatan
Pemeriksaan metode
QP5
perawatanbeton
QP6
QP7
Pemeriksaan Metode
penangkaran produk
73
QP8
QP9
QP10
QP11
74
P10
P12
Pengadaan besi
beton dan mat.
Potensioning
P11
Perencanaan
Produksi
QP1
Pengadaan Material
Beton
QP2
P13
Tidak
Tidak
Q2
Ditolak
ya
QP3,QP4
Set up dinding
cetakan sisi dalam &
pembersihan
Penanganan
Material Besi
Ditolak
ya
P17
QP 4
P15
Q1
Penanganan Material
Beton
Pemasangan
tulangan
P16
Persiapan dan
perakitan tulangan
P18
P19
QP7
Pengecoran
beton
QP8
P20
Perawatan
beton
( dengan uap )
QP9
gaga
l
Q4
#S
2
Pembuata
n Benda
#S
1
P21
Q3
Tidak
cacat
QP9
P22
Perbaikan
Produk cacat
Baik
QP1
0
P25
Pembuata
n Beton
Pengeluaran
dan penandaan
Produk
Reject / ditolak
P14
P23
Penanganan Produk
jadi
P24
Finishing Produk
Tida
k
Riject / ditolak
QP1
0
Q3
ya
P27
Penyelesaian Produk di
Persiapan
pengriman
pabrik
ya
75
Unit kerja
: Pabrik
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
10. Pasir
11. Split
dan gradasi.
12. Addmixture
Dimensi
Mutu beton
komponen
-
produk jadi
-
Kebersihan cetakan.
bentuk tulangan
Q3
Pemeriksaan Cetakan
Q4
Pemeriksaan kebersihan
cetakan
Q5
Pemeriksaan tulangan
QP1
Hasil perbaikan
Pemeriksaan perakitan
tulangan
77
Pemeriksaan Pemasangan
hasil finishing
QP4
Pemeriksaan metode
pengecoran dan pemadatan
QP5
Pemeriksaan metode
perawatanbeton
QP6
Pemeriksaan Hasil Perbaikan
QP7
produk cacat
Pemeriksaan Metode
penangkaran produk
78
QP8
QP9
QP10
QP11
79
P10
Pengadaan
material besi dan
komponen
P11
Perencanaan
Produksi
P12
QP1
Pengadaan Material
Beton
QP2
P13
Tidak
Tidak
Q2
Ditolak
Q1
Ditolak
ya
QP
Persiapan cetakan
Penanganan
Material Besi dan
komponen
Persiapan dan
perakitan tulangan
ya
P17
QP 4
P15
Perakitan /
pemasangan
P16
Penanganan Material
Beton
QP 6
P19
Penarikan besi
prategang
P18
P20
QP7
Pengecoran dan
pemadatan
QP8
P21
Perawatan
beton
( dengan uap )
QP9
gaga
l
Q4
QP1
0
Pembuata
n Benda
#S
1
P22
Q3
Tidak
#S
2
Baik
P25
Pembuata
n Beton
Pengeluaran
dan penandaan
Produk
Reject / ditolak
P14
cacat
P24
Perbaikan
Produk cacat
Penangan Produk
jadi
Tida
k
Riject / ditolak
QP1
1
Q3
ya
P27
Persiapan pengriman
Penyelesaian Produk di
ya
80
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Tiang Pancang
Segi Empat
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
13. Pasir
14. Split
dan gradasi.
15. Addmixture
Pemeriksaan Material Besi dan
Diameter
Assesories
14. PC Strand
Q2
: < 4,00 mm
: > 4,00 mm
Tegangan leleh
Mutu beton
81
Potongan PC Strand
Kelurusan cetakan
Kebersihan cetakan.
produk jadi
assesories
-
Q3
Q4
Pemeriksaan Cetakan
Pemeriksaan kebersihan
cetakan
waktu penggetaran
asserories
Pemeriksaan ketepatan
Hasil perbaikan
dan assesories
82
QP2
Pemeriksaan slump
-
penarikan
Pemeriksaan metode
pengecoran dan pemadatan
QP4
Pemeriksaan metode
QP5
perawatanbeton
QP6
QP7
Pemeriksaan Metode
penangkaran produk
83
QP8
QP9
QP10
QP11
84
P12
Pengadaan Besi
dan
komponenbya
Tidak
ya
QP4
QP1
QP
5
P15
Penanganan besi
beton dan
Komponen
Pengadaan Material
Beton
QP2
P13
Tidak
Q2
Ditolak
P11
Perencanaan
Produksi
Persiapan
Cetakan
Pemasangan
Shoulder dan
QP 6
P16
QP
7
Persiapan Tulangan
QP8
QP1
0
gaga
l
Reject / ditolak
tidak
Riject / ditolak
QP1
1
QP1
Pengecoran
Beton dan
pdatan. beton
Perawatan beton
c
dengan
Uap )
Pengeluaran
dan penandaan
Produk
#S
2
Bai
Ditolak
P1
7
ya
P14
Penanganan Material
Beton
Penarikan Besi
Prategang
Q4
QP1
0
Q1
P19
P2
0
QP5
P25
P18
Pembuat
an Beton
P21
Pembuata
n Benda
P2
4
#S
1
P23
QP9
Q3
cacat
P2
Penangan Produk
jadi
Perbaikan
Produk
cacat
Tidak
Q5
ya
P26
Penyelesaian Produk di
Lokasi Penyerahan
pabrik
selesai
Penyerahan
Pengiriman
Produk
ke lokasi
di
85
P27
P26
#S3
&
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Bantalan Jalan
Rel ( BJR )
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
16. Pasir
17. Split
dan gradasi.
18. Addmixture
Plat angkur
Q2
18. Plat Angkur
86
Mutu Beton
4 (WB 10 IK 004 )
Penutup Lubang ex baut tarik /
tekan
-
Rail Seat
Kebersihan cetakan.
Q4
berbentuk heading
Pemeriksaan kebersihan
Q5
cetakan
pemadatan.
posisi shoulder
-
Hasil perbaikan
87
QP3
Pemeriksaan slump
QP4
Pemeriksaan metode
pngecoran dan volume beton
QP5
Pemeriksaan metode
QP6
perawatanbeton
produk cacat
Pemeriksaan Metode
Penanganan Produk
QP8
Pemeriksaan Produk
88
QP9
QP10
QP11
89
P11
Perencanaan
Produksi
P12
QP1
Pengadaan Material
Beton
QP2
P15
Tidak
Tidak
Q2
Ditolak
ya
QP3
Set up dinding
cetakan sisi
dalam &
pembersihan
P14
Penanganan besi
beton dan
mat.postensioning
Q1
Ditolak
ya
P13
Penanganan Material
Beton
QP 4
P16
Persiapan Tulangan
dan selongsong
QP 5
P17
Pemasangan
tulangan dan
Selongsong
QP6
P25
P18
Penarikan Besi
Prategang
QP7
P19
Pengecoran
Beton dan
pdatan.
Perawatanbeton
beton
Pembuata
n Benda
Pembuata
n Beton
P2
0
#S
1
P21
( dengan air )
Q3
P24
Tidak
Buang Segmen
Gagal Dan Ganti
Baru
Pengeluaran
dan penandaan
Produk
gaga
l
Q4
QP9
#S
2
QP8
P24
cacat
Baik
P25
Perbaikan
Produk cacat
Penangan Produk
jadi
tidak
Q5
Riject / ditolak
QP1
0
ya
ya
P26
Persiapan pengriman
Penyelesaian Produk di
#S3 &
90
Unit kerja
: Pabrik
Jenis pekerjaan : Pemeriksaan Mutu Proses dan Hasil proses Balok Jembatan I
Segmental
Kode
Q1
Nama Kegaiatan
Absorpsi, Gradasi
Kadar Lumpur
Berat Jenis, Absorbsi, Abrasi
19. Pasir
20. Split
dan gradasi.
21. Addmixture
Diameter : <8.0 mm
: 8.0 mm<d<14mm
: 16 mm <d<25mm
Tegangan leleh
Mutu Beton
5 (WB 10 IK 004 )
91
Kebersihan cetakan.
produk jadi
Q3
Pemeriksaan Cetakan
-
Q4
Pemeriksaan kebersihan
Q5
cetakan
dan selongsong
pemadatan.
Hasil perbaikan
QP2
Pemeriksaan posisi tulangan
dan selongsong
92
QP3
-
QP4
Pemeriksaan slump
Pemeriksaan metode
pngecoran dan pemadatan
QP5
Pemeriksaan Metode
QP6
QP7
Penanganan Produk
Pemeriksaan Produk
93
QP8
QP9
QP10
94
4.1.6
50A1M107B
Diameter
pancang
Kelas
Type
pancang
Panjang
pancang
Diameter PC
bar / wire
Jenis PC
bar / wire
40A2M127BK32
40A2M127BK7
95
Type
pancang
Diameter
Kelas
pancang
2. Tiang Listrik
Diameter PC
bar / wire
Panjang
pancang
Jenis PC
bar / wire
Memakai fly
ash
7 100 124
Diameter
Ujung
Kelas
Panjang
3. CCSP
W600A100018K
Panjang
Wide
Kelas
Lebar
CCSP
Panjang Campuran
CCSP
4. Balok Jembatan
I210L40,80
Type beam
Tinggi
balok
Panjang
beam
96
5700142
No urut
perusahaan
Jalur tempat
produksinya
No urut
produksinya
5. Platdek
PLTD100X90X7/17-03-12/5700126
Dimensi
Nama Type
6. BJR
Tanggal
pembuatan
No urut
perusahaan
Jalur tempat
produksinya
No urut
produksinya
N67E58
Narrow
Lebar sepur
(1067 )
Tipe shoulder
(contoh pendol )
158 mm ( jarak
shoulder dekat )
7. Diafragma
TP H210 40,80
97
Letak tempat
diafragma
Type beam
Tinggi beam
jembatan
Panjang beam
P
Af
1
2
.n. . DRC .a.FPU
4
Dengakan
Keterangan :
Af
FPU
= 78 %
Drc
98
A2
Penyelesaian masalah:
Diket
: 40A2M127B
n = 10
FPU
= 14500
7 = 0,71cm
= 0,78
Ditanya F ?
Jawab
1
2
.n. . DRC .a.FPU
4
1
2
P .10. . 0,71 .0,78.14500
4
P = 44778,463 kg
P
Af
44778,463
480
F = 93,3 kg/cm2
99
2
2
. 0,4 . 0,18
4
4
= 0,102 m2
Isi / volume
Jenis
Material
Tegangan
Diameter
( mm )
Luas
( cm2 )
putus.UTS
UTS
(% )
( kg/cm2 )
100
PC Wire
7,0
9,0
0,3848
0,6362
15460
14560
5952,47
9263,07
PC Bar
7,1
9,0
0,3959
0,6362
14500
14500
5740,55
9224,90
PC Strand
9,5
11,1
12,7
15,2
0,5484
0,7419
0,9871
1,3870
19000
19000
19000
19000
10419,6
14096,1
18754,9
26353
B. Panjang Strand
Panjang
= 6900 cm
Ef.Gripping
MIBA
62,63
93,5%
D. Tabel konversi
Mpa( N/mm2)
0,0069
0,0981
0,1000
Psi
145.0377
14,2233
14,5038
Kg/cm2
10,1972
0,0703
1,0197
Bar
10
0,0689
0,9807
a.UTS.l
AluasPenampang .M e
Keterangan
L
a
UTS
A
= Perubahan Panjang
= Besar Tarikan ( 76 % )
= Ultimate Tensile Strenght
= Luas penampang
101
Me
= Modulus Elastifitas
( 1960000 )
Contoh soalnya
Juka diketahui panjang lintasan ( 1 line ) sepanjang 12000 cm
dan menggunakan PC.Strand dengan diameter 9,5 maka tentukan L
pada plat vico single ?
Jawab
a.UTS.l
AluasPenampang .M e
0,76.10419,6.12000
( APadatabel ).1960000
0,76.10419,6.12000
(0,5484).1960000
L = 88,41 cm
n.a.UTS
RAM area
Keterangan :
102
P
N
a
UTS
= tekanan
= jumlah Strand dapat dilihat pada buku teknik
= besar tarikan
= Ultimate tensile Strenght
Contoh :
1615 KN : Berapa tegangan hancur . . .. ?
15
15
Maka
1615
A
1615000
2
2
22500 = 71,778 N/mm ( Diubah ke Kg/cm )
Gaya.tekan
n.a.UTS
RAM Area
Gaya.tekan
4.0,76.18754,9
694,8
Gaya..tekan 82,059.kg / cm 2
= 82,059 . 14,2233
= 1167,15 Psi
Menghitung PC. Strand 9,53 dari besar tarikan 75 % berapa
nilai UTS ? bila dibandingkan dengan hasil perhitungan
103
9,53 = 75%xUTS
= 0,75X10419,6
= 7814,7
7814,7
= 62,63.0,935
= 133,44 kg/cm2diubah ke psi dikalikan ( 14,2233 )
= 1898,098 psi atau 1900 psi
104
105
106
108
3. Mesin spinning
Merupakan mesin yang digunakan untuk memutar cetakan tiang pancang beserta tulangan dan beton didalamnya
sehingga setelah dispinning dan di diamkan selama 6 jam dapat menjadi tiang pancang atau tiang listrik yang sesuai
target namun spinning memiliki 3 tahapan yaitu kami ambil contoh K600
1. Tahap 1 : 300 500 RPM selama 4 menit
2. Tahap 2 : 900 1050 RPM selama 2 menit
3. Tahap 3 : 1700 1800 RPM selama 9 menit
Setelah tahap tersebut maka dilakukan proses pembuangan limbah sehingga saat penyimpanan selama 6 jam
pancang tidak terdapat endapan pada rongga pancang.
Sket Alat spinning
109
4. Alat stressing
Alat stessing berguna untuk menegangkan tulangan sampai titik maksimalnya ( hampir putus ) besar tarikan yaitu 78
% setelah tercapai 78% maka alat stressing dibuka untuk menghindari tulangan itu putus
5. Alat impact
Alat yang digunakan mengencangkan baut pada cetakan tiang pancang atau tiang listrik sehingga material saat
dispinning tidak terlempar keluar maka dari alat ini mengecangkan baut baut pada cetakan.
6. Mesin penggetar ( Vibrator )
Alat penggetar ini berguna untuk dalam proses pembuatan beton pracetak ( dalam pembuatan CCSP, BJ, BJR, Plat vico,
U dict dan sebaginya yang merupakan produk dari jalur non putar ) yang berguna untuk membantu proses pemadatan
dan meratakan beton kedalam cetakan
( tercampur merata).
Macam vibrator
1. vibrator internal
vibrator atau penggetar yang digunakan didalam cetakan saat membuat produk Balok jembatan dan
pembuatan plat vico.
2. Vibrator Eksternal
Merupakan Vibrator atau penggetar yangdigunakan diluar cetakan gunanya sama seperti vibrator internal
hanya peletakannya diluar cetakan atau menempel dengan cetakan.
3. Bebentuk Meja :
110
Merupakan meja getar yang digunakan untuk membantu dalam meratakan material dalam pembuatan BJR
( bantalan jalan rel ). Bedanya dengan vibrator ekternal dan interneal, meja getar ini berbentuk panjang dan sehingga
dalam proses pembuatan BJR tidak perlu menunggu giliran untuk menggunakan meja getar ini karena meja getar ini
sangat berguna saat pembuatan BJR. Saat dituang material beton ke cetakan maka meja getar di getarkan sehingga
proses pemadatan tidak memakan waktu yang lama.
4.2 KESENJANGAN DILAPANGAN
4.2.1
111
PC. Wire
Merupakan besi yang digunakan dalam proses pembuatan tiang listriik dan bantalan jalan rel karena tulangan
ini mampu menahan gaya lentur atau gaya dari samping tapi lemah untuk gaya aksial dan lemah dilas pula.
The standard of Spiral PC Wire:
1. GB/T 5223-2002
2. BS 5896-1980
3. ASTM A421
4. ASTM A648
Nominal Diameter,mm
(in)
Tensile Strength,min,Mpa(psi)
Type BA
4.88(0.192)
4.98(0.196)
Type WA
1725(250 000)
1655(240 000)
1725(250 000)
112
6.35(0.250)
1655(240 000)
1655(240 000)
7.01(0.276)
1620(235 000)
1620(235 000)
MPa(psi)
Type BA
Type WA
4.88(0.192)
200(29 000)
1465(212 500)
4.98(0.196)
113
6.35(0.250)
7.01(0.276)
BS5896-1980
Diameter
Nominal
and
Minimum
Nominal tensile
breaking load
strength
KN
Mpa
Nominal Weight
size
deviation
g/m
m
mm
114
12.60
99.9
21.0
1670
22.3
1770
25.8
1620
32.7
1670
34.7
1770
47.3
1670
50.1
1770
60.4
1570
64.3
1670
4.00.04
15.90
125
4.50.05
5.00.05
19.60
154
6.00.05
7.00.05
28.30
38.50
222
302
115
1000
The
0.1% 0.1% Nominal 0.1% elongation
hours of
number
Test load
stress test
relaxation
of
KN
Mpa
Elongation
KN
rate
repeatedbending
%
17.5
1390
17.9
18.5
1470
19.0
Smooth wire
3.5
2.5
3.5
2.5
116
21.4
21.9
27.2
1350
27.8
28.8
1390
29.5
3.5
2.5
3.5
2.5
3.5
2.5
4
39.3
1470
40.2
Nick wire
41.6
1300
42.6
50.1
1390
51.3
53.4
54.7
Contoh PC wire
117
PC. Strand
Merupakan besi yang digunakan dalam proses pembuatan beton cetak karena kegunaannya untuk menghubungkan
balok atau penambahan tulangan dan Pc stand ini tidak coco dalam pembuatan pondasi tiang pancang contoh
PC.strand
2. PC. Beton
- PC. Devom
Merupakan tulangan yang digunakan saat pembuatan pondasi bor, pembuatan kolom dan balok dll
Selain itu di industri pracetak digunakan sebagai tulangan pembuatan balok jembatan. Pada intinya balok devom
juga disebut balok ulir .
118
PC. Polos
Merupakan tulangan yang banyak orang pakai dalam pembuatan rumah dapat sebagai kolom dan juga begel,
dan tulangan polos di industri pracetak dapat digunakan sebagai tulangan spiral pada pembuatan tiang pancang dan
tiang listrik.
Namun dari dua jenis PC ( tulangan ) tersebut yang hanya diketahui oleh kami sebagai mahasiswa yaitu PC beton
karena besi jenis itu sering digunakan saat praktek dibengkel dan persediaan digudang Teknik Sipil hanya ada PC Beton
( polos dan devom ) karena jenis tulangan tersebut sering digunakan dalam praktek kami dibengkel untuk membuat kolom,
plat lantai, balok dan pondasi dangkal hanya besi polos dan devom saja yang diperkenalkan tapi dalam praktek kerja
119
lapangan ini kami mengetahui bahwa masih ada jenis tulangan yang lainnya yaitu PC Prategang yang terbagi menjadi tiga
yaitu PC Bar, Pc wire dan strand yang digunakan dalam industri beton pracetak yaitu
produk produk PT. Wika Beton banyak sekali menggunakan besi prategang dan dan juga besi beton, jadi lebih banyak
pengetahuan akan bahan bahan yang digunakan dalam proses pembangunan dan juga industri beton pracetak.
4.2.3
Dalam penggunaan hitungan PT,WIKA Beton menggunakan japane internasional standart( JIS ) yang lebih banyak mengacu
ke perhitungannya tapi tidak lupa menggunakan SNI sebagai patokan atau pembanding.
4.2.4
Peralatan peralatan yang digunakan diperusahaan ini lebih moderen karena sistem pembuatan campuran beton sudah
terkomputerisasi jadi hanya tinggal memencet tombol yang ada di mesin dan memasukkan berapa pasir, kerikil, semen dan air sudah
secara mekanis dan juga pembuatan tulangan untuk tiang pancang juga sama sudah terkomputerisasi jadi mempermudahkan pekerja
saat bekerja dan dapat mengahsilkan produk lebih cepat dan tidak memakan waktu yang lama berbeda dengan di tempat lain bmasih
menggunakan sistem konvensional jadi prosesnya memakan waktu lama.
4.3
120
4.3.1
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja sangat penting dalam dunia pekerjaan, dan tak luput dari industri beton yang sangat mengutamakan
keselamatan kerja namun di tempat kami PKL masih ada yang tidak menghiraukan akan keselamatan kerja padahal itu demi kebaikan
mereka sendiri .Misal :
1. Tidak menggunakan perlengkapan APD
2. Tidak konsentrasi saat bekerja
3. Menaruh peralatan tidak pada tempatnya yang mengakibatkan kecelakaan baru.
4. Tidak Memperhatikan aturan
Pemecahan masalahnya :
1. Melakukan briefing tiang dua minggu sekali atau 1 bula sekali agar para pekerja mengetahui aka pentingnya akan kesehatann
dan keselamatan kerja.
2. Bila ada masalah pribadi jangan dibawa ke tempat kerja itu yang menimbulkan masalah lebih baik selesaikan masalah dengan
baik baru bekerja karena tidak konsen saat bekerja mengakibatkan hal yang tidak di inginkan dan efeknya ke pekerja
didekatnya.
3. Perhatikan peraturan yang ada, salah satunya 5 R
yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
4.3.2 Limbah yang dihasilkan
Solusinya :
1. Manfaatkan saluran saluran yang ada dan di hubungkan ke satu tempat
2. Limbah di endapkan lalu bisa di jual atau masih dapat dibuat benda yang baru
121
122
BAB V
PENUTUP
123
1.1
Kesimpulan
Dalam kegiatan praktek kerja lapangan, kami mendapatkan ilmu yang baru di PT.Wijaya Karya Beton Pasuruan yang
bisa kami tularkan kepada teman teman yang ada dikampus. Banyak sekali pengetahuan akan beton di industri beton pracetak
ini, yang pertama penggunaan beton untuk dalam pembuatan tiang pancang, tiang telpon, balok jembatan dan masih banyak
yang lainnya. Ilmu yang kami dapatkan di industri beton pracetak ini mungkin teori yang ada dikampus banyak yang berbeda
dan ada pula yang belum diajarkan. Maka dari itu di PT.WIKA BETON ini kami tahu akan perhitungan pembesian, perhitungan
akan tarikan sebelum menjadi produk pancang ( Stressing ), pengetahuan akan produk produk beton dan masih banyak yang
lainnya. Pada intinya kami selama praktek kerja lapangan kami mendapat :
1. Pengenalan akan produk produk di PT.Wijaya Karya Beton Pasuruan
2. Pemahaman akan K3
3. Diajarkan tentang perhitungan kebutuhan penulangan dn perhitungan perhitungan yang lain dan tentunya perhitungan
yang digunakan saat dilapangan.
4. Pengetahuan akan pembuatan produk beton, dari pancang hingga sampai pembuatan bantalan jalan rel di perusahaan ini
banyak pengetahuan yang bisa di ambil dan buat sebagi bekal kelak saat bekerja.
1.2
124
2. Agar pengaplisian atau menggunaan APD disaat praktek bengkel karena didunia kerja k3 sangat diperhatikan apabila
tidak di ajarkan dari sekarang kapan lagi
1.3
125
LAMPIRAN
PT.WIJAYA KARYA BETON PASURUAN
126
127
( mesin stressing )
128
( jalur 2 )
129
( jalur 3 )
130
( jalur 4 )
131
132
( Jalur 7 )
2. PRODUK PRODUK YANG DI PRODUKSI
133
( tiang pancang )
134
135
( CCSP )
136
( Diafragma )
137
( Balok Jmebatan )
( Platdek )
138
139
( Tiang Pancang )
140
( Workshop Cetakan )
141
( Sheet Pile )
( Tiang Beton )
142
( U Ditch )
143
( Plat Vico )
144
( Carel jethi )
145
3. LAIN LAIN
146
147
148
4. KENANGAN
149
150
151