Oleh: Safari
Ans
Berupa 57.000 Ton Emas Batangan yang diduga menjadi penyebab terbunuhnya
Presiden Amrik JFK foto bukti otentik Akta Perjanjiannya yg ditanda tangani JFK,
Soekarno
&
Pihak.
misteri
terbesar
dalam
sejarah
ummat
manusia.
1963
Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi
Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila
menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal
sebagai "salah satu" harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah
perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia.
Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa
Soebandrio dkk agar buka mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati
ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal
Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah
Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY
kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga
tetap
mandul.
Semua
pihak
repot
dibuat
oleh
perjnajian
ini.
dari
MOU
yang
dilakukan
tahun
1961.
of
Switzerland
(UBS).
Vatikan
berpesan
agar
Indonesia
diberi
bantuan.
Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special
Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi
dari kesepakatan ini, sehingga ada isyu yang berkembang bahwa bantuan
tersebut
tidak
perlu
dikembalikan.
Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk
memperkuat cadangan devisa negara. Kalau benar itu, maka betapa nistanya
rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita
dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini,
hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun
dollar
Amerika.
Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil
kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia.
Asal
Mula
Perjanjian
"Green
Hilton
Memorial
Agreement"
Setelah masa perang dunia berakhir, negara-negara timur dan barat yang
terlibat perang mulai membangun kembali infrastrukturnya. Akan tetapi,
dampak yang telah diberikan oleh perang tersebut bukan secara materi saja
tetapi juga secara psikologis luar biasa besarnya. Pergolakan sosial dan
keagamaan terjadi dimana-mana. Orang-orang ketakutan perang ini akan
terjadi lagi. Pemerintah negara-negara barat yang banyak terlibat pada perang
dunia berusaha menenangkan rakyatnya, dengan mengatakan bahwa rakyat
akan segera memasuki era industri dan teknologi yang lebih baik. Para bankir
Yahudi mengetahui bahwa negara-negara timur di Asia masih banyak
menyimpan cadangan emas. Emas tersebut akan di jadikan sebagai kolateral
untuk mencetak uang yang lebih banyak yang akan digunakan untuk
mengembangkan industri serta menguasai teknologi. Karena teknologi
Informasi sedang menanti di zaman akan datang.
Sesepuh Mason yang bekerja di Federal Reserve (Bank SentrTernyata Amerika
Memiliki
Hutang
57.000
Ton
Emas
Kepada
bangsa
Indonesia.
adalah
musuh
Amerika.
yang
merupakan
bagian
dari
Freemasonry.
telah
di
tipu
oleh
Bankir
International.
negara
mencetak
uang
tanpa
utang.
Karena kekuasaan dan tanggung jawab Federal Reserve bukan pada pemerintah
Amerika melainkan di kuasai oleh swasta yang notabene nya bankir Yahudi. Jadi
apabila pemerintah Amerika ingin mencetak uang, maka pemerintah harus
meminjam kepada para bankir yahudi tersebut dengan bunga yang tinggi
sebagai
kolateral.
ton
dalam
kemasan
17
Paket
emas.
dolar
Amerika.
uang
dari
Federal
Reserve.
Apa yang pernah di lakukan oleh Franklin, Lincoln, dan beberapa presiden
lainnya, agar Amerika terlepas dari belenggu sistem kredit bankir Yahudi juga
diterapkan oleh presiden JFK., salah satu kuasa yang diberikan kepada
Departemen keuangan adalah menerbitkan sertifikat uang perak atas koin
perak sehingga pemerintah bisa menerbitkan dolar tanpa utang lagi kepada
Bank
Sentral
(Federal
Reserve).
sebagai
Presiden
Republik
Indonesia.
Sampai pada saat Soekarno jatuh sakit dan tidak lagi mengurus aset-aset
tersebut hingga meninggal dunia. Satu-satunya warisan yang ditinggalkan, yang
berkaitan dengan Green Hilton Memorial Agreement tersebut adalah sebuah
buku bersandi yang menyembunyikan ratusan akun dan sub-akun yang
digunakan untuk menyimpan emas, yang terproteksi oleh sistem rahasia di
Federal Reserve bernama The Black screen. Buku itu disebut Buku Maklumat
atau The Book of codes. Buku tersebut banyak di buru oleh kalangan Lembaga
Keuangan Dunia, Para sesepuh Mason, para petinggi politik Amerika dan
Inteligen serta yang lainnya. Keberadaan buku tersebut mengancam eksistensi
Lembaga
keuangan
barat
yang
berjaya
selama
ini.
Sampai hari ini, tidak satu rupiah pun dari bunga dan nilai pokok aset tersebut
dibayarkan pada rakyat Indonesia melalui pemerintah, sesuai perjanjian yang
disepakati antara JFK dan Presiden Soekarno melalui Green Hilton Agreement.
Padahal mereka telah menggunakan emas milik Indonesia sebagai kolateral
dalam
mencetak
setiap
dollar.
Hal yang sama terjadi pada bangsa China dan Philipina. Karena itulah pada awal
tahun 2000-an China mulai menggugat di pengadilan Distrik New York.
Gugatan yang bernilai triliunan dollar Amerika Serikat ini telah mengguncang
lembaga-lembaga keuangan di Amerika dan Eropa. Namun gugatan tersebut
sudah lebih dari satu dasawarsa dan belum menunjukkan hasilnya. Memang
gugatan tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran yang tinggi, karena
bukan
saja
berhadapan
dengan
negara
besar
seperti
Amerika.